Microsoft Word - isi semua

advertisement
BAB II
DATA DAN ANALISA
2.1 Data dan Literatur
Data dan informasi yang digunakan untuk mendukun gproyek tugas akhir ini
berasal dari berbagai sumber yaitu :
1. Wawancara/Interview dari narasumber yang terpercaya dan pihak-pihak
terkait : Aisha Sudiarso Pletsher (Direktur akademis Sebuah sekolah
musik di Jakarta), Tantri Savitri (Guru piano klasik), Imelda Yuliani
(Guru piano klasik ), Reynold Silalahi (Guru teori musik klasik), Celine
Meirani (Guru teori musik klasik), Gerda Rosalina (Orang tua murid),
Haris Marbun (Orangtua murid), Jihan Salsabila (Murid piano klasik),
Valleri Irene (Murid piano klasik).
2. Pengamatan langsung di lapangan
3. Literatur : buku dan artikel dari media elektronik yang berhubungan
dengan Piano teori untuk anak.
2.1.1 Hasil Wawancara Dengan Guru - guru Musik
Dari sesi wawancara dengan beberapa guru di satu sekolah musik
di Jakarta, penulis dapat menginforamasikan bahwa pada saat ini hingga
tahun 2010, sebagian besar dari sekolah musik yang ada di Jakarta,
menggunakan theory syllabus dari beraneka ragam penulis. Pihak pihak
diatas mengatakan, bahwa hampir semua sekolah musik, mengimport
3
buku musiknya. Buku musik yang dimaksud bukan hanya buku teori
musik saja, tetapi termasuk buku-buku praktek. Hal tersebut dikarnakan
oleh peminat musik klasik di Indonesia bisa terbilang rendah. Sangat
amat sulit mencari penulis atau paling tidak toko musik, yang menjual
partitur musik, karena kebayakan masyarakat Indonesia membeli alat
musik hanya sebagai hobi, bukan serius untuk fasih memainkannya. Oleh
karena hal tersebut, maka para pendiri sekolah musik melakukan
pembelian secara import. Hal ini dilakukan karena begitu pentingnya
teori musik. Karena seorang pemain musik, akan terlihat pincang bila
tidak pernah belajar, atau fasih akan teori musik, tutur seorang guru piano
di sekolah musik tersebut. Teori musik adalah bagian dari terciptanya
sebuah musik, musik tidak dapat berdiri sendiri tanpa aturan aturan
tersebut, bisa dibayangkan, apakah sebuah lagu dapat tercipta tanpa
adanya not, birama, ketukan, dan sebagainya? Semuanya itu berjalan
bersamaan, antara teori musik, kemampuan dan tehnik bermain, dan
interpretasi musik. Tiga hal tersebut adalah organ wajib dalam musik,
yang tidak bisa dipisahkan.
2.1.2 Hasil Survei Terhadap Orang tua murid
Dan dari hasil wawancara tersebut penulis mendapatkan hasil,
bahwa pada saat ini presentase orang tua murid yang ingin anaknya fasih
memainkan alat musik sudah sangat amat meningkat. Bisa kira lihat dari
jumlah sekolah musik yang ada dan sangat menjamur pada saat ini jika
dibayangkan dengan 5 tahun lalu, dimana jika ada seorang anak mencari
sekolah musik, pastilah kira hanya mendengar 1 sampai 2 nama sekolah
4
musik terkemuka di Indonesia. Jika ditanya tentang teori piano, para orang
tua murid ini sangatlah konsern. Kebanyakan dari mereka ingin anaknya
dididik oleh guru yang baik dan berpengalaman, yang senantiasa
mencurahkan perhatian pada musik, dan terutama pada permainan dari
anak tersebut. Selain hal tersebut banyak orang tua murid yang ingin
sekolah musik yang ada di Indonesia memiliki metode pengajaran
standart dengan buku buku panduan yang memiliki cirri tersendiri dari
institusi musik tersebut.
2.2 Data Umum
2.2.1 Musik
2.2.1.1 Pengertian Musik
Definisi musik yang bermacam-macam yaitu:
1. Kamtmi
Musik adalah bagian dari kehiduoan dan perkembangan jiwa manusia.
2. Jhon M
Musik merupakan kekuatan dasar yang sangan efektif untuk
menenagkan dan mendatangkan inspirasi bagi banyak orang
3. Alleglory of Music karya Lorenzo Lippi
Musik adalah bunyi yang diterima individu dan berbeda beda
berdasarkan sejarah, lokasi, budaya, dan selera seseorang.
4. Aristoteles
Musik mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah,
mempunyai terapi rekreatif, dan mempunyai jiwa patriotisme.
5
2.2.2 Manfaat musik
Dari perspektif filsafat, musik diartikan sebagai bahasa nurani
yang menghubungkan pemahaman dan pengertian antar manusia pada
sudut-sudut ruang dan waktu, di mana pun kita berada. Oleh karena itu
Nietzsche, seorang filsuf Jerman, meyakini bahwa musik tidak diragukan
dapat memberikan kontribusi yang positif bagi kehidupan manusia.
