i EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN PADA MAKANAN JAJANAN (STREET FOOD) WAROENG TAMAN BOGOR NUR KOMARIAH I34120070 DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2016 i PERNYATAAN MENGENAI PROPOSAL PENELITIAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Efektivitas Komunikasi Pemasaran Pada Makanan Jajanan (Street Food) Waroeng Taman Bogor” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Februari 2016 Nur Komariah NIM. I34120070 i ABSTRAK NUR KOMARIAH. Efektivitas Komunikasi Pemasaran Pada Makanan Jajanan (Street Food) Waroeng Taman, Bogor. Dibawah bimbingan NINUK PURNANINGSIH Dalam persaingan bisnis makanan jajanan diperlukan komunikasi pemasaran yang efektif agar produk yang di pasarkan dikenal oleh khalayak dan dapat menarik minat beli konsumen untuk mengkonsumsi. Efektivitas komunikasi pemasaran merupakan keberhasilan dalam pencapaian tujuan komunikasi pemasaran dengan melihat perubahan prilaku pengunjung atau pembeli. Karakteristik pengunjung dan penilaian pengunjung terhadap pelaksanaan komunikasi pemasaran diduga berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi pemasaran. Penilaian pengunjung terhadap pelaksanaan komunikasi pemasaran ditunjang dengan ragam media komunikasi pemasaran, karakteristik pesan AIDA dan frekuensi pengunjung. Keefektivitasan komunikasi pemasaran dilihat dari perubahan sikap pengunjung melalui aspek kognitif, afektif, dan konatif. Kata kunci: Makanan jajanan, komunikasi pemasaran, efektivitas ABSTRACT NUR KOMARIAH. The Effektiveness of marketing communications at street food Waroeng Taman Bogor. Supervised by NINUK PURNANINGSIH In the competition of street food businesses need effective marketing communication for products marketed known by audiences and to attract buying interest of consumers to consume. The effectiveness of marketing communication is the success in achieving the goals of marketing communications to see this change in behavior of visitors or buyers. Characteristics of visitors and visitor assessment of the implementation of marketing communication supposed to influence the effectiveness of marketing communications. Visitor rating on the implementation of marketing communication is supported with a variety of marketing communications media, AIDA message characteristics and frequency of visitors. Effectiveness of marketing communications seen from the visitor attitude change through cognitive, affective, and conative. Keywords: Street food, marketing communication, effectiveness ii EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN PADA MAKANAN JAJANAN (STREET FOOD) WAROENG TAMAN BOGOR NUR KOMARIAH I34120070 Proposal Skripsi sebagai salah satu syarat kelulusan Matakuliah Kolokium (KPM 497) pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2016 iii INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT Dengan ini menyatakan bahwa proposal skripsi: Judul Proposal : Efektivitas Komunikasi Pemasaran Pada Penelitian Makanan Jajanan (Street Food) Waroeng Taman, Bogor Nama : Nur Komariah NIM : I34120070 Disetujui oleh Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih, Msi Dosen Pembimbing Mrngrtahui Ketua Departemen Sains Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat Dr. Ir Siti Amanah, Msc Ketua Departemen Tanggal Lulus: ( ) iv PRAKATA Untaian puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam, yang masih memberikan nikmat jasmani dan rohani serta waktu yang bermanfaat bagi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan judul “Efektivitas Komunikasi Pemasaran Pada Makanan Jajanan (Street Food) Waroeng Taman Bogor” dapat diselesaikan tanpa hambatan dan masalah yang berarti. Laporan Proposal Penelitian ini ditujukan untuk memenuhi syarat kelulusan matakuliah Kolokium (KPM 497) pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Penulismenyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik karena dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan rasa trima kasih kepada: 1. Ibu Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih, MSi sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan saran dan masukan selama proses penulisan hingga penyelesaian laporan proposal penelitian ini. 2. Bapak Andi dan seluruh pihak “Waroeng Taman”, atas kebaikan, dukungan, dan bbantuan selama pengambilan data penelitian ini. 3. Penulis juga menyampaikan hormat dan rasa terimakasih kepada Ibunda Amsani, Ayahanda Matnur selaku ibu dan ayah tercinta yang selalu mendoakan dan senantiasa melimpahkan kasih sayang serta dukungannya kepada penulis. 4. Kemudian penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Pifi Lutfianti, Rian Nulhakim, Revaldi Alfiansyah selaku kakak dan adik penulis yang selalu menyemangati, menjadi sumber motivasi dan mendoakan penulis. 5. Kepada Saudara Bambang Santoso atas semangat, motivasi serta bantuanya selama proses pengambilan data sampai penulisan skripsi ini. 6. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat sekaligus teman-teman tercinta Reza Patni Arianto, Nadya Ferdiani, Widya Cristina Manik, Ranienci Istiqomah, Atika Aisyahrami, Debby Wiranti, Widya Amalia yang telah memberi semangat dan dorongan kepada penulis selama proses penulisan laporan proposal penelitian ini. 7. Teman-teman seperjuangan SKPM 49 dan semua pihak yang telah memberikan dukungan sehingga terselesaikannya proposal penelitian ini Semoga hasil penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi semua pihak. Bogor, Februari 2016 Nur Komariah NIM. I34120070 v DAFTAR ISI PENDAHULUAN ......................................................................................... 1 Latar Belakang ........................................................................................... 1 Masalah Penelitian ..................................................................................... 3 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 4 Kegunaan Penelitian ................................................................................... 4 PENDEKATAN TEORITIS .......................................................................... 5 Tinjauan Pustaka ........................................................................................ 5 Komunikasi Pemasaran........................................................................... 5 Efektivitas Komunikasi Pemasaran ........................................................ 7 Bauran Komunikasi Pemasaran .............................................................. 8 Media Komunikasi Pemasaran ............................................................. 10 Makanan Jajanan (Street Food) ............................................................ 12 Karakteristik Pengunjung ..................................................................... 12 Kerangka Pemikiran ................................................................................. 13 Hipotesis ................................................................................................... 15 Definisi Oprasional ................................................................................... 15 PENDEKATAN LAPANG .......................................................................... 19 Metode Penelitian ..................................................................................... 19 Lokasi dan Waktu ..................................................................................... 19 Teknik Pemilihan Responden dan Informan ........................................... 20 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 20 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ...................................................... 21 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 22 LAMPIRAN ................................................................................................. 25 vi DAFTAR TABEL Tabel 1. Tabel 2. Tabel 3. Profil Kategori Media Utama ............................................. 11 Segmentasi Khalayak ......................................................... 13 Jadwal Penelitian Skripsi Tahun 2016 ............................... 20 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Gambar 2. Gambar 3. Gambar 4. Model Komunikasi Pemasaran ....................................... 6 Tahapan kepercayaan, sikap, dan prilaku ( Mowen 7 2001) ................................................................................ Keterkaitan antara tujuan komunikasi, respon khalayak, 8 dan tahap-tahap dalam proses pembelian ....................... Kerangka Pemikiran Penelitian ....................................... 