efektivitas komunikasi pemasaran pada makanan

advertisement
i
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN PADA
MAKANAN JAJANAN (STREET FOOD) WAROENG
TAMAN BOGOR
NUR KOMARIAH
I34120070
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN
PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2016
i
PERNYATAAN MENGENAI PROPOSAL PENELITIAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK
CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Efektivitas
Komunikasi Pemasaran Pada Makanan Jajanan (Street Food) Waroeng
Taman Bogor” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan
tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan
dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi
ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Februari 2016
Nur Komariah
NIM. I34120070
i
ABSTRAK
NUR KOMARIAH. Efektivitas Komunikasi Pemasaran Pada Makanan
Jajanan (Street Food) Waroeng Taman, Bogor. Dibawah bimbingan
NINUK PURNANINGSIH
Dalam persaingan bisnis makanan jajanan diperlukan komunikasi
pemasaran yang efektif agar produk yang di pasarkan dikenal oleh khalayak
dan dapat menarik minat beli konsumen untuk mengkonsumsi. Efektivitas
komunikasi pemasaran merupakan keberhasilan dalam pencapaian tujuan
komunikasi pemasaran dengan melihat perubahan prilaku pengunjung atau
pembeli. Karakteristik pengunjung dan penilaian pengunjung terhadap
pelaksanaan komunikasi pemasaran diduga berpengaruh terhadap efektivitas
komunikasi pemasaran. Penilaian pengunjung terhadap pelaksanaan
komunikasi pemasaran ditunjang dengan ragam media komunikasi
pemasaran, karakteristik pesan AIDA dan frekuensi pengunjung.
Keefektivitasan komunikasi pemasaran dilihat dari perubahan sikap
pengunjung melalui aspek kognitif, afektif, dan konatif.
Kata kunci: Makanan jajanan, komunikasi pemasaran, efektivitas
ABSTRACT
NUR KOMARIAH. The Effektiveness of marketing communications at
street food Waroeng Taman Bogor. Supervised by NINUK
PURNANINGSIH
In the competition of street food businesses need effective marketing
communication for products marketed known by audiences and to attract
buying interest of consumers to consume. The effectiveness of marketing
communication is the success in achieving the goals of marketing
communications to see this change in behavior of visitors or buyers.
Characteristics of visitors and visitor assessment of the implementation of
marketing communication supposed to influence the effectiveness of
marketing communications. Visitor rating on the implementation of
marketing communication is supported with a variety of marketing
communications media, AIDA message characteristics and frequency of
visitors. Effectiveness of marketing communications seen from the visitor
attitude change through cognitive, affective, and conative.
Keywords: Street food, marketing communication, effectiveness
ii
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN PADA
MAKANAN JAJANAN (STREET FOOD) WAROENG
TAMAN BOGOR
NUR KOMARIAH
I34120070
Proposal Skripsi
sebagai salah satu syarat kelulusan Matakuliah Kolokium (KPM 497)
pada
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN
PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2016
iii
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI
DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Dengan ini menyatakan bahwa proposal skripsi:
Judul Proposal
: Efektivitas Komunikasi Pemasaran Pada
Penelitian
Makanan Jajanan (Street Food) Waroeng
Taman, Bogor
Nama
: Nur Komariah
NIM
: I34120070
Disetujui oleh
Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih, Msi
Dosen Pembimbing
Mrngrtahui
Ketua Departemen Sains Komunikasi
Dan Pengembangan Masyarakat
Dr. Ir Siti Amanah, Msc
Ketua Departemen
Tanggal Lulus: (
)
iv
PRAKATA
Untaian puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan
Semesta Alam, yang masih memberikan nikmat jasmani dan rohani serta
waktu yang bermanfaat bagi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal penelitian dengan judul “Efektivitas Komunikasi Pemasaran
Pada Makanan Jajanan (Street Food) Waroeng Taman Bogor” dapat
diselesaikan tanpa hambatan dan masalah yang berarti.
Laporan Proposal Penelitian ini ditujukan untuk memenuhi syarat
kelulusan matakuliah Kolokium (KPM 497) pada Departemen Sains
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia,
Institut Pertanian Bogor. Penulismenyadari bahwa skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik karena dukungan dan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan rasa trima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih, MSi sebagai dosen pembimbing
skripsi yang telah memberikan saran dan masukan selama proses
penulisan hingga penyelesaian laporan proposal penelitian ini.
2. Bapak Andi dan seluruh pihak “Waroeng Taman”, atas kebaikan,
dukungan, dan bbantuan selama pengambilan data penelitian ini.
3. Penulis juga menyampaikan hormat dan rasa terimakasih kepada
Ibunda Amsani, Ayahanda Matnur selaku ibu dan ayah tercinta
yang selalu mendoakan dan senantiasa melimpahkan kasih
sayang serta dukungannya kepada penulis.
4. Kemudian penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Pifi
Lutfianti, Rian Nulhakim, Revaldi Alfiansyah selaku kakak dan
adik penulis yang selalu menyemangati, menjadi sumber
motivasi dan mendoakan penulis.
5. Kepada Saudara Bambang Santoso atas semangat, motivasi serta
bantuanya selama proses pengambilan data sampai penulisan
skripsi ini.
6. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat sekaligus
teman-teman tercinta Reza Patni Arianto, Nadya Ferdiani, Widya
Cristina Manik, Ranienci Istiqomah, Atika Aisyahrami, Debby
Wiranti, Widya Amalia yang telah memberi semangat dan
dorongan kepada penulis selama proses penulisan laporan
proposal penelitian ini.
7. Teman-teman seperjuangan SKPM 49 dan semua pihak yang
telah memberikan dukungan sehingga terselesaikannya proposal
penelitian ini
Semoga hasil penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi semua
pihak.
Bogor, Februari 2016
Nur Komariah
NIM. I34120070
v
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
Latar Belakang ........................................................................................... 1
Masalah Penelitian ..................................................................................... 3
Tujuan Penelitian ........................................................................................ 4
Kegunaan Penelitian ................................................................................... 4
PENDEKATAN TEORITIS .......................................................................... 5
Tinjauan Pustaka ........................................................................................ 5
Komunikasi Pemasaran........................................................................... 5
Efektivitas Komunikasi Pemasaran ........................................................ 7
Bauran Komunikasi Pemasaran .............................................................. 8
Media Komunikasi Pemasaran ............................................................. 10
Makanan Jajanan (Street Food) ............................................................ 12
Karakteristik Pengunjung ..................................................................... 12
Kerangka Pemikiran ................................................................................. 13
Hipotesis ................................................................................................... 15
Definisi Oprasional ................................................................................... 15
PENDEKATAN LAPANG .......................................................................... 19
Metode Penelitian ..................................................................................... 19
Lokasi dan Waktu ..................................................................................... 19
Teknik Pemilihan Responden dan Informan ........................................... 20
Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 20
Teknik Pengolahan dan Analisis Data ...................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 22
LAMPIRAN ................................................................................................. 25
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.
Tabel 2.
Tabel 3.
Profil Kategori Media Utama ............................................. 11
Segmentasi Khalayak ......................................................... 13
Jadwal Penelitian Skripsi Tahun 2016 ............................... 20
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.
Model Komunikasi Pemasaran ....................................... 6
Tahapan kepercayaan, sikap, dan prilaku ( Mowen 7
2001) ................................................................................
Keterkaitan antara tujuan komunikasi, respon khalayak,
8
dan tahap-tahap dalam proses pembelian .......................
Kerangka Pemikiran Penelitian ....................................... 15
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran 9.
Peta Lokasi Penelitian (Waroeng Taman) .....................
Kerangka Sampling Hari ...............................................
Kerangka Sampling Pemilihan Responden ...................
Ragam Media Komunikasi Pemasaran (Waroeng
Taman) ..........................................................................
Kuesioner Penelitian ......................................................
Panduan Pertanyaan Informan .......................................
Format Catatan Harian ..................................................
Dummy table .................................................................
Rancangan Skripsi .........................................................
25
25
26
26
28
36
37
38
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Adanya perkembangan zaman menimbulkan prubahan pola kehidupan
di kota besar sampai kehidupan di kota kecil, sehingga secara tidak lansung
menimbulkan suatu pola kehidupan baru di masyarakat yang serba cepat,
praktis dan modern. Salah satu perubahan pola kehidupan masyarakat yang
serba cepat, praktis dan modern adalah dalam bidang makanan dan
minuman hasil olahan pangan. Pangan merupakan kebutuhan dasar yang
merupakan hak setiap manusia dan merupakan salah satu faktor penentu
kualitas sumberdaya manusia. Pengembangan pangan di Indonesia yang
didukung oleh sumberdaya alam pertanian, baik hayati maupun hewani
mampu menghasilkan berbagai produk olahan pangan yang dapat
dikembangkan dari sumberdaya alam lokal atau daerah. Produksi Pangan
adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan, mengolah,
membuat, mengawetkan, mengemas, mengemas kembali, dan/atau
mengubah bentuk pangan (UU No. 18 tahun 2012). Salah satu contoh
produksi pangan adalah makanan dan minuman siap saji. Menurut Soekarto
(1990) dalam jurnal Rosyidi D (2006) mengatakan bahwa makanan
biasanya dihasilkan dari bahan pangan setelah terlebih dahulu diolah atau
dimasak.
Berkembangnya pola kehidupan masyarakat kota maupun desa akan
pola makan dan minuman kearah modern yang siap saji, faktanya membuat
pengusaha melirik akan bisnis makan dan minuman. Makanan dan minuman
tersebutlah selanjutnya diolah dan di jadikan sebuah bisnis makanan jajanan
atau street food untuk meningkatkan perekonomian. Makanan jajanan
(street food) merupakan makanan siap makan atau diolah dilokasi jualan
(Rosyidi D, 2006). Terdapat dua jenis makanan jajanan di Indonesia yaitu
makanan jajanan tradisional dan makanan jajanan non tradisional (Febby,
2006). Hal yang sering dilihat di era-modern ini adalah makanan jajanan
non tradisional. Makanan jajanan non tradisional adalah makanan yang
diolah dengan alat modern. Perkembangan pola kehidupan masyarakat yang
serba cepat, praktis dan modern membuat para pembisnis berbondongbondong membuka bisnis kuliner.
