BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Data dan Literatur Data dan informasi yang digunakan untuk mendukun gproyek tugas akhir ini berasal dari berbagai sumber yaitu : 1. Wawancara/Interview dari narasumber yang terpercaya dan pihak-pihak terkait : Aisha Sudiarso Pletsher (Direktur akademis Sebuah sekolah musik di Jakarta), Tantri Savitri (Guru piano klasik), Imelda Yuliani (Guru piano klasik ), Reynold Silalahi (Guru teori musik klasik), Celine Meirani (Guru teori musik klasik), Gerda Rosalina (Orang tua murid), Haris Marbun (Orangtua murid), Jihan Salsabila (Murid piano klasik), Valleri Irene (Murid piano klasik). 2. Pengamatan langsung di lapangan 3. Literatur : buku dan artikel dari media elektronik yang berhubungan dengan Piano teori untuk anak. 2.1.1 Hasil Wawancara Dengan Guru - guru Musik Dari sesi wawancara dengan beberapa guru di satu sekolah musik di Jakarta, penulis dapat menginforamasikan bahwa pada saat ini hingga tahun 2010, sebagian besar dari sekolah musik yang ada di Jakarta, menggunakan theory syllabus dari beraneka ragam penulis. Pihak pihak diatas mengatakan, bahwa hampir semua sekolah musik, mengimport 3 buku musiknya. Buku musik yang dimaksud bukan hanya buku teori musik saja, tetapi termasuk buku-buku praktek. Hal tersebut dikarnakan oleh peminat musik klasik di Indonesia bisa terbilang rendah. Sangat amat sulit mencari penulis atau paling tidak toko musik, yang menjual partitur musik, karena kebayakan masyarakat Indonesia membeli alat musik hanya sebagai hobi, bukan serius untuk fasih memainkannya. Oleh karena hal tersebut, maka para pendiri sekolah musik melakukan pembelian secara import. Hal ini dilakukan karena begitu pentingnya teori musik. Karena seorang pemain musik, akan terlihat pincang bila tidak pernah belajar, atau fasih akan teori musik, tutur seorang guru piano di sekolah musik tersebut. Teori musik adalah bagian dari terciptanya sebuah musik, musik tidak dapat berdiri sendiri tanpa aturan aturan tersebut, bisa dibayangkan, apakah sebuah lagu dapat tercipta tanpa adanya not, birama, ketukan, dan sebagainya? Semuanya itu berjalan bersamaan, antara teori musik, kemampuan dan tehnik bermain, dan interpretasi musik. Tiga hal tersebut adalah organ wajib dalam musik, yang tidak bisa dipisahkan. 2.1.2 Hasil Survei Terhadap Orang tua murid Dan dari hasil wawancara tersebut penulis mendapatkan hasil, bahwa pada saat ini presentase orang tua murid yang ingin anaknya fasih memainkan alat musik sudah sangat amat meningkat. Bisa kira lihat dari jumlah sekolah musik yang ada dan sangat menjamur pada saat ini jika dibayangkan dengan 5 tahun lalu, dimana jika ada seorang anak mencari sekolah musik, pastilah kira hanya mendengar 1 sampai 2 nama sekolah 4 musik terkemuka di Indonesia. Jika ditanya tentang teori piano, para orang tua murid ini sangatlah konsern. Kebanyakan dari mereka ingin anaknya dididik oleh guru yang baik dan berpengalaman, yang senantiasa mencurahkan perhatian pada musik, dan terutama pada permainan dari anak tersebut. Selain hal tersebut banyak orang tua murid yang ingin sekolah musik yang ada di Indonesia memiliki metode pengajaran standart dengan buku buku panduan yang memiliki cirri tersendiri dari institusi musik tersebut. 2.2 Data Umum 2.2.1 Musik 2.2.1.1 Pengertian Musik Definisi musik yang bermacam-macam yaitu: 1. Kamtmi Musik adalah bagian dari kehiduoan dan perkembangan jiwa manusia. 2. Jhon M Musik merupakan kekuatan dasar yang sangan efektif untuk menenagkan dan mendatangkan inspirasi bagi banyak orang 3. Alleglory of Music karya Lorenzo Lippi Musik adalah bunyi yang diterima individu dan berbeda beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya, dan selera seseorang. 