ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi kasus : Waroeng Spesial Sambal cab. Sompok Semarang) Penulis Nehemia H. S / C2A 006 097 Dosen Pembimbing Drs. Sutopo, MS ABSTRAKSI Waroeng Spesial Sambal adalah rumah makan waralaba yang telah berkecimpung dalam bidang nya sejak tahun 2002. Dengan persaingan usaha rumah makan yang semakin ketat maka berbagai upaya dilakukan Waroeng Spesial Sambal agar pelanggan mendapatkan pengalaman yang tak biasa ketika membeli produk – produk Waroeng Spesial Sambal. Oleh karena itu Waroeng Spesial Sambal menggunakan strategi pemasaran experiential marketing guna mendapat loyalitas dari pelanggannya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh tiap – tiap variabel pada experiential marketing, yaitu sense, feel, think, act dan relate terhadap loyalitas pelanggan Waroeng Spesial Sambal cabang Sompok Semarang dan menganalisis faktor yang memiliki pengaruh paling besar pada loyalitas pelanggan Dalam penelitian ini data dikumpulkan melalui metode kuesioner terhadap 100 responden pelanggan. Kemudian dilakukan analisis terhadap data-data yang diperoleh berupa analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regersi linear berganda. Analisis kualitatif merupakan interpretasi dari data yang diperoleh dalam penelitian. Data-data yang telah memenuhi uji validitas, uji reliabilitas, dan uji asumsi klasik diolah sehingga menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut : Y = 0,179X1 + 0,286X2 + 0,212X3 + 0,241X4 + 0,217X5 Pengujian hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa kelima variabel independen yang diteliti terbukti secara signifikan mempengaruhi variabel dependen. Kemudian melalui uji F dapat diketahui bahwa kelima variabel berpengaruh signifikan secara bersama-sama dalam terhadap loyalitas pelanggan. Angka Adjusted R square yang diperoleh sebesar 0,617 menunjukkan bahwa 61,7 persen variasi Loyalitas Pelanggan bisa dijelaskan oleh kelima variabel independen yang digunakan dalam persamaan regresi. Sisanya dijelaskan oleh variabel lain. Kata Kunci : Experiential marketing, Sense (panca indera), Feel (perasaan), Think (cara berpikir), Act (kebiasaan), Relate (pertalian), Loyalitas Pelanggan 1 1.1 Sehingga nantinya konsumen tidak hanya I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pemasaran saat ini akan terus loyal tapi secara word of mouth. pemasaran konvensional menuju konsep Dari pemasaran modern. Faktor – faktor seperti jumlah konsep pesaing, produknya. Zarem konsep ini dalam menjalankan bisnisnya. mengutip Mereka menerapkan konsep experiential pernyataan Sanders, Direktur Yahoo, yang menyatakan bahwa merupakan dasar untuk semua industri. marketing sesuai dengan tujuan dan pengalaman perekonomian kebutuhan mereka masing-masing. baru Lebih Hal ini sangat menarik lanjut karena ternyata konsep yang berkembang Sanders menyatakan bahwa saat ini adalah masanya experience economy. dengan cepat juga harus menghadapi Tanpa berbagai macam tantangan. Oleh karena mempedulikan produk atau jasa yang itu, dijual, seorang pemasar perlu memberikan pada pelanggannya karena hal inilah yang mengangkat isu rumah makan. Pelanggan rumah rumah makan merupakan produsen yang pemasaran yang menawarkan memberikan pengalaman unik kepada Konsep produk makanan dan minuman dengan disertai nilai tambah pelanggan sudah dikenal dengan istilah marketing. ini makan menjadi objek penelitian, karena sangat mereka hargai. experiential penelitian experiential marketing dengan studi kasus pengalaman yang tidak terlupakan bagi Konsep perhatian banyak juga perusahaan yang menerapkan memasarkan (2000) waktu ini terus berkembang. Selain itu, semakin mempercepat dan memacu para pemasar kreatif memberikan ke konsumen ketika mengkonsumsi produk edukasi mengenai pemasaran, semakin semakin yang waktu khusus terhadap pengalaman yang dialami kecanggihan teknologi dan meningkatnya untuk menyebarkan informasi mengenai produk perusahaan berkembang dan berubah, dari konsep meningkatnya juga berupa pelayanan dan suasana yang ini muncul dari penataan interior tersebut berusaha menghadirkan pengalaman yang kepada unik, positif dan mengesankan kepada pelanggannya. Sehingga pelanggan bukan hanya dipuaskan oleh konsumen. Dengan demikian, konsumen produk yang mereka konsumsi, tetapi dari akan merasa terkesan dan pengalaman pengalaman yang mereka dapatkan dari selama menikmati produk perusahaan ini akan tertanam dalam benak mereka. 2 awal mereka menjejakan kaki hingga Bulan Tahun 2008 mereka pulang. Sebagai salah satu jenis usaha yang bergerak dalam bidang rumah makan atau restoran, Waroeng Spesial Sambal tidak lepas dari persaingan bisnis yang semakin ketat. Dengan adanya persaingan yang semakin ketat dalam jenis usaha rumah makan tersebut, maka berbagai upaya dilakukan Waroeng Tahun 2009 Tahun 2010 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 3640 3842 4161 4098 4225 4102 3851 4480 4423 4825 4224 4513 4685 4335 4733 5350 5421 5625 4952 5013 4757 5212 5032 5144 5264 5130 5620 3455 3329 4782 5182 4824 5144 Total 50384 60259 42730 Spesial Sambal dengan keunikan menu dan pelayanannya agar pelanggan mendapatkan pengalaman tak biasa ketika membeli produk – produk Waroeng Dari data jumlah pengunjung, Spesial Sambal. Waroeng Spesial Sambal dapat cabang sompok Semarang, merupakan Waroeng Spesial Sambal cabang sompok jenis usaha franchise, yang merupakan Semarang mempunyai rata –rata jumlah bagian dari Waroeng Spesial Sambal pengunjung perbulan yang naik turun, pusat yang ada di Jogjakarta. Waroeng Pada bulan awal yaitu pada bulan januari, Spesial Sambal cabang sompok Semarang februari dan maret tahun 2010 mengalami memiliki manajemen, jenis menu, dan kenaikan jumlah pengunjung yang cukup layout signifikan dibanding tahun sebelumnya. yang sesuai dengan yang diketahui bahwa pengunjung ditentukan oleh Waroeng Spesial Sambal Tetapi pusat yang ada di Jogjakarta. Sesuai signifikan pada bulan april 2010 dan mei dengan namanya Waroeng Spesial Sambal 2010 yaitu menjadi hanya 3455 dan 3329 memberikan aneka ragam pilihan sambal pengunjung, hal ini tidak lazim terjadi dan lauk yang tidak dimiliki oleh rumah karena pada tahun sebelumnya pada bulan makan lainnya. april mengalami 2009 dan penurunan mei 2009 yang jumlah Tabel 1.1 pengunjung justru meningkat dibanding Jumlah Pengunjung Waroeng bulan sebelumnya. Hal ini mungkin terjadi Spesial Sambal cabang Sompok dikarenakan pada saat ini pendaftaran Semarang Tahun 2008, 2009 dan 2010 untuk masuk sekolah dan kuliah semakin 3 dimajukan. Sehingga banyak orang yang 1. Apa pengaruh sense (panca indera) membelanjakan uangnya untuk keperluan terhadap loyalitas pelanggan ? sekolah anak. 1.2 2. Apa pengaruh terhadap loyalitas pelanggan ? Perumusan Masalah Experiential marketing bertujuan untuk meningkatkan loyalitas 3. Apa pengaruh think (cara berpikir) jangka terhadap loyalitas pelanggan? panjang dan juga mengikat konsumen 4. Apa pengaruh act (kebiasaan) dengan memberikan pengalaman yang tak terhadap loyalitas pelanggan? terlupakan ketika menikmati produk dari perusahaan tersebut. 