Sehubungan dengan itu ia mengatakan: "Without music, life would be an
error." Dalam kenyataannya musik memang memiliki fungsi atau peran
yang sangat penting sehingga tidak satupun manusia yang bisa lepas
dari keberadaan musik.
1. Musik Sebagai Hiburan
Aristoteles, filsuf Yunani yang lahir di Stagira pada tahun 384 SM,
mengatakan bahwa musik mempunyai kemampuan untuk mendamaikan
hati yang gundah. Sehubungan dengan itu musik memiliki efek terapi
yang rekreatif dan lebih jauh lagi dapat menumbuhkan jiwa patriotisme.
Pandangan Aristoteles ini setidaknya memberikan gambaran kepada kita
bahwa dalam mengarungi bahtera kehidupannya, manusia tidak selalu
menjumpai hal-hal yang menyenangkan. Suatu ketika ia bisa mengalami
peristiwa yang menyedihkan, memilukan, atau bahkan menyakitkan,
sedangkan di lain waktu, bisa juga mengalami peristiwa yang sungguh
menyenangkan.
Musik dapat mempengaruhi hidup seseorang, hanya dengan musik,
suasana ruang batin seseorang dapat dipengaruhi. Entah apakah itu
6
suasana bahagia ataupun sedih, bergantung pada pendengar itu sendiri.
Yang pasti, musik dapat memberi semangat pada jiwa yang lelah, resah
dan lesu. Apalagi bagi seseorang yang sedang jatuh cinta, musik seakanakan dapat menjadi kekuatan untuk menyemangati perjalanan cinta
seseorang.
Sebagai hiburan, musik dapat memberikan rasa santai dan nyaman
atau penyegaran pada pendengarnya. Terkadang pada saat pikiran kita
lagi risau, serba buntu, dan tidak tahu apa yang harus dilakukan; dengan
mendengarkan musik, segala pikiran bisa kembali segar. Hasilnya, kita
bersemangat kembali mengerjakan sesuatu yang tertunda.
Di samping itu sebagai hiburan, musik juga dapat menyembuhkan
depresi, musik terbukti dapat menurunkan denyut jantung. Ini membantu
menenangkan dan merangsang bagian otak yang terkait ke aktivitas emosi
dan tidur. Peneliti dari Science University of Tokyo menunjukkan bahwa
musik dapat membantu menurunkan tingkat stres dan gelisah. Penelitian
menunjukkan bahwa mendengarkan musik klasik adalah cara terbaik
untuk membantu mengatasi depresi.
2. Musik dan Terapi Kesehatan
Musik dapat berfungsi sebagai alat terapi kesehatan. Ketika
seseorang mendengarkan musik, gelombang listrik yang ada di otaknya
dapat diperlambat atau dipercepat dan pada saat yang sama kinerja
7
sistem tubuh pun mengalami perubahan. Bahkan, musik mampu
mengatur hormon-hormon yang mempengaruhi stres seseorang, serta
mampu meningkatkan daya ingat. Musik dan kesehatan memiliki kaitan
erat, dan tidak diragukan bahwa dengan mendengarkan musik
kesukaannya seseorang akan mampu terbawa ke dalam suasana hati
yang baik dalam waktu singkat.
Musik juga memiliki kekuatan memengaruhi denyut jantung dan
tekanan darah sesuai dengan frekuensi, tempo, dan volumenya. Makin
lambat tempo musik, denyut jantung semakin lambat dan tekanan darah
menurun. Akhirnya, pendengar pun terbawa dalam suasana santai, baik
itu pada pikiran maupun tubuh. Oleh karena itu, sejumlah rumah sakit di
luar negeri mulai menerapkan terapi musik pada pasiennya yang
mengalami rawat inap.
Musik dapat menyembuhkan sakit punggung kronis, ia bekerja
pada sistem syaraf otonom yaitu bagian sistem syaraf yang bertanggung
jawab mengontrol tekanan darah, denyut jantung, dan fungsi otak—yang
mengontrol perasaan dan emosi. Menurut penelitian, kedua sistem
tersebut bereaksi sensitif terhadap musik. Ketika kita merasa sakit, kita
menjadi takut, frustasi dan marah yang membuat kita menegangkan
ratusan otot dalam punggung. Mendengarkan musik secara teratur
membantu tubuh santai secara fisik dan mental sehingga membantu
menyembuhkan dan mencegah sakit punggung. Para ahli yakin setiap
jenis musik klasik seperti Mozart atau Beethoven dapat membantu sakit.
8
3. Musik dan Kecerdasan
Musik memiliki pengaruh terhadap peningkatan kecerdasan manusia.
Salah satu istilah untuk sebuah efek yang bisa dihasilkan sebuah musik
yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan intelegensia seseorang,
yaitu Efek Mendengarkan Musik Mozart. Hal ini sudah terbukti, ketika
seorang ibu yang sedang hamil duduk tenang, seakan terbuai alunan
musik tadi yang juga ia perdengarkan di perutnya.