4. Aristoteles Musik mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif, dan mempunyai jiwa patriotisme. 5 2.2.2 Manfaat musik Dari perspektif filsafat, musik diartikan sebagai bahasa nurani yang menghubungkan pemahaman dan pengertian antar manusia pada sudut-sudut ruang dan waktu, di mana pun kita berada. Oleh karena itu Nietzsche, seorang filsuf Jerman, meyakini bahwa musik tidak diragukan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi kehidupan manusia. Sehubungan dengan itu ia mengatakan: "Without music, life would be an error." Dalam kenyataannya musik memang memiliki fungsi atau peran yang sangat penting sehingga tidak satupun manusia yang bisa lepas dari keberadaan musik. 1. Musik Sebagai Hiburan Aristoteles, filsuf Yunani yang lahir di Stagira pada tahun 384 SM, mengatakan bahwa musik mempunyai kemampuan untuk mendamaikan hati yang gundah. Sehubungan dengan itu musik memiliki efek terapi yang rekreatif dan lebih jauh lagi dapat menumbuhkan jiwa patriotisme. Pandangan Aristoteles ini setidaknya memberikan gambaran kepada kita bahwa dalam mengarungi bahtera kehidupannya, manusia tidak selalu menjumpai hal-hal yang menyenangkan. Suatu ketika ia bisa mengalami peristiwa yang menyedihkan, memilukan, atau bahkan menyakitkan, sedangkan di lain waktu, bisa juga mengalami peristiwa yang sungguh menyenangkan. Musik dapat mempengaruhi hidup seseorang, hanya dengan musik, suasana ruang batin seseorang dapat dipengaruhi. Entah apakah itu 6 suasana bahagia ataupun sedih, bergantung pada pendengar itu sendiri. Yang pasti, musik dapat memberi semangat pada jiwa yang lelah, resah dan lesu. Apalagi bagi seseorang yang sedang jatuh cinta, musik seakanakan dapat menjadi kekuatan untuk menyemangati perjalanan cinta seseorang. Sebagai hiburan, musik dapat memberikan rasa santai dan nyaman atau penyegaran pada pendengarnya. Terkadang pada saat pikiran kita lagi risau, serba buntu, dan tidak tahu apa yang harus dilakukan; dengan mendengarkan musik, segala pikiran bisa kembali segar. Hasilnya, kita bersemangat kembali mengerjakan sesuatu yang tertunda. Di samping itu sebagai hiburan, musik juga dapat menyembuhkan depresi, musik terbukti dapat menurunkan denyut jantung. Ini membantu menenangkan dan merangsang bagian otak yang terkait ke aktivitas emosi dan tidur. Peneliti dari Science University of Tokyo menunjukkan bahwa musik dapat membantu menurunkan tingkat stres dan gelisah. Penelitian menunjukkan bahwa mendengarkan musik klasik adalah cara terbaik untuk membantu mengatasi depresi. 2. Musik dan Terapi Kesehatan Musik dapat berfungsi sebagai alat terapi kesehatan. Ketika seseorang mendengarkan musik, gelombang listrik yang ada di otaknya dapat diperlambat atau dipercepat dan pada saat yang sama kinerja 7 sistem tubuh pun mengalami perubahan. Bahkan, musik mampu mengatur hormon-hormon yang mempengaruhi stres seseorang, serta mampu meningkatkan daya ingat. Musik dan kesehatan memiliki kaitan erat, dan tidak diragukan bahwa dengan mendengarkan musik kesukaannya seseorang akan mampu terbawa ke dalam suasana hati yang baik dalam waktu singkat. Musik juga memiliki kekuatan memengaruhi denyut jantung dan tekanan darah sesuai dengan frekuensi, tempo, dan volumenya. Makin lambat tempo musik, denyut jantung semakin lambat dan tekanan darah menurun. Akhirnya, pendengar pun terbawa dalam suasana santai, baik itu pada pikiran maupun tubuh. Oleh karena itu, sejumlah rumah sakit di luar negeri mulai menerapkan terapi musik pada pasiennya