15 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Lampiran 2. Lampiran 3. Lampiran 4. Lampiran 5. Lampiran 6. Lampiran 7. Lampiran 8. Lampiran 9. Peta Lokasi Penelitian (Waroeng Taman) ..................... Kerangka Sampling Hari ............................................... Kerangka Sampling Pemilihan Responden ................... Ragam Media Komunikasi Pemasaran (Waroeng Taman) .......................................................................... Kuesioner Penelitian ...................................................... Panduan Pertanyaan Informan ....................................... Format Catatan Harian .................................................. Dummy table ................................................................. Rancangan Skripsi ......................................................... 25 25 26 26 28 36 37 38 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Adanya perkembangan zaman menimbulkan prubahan pola kehidupan di kota besar sampai kehidupan di kota kecil, sehingga secara tidak lansung menimbulkan suatu pola kehidupan baru di masyarakat yang serba cepat, praktis dan modern. Salah satu perubahan pola kehidupan masyarakat yang serba cepat, praktis dan modern adalah dalam bidang makanan dan minuman hasil olahan pangan. Pangan merupakan kebutuhan dasar yang merupakan hak setiap manusia dan merupakan salah satu faktor penentu kualitas sumberdaya manusia. Pengembangan pangan di Indonesia yang didukung oleh sumberdaya alam pertanian, baik hayati maupun hewani mampu menghasilkan berbagai produk olahan pangan yang dapat dikembangkan dari sumberdaya alam lokal atau daerah. Produksi Pangan adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan, mengolah, membuat, mengawetkan, mengemas, mengemas kembali, dan/atau mengubah bentuk pangan (UU No. 18 tahun 2012). Salah satu contoh produksi pangan adalah makanan dan minuman siap saji. Menurut Soekarto (1990) dalam jurnal Rosyidi D (2006) mengatakan bahwa makanan biasanya dihasilkan dari bahan pangan setelah terlebih dahulu diolah atau dimasak. Berkembangnya pola kehidupan masyarakat kota maupun desa akan pola makan dan minuman kearah modern yang siap saji, faktanya membuat pengusaha melirik akan bisnis makan dan minuman. Makanan dan minuman tersebutlah selanjutnya diolah dan di jadikan sebuah bisnis makanan jajanan atau street food untuk meningkatkan perekonomian. Makanan jajanan (street food) merupakan makanan siap makan atau diolah dilokasi jualan (Rosyidi D, 2006). Terdapat dua jenis makanan jajanan di Indonesia yaitu makanan jajanan tradisional dan makanan jajanan non tradisional (Febby, 2006). Hal yang sering dilihat di era-modern ini adalah makanan jajanan non tradisional. Makanan jajanan non tradisional adalah makanan yang diolah dengan alat modern. Perkembangan pola kehidupan masyarakat yang serba cepat, praktis dan modern membuat para pembisnis berbondongbondong membuka bisnis kuliner. Waroeng taman merupakan salah satu contoh tempat kuliner yang menyajikan menu makanan jajanan (street food) tradisional dan non tradisional yang termasuk kategori usaha menengah. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik lanhsung maupun tidak langsung dengan Usaha kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan (UU No. 20 tahun 2008). Usaha menengah seperti Waroeng Taman merupakan salah satu penentu pertumbuhan ekonomi Indonesia khususnya provinsi Jawa Barat. Sesuai 2 data BPS tahun 2015, perekonomian Indonesia pada triwulan III-2015 terhadap triwulan III-2014 tumbuh sebesar 4.92 persen meningkat dibandingkan triwulan II-2015 yang tumbuh 4,67 persen. Sedangkan untuk perekonomian Jawa Barat pada tahun 2015 sebesar 5,03 persen mengalami peningkatan di bandingkan pada tahun 2014 (BPS 20151). Salah satu penyumbang pertumbuhan ekonomi adalah dibidang usaha menengah seperti bisnis kuliner atau makanan jajanan. Meskipun Waroeng Taman dari luar terlihat mewah seperti restoran mahal, namun menu makan yang terdapat di waroeng taman seperti makanan kaki lima. Menu kaki lima yang ada di Waroeng Taman memberikan rasa yang tidak kalah dengan yang ada di restoran besar, cafe atau tempat makan lainnya. Desain Interior yang ada di Waroeng Taman memberikan kenyamanan, karna di desain sesuai keadaan Bogor yang terkenal dengan hujannya, hawa sejuknya dan memiliki banyak pepohonan yang hijau. Dalam suatu penjualan atau bisnis, Waroeng Taman memerlukan beberapa cara agar menarik minat konsumen untuk membeli. Salah satunya yakni melalui komunikasi. Menurut Scramm (1955) dalam Shimp (2003), komunikasi adalah proses menciptakan suatu kesamaan (commoness) atau suata kesatuan pemikiran antara pengirim dan penerima. Hal tersebut bertujuan agar konsumen mengetahui secara detail mengenai suatu produk sehingga mereka dapat mengambil keputusan untuk membeli. Bentuk komunikasi yang digunakan adalah komunikasi pemasran. Kotler dalam Kusumastuti (2009) mengartikan komunikasi pemasaran sebagai usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik, terutama konsumen sasaran, mengenai keberadaan suatu produk di pasar. Sedangkan komunikasi pemasaran menurut Tjiptono (2008) didefinisikan sebagai aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima dan membeli loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Terdapat tiga tujuan utama didalam komunikasi pemasaran, yaitu untuk menyebarkan informasi (komunikasi informatif), mempengaruhi untuk melakukan pembelian ulang (Prayoga 2015). Komunikasi pemasaran dapat dikatakan efektif apabila dapat mempengaruhi prilaku konsumen. Menurut penelitian Agustina L(2012) proses pengambilan keputusan konsumen untuk membeli barang atau jasa dipengaruhi oleh karakteristik konsumen. Setiap jenis konsumen memiliki karakteristik dan sifat yang berbeda, mulai dari jenis kelamin, usia, pendidikan, dan keadaan sosial ekonomi lainnya. Hal tersebut menyebabkan prilaku setiap konsumen pun beragam. Komunikasi pemasaran sebaiknya dapat dijalankan dengan serius, karna tanpa didukung komunikasi yang memadai, sebuah produk akan menjadi sia-sia. Dalam hal ini, konsep yang sering digunakan untuk menyampaikan pesan didalam komunikasi pemasaran dikenal dengan bauran promosi (promotional mix). Bauran promosi terdiri dari delapan jenis yaitu iklan 1 Jabar.bps.go.id 3 (advertising), penjualan tatap muka (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), acara dan pengalaman, hubungan masyarakat dan publisitas (public relation and publicity), dan pemasaran langsung (direct marketing), pemasaran interaktif, pemasaran dari mulut ke mulut (Word of Mouth), dan penjualan personal. Selain konsep, komunikasi pemasaran juga sering menggunakan media sebagai penghubung antara sumber dan penerima dalam berkomunikasi. Tiga kelompok dalam media komunikasi pemasaran, yaitu media massa, media kelompok dan media personal. Media massa seperti yang sering dijadikan media priklanan yang terdiri dari media cetak dan media elektronik. Sedangkan media kelompok yang sering digunakan untuk promosi adalah video presentasi dan sedangkan bentuk media personal yang digunakan untuk media promosi seperti katalog, profil korporat, dan folder. Penjelasan diatas, dikatakan berhasil dan tercapai jika tujuan dan strategi komunikasi pemasaran tercapai. selain itu, komunikasi pemasran dapat dikatakan efektif atau berhasil jika individu atau kelompok-kelompok yang teridentifikasi terkena efek, baik secara langsung maupun tidak langsung atau dengan kata lain komunikasi dikatakan efektif jika produk olahan pangan tersebut dapat diketahui oleh khalayak dan dapat merubah sifat khalayak untuk mau membelinya. Oleh karena itu, pertanyaan umum penelitian ini adalah bagaimana efektivitas komunikasi pemasaran yang dilakukan waroeng taman terhadap perubahan sikap pengunjung? Masalah Penelitian Persaingan bisnis di Indonesia semakin ketat sehingga perlu adanya komunikasi pemasaran dalam suatu bisnis untuk terus bertahan dan berkembang dihadapan para konsumen. Setiap jenis konsumen memiliki karakteristik dan sifat yang berbeda, sehingga menyebabkan prilaku setiap konsumen pun beragam. Menurut Morrison (2010) yang dijelaskan dalam penelitian Fadila RN (2015) mengatakan bahwa menyeleksi pasar sangat ditentukan oleh bagaimana praktisi pemasaran melihat pasar dan konsumen itu sendiri. Oleh karna itu, pertanyaan spesifik pertama dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh karakteristik pengunjung terhadap efektivitas komunikasi pemasaran? Dalam menyampaikan informasi, pemahaman, dan pemikiran kepada pelanggan mengenai suatu produk yang dihasilkan agar mereka mengenal dan pada akhirnya memutuskan untuk pembelian memerlukan komunikasi pemasaran. Perlu adanya penilaian pengunjung terhadap komunikasi pemasaran, karna penilaian pengunjung terhadap komunikasi pemasaran merupakan intensitas pengunjung dalam mengakses dan memperoleh informasi melalui komunikasi pemasaran. Penilaian pengunjung terhadap pelaksanaan komunikasi pemasaran diukur dari bauran komunikasi pemasaran, media komunikasi pemasaran, dan frekuensi kunjungan pengunjung. Oleh karna itu, pertanyaan spesifik kedua dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh penilaian pengunjung terhadap penilaian pelaksanaan komunikasi pemasaran dengan evektivitas komunikasi pemasaran? 