Hal ini dimaksudkan agar kelak si bayi akan memiliki tingkat intelegensia
yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang dibesarkan tanpa
diperkenalkan pada musik. Dengan cara tertentu, otak pun akan
distimulasi untuk “belajar” segala sesuatu lewat nada-nada musik. Selain
itu, musik-musik yang berirama klasik adalah jenis musik yang
dianjurkan
banyak pakar buat ibu hamil dan si bayi, yaitu bisa mencerdaskan bayi
dan juga bisa memberi ketenangan buat ibu yang sedang hamil.
Sehubungan dengan itu mencegah kehilangan daya ingat. Bagi
banyak orang yang mengalami kehilangan daya ingat dimana berbicara
dengan bahasa menjadi tidak berguna. Musik dapat membantu pasien
mengingat nada atau lagu dan berkomunikasi dengan sejarah mereka. Ini
karena bagian otak yang memproses musik terletak sebelah memori.
Para peneliti menunjukkan bahwa orang dengan kehilangan daya ingat
merespon lebih baik terhadap jenis musik pilihannya.
9
4. Musik dan Kepribadian
Musik diyakini dapat meningkatkan motivasi seseorang. Bagi orang
yang berolahraga musik dapat meningkatkan motivasi untuk melakukan
olahraga yang lebih baik. Untuk selanjutnya pada saat berolahraga musik
membantu olahragawan untuk meningkatkan daya tahan, meningkatkan
mood dan mengalihkan olahragawan dari setiap pengalaman yang tidak
nyaman selama olahraga. Jenis musik terbaik untuk olah raga adalah
musik dengan musik tempo tinggi seperti hip-hop atau musik dansa.
Motivasi adalah hal yang hanya bisa dilahirkan dengan perasaan dan
suasana hati tertentu. Apabila ada motivasi, semangat pun akan muncul
dan segala kegiatan bisa dilakukan. Begitu juga sebaliknya, jika motivasi
terbelenggu, maka semangat pun menjadi luruh, lemas, tak ada tenaga
untuk beraktivitas. Coba saja diingat saat upacara bendera setiap Senin
pagi yang di dalam upacara tersebut kita diwajibkan menyanyikan lagu
wajib nasional itu, semata-mata kan hanya untuk menimbulkan motivasi
mencintai negeri, mengenang jasa pahlawan, dan memberi semangat baru
pada pesertanya. Hal ini seharusnya berlaku juga pada irama mars yang
merupakan irama untuk mengobarkan semangat perjuangan.
2.2.3 Sejarah Piano
Piano adalah salah satu alat musik klasik yang sangat digemari masyarakat.
Suaranya yang khas membuat sang pianis (sebutan untuk orang yang bermain piano)
10
dapat mengekpresikan perasaannya melalui piano. Piano dimainkan dengan jari,
sehingga bermain piano mirip seperti mengetikkan jemari pada tuts piano.
Bermain piano sangatlah mengasikkan sehingga bisa dijadikan profesi untuk
mereka yang sangat mahir dalam bermain piano. Sebut saja pianis - pianis dunia
yang mencari uang dengan menjual karya mereka dalam memainkan piano. Dengan
karakteristik suara yang lengkap - dari nada rendah sampai nada tinggi - piano dapat
memainkan seribu satu 'bunyi' yang dapat membuat telinga pendengarnya merasa
seperti mendegar bunyi yang sesungguhnya.Tak hanya itu, piano juga dikatakan
sebagai alat musik yang romantis, karena kepiawaian pianis dalam memainkan nada
dapat membuat suasana romantis.
Orang yang disebut-sebut sebagai penemu piano adalah Bartolomeo Cristofori.
Cristofori lahir di Italia pada tanggal 4 mei 1655. Kehidupan masa kecilnya tidak
banyak diketahui. Sebuah sumber hanya mengatakan bahwa Cristofori menimba
ilmu dengan cara "mengabdi" pada Nikolo Amati, seorang pembuat biola terkenal
pada waktu itu.
2.2.4 Elemen dalam Musik
1. Bunyi
Bunyi dan nada dipelajari dalam mata pelajaran iImu akustika
musik. Biasanya ilmu akustika dipelajari sebagai landasan dalam
memahami produksi bunyi berbagai instrumen musik. Secara akustik,
bunyi dihasilkan oleh getaran. Sebagai contoh ialah fenomena
produksi
suara yang dihasilkan dengan jalan menggesekkan alat penggesek
11
(bow) pada dawai-dawai biola. Contoh lain ialah petikan pada dawaidawai gitar Getaran yang teratur pada jumlah tertentu dalam setiap
detiknya menghasilkan nada-nada musikal yang membedakan dari
bunyi yang diproduksi untuk tujuan lain. Semakin tinggi kecepatan
getaran maka semakin tinggi pula tingkat ketinggian suatu bunyi atau
nada. Berdasarkan tinggi rendahnya, penyebutan nada-nada musical
menggunakan tujuh abjad pertama yaitu A, B, C, D, E, F, dan G,
mulai dari yang terrendah hingga tertinggi.