Waroeng taman merupakan salah satu contoh tempat kuliner yang
menyajikan menu makanan jajanan (street food) tradisional dan non
tradisional yang termasuk kategori usaha menengah. Usaha menengah
adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
lanhsung maupun tidak langsung dengan Usaha kecil atau Usaha Besar
dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan (UU No. 20
tahun 2008).
Usaha menengah seperti Waroeng Taman merupakan salah satu penentu
pertumbuhan ekonomi Indonesia khususnya provinsi Jawa Barat. Sesuai
2
data BPS tahun 2015, perekonomian Indonesia pada triwulan III-2015
terhadap triwulan III-2014 tumbuh sebesar 4.92 persen meningkat
dibandingkan triwulan II-2015 yang tumbuh 4,67 persen. Sedangkan untuk
perekonomian Jawa Barat pada tahun 2015 sebesar 5,03 persen mengalami
peningkatan di bandingkan pada tahun 2014 (BPS 20151). Salah satu
penyumbang pertumbuhan ekonomi adalah dibidang usaha menengah
seperti bisnis kuliner atau makanan jajanan.
Meskipun Waroeng Taman dari luar terlihat mewah seperti restoran
mahal, namun menu makan yang terdapat di waroeng taman seperti
makanan kaki lima. Menu kaki lima yang ada di Waroeng Taman
memberikan rasa yang tidak kalah dengan yang ada di restoran besar, cafe
atau tempat makan lainnya. Desain Interior yang ada di Waroeng Taman
memberikan kenyamanan, karna di desain sesuai keadaan Bogor yang
terkenal dengan hujannya, hawa sejuknya dan memiliki banyak pepohonan
yang hijau.
Dalam suatu penjualan atau bisnis, Waroeng Taman memerlukan
beberapa cara agar menarik minat konsumen untuk membeli. Salah satunya
yakni melalui komunikasi. Menurut Scramm (1955) dalam Shimp (2003),
komunikasi adalah proses menciptakan suatu kesamaan (commoness) atau
suata kesatuan pemikiran antara pengirim dan penerima. Hal tersebut
bertujuan agar konsumen mengetahui secara detail mengenai suatu produk
sehingga mereka dapat mengambil keputusan untuk membeli. Bentuk
komunikasi yang digunakan adalah komunikasi pemasran. Kotler dalam
Kusumastuti (2009) mengartikan komunikasi pemasaran sebagai usaha
untuk menyampaikan pesan kepada publik, terutama konsumen sasaran,
mengenai keberadaan suatu produk di pasar. Sedangkan komunikasi
pemasaran menurut Tjiptono (2008) didefinisikan sebagai aktivitas
pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau
membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan
produknya agar bersedia menerima dan membeli loyal pada produk yang
ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
Terdapat tiga tujuan utama didalam komunikasi pemasaran, yaitu
untuk menyebarkan informasi (komunikasi informatif), mempengaruhi
untuk melakukan pembelian ulang (Prayoga 2015). Komunikasi pemasaran
dapat dikatakan efektif apabila dapat mempengaruhi prilaku konsumen.
Menurut penelitian Agustina L(2012) proses pengambilan keputusan
konsumen untuk membeli barang atau jasa dipengaruhi oleh karakteristik
konsumen. Setiap jenis konsumen memiliki karakteristik dan sifat yang
berbeda, mulai dari jenis kelamin, usia, pendidikan, dan keadaan sosial
ekonomi lainnya. Hal tersebut menyebabkan prilaku setiap konsumen pun
beragam.
Komunikasi pemasaran sebaiknya dapat dijalankan dengan serius, karna
tanpa didukung komunikasi yang memadai, sebuah produk akan menjadi
sia-sia. Dalam hal ini, konsep yang sering digunakan untuk menyampaikan
pesan didalam komunikasi pemasaran dikenal dengan bauran promosi
(promotional mix). Bauran promosi terdiri dari delapan jenis yaitu iklan
1
Jabar.bps.go.id
3
(advertising), penjualan tatap muka (personal selling), promosi penjualan
(sales promotion), acara dan pengalaman, hubungan masyarakat dan
publisitas (public relation and publicity), dan pemasaran langsung (direct
marketing), pemasaran interaktif, pemasaran dari mulut ke mulut (Word of
Mouth), dan penjualan personal. Selain konsep, komunikasi pemasaran juga
sering menggunakan media sebagai penghubung antara sumber dan
penerima dalam berkomunikasi. Tiga kelompok dalam media komunikasi
pemasaran, yaitu media massa, media kelompok dan media personal. Media
massa seperti yang sering dijadikan media priklanan yang terdiri dari media
cetak dan media elektronik. Sedangkan media kelompok yang sering
digunakan untuk promosi adalah video presentasi dan sedangkan bentuk
media personal yang digunakan untuk media promosi seperti katalog, profil
korporat, dan folder.
Penjelasan diatas, dikatakan berhasil dan tercapai jika tujuan dan
strategi komunikasi pemasaran tercapai. selain itu, komunikasi pemasran
dapat dikatakan efektif atau berhasil jika individu atau kelompok-kelompok
yang teridentifikasi terkena efek, baik secara langsung maupun tidak
langsung atau dengan kata lain komunikasi dikatakan efektif jika produk
olahan pangan tersebut dapat diketahui oleh khalayak dan dapat merubah
sifat khalayak untuk mau membelinya. Oleh karena itu, pertanyaan umum
penelitian ini adalah bagaimana efektivitas komunikasi pemasaran yang
dilakukan waroeng taman terhadap perubahan sikap pengunjung?
Masalah Penelitian
Persaingan bisnis di Indonesia semakin ketat sehingga perlu adanya
komunikasi pemasaran dalam suatu bisnis untuk terus bertahan dan
berkembang dihadapan para konsumen. Setiap jenis konsumen memiliki
karakteristik dan sifat yang berbeda, sehingga menyebabkan prilaku setiap
konsumen pun beragam. Menurut Morrison (2010) yang dijelaskan dalam
penelitian Fadila RN (2015) mengatakan bahwa menyeleksi pasar sangat
ditentukan oleh bagaimana praktisi pemasaran melihat pasar dan konsumen
itu sendiri. Oleh karna itu, pertanyaan spesifik pertama dalam penelitian ini
adalah bagaimana pengaruh karakteristik pengunjung terhadap
efektivitas komunikasi pemasaran?
Dalam menyampaikan informasi, pemahaman, dan pemikiran
kepada pelanggan mengenai suatu produk yang dihasilkan agar mereka
mengenal dan pada akhirnya memutuskan untuk pembelian memerlukan
komunikasi pemasaran. Perlu adanya penilaian pengunjung terhadap
komunikasi pemasaran, karna penilaian pengunjung terhadap komunikasi
pemasaran merupakan intensitas pengunjung dalam mengakses dan
memperoleh informasi melalui komunikasi pemasaran. Penilaian
pengunjung terhadap pelaksanaan komunikasi pemasaran diukur dari bauran
komunikasi pemasaran, media komunikasi pemasaran, dan frekuensi
kunjungan pengunjung. Oleh karna itu, pertanyaan spesifik kedua dalam
penelitian ini adalah bagaimana pengaruh penilaian pengunjung
terhadap penilaian pelaksanaan komunikasi pemasaran dengan
evektivitas komunikasi pemasaran?
4
Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menganalisis
efektivitas komunikasi pemasaran yang dilakukan waroeng taman terhadap
perubahan sikap pengunjung. Tujuan utama ini akan dijawab melalui tujuan
khusus yang telah dirumuskan sebagai berikut:
1. Menganalisis pengaruh karakteristik pengunjung terhadap efektivitas
komunikasi pemasaran?
2. Menganalisis pengaruh penilaian pengunjung terhadap pelaksanaan
komunikasi pemasaran dengan efektivitas komunikasi pemasaran?
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini memiliki kegunaan sebagai berikut:
1. Bagi pengusaha, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
masukan bagi pengusaha dalam menerapkan komunikasi pemasaran
yang efektif sehingga dapat menarik minat konsumen untuk
melakukan proses pembelian secara berkelanjutan
2. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan
mengenai efektivitas komunikasi pemasaran dalam mengubah sikap
konsumen dan dapat menjadi referensi, khususnya mengenai kajian
efektivitas komunikasi pemasran
3. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat membuat
masyarakat lebih memilih untuk mengonsumsi makanan jajanan
yang tidak menimbulkan efek samping yang dapat merusak
kesehatan.
5
PENDEKATAN TEORITIS
Tinjauan Pustaka
Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan menguraikan dua
unsur pokoknya, yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi merupakan
bagian terpenting dalam proses komunikasi pemasaran. Pada dasarnya
komunikasi merupakan proses ketika seseorang dengan orang lain saling
menyampaikan informasi dari satu pihak ke pihak lain atau banyak pihak
agar dapat berhubungan dengan lingkungannya. Scramm (1955) dalam
Shimp (2003) menjelaskan, komunikasi adalah proses menciptakan suatu
kesamaan (commoness) atau suata kesatuan pemikiran antara pengirim dan
penerima. Didalam aktivitas komunikasi melibatkan delapan elemen seperti
sumber, penerjemah, pesan, saluran, penerima, interpretasi, gangguan, dan
umpan balik. Sedangkan pemasaran merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan suatu prusahaan. Pemasaran pada umumnya di pandang
sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan, dan menyerahkan
informasi, gagasan, barang dan jasa, pariwisata, tempat dan lain sebagainya.
Selain itu, pemasaran sangat erat kaitannya dengan kegiatan dalam
memindahkan barang dan jasa (goods and service) dari produsen yang
menghasilkannya ke tangan konsumen yang membutuhkannya, secara
efisien, menguntungkan dalam persaingan yang wajar.
Dapat disimpulkan bahwa komunikasi pemasaran merupakan proses
penyampaian pesan atau informasi berupa produk maupun perusahaanya
agar membeli dan menerima produk perusahaan yang bersangkutan.