5. Apa pengaruh relate (pertalian) Experiential terhadap loyalitas pelanggan? marketing merupakan merupakan upaya 1.3 pengembangan konsep pemasaran dalam menghadapi perubahan yang secara terjadi emosional Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas maka tujuan dipasar. Pemasar berusaha melibatkan pelanggan feel (perasaan) dari penelitian ini adalah sebagai berikut : dan 1. Menganalisis pengaruh sense psikologikal ketka mengkonsumsi produk (panca indera) terhadap loyalitas yang ditawarkan pemasar. (McCole dalam pelanggan pada Waroeng Spesial Adhi Sambal Hendra Baskara 2006:35) Experiential Marketing merupakan salah Semarang. satu bentuk perkembangan pemasaran 2. Menganalisis yang diharapkan dapat menjembatani (perasaan) cabang Sompok pengaruh terhadap feel loyalitas antara dunia akademis dan praktek. Inti pelanggan pada Waroeng Spesial dari Sambal Experiential Marketing adalah membangun hubungan yang langgeng (Schmitt dalam Sompok Semarang. dengan pelanggan. Hal ini juga diperkuat pendapat cabang 3. Menganalisis pengaruh think (cara Kertajaya berpikir) terhadap loyalitas 2006:228) dimana experiential marketing pelanggan pada Waroeng Spesial dapat dihadirkan melalui lima unsur yaitu Sambal sense, feel, think, act, dan relate. Semarang. Berdasarkan paparan diatas maka 4. Menganalisis cabang Sompok pengaruh dapat dirumuskan masalah yang akan (kebiasaan) ditteliti sebagai berikut : pelanggan pada Waroeng Spesial 4 terhadap act loyalitas Sambal cabang Sompok marketing didalam bisnis untuk diterapkan Semarang. kedepan. 5. Menganalisis (pertalian) pengaruh terhadap relate loyalitas II pelanggan pada Waroeng Spesial Sambal cabang 2.1 Sompok Landasan Teori Loyalitas Pelanggan Semarang. Loyalitas pelanggan sangat penting 6. Menganalisis faktor manakah yang artinya memiliki pengaruh paling dominan terhadap loyalitas Spesial Sambal 1. Bagi Pihak (Jennie perusahaan dan dalam pelanggan Menurut Mouren Siat dalam tujuan dari setiap bisnis. dalam penentuan strategi pemasaran yang Menurut (Fournell dalam Mouren berorientasi pada loyalitas pelanggan Margaretha,2004:297) Bagi Peneliti Lain merupakan Penelitian ini diharapkan dapat fungsi loyalitas dari kepuasan pelanggan, rintangan pengalihan, dan dijadikan acuan dan pengetahuan untuk yang (Jennie dari kepuasan konsumen yang menjadi dan kebijakan perusahaan khususnya terutama tiket konsumen merupakan bentuk tertinggi pertimbangan dalam menentukan langkah penelitian merupakan Mouren Margaretha,2004:298) loyalitas bisa dijadikan sebagai salah satu dasar keluhan pelanggan. Pelanggan yang puas dibidang akan dapat melakukan pembelian ulang berkenaan pada waktu yang akan datang dan dengan tingkat experiential marketing memberitahukan kepada orang lain apa pelanggan. yang dirasakan. Bagi Peneliti Menurut ( Jill Griffin,2002: 31 ) Penelitian ini diharapkan agar pelanggan yang loyal adalah orang yang : peneliti dapat mengetahui lebih mendalam manfaat ingin menuju sukses bisnis. Hasil dari penelitian ini diharapkan 3. Siat loyalitas Pengelola – yang Margarethe,2004:297) menyatakan bahwa Manfaat Penelitian pemasaran perusahaan maupun keberhasilan usahanya. Menurut cabang Sompok 1.4 penelitian bagi menjaga kelangsungan hidup usahanya Waroeng Semarang. 2. Telaah Teori dari strategi 1. Melakukan pembelian experiential secara teratur 5 berulang 2. Membeliantar lini produk dan jasa sehingga konsumen mengkonsumsi dan 3. Mereferensikan kepada orang lain fanatic terhadap produk tertentu (Schmitt 4. Menunjukan kekebalan terhadap dalam Sudarmadi dan Dyah Hasto Palupi, tarikan dari pesaing 2001:26). Sedangkan menurut ( Aaker dalam Mouren Margaretha,2004:297-298 Dalam ) pendekatan experiential marketing produk dan layanan harus berpendapat bahwa loyalitas sebagai suatu mampu perilaku yang diharapkan atas suatu pengalaman yang akan menjadi basis produk atau layanan yang antara lain loyalitas pelanggan (Kartajaya,2004:168). meliputi kemungkinan pembelian lebih membangkitkan Experiential sensasi Marketing dan adalah lanjut atau perubahan perjanjian layanan, suatu konsep pemasaran yang bertujuan atau besar untuk membentuk pelanggan – pelanggan kemungkinan pelanggan beralih kepada yang loyal dengan menyentuh emosi merek lain atau penyedia layanan lain. mereka dan memberikan suatu feeling sebaliknya Metode seberapa yang tepat mutlak yang positif terhadap produk dan service diperlukan dalam loyalitas pelanggan. (Kartajaya,2004:163) Maka dari itu perusahaan harus menyadari metode mana yang tepat digunakan dalam Strategic Experiential Modules ( loyalitas pelanggan. SEMs ) Merupakan modul yang dapat Experiential Marketing Experential Marketing menurut ( digunakan untuk menciptakan berbagai Schmitt dalam Amir Hamzah 2007:22 ) jenis menyatakan bahwa pemasar menawarkan Strategic Experiential Modules ( SEMs ) produk dan jasanya dengan merangsang meliputi : unsur – unsur emosi konsumen yang 1. Sense Marketing menghasilkan berbagai pengalaman bagi pengalaman bagi konsumen. Merupakan tipe experience yang konsumen. muncul untuk menciptakan pengalaman Experiential Marketing adalah panca indera melalui mata, telinga, kulit, merupakan pendekatan pemasaran yang lidah dan hidung (Schmitt dalam Amir melibatkan emosi dan perasaan konsumen Hamzah 2007:23). Sense marketing – merupakan salah satu pengalaman positif yang tidak terlupakan menyentuh emosi konsumen dengna menciptakan pengalaman 6 cara untuk melalui pengalaman yang dapat diperoleh dalam Amir Hamzah,2007:23). Feel konsumen lewat panca indera (mata, adalah suatu perhatian – perhatian kecil telinga, lidah, kulit, dan hidung) yang yang ditunjukan kepada konsumen dengan mereka