yang mengalami rawat inap. Musik dapat menyembuhkan sakit punggung kronis, ia bekerja pada sistem syaraf otonom yaitu bagian sistem syaraf yang bertanggung jawab mengontrol tekanan darah, denyut jantung, dan fungsi otak—yang mengontrol perasaan dan emosi. Menurut penelitian, kedua sistem tersebut bereaksi sensitif terhadap musik. Ketika kita merasa sakit, kita menjadi takut, frustasi dan marah yang membuat kita menegangkan ratusan otot dalam punggung. Mendengarkan musik secara teratur membantu tubuh santai secara fisik dan mental sehingga membantu menyembuhkan dan mencegah sakit punggung. Para ahli yakin setiap jenis musik klasik seperti Mozart atau Beethoven dapat membantu sakit. 8 3. Musik dan Kecerdasan Musik memiliki pengaruh terhadap peningkatan kecerdasan manusia. Salah satu istilah untuk sebuah efek yang bisa dihasilkan sebuah musik yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan intelegensia seseorang, yaitu Efek Mendengarkan Musik Mozart. Hal ini sudah terbukti, ketika seorang ibu yang sedang hamil duduk tenang, seakan terbuai alunan musik tadi yang juga ia perdengarkan di perutnya. Hal ini dimaksudkan agar kelak si bayi akan memiliki tingkat intelegensia yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang dibesarkan tanpa diperkenalkan pada musik. Dengan cara tertentu, otak pun akan distimulasi untuk “belajar” segala sesuatu lewat nada-nada musik. Selain itu, musik-musik yang berirama klasik adalah jenis musik yang dianjurkan banyak pakar buat ibu hamil dan si bayi, yaitu bisa mencerdaskan bayi dan juga bisa memberi ketenangan buat ibu yang sedang hamil. Sehubungan dengan itu mencegah kehilangan daya ingat. Bagi banyak orang yang mengalami kehilangan daya ingat dimana berbicara dengan bahasa menjadi tidak berguna. Musik dapat membantu pasien mengingat nada atau lagu dan berkomunikasi dengan sejarah mereka. Ini karena bagian otak yang memproses musik terletak sebelah memori. Para peneliti menunjukkan bahwa orang dengan kehilangan daya ingat merespon lebih baik terhadap jenis musik pilihannya. 9 4. Musik dan Kepribadian Musik diyakini dapat meningkatkan motivasi seseorang. Bagi orang yang berolahraga musik dapat meningkatkan motivasi untuk melakukan olahraga yang lebih baik. Untuk selanjutnya pada saat berolahraga musik membantu olahragawan untuk meningkatkan daya tahan, meningkatkan mood dan mengalihkan olahragawan dari setiap pengalaman yang tidak nyaman selama olahraga. Jenis musik terbaik untuk olah raga adalah musik dengan musik tempo tinggi seperti hip-hop atau musik dansa. Motivasi adalah hal yang hanya bisa dilahirkan dengan perasaan dan suasana hati tertentu. Apabila ada motivasi, semangat pun akan muncul dan segala kegiatan bisa dilakukan. Begitu juga sebaliknya, jika motivasi terbelenggu, maka semangat pun menjadi luruh, lemas, tak ada tenaga untuk beraktivitas. Coba saja diingat saat upacara bendera setiap Senin pagi yang di dalam upacara tersebut kita diwajibkan menyanyikan lagu wajib nasional itu, semata-mata kan hanya untuk menimbulkan motivasi mencintai negeri, mengenang jasa pahlawan, dan memberi semangat baru pada pesertanya. Hal ini seharusnya berlaku juga pada irama mars yang merupakan irama untuk mengobarkan semangat perjuangan. 