FORM UNTUK JURNAL ONLINE Nama : Dr. Saut L

advertisement
FORM UNTUK JURNAL ONLINE
Nama
: Dr. Saut L. Tobing, Sp.KK
Judul makalah
: Keberhasilan Terapi Tingtura Podofilin 25% Pada Pasien AIDS Dengan
Giant Condyloma Acuminatum
Majalah
: MDVI
Tanggal kegiatan
: 23 Maret 2010
Abstrak
: GCA merupakan proliferasi jinak berukuran besar pada kulit dan mukosa
anogenital disebabkan oleh infeksi virus papiloma humanus (VPH). Penyakit ini jarang
ditemukan, terapi individu dengan gangguan imunitas selular rentan terhadap infeksi VPH,
dilaporkan kasus GCA pada 3 pasien laki-laki dengan AIDS yang gambarab klinisnya hampir
sama, berupa masa eritematosa-hiperpigmentasi, seperti kembang kol dan sebagian permukaan
rata, sebagian bertangkai, ukuran nummular samai plakat, multipel, dan beberapa lesi tersebar
diskrit.
Yang membuat,
Dr. Saut L. Tobing, Sp.KK
FORM UNTUK JURNAL ONLINE
Nama
: Dr. Saut L. Tobing, Sp.KK
Judul makalah
: Jahitan Anchor (Sauh) Sebagai Jaminan Perekatan Tandur Kulit Di
Daerah Cembung
Majalah
: MDVI
Tanggal kegiatan
: 23 Maret 2010
Abstrak
: pada daerah cembung, perekatan donor-resipen biasanya sulit dicapai dan
dapat berakibat pada kegagalan pertumbuhan tandur kulit. Jahitan anchor merupakan jahitan
yang sering digunakan untuk memfiksasi jaringan lunak dengan tulang pada bedah ortopedi.
Pemanfaatan teknik jahitan tersebut untuk tandur kulit belum pernah dilaporkan. Dilaporkan
hasil tandur kulit full thickness pada daerah cembung menggunakan jahitan sauh untuk
rekonstruksi tragus pasien nevus melanositik berumur 19 tahun. Selain itu dilaporkan juga
karsinoma sel basal rekonstruksi pasca operasi pada palpebra dekstra yang meluas ke daerah
parietal dan melewati margo orbitalis superior seorang wanita berumur 46 tahun. Jahitan dibuka
hari ke-14, tandur kulit tumbuh membaik tanpa hematon dan nekrosis. Pada daerah cembung,
bebat dengan tie over sering kali tidak berhasil merekatkan donor pada resipien secara merata,
yang berakibat terbentuknya rongga antar donor-resipien yang akan diisi oleh bekuan darah.
Bekuan tersebut akan mengaktifkan enzim proteolitik dan mengakibatkan kegagalan
neovaskularisasi. Pada kedua kasus di atas, jahitan sauh terbukti dapat meningkatkan perlekatan
donor-resipien sehingga tidak terbentuk bekuan darah dan donor tumbuh sempurna.
Yang membuat,
Dr. Saut L. Tobing, Sp.KK
FORM UNTUK JURNAL ONLINE
Nama
: Dr. Saut L. Tobing, Sp.KK
Judul makalah
: Mukormikosis Kutan
Majalah
: MDVI
Tanggal kegiatan
: 17 Maret 2010
Abstrak
: mukormikosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh jamur
yang diklasifikasikan pada kelas Zygomycetes dan kasusnya sangat jarang. Jamur ini dapat
menyebabkan suatu infeksi serius yang berlangsung dengan cepat. Mukormikosis sering terjadi
pada pasien immunocompromised. Spektrum penyakit ini dapat berupa infeksi rhino-orbitocerebral, paru, diseminata, kutan, dan gastrointestinal. Dilaporkan satu kasus mukormikosis
kutan pada seorang perempuan berusia 21 tahun, suku Jawa yang dirawat di RSU Dr. Sjaiful
Anwar, Malang. Lesi berupa, ulkus disertai jaringan nekrotik pada kedua pipi sekitar hidung dan
bibir atas. Ulkus berawal dari pipi kanan berupa plak eritem yang dengan cepat meluas dan
menjadi jaringan nekrotik. Pasien sebelumnya menderita sindrom Steven-Johnson dan lupus
eritematosus sistemik serta mendapat terapi deksametason jangka panjang. Diagnosis ditegakkan
berdasarkan pemeriksaan histopatologis dari seluruh jaringan dan kultur dari tepi lesi. Hasil
pemeriksaan histopatologis menunjukkan sebaran sel-sel radang mononuclear dan
polimorfonuklear dengan di antaranya didapatkan beberapa pembuluh darah yang melebar serta
didapatkan kelompok dan sebaran hifa non-septa. Dari hasil pemeriksaan laboratorium tampak
penurunan limfosit CD4. Penatalaksanaannya dilakukan nekrotomi, perawatan luka, dan terapi
drip Amfoterisin B, menunjukkan respons yang baik, dengan tidak ditemukannya hifa non-septa
pada biopsy pascaterapi. Direncanakan untuk skin graft tetapi pasien meninggal karena sepsis.