Pengertian tersebut diperkuat oleh pendapat Kotler (2000) dalam
Kusumastuti (2009) komunikasi pemasaran didefinisikan sebagai usaha
untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran
mengenai keberadaan suatu produk di pasar. Sedangkan menurut (Tjiptono
2008) komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan mengingatkan
pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima,
membeli dan loyal produk yang ditawarkan bersangkutan.
Hubungan antara pemasaran dan komunikasi sangatlah erat. Hal ini
disebabkan komunikasi dan pemasaran memegang peranan sangat penting
bagi dunia bisnis. Tujuan komunikasi dalam komunikasi pemasaran
menurut Kusumawati (2009) adalah:
1. Memberi informasi dan membuat konsumen menyadari
keberadaan produk yang ditawarkan.
2. Mengingatkan konsumen tentang keberadaan produk, konsumen
diingatkan bahwa produk yang sejak dulu dikenal masih tetap
ada dan hingga saat ini masih tersedia di pasaran.
3. Membujuk konsumen untuk melakukan pembelian.
4. Menunjukkan perbedaan produk yang ditawarkan oleh suatu
perusahaan dengan perusahaan lain.
5. Menghantarkan nilai-nilai sosial pada masyarakat. Berdasarkan
konsep priklanan, suatu iklan akan menarik bila menampilkan
6
daya tarik tertentu yang sesuai dengan batas-batas nilai moral
yang berkembang dalam masyarakat.
Selain itu komunikasi pemasaran memiliki unsur pokok (Tjiptono
2008), yakni pelaku komunikasi, material komunikasi, dan proses
komunikasi. Pelaku komunikasi merupakan unsur pokok pertama yang
terdiri dari pengirim (sender) yang menyampaikan pesan dan penerima
(receiver). Unsur pokok kedua yaitu material komunikasi yang terdiri dari
beberapa hal penting, antara lain; (1) gagasan, yaitu materi pokok yang
hendak disampaikan pengirim, (2) pesan, yaitu himpunan dari beberapa
simbol (oral, verbal atau non-verbal) dari suatu gagasan, (3) media, yaitu
pembawa (transporter) pesan komunikasi, (4) response, yaitu reaksi
pemahaman atas pesan yang diterima oleh penerima, (5) feed back, yaitu
pesan umpan balik dari sebagian atau keseluruhan penerima, (6) Gangguan,
yaitu segala sesuatu yang dapat menghambat kelancaran proses komunikasi.
Unsur pokok terakhir adalah proses komunikasi, yakni proses penyampaian
pesan dari pengirim kepada penerima. Unsur pokok tersebut terangkum
dalam model komunikasi pemasaran pada Gambar. 1
Gambar 1. Model Komunikasi Pemasaran
Sumber: Tjiptono (2004)
Pesan disampaikan melalui proses komunikasi pemasaran
merupakan pesan persuasif yang dirancang sesuai dengan karakter media,
segmen pasar, dan kebutuhan masyarakat untuk mendapat tanggapan positif
dalam mengkonsumsi produk. Adanya komunikasi pemasaran diharapkan
dapat merubah sikap konsumen dari yang awalnya tidak mengetahui
menjadi mengetahui dan dilanjutkan dengan membeli produk yang di
tawarkan. Agar pesan yang kita berikan kepadkhalayak lebih merangsang
perlu adanya karakteristik pesan AIDA. Seperti menurut pendapat
Kusumastuti (2009) agar pesan persuasif yang tahapan yang disampaikan
dapat merangsang tindakan pembeli sehingga harus memenuhi tahapan yang
ada dalam karakteristik model komunikasi AIDA. Karakteristik pesan
AIDA tersebut, adalah:
a. Attention
: mengandung daya tarik konsumen
b. Interest
: mengandung perhatian dan minat konsumen
c. Desire
: memunculkan keinginan konsumen untuk mencoba
d. Action
: mengarah tindakan untuk membeli
7
Berdasarkan konsep karakteristik pesan AIDA, kegiatan promosi
diharapkan membuat konsumen dapat melakukan pembelian secara
berkesinambungan.
Efektivitas Komunikasi Pemasaran
Efektivitas adalah suatu keadaan yang menunjukan tingkat
keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan terlebih dahulu. Jika perusahaan ingin berjalan efektif,
diperlukan sasaran sebagai tindakan dan alokasi sumber daya perusahaan
seperti perlu adanya komunikasi pemasaran yang efektif dalam kegiatan
operasional perusahaan. Menurut Keller dan Kotler (2009) cara mengetahui
keefektivitasan
komunikasi
pemasaran
adalah
dengan
cara
pengukurannyadan melihat perubahan prilakunya. Dapat disimpulkan
bahwa efektivitas komunikasi pemasaran adalah keberhasilan pencapaian
tujuan komuniksi pemasaran, dengan melihat dampak perubahan sikap atau
prilaku pengunjung yang terjadi.
Sikap merupakan prediposisi (keadaan mudah terpengaruh) untuk
memberikan tanggapan terhadap rangsangan lingkungan yang dapat
mengarahkan tingkah laku (Hurriyati 2008). Sedangkan Sumarwa (2004)
mengatakan bahwa prilaku konsumen adalah semua kegiatan tindakan, serta
proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum
membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa
setelah melakukan hal-hal atau kegiatan mengevaluasi. Dapat disimpulkan
bahwa sikap konsumen merupakan hal penting bagi pemasar karena sikap
menyimpulkan evaluasi konsumen terhadap suatu objek serta dapat
mempengaruhi konsumen dalam hal mengambil keputusan atau tindakan.
Terdapat tahapan dalam merubah sikap sehingga merubah prilaku pembeli
(Mowen 2001 dalam Hurriyati 2008). Perubahan prilaku tersebut seperti
digambarkan pada gambar 2 dibawah ini;
Pesan Komunikasi
Pemrosesan
informasi
Jalur
eksperimental
Jalur Pembuat
keputusan
Perubahan
Kepercayaan
Perubahan sikap
Low
involvement
High
involvemental
Perubahan Prilaku
Gambar 2. Tahapan kepercayaan, sikap, dan prilaku (Mowen 2001)
8
Tujuan dari komunikasi pemasaran adalah mencapai tiga tahap yang
dibutuhkan oleh konsumen untuk mengalami proses pembelian, yaitu; (1)
Menyadari (awareness) produk yang ditawarkan, (2) menyukai (interst) dan
berusaha mengetahui lebih lanjut, (3) mencoba (trial) untuk
membandingkan dengan harapan, (4) mengambil tindakan (act) membeli
atau tidak membeli, (5) tindak lanjut (follow-up) membeli kembali atau
pindah merek.
Perubahan sikap yang menunjukkan apa yang disukai dan yang tidak
disukai oleh konsumen di nilai berdasarkan sejauhmana komunikasi
pemasaran dapat mempengaruhi beberapa aspek sikap, yakni aspek kognitif,
afektif, dan konatif. Ketiga aspek tersebut merupakan ukuran perubahan
sikap konsumen seperti yang dipaparkan oleh Hurriyati (2008), bahwa
terdapat tiga komponen sikap, diantaranya: (1) kognitif, yakni dapat
membentuk kesadaran informasi yang didapatnya, (2) afektif, yakni dapat
memberikan pengaruh untuk melakukan sesuatu, yaitu realisasi pembeli,
dan (3) konatif, yakni perubahan prilaku pembentukan pola khalayak
menjadi perilaku selanjutnya, yang diharapkan adalah pembelian ulang.
Keterkaitan antara tujuan komunikasi, respon khalayak, dan tahap-tahap
dalam proses pembelian dapat diringkas seperti digambarkan pada Gambar
3.
Gambar 3. Keterkaitan antara tujuan komunikasi, respon khalayak, dan
tahap-tahap dalam proses pembelian
Sumber: Tjiptono (2008)
Bauran Komunikasi Pemasaran
Konsep yang sering digunakan dan dikenal dalam pemasaran disebut
bauran pemasaran. Kotler dan Amstrong (2008) mengatakan bahwa bauran
promosi (promotion mix) disebut juga bauran komunikasi pemasaran
(marketing communication mix). Menurut Kotler dan Keller (2009) istilah
bauran pemasaran (marketing communication mix) untuk aktivitas
pemasaran yang berhubungan dengan promosi. Sedangkan menurut
penelitian Selang CAD (2013), bauran pemasaran merupakan salah satu
strategi pemasaran untuk menyampaikan informasi secara luas,
memperkenalkan suatu produk barang dan jasa, merangsang konsumen
9
untuk memberi bahkan menciptakan preferensi pribadi terhadap image suatu
produk. Bauran komunikasi pemasaran merupakan instrumen dasar yang
digunakan untuk mencapai tujuan komunikasi pemasaran suatu perusahaan,
yang terdiri atas;
1. Periklanan (Advertising)
Menurut Lee dan Johson (2007) dalam penelitian Resa R (2013),
periklanan merupakan komunikasi komersial dan non personal
tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang
ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat
missal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail,
pengresponan langsung,reklame luar ruangan atau kendaraan umum.
Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2009), periklanan adalah
semua bentuk terbayar dari presentasi non personal dan promosi ide,
barang, atau jasa melalui sponsor yang jelas. Periklanan memiliki
tujuan untuk memberikan informasi mengenai informasi produk,
ciri-ciri, keunggulan produk, dan lokasi penjualan. Menurut Resa R
(2013) iklan memiliki tiga karakteristik penting yakni; 1) iklan
merupakan alat relatif murah dimana perusahaan dapat
menyampaikan kepada konsumen mengenai keberadaan suatu
produk; 2) iklan dengan skala besar memungkinkan perusahaan
untuk menghasilkan produksi massal dengan biaya yang murah; 3)
iklan membangun identitas merek untuk produk perusahaan tertentu.
Semakin baik kualitas dan pemasaran prooduk tersebut maka
semakin tinggi permintaan konsumen.
2. Promosi Penjualan (Sales Information)
Promosi penjualan yakni terdiri dari insentif jangka pendek untuk
mendorong pembelian atau jasa (Kotler, Bowen dan Makens,
2002:227 dalam Selang CAD 2013). Promosi penjualan biasanya
terbatas pada priode waktu tertentu, harga atau kelompok pelanggan.
Alat promosi dalam pemasaran memiliki manfaat yaitu, komunikasi
merupakan sarana promosi dalam kegiatan penjualan mendapatkan
perhatian dan mengarahkan konsumen kepada produk.