2. Garis Paranada
Butir-butir nada diletakan pada lima buah garis sejajar yang di
Indonesia lazim disebut paranada (Inggris: Staff). Sitem penulisan
butirbutir nada para paranada dikenal dalam masyarakat kita dengan
istikah not balok. Pada dasarnya prinsip membaca not balok adalah
sangat sederhana seperti halnya membaca sebuah grafik yang logis.
Tingkat ketinggian nada dapat terlihat dengan jelas sebagaimana apa
adanya pada paranada. Butir nada yang terletak di bawah
menunjukkan nada yang rendah dan demikian pula halnya dengan
nada yang tinggi tentunya terletak di wilayah atas. Pada garis
paranada terdapat garis-garis vertical pembatas iramam disebut garis
birama. Di antara garis-garis pembatas terbentuk kolom-kolom yang
disebut birama: bar
12
Ilustrasi17 : Paranada
Ilustrasi 18: Posisi nada-nada dalam paranada
Paranada dapat mengakomodasi seluruh wilayah nada-nada
musikal dari yang terrendah hingga yang tertinggi. Untuk keperluan
tersebut nama-nama nada pada paranada ditentukan oleh kunci
(Inggris: Clef) yang berbeda-beda yang diletakkan pada setiap awal
paranada. Penulisan nada-nada pada wilayah suara tinggi (Diskan)
menggunakan kunci G (G clef) atau biasa juga disebut treble clef;
nada-nada pada wilayah suara rendah (baskan) menggunakan kunci F
atau biasa disebut bass clef. Di antara kedua kunci tersebut ada kuncikunci lain yaitu kunci C yang biasa disebut dengan alto clef, untuk
mengakomodasi penulisan nada-nada tengah.
13
Ilustrasi 19: Posisi nada C berdasarkan kunci (clef)
3. Skala Nada
Dalam dunia pendidikan musik Indonesia “skala nada” lebih
dikenal dengan istilah “tangga nada” sedangakan secara internasional
disebut scale (Inggris). Nada-nada yang berurutan secara alfabetis
adalah susunan nada-nada skala. Nada pertama pada sebuah skala
memiliki kedudukan sebagai Tonika yang sekaligus menjadi nama
dari tangga nada tersebut.
Ilustrasi 20 : Skala C mayor.
4. Kunci
Tanda kunci (Inggris: key signature) berbeda dengan kunci
(clef), digunakan untuk menunjukkan skala nada yang berbeda-beda.
Tanda kunci selalu ditempatkan di setiap awal garis paranada (bukan
hanya di awal lagu) dalam bentuk susunan aksidental kres dan mol
14
Tabel 6: Kunci G dan kunci F
4. Tempo
Jika melodi dapat dianalogikan sebagai jiwa bagi musik maka
jantungnya ialah ritme dan tempo. Tempo merupakan “polisi lalu
lintas” yang mengatur kelancaran lalulintas sedangkan kelancaran
lalulintasnya ialah ritme. Petunjuk tempo pada naskah musikal tertulis
di kiri atas halaman permulaan sebuah karya musik
Tabel 8: Tempo
15
6. Dinamika
Volume yang menunjukkan tingkat kekuatan atau kelemahan
bunyi pada saat musik dimainkan, disebut dinamik. Sebagaimana
halnya tempo yang bermacam-macam dari yang tetap dan berubah,
maka demikian juga dengan dinamik, ada yang tetap dan ada juga
yang
berubah. Baik dinamik maupun tempo, keduanya berakar dari sifatsifat emosi. Untuk mengungkapkan misteri dan ketakutan dibutuhkan
bisikan, sedangkan kemenangan dan aktivitas yang berani resonansi
yang penuh.
Dinamik-dinamik yang pokok berkisar dari yang paling lemah
hingga yang paling kyat, yaitu:
Tabel 9: Dinamik
Dalam keadaan tertentu terdapat tanda-tanda perubahan dinamik.
16
Yang
paling umum di antaranya ialah sebagai berikut:
Tabel 10: Perubahan Dinamik
7. Ritme
Ritme atau irama, adalah susunan di antara durasi nada-nada
yang pendek dan panjang, nada-nada yang bertekanan dan yang tak
bertekanan, menurut pola tertentu yang berulang-ulang. Dapat juga
dikatakan bahwa ritme ialah melodi yang monoton. Dalam berbagai
situasi ritme ialah bagaikan denyut jantung bagi suatu karya musik
sehingga tanpanya sebuah karya musik tidak bisa hidup atau bernafas.