2.2.3 Sejarah Piano Piano adalah salah satu alat musik klasik yang sangat digemari masyarakat. Suaranya yang khas membuat sang pianis (sebutan untuk orang yang bermain piano) 10 dapat mengekpresikan perasaannya melalui piano. Piano dimainkan dengan jari, sehingga bermain piano mirip seperti mengetikkan jemari pada tuts piano. Bermain piano sangatlah mengasikkan sehingga bisa dijadikan profesi untuk mereka yang sangat mahir dalam bermain piano. Sebut saja pianis - pianis dunia yang mencari uang dengan menjual karya mereka dalam memainkan piano. Dengan karakteristik suara yang lengkap - dari nada rendah sampai nada tinggi - piano dapat memainkan seribu satu 'bunyi' yang dapat membuat telinga pendengarnya merasa seperti mendegar bunyi yang sesungguhnya.Tak hanya itu, piano juga dikatakan sebagai alat musik yang romantis, karena kepiawaian pianis dalam memainkan nada dapat membuat suasana romantis. Orang yang disebut-sebut sebagai penemu piano adalah Bartolomeo Cristofori. Cristofori lahir di Italia pada tanggal 4 mei 1655. Kehidupan masa kecilnya tidak banyak diketahui. Sebuah sumber hanya mengatakan bahwa Cristofori menimba ilmu dengan cara "mengabdi" pada Nikolo Amati, seorang pembuat biola terkenal pada waktu itu. 2.2.4 Elemen dalam Musik 1. Bunyi Bunyi dan nada dipelajari dalam mata pelajaran iImu akustika musik. Biasanya ilmu akustika dipelajari sebagai landasan dalam memahami produksi bunyi berbagai instrumen musik. Secara akustik, bunyi dihasilkan oleh getaran. Sebagai contoh ialah fenomena produksi suara yang dihasilkan dengan jalan menggesekkan alat penggesek 11 (bow) pada dawai-dawai biola. Contoh lain ialah petikan pada dawaidawai gitar Getaran yang teratur pada jumlah tertentu dalam setiap detiknya menghasilkan nada-nada musikal yang membedakan dari bunyi yang diproduksi untuk tujuan lain. Semakin tinggi kecepatan getaran maka semakin tinggi pula tingkat ketinggian suatu bunyi atau nada. Berdasarkan tinggi rendahnya, penyebutan nada-nada musical menggunakan tujuh abjad pertama yaitu A, B, C, D, E, F, dan G, mulai dari yang terrendah hingga tertinggi. 2. Garis Paranada Butir-butir nada diletakan pada lima buah garis sejajar yang di Indonesia lazim disebut paranada (Inggris: Staff). Sitem penulisan butirbutir nada para paranada dikenal dalam masyarakat kita dengan istikah not balok. Pada dasarnya prinsip membaca not balok adalah sangat sederhana seperti halnya membaca sebuah grafik yang logis. Tingkat ketinggian nada dapat terlihat dengan jelas sebagaimana apa adanya pada paranada. Butir nada yang terletak di bawah menunjukkan nada yang rendah dan demikian pula halnya dengan nada yang tinggi tentunya terletak di wilayah atas. Pada garis paranada terdapat garis-garis vertical pembatas iramam disebut garis birama. Di antara garis-garis pembatas terbentuk kolom-kolom yang disebut birama: bar 12 Ilustrasi17 : Paranada Ilustrasi 18: Posisi nada-nada dalam paranada Paranada dapat mengakomodasi seluruh wilayah nada-nada musikal dari yang terrendah hingga yang tertinggi. Untuk keperluan tersebut nama-nama nada pada paranada ditentukan oleh kunci (Inggris: Clef) yang berbeda-beda yang diletakkan pada setiap awal paranada. Penulisan nada-nada pada wilayah suara tinggi (Diskan) menggunakan kunci G (G clef) atau biasa juga disebut treble clef; nada-nada pada wilayah suara rendah (baskan) menggunakan kunci F atau biasa disebut bass clef. Di antara kedua kunci tersebut ada kuncikunci lain yaitu kunci C yang biasa disebut dengan alto clef, untuk mengakomodasi penulisan nada-nada tengah. 13 Ilustrasi 19: Posisi nada C berdasarkan kunci (clef) 3. Skala Nada Dalam dunia pendidikan musik Indonesia “skala nada” lebih dikenal dengan istilah “tangga nada” sedangakan secara internasional disebut scale (Inggris). Nada-nada yang berurutan secara alfabetis adalah susunan nada-nada skala. Nada pertama pada sebuah skala memiliki kedudukan sebagai Tonika yang sekaligus menjadi nama dari tangga nada tersebut. Ilustrasi 20 : Skala C mayor. 