Uploaded by User73559

islam sebagai agama universal

advertisement
Islam Sebagai Agama Universal
Islam merupakan agama yang memiliki ajaran-ajaran yang komprehensif dan universal. Islam
memiliki sifat yang mampu diajarkan dimanapun, kepada siapapun, dan meliputi seluruh aspek
individu maupun sosial kehidupan. Bentuk ajaran yang komprehensif dan universal tersebut
didasarkan atas tujuan untuk mengarahkan perkembangan dunia agar menjadi lebih baik dan dapat
membawa kedamaian serta kemakmuran di muka bumi. Dalam Alquran, terdapat beberapa ayat
yang menjelaskan adanya sifat universal dalam Islam, yaitu meliputi:
a) Al A’raf ayat 158
ُ ََ
‫ا ِع ك م َ ي ي ِ َ ك ُي لُ ِا ِ َُ ل ُس ي ِ ن ِ إ ُ س ا ين ا َا ُّ يَ ي ا َ ي ْ ُل‬
‫َ َُ ي ِ اا ي ِ َ ه َ َا‬
ِ ُ َ‫ي‬
ِ ُُ َ ُْ
َ ‫س ُ ك ُ ل َ ه ُ ا َِّ ا‬
َ ‫ا ُ ت ا َع‬
ُ ‫ي لُ َ م َ ك ا ََ ُ ل اِ ِ م ُا ََ هَ ك ِ َع ي ل ِ هِ ِ ِ يّللا ِ ا ُن ُِ ؤ ُ ا َِّ ا‬
‫ََ ا ِع كي ا ُي ك ِ إ‬
ُُ ‫إ ِ ََ َُ ل ُ ِ هِ ِ ِ يّللا ِ ا َ ُ ُِ س‬
‫إ ِ ُ ساِِ ن‬
‫ُْ نُِ ن‬
‫ل َ ُي ُ ََ َ َه‬
Artinya:
Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu
Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan
Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya
(kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk".
b) As Saba ayat 28
‫ر ََ َُ ي‬
ِ َ ِ ُ ‫ين ا َهُ ث َ َش ََ َ ِي اؤ ََ َ َِّ ا َش‬
َ ‫ين هَي ا ا ا َ ي ِ اا ا َ ُُ لَ ك ُ س َي‬
ِ ‫ر ك َش ُ ِ ك س ا‬
ِ ‫ا َ م ُ ك َ ع ُ َه َا ُ س ا‬
Artinya:
Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai
pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada
mengetahui.
c) Al Furqon ayat 1
‫ر‬
َ َُ ‫َ َِّ ا َش ُ ِ ك ُ م َ ي َ ِع ك َؤ ِ ك َ ي ُ َه ٰ َ ِ ُ َِ ا ِ ٰ َ ك َ ل ُ ُ ا ُش ْ َ ي َه َ ال َس ُ ا َِّ ا ل َِ َ ي‬
Artinya:
Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar
dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.
d) Al Maidah ayat 3
ُ َُ ‫ََ َ ُي ل ََ ُ َ اا ُ ُ َع ك ُ ُ َا ٰ َ ك َ ك ُي ل ْ نِش‬
‫ي‬
‫ِ ك َي ا‬
ِ ‫ي ِ اا ُ ت اِ س ا َه َ َل ََ َُ ي ََ ُ س ا‬
‫اش‬
ِ ‫ا َِ ال ََ َُ ي ُ ُ ِي س ُ ِل‬
‫ب ََ َُ ي ْ َ ه ا ك ُُ لُ َُ ي‬
َ ِِ ْ
ِ ُ‫ئ ُ ُ ك َ ُُ ا َ ا ِ ت‬
‫س‬
َ ِ ‫ا َ َل ُِ ا س ِ ي لُ ُِ ُؤ هَ ا َ ش َُ ُ ا َِّ ا َؤ ا َ س‬
ََ ‫ِ كي ِ م ُ َع ُ ِ إ َٰ ك َ ك ُي لُ ا َل ُ َع ُع ي‬
ِ َُ ََ ‫ُِ ا س َ ي ُ ُ ِ لُ َل اَ َ ي ل‬
َ ُ ‫َش ُ ِن ا َ ا ََ ُ ُ ع ُ َ ََ ُ ُ َع ُُ ْ ُ ْ َ ا ََ ُ ُ ع س‬
ِ ‫ي س ِ ْ َ ا ِ ِ هِ ِا‬
ُ ِ ِ ‫لُ ْ َ ِ ي‬
ِ ُ ْ َ ُ ُ‫يْ َ ُز َا ِا ل َت‬
ِ ‫ت ع ُُ ََ ا َ ُه ُ س ُّ ص ن‬
ُ‫ََ ُ ُْ ر َُُ ِه ل َ ُي ر َُُ َ ل‬
َ‫ُِ ا س َي لُ َ ي لُ ا َ هُ َع ك ُ ي ُ ُ ك َ ُُ ا‬
‫ِ ر َ ك ُِش‬
‫َٰ ك َ ل‬
‫ِ ِ اش ا َ َع ِؤ‬
ُ ُ ‫ت َ َ ك ُ َش َُ ُي َع صَ اَ ا ِ إ‬
َ ِ ‫ُ َل ِ ِ ُ ُ َ َن ي‬
‫َُ ِْ ك ل ِ َ َا ُ ُِ ِا َ ا َ ن ِ اه‬
Artinya:
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang
disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk,
dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan
bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak
panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang
kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada
mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu,
dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
e) An Nahl ayat 89
ِ ‫ل ََ ِا س ُ س َي ا َ ُ ا‬
َ ِ ِ َُ َ ‫ل ٰ َ ك َ ك ُ ََ َ ال ُ س َي َ َ ن َا َِٰ ٰ َ ك َ ل ا َ ِي ك‬
َ
َ‫ت ِي ُل ُِ ُؤ ٰ َ ك َ ك ُ ِي لُ ا َ ِي ك َ َُ ا اُ اَ ه نل ِ ا ِ إ َ ِ ُ م َ ب ََ ا َ ُُ ا‬
ْ
َ ‫إ ََٰ ِ ي نل ِ ل ِ ِ ُ ك َ ي َ ي ُ ُ ِي ُ َي‬
ُ َ‫ِ ك ُ ع تُ ك ِ ِع ك َؤ ََ ِ رُ َش و ََ َُ ُْ َع ا َ ََ َ َ َو ا‬
Artinya:
(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas
mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas
seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan
segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah
diri.
Islam sebagai agama yang universal selain itu juga dijelaskan kembali oleh beberapa teori.
Beberapa teori tersebut yaitu teori Qardhawi, teori Nurcholish Madjid, serta teori A. Boisard.
Ketiga teori tersebut dapat diambil kesimpulan menjadi tiga hal, yaitu:
a) Pemaknaan atas kata Islam
Islam dalam pemaknaannya memiliki arti pasrah kepada Sang Pencipta. Hal ini berwujud
pada sikap tunduk kepada Allah sesuai dengan fitrah atau kecenderungan manusia yang
merupakan makhluk lemah dan meyakini adanya kekuatan yang Maha Esa.
b) Nilai kemanusiaan dalam Islam
Ajaran Islam meliputi nilai-nilai kemanusiaan yang ditujukan untuk keadilan,
kesejahteraan, serta kemakmuran di muka bumi. Islam mengatur berbagai hubungan manusia,
baik dengan Tuhannya, dengan sesamanya atau lingkungannya untuk kesejahteraan seluruh
manusia dan alam sekelilingnya. Selain itu, di dalam Islam juga terdapat kebebasan berpikir
yang berupa tidak adanya paksaan dalam beragama. Dalam ajarannya, Islam telah menjelaskan
semua hal yang baik dan buruk, sehingga manusia dibebaskan untuk memilih sesuai dengan
jalan hidup yang diinginkan.
c) Ajaran Islam tidak terbatas oleh ruang dan waktu.
Ajaran Islam berlaku dari awal diturunkan hingga akhir zaman. Islam adalah ajaran yang
heterogen dilihat dari ajaran fiqh-nya, sehingga Islam mengamini kebudayaan yang berbedabeda dan meliputi semuanya (universal). Islam tidak membutuhkan perubahan atas nilai-nilai
yang diajarkan, karena kesesuaiannya dengan segala ruang dan waktu. Namun, Islam juga
tidak menutup adanya akulturasi atau bentuk penyesuaian yang dibutuhkan untuk
membuktikan sifatnya yang universal. Karena pada hakikatnya nilai-nilai Islam tidak dibatasi
oleh budaya manusia, maupun waktu untuk mengimplementasikannya. Islam menegaskan
universalisasi prinsip-prinsip moral sehingga dapat diterapkan di lingkungan dengan kultur
berbeda-beda.
Dari hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sifat universal dalam Islam akan membawa
kemakmuran di seluruh penjuru bumi. Maka itulah, Islam yang universal ini pada hakikatnya
merupakan ajaran yang seharusnya dianut dan diamalkan oleh seluruh manusia untuk
menjadikannya rahmat bagi seluruh alam.
Download