3. Hubungan masyarakat dan publisitas (public relations and
publicity)
Hubungan masyarakat adalah fungsi manajemen yang membangun
dan mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan antara
organisasi dan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau
kegagalan ( Cutlip, Center & Broom, 2006:5 dalam penelitian
Selang CAD 2013). Hubungan masyarakat dan publisitas menurut
Kusumastuti (2009) yaitu alat promosi yang dapat menarik perhatian
khalayak ramai jika memiliki kredibilitas yang tinggi dan
memasukan unsur penjualan, jadi hanya sebagai pemberi informasi.
4. Pemasaran Langsung dan Pemasaran Interaktif (Direct
Marketing)
Pemasaran langsung merupakan hubungan langsung dengan
konsumen individual yang ditargetkan secara cermat untuk
memperoleh respon segara dan membangun hubungan dengan
pelannggan yang bertahan lama dengan pengguna surat langsung,
10
telepon, televisi respon langsung, e-mail, internet dan sarana lain
untuk berkomunikasi secara langsung dengan konsumen (Kotler dan
Amstrong 2008). Sedangkan menurut (Tjiptono 2008) pemasaran
langsung atau direct marketing merupakan sistem pemasaran yang
interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk
menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi fi sembarang
lokasi. Selain itu, pemasaran langsung merupakan alat promosi yang
hanya daat menjangkau konsumen yang spesifik. namun, pesan yang
disampaikan melalui direct marketing dapat disesuaikan dengan
karakter dan respons konsumen yang dituju serta dapat diperbaharui
secara cepat (Kusumastuti 2009).
5. Pemasaran dari Mulut ke Mulut
Menurut Kotler dan Keller (2009), pemasaran melalui mulut ke
mulut (Word of Mouth) dapat dikatakan efektifuntuk bisnis kecil,
dimana didalamnya terdapat hubungan yang lebih pribadi yang dapat
dirasakan konsumen. Jika kesan yang telah diterima oleh konsumen
adalah positif maka konsumen tersebut akan menyampaikan
informasi-informasi yang bersifat positif tentang produk, sehingga
perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang baik dan begitupula
sebaliknya.
Media Komunikasi Pemasaran
Guna mencapai tujuan komunikasi pemasaran yang efektif, salah
satunya perlu adanya dukungan dari media komunikasi melalui pemilihan
saluran yang tepat. Dalam pemilihan media promosi yang tepat dapat
memiliki pengaruh yang besar pada proses pemasaran yang dilakukan.
Menurut Kusumastuti (2009), efisiensi penggunaan media dilihat dari sejauh
mana media itu dapat menjangkau sasaran secara tepat, frekuensi yang
dibutuhkan, dan durasi tayang iklan pada media dengan intensitas tinggi.
Menurut Ruben dan Leuwis (2004) dalam Mugniesyah (2010) komunikasi
dibedakan dalam tiga kategori, yakni media antarpribadi, media
konvensionl, dan media hibrida. Media antar pribadi yang mencakup media
yang memungkinkan adanya pertukaran pesan secara lebih antar pihak yang
berkomunikasi. Media konvensional merupakan media pengirim pesan dan
dapat menjangkau banyak orang yang berjarak jauh tanpa ada kemungkinan
untuk melakukan interaksi langsung kepada penerima atau khalayak,
contohnya seperti koran, radio, televisi, buletin, leaflet, poster dan
karakteristik. Sedangkan media hiibrida umumnya berbasis teknologi
komputer yang cenderung mengombinasikan kekayaan fungsional dari
media massa dan komunikasi antar pribadi, sehingga menjadikan media
baru tersebut secara potensial dapat menjangkau khalayak ddi banyak lokasi
yang berbeda.
Sedangkan menurut Kusumastuti (2009) mengemukakan pendapat
bahwa komunikasi pemasaran membagi media atas tiga kelompok, yaitu:
a. Media massa, yang terdiri atas media massa elektronik dan
media cetak
b. Media kelompok, yang biasa digunakan pada kegiatan-kegiatan
yang melibatkan kelompok tertentu, misalnya video presentasi
11
c. Media personal, seperti katalog, profil korporat, dan folder.
Menurut Morissan (2010), salah satu faktor penting dalam
menentukan strategi media adalah tipe atau jenis produk yang akan
dipromosikan. Strategi lainnya adalah memilih media khusus yang
menyediakan suasana atau lingkungan yang lebih dapat diterima audiens.
Tabel 1. Profil Kategori Media Utama
Media
Keunggulan
Surat
Kabar
Televisi
Keterbatasan
Fleksibilitas, tepat waktu,
mampu menangkap pasar
lokal dengan baik,
jangkauan penerimaan yang
luas, tingkat kepercayaan
tinggi.
Umur informasi pendek,
kualitas gambar dan
cetakan jelek, sedikit
audiens yang meneruskan
informasi (small “passalong” audience)
Informasi bisa dilihat,
didengar dan gambar yang
bergerak menarik untuk
ditonton, perhatian tinggi,
jangkauan luas.
Biaya tinggi, kebingungan
yang tinggi, tingkat
pemaparan yang cepat
berlalu dan audiens kurang
mempunyai daya
Seleksi
Radio
Majalah
Direct Mail
Mempunyai banyak
pendengar, selektivitas
geografi dan demografi yang
tinggi dengan biaya yang
rendah.
Audiens hanya
mendengarkan saja,
perhatian yang lebih rendah
dibandingkan televisi,
pemaparan yang cepat
berlalu.
Selektivitas demografi dan
geografi yang tinggi,
prestise dan kredibilitas,
hasil cetakan berkualitas
tinggi, berumur panjang,
jumlah pembaca yang
meneruskan informasi cukup
baik.
Waktu tunggu yang lama,
waktu sirkulasi terbuang,
dan tidak ada jaminan
posisi yang lebih baik.
Memiliki selektivitas
audiens, tidak ada iklan
pesaing dalam media yang
sama, bersifat pribadi.
Biaya relatif tinggi dan
kesan atau citra surat
sampah
Sumber: Kotler & Fox (1995) dalam Kusumastuti (2009)
12
Makanan Jajanan (Street Food)
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati
produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan,
dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai
makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan
pangan, bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam
proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman
(UU No. 18 tahun 2012). Sedangkan Produksi Pangan adalah kegiatan atau
proses menghasilkan, menyiapkan, mengolah, membuat, mengawetkan,
mengemas, mengemas kembali, dan/atau mengubah bentuk Pangan (UU
No. 18 tahun 2012). Pengembangan pangan di Indonesia yang didukung
oleh sumberdaya alam pertanian, baik hayati maupun hewani mampu
menghasilkan berbagai produk olahan pangan yang dapat dikembangkan
dari sumberdaya alam lokal atau daerah. Produksi pangan yang sering
terdengar adalah produksi olahan pangan lokal yang disajikan berupa
makanan jajanan (street food). Makanan jajanan (Street Food) adalah
makanan yang siap makan atau terlebih dahulu dimasak di tempat penjualan
dan dijual di tempat-tempat umum (Febby, 2006). Sedangkan menurut
Rosyidi D (2006) makanan jajanan (street food) merupakan makanan siap
makan atau diolah dilokasi jualan. Terdapat 2 jenis makanan jajanan di
Indonesia yaitu makanan jajanan tradisional dan makanan jajanan non
tradisional (Febby, 2006), yaitu:
1. Makanan jajanan olahan lokal (tradisional)
Makanan jajanan tradisional merupakan makanan yang biasa
dikonsumsi masyarakat menurut golongan etnik dan wilayah
spesifik, diolah dari resep yang dikenal masyarakat secara turun
temurun. Bahan yang digunakan berasal dari daerah setempat.
Makanan yang dihasilkan juga sesuai dengan selera masyarakat
setempat, seperti; bakso, sate, soto, gado-gado dan sebagainya.
2. Makanan jajanan non tradisional
Makanan jajanan non tradisional adalah makanan yang
diolah dengan alat modern dan menggunakan bahan non lokal baik
yang bersifat industri, rumah tangga menengah maupun besar seperti
produk ekstruksi, produk roti (biskuit, crackers, wafer) dan roll (roti
manis) serta permen. Akhir-akhir ini muncul makanan jajanan yang
bersifat global seperti pizza, potato chips, es krim, dan berbagai jenis
pasta (Haslina 2004 dalam Febby 2006).
Karakteristik Pengunjung
Karakteristik individu merupakan faktor internal (interpersonal)
yang menggerakkan dan mempengaruhi prilaku (Hurriyati 2008).
Mempelajari kebutuhan konsumen dapat memberikan petujuk bagi
pengembangan produk baru, penentuan harga, saluran pemasaran dan pesan
iklan serta bauran pemasaran lainnya. Dalam hal ini, menurut Morrison
(2010) dalam penelitian Fadila RN (2015) menjelaskan bahwa terdapat
empat segmentasi karakteristik pengunjung yaitu, demografis, geografis,
geodemografis, dan psikografis.
13
Tabel 2. Segmentasi Khalayak
Segmentasi
Deskripsi
Demografi
Khalayak dibedakan berdasarkan karakteristik
demografi, yaitu seperti usia, gender, pendidikan,
pekerjaan, dan sebagainya.
Geografis
Khalayak dibeda-bedakan berdasarkan wilayah
tempat tinggalnya, misalnya pulau, provinsi, kota,
desa.
Geodemografis
Khalayak yang tinggal disuatu wilayah georafis
tertentu diyakini memiliki krakter demografi yang
sejenis (namun wilayah demografis harus sesempit
mungkin, misalnya kawasan-kawasan pemukiman
atau kelurahan
Psikografis
Khalayak dibagi berdasarkan gaya hidup dan
kpribadiannya. Gaya hidup dapat mempengaruhi
prilaku seseorang dan mengklasifikasinya
berdasarkan aktivitas, ketertarikan, dan pendapat.
Kerangka Pemikiran
Makanan jajanan (steet food) merupakan makanan yang diolah atau
dimasak langsung langsung di tempat lokasi dalam bentuk siap saji.