Tanda ritme terdapat dalam garis paranada pada permulaan lagu tepat
setelah kunci (clef) dan tanda kunci. Tanda ritme tersusun dari dua
pembagian angka. Angka yang terdapat di atas menunjukan pola
tekanan yang berulang-ulang dengan dibatasi oleh garis pembatas
vertikal atau biasa disebut garis birama, sedangkan angka yang
terletak di bawahnya menunjukkan jenis nada yang dijadikan satuan
17
Ilustrasi 24: Unsur-unsur bentuk nada
Tabel 11: Bentuk, nama, dan nilai not dan tanda diam
Secara internasional penamaan bentuk-bentuk nada dan tanda
istirahat ada dua macam sebagaimana tampak pada tabel di atas. Di
Indonesia, model penamaan kuantitas atau dengan angka adalah yang
paling sering digunakan daripada istilah-istilah kualitas. Di samping
bentuk-bentuk nada dan tanda-tanda istirahat di atas masih ada lagi
yang sangat jarang digunakan yaitu ”breve” yang durasinya adalah
dua kali lipat nada penuh
2.2.5 Kemampuan Dasar Musik
1. Kemampuan mendengar
18
Kemampuan mendengar adalah kemampuan yang sangat esensial.
Musik mengkomunikasikan pesan. Pesan akan diterima dengan baik, apabila
pesan dapat didengar, ditangkap atau dirasakan dengan baik. Oleh karena itu
kegiatan mendengar hendaknya dipentingkan seperti memperlakukan unsur
musik yang lain. Kegiatan mendengar gunanya untuk meningkatkan
ketrampilan mendengar secara diskriminatif.
Kegiatan mendengar bertujuan:
a. Menghayati peran birama, dan pola irama dalam membangun
suasana hati
b. Meningkatkan kepekaan terhadap isi dan pesan yang diungkapkan
oleh irama atau melodi, musik atau nyanyian pada umumnya
c. Menghayati ungkapan musik melalui pengamatan terhadap
instansi dinamik, tempo atau perubahan gaya
d. Meningkatkan kemampuan mendengar untuk berolah musik
dengan baik
2. Kemampuan memperagakan
Kemampuan memperagakan ditujukan untuk:
a. Meningkatkan ketrampilan bernyanyi dengan baik dan benar
b. Mengungkapkan musik atau nyanyian dengan gerak jasmaniah
c. Meningkatkan kemampuan memilih dan memainkan alat musik
perkusi untuk iringan
Kegiatan memperagakan dikembangkan antara lain untuk:
a. Bernyanyi dengan tinggi nada yang murni dan tepat
19
b. Memainkan berbagai irama iringan, dalam berbagai tanda birama
c. Meningkatkan kepekaan terhadap isi dan pesan musik atau
nyanyian
melalui bernyanyi ataupun melalui asambel alat musik
perkusi sederhana
3. Kecerdasan berkreativitas
Musik adalah aktivitas kreatif, seorang anak yang kreatif, antara lain tampak
pada rasa ingin tahu, sikap suka mencoba dan daya imajinasinya, kemampuan
berkreativitas adalah kemampuan menanggapi isi pesan musik atau nyanyian
dengan perbuatan yang bersifat kreatif. Kegiatan berkreativitas bertujuan
memantapkan dan mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan musik yang
telah diperoleh antara lain:
a. Mencoba dan dapat memperoleh alat musik perkusi
b. Meningkatkan kemampuan mendengar musik
c. Meningkatkan kepekaan terhadap isi dan pesan.
2.2.6 Konsep kecerdasan
Kecerdasan dapat didefinisikan sebagai kumpulan kapasitas seseorang
untuk bereaksi searah dengan tujuan, berpikir rasional dan mengelola
lingkungan secara efektif (David W echler:2006). Sedangkan menurut
Stockton (2006) kecerdasan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi
proses memilih yang berprinsip pada kesamaan (similarities). Spearman
(2006) memutuskan bahwa seluruh aktivitas intelektual tergantung pada suatu
20
bagan yang disebut faktor G (general faktor). Namun tak kalah penting juga faktor
Siswa (spesifik factors) sebagai pendukung. Faktor guru menggambarkan aspekaspek umum sedangkan faktor S adalah aspek yang unik dan given. Salah satu
definisi kecerdasan yang paling banyak digunakan adalah yang dikemukakan oleh
Wechsler. Ia menganggap kecerdasan adalah konsep genetik yang melibatkan
kemampuan individu untuk berbuat dengan tujuan tertentu.
Jenis Karakteristik Kecerdasan Musikal :
Karakter musik anak
Kecerdasan musik merupakan bagian dari kecerdasan jamak yang
berkaitan dengan kepekaan mendengarkan suara musik dan suara lainnya.
Kemunculan kecerdasan ini dapat dilihat dari kemampuan dalam
menghasilkan danmengapresiasi ritme dan musik yang dapat diwujudkan
dalam kemampuan mempersepsikan. Misalnya permainan musik,
membedakan. Kecerdasan ini melibatkan kepekaan terhadap ritme, melodi
dan bunyi musik lainnya dari sesuatu ciptaan musik.