4 Tujuan Penelitian Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas komunikasi pemasaran yang dilakukan waroeng taman terhadap perubahan sikap pengunjung. Tujuan utama ini akan dijawab melalui tujuan khusus yang telah dirumuskan sebagai berikut: 1. Menganalisis pengaruh karakteristik pengunjung terhadap efektivitas komunikasi pemasaran? 2. Menganalisis pengaruh penilaian pengunjung terhadap pelaksanaan komunikasi pemasaran dengan efektivitas komunikasi pemasaran? Kegunaan Penelitian Penelitian ini memiliki kegunaan sebagai berikut: 1. Bagi pengusaha, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengusaha dalam menerapkan komunikasi pemasaran yang efektif sehingga dapat menarik minat konsumen untuk melakukan proses pembelian secara berkelanjutan 2. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan mengenai efektivitas komunikasi pemasaran dalam mengubah sikap konsumen dan dapat menjadi referensi, khususnya mengenai kajian efektivitas komunikasi pemasran 3. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat membuat masyarakat lebih memilih untuk mengonsumsi makanan jajanan yang tidak menimbulkan efek samping yang dapat merusak kesehatan. 5 PENDEKATAN TEORITIS Tinjauan Pustaka Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan menguraikan dua unsur pokoknya, yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi merupakan bagian terpenting dalam proses komunikasi pemasaran. Pada dasarnya komunikasi merupakan proses ketika seseorang dengan orang lain saling menyampaikan informasi dari satu pihak ke pihak lain atau banyak pihak agar dapat berhubungan dengan lingkungannya. Scramm (1955) dalam Shimp (2003) menjelaskan, komunikasi adalah proses menciptakan suatu kesamaan (commoness) atau suata kesatuan pemikiran antara pengirim dan penerima. Didalam aktivitas komunikasi melibatkan delapan elemen seperti sumber, penerjemah, pesan, saluran, penerima, interpretasi, gangguan, dan umpan balik. Sedangkan pemasaran merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu prusahaan. Pemasaran pada umumnya di pandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan, dan menyerahkan informasi, gagasan, barang dan jasa, pariwisata, tempat dan lain sebagainya. Selain itu, pemasaran sangat erat kaitannya dengan kegiatan dalam memindahkan barang dan jasa (goods and service) dari produsen yang menghasilkannya ke tangan konsumen yang membutuhkannya, secara efisien, menguntungkan dalam persaingan yang wajar. Dapat disimpulkan bahwa komunikasi pemasaran merupakan proses penyampaian pesan atau informasi berupa produk maupun perusahaanya agar membeli dan menerima produk perusahaan yang bersangkutan. Pengertian tersebut diperkuat oleh pendapat Kotler (2000) dalam Kusumastuti (2009) komunikasi pemasaran didefinisikan sebagai usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan suatu produk di pasar. Sedangkan menurut (Tjiptono 2008) komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal produk yang ditawarkan bersangkutan. Hubungan antara pemasaran dan komunikasi sangatlah erat. Hal ini disebabkan komunikasi dan pemasaran memegang peranan sangat penting bagi dunia bisnis. Tujuan komunikasi dalam komunikasi pemasaran menurut Kusumawati (2009) adalah: 1. Memberi informasi dan membuat konsumen menyadari keberadaan produk yang ditawarkan. 2. Mengingatkan konsumen tentang keberadaan produk, konsumen diingatkan bahwa produk yang sejak dulu dikenal masih tetap ada dan hingga saat ini masih tersedia di pasaran. 3. Membujuk konsumen untuk melakukan pembelian. 4. Menunjukkan perbedaan produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan dengan perusahaan lain. 5. Menghantarkan nilai-nilai sosial pada masyarakat. Berdasarkan konsep priklanan, suatu iklan akan menarik bila menampilkan 6 daya tarik tertentu yang sesuai dengan batas-batas nilai moral yang berkembang dalam masyarakat. Selain itu komunikasi pemasaran memiliki unsur pokok (Tjiptono 2008), yakni pelaku komunikasi, material komunikasi, dan proses komunikasi. Pelaku komunikasi merupakan unsur pokok pertama yang terdiri dari pengirim (sender) yang menyampaikan pesan dan penerima (receiver). Unsur pokok kedua yaitu material komunikasi yang terdiri dari beberapa hal penting, antara lain; (1) gagasan, yaitu materi pokok yang hendak disampaikan pengirim, (2) pesan, yaitu himpunan dari beberapa simbol (oral, verbal atau non-verbal) dari suatu gagasan, (3) media, yaitu pembawa (transporter) pesan komunikasi, (4) response, yaitu reaksi pemahaman atas pesan yang diterima oleh penerima, (5) feed back, yaitu pesan umpan balik dari sebagian atau keseluruhan penerima, (6) Gangguan, yaitu segala sesuatu yang dapat menghambat kelancaran proses komunikasi. Unsur pokok terakhir adalah proses komunikasi, yakni proses penyampaian pesan dari pengirim kepada penerima. Unsur pokok tersebut terangkum dalam model komunikasi pemasaran pada Gambar. 1 Gambar 1. Model Komunikasi Pemasaran Sumber: Tjiptono (2004) Pesan disampaikan melalui proses komunikasi pemasaran merupakan pesan persuasif yang dirancang sesuai dengan karakter media, segmen pasar, dan kebutuhan masyarakat untuk mendapat tanggapan positif dalam mengkonsumsi produk. Adanya komunikasi pemasaran diharapkan dapat merubah sikap konsumen dari yang awalnya tidak mengetahui menjadi mengetahui dan dilanjutkan dengan membeli produk yang di tawarkan. Agar pesan yang kita berikan kepadkhalayak lebih merangsang perlu adanya karakteristik pesan AIDA. Seperti menurut pendapat Kusumastuti (2009) agar pesan persuasif yang tahapan yang disampaikan dapat merangsang tindakan pembeli sehingga harus memenuhi tahapan yang ada dalam karakteristik model komunikasi AIDA. Karakteristik pesan AIDA tersebut, adalah: a. Attention : mengandung daya tarik konsumen b. Interest : mengandung perhatian dan minat konsumen c. Desire : memunculkan keinginan konsumen untuk mencoba d. Action : mengarah tindakan untuk membeli 7 Berdasarkan konsep karakteristik pesan AIDA, kegiatan promosi diharapkan membuat konsumen dapat melakukan pembelian secara berkesinambungan. Efektivitas Komunikasi Pemasaran Efektivitas adalah suatu keadaan yang menunjukan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Jika perusahaan ingin berjalan efektif, diperlukan sasaran sebagai tindakan dan alokasi sumber daya perusahaan seperti perlu adanya komunikasi pemasaran yang efektif dalam kegiatan operasional perusahaan. Menurut Keller dan Kotler (2009) cara mengetahui keefektivitasan komunikasi pemasaran adalah dengan cara pengukurannyadan melihat perubahan prilakunya. Dapat disimpulkan bahwa efektivitas komunikasi pemasaran adalah keberhasilan pencapaian tujuan komuniksi pemasaran, dengan melihat dampak perubahan sikap atau prilaku pengunjung yang terjadi. Sikap merupakan prediposisi (keadaan mudah terpengaruh) untuk memberikan tanggapan terhadap rangsangan lingkungan yang dapat mengarahkan tingkah laku (Hurriyati 2008). Sedangkan Sumarwa (2004) mengatakan bahwa prilaku konsumen adalah semua kegiatan tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal atau kegiatan mengevaluasi. Dapat disimpulkan bahwa sikap konsumen merupakan hal penting bagi pemasar karena sikap menyimpulkan evaluasi konsumen terhadap suatu objek serta dapat mempengaruhi konsumen dalam hal mengambil keputusan atau tindakan. Terdapat tahapan dalam merubah sikap sehingga merubah prilaku pembeli (Mowen 2001 dalam Hurriyati 2008). Perubahan prilaku tersebut seperti digambarkan pada gambar 2 dibawah ini; Pesan Komunikasi Pemrosesan informasi Jalur eksperimental Jalur Pembuat keputusan Perubahan Kepercayaan Perubahan sikap Low involvement High involvemental Perubahan Prilaku Gambar 2. Tahapan kepercayaan, sikap, dan prilaku (Mowen 2001) 8 Tujuan dari komunikasi pemasaran adalah mencapai tiga tahap yang dibutuhkan oleh konsumen untuk mengalami proses pembelian, yaitu; (1) Menyadari (awareness) produk yang ditawarkan, (2) menyukai (interst) dan berusaha mengetahui lebih lanjut, (3) mencoba (trial) untuk membandingkan dengan harapan, (4) mengambil tindakan (act) membeli atau tidak membeli, (5) tindak lanjut (follow-up) membeli kembali atau pindah merek. Perubahan sikap yang menunjukkan apa yang disukai dan yang tidak disukai oleh konsumen di nilai berdasarkan sejauhmana komunikasi pemasaran dapat mempengaruhi beberapa aspek sikap, yakni aspek kognitif, afektif, dan konatif. Ketiga aspek tersebut merupakan ukuran perubahan sikap konsumen seperti yang dipaparkan oleh Hurriyati (2008), bahwa terdapat tiga komponen sikap, diantaranya: (1) kognitif, yakni dapat membentuk kesadaran informasi yang didapatnya, (2) afektif, yakni dapat memberikan pengaruh untuk melakukan sesuatu, yaitu realisasi pembeli, dan (3) konatif, yakni perubahan prilaku pembentukan pola khalayak menjadi perilaku selanjutnya, yang diharapkan adalah pembelian ulang. Keterkaitan antara tujuan komunikasi, respon khalayak, dan tahap-tahap dalam proses pembelian dapat diringkas seperti digambarkan pada Gambar 3. Gambar 3. Keterkaitan antara tujuan komunikasi, respon khalayak, dan tahap-tahap dalam proses pembelian Sumber: Tjiptono (2008) Bauran Komunikasi Pemasaran Konsep yang sering digunakan dan dikenal dalam pemasaran disebut bauran pemasaran. Kotler dan Amstrong (2008) mengatakan bahwa bauran promosi (promotion mix) disebut juga bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix). Menurut Kotler dan Keller (2009) istilah bauran pemasaran (marketing communication mix) untuk aktivitas pemasaran yang berhubungan dengan promosi. Sedangkan menurut penelitian Selang CAD (2013), bauran pemasaran merupakan salah satu strategi pemasaran untuk menyampaikan informasi secara luas, memperkenalkan suatu produk barang dan jasa, merangsang konsumen 9 untuk memberi bahkan menciptakan preferensi pribadi terhadap image suatu produk. Bauran komunikasi pemasaran merupakan instrumen dasar yang digunakan untuk mencapai tujuan komunikasi pemasaran suatu perusahaan, yang terdiri atas; 1. Periklanan (Advertising) Menurut Lee dan Johson (2007) dalam penelitian Resa R (2013), periklanan merupakan komunikasi komersial dan non personal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat missal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail, pengresponan langsung,reklame luar ruangan atau kendaraan umum. Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2009), periklanan adalah semua bentuk terbayar dari presentasi non personal dan promosi ide, barang, atau jasa melalui sponsor yang jelas. Periklanan memiliki tujuan untuk memberikan informasi mengenai informasi produk, ciri-ciri, keunggulan produk, dan lokasi penjualan. Menurut Resa R (2013) iklan memiliki tiga karakteristik penting yakni; 1) iklan merupakan alat relatif murah dimana perusahaan dapat menyampaikan kepada konsumen mengenai keberadaan suatu produk; 2) iklan dengan skala besar memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan produksi massal dengan biaya yang murah; 3) iklan membangun identitas merek untuk produk perusahaan tertentu. Semakin baik kualitas dan pemasaran prooduk tersebut maka semakin tinggi permintaan konsumen. 2. Promosi Penjualan (Sales Information) Promosi penjualan yakni terdiri dari insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau jasa (Kotler, Bowen dan Makens, 2002:227 dalam Selang CAD 2013). Promosi penjualan biasanya terbatas pada priode waktu tertentu, harga atau kelompok pelanggan. Alat promosi dalam pemasaran memiliki manfaat yaitu, komunikasi merupakan sarana promosi dalam kegiatan penjualan mendapatkan perhatian dan mengarahkan konsumen kepada produk. 3. Hubungan masyarakat dan publisitas (public relations and publicity) Hubungan masyarakat adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan ( Cutlip, Center & Broom, 2006:5 dalam penelitian Selang CAD 2013). Hubungan masyarakat dan publisitas menurut Kusumastuti (2009) yaitu alat promosi yang dapat menarik perhatian khalayak ramai jika memiliki kredibilitas yang tinggi dan memasukan unsur penjualan, jadi hanya sebagai pemberi informasi. 4. Pemasaran Langsung dan Pemasaran Interaktif (Direct Marketing) Pemasaran langsung merupakan hubungan langsung dengan konsumen individual yang ditargetkan secara cermat untuk memperoleh respon segara dan membangun hubungan dengan pelannggan yang bertahan lama dengan pengguna surat langsung, 10 telepon, televisi respon langsung, e-mail, internet dan sarana lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan konsumen (Kotler dan Amstrong 2008). Sedangkan menurut (Tjiptono 2008) pemasaran langsung atau direct marketing merupakan sistem pemasaran yang interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi fi sembarang lokasi. Selain itu, pemasaran langsung merupakan alat promosi yang hanya daat menjangkau konsumen yang spesifik. namun, pesan yang disampaikan melalui direct marketing dapat disesuaikan dengan karakter dan respons konsumen yang dituju serta dapat diperbaharui secara cepat (Kusumastuti 2009). 5. Pemasaran dari Mulut ke Mulut Menurut Kotler dan Keller (2009), pemasaran melalui mulut ke mulut (Word of Mouth) dapat dikatakan efektifuntuk bisnis kecil, dimana didalamnya terdapat hubungan yang lebih pribadi yang dapat dirasakan konsumen. Jika kesan yang telah diterima oleh konsumen adalah positif maka konsumen tersebut akan menyampaikan informasi-informasi yang bersifat positif tentang produk, sehingga perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang baik dan begitupula sebaliknya. Media Komunikasi Pemasaran Guna mencapai tujuan komunikasi pemasaran yang efektif, salah satunya perlu adanya dukungan dari media komunikasi melalui pemilihan saluran yang tepat. Dalam pemilihan media promosi yang tepat dapat memiliki pengaruh yang besar pada proses pemasaran yang dilakukan. Menurut Kusumastuti (2009), efisiensi penggunaan media dilihat dari sejauh mana media itu dapat menjangkau sasaran secara tepat, frekuensi yang dibutuhkan, dan durasi tayang iklan pada media dengan intensitas tinggi. Menurut Ruben dan Leuwis (2004) dalam Mugniesyah (2010) komunikasi dibedakan dalam tiga kategori, yakni media antarpribadi, media konvensionl, dan media hibrida. Media antar pribadi yang mencakup media yang memungkinkan adanya pertukaran pesan secara lebih antar pihak yang berkomunikasi. Media konvensional merupakan media pengirim pesan dan dapat menjangkau banyak orang yang berjarak jauh tanpa ada kemungkinan untuk melakukan interaksi langsung kepada penerima atau khalayak, contohnya seperti koran, radio, televisi, buletin, leaflet, poster dan karakteristik. Sedangkan media hiibrida umumnya berbasis teknologi komputer yang cenderung mengombinasikan kekayaan fungsional dari media massa dan komunikasi antar pribadi, sehingga menjadikan media baru tersebut secara potensial dapat menjangkau khalayak ddi banyak lokasi yang berbeda. Sedangkan menurut Kusumastuti (2009) mengemukakan pendapat bahwa komunikasi pemasaran membagi media atas tiga kelompok, yaitu: a. Media massa, yang terdiri atas media massa elektronik dan media cetak b. Media kelompok, yang biasa digunakan pada kegiatan-kegiatan yang melibatkan kelompok tertentu, misalnya video presentasi 11 c. Media personal, seperti katalog, profil korporat, dan folder. Menurut Morissan (2010), salah satu faktor penting dalam menentukan strategi media adalah tipe atau jenis produk yang akan dipromosikan. Strategi lainnya adalah memilih media khusus yang menyediakan suasana atau lingkungan yang lebih dapat diterima audiens. Tabel 1. Profil Kategori Media Utama Media Keunggulan Surat Kabar Televisi Keterbatasan Fleksibilitas, tepat waktu, mampu menangkap pasar lokal dengan baik, jangkauan penerimaan yang luas, tingkat kepercayaan tinggi. Umur informasi pendek, kualitas gambar dan cetakan jelek, sedikit audiens yang meneruskan informasi (small “passalong” audience) Informasi bisa dilihat, didengar dan gambar yang bergerak menarik untuk ditonton, perhatian tinggi, jangkauan luas. Biaya tinggi, kebingungan yang tinggi, tingkat pemaparan yang cepat berlalu dan audiens kurang mempunyai daya Seleksi Radio Majalah Direct Mail Mempunyai banyak pendengar, selektivitas geografi dan demografi yang tinggi dengan biaya yang rendah. Audiens hanya mendengarkan saja, perhatian yang lebih rendah dibandingkan televisi, pemaparan yang cepat berlalu. Selektivitas demografi dan geografi yang tinggi, prestise dan kredibilitas, hasil cetakan berkualitas tinggi, berumur panjang, jumlah pembaca yang meneruskan informasi cukup baik. Waktu tunggu yang lama, waktu sirkulasi terbuang, dan tidak ada jaminan posisi yang lebih baik. Memiliki selektivitas audiens, tidak ada iklan pesaing dalam media yang sama, bersifat pribadi. Biaya relatif tinggi dan kesan atau citra surat sampah Sumber: Kotler & Fox (1995) dalam Kusumastuti (2009) 12 Makanan Jajanan (Street Food) Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman (UU No. 18 tahun 2012). Sedangkan Produksi Pangan adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan, mengolah, membuat, mengawetkan, mengemas, mengemas kembali, dan/atau mengubah bentuk Pangan (UU No. 18 tahun 2012). Pengembangan pangan di Indonesia yang didukung oleh sumberdaya alam pertanian, baik hayati maupun hewani mampu menghasilkan berbagai produk olahan pangan yang dapat dikembangkan dari sumberdaya alam lokal atau daerah. Produksi pangan yang sering terdengar adalah produksi olahan pangan lokal yang disajikan berupa makanan jajanan (street food). Makanan jajanan (Street Food) adalah makanan yang siap makan atau terlebih dahulu dimasak di tempat penjualan dan dijual di tempat-tempat umum (Febby, 2006). Sedangkan menurut Rosyidi D (2006) makanan jajanan (street food) merupakan makanan siap makan atau diolah dilokasi jualan. Terdapat 2 jenis makanan jajanan di Indonesia yaitu makanan jajanan tradisional dan makanan jajanan non tradisional (Febby, 2006), yaitu: 1. Makanan jajanan olahan lokal (tradisional) Makanan jajanan tradisional merupakan makanan yang biasa dikonsumsi masyarakat menurut golongan etnik dan wilayah spesifik, diolah dari resep yang dikenal masyarakat secara turun temurun. Bahan yang digunakan berasal dari daerah setempat. Makanan yang dihasilkan juga sesuai dengan selera masyarakat setempat, seperti; bakso, sate, soto, gado-gado dan sebagainya. 