miliki melalui produk dan service tujuan untuk menyentuh emosi pelanggan (Kartajaya dalam Amir Hamzah,2007:24). secara luar biasa (Kartajaya,2004:164). Pada saat konsumen datang ke restoran, Feel marketing merupakan bagian mata melihat desain layout yang menarik, yang hidung mencium aromaterapi, telinga experiential mendengar kulit dilakukan dengan servis dan layanan yang merasakan kesejukan AC. Pada dasarnya bagus, serta keramahan pelayan. Agar sense marketing yang diciptakan oleh konsumen mendapatkan feel yang kuat pelaku usaha dapat berpengaruh positif terhadap suatu produk atau jasa, maka maupun produsen harus mampu memperhitungkan alunan negative music, dan terhadap loyalitas. snagat penting dalam marketing. kondisi ditawarkan oleh produsen tidak sesuai memperhitungkan mood yang dirasakan dengan selera konsumen atau mungkin konsumen. Kebanyakan konsumen akan juga konsumen menjadi sangat loyal, dan menjadi pelanggan apabila mereka merasa akhirnya harga yang ditawarkan oleh cocok terhadap produk atau jasa yang produsen tidak menjadi masalah bagi ditawarkan, untuk itu diperlukan waktu konsumen. yang tepat yaitu pada waktu konsumen : Sense (panca arti dalam keadaan good mood sehingga produk dan jasa tersebut benar – benar diajukan hipotesis sebagai berikut : H1 dalam dapat Mungkin saja suatu produk dan jasa yang Dari uraian diatas, selanjutnya konsumen Feel strategi mampu indera) memberikan memorable berpengaruh positif terhadap loyalitas experience sehingga berdampak positif pelanggan Waroeng Spesial Sambal. terhadap loyalitas pelanggan. Dari uraian diatas, selanjutnya 2. Feel Marketing Feel Marketing ditujukan terhadap diajukan perasaan dan emosi konsumen dengan berikut : tujuan mempengaruhi pengalaman yang hipotesis penelitian sebagai H2 : Feel (perasaan) berpengaruh dimulai dari suasana hati yang lembut positif sampai dengan emosi yang kuat terhadap Waroeng Spesial Sambal. kesenangan dan kebanggaan (Schmitt 7 terhadap loyalitas pelanggan Act Marketing adalah salah satu 3. Think Marketing Merupakan tipe experience yang cara untuk membentuk persepsi pelanggan bertujuan untuk menciptakan kognitif, terhadap pemecahan mengajak bersangkutan (Kartajaya,2004:164). Act konsumen untuk berfikir kreatif (Schmitt marketing didedasin untuk menciptakan dalam Amir Hamzah,2007:23). Think pengalaman marketing adalah salah satu cara yang hubungannya dilakukan untuk lifestyle, dan interaksi dengan orang lain. membawa komoditi menjadi pengalaman Act marketing ini memberikan pengaruh (experience) positif terhadap loyalitas pelanggan. masalah oleh yang perusahaan dengan customization secara melakukan terus menerus dan jasa yang konsumen dengan dalam physical body, Dari uraian diatas, selanjutnya (Kartajaya,2004:164). diajukan Tujuan dari think marketing adalah untuk produk hipotesis penelitian H4 Act sebagai berikut : mempengaruhi pelanggan agar : (kebiasaan) terlibat dalam pemikiran yang kreatif dan berpengaruh positif terhadap loyalitas menciptakan kesadaran melalui proses pelanggan Waroeng Spesial Sambal berfikir yang berdampak pada evaluasi ulang terhadap perusahaan, produk dan 5. Relate Marketing jasanya. Merupakan tipe experience yang Dari uraian diatas, selanjutnya diajukan hipotesis penelitian digunakan untuk memengaruhi pelanggan sebagai dan menggabungkan seluruh aspek, sense, berikut : feel, think, dan act serta menitik beratkan H3 : Think pada penciptaan persepsi positif dimata (berfikir) berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan (Schmitt pelanggan Waroeng Spesial Sambal. Hamzah,2007:23). dalam Amir Relate Marketing adalah salah satu 4. Act Marketing Merupakan tipe experience yag cara membentuk atau menciptakan bertujuan untuk mempengaruhi perilaku, komunitas pelanggan dengan komunikasi gaya dengan (Kartajaya,2004:175). Relate marketing Amir menggabungkan aspek sense, feel, think, hidup konsumen dan (Schmitt interaksi dalam Hamzah,2007:23). dan act dengan maksud untuk mengkaitkan individu dengan apa yang 8 diluar dirinya dan mengimplementasikan Judul : Pengaruh aspek “ Sense hubungan antara other people dan other dan Feel “ dari Experiential Marketing social group sehingga mereka bisa merasa pada kasus Soto Gebrak. bangga dan diterima dikomunitasnya. 2. Amir Hamzah (2007) Relate marketing dapat pengaruh yang terhadap loyalitas relate positif marketing memberikan Judul : Analisis Experiential atau negatif Marketing, Emotinal Branding, dan Brand pelanggan. Ketika Trust terhadap Loyalitas Merek Mentari mampu membuat 3. Firman Zarkasyi (2009) pelanggan masuk dalam komunitas serta Judul :Analisis Pengaruh Strategic merasa bangga dan diterima maka akan Experiential Marketing (SEMs) terhadap memberikan pengaruh positif terhadap Loyalitas Pelanggan pada kasus Café loyalitas pelanggan tetapi ketika relate Banaran Semarang marketing tidak berhasil mengkaitkan 2.3 Kerangka Pikir individu dengan apa yang ada diluar Ganbar 2.1 dirinya maka konsumen tersebut tidak Kerangka Pikir Teoritis akan mungkin loyal dan memberikan Experiential Marketing dampak yang negative. Sense (Panca Indera) X1 Dari uraian diatas, selanjutnya diajukan hipotesis penelitian sebagai Feel (Perasaan) X2 berikut : Think (Berfikir) X3 H5 : Relate (pertalian) Loyalitas Pelanggan (Y) berpengaruh positif terhadap loyalitas Act (Kebiasaan) X4 pelanggan Waroeng Spesial Sambal. 2.2 Relate (Pertalian) X5 Penelitian Terdahulu Penelitian loyalitas mengenai pelanggan experiential dengan marketing yang analisis Sumber : Penelitian yang metode dikembangkan,2010 pernah 2.4 dilakukan antara lain. 1. Hipotesis Hipotesis Rahmawati (2003) sementara merupakan terhadap jawaban permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang dikumpulkan (Sugiyono,1999:51) 9 berdasarkan tinjauan diatas maka hipotesis a.Variabel Independen yang akan diuji dalam penelitian adalah : think, act, relate H1 : b.Variabel Sense (panca indera) berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan Feel positif 3.2 (perasaan) terhadap berpengaruh loyalitas Think positif pelanggan Act positif loyalitas Relate positif Sompok Semarang yang sudah makan di pelanggan Waroeng Spesial Sambal lebih dari 1 kali. berpengaruh loyalitas responden. pelanggan berpengaruh loyalitas terbatasnya waktu, maka untuk memperoleh data dalam penelitian ini pelanggan digunakan sampel. Waroeng Spesial Sambal. Dalam