BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemanfaatan minyak kelapa atau minyak zaitun dalam sediaan semi padat dimungkinkan karena sejumlah sifat yang baik yaitu bersifat emolien dan moisturizer. Hal ini membuat kulit menjadi lembut dan lembab sehingga dapat menurunkan tahanan difusinya. Asam-asam lemak rantai pendek seperti asam laurat dan asam oleat mudah diserap melalui kulit sehingga dapat meningkatkan laju penetrasi zat aktif dari sediaan krim berbasis VCO (Virgin Coconut Oil). (Lestari dan Binarjo, 2013) Lemak dan minyak seperti lemak babi sudah digunakan berabad-abad pada kosmetik dan produk farmasetika. Salah satu komponen kosmetik, lemak babi digunakan luas dalam preparasi topikal seperti krim dan lotion. Food and Drug Administration (FDA) mengkategorikan lemak babi aman untuk digunakan atau dicampurkan ke dalam makanan, farmasetika dan produk kosmetik. Kehadiran lemak babi menjadi masalah yang serius dalam urusan agama. Islam melarang pengikutnya untuk memakai produk kosmetik apapun yang mengandung lemak babi (Rohman et al., 2014). Produk krim yang mengandung minyak babi dilarang digunakan oleh umat Islam. Allah SWT telah memperingatkan dalam Q.S Al-Baqarah ayat 173: “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) menyebut (nama) selain Allah.” Ayat tersebut menjelaskan bahwa Islam melarang babi dan seluruh bagian tubuh babi untuk dikonsumsi. Sesuai dengan fatwa MUI tentang kehalalan produk bahan pangan dan kosmetika, produk kosmetika yang mengandung bahan yang dibuat dari mikroba hasil rekayasa genetika yang melibatkan gen babi atau gen manusia hukumnya haram. Keberadaan lemak babi pada krim kosmetik dapat dideteksi dengan metode Fourier Transform Infra-Red (FTIR). FTIR menjadi metode pilihan yang efektif karena dinilai cepat, menggunakan teknik non destruktif, sensitif, sederhana 1 Analisis Kandungan Lemak..., Gianjar Amy Yunitasari, Fakultas Farmasi UMP 2016 dalam preparasi sampelnya dan bisa disebut teknik analisis hijau karena dalam prakteknya menggunakan reagen dan pelarut yang sedikit. Penelitian sebelumnya menunjukan potensi spektroskopi FTIR sebagai metode analisis lemak babi terutama pada sistem makanan seperti coklat (Suparman et al., 2015) atau lemak babi pada campuran lemak domba, sapi, dan ayam (Rohman dan Che Man, 2010). Perkembangan metode analisis FTIR sekarang telah digabungkan dengan metode kemometrik (Rohman dan Che Man, 2011). Karena harga minyak babi yang murah, diduga digunakan oleh produsen sebagai basis atau campuran basis agar dapat menekan biaya produksi dan memperoleh keuntungan yang besar. Oleh karena itu dilakukan analisis kemungkinan adanya lemak babi dalam sediaan krim. B. Perumusan Masalah Dari uraian diatas, adapun masalah yang akan dibahas yaitu apakah Spektroskopi FTIR yang dikombinasikan dengan PCA dapat digunakan untuk menganalisis perbedaan spektrum minyak babi dan minyak kelapa murni dalam krim? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan profil spektrum minyak babi dan minyak kelapa murni dalam krim menggunakan metode FTIR yang dikombinasikan dengan PCA. D. Manfaat penelitian 1. Mengetahui metode yang sederhana, cepat, dan mudah untuk mengidentifikasi kandungan lemak babi dalam kosmetik. 2. Memberikan informasi mengenai kemungkinan digunakannya metode FTIR yang dikombinasi dengan kemometrik untuk mendeteksi adanya minyak babi dan minyak kelapa murni yang dibuat dalam sediaan krim kepada masyarakat tentang kehalalan suatu kosmetik. 2 Analisis Kandungan Lemak..., Gianjar Amy Yunitasari, Fakultas Farmasi UMP 2016 3. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya atau penelitian sejenis. 3 Analisis Kandungan Lemak..., Gianjar Amy Yunitasari, Fakultas Farmasi UMP 2016