Ciri-ciri kecerdasan musical adalah:
a. Senang memainkan alat musik
b. Senantiasa ingat irama suatu melodi
21
c. Berprestasi baik dalam seni musik
d. Senang belajar jika ada
e. Menyanyi untuk diri sendiri atau untuk orang lain
f. Mudah mengikuti irama lagu musik
2.2.7 Metode Pengajaran musik
Metode pengajaran musik adalah cara yang ditempuh untuk mencapai
tujuan suatu pengajaran musik secara bertahap menurut tingkat urutan yang
logis. Metode pengajaran musik banyak macamnya, seperti metode ceramah,
tanya jawab, demonstrasi, drill (latihan), tugas dan lain sebagainya. Akan
tetapi tiak ada satupun dari metode itu yang sempurnalterbaik untuk pengajaran
musik. Setiap pelaksanaan pengajaran musik itu menggunakan gabungan dari
beberapa metode. (Rien Safrina, (194-195)). Dalcroze (1865-1950) mengemukakan
bahwa pelajaran teori musik haruslah diberikan melalui bunyi musik sendiri sehingga
anak dapat mendengar alur bunyi dan menghayatinya. Sedangkan irama adalah
unsure musik yang paling dasar yang dapat mempengaruhi seluruh jaringan otot
syaraf bahkan seluruh organ sendiri. Curwen (1816-1880) menekankan bahwa dalam
pengajaran musik yang dibayangkan anak-anak ialah bunyinya. Sedangkan Leonhard
dan house mengatakan bahwa metode pengajaran musik yang digunakan haruslah
dihubungkan dengan musik itu sendiri sebagai suatu seni ekspresi. Pengajaran
mengenai teknik, notasi, sejarah atau teori diluar hubungan dengan musik dan ekspresi
tidak dapat dibenarkan. Jadi kesimpulannya pelajaran teori musik itu sebaiknya
diberikan melalui bunyi, musik yang untuk didengarkan anak sehingga dapat
merangsang kecerdasann.
22
2.2.8 Kecerdasan bermusik anak
Kecerdasan bermusik adalah salah satu kecerdasan teori multiple intelegensi
yang dikembangkan oleh Howard Gardner, guru besar dari Havarrd University, AS.
Menurutnya, kecerdasan bermusik mencakup kepekaan dan oenguasaan terhadaop
nada, irama, pola-pola ritme, tempo, instrument, dan ekspresi musik, hingga
seseorang dapat menyanyikan lagu, bermain musik dan menikmati musik.
Gardner mengatakan pada dasarnya setiap anak memiliki kecerdasan musikal
secara alamiah. Penelitian menunjukkan bahwa anak usia dua bulan sudah dapat
menyanyikan suara nada tinggi dari nyanyian yang didengar, misalnya lagu yang
disenandungkan ibunya. Selain itu diusia 4 bulanan sudah mampu mengikuti
ritme/irama lagu. Kecerdasan musik alamiah anak menjadi bertambah atau berkurang
tergantung kepada lingkungan. Menurut Psikolog Dra. Clara Kriswanto, MA, CPBC,
mengemukakan bahwa kecerdasan musik dapat distimulasi sejak dalam kandungan
hingga usia tiga tahun. Karena pada masa rentang usia ini otak anak sedang tumbuh
pesat.
Kecerdasan musik diindikasikan memiliki banyak pengaruh terhadap
perkembangan kognitif dan aspek emosional. Dr. Frances Rauscher dari university of
wisconsiin dan Dr. Gordon Shaw dari university of California menyimpulkan musik
melibatkan easio, pembagian, proporsi, serta daya pikir dalam ruang dan waktu.
Musik secara unik juga mempengaruhi fungsi otak untuk mempelajari matematika dan
sains. Musik juga mampu mengembangkan kecakapan sikap, tingkah laku dan disiplin
anak. Melalui musik rasa percaya diri anak meningkat yang kemudian
23
menular kebidang lainnya.
Ada beberapa yang perlu dipertimbangkan dalam mengajak anak untuk
belajarmusik, yaitu:
1. Perkembangan mental dan fisik anak
Yaitu kemampuan mendengar, memperhatikan dan mengikuti
arahan yang diberikan.
2. Alat musik yang dimainkan
Perhatikan alat musik yang tepat sesuai perkembangan usia anak.
Seperti terompet yang tidak sesuai untuk anak usia dibawah 10
tahun , akan lebih tepat piano, gitar, biola dan alat musik perkusi
2.2.9 Hubungan kecerdasan dan musik
Musik dapat membuat anak menjadi pandai karena seni musik amat
berperan bagi kehidupan nyata dan pendidikan musik sanat berperan bagi
perkembangan otak anak (Dide; 1938) otak manusia dibagi menjadi dua,
berdasarkan fungsinya yaitu:
1. Otak kiri (left hemisphere)
Otak kiri (left hemisphere) merupakan pusat pengendali fungsi
intelektualitas. Misalnya logika, daya analitis, daya ingat,
pemikiran konvergen, bahasa, perhitungan.
2. Otak kanan (right hemisphere) berdasarkan pada spontanitas dan
pengendalian fungsi mental. Misalnya; emosi, intuisi, hubungan
dan dimensi, pemikiran divergen, gambar, musik dan irama, gerak
dan tari. Otak kanan berhubungan dengan musik. Tetapi dapat
24
disimpulkan bahwa musik dapat digunakan untuk
menyeimbangkan otak kiri dan keseimbangan antara kedua bagian
otak tersebut dapat mempengaruhi kecerdasan kita.
