Waspadai Produk Gunaan dari Babi - SIMBI

advertisement
Waspadai Produk Gunaan dari Babi
23 Februari 2015
Makalah Islam
Waspadai Produk Gunaan dari Babi
Siti Aminah
(Kasubdit Produk Halal Direktorat Urais dan Binsyar)
Babi adalah sejenis hewan ungulata yang bermoncong panjang dan
berhidung lemper dan merupakan hewan yang aslinya berasal dari Eurasia.
Kadang juga dirujuk sebagai khinzir[1] (bahasa Arab). Babi adalah omnivora,
yang berarti mereka mengonsumsi baik daging maupun tumbuh-tumbuhan. Selain
itu, babi adalah salah satu mamalia yang paling cerdas, dan dilaporkan lebih pintar
dan mudah dipelihara dibandingkan dengan anjing dan kucing.
Perkembangan teknologi industri pangan, obat dan kosmetika berlangsung
sangat pesat. Perkembangan ini memiliki beberapa dampak baik positif maupun
negatif. Dampak positif misalnya meningkatnya daya awet, memperbaiki
penampilan, rasa dan aroma, meningkatkan nilai gizi, meningkatkan efisiensi dan
produktivitas, mempermudah cara penyajian dan sebagainya. Namun terdapat
berbagai dampak negatif antara lain menimbulkan masalah kesehatan, lingkungan
dan masalah status kehalalan dan keharamannya.
Babi termasuk hewan yang seluruh bagian tubuhnya bisa dimanfaatkan
menjadi berbagai produk turunan dalam industri pangan, obat kosmetika maupun
barang gunaan. Selain murah produk turunan babi juga memiliki hasil yang bagus.
Pandangan hidup masyarakat yang kapitalistik dan sekuler saat ini yang tidak
mengenal halal haram sangat mempengaruhi gaya hidup mereka termasuk dalam
memproduksi berbagai produk yang dikonsumsi dan digunakan manusia.
Keuntungan materi menjadi tujuan dan dibalut dengan prinsip ekonomi kapitalis
yaitu menggunakan modal sekecil kecilnya untuk mendapatkan hasil sebesar
besarnya. Maka tidak heran bahwa babi dan produk turunannya masuk ke dalam
berbagai jenis produk. Hal ini dapat membahayakan keselamatan ummat karena
aspek halal haram menjadi tidak terjamin.
Dari bagan di atas nampak bahwa seluruh bagian tubuh babi baik kulit,
tulang, daging, lemak, jeroan bahkan bulunya bisa dimanfaatkan untuk berbagai
substansi produk. Kita ambil salah satu contoh saja.
Anda suka sepatu? Kalau saya sangat suka sepatu. Khususnya kulit, Tapi
tahukah anda bahwa salah satu bahan standar yang sering dipakai pada sepatu
kulit adalah ada yang rawan keharaman. Apa itu? Yaitu kulit. Para pengusaha
suka dengan sepatu yang terbuat dari kulit, namun karena kulit domba atau sapi
mahal, maka mereka mencari kulit yang murah namun berkualitas baik yaitu kulit
babi, ataukah anda pernah merasa yakin bahwa anda terbebas dari najis saat
melakukan sholat, padahal dompet yang anda kantongi saat sholat atau sandal
yang anda pakai untuk mengambil air wudhu terbuat dari kulit babi.
Umat Islam hendaknya berhati-hati didalam membeli barang-barang
sandang yang terbuat dari kulit, seperti sepatu, jaket, dompet, sofa, tas, dsbnya;
karena bukan mustahil diantaranya menggunakan bahan baku kulit babi (terutama
berbagai produk luar negeri, yang dengan adanya arus globalisasi sekarang,
semakin banyak beredar dikalangan masyarakat Indonesia). Oleh karena itu,
hendaknya kaum muslimin memiliki pengetahuan bagaimana mengidentifikasi
tekstur kulit babi.
Hal ini perlu diperhatikan, karena bisa jadi karena ketidak-tahuannya maka
kaum muslimin menggunakan berbagai bahan yang terbuat dari kulit babi (seperti:
dompet, ikat pinggang, jaket atau sepatu, dll) yang bila digunakannya barangbarang tersebut dikala ia berwudhu ataupun sholat, maka hal tersebut menjadikan
wudhu dan sholatnya menjadi tidak sah.
Berikut adalah cara untuk mengetahui sesuatu barang itu terbuat dari kulit
babi: Pertama, permukaan atasnya mempunyai titik-titik dot yang lekuk ke dalam.
Kedua, di dalam setiap titik dot itu ada 3 titik dot yang lain. Ketiga, untuk
memudahkan anda mengenalinya, setiap titik dot bagian luar tadi, kalau
dicantumkan mengikut garisan ke bawah, ke atas, ke tepi ia menjadi 3 segi.
Keempat, hanya saja pada kulit babi, 3 titik dot ini strukturnya adalah berserakan
tidak teratur. Kelima, ciri kulit babi dapat dilihat dengan jelas. Apalagi kalo dilihat
secara langsung. Ada polanya. Seperti ada pori-porinya. Selain itu, ada tiga titiktitik kecil seperti tusukan jarum yang berdeketan. Ada yang membentuk garis
lurus, setengah lingkaran atau segitiga.
Seperti kita tahu, Islam dengan tegas mengharamkan binatang babi, sesuai
dengan firman Allah SWT: Surah Al Baqarah ayat 173: “Sesungguhnya Allah
hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang
(ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah]. Tetapi barangsiapa dalam
keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak
(pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Surah Al Maidah ayat 3: “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah,
daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang
tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang
buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu)
yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan
anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari
ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu
janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah
Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa
terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Surah Al-An’am ayat 145: Katakanlah: Tiadalah aku peroleh dalam wahyu
yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak
memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau
daging babi, karena sesungguhnya semua itu kotor, atau binatang disembelih atas
nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa sedang dia tidak
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Rabbmu
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 6:145)
Oleh karena itu, hati-hati sekiranya anda ingin memakai, mengunakan atau
membeli barang yang terbuat dari kulit. InsyaAllah, dengan izinnya, semoga kita
sentiasa dilindungiNya.
Langkah terbaik, sebelum membeli, tanya salesman,
check simbol segi tiga tersebut. Wallahu a’lam.
Sumber: bimasislam.kemenag.gi.id-informasi-opini
Download