Berkembangnya pola kehidupan masyarakat kota maupun desa akan pola
makan dan minuman kearah modern yang siap saji membuat pengusaha
melirik akan bisnis makan dan minuman. Salah satu contoh bisnis makanan
yang ada di kota Bogor adalah Waroeng Taman. Waroeng Taman
merupakan sebuah restoran yang mensajikan menu makanan jajanan, baik
tradisional maupun modern. Dalam menyampaikan informasi, pemahaman,
dan pemikiran kepada pelanggan mengenai suatu produk yang dihasilkan
agar mereka mengenal dan pada akhirnya memutuskan untuk pembelian
memerlukan komunikasi pemasaran yang efektif. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui efektivitas komunikasi pemasaran yang dilakukan
Waroeng Taman. Efektivitas komunikasi pemasaran diduga dipengaruhi
oleh karakteristik pengunjung dan penilaian pengunjung terhadap
pelaksanaan komunikasi pemasaran.
Karakteristik pengunjung diduga mempengaruhi pelaksanaan
komunikasi pemasaran. Menurut Morrison (2010) yang dijelaskan dalam
penelitian Fadila RN (2015) mengatakan bahwa karakteristik pengunjung
dibagi menjadi tiga segmentasi, yakni; demografis geografis, dan
geodemografis. Segmentasi demografis merupakan segmentasi konsumen
berdasarkan demografis yang didasarkan kependudukan, sperti; usia, jenis
kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan konsumen dan pendapatan.
14
Penilaian pengunjung terhadap pelaksanaan komunikasi pemasaran
merupakan intensitas pengunjung mengakses dan memperoleh informasi
melalui komunikasi pemasaran. Penilaian pengunjung terhadap pelaksanaan
komunikasi pemasaran diukur dari ragam media komunikasi, karakteristik
pesan AIDA dan frekuensi kunjungan pengunjung. Ragam media
komunikasi pemasaran merupakan intensitas pengunjung mengakses dan
memperoleh informasi melalui media komunikasi yang digunakan. Ragam
media komunikasi dibedakan kedalam komunikasi personal atau yang
sering disebut bauran komunikasi pemasaran dan komunikasi bermedia.
Bauran komunikasi pemasran melalui penjualan tatap muka (personal
selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat dan
publisitas (public relation and publicity), dan pemasaran dari mulut ke
mulut (word of mouth). Sedangkan komunikasi melalui media menggunakan
media promosi yang sering digunakan dalam mempromosikan suatu produk
melalui media cetak, brosure, media televisi, dan media online.
Menurut Kusumastuti (2009) agar pesan
persuasif yang
disampaikan dapat merangsang tindakan pembeli sehingga harus memenuhi
tahapan yang ada dalam karakteristik model komunikasi AIDA. Attention
adalah unsur pesan yang mampu menarik perhatian konsumen, Interest
adalah unsur dalam pesan yang mampu menarik konsumen, Desire adalah
unsur dalam pesan yang mampu menimbulkan keinginan untuk membeli
suatu produk pada konsumen, Action adalah unsur dalam pesan yang
mampu membuat konsumen melakukan tindakan nyata untuk membeli
produk.
Selain itu, penilaian pengunjung tehadap pelaksanaan komunikasi
pemasaran juga diukur dari frekuensi kunjungan pengunjung ke tempat
makanan jajanan (streed food) Waroeng Taman dalam kurun waktu yang
ditentukan. Salah satu tujuan komunikasi pemasaran adalah melihat
perubahan sikap pengunjuang atau konsumen yang terdiri dari komponen
aspek kognitif, aspek afektif dan aspek konatif. Seperti digambarkan pada
kerangka analisis Gambar 4.
15
Karakteristik Pengunjung





Usia (X1)
Jenis kelamin (X2)
Pendidikan (X3)
Jenis Pekerjaan (X4)
Pendapatan (X5)
Efektivitas Komunikasi
Pemasaran
- Aspek Kognitif (Y1)
- Aspek Efektif (Y2)
- Aspek Konatif (Y3)
Penilaian Pengunjung terhadap
Pelaksanaan Komunikasi
Pemasaran



Ragam media komunikasi
pemasaran (X5)
Karakteristik pesan AIDA (X7)
Frekuensi kunjungan
pengunjung (X8)
Keterangan:
= Berpengaruh
Gambar 4. Kerangka Pemikiran Penelitian
Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran dapat dibangun beberapa hipotesis,
sebagai berikut;
1. Diduga karakteristik pengunjung seperti usia, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, jenis pekerjaan, dan pendapatan berpengaruh terhadap
efektivitas komunikasi pemasaran
2. Diduga Penilaian pengunjung terhadap pelaksanaan komunikasi
pemasaran seperti ragam media komunikasi pemasaran, karakteristik
pesan AIDA, frekuensi kunjungan pengunjung berpengaruh terhadap
efektivitas komunikasi pemasaran.
Definisi Oprasional
Penelitian ini terdiri atas beberapa variabel yang terbagi menjadi
beberapa indikator.masing-masing variabel dan indikator diberi batasan
terlebih dahulu sehingga dapat ditemukan skala pengukurnya. Definisi
operasional untuk masig-masing variabel adalah sebagai berikut:
16
I.
Karakteristik Konsumen
Karakteristik pengunjung merupakan keadaan spesifik
pengunjung yang berkaitan langsung dengan dirinya dan dapat
diukur dengan:
1. Usia adalah lama hidup konsumen pada saat penelitian
dilakukan, yang dihitung sejak kelahiran konsumen dinyatakan
dalam satuan tahun. Usia dapat dikelompokkan dan dibedakan
dalam sekala ordinal. Pengelompokan usia menurut Havighurt
(1950) dalam Mugniesyah (2006) membagi kategori usia, yaitu:
a. Dewasa awal (15-31 tahun)
: Skor 1
b. Dewasa pertengahan (32-48 tahun)
: Skor 2
c. Dewasa akhir/tua (46-66 tahun)
: Skor 3
2. Jenis Kelaminan adalah sifat fisik responden seperti yang tercatat
dalam kartu identitas yang dimiliki oleh responden, yaitu lakilaki atau perempuan. Jenis kelamin dibedakan dan diukur dengan
skala nominal.
a. Laki-laki
: Skor 1
b. Perempuan
: Skor 2
3. Tingkat pendidikan merupakan jenjang terakhir pendidikan
formal yang dimiliki dan diikuti konsumen sampai dengan saat
penelitian. Tingkat pendidikan tersebut dapat dikelompokkan ke
dalam beberapa kategori dan diukur dalam skala interval.
a. Rendah (lulusan SD/SMP)
: Skor 1
b. Sedang (lulusan SMA)
: Skor 2
c. Tinggi (lulusan perguruan tinggi/S2)
: Skor 3
4. Jenis pekerjaan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
konsumen sebagai sumber utama mengahasilkan uang. Diukur
dengan menggunakan sekala nominal.
5. Pendapatan merupakan jumlah rupiah pemasukan atau
pendapatan yang diperoleh konsumen dalam sebulan.
Pendapatan tersebut dikelompokkan ke dalam tiga kategori
pendpatan dan diukur dalam sekala ordinal.
a. Rendah (≤ Rp 1.500.000,00/bulan)
: Skor 1
b. Sedang (>Rp 1.500.000,00-Rp 3.000.000,00/bulan) : Skor 2
c. Tinggi (> Rp 3.000.000,00/bulan)
: Skor 3
II.
Penilaian Pengunjung Terhadap Pelaksanaan Komunikasi
Pemasaran
Penilaian pengunjung terhadap komunikasi pemasaran
merupakan intensitas pengunjung mengakses dan memperoleh
informasi melalui komunikasi pemasaran. Penilaian pengunjung
terhadap komunikasi pemasaran dapat diketahui melalui komunikasi
personal (bauran komunikasi pemasaran) dan komunikasi bermedia.
1. Ragam media komunikasi pemasaran merupakan intensitas
pengunjung mengakses dan memperoleh informasi melalui
media komunikasi yang digunakan. Ragam media komunikasi
dibedakan kedalam komunikasi personal atau yang sering disebut
bauran komunikasi pemasaran dan komunikasi bermedia. Bauran
17
komunikasi pemasran melalui penjualan tatap muka (personal
selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan
masyarakat dan publisitas (public relation and publicity), dan
pemasaran dari mulut ke mulut (word of mouth). Sedangkan
komunikasi melalui media menggunakan media promosi yang
sering digunakan dalam mempromosikan suatu produk melalui
facebook, twitter, instagram, website. Skor yang diberikan
Tidak=1, Ya=2. Variabel ini dihitung dengan skala interval
a. Rendah jika akumulasi skor 10-13
b. Sedang jika akumulasi skor 14-17
c. Tinggi jika akumulasi skor 18-20
2. Karakteristik pesan AIDA merupakan unsur-unsur emosi yang
ada dalam pesan. Karakteristik pesan terdiri dari 1) Attention
adalah unsur pesan yang mampu menarik perhatian konsumen, 2)
Interest adalah unsur dalam pesan yang mampu menarik
konsumen, 3) Desire adalah unsur dalam pesan yang mampu
menimbulkan keinginan untuk membeli suatu produk pada
konsumen, 4) Action adalah unsur dalam pesan yang mampu
membuat konsumen melakukan tindakan nyata untuk membeli
produk. Diukur dengan skala interval. Indikator pengukuran
karakteristik pesan menjadi Tidak=1, Ya=2. Kategorikan
karakteristik pesan AIDA
1. Attention merupakan upaya untuk mendapat perhatian
konsumen. Attention dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Rendah jika akumulasi skor 4-5
b. Sedang jika akumulasi skor 6-7
c. Tinggi jika akumulasi skor 8
2. Interest yaitu suatu bentuk upaya mendapatkan perhatian
konsumen. Interest dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Rendah jika akumulasi skor 4-5
b. Sedang jika akumulasi skor 6-7
c. Tinggi jika akumulasi skor 8
3. Desire merupakan upaya membangkitkan keinginan
konsumen. Desire dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Rendah jika akumulasi skor 4-5
b. Tinggi jika akumulasi skor 6-7
c. Sedang jika akumulasi skor 8
4. Action merupakan suatu bentuk upaya yang menyebabkan
tindakan konsumen. Action dapat dikategorikan sebagai
berikut:
a. Rendah jika akumulasi skor 4-5
b. Tinggi jika akumulasi skor 6-7
c. Sedang jika akumulasi skor 8
3. Frekuensi kunjungan pengunjung adalah banyaknya atau tingkat
keseringan pengunjung mengunjungi Sate Maranggi Cibungur
dalam kurun waktu sebulan. Diukur dengan skala interval.
a. Jarang (1-2 kali dalam sebulan)
: Skor 1
b. Sering (3-4 kali dalam sebulan)
: Skor 2
18
c. Sangat Sering (≥ 5 kali dalam sebulan)
III.