penelitian ini hanya Metode Penelitian konsumen yang pernah datang lebih dari Variabel Penelitian dan Definisi satu kali dan telah menjadi pelanggan III 3.1 Akibat kemampuan, dana, dan waktu serta untuk menghemat (pertalian) terhadap ini berpengaruh Waroeng Spesial Sambal. H5 : penelitian Diambil sebagai sampel sebanyak 100 (kebiasaan) terhadap dalam adalah semua orang yang membeli dan Waroeng Spesial Sambal. H4 : Loyalitas makan di Waroeng Spesial Sambal cab. (berfikir) terhadap : Populasi dan Sampel Populasi Waroeng Spesial Sambal. H3 : Dependen pelanggan Waroeng Spesial Sambal. H2 : : sense, feel, Warung Spesial Sambal yang diteliti. Operasional Pengambilan Variabel Penelitan Variabel penelitian adalah suatu jumlah sampel minimal menurut (Rao Purba,1996 dalam atribut atau sifat nilai dari orang, objek Kristina,2005:39) dikutip dengan rumus : atau kegiatan yang mempunyai variasi n= 𝑍2 4(moe ) tertentu yang ditetapkan peneliti untuk 2 kesimpulannya n = Jumlah sampel (Sugiyono,2004:32). Berdasarkan urutan Z = Tingkat keyakinan yang dalam masalah yang telah dibahas sebelumnya, penentuan sampel 95 % =96 dalam moe dipelajari dan ditarik mengukur loyalitas pelanggan = Margin of error atau kesalahan maksimum yang bisa ditoleransi, dengan metode experiential marketing, disini ditetapkan sebesar 10% maka variabel – variabel yang diteliti Berdasarkan rumus diatas, maka diperoleh adalah : jumlah sampel sebagai berikut: 10 1,962 n =4(0,1)2 n = 96,04 Dari rumus sebelumnya maka diperoleh jumlah sampel 2. Interview / Wawancara 3. Observasi 3.5 Tahap Pengolahan data dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif adalah ini sampel yang digunakan sebanyak 100 analisis orang. yang dapat diklasifikasikan kedalam kategori yang berwujud angka- 3.3 Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer Data diperoleh primer dari dalam penyebaran angka, hal dihitung untuk Setelah proses tabulasi selesai kuisioner kemudian data-data dalam tabel tersebut akan diolah dengan bantuan software statistik yaitu SPSS 17. adalah identitas responden (usia, jenis pendidikan, dapat kokoh (Husein Umar, 2004). ini Spesial Sambal, data primer dalam hal ini kelamin, yang menghasilkan penafsiran kuantitatif yang kepada konsumen yang makan di Warung 3.6 pekerjaan, Metode analisis kuantitatif 3.6.1 Uji Validitas dan Reliabilitas penghasilan) dan data pendapat responden 3.6.1.1 Uji Validitas tentang pelayanan Warung Spesial Sambal Uji Validitas digunakan untuk yang dalam ini meliputi sense, feel, think, mengukur sah atau valid tidaknya suatu act, relate dan data loyalitas pelanggan. kuisioner. Cara mengukur valid tidaknya Data Sekunder menghitung korelasi antara skor masing – Data ini merupakan data jumlah masing pertanyaan dengan total skor pelanggan Warung Spesial Sambal. Data (Ghozali,2005:39). sekunder dalam hal ini meliputi volume Apabila titik signifikansinya kurang dari 0.05 berarti pengunjung Warung Spesial Sambal dan valid, dan jika lebih dari 0,05 maka tidak data restoran dan rumah makan di kota valid. Pertanyaan untuk tidak valid harus Semarang. 3.4 Kuisioner Metode analisis yang digunakan minimal sebanyak 96 orang dan dalam penelitian 2. 1. dikeluarkan dari kuisioner kemudian dihitung lagi perhitungan korelasinya. Metode Pengumpulan Data Cara Menurut (Sugiyono,2004:130) ada menguji validitas kuisioner dilakukan dengan menhitung nilai korelasi tiga cara dalam pengumpulan data, yaitu : 11 antara data pada masing – pertanyaan dengan menggunakan rumus masing α = koefisien reliabilitas total r = mean korelasi item korelasi k = jumlah variabel l = bilangan konstan skor teknik produk moment yaitu sebagai berikut : r= 𝑁 𝛴𝑥𝑦 −(𝛴𝑥𝛴𝑦 ) 𝑁𝛴𝑥 2 − 𝛴𝑥 2 [𝑁𝛴𝑦 2 − (𝛴𝑦 )² r = koefisien korelasi x = skor pertanyaan y = skor total n = jumlah responden 3.6.2 Uji 3.6.2.1 Uji Multikolinearitas Tujuan uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen atau variabel bebas. Jika terjadi Uji reliabilitas adalah alat untuk suatu kuisioner jika jawaban regresi yang bebas multikolinearitas Inflation Factor) disekitar angka satu dari waktu ke waktu (Ghozali,2005:41). 2. Mempunyai angka TOLERANCE Uji reliabilitas dilakukan dengan mendekati Satu bantuan SPSS yang merupakan fasilitas 3. Koefisien korelasi antara variabel untuk mengukur reliabilitas dengan uji haruslah lemah (dibawah 0,5) statistic alpha cronbach (α) suatu variabel Uji multikolinearitas ini ditetapkan dikatakan reliabel jika memiliki alpha pada cronbach > 0,60 (Ghozali,2005:42). persamaan yang memasukan beberapa variabel bebas secara bersama – Rumus yang digunakan untuk koefisien independen 1. Mempunyai nilai VIF (Variance terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil menghitung antara adalah : reliable / handal seseorang korelasi (Ghozali,2005:91) pedoman suatu model yang merupakan indikator dari variabel suatu kuisioner, dinyatakan Asumsi Klasik 3.6.1.2 Uji Reliabilitas mengukur Penyimpangan sama. alpha Persamaan tersebut adalah persamaan yang menguji variabel sense, (Suharsini,1996 dalam Kristina,2005:49) feel, think, act dan relate. adalah sebagai berikut : 3.6.2.2 Uji Heterokedastisitas Kr 𝛼= 1+ 𝐿−1 𝑟 Uji heterokedastisitas menguji apakah sebuah variabel regresi terjadi Dimana : 12 ketidaksamaan varians dari residual dari Keterangan : satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika Y = Loyalitas Pelanggan varians dari residual dari satu pengamatan b1 – b5 = ke pengamatan lain tetap maka disebut hendak ditafsirkan homokedastitas dan jika berbeda disebut X1 = sense (panca indera) heterokedastitas. Model regresi yang baik X2 = feel (perasaan) tidak X3 = think (berfikir) (Ghozali,2005:105). X4 = act (kebiasaan) 3.6.2.3 Uji Normalitas X5 = relate (pertalian) a = konstanta terjadi heterokedastitas Uji normalitas bertujuan untuk koefisien regresi yang menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat, variabel bebas atau 3.6.4 Pengujian Hipotesis keduanya mempunyai distribusi normal 3.6.4.1 Uji t atau tidak. Model regresi yang baik adalah Uji t dilakukan untuk mengetahui seberapa penyebaran data statistik pada sumbu independen (X) mempengaruhi variabel diagonal dari grafik distribusi normal dependennya (Y), yaitu seberapa jauh (Ghozali,2005). sense, 3.6.3 Analisis Regresi jauh feel, Rumusnya : digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen : sense (X1), feel (X2), think (X3), act relate Warung act variabel dan loyalitas relate pelanggan (Ghozali,2005:84). Analisis regresi linear berganda ini dependen think, mempengaruhi Linear Berganda (X4), varaibel – memiliki distribusi data normal atau (X5) yaitu Spesial terhadap loyalitas variabel β1 se t = t hitung β = koefisien beta Se = standar error of estimate pelanggan Sambal t= Pengujian (Y) signifikan koefisien korelasi parsial dan koefisien regresi (Ghozali,2005:84). secara parsial / individu menggunakan uji Persamaan regresi linear berganda t yaitu dengan membandingkan t hitung yang dipakai adalah sebagai berikut : dengan t tabel. Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 3.6.4.2 Uji F + b5 X5 13 Uji F menunjukan yaitu apakah pada dasarnya semua variabel dalam Y yang dijelaskan oleh model regresi, dirumuskan sebagai berikut : independen (X) secara bersama – sama dapat berpengaruh terhadap R² = variabel Σ (Ŷ − Y)² Σ (Y − Y)² dependen (Y) (Ghozali,2005:84). R² = koefisien determinasi Rumusnya : Ŷ = hasil regresi Y = Y rata – rata Y = Y hasil observasi 3.7 Metode Analisis Kualitatif R² F= 1 − R² k (n − k − 1) Analisa R² = koefisien determinasi dinyatakan dalam bentuk uraian dan tidak n = jumlah responden k = jumlah variabel bebas dapat dinyatakan dengan angka – angka (Rangkuti,2002:32-34). Koefisien korelasi berganda dan diuji signifikansinya menggunakanuji F yaitu kuantitatif. IV Koefisien Determiasi (R²) pada untuk menerangkan dependen variasi variabel (Ghozali,2005:83). Dimana 4.1 – sangat terbatas. perhitungan hasil Uji validitas pada variabel X1, X2, X3, X4, X5, Y disajikan pada tabel sebagai berikut : variabel Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Indikator Sense 1 2 3 Feel 1 2 3 independen dalam menjelaskan variabel dependen hasil dengan bantuan program SPSS 17 maka nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti variabel Uji Validitas Berdasarkan nilai koefisien determinasi adalah antara kemampuan Hasil Penelitian dan Pembahasan mengukur seberapajauh kemampuan model regresi dalam ini dari hasil yang diperoleh dari analisis dengan 3.6.4.3 Koefisien Determinasi (R²) digunakan Analisis dimaksudkan untuk mencari kesimpulan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel. intinya merupakan analisis yang berdasarkan data yang berganda regresi kualitatif Koefisien Determinasi mempunyai suatu besaran yang digunakan untuk mengukur garis kebaikan (goodness of fit) secara vertical, untuk proporsi/prosentase total variabel 14 Korelasi 0,852 0,901 0,892 0,772 0,738 0,792 cukup besar yaitu diatas 0,6 sehingga Think 1 0,816 2 0,777 3 0,747 Act 1 0,829 2 0,710 3 0,814 Relate 1 0,842 2 0,737 3 0,826 Loyalitas 1 0.702 pelanggan 2 0,667 3 0,784 4 0,638 Sumber : Data Primer yang diolah 2010 Dari tabel diatas dapat dikatakan semua konsep pengukur masing – masing variabel dari kuesioner adalah reliabel kuesioner yang yang berarti digunakan bahwa dalam penenilitan ini merupakan kuesioner yang handal. 4.4.3 Uji Asumsi Klasik 4.4.3.1 Uji Multikolinearitas Hasil uji multikolinearitas dapat menunjukan dilihat pada tabel dibawah ini: bahwa semua indikator yang digunakan Tabel 4.13 untuk mengukur variabel – variabel yang Nilai Tolerance dan nilai VIF Variabel digunakan dalam mempunyai nilai penelitian korelasi ini Bebas dengan Variabel Tolerance VIF signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 Penelitian dengan demikian menunjukan bahwa Sense (X1) .721 1.388 semua indikator tersebut adalah valid Feel (X2) .669 1.495 Think (X3) .789 1.267 Act (X4) .740 1.351 Relate (X5) .620 1.613 4.2 Uji Reliabilitas Hasil pengujian reliabilitas untuk masing – masing variabel yang diringkas pada tabel 4.12 berikut ini: Sumber : Data Primer yang diolah 2010 Tabel 4.12 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Alpha Keterangan Sense (X1) 0,857 Reliabel Feel (X2) 0,652 Reliabel Think (X3) 0,678 Reliabel Act (X4) 0,688 Reliabel Relate (X5) 0,723 Reliabel Loyalitas 0,652 Reliabel pelanggan (Y) Sumber : Data Primer yang diolah 2010 Hasil perhitungan nilai Tolerance menunjukan tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10; berarti tidak ada korelasi antar variabel bebas yang nilainya lebih dari 0,95. Hasil perhitungan VIF menunjukan tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai lebih Hasil uji reliabilitas berdasarkan tabel dari10, sehingga dapat disimpulkan tidak 4.12 tersebut menunjukan bahwa semua variabel mempunyai koefisien Alpha yang 15 ada multikolinearitas antar variabel bebas pengujian normalitas dapat dilihat dari dalam model regresi. gambar berikut ini : 4.4.3.2 Uji Heterokedastisitas Pengujian heterokedastisitas dilakukan dengan menggunakan Scatter Plot. Jika tidak terdapat pola yang jelas dari titik – titik maka dapat disimpulkan tidak adanya masalah heterokedastisitas. Hasil pengujian pada lampiran sebagaimana juga pada gambar berikut ini: Sumber : Data Primer yang diolah 2010 Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa semua data yang ada berdistribus normal, karena semua data menyebar membentuk garis lurus diagonal maka data tersebut memenuhi asumsi Sumber : Data Primer yang diolah 2010 normal atau mengikuti garis normalitas. Hasil pengujian heterokedastisitas berdasarkan gambar 4.1 menunjukan tidak 4.4.4 Analisis Regresi Berganda terbentuk pola titik – titik yang jelas. Hal Dalam analisis regresi linear ini berarti bahwa model regresi tidak berganda yang telah dilakukan, maka memiliki gejala adanya heterokedastisitas. diperoleh koefisien regresi, nilai t hitung, 4.4.3.3 Uji Normalitas dan Pengujian normalitas dilakukan residual. Sedangkan signifikansi sebagaimana ditampilkan pada tabel berikut : dengan menggunakan pengujian terhadap nilai tingkat pengujian dilakukan dengan melihat P-P Plot. Pada 16 Coefficientsa Model 1 Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error (Constant) .278 1.237 Sense .150 .061 Feel .342 Think Collinearity Statistics Beta t Sig. Tolerance VIF .224 .823 .179 2.441 .017 .721 1.388 .091 .286 3.767 .000 .669 1.495 .264 .087 .212 3.024 .003 .789 1.267 Act .266 .080 .241 3.331 .001 .740 1.351 Relate .265 .096 .217 2.743 .007 .620 1.613 a. Dependent Variable: Loyalitas Dari tabel tersebut, maka diperoleh 2. Nilai t hitung pada variabel feel persamaan regresi sebagai berikut : adalah sebesar 3,767, karena Y = 0,179X1 + 0,286X2 + 0,212X3 + 3,767 lebih besar dari 1,98 dan 0,241X4 + 0,217X5 nilai signifikansi 0,000 < 0,05 4.4.5 Pengujian Hipotesis 4.4.5.1 Uji t maka 𝐻0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel feel Uji t digunakan untuk menguji secara individual mempengaruhi tingkat signifikansi pengaruh variabel loyalitas pelanggan. independen sense, feel, think, act dan 3. Nilai t hitung pada variabel think relate secara parsial untuk menerangkan adalah sebesar 3.024, karena variabel dependen loyalitas pelanggan. 