Kultum 19: Label halal makanan dan restoran. Penjelasan makanan dan minuman yang haram hanya dimuat 4 kali di dalam alQur'an. QS 2:173. Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS 5:3, Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS 6:145, Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi, karena sesungguhnya semua itu kotor atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barang siapa yang dalam keadaan terpaksa sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." QS 16:116. Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barang siapa yang terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Pada dasarnya semua ciptaan Allah di bumi ini boleh dimanfaatkan oleh manusia, dan yang diharamkan hanya 4 kategori: 1. Bangkai, binatang yang mati tanpa disembelih, masih banyak mengandung darah di dalam tubuhnya. 2. Darah. 3. Babi. 4. Tidak disembelih atas nama Allah. Pengetahuan tentang makanan haram ini mustinya hak masyarakat umum dan bukan hanya monopoli para ulama, ustadz. Kita telah melihat efek dari monopoli pengetahuan sederhana ini baik tentang makanan haram ini atau hukum2 agama lain. Kita lihat tahun 1960 – 1970 an kita masih bisa melihat banyak makanan yang dibuat dari darah ayam yakni marus atau ‘didih’ di pasar ataupun di warung2 makanan termasuk di meja makan kita. Inilah salah satu bukti kegagalan para ‘walisongo’ dan para ulama yang mungkin telah me-monopoli pengetahuan tentang makanan haram tersebut. Semenjak al-Qur’an di terjemahkan oleh Departemen Agama tahun 1970an secara besar2-an dan dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan, maka sedikit demi sedikit, marus telah hilang di pasaran. Tentu saja di situ ada peranan TV dan organizer tausiyah terbuka. Untuk memberikan rasa aman kepada konsumen, mungkin para pengelola restoran dan produsen makanan rumah tangga perlu memberikan semacam plakat halal di dalam restoran dan bungkus makanannya secara mandiri dan bertanggung jawab. Contoh: Dengan cara ini, masyarakat bisa diajak bertanggung jawab tentang makanan haram dan halal, dan bukan hanya tanggung jawab Majelis Ulama saja. Salam, Prasetyo Roem. Pras, masalahnya label makanan halal yang dicontohkan itu harus ada sertifikasi yang dikeluarkan secara monopoli oleh MUI. Biayanya sekitar Rp 5 juta. Masyarakat Transparansi Indonesia pernah melansir praktek korupsi dalam proses sertifikasi tersebut oleh MUI. Biasa,..MUI membantahnya. Pras, bagaimana dengan ikan? Ikan khan matinya tidak disembelih dan masih ada darahnya. Padahal ikan makanan utamaku. Saya lihat di pasar-pasar, bagaimana mereka menyembelih ayam atau bebek. Mereka disiksa dulu dengan menarik sayapnya sekenanya. Mereka menjerit-jerit dan serrr... di sembelih dengan mengucap bismillah sekenanya tanpa ekspresi. Halalkah ayam sembelihan itu? Thanks. CU.BTS. Ini adalah salah satu bentuk protes saya terhadap legalitas MUI. Yang benar, sertifikasi Halal adalah hak Badan POM sebagai lembaga resmi pemerintah. Perkara Badan POM meminta MUI sebagai narasumber itu lain soal, tetapi sertifikat harus dari Badan POM, khusus untuk produk2 makanan pabrikan yang menggunakan bahan2 kimia kompleks misalnya lecithin, MSG, pewarna, emulsifier, stabilizer, essence dan lain2. Untuk produk rumah tangga, tidak memerlukan sertifikasi BPOM, tetapi masyarakat diminta untuk bertanggung jawab. Jika ternyata terdapat unsur penipuan, maka orang tersebut bisa dipidana. Undang2 kita sudah cukup bisa dipakai untuk melakukan penindakan. Di Brazil, ayam yang akan dipotong dimasukkan dalam conthong (kerucut) stainless steel berlubang seukuran kepala ayam, dengan kepala di bawah, baru disembelih. Nampaknya ayam tidak kelihatan menderita, gak nampak lha wong dibekep oleh conthong. Mungkin cara ini perlu ditiru, karena nampak lebih higienis dan lebih 'manusiawi' eh 'binatangawi' ? Sembelih adalah cara yang baik untuk mengeluarkan darah di dalam daging. Jika ada waktu cukup untuk pengeluaran darah, maka tidak akan ada darah tertinggal di dalam daging. Coba buktikan sendiri. Memang ikan termasuk binatang yang boleh dimakan tanpa disembelih. Al Maidah (5) : 96; Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama kamu dalam ihram. Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya lah kamu akan dikumpulkan. An-Nahl (16) :14; Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu) agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur. Saya tidak tahu bagaimana mekanisme penghisapan darah dari daging ikan ke suatu kantung di dalam perut ikan, sesaat ikan akan mati. Yang jelas, ketika ikan hidup dan kita sembelih, darahnya cukup banyak juga, tetapi ketika sudah mati tanpa disembelih, tiba2 darahnya seperti diperas dan hilang dari dagingnya, dan kita menemukan gumpalan darah dalam kantung di perut ikan. Salam, Pras