: Skor 3
Efektivitas Komunikasi Pemasaran
Efektivitas komunikasi pemasaran adalah keberhasilan
pencapaian tujuan komunikasi pemasaran, dapat dilihat dari
perubahan prilaku kunjungan. Efektivitas komunikasi pemasaran
dapat diketahui melalui aspek kognitif, afektif dan konatif.
1. Aspek Kognitif merupakan aspek yang berkenaan dengan
tingkat pengetahuan pengunjung, baik mengenai produk
ataupun mengenai Waroeng Taman secara keseluruhan.
Aspek kognitif diukur berdasarkan jawaban responden
dengan dengan skala interval. Kategori aspek kognitif
digolongkan menjadi:
a. Rendah jika akumulasi skor 5-6
b. Sedang jika akumulasi skor 7-8
c. Tinggi jika akumulasi skor 9-10
2. Aspek Afektif merupakan aspek yang berkenaan dengan
sikap suka dan tidak suka yang tinjukkan responden
terhadap produk dan kepuasan pelaksanaan komunikasi
pemasaran yang dilakukan oleh Waroeng Taman yang
ditunjukkan oleh responden. Skor yang diberikan Tidak=1,
Ya=2. Variabel ini diukur dengan skala interval.
a. Rendah jika akumulasi skor 5-6
b. Sedang jika akumulasi skor 7-8
c. Tinggi jika akumulasi skor 9-10
3. Aspek konatif merupakan tindakan pengunjung untuk
membeli menu makanan yang ada di Waroeng Taman
dengan skala interval. Skor yang diberikan Tidak=1, Ya=2.
a. Rendah jika akumulasi skor 5-6
b. Sedang jika akumulasi skor 7-8
c. Tinggi jika akumulasi skor 9-10
19
PENDEKATAN LAPANG
Metode Penelitian
Metode yang digunakan untuk menggali fakta, data, dan informasi
pada penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dan didukung
dengan data kualitatif untuk memperkaya analisis. Sesuai dengan pengertian
penelitian survey, yaitu penelitian yang mengambil sample dari satu
populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengempulan data pokok
(Singarimbun dan Effendi 1989). Metode kualitatif dilakukan dengan
menggunakan wawancara mendalam dengan informan. Informan tersebut
dari pihak pengelolah Waroeng Taman. Sedangkan metode kuantitatif yang
digunakan adalah penelitian survei dengan menggunakan kuesioner sebagai
alat pengumpulan data primer. Menurut (Rianse dan Abdi 2009) teknik
analisis kuantitatif bisa disebut juga dengan teknik statistik dan digunakan
untuk menganalisis data yang berbentuk angka, sedangkan teknik analisis
kualitatif adalah dengan menggunakan proses berfikir induktif untuk
menguji hipotesis yang dirumuskan sebagai jawaban sementara terhadap
masalah yang diteliti.
Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di Waroeng Taman, Jl. Ciremai No.1, Pusat
Niaga Taman Kencana, Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Teknik pemilihan
lokasi dilakukan secara sengaja (purposive). Lokasi dipilih dengan
pertimbangan, antara lain;
1. Waroeng Taman, Bogor merupakan restoran yang menyajikan
menu makanan jajanan (street food) yang disediakan untuk
konsumennya.
2. Waroeng Taman melakukan komunikasi pemasaran untuk
mengenalkan dan memasarkan Waroeng Taman keppada
konsumennya.
3. Dalam pemasarannya, Waroeng Taman memiliki media
komunikasi pemasaran yakni melalui facebook, twitter,
instagram, website, benner.
Sebelum menentukan lokasi penelitian, peneliti terlebih dahulu
melakukan observasi melalui penjajakan ke lokasi penelitian. Penelitian ini
dilaksanakan dari bulan Januari 2016 sampai dengan Mei 2016. Penelitian
ini meliputi penyusunan proposal skripsi, kolokium, perbaikan proposal
skripsi, pengambilan data lapang, pengolahan dan analisis data, penulisan
draft skripsi, uji petik, sidang skripsi, dan perbaikan laporan skripsi.
20
Tabel 3. Jadwal Penelitian Skripsi Tahun 2016
kegiatan
Jan
Feb
Mart
Apr
Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
Penyusunan Proposal
Penelitian
Kolokium
Pengambilan Data
Lapangan
Pengolahan dan
Analisis Data
Penulisan Draft Skripsi
Sidang Skripsi
Perbaikan Penulisan
Skripsi
Teknik Pemilihan Responden dan Informan
Seluruh konsumen yang mengunjungi dan melakukan pembelian
Waroeng Taman merupakan populasi, sedangkan sample pada penelitian ini
merupakan responden yang dipilih berdasarkan teknik accidental sampling.
Teknik accidental sampling dipilih karna populasi dalam penelitian tidak
diketahui secara pasti. Metode accidental sampling ialah teknik dimana
peneliti memilih sampel secara spontanitas atau siapa saja yang dianggap
dapat mewakili populasi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkannya
(Rianse dan Abdi 2009). Teknik ini mengambil sample pada orang yang
sedang berada di lokasi penelitian pada saat penelitian dilakukan dengan
unit analisisnya adalah individu. Jumlah responden yang diambil dalam
penelitian ini adalah 100 orang.
Penelitian membuat kerangka sampling berdasarkan waktu
pengambilan data, yaitu empat hari pada hari kerja (weekday) dan empat
hari pada hari libur (weekend). Kerangka sempling dibuat dengan mengundi
tanggal-tanggal pada bulan Maret. Peneliti melakukan pembagian waktu ini
dengan tujuan agar mengurangi kemungkinan adanya bias dalam
pengambilan data. Informan dalam penelitian ini adalah pihak pengelolah
Waroeng Taman seperti pemiliki dan staff Waroeng Taman. Wawancara
mendalam dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum tentang kondisi
internal Waroeng Taman.
Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan
data skunder. Data primer berupa data kuantitatif didapat dengan kuisioner,
hal ini dimaksudkan agar penelitian mendapatkan informasi yang relevan
dengan tujuan penelitian serta memperoleh informasi yang relevan dengan
tujuan penelitian serta memperoleh informasi dengan realiabilitas dan
21
validitas tinggi (Singarimbun dan Effendi 1989). Kuesioner tersebut
dimaksudkan sebagai suatu daftar pertanyaan untuk memperoleh data
berupa jawaban-jawaban dari para responden serta ditunjukan untuk
memperoleh informasi yang relavan dengan tujuan penelitian. Selain
wawancara terstruktur menggunakan kuisioner, data kualitatif didapat dari
wawancara mendalam dengan pemilik dan staff Waroeng Taman. Data
kualitatif lain diperoleh melalui kajian pustaka dan menganilisis berbagai
literatur terkait dengan penelitian. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana komunikasi pemasaran yang telah dilakukan oleh pihak
Waroeng Taman.
Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh dari pendekatan kuantitatif diolah dan
kemudian secara deskriptif, untuk menggambarkan efektivitas komunikasi
pemasaran terhadap perubahan sikap konsumen. Data kuantitatif diolah
dengan melakukan beberapa langkah. Pertama, melakukan pengkodean pada
pertanyaan dan pernyataan yang telah diajukan, kemudian memasukkan data
ke buku kode atau lembar data (code sheet). Kedua, membuat tabel
frekuensi. Ketiga, mengoreksi kesalahan-kesalahan yang ditemui setelah
membaca tabel frekuensi saat melakukan pengisian kuesioner, pengkodean,
atau pemindahan data dari lembar kode ke komputer (Singarimbun dan
Effendi 2006). Data hasil kuesioner kemudian diolah dengan menggunakan
Microsoft Excel 2010, dan SPSS 21,0. Analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi linier untuk melihat pengaruh yang
nyata antar variabel dengan data berbentuk interval. Statistik deskriptif juga
digunakan dalam pengolahan data, yakni statistik yang menggambarkan
sekumpulan data secara visual baik dalam bentuk gambar maupun tulisan
yang digunakan untuk menggambarkan data berupa tabel frekuensi.
22
DAFTAR PUSTAKA
Agustina L. 2012. Efektivitas Komunikasi Pemasaran Produk Olahan
Pertanian Institut Pertanian Bogor (Studi Kasus Serambi Botani,
Gandaria City). [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
[BPS]. 2015. Badan Pusat Statistik. Dapat diunduh melalui:
http://www.Jabar.bps.go.id
Fadila RN. 2015. Efektivitas Komunikasi Pemasaran Kampung Budaya
Sindang Barang. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Hapsari NR. 2013. Kontribusi Makanan Jajanan Terhadap Tingkat
Kecukupan Asupan Energi dan Protein Anak Sekolah yang
Mendapat PMT-AS di SD Negri Plalan 1 Kota Surakarta. [Jurnal].
[Internet]. (diunduh pada tanggal 10 November 2015). Dapat
diunduh:
http://eprints.ums.ac.id/27111/13/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
Hurriyati R. 2008. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung
[ID]: Erlangga. 375 hal.
Kotler P, & Armstrong G. 2008. Prinsip-prinsip pemasaran. Edisi Ke-12.
Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga. 376 hal.
Kotler P, Keller KL. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Ke-13 (Alih
bahasa dari Bahasa Inggris oleh Sabran B). Edisi 13. Jilid 2. Jakarta
(ID): Erlangga. [Judul asli: Marketing management, thirteenth
edition]. 412 hal.
Kusumastuti YI. 2009. Komunikasi Bisnis. Bogor (ID): IPB Press. 198 hal.