3,024 lebih besar dari 1,98 dan Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa: nilai signifikansi 0,003 < 0,05 1. Nilai t hitung pada variabel maka 𝐻0 ditolak, sehingga dapat sense adalah sebesar 2,441 , disimpulkan karena 2,441 lebih besar dari think 1,98 dan nilai signifikansi 0,017 mempengaruhi < 0,05 maka sehingga dapat 𝐻0 ditolak, secara individual loyalitas pelanggan. disimpulkan 4. Nilai t hitung pada variabel act bahwa variabel sense secara individual bahwa variabel adalah sebesar 3,331, karena mempengaruhi 3,331 lebih besar dari 1,98 dan loyalitas pelanggan. nilai signifikansi 0,001 < 0,05 17 maka 𝐻0 ditolak, sehingga dapat Dari hasil uji ANOVA diatas, dapat disimpulkan bahwa variabel act diketahui secara individual mempengaruhi penelitian sebesar 0,000. Karena 0,000 loyalitas pelanggan. lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan 5. Nilai t hitung pada variabel 𝐻0 sehingga dapat variabel dependen loyalitas pelanggan. disimpulkan 4.4.5.3 Koefisien Koefisien mempengaruhi dijelaskan loyalitas pelanggan. determinasi dapat sebagai seberapa dibawah ini : variabel independen dengan variabel dependen. Model Summaryb Kriteria yang digunakan adalah : Jika Std. Error probabilitas > 0,05 maka 𝐻0 diterima. Jika probabilitas < jauh determinasi dapat dilihat pada tabel adakah pengaruh secara bersama-sama tiap-tiap (R²) variasi variabel dependen. Nilai koefisin Uji F dilakukan untuk menguji antara Determinasi kemampuan model dalam menerangkan 4.4.5.2 Uji F (simultan) penelitian variabel yang layak untuk menguji ditolak, bahwa variabel relate secara individual H0 think, act dan relate adalah variabel- 1,98 dan nilai signifikansi 0,007 maka bahwa signifikansi disimpulkan bahwa variabel sense, feel, karena 2,743 lebih besar dari 0,05 nilai ditolak, dan H1 diterima. Maka dapat relate adalah sebesar 2,743, < bahwa 0,05 maka R Adjusted R of the Square Square Estimate Model R 𝐻0 ditolak.Hasil uji F tampak pada tabel 1 .798a berikut : a. Predictors: (Constant), Relate, Act, Think, .637 .617 1.25226 Sense, Feel b. Dependent Variable: Loyalitas b ANOVA Sum of Model Mean Squares df Square 1 Regression 258.303 F Dari tabel output SPSS model summary, Sig. besarnya Adjusted R Square adalah a 5 51.661 32.944 .000 Residual 147.407 94 Total 405.710 99 sebesar 0,617, hal ini berarti bahwa 1.568 61,7% loyalitas pelanggan dapat dijelaskan oleh kelima variabel dalam a. Predictors: (Constant), Relate, Act, Think, persamaan regresi, yaitu sense, feel, Sense, Feel b. Dependent Variable: Loyalitas 18 think, act dan relate. Sedangkan sisanya berikutnya sebesar (100%-61,7%) kedua cukup besar adalah variabel act ( dijelaskan oleh variabel-variabel di luar kebiasaan ), yaitu dengna koefisien model penelitian. Variabel tersebut sebesar 0,241. Variabel berikutnya yang antara memiliki peranan ketiga dan keempat 38,3% lain emotional branding, yang memiliki peranan pshylogical branding dan brand trust. cukup besar adalah variabel relate ( 4.5 Pembahasan pertalian ) dan think ( cara berpikir ), Berdasarkan analisis data yang dimana besar koefisien antara kedua dilakukan, secara umum penelitian ini variabel tersebut hanya terpaut 0,005 menunjukan (0,217 dan 0,212). hasil yang cukup Variabel yang memuaskan. Hasil analisis deskriptif memiliki pengaruh terlemah terhadap menunjukan besar loyalitas pelanggan adalah variable pelanggan Waroeng Spesial Sambal sense ( panca indera ), yaitu dengan sompok Semarang cukup loyal. Hal ini koefisien sebesar 0,179. Semua variabel dapat independen bahwa ditunjukan sebagian dari banyaknya penelitian berpengaruh tanggapan kepuasan yang tinggi dari signifikan terhadap loyalitas pelanggan. responden terhadap indikator masing – Dari hasil uji masing variable penelitian. Dari hasil kesimpulan tersebut selanjutnya dapat diperoleh independen bahwa variabel yang termasuk dalam variabel loyalitas pelanggan. Hal ini esperiential marketing yaitu sense ( ditunjukkan oleh nilai F sebesar 32,944 panca indera ), feel ( perasaan ), think ( dengan cara berpikir ), act ( kebiasaan ) dan (kurang dari 0,05) relate ( pertalian ) mempunyai pengaruh F dapat diperoleh bahwa semua variabel layak untuk menguji tingkat signifikansi 0,000 Hasil uji t menunjukkan bahwa positif dan signifikan terhadap loyalitas kelima pelanggan. mempunyai signifikansi kurang dari Dari kelima variabel independen variabel independen yang 0,05 dapat diartikan bahwa tiap-tiap yang diuji, secara individual variabel variabel feel ( perasaan ) adalah variabel yang pengaruh secara individual dan nyata paling dominan dalam mempengaruhi terhadap loyalitas pelanggan. loyalitas koefisien pelanggan, sebesar yaitu 0,286. dengan Dari Variabel independen 19 independen mempunyai variabel-variabel pada penelitian ini, pengaruh yang paling besar terhadap pada bab variabel dependen adalah variabel feel, kesimpulan sebagai berikut : hal ini berarti bahwa variabel feel 1. adalah variael yang paling penting mempengaruhi dalam signifikan terhadap loyalitas pelanggan, mempengaruhi loyalitas pelanggan. 1. IV, maka dapat ditarik Variabel Sense ( panca indera ) secara positif dan hal ini dapat dilihat pada nilai koefesien Dari uji t, didapati bahwa regresi yang positif 0,179 dan angka variabel feel berpengaruh secara signifikansi sebesar 0,017 ( lebih kecil signifikan dari 0,05 ). Oleh karena itu Waroeng terhadap loyalitas pelanggan. 2. Spesial Sambal sangat memperhatikan Dari uji t, didapati bahwa pentingnya sense yang meliputi layout variabel act berpengaruh secara dan desain ruangan, kesejukan dan signifikan kebersihan, cita rasa makanan. Sehingga terhadap loyalitas pelanggan. 