4. Kunci Tanda kunci (Inggris: key signature) berbeda dengan kunci (clef), digunakan untuk menunjukkan skala nada yang berbeda-beda. Tanda kunci selalu ditempatkan di setiap awal garis paranada (bukan hanya di awal lagu) dalam bentuk susunan aksidental kres dan mol 14 Tabel 6: Kunci G dan kunci F 4. Tempo Jika melodi dapat dianalogikan sebagai jiwa bagi musik maka jantungnya ialah ritme dan tempo. Tempo merupakan “polisi lalu lintas” yang mengatur kelancaran lalulintas sedangkan kelancaran lalulintasnya ialah ritme. Petunjuk tempo pada naskah musikal tertulis di kiri atas halaman permulaan sebuah karya musik Tabel 8: Tempo 15 6. Dinamika Volume yang menunjukkan tingkat kekuatan atau kelemahan bunyi pada saat musik dimainkan, disebut dinamik. Sebagaimana halnya tempo yang bermacam-macam dari yang tetap dan berubah, maka demikian juga dengan dinamik, ada yang tetap dan ada juga yang berubah. Baik dinamik maupun tempo, keduanya berakar dari sifatsifat emosi. Untuk mengungkapkan misteri dan ketakutan dibutuhkan bisikan, sedangkan kemenangan dan aktivitas yang berani resonansi yang penuh. Dinamik-dinamik yang pokok berkisar dari yang paling lemah hingga yang paling kyat, yaitu: Tabel 9: Dinamik Dalam keadaan tertentu terdapat tanda-tanda perubahan dinamik. 16 Yang paling umum di antaranya ialah sebagai berikut: Tabel 10: Perubahan Dinamik 7. Ritme Ritme atau irama, adalah susunan di antara durasi nada-nada yang pendek dan panjang, nada-nada yang bertekanan dan yang tak bertekanan, menurut pola tertentu yang berulang-ulang. Dapat juga dikatakan bahwa ritme ialah melodi yang monoton. Dalam berbagai situasi ritme ialah bagaikan denyut jantung bagi suatu karya musik sehingga tanpanya sebuah karya musik tidak bisa hidup atau bernafas. Tanda ritme terdapat dalam garis paranada pada permulaan lagu tepat setelah kunci (clef) dan tanda kunci. Tanda ritme tersusun dari dua pembagian angka. Angka yang terdapat di atas menunjukan pola tekanan yang berulang-ulang dengan dibatasi oleh garis pembatas vertikal atau biasa disebut garis birama, sedangkan angka yang terletak di bawahnya menunjukkan jenis nada yang dijadikan satuan 17 Ilustrasi 24: Unsur-unsur bentuk nada Tabel 11: Bentuk, nama, dan nilai not dan tanda diam Secara internasional penamaan bentuk-bentuk nada dan tanda istirahat ada dua macam sebagaimana tampak pada tabel di atas. Di Indonesia, model penamaan kuantitas atau dengan angka adalah yang paling sering digunakan daripada istilah-istilah kualitas. Di samping bentuk-bentuk nada dan tanda-tanda istirahat di atas masih ada lagi yang sangat jarang digunakan yaitu ”breve” yang durasinya adalah dua kali lipat nada penuh 2.2.5 Kemampuan Dasar Musik 1. Kemampuan mendengar 18 Kemampuan mendengar adalah kemampuan yang sangat esensial. Musik mengkomunikasikan pesan. Pesan akan diterima dengan baik, apabila pesan dapat didengar, ditangkap atau dirasakan dengan baik. Oleh karena itu kegiatan mendengar hendaknya dipentingkan seperti memperlakukan unsur musik yang lain. Kegiatan mendengar gunanya untuk meningkatkan ketrampilan mendengar secara diskriminatif. Kegiatan mendengar bertujuan: a. Menghayati peran birama, dan pola irama dalam membangun suasana hati b. Meningkatkan kepekaan terhadap isi dan pesan yang diungkapkan oleh irama atau melodi, musik atau nyanyian pada umumnya c. Menghayati ungkapan musik melalui pengamatan terhadap instansi dinamik, tempo atau perubahan gaya d. Meningkatkan kemampuan mendengar untuk berolah musik dengan baik 2. Kemampuan memperagakan Kemampuan memperagakan ditujukan untuk: a. Meningkatkan