2.2.9 Musik merangsang kecerdasan
Musik memberikan nuansa yang bersifat menghibur. Sifat menghibur ini
menumbuhkan suasana yang menggembirakan dan menyenangkan bagi seorang anak.
apalagi lagu-lagu yang diperdengarkan itu sesuai dengan suasananya. Misalnya,
senandung ibu diperdengarkan ketika anak sedang bermain. Senandung ibu ketika
diperpaduan memberikan rasa aman, nyaman dan tentram pada anak. lagu gembira
memberikan rangsangan aktivitas psikofisik pada anak sehingga anak dapat larut
dalam irama dan tempo musik ketika mereka sedang bermain.
Secara umun musik menimbulkan gelombang vibrasi. Dan vibrasi itu
menimbulkan stimulasi pada gendang pendengaran. Stimulasi itu ditransmisikan pada
susunan saraf pusat (limbic system) disentral otak yang merupakan ingatan lalu
hypothalamus atau kelenjar sentral pada susunan saraf pusat akan mengatur segala
sesuatunya untuk mengaitkan musik dengan respon tertentu, (2004; 16).
1. Merangsang fungsi otak
Musik memberi rangsangan pertumbuhan fungsi-fungsi pada otak
(fungsi ingatan, belajar, bahasa, mendengar dan bicara serta
analisis, intelek dan fungsi kesadaran) dan merangsang gudang
ingatan. Dengan menikmati musik, gudang ingatan anak semakin
lama semakin berkembang sehingga daya ingat anak semakin
besar. Selain itu, musik mampu merangsang proses belajar
25
2. Merangsang Otak Secara Fisik
Musik lebih mudah dicerna oleh orang yang memiliki kondisi
fisik otak yang lebih baik. Ada yang beranggapan bahwa bukan
musik yang memperbaiki kondisi fisik otak, melainkan kondisi
fisik otak yang lebih baik memungkinkan seseorang belajar
musik. Planum temporale dan Corpus callosum para musisi
cenderung lebih besar dari orang lain pada umumnya karena para
musisi telah belajar musik relative lebih lama daripada orang lain.
3. Meningkatkan fungsi kognitif
Fungsi kognitif (nalar) merupakan fungsi yang sangat penting
dalam aktivitas kerja otak. Fungsi kognitif memungkinkan
seseorang untuk berpikir, mengingat, menganalisis, belajar dan
secara umum melakukan aktivitas mental yang lebih tinggi (higher
mental processes). Secara umum musik mampu membantu
seseorang untuk meningkatkan konsentrasi, menenangkan pikiran,
musik membentuk nuansa ketenangan dan membantu
seseorangdalam melakukan meditasi. Jadi, musik membantu
individu mengembangkan proses mental yang lebih tinggi untuk
meningkatkan kesadaran.
4. Merangsang proses asosiatif
Musik merangsang tumbuh dan berkembangnya kemampuan
asosiatif anak. lagu anak-anak yang di rancang dengan
menyisipkan kata-kata yang merupakan salah satu sarana untuk
mengembangkan kemampuan asosiatif anak. irama musik yang
sesuai dengan daya tangkap musikal anak menumbuhkan ritme
26
internal pada dirinya.
5. Merangsang rekognisi (mengenali kembali)
Proses rekognisi merupakan salah satu proses penting dalam
fungsi berpikir. Banyak orang mungkin tidak begitu menyadari
bahwa proses ini berlangsung cukup kompleks dan melibatkan
ragam fungsi kerja otak.
6. Musik memperluas gudang ingatan
Musik merupakan bentuk data yang sudah terorganisir dalam
irama dan intonasi serta interpretasi. Bentuk data yang sudah
terorganisir ini merupakan satu kesatuan utuh dan bukan
merupakan kepingan data yang setiap kali harus di rancang
bangun ketika individu hendak memanggil kembali
ingatannya. Ketika seorang anak belajar sebuah kagum, ia
belajar menghafal kata dan kalimat satu persatu. Kata, kalimat
dan irama merupakan elemen-elemen yang berdiri sendiri.
Namun, ketika sudah menguasai lagu tersebut, lagu itu menjadi
suatu bentuk kesatuan yang tidak terpisahkan. Akibatnya, jika
kata kata dan kalimat lagu diubah, anak membutuhkan waktu
lama untuk menyesuaikannya kembali. Jadi, musik merupakan
data yang juga berfungsi sebagai perangsang untuk memanggil
kembali ingatan.