2. Makanan jajanan non tradisional Makanan jajanan non tradisional adalah makanan yang diolah dengan alat modern dan menggunakan bahan non lokal baik yang bersifat industri, rumah tangga menengah maupun besar seperti produk ekstruksi, produk roti (biskuit, crackers, wafer) dan roll (roti manis) serta permen. Akhir-akhir ini muncul makanan jajanan yang bersifat global seperti pizza, potato chips, es krim, dan berbagai jenis pasta (Haslina 2004 dalam Febby 2006). Karakteristik Pengunjung Karakteristik individu merupakan faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan dan mempengaruhi prilaku (Hurriyati 2008). Mempelajari kebutuhan konsumen dapat memberikan petujuk bagi pengembangan produk baru, penentuan harga, saluran pemasaran dan pesan iklan serta bauran pemasaran lainnya. Dalam hal ini, menurut Morrison (2010) dalam penelitian Fadila RN (2015) menjelaskan bahwa terdapat empat segmentasi karakteristik pengunjung yaitu, demografis, geografis, geodemografis, dan psikografis. 13 Tabel 2. Segmentasi Khalayak Segmentasi Deskripsi Demografi Khalayak dibedakan berdasarkan karakteristik demografi, yaitu seperti usia, gender, pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya. Geografis Khalayak dibeda-bedakan berdasarkan wilayah tempat tinggalnya, misalnya pulau, provinsi, kota, desa. Geodemografis Khalayak yang tinggal disuatu wilayah georafis tertentu diyakini memiliki krakter demografi yang sejenis (namun wilayah demografis harus sesempit mungkin, misalnya kawasan-kawasan pemukiman atau kelurahan Psikografis Khalayak dibagi berdasarkan gaya hidup dan kpribadiannya. Gaya hidup dapat mempengaruhi prilaku seseorang dan mengklasifikasinya berdasarkan aktivitas, ketertarikan, dan pendapat. Kerangka Pemikiran Makanan jajanan (steet food) merupakan makanan yang diolah atau dimasak langsung langsung di tempat lokasi dalam bentuk siap saji. Berkembangnya pola kehidupan masyarakat kota maupun desa akan pola makan dan minuman kearah modern yang siap saji membuat pengusaha melirik akan bisnis makan dan minuman. Salah satu contoh bisnis makanan yang ada di kota Bogor adalah Waroeng Taman. Waroeng Taman merupakan sebuah restoran yang mensajikan menu makanan jajanan, baik tradisional maupun modern. Dalam menyampaikan informasi, pemahaman, dan pemikiran kepada pelanggan mengenai suatu produk yang dihasilkan agar mereka mengenal dan pada akhirnya memutuskan untuk pembelian memerlukan komunikasi pemasaran yang efektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas komunikasi pemasaran yang dilakukan Waroeng Taman. Efektivitas komunikasi pemasaran diduga dipengaruhi oleh karakteristik pengunjung dan penilaian pengunjung terhadap pelaksanaan komunikasi pemasaran. Karakteristik pengunjung diduga mempengaruhi pelaksanaan komunikasi pemasaran. Menurut Morrison (2010) yang dijelaskan dalam penelitian Fadila RN (2015) mengatakan bahwa karakteristik pengunjung dibagi menjadi tiga segmentasi, yakni; demografis geografis, dan geodemografis. Segmentasi demografis merupakan segmentasi konsumen berdasarkan demografis yang didasarkan kependudukan, sperti; usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan konsumen dan pendapatan. 14 Penilaian pengunjung terhadap pelaksanaan komunikasi pemasaran merupakan intensitas pengunjung mengakses dan memperoleh informasi melalui komunikasi pemasaran. Penilaian pengunjung terhadap pelaksanaan komunikasi pemasaran diukur dari ragam media komunikasi, karakteristik pesan AIDA dan frekuensi kunjungan pengunjung. Ragam media komunikasi pemasaran merupakan intensitas pengunjung mengakses dan memperoleh informasi melalui media komunikasi yang digunakan. Ragam media komunikasi dibedakan kedalam komunikasi personal atau yang sering disebut bauran komunikasi pemasaran dan komunikasi bermedia. Bauran komunikasi pemasran melalui penjualan tatap muka (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat dan publisitas (public relation and publicity), dan pemasaran dari mulut ke mulut (word of mouth). Sedangkan komunikasi melalui media menggunakan media promosi yang sering digunakan dalam mempromosikan suatu produk melalui media cetak, brosure, media televisi, dan media online. Menurut Kusumastuti (2009) agar pesan persuasif yang disampaikan dapat merangsang tindakan pembeli sehingga harus memenuhi tahapan yang ada dalam karakteristik model komunikasi AIDA. Attention adalah unsur pesan yang mampu menarik perhatian konsumen, Interest adalah unsur dalam pesan yang mampu menarik konsumen, Desire adalah unsur dalam pesan yang mampu menimbulkan keinginan untuk membeli suatu produk pada konsumen, Action adalah unsur dalam pesan yang mampu membuat konsumen melakukan tindakan nyata untuk membeli produk. Selain itu, penilaian pengunjung tehadap pelaksanaan komunikasi pemasaran juga diukur dari frekuensi kunjungan pengunjung ke tempat makanan jajanan (streed food) Waroeng Taman dalam kurun waktu yang ditentukan. Salah satu tujuan komunikasi pemasaran adalah melihat perubahan sikap pengunjuang atau konsumen yang terdiri dari komponen aspek kognitif, aspek afektif dan aspek konatif. Seperti digambarkan pada kerangka analisis Gambar 4. 15 Karakteristik Pengunjung Usia (X1) Jenis kelamin (X2) Pendidikan (X3) Jenis Pekerjaan (X4) Pendapatan (X5) Efektivitas Komunikasi Pemasaran - Aspek Kognitif (Y1) - Aspek Efektif (Y2) - Aspek Konatif (Y3) Penilaian Pengunjung terhadap Pelaksanaan Komunikasi Pemasaran Ragam media komunikasi pemasaran (X5) Karakteristik pesan AIDA (X7) Frekuensi kunjungan pengunjung (X8) Keterangan: = Berpengaruh Gambar 4. Kerangka Pemikiran Penelitian Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran dapat dibangun beberapa hipotesis, sebagai berikut; 1. Diduga karakteristik pengunjung seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan pendapatan berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi pemasaran 2. Diduga Penilaian pengunjung terhadap pelaksanaan komunikasi pemasaran seperti ragam media komunikasi pemasaran, karakteristik pesan AIDA, frekuensi kunjungan pengunjung berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi pemasaran. Definisi Oprasional Penelitian ini terdiri atas beberapa variabel yang terbagi menjadi beberapa indikator.masing-masing variabel dan indikator diberi batasan terlebih dahulu sehingga dapat ditemukan skala pengukurnya. Definisi operasional untuk masig-masing variabel adalah sebagai berikut: 16 I. Karakteristik Konsumen Karakteristik pengunjung merupakan keadaan spesifik pengunjung yang berkaitan langsung dengan dirinya dan dapat diukur dengan: 1. Usia adalah lama hidup konsumen pada saat penelitian dilakukan, yang dihitung sejak kelahiran konsumen dinyatakan dalam satuan tahun. Usia dapat dikelompokkan dan dibedakan dalam sekala ordinal. Pengelompokan usia menurut Havighurt (1950) dalam Mugniesyah (2006) membagi kategori usia, yaitu: a. Dewasa awal (15-31 tahun) : Skor 1 b. Dewasa pertengahan (32-48 tahun) : Skor 2 c. Dewasa akhir/tua (46-66 tahun) : Skor 3 2. Jenis Kelaminan adalah sifat fisik responden seperti yang tercatat dalam kartu identitas yang dimiliki oleh responden, yaitu lakilaki atau perempuan. Jenis kelamin dibedakan dan diukur dengan skala nominal. a. Laki-laki : Skor 1 b. Perempuan : Skor 2 3. Tingkat pendidikan merupakan jenjang terakhir pendidikan formal yang dimiliki dan diikuti konsumen sampai dengan saat penelitian. Tingkat pendidikan tersebut dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori dan diukur dalam skala interval. a. Rendah (lulusan SD/SMP) : Skor 1 b. Sedang (lulusan SMA) : Skor 2 c. Tinggi (lulusan perguruan tinggi/S2) : Skor 3 4. Jenis pekerjaan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh konsumen sebagai sumber utama mengahasilkan uang. Diukur dengan menggunakan sekala nominal. 5. Pendapatan merupakan jumlah rupiah pemasukan atau pendapatan yang diperoleh konsumen dalam sebulan. Pendapatan tersebut dikelompokkan ke dalam tiga kategori pendpatan dan diukur dalam sekala ordinal. a. Rendah (≤ Rp 1.500.000,00/bulan) : Skor 1 b. Sedang (>Rp 1.500.000,00-Rp 3.000.000,00/bulan) : Skor 2 c. Tinggi (> Rp 3.000.000,00/bulan) : Skor 3 II. Penilaian Pengunjung Terhadap Pelaksanaan Komunikasi Pemasaran Penilaian pengunjung terhadap komunikasi pemasaran merupakan intensitas pengunjung mengakses dan memperoleh informasi melalui komunikasi pemasaran. Penilaian pengunjung terhadap komunikasi pemasaran dapat diketahui melalui komunikasi personal (bauran komunikasi pemasaran) dan komunikasi bermedia. 