3. Dari uji t, didapati bahwa variabel Waroeng Spesial Sambal dan kembali relate lagi. berpengaruh signifikan 4. konsumen tertarik untuk makan di terhadap secara loyalitas 2. mempengaruhi Dari uji t, didapati bahwa variabel signifikan terhadap loyalitas pelanggan, think positif dan berpengaruh secara hal ini dapat dilihat pada nilai koefesien terhadap loyalitas regresi yang positif 0,286 dan angka pelanggan. Dari secara ( perasaan ) pelanggan. signifikan 5. Variabel Feel uji signifikansi sebesar 0,000 ( lebih kecil t, didapati bahwa dari 0,05 ). Waroeng Spesial Sambal variabel sense berpengaruh secara sangat memperhatikan pentingnya feel signifikan pelanggan dengan sikap karyawan yang terhadap loyalitas pelanggan. ramah dan sopan, pelayanan yang cepat dan tepat, keamanan makanan yang ada. V 5.1 Kesimpulan Keterbatasan dan Saran Kesimpulan Sehingga pelanggan akan merasa aman dan nyaman untuk makan di Waroeng Spesial Sambal dan kembali lagi. Berdasarkan hasil analisis data 3. dan pembahasan yang telah dilakukan Variabel Think ( cara berpikir ) mempengaruhi 20 secara positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan, menyatu hal ini dapat dilihat pada nilai koefesien Spesial Sambal. regresi yang positif 0,212 dan angka 5. signifikansi sebesar 0,003 ( lebih kecil mempengaruhi dari 0,05 ). Waroeng Spesial Sambal signifikan terhadap loyalitas pelanggan, sangat memperhatikan pentingnya think, hal ini dapat dilihat pada nilai koefesien yaitu pelanggan diajak untuk dapat regresi yang positif 0,217 dan angka berfikir secara kreatif dengan program signifikansi sebesar 0,007 ( lebih kecil pembelian dari 0,05 ). Waroeng Spesial Sambal nasi, interaksi dengan dengan lifestyle Variabel Relate secara ( pertalian ) positif dan kelengkapan jenis menu dan lokasi yang sangat strategis. Sehingga pelanggan akan relate, yaitu perusahaan memberikan merasa aman dan nyaman untuk makan jalur komunikasi yang baik kepada di pelanggan Waroeng Spesial Sambal dan kembali lagi. 4. memperhatikan Waroeng dan juga pentingnya membangun hubungan yang baik dengan pelanggan . Variabel Act mempengaruhi ( kebiasaan ) secara positif Sehingga pelanggan akan merasa seperti dan dirumah sendiri untuk makan di signifikan terhadap loyalitas pelanggan, Waroeng Spesial Sambal dan kembali hal ini dapat dilihat pada nilai koefesien lagi regresi yang positif 0,241 dan angka 6. signifikansi sebesar 0,001 ( lebih kecil hubungan signifikan antara variabel dari 0,05 ). Waroeng Spesial Sambal sense, sangat memperhatikan pentingnya act terhadap loyalitas pelanggan. Hal ini pelanggan yaitu sebisa dapat dilihat dari angka signifikansi mungkin mempengaruhi pelanggan sebesar 0,000 ( lebih kecil dari 0,05 ). dengan keunikan menu, memberikan Oleh karena adanya usaha yang kuat kebebasan pelanggan untuk berperilaku dari Waroeng Spesial Sambal dalam dengan meminta ganti untuk menu yang memberikan dirasa dirinya, kurang memberikan untuk dapat perusahaan berkenan, kesempatan serta pelanggan berinteraksi Berdasarkan hasil uji F, terdapat feel, think, act dan relate nilai maka tambahan perusahaan bagi dapat meningkatkan loyalitas pelanggan. dengan 7. Berdasarkan analisis linear karyawan Waroeng Spesial Sambal. berganda, dapat disimpulkan bahwa Sehingga variabel yang dominan berpengaruh pelanggan akan merasa 21 terhadap loyalitas pelanggan adalah memiliki koefisien regresi yang paling variabel Feel, hal ini ditunjukan dengan tinggi yaitu sebesar 0,286 nilai koefisien regresi variabel feel loyalitas pelanggan Waroeng Spesial sebesar 0,286 yang lebih besar jika Sambal cabang Sompok Semarang. dibandingkan dengan nilai koefisien Karena pesaing dalam bisnis rumah regresi variabel bebas lainnya. Hal ini makan sejenis makin bertambah maka berarti Feel ( perasaan ) pelanggan Waroeng makan di Waroeng Spesial Sambal akan berusaha meningkatkan feel pelanggan meningkatkan loyalitas pelanggan untuk makan di Waroeng Spesial 8. Sambal. Terdapat beberapa cara untuk Nilai Adjusted R Square sebesar Spesial terhadap Sambal harus 0,617, artinya proporsi keragaman total meningkatkan feel antara lain : variabel loyalitas pelanggan ( Y ) yang dapat dijelaskan oleh Sense ( X1 ), Feel pelanggan ( X2 ), Think ( X3 ), Act ( X4 ) dan yang cepat dan tepat lebih lagi. Hal ini Relate ( X5 ) adalah sebesar 61,7% dapat ditingkatkan dengan menambah sedangkan 38,3% dipengaruhi variabel jumlah karyawan untuk dapur dan lain diluar variabel penelitian. pramusaji. Dengan penyajian yang lebih Berdasarkan hasil kuesioner, membutuhkan pelayanan cepat, akan membuat feel pelanggan 5.2 Saran meningkat dan mempercepat turnover Berdasarkan hasil pembahasan dengan pelanggan yang akan datang dan kesimpulan yang diperoleh, maka makan. diajukan beberapa saran serta implikasi manajerial yang dapat diterapkan guna perangkat peningkatan loyalitas pelanggan dan makanan yang disajikan. Perangkat perbaikan kinerja manajerial. Adapun makan yang sudah tidak layak pakai saran yang dikemukakan berdasarkan harus penelitian ini adalah sebagai berikut : menurunkan feel pelanggan yang teliti 1. dalam hal higienitas. Waroeng Spesial Sambal perlu Meningkatkan makan segera higienitas dan diganti kebersihan agar tidak fokuskan kebijakan pemasaran yang 2. pertama pada variabel feel ( perasaan ) . Act ( kebiasaan ). Hal ini didasarkan Hal ini didasarkan pada hasil penelitian pada hasil penelitian yang menyatakan yang menyatakan bahwa variabel feel bahwa variabel act memiliki koefisien 22 Fokus yang kedua pada variabel regresi sebesar 0,241 terhadap loyalitas pelanggan Waroeng Spesial Sambal belum semua merasa bangga menjadi cabang Sompok Semarang. Cara untuk bagian dari Waroeng Spesial Sambal. meningkatkan act yaitu: Rasa bangga itu dapat dibuat dengan Berdasarkan hasil kuesioner, kueisoner, membuat komunitas pencintan masakan terhadap pedas, hal ini dapat dilakukan dengan kelancaran interaksi dengan karyawan. memanfaatkan media internet. Dengan Karyawan yang sangat sibuk pada jam adanya kesempatan para pelanggan makan, jangan sampai melupakan untuk Waroeng Spesial Sambal untuk dapat bersosialisasi pelanggan. bergabung dikomunitas tersebut, maka Pelanggan yang merasa diacuhkan akan dapat menimbulkan kebanggaan dan merasa tidak nyaman dan dapat bersifat rasa diterima menjadi bagian Waroeng antipasti Spesial Sambal. pelanggan hasil Berdasarkan merasa kurang dengan terhadap perusahaan. Pramusaji disarankan berkomunikasi lebih untuk Melalui pendataan biodata sering kepada pelanggan, meliputi hari ulang tahun pelanggan. Hal ini dapat dilakukan pelanggan dan jenis menu kesukaan dengan obrolan ringan mengenai menu pelanggan. Dengan adanya data tersebut yang akan dipesan oleh pelanggan. pihak Waroeng Spesial Sambal dapat Terciptanya antara secara aktif meningkatkan pertalian dapat antara pelanggan komunikasi dengan karyawan pelanggan mempengaruhi Act pelanggan. Spesial Sambal. 