Yang membuat,
Dr. Saut L. Tobing, Sp.KK
FORM UNTUK JURNAL ONLINE
Nama
: Dr. Saut L. Tobing, Sp.KK
Judul makalah
: Infeksi Virus Herpes Simpleks (VHS) Gambaran Klinis, Diagnosis dan
Penatalaksanaannya
Majalah
: MDVI
Tanggal kegiatan
: 21 Maret 2010
Abstrak
: VHS termasuk family Herpesviridae dan terbagi atas dua subtype, yaitu
VHS-1 dan 2. Virus tersebut menimbulkan infeksi menular dan banyak orang terinfeksi tanpa
pernah menyadarinya. Cirri khas infeksi virus herpes adalah bahwa infeksi akan bertahan seumur
hidup dalam bentuk infeksi laten. Infeksi VHS menimbulkan manifestasi klinis yang beragam,
yang paling sering dijumpai adalah heres orolabialis dan herpes genetalis. Lesi khas infeksi VHS
berupa vesikel berkelompok di atas dasar kulit yang eritematosa. Infeksi VHS tidak hanya
mengakibatkan gejala klinis, namun juga berbagai komplikasi, khususnya pada pasien yang
imunokompromais. Berbagai penelitian selama beberapa tahun terakhir telah memberikan
banyak kemajuan dalam pemahaman tentang infeksi VHS, namun obat penyembuh masih belum
ditemukan sehingga pasien akan terus mengalami episode rekurensi seumur hidupnya. Obat
antivirus, termasuk asiklovir, famsiklovir dan valasiklovir, masih tetap menjadi modalitas utama
terapi infeksi VHS.
Yang membuat,
Dr. Saut L. Tobing, Sp.KK
FORM UNTUK JURNAL ONLINE
Nama
: Dr. Saut L. Tobing, Sp.KK
Judul makalah
: Imunoselular Karsinoma Sel Basal
Majalah
: MDVI
Tanggal kegiatan
: 21 Februari 2010
Abstrak
: KSB merupakan keganasan kulit yang terjadi. Pathogenesis KSB
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang pada prinsipnya terjadi peningkatan proliferasi dan
penurunan apoptosis. Faktor yang berperan dalam terjadinya KSB antara lain faktor lingkungan,
faktor genetik dan sistem imunitas selular. Factor-faktor tersebut berinteraksi melalui beberapa
rangkaian kejadian dalam waktu yang lama pada sebuah sel. Respons imun dan regulasi imunitas
tumor lebih bervariasi dan kompleks. Mekanisme sel efektor yang berbeda yang dihasilkan untuk
melawan tumor adalah limfosit T, sel Natural Killer, dan makrofag. Beberapa kegagalan faktor
pejamu adalah imunodefisiensi terutama defek pada sel-T CD 8+ yang secara intrinsic tidak
mampu memberikan respons imun normal, terjadinya imunotoleransi dan faktor genetik. Sinar
matahari menyebabkan beberapa peristiwa molekuler yang terjadi pada sel yaitu kerusakan
DNA, induksi p53 dan protein yang diregulasi p53, berhentinya siklus sel, penyimpangan
perbaikan DNA, mutasi p53 dan pengaktifan jalur Hedgehog.
Yang membuat,
Dr. Saut L. Tobing, Sp.KK
Download