7. Merangsang perkembangan bahasa
Sudah banyak pakar mengembangkan sarana musik untuk
program belajar bahasa bagi anak. dalam program pendidikan
diberbagai lembaga pendidikan bahasa, musik serta lagu
27
sering digunakan untuk membantu para siswa agar lebih
mampu belajar bahasa. Dalam masyarakat umum pun banyak
orang
mengenal istilah asing karena mereka mengenal lagu yang
mereka dengar dan nyanyikan. Sebagian orang memahami
makna syair lagu dari seringnya mendengar lagu tersebut,
tetapi ada pula sebagian orang yang kemudian tergugah untuk
mengetahui secara pasti dan lebih mendalam tentang makna
syair dari lagu tersebut
8. Merangsang berpikir ritmis
Tidak dapat dipungkiri bahwa musik mengandung irama atau
ritme. Mendengar, belajar dan memahami musik merupakan
suatu proses belajar memahami irama. Ketika anak-anak
disekolah mulai belajar musik denganbertepuk tangan, mereka
mengawali proses berpikir secara ritmis. Ketika mereka
bermain dengan iringan musik tertentu, langkah-langkah
gerakan tubuh merekapun diselaraskan dengan ritme musik
yang mengiringi aktivitas mereka.
2.3 Data Khusus
2.3.1 Spesifikasi Buku
Berikut ini adalah rencana rancangan buku :
Naskah
: Hilda Sabella Stephanie
Desainer
: Hilda Sabella Stephanie
28
Spesifikasi
: Buku akan di desain dalam 1 paket pembelajaran,
yaitu :
1.
Buku teori
2.
Buku lagu
3.
Buku aktifitas
Buku teori
: 20 cm x 20cm
Buku lagu
: 20 cm x 20cm
Buku aktifitas
: 20 cm x 20cm
Tebal :
Buku teori
: 20 halaman
Buku lagu
: 10 halaman
Buku aktifitas : 30 halaman
Kerangka Buku :
Buku teori Pengenalan tentang :
1.
Kunci G dan F
2.
Garis paranada
3.
Ketukan
4.
Nama not
29
5.
Tanda istirahat
6.
Posisi tangan
7.
Posisi duduk
Aktifitas anak
1. Mewarnai not
2. Stiker book
3. Buku aktifitas
4. Mencari Not Hilang
Buku lagu
1. Lompat tali
2. Bulan dan Bintang
3. Kupu kupuku
4. Olah Raga pagi
5. Naik Tangga
2.4 Target Sasaran
Demografis
Seks
: Laki-laki dan Perempuan
Usia
: 3 – 5 Tahun
30
Pendidikan
: Pre school - TK
Kelas Sosial
:A
Geografis
Sasaran umum
: DKI Jakarta
Sasaran khusus
: Kota kota besar di Indonesia
Psikografis
Personality :
1. Memiliki kesenangan dalam musik
2. Aktif
3. Playfull dan fun.
4. Bersikap Kritis, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
5. Keratif
Behaviour :
1. Suka membaca buku..
2. Suka mendengarkan musik..
3. Senang bermain.
4. Memiliki hobi bermain
•
Lifestyle :
31
1. Berpendidikan dan bersekolah ditempat berakreditasi A
2. Senang membeli mainan dan buku buku yang interaktif
3. Pakaian yang dikenakan bermerek
4. Sering berpergian ke luar kota/negeri bersama keluarga
2.5 Analisa SWOT
2.5.1 Strength
1. Buku panduan yang akan disukai oleh anak-anak yang
memilki hobi bermain piano ataupun baru ingin mencoba.
2. Gaya
ilustrasinya
yang
menarik
membuat
anak-anak
penasaran untuk mencoba bagaimana bermain piano.
3. Gaya bahasanya yang ringan dan mudah di mengerti
1. Weakness
1. Peminatnya hanya pada golongan tertentu.
2. Sering terjadi kebosanan dini pada anak, dikarnakan metode
dan alat pembelajaran yang kurang menarik.
3. Orang tua yang kurang mendukung dalam proses
pengembangan anak, seperti meuangkan waktunya dalam
proses belajar anak..
32
2. Opportunity
1. Belum ada buku teori musik anak di Indonesia yang mengemas
metode belajar musik piano dalam cara yang menarik.
2. Panduan yang rata-rata menggunakan bahasa Inggris dan sulit
untuk di mengerti.
3. Threatment
1. Banyaknya saingan dari luar seperti Inggris, Australia,
Amerika, yang jumlahnya cukup banyak.
2 Pandangan banyak masyarakat bahwa belajar piano adalah
sesuatu membosankan dan sulit dipahami.
3. Kurangnya apresiasi musik terutama piano di Indonesia
3. Orang tua dari anak pada zaman sekarang lebih banyak
menuntu anaknya untuk belajar musik mainstream.
1.6 Data Pembanding
Penulis telah melakukan riset, dan kesimpulan yang didapat adalah
sangat jarang bahkan hampir tidak ditemukannya buku teori musik di
toko-toko buku di Indonesia, maka dalam hal ini pembanding akan
memberikan contoh-contoh buku buku teori musik yang ada di luar
negeri. Buku-buku tersebut seperti :
33
bastien theory book – Theory and Ear Training party
By Christine H. Barden, Gayle Kowalchyk, E. L. Lancaster
34
Music theory for Young Children - ying ying ng
My First Piano Adventure
35
BAB III
36
Download