3. 4. Fokus yang ketiga pada variabel Fokus dengan yang Waroeng keempat pada relate ( pertalian ). Hal ini didasarkan variabel think ( cara berpikir). Hal ini pada hasil penelitian yang menyatakan didasarkan pada hasil penelitian yang bahwa menyatakan variabel relate memiliki bahwa variabel think koefisien regresi sebesar 0,217 terhadap memiliki koefisien regresi sebesar 0,212 loyalitas pelanggan Waroeng Spesial terhadap loyalitas pelanggan Waroeng Sambal cabang Sompok Semarang. Spesial Terdapat Semarang. Cara untuk meningkatkan beberapa cara untuk Sambal meningkatkan variabel relate antara lain think yaitu : : Berdasarkan cabang hasil Sompok kuesioner, maka Waroeng Spesial Sambal dapat 23 menambah jenis – jenis menu paket , dan desain ruangan nya agar dapat diskon, promo yang selama ini tidak menyentuh sense pelanggan. Cara yang pernah dilakukan, Dengan adanya menu dapat dipakai untuk meningkatkan sense paket, pelanggan yaitu : diskon dan promo dapat meningkatkan keterlibatan pelanggan dalam aktivitas perusahaan. Dan hal itu pemberian pendingin ruangan atau kipas dapat meningkatkan think. angin yang cukup merupakan hal yang sangat penting untuk segera dilakukan Waroeng Spesial Sambal juga harus mampu mewadahi Berdasarkan hasil kuesioner, dan oleh pihak Waroeng Spesial Sambal, mewujudkan ide – ide yang muncul dari karena makanan yang pedas akan dapat pelanggan. Hal ini dapat dilakukan membuat badan cepat berkeringat dan dengan dapat membuat program lomba menganggu kenyamanan menciptakan menu yang melibatkan pelanggan. pelanggan. Menu yang paling menarik dapat dipilih dan diwujudkan dengan ruangan yang warna temboknya sudah nama pudar dan mengganti kursi atau meja pelanggan disamping tulisan Melakukan pengecatan ulang menu tersebut. Hal ini meningkatkan yang think pelanggan. Berdasarkan kuesioner yang diisi oleh 5. pelanggan, pelanggan terganggu oleh Fokus yang terakhir variabel sudah tidak layak pakai. Sense ( panca indera ). Hal ini tembok yang catnya terkelupas. didasarkan pada hasil penelitian yang 6. menyatakan sense karena banyak perbedaan pada masing – sebesar masing perusahaan dan restoran, hasil pelanggan ini tidak dapat digeneralisasikan pada memiliki bahwa koefisien 0,179 terhadap Waroeng variabel regresi loyalitas Spesial Sambal cabang Bagi penelitian selanjutnya , perusahaan rumah makan lainnya. Sompok Semarang. Meskipun sense Berdasarkan hasil koefisien determinasi memiliki terkecil bukan 61,7 persen loyalitas pelanggan dapat pelanggan tidak dijelaskan oleh variabel yang digunakan dihiraukan. Sense ( panca indera ) oleh peneliti dan 38,3 persen dijelaskan pelanggan sangat penting. Waroeng oleh variabel lain. Oleh karena itu untuk Spesial cabang menggeneralisasikannya berarti koefisien sense Sambal Sompok Semarang harus memperhatikan layout perlu dilakukan perlu dilakukan penelitian 24 lanjutan objek Variabel yang dapat digunakan antara penelitian lain dan juga variabel lain lain emotional branding dan brand diluar variabel yang digunakan peneliti. trust. DAFTAR PUSTAKA Griffin, Jill. 2002. “Customer loyalty”. Jakarta: Erlangga Adhi Hendra, Bhaskara. 2006, “Tahap yang dilalui pelanggan dalam Experiential Marketing”. Jurnal Manajemen Prasetya Mulya, Vol. II No 1, Mei 2006, h. 35 – 52 Hermawan, Kartajaya. 2004, “Marketing in Venus”. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Algifari, 2003. “Statistika Induktif Untuk Ekonomi dan Bisnis”. Jakarta : UPP AMP YKPN Hermawan, Kartajaya. 2006, “Hermawan Kartajaya on Marketing”. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Amir, yang menggunakan Hamzah. 2007, “Analisis Experiental Marketing, Emotional Branding, dan Brand Trust terhadap Loyalitas Merek Mentari”. Manajemen Usahawan Indonesia (MUI): No.06 / Th.36 / Juni 2007, Hal.22-28 Imam, Ghozali. 2005, “Analisis Multivariate Lanjutan Dengan Program SPSS”. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro Kotler, Philip. 1993. “Manajemen Pemasaran”. Vol. 1, Edisi 7, Jakarta: Fakultas Ekonomi UI Kotler, Philip. 1997. “Perencanaan Manajemen Pemasaran, Analisis dan Pengendalian”. Jakarta : Erlangga Dyah Hasto, Palupi. 2001. “Mengikat Konsumen dengan Experiential Marketing”, Swa Sembada 24 / XVII / 22 Nov. – 2 Des.hal. 26 – 36 Fransisca, Andreani. 2007, ”Experiential Marketing (Sebuah Pendekatan Pemasaran)”. Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol.2 No.1 April hal.1 – 8. Margaretha, Mouren. 2004. “Studi mengenai loyalitas pelanggan pada divisi asuransi kumpulan AJP bumi Putra”. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia,Vol. iii, No. 3, halaman 289-308 Firman, Zarkasyi. 2009, “Analisis Pengaruh Strategic Experiential Marketing (SEMs) terhadap Loyalitas Pelanggan pada kasus Café Banaran Semarang”, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang Rahmawati, 2003. ”Pengaruh ”Sense” dan ”Feel” dari Experiential Marketing pada Konsumen Soto Gebrak,” Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.3 No.2 Agustus hal.109 – 121 Freddy, Rangkuti. 2002, “Riset Pemasaran”, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama 25 Schmitt, Bernd. 1999, “Experiential Marketing”, The Free Press, New York Umar, Husein. 2004. “Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis”. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1995. “Metode Penelitian Survey”. Jakarta: LP3ES Wong. 2005, “Experience Lost. Marketing”. Toronto, Vol. 110, lss22, p.11 http://proquest.umi.com/pqdweb? did=857881791&sid=1&Fmt=3& clientld=72459&RQT=309&VNa me=PQD Sugiyono, 2004. “Metode Penelitian Bisnis”, Jakarta : Alfabeta Suhardi dan Purwanto. 2003. “Statistika: untuk Ekonomi dan Keuangan Modern”. Jakarta: Salemba Empat Zarem. 2000, “Experience Marketing.Folio: The Magazine for Magazine Management”, Stamfort, Vol.1, lss3, p.28 http://proquest.umi.com/pqdweb? did=62564764&sid=1&Fmt=4&cl ientld=72459&RQT=309&VNam e=PQD Supranto, J. 1997. “Metode Riset Aplikasinya Dalam Pemasaran”. Jakarta: Rineka Cipta Swastha, B dan T Hani Handoko. 1987. “Manajemen Pemasaran, Analisa Perilaku Konsumen”. Yogyakarta: Liberty 26