Morrison MA. 2010. Prilaku Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta (ID):
Kencana Prenada Media Group. 376 hal
Mugniesyah S. 2010. Media Komunikasi dan Komunikasi Massa. Di dalam
Hubeis A, editor. Dasar-dasar Komunikasi. Bogor, Indonesia. Bogor
(ID). Sains KPM IPB Press.
Permatasari, dkk. 2013. Analisis Bauran Pemasaran yang Dipertimbangkan
Konsumen dalam Membeli Produk Olahan IGA (Studi Kasus pada
Rumah Makan IGA Bakar Mas Giri Cabang Malang Jalan Jakarta
No. 16). [Internet]. [Diunduh pada tanggal 26 November 2015, pukul
18:45 WIB ]. Dapat diunduh melalui:
http://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/Analisis-bauranpemasaran-yang-dipertimbangkan-konsumen-dalam-membeliproduk-olahan-iga.pdf
Prayoga A. 2015. Komunikasi Pemasaran Usaha Kuliner dalam
Menghadapi Persaingan (Studi Deskriptif Kualitatif Kegiatan
Komunikasi Pemasaran “Gerobak Cokelat” dalam Menghadapi
Persaingan di Kota Solo). Jurnal Ilmiah. [Internet]. [diunduh pada
tanggal 09 September 2015, pukul 14:47]. Dikutip dari:
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&
cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CBwQFjAAahUKEwi1yLv2izHAhVXBI4KHW5DBuE&url=http%3A%2F%2Fwww.jurnalkom
mas.com%2Fdocs%2FJURNAL%2520KOMUNIKASI%2520AKB
23
AR%2520PRAYOGO%2520D0210007.pdf&usg=AFQjCNE56qBnj
LDAvQFsacWeBGJfO6KQfA
Putri RT, dkk. 2015. Strategi Pengembangan Bisnis Rumah Tempe
Indonesia di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. [Jurnal]. [diunduh
pada tanggal 4 Februari 2016]. Dapat diunduh melalui:
http://journal.trunojoyo.ac.id/neo-bis/article/view/682/602
Rachmawati R. 2011. Peranan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) terhadap
Peningkatan Penjualan (Sebuah Kajian terhadap Bisnis Restoran).
[diunduh pada tanggal 26 November 2015, pukul 19:37 WIB]. Dapat
diunduh
melalui:
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JKT/article/view/2081
Rahayu S.M. 2014. Strategi Komunikasi Pemasaran dalam Bisnis Kuliner
Berbasis Mix Media [Internet]. [Diunduh tanggal 07 September
2015]. Dikutip dari:
http://digilib.uin-suka.ac.id/14690/2/09730043_bab-i_iv-atauv_daftar-pustaka.pdf
Republik Indonesia. 2012. Undang-Undang tentang Pangan No 18. [diunduh
pada tanggal 09 September 2015]. Dapat diunduh melalui:
http://codexindonesia.bsn.go.id/uploads/download/UU_Pangan_No.
18__.pdf
Republik Indonesia. 2008. Undang-Undang tentang Usaha Mikro, Kecil,
Menengah Nomor 20. [Diunduh pada tanggal 10 Januari 2016].
Dapat diunduh melalui: http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/uubi/Documents/UU20Tahun2008UMKM.pdf
Resa R. 2013. Efektivitas Komunikasi Pemasaran Pada Produk Olahan
Pertanian Lapis Bogor Sangkuriang. [Skripsi]. [Internet]. [diunduh
pada tanggal 08 September 2015, pukul 10:56 WIB]. Dapat diunduh
melalui:
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/66311/I13ow
a.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Rianse UA. 2009. Metodologi penelitian sosial dan ekonomi (teori dan
aplikasi). Bandung (ID): CV. Alfabeta. 315 hal.
Riyantoro B dan Ati H. 2013. Efektivitas Iklan Melalui Jejaring Sosial
Sebagai Salah Satu Strategi Pemasaran Kripik Pedas Maicih. Jurnal
Ilmiah. [Internet]. [Diunduh pada tanggal 09 September 2015, pukul
14:31 WIB]. Vol 5, No.5: hal 256-263. Dapat diunduh melalui:
http://www.ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/pesat/article/viewFil
e/923/813
Rosyidi D. 2006. Macam-Macam Makanan Tradisional Yang Terbuat Dari
Hasil Ternak Yang Beredar di Kota Malang. [Jurnaal]. [diunduh pada
tanggal 1 Februari 2016]. Dapat diunduh melalui:
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=69186&val=48
68&title=Types%20of%20Traditional%20Dishes%20Made%20fro
m%20Animal%20Products%20in%20Malang%20Regency
Selang CAD. 2013. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Pengaruhnya
Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Fresh Mart Bahu Mall Manado.
24
Jurnal EMBA. [Internet]. [Diunduh pada tanggal 14 November 2015,
pukul 21:00 WIB]. Vol. 1 No. 3 Hal: 71-80. Dapat diunduh melalui:
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/1374
Shimp TA. 2003. Periklanan Promosi Aspek Tabahan Komunikasi
Pemasaran Terpadu. (Alih bahasa dari bahasa Inggris oleh Mahanani
N). Jakasrta [ID]: Erlangga. 650 hal. [Judul asli Adverstising
Promotion and Intergrated Marketing Communications, 5th Ed]
Sumarwan U. 2002. Prilaku konsumen. Bogor (ID): Ghalia Indonesia. 368
hal.
Tjiptono F. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta (ID): CV Andi Offset.
25
LAMPIRAN
Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian (Waroeng Taman)
Lampiran 2. Kerangka Sempling
Kategori
Weekday
Weekend
01 Maret 2016
02 Maret 2016
03 Maret 2016
04 Maret 2016
07 Maret 2016
08 Maret 2016
09 Maret 2016
10 Maret 2016
11 Maret 2016
14 Maret 2016
15 Maret 2016
16 Maret 2016
Bulan Maret
17 Maret 2016
18 Maret 2016
21 Maret 2016
22 Maret 2016
23 Maret 2016
24 Maret 2016
25 Maret 2016
28 Maret 2016
29 Maret 2016
30 Maret 2016
31 Maret 2016
05 Maret 2016
06 Maret 2016
12 Maret 2016
13 Maret 2016
19 Maret 2016
20 Maret 2016
26 Maret 2016
27 Maret 2016
26
Lampiran 3. Kerangka Sampling Pemilihan Responden
KERANGKA SAMPLING PEMILIHAN RESPONDEN
Hari
Weekday
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Total
Weekend
Sabtu
Minggu
Total
Total keseluruhan
Rataan
Pengunjung
200
200
200
200
200
1000
800
800
1600
2600
Sampling Responden
1000⁄
2600 × 100
= 38 responden
7
7
8
8
8
1600⁄
2600 × 100
= 62 responden
31
31
100
Lampiran 4. Ragam media komunikasi pemasaran (Waroeng Taman)
Media Komunikasi Pemasaran Facebook
27
Media Komunikasi Pemasara Twitter
Media Komunikasi Pemasara Instagram
28
Lampiran 5: Kuesioner Penelitian
Nomor responden
:
Hari, tanggal survei
:
Tanggal entri data
Waktu wawancara
:
:
KUESIONER
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN PADA
MAKANAN JAJANAN (STREET FOOD) WAROENG
TAMAN BOGOR
Kuesioner ini merupakan instrumen penelitian yang digunakan
untuk mengumpulkan data dari responden dalam rangka penulisan
skripsi program sarjana yang dilakukan oleh:
Nama/NRP
: Nur Komariah/I34120070
Departemen/Fakultas : Sains Komunikasi dan Pengembangan
Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia
Universitas
: Institut Pertanian Bogor
Kuisioner ini merupakan instrumen dari penelitian saya yang
digunakan untuk mengumpulkan data dari responden. Melalui kuisioner
ini saya mengajukan beberapa pertemuaan kepada Bapak/Ibu/Saudara,
besar harapan saya pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab dengan
jujur. Informasi yang diterima dari kuisioner ini bersifat RAHASIA dan
hanya digunakan untuk keperluan penelitian. Atas waktu yang
disiapkan untuk pengisian kuisioner ini, saya mengucapkan
terimakasih.
Nama Lengkap
:
Alamat
:
Nomer
telephon
:
29
I.
Karakteristik Konsumen
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap benar pada
pilihan yang sesuai dengan bagian yang telah disediakan dan isilah
jawaban pada kolom yang disediakan.
1. Berapa usia Anda saat ini? ................ tahun
2. Sebutkan jenis kelamin Anda!
Laki-laki
Perempuan
3. Apa pendidikan terakhir Anda?
Lulusan SD/SMP
Lulusan SMA
Lulusan Perguruan Tinggi/S2
4. Apakah anda bekerja?
Ya
Tidak
Jika Ya, apa pekerjaan Anda?
Pegawai Negri Sipil (PNS)
Pegawai Swasta
Wiraswasta
Lainnya, sebutkan:
5. Berapa penghasilan Anda dalam sebulan?
≤ Rp 1.500.000,00/bulan
>Rp 1.500.000,00-Rp 3.000.000,00/bulan
> Rp 3.000.000,00/bulan
II. Penilaian Pengunjung Terhadap Pelaksanaan Komunikasi
Pemasaran
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap benar!
6. Darimanakah Anda mengetahui informasi mengenai makanan
jajanan (street food) Waroeng Taman?
Kerabat/Saudara
Facebook
Twitter
Instagram
Website
Lainnya, sebutkan:
30
7. Ragam media yang digunakan
No.
Pernyataan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Jawaban
Ya
Tidak
Ket.
Anda terakses dengan jaringan
internet
Anda pernah melihat informasi
mengenai Waroeng Taman di
facebook
Anda pernah melihat informasi
mengenai Waroeng Taman di
Twitter
Anda pernah melihat informasi
mengenai Waroeng Taman di
Instagram
Anda pernah melihat informasi
mengenai Waroeng Taman di
Website
Anda terakses dengan jaringan
televisi
Anda pernah mendengarkan
informasi mengenai Waroeng
Taman dari salah satu acara di
Televisi
Anda pernah membaca artikel
tentang Waroeng Taman di
media online
Anda mendapat informasi
mengenai Waroeng Taman dari
keluarga
Anda mendapat informasi
mengenai Waroeng Taman dari
teman
8. Karakteristik pesan AIDA
Berilah tanda silang (X) pada pernyataan yang Anda anggap
benar!