1. Ragam media komunikasi pemasaran merupakan intensitas pengunjung mengakses dan memperoleh informasi melalui media komunikasi yang digunakan. Ragam media komunikasi dibedakan kedalam komunikasi personal atau yang sering disebut bauran komunikasi pemasaran dan komunikasi bermedia. Bauran 17 komunikasi pemasran melalui penjualan tatap muka (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat dan publisitas (public relation and publicity), dan pemasaran dari mulut ke mulut (word of mouth). Sedangkan komunikasi melalui media menggunakan media promosi yang sering digunakan dalam mempromosikan suatu produk melalui facebook, twitter, instagram, website. Skor yang diberikan Tidak=1, Ya=2. Variabel ini dihitung dengan skala interval a. Rendah jika akumulasi skor 10-13 b. Sedang jika akumulasi skor 14-17 c. Tinggi jika akumulasi skor 18-20 2. Karakteristik pesan AIDA merupakan unsur-unsur emosi yang ada dalam pesan. Karakteristik pesan terdiri dari 1) Attention adalah unsur pesan yang mampu menarik perhatian konsumen, 2) Interest adalah unsur dalam pesan yang mampu menarik konsumen, 3) Desire adalah unsur dalam pesan yang mampu menimbulkan keinginan untuk membeli suatu produk pada konsumen, 4) Action adalah unsur dalam pesan yang mampu membuat konsumen melakukan tindakan nyata untuk membeli produk. Diukur dengan skala interval. Indikator pengukuran karakteristik pesan menjadi Tidak=1, Ya=2. Kategorikan karakteristik pesan AIDA 1. Attention merupakan upaya untuk mendapat perhatian konsumen. Attention dapat dikategorikan sebagai berikut: a. Rendah jika akumulasi skor 4-5 b. Sedang jika akumulasi skor 6-7 c. Tinggi jika akumulasi skor 8 2. Interest yaitu suatu bentuk upaya mendapatkan perhatian konsumen. Interest dapat dikategorikan sebagai berikut: a. Rendah jika akumulasi skor 4-5 b. Sedang jika akumulasi skor 6-7 c. Tinggi jika akumulasi skor 8 3. Desire merupakan upaya membangkitkan keinginan konsumen. Desire dapat dikategorikan sebagai berikut: a. Rendah jika akumulasi skor 4-5 b. Tinggi jika akumulasi skor 6-7 c. Sedang jika akumulasi skor 8 4. Action merupakan suatu bentuk upaya yang menyebabkan tindakan konsumen. Action dapat dikategorikan sebagai berikut: a. Rendah jika akumulasi skor 4-5 b. Tinggi jika akumulasi skor 6-7 c. Sedang jika akumulasi skor 8 3. Frekuensi kunjungan pengunjung adalah banyaknya atau tingkat keseringan pengunjung mengunjungi Sate Maranggi Cibungur dalam kurun waktu sebulan. Diukur dengan skala interval. a. Jarang (1-2 kali dalam sebulan) : Skor 1 b. Sering (3-4 kali dalam sebulan) : Skor 2 18 c. Sangat Sering (≥ 5 kali dalam sebulan) III. : Skor 3 Efektivitas Komunikasi Pemasaran Efektivitas komunikasi pemasaran adalah keberhasilan pencapaian tujuan komunikasi pemasaran, dapat dilihat dari perubahan prilaku kunjungan. Efektivitas komunikasi pemasaran dapat diketahui melalui aspek kognitif, afektif dan konatif. 1. Aspek Kognitif merupakan aspek yang berkenaan dengan tingkat pengetahuan pengunjung, baik mengenai produk ataupun mengenai Waroeng Taman secara keseluruhan. Aspek kognitif diukur berdasarkan jawaban responden dengan dengan skala interval. Kategori aspek kognitif digolongkan menjadi: a. Rendah jika akumulasi skor 5-6 b. Sedang jika akumulasi skor 7-8 c. Tinggi jika akumulasi skor 9-10 2. Aspek Afektif merupakan aspek yang berkenaan dengan sikap suka dan tidak suka yang tinjukkan responden terhadap produk dan kepuasan pelaksanaan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Waroeng Taman yang ditunjukkan oleh responden. Skor yang diberikan Tidak=1, Ya=2. Variabel ini diukur dengan skala interval. a. Rendah jika akumulasi skor 5-6 b. Sedang jika akumulasi skor 7-8 c. Tinggi jika akumulasi skor 9-10 3. Aspek konatif merupakan tindakan pengunjung untuk membeli menu makanan yang ada di Waroeng Taman dengan skala interval. Skor yang diberikan Tidak=1, Ya=2. a. Rendah jika akumulasi skor 5-6 b. Sedang jika akumulasi skor 7-8 c. Tinggi jika akumulasi skor 9-10 19 PENDEKATAN LAPANG Metode Penelitian Metode yang digunakan untuk menggali fakta, data, dan informasi pada penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dan didukung dengan data kualitatif untuk memperkaya analisis. Sesuai dengan pengertian penelitian survey, yaitu penelitian yang mengambil sample dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengempulan data pokok (Singarimbun dan Effendi 1989). Metode kualitatif dilakukan dengan menggunakan wawancara mendalam dengan informan. Informan tersebut dari pihak pengelolah Waroeng Taman. Sedangkan metode kuantitatif yang digunakan adalah penelitian survei dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data primer. Menurut (Rianse dan Abdi 2009) teknik analisis kuantitatif bisa disebut juga dengan teknik statistik dan digunakan untuk menganalisis data yang berbentuk angka, sedangkan teknik analisis kualitatif adalah dengan menggunakan proses berfikir induktif untuk menguji hipotesis yang dirumuskan sebagai jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Waroeng Taman, Jl. Ciremai No.1, Pusat Niaga Taman Kencana, Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Teknik pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive). Lokasi dipilih dengan pertimbangan, antara lain; 1. Waroeng Taman, Bogor merupakan restoran yang menyajikan menu makanan jajanan (street food) yang disediakan untuk konsumennya. 2. Waroeng Taman melakukan komunikasi pemasaran untuk mengenalkan dan memasarkan Waroeng Taman keppada konsumennya. 3. Dalam pemasarannya, Waroeng Taman memiliki media komunikasi pemasaran yakni melalui facebook, twitter, instagram, website, benner. Sebelum menentukan lokasi penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi melalui penjajakan ke lokasi penelitian. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari 2016 sampai dengan Mei 2016. Penelitian ini meliputi penyusunan proposal skripsi, kolokium, perbaikan proposal skripsi, pengambilan data lapang, pengolahan dan analisis data, penulisan draft skripsi, uji petik, sidang skripsi, dan perbaikan laporan skripsi. 20 Tabel 3. Jadwal Penelitian Skripsi Tahun 2016 kegiatan Jan Feb Mart Apr Mei 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 Penyusunan Proposal Penelitian Kolokium Pengambilan Data Lapangan Pengolahan dan Analisis Data Penulisan Draft Skripsi Sidang Skripsi Perbaikan Penulisan Skripsi Teknik Pemilihan Responden dan Informan Seluruh konsumen yang mengunjungi dan melakukan pembelian Waroeng Taman merupakan populasi, sedangkan sample pada penelitian ini merupakan responden yang dipilih berdasarkan teknik accidental sampling. Teknik accidental sampling dipilih karna populasi dalam penelitian tidak diketahui secara pasti. Metode accidental sampling ialah teknik dimana peneliti memilih sampel secara spontanitas atau siapa saja yang dianggap dapat mewakili populasi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkannya (Rianse dan Abdi 2009). Teknik ini mengambil sample pada orang yang sedang berada di lokasi penelitian pada saat penelitian dilakukan dengan unit analisisnya adalah individu. Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini adalah 100 orang. Penelitian membuat kerangka sampling berdasarkan waktu pengambilan data, yaitu empat hari pada hari kerja (weekday) dan empat hari pada hari libur (weekend). Kerangka sempling dibuat dengan mengundi tanggal-tanggal pada bulan Maret. Peneliti melakukan pembagian waktu ini dengan tujuan agar mengurangi kemungkinan adanya bias dalam pengambilan data. Informan dalam penelitian ini adalah pihak pengelolah Waroeng Taman seperti pemiliki dan staff Waroeng Taman. Wawancara mendalam dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum tentang kondisi internal Waroeng Taman. Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data skunder. Data primer berupa data kuantitatif didapat dengan kuisioner, hal ini dimaksudkan agar penelitian mendapatkan informasi yang relevan dengan tujuan penelitian serta memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian serta memperoleh informasi dengan realiabilitas dan 21 validitas tinggi (Singarimbun dan Effendi 1989). Kuesioner tersebut dimaksudkan sebagai suatu daftar pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari para responden serta ditunjukan untuk memperoleh informasi yang relavan dengan tujuan penelitian. Selain wawancara terstruktur menggunakan kuisioner, data kualitatif didapat dari wawancara mendalam dengan pemilik dan staff Waroeng Taman. Data kualitatif lain diperoleh melalui kajian pustaka dan menganilisis berbagai literatur terkait dengan penelitian. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana komunikasi pemasaran yang telah dilakukan oleh pihak Waroeng Taman. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh dari pendekatan kuantitatif diolah dan kemudian secara deskriptif, untuk menggambarkan efektivitas komunikasi pemasaran terhadap perubahan sikap konsumen. Data kuantitatif diolah dengan melakukan beberapa langkah. Pertama, melakukan pengkodean pada pertanyaan dan pernyataan yang telah diajukan, kemudian memasukkan data ke buku kode atau lembar data (code sheet). Kedua, membuat tabel frekuensi. Ketiga, mengoreksi kesalahan-kesalahan yang ditemui setelah membaca tabel frekuensi saat melakukan pengisian kuesioner, pengkodean, atau pemindahan data dari lembar kode ke komputer (Singarimbun dan Effendi 2006). Data hasil kuesioner kemudian diolah dengan menggunakan Microsoft Excel 2010, dan SPSS 21,0. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier untuk melihat pengaruh yang nyata antar variabel dengan data berbentuk interval. Statistik deskriptif juga digunakan dalam pengolahan data, yakni statistik yang menggambarkan sekumpulan data secara visual baik dalam bentuk gambar maupun tulisan yang digunakan untuk menggambarkan data berupa tabel frekuensi. 22 DAFTAR PUSTAKA Agustina L. 2012. Efektivitas Komunikasi Pemasaran Produk Olahan Pertanian Institut Pertanian Bogor (Studi Kasus Serambi Botani, Gandaria City). [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. [BPS]. 2015. Badan Pusat Statistik. Dapat diunduh melalui: http://www.Jabar.bps.go.id Fadila RN. 2015. Efektivitas Komunikasi Pemasaran Kampung Budaya Sindang Barang. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Hapsari NR. 2013. Kontribusi Makanan Jajanan Terhadap Tingkat Kecukupan Asupan Energi dan Protein Anak Sekolah yang Mendapat PMT-AS di SD Negri Plalan 1 Kota Surakarta. [Jurnal]. [Internet]. (diunduh pada tanggal 10 November 2015). Dapat diunduh: http://eprints.ums.ac.id/27111/13/NASKAH_PUBLIKASI.pdf Hurriyati R. 2008. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung [ID]: Erlangga. 375 hal. Kotler P, & Armstrong G. 2008. Prinsip-prinsip pemasaran. Edisi Ke-12. Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga. 376 hal. Kotler P, Keller KL. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Ke-13 (Alih bahasa dari Bahasa Inggris oleh Sabran B). Edisi 13. Jilid 2. Jakarta (ID): Erlangga. [Judul asli: Marketing management, thirteenth edition]. 412 hal. Kusumastuti YI. 2009. Komunikasi Bisnis. Bogor (ID): IPB Press. 198 hal. Morrison MA. 2010. Prilaku Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta (ID): Kencana Prenada Media Group. 376 hal Mugniesyah S. 2010. Media Komunikasi dan Komunikasi Massa. Di dalam Hubeis A, editor. Dasar-dasar Komunikasi. Bogor, Indonesia. Bogor (ID). Sains KPM IPB Press. Permatasari, dkk. 2013. Analisis Bauran Pemasaran yang Dipertimbangkan Konsumen dalam Membeli Produk Olahan IGA (Studi Kasus pada Rumah Makan IGA Bakar Mas Giri Cabang Malang Jalan Jakarta No. 16). [Internet]. [Diunduh pada tanggal 26 November 2015, pukul 18:45 WIB ]. Dapat diunduh melalui: http://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/Analisis-bauranpemasaran-yang-dipertimbangkan-konsumen-dalam-membeliproduk-olahan-iga.pdf Prayoga A. 2015. Komunikasi Pemasaran Usaha Kuliner dalam Menghadapi Persaingan (Studi Deskriptif Kualitatif Kegiatan Komunikasi Pemasaran “Gerobak Cokelat” dalam Menghadapi Persaingan di Kota Solo). Jurnal Ilmiah. [Internet]. [diunduh pada tanggal 09 September 2015, pukul 14:47]. Dikutip dari: https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web& cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CBwQFjAAahUKEwi1yLv2izHAhVXBI4KHW5DBuE&url=http%3A%2F%2Fwww.jurnalkom mas.com%2Fdocs%2FJURNAL%2520KOMUNIKASI%2520AKB 23 AR%2520PRAYOGO%2520D0210007.pdf&usg=AFQjCNE56qBnj LDAvQFsacWeBGJfO6KQfA Putri RT, dkk. 2015. Strategi Pengembangan Bisnis Rumah Tempe Indonesia di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. [Jurnal]. [diunduh pada tanggal 4 Februari 2016]. Dapat diunduh melalui: http://journal.trunojoyo.ac.id/neo-bis/article/view/682/602 Rachmawati R. 2011. Peranan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) terhadap Peningkatan Penjualan (Sebuah Kajian terhadap Bisnis Restoran). [diunduh pada tanggal 26 November 2015, pukul 19:37 WIB]. Dapat diunduh melalui: http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JKT/article/view/2081 Rahayu S.M. 2014. Strategi Komunikasi Pemasaran dalam Bisnis Kuliner Berbasis Mix Media [Internet]. [Diunduh tanggal 07 September 2015]. Dikutip dari: http://digilib.uin-suka.ac.id/14690/2/09730043_bab-i_iv-atauv_daftar-pustaka.pdf Republik Indonesia. 2012. Undang-Undang tentang Pangan No 18. [diunduh pada tanggal 09 September 2015]. Dapat diunduh melalui: http://codexindonesia.bsn.go.id/uploads/download/UU_Pangan_No. 18__.pdf Republik Indonesia. 2008. Undang-Undang tentang Usaha Mikro, Kecil, Menengah Nomor 20. [Diunduh pada tanggal 10 Januari 2016]. Dapat diunduh melalui: http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/uubi/Documents/UU20Tahun2008UMKM.pdf Resa R. 2013. Efektivitas Komunikasi Pemasaran Pada Produk Olahan Pertanian Lapis Bogor Sangkuriang. [Skripsi]. [Internet]. [diunduh pada tanggal 08 September 2015, pukul 10:56 WIB]. Dapat diunduh melalui: http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/66311/I13ow a.pdf?sequence=1&isAllowed=y Rianse UA. 2009. Metodologi penelitian sosial dan ekonomi (teori dan aplikasi). Bandung (ID): CV. Alfabeta. 315 hal. Riyantoro B dan Ati H. 2013. Efektivitas Iklan Melalui Jejaring Sosial Sebagai Salah Satu Strategi Pemasaran Kripik Pedas Maicih. Jurnal Ilmiah. [Internet]. [Diunduh pada tanggal 09 September 2015, pukul 14:31 WIB]. Vol 5, No.5: hal 256-263. Dapat diunduh melalui: http://www.ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/pesat/article/viewFil e/923/813 Rosyidi D. 2006. Macam-Macam Makanan Tradisional Yang Terbuat Dari Hasil Ternak Yang Beredar di Kota Malang. [Jurnaal]. [diunduh pada tanggal 1 Februari 2016]. Dapat diunduh melalui: http://download.portalgaruda.org/article.php?article=69186&val=48 68&title=Types%20of%20Traditional%20Dishes%20Made%20fro m%20Animal%20Products%20in%20Malang%20Regency Selang CAD. 2013. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Fresh Mart Bahu Mall Manado. 24 Jurnal EMBA. [Internet]. [Diunduh pada tanggal 14 November 2015, pukul 21:00 WIB]. Vol. 1 No. 3 Hal: 71-80. Dapat diunduh melalui: http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/1374 Shimp TA. 2003. Periklanan Promosi Aspek Tabahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. (Alih bahasa dari bahasa Inggris oleh Mahanani N). Jakasrta [ID]: Erlangga. 650 hal. [Judul asli Adverstising Promotion and Intergrated Marketing Communications, 5th Ed] Sumarwan U. 2002. Prilaku konsumen. Bogor (ID): Ghalia Indonesia. 368 hal. Tjiptono F. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta (ID): CV Andi Offset. 25 LAMPIRAN Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian (Waroeng Taman) Lampiran 2. Kerangka Sempling Kategori Weekday Weekend 01 Maret 2016 02 Maret 2016 03 Maret 2016 04 Maret 2016 07 Maret 2016 08 Maret 2016 09 Maret 2016 10 Maret 2016 11 Maret 2016 14 Maret 2016 15 Maret 2016 16 Maret 2016 Bulan Maret 17 Maret 2016 18 Maret 2016 21 Maret 2016 22 Maret 2016 23 Maret 2016 24 Maret 2016 25 Maret 2016 28 Maret 2016 29 Maret 2016 30 Maret 2016 31 Maret 2016 05 Maret 2016 06 Maret 2016 12 Maret 2016 13 Maret 2016 19 Maret 2016 20 Maret 2016 26 Maret 2016 27 Maret 2016 26 Lampiran 3. Kerangka Sampling Pemilihan Responden KERANGKA SAMPLING PEMILIHAN RESPONDEN Hari Weekday Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Total Weekend Sabtu Minggu Total Total keseluruhan Rataan Pengunjung 200 200 200 200 200 1000 800 800 1600 2600 Sampling Responden 1000⁄ 2600 × 100 = 38 responden 7 7 8 8 8 1600⁄ 2600 × 100 = 62 responden 31 31 100 Lampiran 4. Ragam media komunikasi pemasaran (Waroeng Taman) Media Komunikasi Pemasaran Facebook 27 Media Komunikasi Pemasara Twitter Media Komunikasi Pemasara Instagram 28 Lampiran 5: Kuesioner Penelitian Nomor responden : Hari, tanggal survei : Tanggal entri data Waktu wawancara : : KUESIONER EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN PADA MAKANAN JAJANAN (STREET FOOD) WAROENG TAMAN BOGOR Kuesioner ini merupakan instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dari responden dalam rangka penulisan skripsi program sarjana yang dilakukan oleh: Nama/NRP : Nur Komariah/I34120070 Departemen/Fakultas : Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia Universitas : Institut Pertanian Bogor Kuisioner ini merupakan instrumen dari penelitian saya yang digunakan untuk mengumpulkan data dari responden. Melalui kuisioner ini saya mengajukan beberapa pertemuaan kepada Bapak/Ibu/Saudara, besar harapan saya pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab dengan jujur. Informasi yang diterima dari kuisioner ini bersifat RAHASIA dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian. Atas waktu yang disiapkan untuk pengisian kuisioner ini, saya mengucapkan terimakasih. Nama Lengkap : Alamat : Nomer telephon : 29 I. Karakteristik Konsumen Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap benar pada pilihan yang sesuai dengan bagian yang telah disediakan dan isilah jawaban pada kolom yang disediakan. 1. Berapa usia Anda saat ini? ................ tahun 2. Sebutkan jenis kelamin Anda! Laki-laki Perempuan 3. Apa pendidikan terakhir Anda? Lulusan SD/SMP Lulusan SMA Lulusan Perguruan Tinggi/S2 4. Apakah anda bekerja? Ya Tidak Jika Ya, apa pekerjaan Anda? Pegawai Negri Sipil (PNS) Pegawai Swasta Wiraswasta Lainnya, sebutkan: 5. Berapa penghasilan Anda dalam sebulan? ≤ Rp 1.500.000,00/bulan >Rp 1.500.000,00-Rp 3.000.000,00/bulan > Rp 3.000.000,00/bulan II. Penilaian Pengunjung Terhadap Pelaksanaan Komunikasi Pemasaran Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap benar! 6. Darimanakah Anda mengetahui informasi mengenai makanan jajanan (street food) Waroeng Taman? Kerabat/Saudara Facebook Twitter Instagram Website Lainnya, sebutkan: 30 7. Ragam media yang digunakan No. Pernyataan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Jawaban Ya Tidak Ket. Anda terakses dengan jaringan internet Anda pernah melihat informasi mengenai Waroeng Taman di facebook Anda pernah melihat informasi mengenai Waroeng Taman di Twitter Anda pernah melihat informasi mengenai Waroeng Taman di Instagram Anda pernah melihat informasi mengenai Waroeng Taman di Website Anda terakses dengan jaringan televisi Anda pernah mendengarkan informasi mengenai Waroeng Taman dari salah satu acara di Televisi Anda pernah membaca artikel tentang Waroeng Taman di media online Anda mendapat informasi mengenai Waroeng Taman dari keluarga Anda mendapat informasi mengenai Waroeng Taman dari teman 8. Karakteristik pesan AIDA Berilah tanda silang (X) pada pernyataan yang Anda anggap benar! No. Pernyataan Jawaban Ket. Ya Tidak Awareness 1. 2. Informasi yang dicantumkan dalam alat promosi memberikan gambaran saya mengenai Waroeng Taman Desain pada alat promosi menarik perhatian saya 31 3. Informasi yang ada pada alat promosi menggunakan ukuran huruf yang mudah dibaca 4. Informasi dan alat promosi disusun secara teratur sehingga mudah untuk dibaca Interest 5 Saya tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Waroeng Taman setelah melihat alat promosi 6. Informasi yang dicantumkan pada alat promossi jelas 7. Saya tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Waroeng Taman karna informasi yang diberikan jelas 8. Tagline “ I Love WT” mudah di ingat Disere 9. Pelayanan dari playan Waroeng Taman yang baik membuat ingin berkunjung 10. Informasi mengenai fasilitas yang terdapat di Waroeng Taman mendorong saya untuk melakukan kunjungan 11. Informasi mengenai menu utama yang terdapat dalam alat promosi membuat saya untuk melakukan kunjungan 12. Lokasi yang strategis dan luas membuat saya ingin mengunjungi Waroeng Taman Action 13. Setelah saya mendapat informasi dari alat promosi mengenai Waroeng Taman, 32 14. 15. 16. saya mencari tahu lebih lanjut mengenai Waroeng Taman Setelah saya mendapat informasi dari alat promosi mengenai Waroeng Taman, saya mengunjungi Waroeng Taman Setelah saya mendapat informasi dari alat promosi mengenai Waroeng Taman, saya mengajak teman/kerabat saya untuk mengunjungi Waroeng Taman Saya sering berkunjung ke Waroeng Taman 9. Frekuensi kunjungan 1. Berapa kali Anda datang ke Waroeng Taman dalam sebulan? .................. kali III. Efektivitas Komunikasi Pemasaran 10. Aspek Kognitif 1. Setelah melihat alat promosi menambah mengenai Waroeng Taman? Ya wawasan Anda Tidak 2. Apakah Waroeng Taman memiliki cabang Waroeng Taman di daerah lain? Ya Tidak 3. Apakah hanya menu Nasi Goreng Waroeng Taman saja yang di jual di Waroeng Taman ini? Ya Tidak 4. Apakah menu andalan dari Waroeng Taman? (boleh memilih jawaban lebih dari satu) Nasi Goreng WT Batagor Bakso Sate Ayam 33 Es Kelapa Soto Ayam/Babat Ayam Bakar Pempek Es Jeruk Kupat tahu/ Rujak 5. Apakah menu makanan yang ada di Waroeng Taman merupakan makanan jajanan (street food)? Ya Tidak 11. Aspek Afektif No. 6. 7. 8. 9. 10. Pernyataan Jawaban Ya Tidak Ket. Jawaban Ya Tidak Ket. Saya senang berkunjung ke Waroeng Taman Setelah melihat alat promosi saya tertarik untuk mencari tahu tentang Waroeng Taman Stelah melihat alat promosi, saya tertarik dengan menu makanan yang ada di Waroeng Taman Selain Nasi goreng WT, saya juga menyukai menu makanan yang lain yang ada di rumah makan Waroeng Taman Saya senang dengan pelayanan yang diberikan pelayan Waroeng Taman 12. Aspek Konatif No. Pernyataan 11. Setelah melihat alat promosi saya tertarik untuk mengunjungi 34 12. 13. 14 15. Waroeng Taman Saya akan terus mencari tahu informasi tentang Waroeng Taman Saya akan terus mengkonsumsi Waroeng Taman dibandingkan makanan jajanan yang lain Setelah melihat alat promosi saya akan mengajak keluarga saya untuk datang ke Waroeng Taman Saya akan menginformasikan Waroeng Taman kepada teman saya yang lainnya 35 Lampiran 6. Panduan Pertanyaan Informan EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN PADA MAKANAN JAJANAN (STREET FOOD) WAROENG TAMAN BOGOR Informan: Hari/tanggal wawancara : Lokasi wawancara : Nama informan : Umur informan : Jabatan : 1. 2. 3. 4. 5. Sejak kapan Waroeng Taman ini didirikan? Apa arti nama Waroeng Taman? Bagaimana Sejarah didirikannya Waroeng Taman? Apa tujuan didirikannya Waroeng Taman? Apa yang membedakan Waroeng Taman dengan tempat makan lainnya? 6. Apa saja media pemasaran yang digunakan Waroeng Taman? 7. Menu makanan apa saja yang ditawarkan di Waroeng Taman? 8. Apa menu andalan Waroeng Taman? 9. Hari apa saja Waroeng Taman banyak memiliki pengunjung? 10. Berapa jumlah pengunjung Waroeng Taman (weekday dan weekend)? 11. Apa kendala yang ditemukan dalam mempromosikan Waroeng Taman? 12. Apa saja upaya yang sudah dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut? 13. Dengan siapa saja pihak Waroeng Taman menjalin kerjasama? 14. Berapa OMSET yang di dapatkan Waroeng Taman? 15. Ada berapa jumlah pegawai yang bekerja di Waroeng Taman? 36 Lampiran 7. Format Cacatan Harian CATATAN HARIAN KE....... EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN PADA MAKANAN JAJANAN (STREET FOOD) WAROENG TAMAN BOGOR Nama Informan Lokasi Wawacara Hari & Tanggal Waktu & Durasi Pewawancara : : : : : Situasi pada saat wawancara berlangsung: Fakta hasil wawancara Analisis peneliti terhadap hasil wawancara: 37 Lampiran 8. Dummy table Tabel 3. Dummy Table Karakteristik Pengunjung terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran Efektivitas K P Rendah N % Sedang N % Tinggi N % Karakteristik Usia Jenis kelamin Pendidikan Jenis Pekerjaan Pendapatan Total Table 4. Penilaian Pengunjung terhadap Pelaksanaan Komunikasi Pemasaran terhadap Efektivitas komunikasi Pemasaran Efektivitas K P Penilaian Pengunjung terhadap Pelaksanaan K P Ragam media komunikasi pemasaran Karakteristik pesan AIDA Frekuensi kunjungan pengunjung Total Rendah N % Sedang N % Tinggi N % 38 Lampiran 9. Rancangan Skripsi 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Masalah penelitian 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Kegunaan Penelitian 2. PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.2 Kerangka Pemikiran 2.3 Hipotesis 2.4 Definisi Operasional 3. PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Teknik Pengumpulan Data 3.3 Teknik Pengolahan dan Analisis Data 4. GAMBARAN UMUM 4.1 Gambaran Umum Waroeng Taman 5. PENGARUH KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN 5.1 Pengaruh antara Usia dengan Efektivitas Komunikasi Pemasaran 5.2 Pengaruh antara Jenis Kelamin dengan Efektivitas Komunikasi Pemasaran 5.3 Pengaruh antara Pendidikan dengan Efektivitas Komunikasi Pemasaran Pengaruh antara Jenis Pekerjaan dengan Efektivitas Komunikasi Pemasaran 5.4 Pengaruh antara Pendapatan dengan Efektivitas Komunikasi Pemasaran 6. PENGARUH PENILAIAN PENGUNJUNG TERHADAP PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN 6.1 Pengaruh antara Ragam Media Komunikasi Pemasaran dengan Efektivitas Komunikasi Pemasaran 6.2 Pengaruh antara Karakteristik Pesan AIDA dengan Efektivitas Komunikasi Pemasaran 6.3 Pengaruh antara Frekuensi Kunjungan Pengunjung dengan Efektivitas Komunikasi Pemasaran 7. PENUTUP 7.1 Kesimpulan 7.2 Saran 8. DAFTAR PUSTAKA 9. RIWAYAT HIDUP 10. LAMPIRAN 39 RIWAYAT HIDUP Nur Komariah dilahirkan di Bekasi pada tanggal 26 Juni 1994. Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Ayahanda Matnur dan Ibunda Amsani. Penulis memulai pendidikan formal di SDN Percontohan Ujung Menteng 01 Pagi Jakarta Timur pada tahun 2000-2006, MTSS Attaqwa Pusat Putri Bekasi pada tahun 2006-2009, MAN 8 Jakarta pada tahun 2009-2012. Pada tahun 2012 penulis diterima melalui SNMPTN Undangan di Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB). Selama menjalani perkuliahan di IPB, penulis aktif dalam berbagai kegiatan organisasi dan kepanitian baik di dalam maupun luar kampus, yakni organisasi Bina Desa BEM KM IPB, dan mengikuti berbagai kegiatan kepanitiaan diantaranya yaitu International Scholarship and Education Expo (ISEE), Bendahara II Open House 50, kepala divisi Sponsorship GE-Magz BEM KM IPB dan organisasi-organisasi diluar kampus lainnya. Hingga kini penulis masih aktif menjadi mahasiswa di Institut Pertanian Bogor, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia.