SENI BUDAYA KELAS X (SEPULUH) (SEMESTER GENAP) SMA MUHAMMADIYAH I KALIREJO BAB I APRESIASI SENI MUSIK Musik Nontradisional Indonesia Yang dimaksud dengan musik nontradisional di sini adalah musik yang bukan berasal dari daerah setempat Indonesia. Situasi dan kondisi budaya di Indonesia yang terbuka memungkinkan musik nontradisional berkembang pesat, bahkan menjadi musik populer, yaitu musik yang banyak penggemarnya. Musik populer ini umumnya memiliki beat yang konstan dan menggunakan tangga nada mayor mapun minor. Penampilan dalam bentuk band standar (bukan orkestra). Peranan Instrumennya sebagai berikut : 1. Bass : bass gitar 2. Beat : drum set dan instrumen perkusi lain 3. Harmoni pengisi/ variasi : keyboard (organ, piano, akordion, dsb) atau gitar 4. Melodi : vocal, gitar, keyboard, dan instrumen tiup atau gesek. Gambar 1. 1 Band Standar Perpaduan antara Irama dengan komposisi melodi/harmoni menghasilkan style/ gaya. Sebuah style dapat dipadukan dengan style lain melalui unsur-unsurnya menjadi style baru. Jika sebuah style sudah disukai dan berpengaruh (secara psikologis) di masyarakat, kemudian menjadi aliran/ jenis musik. Pada bagian ini kita akan mempelajari musik nontradisional yang berkembang di Indonesia, yaitu : musik Pop, Dangdut, Keroncong, Campursari, juga Nasyid. Musik Pop Musik pop lahir setelah orang mengalami kejenuhan dengan musik klasik yang serba terikat. Konsepnya fleksibel/luwes, sederhana dengan bagian-bagian melodi yang pendek. Salah satu pelopornya dari Inggris adalah adalah grup band The Beatles. Musik jenis ini kemudian berkembang ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Berdasarkan ciri harmoninya musik pop terbagi menjadi musik pop standard dan musik pop kreatif. Sedangkan berdasarkan lirik lirik yang berpengaruh pada harmoninya, terdapat musik pop balada. a. Musik Pop Standar Ciri-ciri: - Melodi mudah diterapkan dengan berbagai karakter lirik. - Sangat fleksibel dika dipadukan dengan jenis style lain. - Lagu umumnya mudah disenandungkan dan diserap. - Harmoni tidak terlalu rumit. - Tempo bervariasi. Tokohnya antara lain: - Titik Puspa - Koes Plus - Bimbo - Mercys - Panbers Contoh lagu berdasarkan penyanyi atau grup terkenal yang mempopulerkannya: - Kris Biantoro : Mungkinkah, Widuri - Titik Puspa : Bing, Kupu-kupu malam, Marilah kemari - Koes Plus : Bis Sekolah, Pelangi, Bunga di tepi jalan - Dewi Yul : Kau Bukan Dirimu, Kini baru kau rasa b. Musik Pop Kreatif Ciri-ciri: Musik Pop kreatif adalah musik pop yang memiliki keunikan dalam ritme, melodi, harmoni, instrumen, gaya dan lirik karena keterpaduannya dengan gaya musik yang lain, seperti klasik, rock, jazz, dan sebagainya. Pop kreatif berkembang di Indonesia sejak diadakannya Dasa Tembang Tercantik oleh Radio Prambors Rasisonia di Jakarta tahun 1980-an. Tokohnya antara lain: - Eros Jarot - Guruh Soekarno Putra - Fariz Rustam Munaf Contoh lagu berdasarkan penyanyi atau grup terkenal yang mempopulerkannya: - Chrisye : Anak Jalanan, Kala Cinta Menggoda, Seperti yang kau minta, - Ari Lasso : Arti Cinta, Hampa, Penjaga Hati - Ada Band : Karena Wanita, Manusia Bodoh, Yang Terbaik Bagimu - Krisdayanti : Mencintaimu, Menghitung Hari - Ungu : Kekasih Gelap, Para Pencarimu - Once : Dealova, Aku Mau c. Musik Pop Balada Ciri-ciri: - Mirip dengan Musik Pop - Tempo bervariasi - Pola melodi bervariasi karena dibuat untuk kepentingan lirik - Lirik cenderung Ekspresif, sindiran (jenaka, sedih, keras), serta berkisah tentang rasa social dan suka duka kehidupan Tokohnya antara lain: - Benyamin S. - Doel Sumbang - Franky & Jane - Iwan Fals Contoh lagu berdasarkan penyanyi atau grup terkenal yang mempopulerkannya: Dangdut - Iwan Fals : Umar Bakri, Bento, Bongkar, Wakil Rakyat - Ebiet G. Ade : Camelia, Kupu-kupu kertas Musik ini awalnya adalah musik orkes melayu yang berkembang dengan pengaruh musik gaya India (dangdut klasik). Instrumennya terdiri dari suling bambu, gendang, gitar pengiring dan bas. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan kreativitas manusia, musik dangdut klasik yang berciri Melayu-India tersebut berkembang menjadi Dangdut Modern. Instrumennya sebagai penguat ritme antara lain gitar bas, pengiring dan melodi elektrik, serta organ. Ciri-ciri: - Kesan musik melayu sebagai tempat asalnya masih terasa - Melodi dan harmoni dengan variasi akor sederhana dan cenderung bertangganada minor - Ekspresi berdasarkan kesesuaian lirik dengan beat kurang diperhatikan, karena beat (gendang dan perkusi lain) yang konstan lebih difokuskan untuk joget. Salah seorang pelopornya adalah Hi. Rhoma irama. Beliau mengombinasikan unsur musik rock ke dalam musik dangdut. Tokoh lainnya: Mansyur S., Meggy Z. Penyanyi: Elvi Sukaesih, Evi Tamala, Ike Nurjanah, dan lain-lain. Contoh lagu dangdut yang memiliki standar antara lain: Ani, Goyang Dombret, Malam Terakhir, Terajana, Terlena, Kopi Dangdut. Keroncong Gaya musik seperti ini dibawa oleh orang Portugis dan berkembang di Indonesia dengan modifikasi instrumen musik antara lain ukulele, gitar, cello, bas (akustik, dipetik), flute, dan biola (digesek). Ciri-ciri: - Melodi mendayu-dayu penuh dengan cengkok ( variasi turun-naik nada, semacam glissando) - Karena tanpa perkusi, beat diambil alih oleh cello dan ukulele. - Ciri khasnya menyebabkan kesulitan dalam mengomposisi lagu baru. Tokohnya antara lain Gesang, R. Maladi, S. Darmanto. Sedangkan penyanyinya : Mus Mulyadi, Sundari Sukoco, Tuti tri Sedya, Toto Salmon. Contoh keroncong antara lain : Dewi Murni, Bengawan Solo, Di Bawah Sinar Bulan Purnama, Jembatan Merah. Campur Sari Jenis Musik campur sari cenderung lebih baru dibandingkan jenis-jenis musik di atas. Musik ini merupakan modifikasi antara musik karawitan, dangdut dan keroncong. Pelopor musik campursari antara lain: Manthous dan Didi Kempot. Lagu campursari bisa merupakan langgam Jawa yang dikreasikan atau lagu baru. Contoh lagu campursari antara lain: Kuncung, Stasiun Balapan, Kempling, dan lain-lain. Nasyid Awalnya nasyid merupakan syair lagu yang dinyanyikan tanpa pengiring untuk menyemangati perjuangan. Kini Nasyid berkembang menjadi lagu rohani islam. Jika dinyanyikan secara akapela, tempo dan ritmenya bebas. Jika dengan iringan musik, harmoni pengiring cenderung menuju kepada musik pop, baik standar, kreatif atau balada. Grup Nasyid antara lain: Debu, Raihan, Snada. TUGAS !!! ♪ Buatlah 10 pertanyaan beserta jawaban berkenaan dengan bab 1 ! Atau ♫ Buatlah kliping bebas berkaitan dengan Musik ! BAB II BERKARYA SENI MUSIK Unsur Dasar Musik Nada Nada adalah bunyi yang frekuensinya tetap. Warna nada ditentukan oleh instrumen, sumber bunyi, dan cara memainkannya. Alat sebagai pedoman untuk menyetem nada adalah stemfluit (ditiup), stemfork/garputala (diketukkan) dan efek digital (khusus untuk gitar dan bas elektrik). Nada dan Not Nada lebih bersifat auditif (yang terdengar). Letaknya pada paranada dapat berubah menurut tangganada atau kunci yang digunakan. Not lebih bersifat visual (yang terlihat). Nama dan letaknya pada paranada tetap (mutlak) meskipun tangganadanya berubah, kecuali jika kuncinya berubah. Letaknya sehubungan dengan penjarian instrumen musik juga tetap. Jadi, not paranada cocok untuk notasi musik instrumen. Paranada terdiri dari : tanda kunci, garis, spasi, garis bantu dan spasi bantu, garis birama dan garis penutup. Paranada G gunanya untuk menotasikan not-not bernada tinggi. Sedangkan paranada F untuk menotasikan nada-nada rendah. kunci G Kunci f G A B c d e f g a b c1 d1 e1 f1 g1 a1 b1 c2 d2 e2 f2 g2 a2 Paranada G dan F Nada Pokok dan Kromatik Nada pokok adalah nada/not asli yang belum dikenai tanda kromatik. Ada beberapa buah tanda kromatik yaitu: = kreis; untuk menaikkan not setengah nada = mol; untuk menurunkan not setengah nada = pugar; untuk mengembalikan not yang telah dikreis atau dimol, ke not asal Contoh: Kreis Nada g dinaikkan setengah menjadi gis Mol Nada b diturunkan setengah menjadi bes Pugar Nada cis (c kruis) yang dipugar/ dikembalikan menjadi nada pokok yaitu nada c Paranada di atas biasa digunakan dalam instrumen piano atau gitar. Enharmonis Enharmonis adalah not/nada yang sama tetapi menggunakan nama yang berbeda. Contoh: Nada gis (g kruis/ g dinaikkan setengah) enharmonis dengan nada as (a mol/ a diturunkan setengah) Contoh pada keyboard : Nada G naik setengah menjadi G# (dibaca Gis) Nada A turun setengah menjadi Ab (dibaca As) F# G# A# c# d# f# g# a# c# d# Gb Ab Bb Db Eb Gb Ab Bb Db Eb F G A B c d e f g a b c d e Arah nada naik/ semakin tinggi Arah nada turun/ semakin rendah Tangganada Tangganada adalah sistem susunan nada dengan pola tertentu. Kita mengenal tangganada diatonis yang menggunakan tujuh nada dan pentatonis yang menggunakan lima nada. 1. Tangganada mayor, menggunakan: Pola nada : 1 Pola jarak : 2 1 3 1 4 ½ 5 1 6 1 1’ 7 1 ½ 2. Tangganada minor, menggunakan: Pola nada : 6 Pola jarak : 1’ 7 1 ½ 2’ 1 3’ 1 4’ ½ 5’ 1 6’ 1 Tangganada mayor lebih mengetengahkan suasana yang riang. Tangganada minor banyak digunakan pada lagu-lagu yang berkesan sedih. Untuk membedakan tangganada mayor dan minor diperlukan latihan melalui pendengaran. Tangganada dapat ditinggikan atau direndahkan nadanya secara keseluruhan (perubahan nada dasar). Biasanya hal ini dilakukan untuk menyesuaikan wilayah nada penyanyi. Jika demikian, maka penulisan tangganada not mutlaknya dan posisi nada pada instrumen musikpun berubah. Namun, pola tangganadanya tidak berubah. Untuk menentukan tingkat tangganada digunakan tanda mula. Tanda mula ini merupakan tanda kromatik yang ditulis sesudah tanda kunci, yang pengaruhnya berlaku dalam satu baris notasi. Contoh : Tanda mula Tanda Ulang Tanda ulang adalah tanda yang berupa lambang atau istilah untuk menyingkat penulisan notasi lagu, yang menunjukkan bahwa sebagian atau keseluruhan dari lagu itu harus diulang. Ulang Ruas 1 2 Notasi ruas 2 = ruas 1 1 2 3 4 3 4 Notasi ruas 3 dan 4 = ruas 1 dan 2 Ulang diantara tanda titik 1 2 Urutan memainkannya : 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Urutan memainkannya : 1 2 3 4 3 4 Tanda Ulang akhir 1 dan 2 1 1 2 3 Urutan memainkannya : 1 2 3 4 1 2 5 6 2 4 5 6 Harmoni Harmoni adalah komposisi berbagai bunyi atau melodi yang mengiringi melodi utama. Melodi adalah rangkaian nada tertentu dengan pola ritme tertentu. Akor Akor adalah tiga nada/not (trinada) atau lebih yang masing-masing berjarak terts (interval berseling 1 nada) untuk mengharmonisasi/ mengiringi melodi/ lagu. Posisinya pada paranada atau instrumen musik dapat diubah sesuai dengan tinggi rendah wilayah nada penyanyi, tanpa mengubah harmoni akornya (jarak antar nada-nada yang bersangkutan). Berikut ini adalah Tingkatan akor mayor: Tingkat : Nada Not I II III IV V VI VII VIII = I : 1-3-5 2-4-6 3-5-7 4-6-1 5-7-2 6-1-3 7-2-4 1-3-5 : c-e-g d-f-a e-g-b f-a-c g-b-d a-c-e b-d-f c-e-g Unsur Ekspresi Seni Musik Tempo Tempo adalah kecepatan lagu atau karya musik menurut ukuran pulsa tertentu. Tempo menentukan ekspresi lagu. Tanda tempo ditulis pada awal lagu dan awal bagian lagu yang berubah temponya (jika ada). Alat untuk mengukur tempo adalah metronom. Metronom sebenarnya ditemukan oleh Dietrich Nikolaus Winkel dari belanda pada tahun 1812. Namun, musisi Jerman yang bernama Johann Nepomuk Maelzel mematenkan alat ini pada tahun 1816. Metronome mekanik tersebut memiliki semacam pendulum terbalik yang bergerak ke kiri ke kanan. Tiap ayunan berbunyi ‘tik’ itu menunjukkan ketukan/ pulsa. Jumlah pulsa tiap menit mengindikasikan tempo yang dimaksud. Misalnya 100 MM, artinya dalam satu menit ada 100 pulsa. MM adalah satuan tempo, kependekan dari Metronom Maezel. Di masa sekarang juga ada metronom elektronik. Metronom ini lebih akurat dan menunjukkan tempo melalui bunyi dan kedipan lampu.