No.
Pernyataan
Jawaban
Ket.
Ya
Tidak
Awareness
1.
2.
Informasi
yang
dicantumkan dalam alat
promosi
memberikan
gambaran saya mengenai
Waroeng Taman
Desain pada alat promosi
menarik perhatian saya
31
3.
Informasi yang ada pada
alat promosi menggunakan
ukuran huruf yang mudah
dibaca
4.
Informasi dan alat promosi
disusun
secara
teratur
sehingga mudah untuk
dibaca
Interest
5
Saya
tertarik
untuk
mengetahui lebih lanjut
mengenai Waroeng Taman
setelah melihat alat promosi
6.
Informasi
yang
dicantumkan pada alat
promossi jelas
7.
Saya
tertarik
untuk
mengetahui lebih lanjut
mengenai Waroeng Taman
karna
informasi
yang
diberikan jelas
8.
Tagline “ I Love WT”
mudah di ingat
Disere
9.
Pelayanan dari playan
Waroeng Taman yang baik
membuat ingin berkunjung
10. Informasi
mengenai
fasilitas yang terdapat di
Waroeng
Taman
mendorong saya untuk
melakukan kunjungan
11. Informasi mengenai menu
utama yang terdapat dalam
alat promosi membuat saya
untuk
melakukan
kunjungan
12. Lokasi yang strategis dan
luas membuat saya ingin
mengunjungi
Waroeng
Taman
Action
13.
Setelah saya mendapat
informasi dari alat promosi
mengenai Waroeng Taman,
32
14.
15.
16.
saya mencari tahu lebih
lanjut mengenai Waroeng
Taman
Setelah saya mendapat
informasi dari alat promosi
mengenai Waroeng Taman,
saya mengunjungi Waroeng
Taman
Setelah saya mendapat
informasi dari alat promosi
mengenai Waroeng Taman,
saya
mengajak
teman/kerabat saya untuk
mengunjungi
Waroeng
Taman
Saya sering berkunjung ke
Waroeng Taman
9. Frekuensi kunjungan
1. Berapa kali Anda datang ke Waroeng Taman dalam sebulan?
.................. kali
III. Efektivitas Komunikasi Pemasaran
10. Aspek Kognitif
1. Setelah melihat alat promosi menambah
mengenai Waroeng Taman?
Ya
wawasan Anda
Tidak
2. Apakah Waroeng Taman memiliki cabang Waroeng Taman di
daerah lain?
Ya
Tidak
3. Apakah hanya menu Nasi Goreng Waroeng Taman saja yang di
jual di Waroeng Taman ini?
Ya
Tidak
4. Apakah menu andalan dari Waroeng Taman? (boleh memilih
jawaban lebih dari satu)
Nasi Goreng WT
Batagor
Bakso
Sate Ayam
33
Es Kelapa
Soto Ayam/Babat
Ayam Bakar
Pempek
Es Jeruk
Kupat tahu/ Rujak
5. Apakah menu makanan yang ada di Waroeng Taman
merupakan makanan jajanan (street food)?
Ya
Tidak
11. Aspek Afektif
No.
6.
7.
8.
9.
10.
Pernyataan
Jawaban
Ya
Tidak
Ket.
Jawaban
Ya
Tidak
Ket.
Saya senang berkunjung
ke Waroeng Taman
Setelah melihat alat
promosi saya tertarik
untuk mencari tahu
tentang
Waroeng
Taman
Stelah melihat alat
promosi, saya tertarik
dengan menu makanan
yang ada di Waroeng
Taman
Selain Nasi goreng WT,
saya juga menyukai
menu makanan yang
lain yang ada di rumah
makan Waroeng Taman
Saya senang dengan
pelayanan
yang
diberikan
pelayan
Waroeng Taman
12. Aspek Konatif
No.
Pernyataan
11.
Setelah melihat alat
promosi saya tertarik
untuk
mengunjungi
34
12.
13.
14
15.
Waroeng Taman
Saya akan terus mencari
tahu informasi tentang
Waroeng Taman
Saya
akan
terus
mengkonsumsi Waroeng
Taman
dibandingkan
makanan jajanan yang
lain
Setelah melihat alat
promosi
saya
akan
mengajak keluarga saya
untuk
datang
ke
Waroeng Taman
Saya akan menginformasikan
Waroeng
Taman kepada teman
saya yang lainnya
35
Lampiran 6. Panduan Pertanyaan Informan
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN PADA
MAKANAN JAJANAN (STREET FOOD) WAROENG
TAMAN BOGOR
Informan:
Hari/tanggal
wawancara
:
Lokasi wawancara
:
Nama informan
:
Umur informan
:
Jabatan
:
1.
2.
3.
4.
5.
Sejak kapan Waroeng Taman ini didirikan?
Apa arti nama Waroeng Taman?
Bagaimana Sejarah didirikannya Waroeng Taman?
Apa tujuan didirikannya Waroeng Taman?
Apa yang membedakan Waroeng Taman dengan tempat makan
lainnya?
6. Apa saja media pemasaran yang digunakan Waroeng Taman?
7. Menu makanan apa saja yang ditawarkan di Waroeng Taman?
8. Apa menu andalan Waroeng Taman?
9. Hari apa saja Waroeng Taman banyak memiliki pengunjung?
10. Berapa jumlah pengunjung Waroeng Taman (weekday dan
weekend)?
11. Apa kendala yang ditemukan dalam mempromosikan Waroeng
Taman?
12. Apa saja upaya yang sudah dilakukan untuk mengatasi kendala
tersebut?
13. Dengan siapa saja pihak Waroeng Taman menjalin kerjasama?
14. Berapa OMSET yang di dapatkan Waroeng Taman?
15. Ada berapa jumlah pegawai yang bekerja di Waroeng Taman?
36
Lampiran 7. Format Cacatan Harian
CATATAN HARIAN KE.......
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN PADA
MAKANAN JAJANAN (STREET FOOD) WAROENG
TAMAN BOGOR
Nama Informan
Lokasi Wawacara
Hari & Tanggal
Waktu & Durasi
Pewawancara
:
:
:
:
:
Situasi pada saat wawancara berlangsung:
Fakta hasil wawancara
Analisis peneliti terhadap hasil wawancara:
37
Lampiran 8. Dummy table
Tabel 3. Dummy Table Karakteristik Pengunjung terhadap Efektivitas
Komunikasi Pemasaran
Efektivitas K P
Rendah
N
%
Sedang
N
%
Tinggi
N
%
Karakteristik
Usia
Jenis kelamin
Pendidikan
Jenis Pekerjaan
Pendapatan
Total
Table 4. Penilaian Pengunjung terhadap Pelaksanaan Komunikasi
Pemasaran terhadap Efektivitas komunikasi Pemasaran
Efektivitas K P
Penilaian
Pengunjung
terhadap Pelaksanaan K P
Ragam media komunikasi
pemasaran
Karakteristik pesan AIDA
Frekuensi kunjungan
pengunjung
Total
Rendah
N
%
Sedang
N
%
Tinggi
N
%
38
Lampiran 9. Rancangan Skripsi
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Masalah penelitian
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Kegunaan Penelitian
2. PENDEKATAN TEORITIS
2.1 Tinjauan Pustaka
2.2 Kerangka Pemikiran
2.3 Hipotesis
2.4 Definisi Operasional
3. PENDEKATAN LAPANG
3.1 Lokasi dan Waktu
3.2 Teknik Pengumpulan Data
3.3 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
4. GAMBARAN UMUM
4.1 Gambaran Umum Waroeng Taman
5. PENGARUH KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TERHADAP
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN
5.1 Pengaruh antara Usia dengan Efektivitas Komunikasi Pemasaran
5.2 Pengaruh antara Jenis Kelamin dengan Efektivitas Komunikasi
Pemasaran
5.3 Pengaruh antara Pendidikan dengan Efektivitas Komunikasi
Pemasaran Pengaruh antara Jenis Pekerjaan dengan Efektivitas
Komunikasi Pemasaran
5.4 Pengaruh antara Pendapatan dengan Efektivitas Komunikasi
Pemasaran
6. PENGARUH
PENILAIAN
PENGUNJUNG
TERHADAP
PELAKSANAAN
KOMUNIKASI
PEMASARAN
DENGAN
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN
6.1 Pengaruh antara Ragam Media Komunikasi Pemasaran dengan
Efektivitas Komunikasi Pemasaran
6.2 Pengaruh antara Karakteristik Pesan AIDA dengan Efektivitas
Komunikasi Pemasaran
6.3 Pengaruh antara Frekuensi Kunjungan Pengunjung dengan
Efektivitas Komunikasi Pemasaran
7. PENUTUP
7.1 Kesimpulan
7.2 Saran
8. DAFTAR PUSTAKA
9. RIWAYAT HIDUP
10. LAMPIRAN
39
RIWAYAT HIDUP
Nur Komariah dilahirkan di Bekasi pada tanggal 26 Juni 1994.
Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan
Ayahanda Matnur dan Ibunda Amsani. Penulis memulai pendidikan formal
di SDN Percontohan Ujung Menteng 01 Pagi Jakarta Timur pada tahun
2000-2006, MTSS Attaqwa Pusat Putri Bekasi pada tahun 2006-2009, MAN
8 Jakarta pada tahun 2009-2012. Pada tahun 2012 penulis diterima melalui
SNMPTN Undangan di Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan
Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB).
Selama menjalani perkuliahan di IPB, penulis aktif dalam berbagai
kegiatan organisasi dan kepanitian baik di dalam maupun luar kampus,
yakni organisasi Bina Desa BEM KM IPB, dan mengikuti berbagai kegiatan
kepanitiaan diantaranya yaitu International Scholarship and Education Expo
(ISEE), Bendahara II Open House 50, kepala divisi Sponsorship GE-Magz
BEM KM IPB dan organisasi-organisasi diluar kampus lainnya. Hingga kini
penulis masih aktif menjadi mahasiswa di Institut Pertanian Bogor,
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas
Ekologi Manusia.
Download