ketrampilan bernyanyi dengan baik dan benar b. Mengungkapkan musik atau nyanyian dengan gerak jasmaniah c. Meningkatkan kemampuan memilih dan memainkan alat musik perkusi untuk iringan Kegiatan memperagakan dikembangkan antara lain untuk: a. Bernyanyi dengan tinggi nada yang murni dan tepat 19 b. Memainkan berbagai irama iringan, dalam berbagai tanda birama c. Meningkatkan kepekaan terhadap isi dan pesan musik atau nyanyian melalui bernyanyi ataupun melalui asambel alat musik perkusi sederhana 3. Kecerdasan berkreativitas Musik adalah aktivitas kreatif, seorang anak yang kreatif, antara lain tampak pada rasa ingin tahu, sikap suka mencoba dan daya imajinasinya, kemampuan berkreativitas adalah kemampuan menanggapi isi pesan musik atau nyanyian dengan perbuatan yang bersifat kreatif. Kegiatan berkreativitas bertujuan memantapkan dan mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan musik yang telah diperoleh antara lain: a. Mencoba dan dapat memperoleh alat musik perkusi b. Meningkatkan kemampuan mendengar musik c. Meningkatkan kepekaan terhadap isi dan pesan. 2.2.6 Konsep kecerdasan Kecerdasan dapat didefinisikan sebagai kumpulan kapasitas seseorang untuk bereaksi searah dengan tujuan, berpikir rasional dan mengelola lingkungan secara efektif (David W echler:2006). Sedangkan menurut Stockton (2006) kecerdasan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi proses memilih yang berprinsip pada kesamaan (similarities). Spearman (2006) memutuskan bahwa seluruh aktivitas intelektual tergantung pada suatu 20 bagan yang disebut faktor G (general faktor). Namun tak kalah penting juga faktor Siswa (spesifik factors) sebagai pendukung. Faktor guru menggambarkan aspek-aspek umum sedangkan faktor S adalah aspek yang unik dan given. Salah satu definisi kecerdasan yang paling banyak digunakan adalah yang dikemukakan oleh Wechsler. Ia menganggap kecerdasan adalah konsep genetik yang melibatkan kemampuan individu untuk berbuat dengan tujuan tertentu. Jenis Karakteristik Kecerdasan Musikal : Karakter musik anak Kecerdasan musik merupakan bagian dari kecerdasan jamak yang berkaitan dengan kepekaan mendengarkan suara musik dan suara lainnya. Kemunculan kecerdasan ini dapat dilihat dari kemampuan dalam menghasilkan danmengapresiasi ritme dan musik yang dapat diwujudkan dalam kemampuan mempersepsikan. Misalnya permainan musik, membedakan. Kecerdasan ini melibatkan kepekaan terhadap ritme, melodi dan bunyi musik lainnya dari sesuatu ciptaan musik. Ciri-ciri kecerdasan musical adalah: a. Senang memainkan alat musik b. Senantiasa ingat irama suatu melodi 21 c. Berprestasi baik dalam seni musik d. Senang belajar jika ada e. Menyanyi untuk diri sendiri atau untuk orang lain f. Mudah mengikuti irama lagu musik 2.2.7 Metode Pengajaran musik Metode pengajaran musik adalah cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan suatu pengajaran musik secara bertahap menurut tingkat urutan yang logis. Metode pengajaran musik banyak macamnya, seperti metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi, drill (latihan), tugas dan lain sebagainya. Akan tetapi tiak ada satupun dari metode itu yang sempurnalterbaik untuk pengajaran musik. Setiap pelaksanaan pengajaran musik itu menggunakan gabungan dari beberapa metode. (Rien Safrina, (194-195)). Dalcroze (1865-1950) mengemukakan bahwa pelajaran teori musik haruslah diberikan melalui bunyi musik sendiri sehingga anak dapat mendengar alur bunyi dan menghayatinya. Sedangkan irama adalah unsure musik yang paling dasar yang dapat mempengaruhi seluruh jaringan otot syaraf bahkan seluruh organ sendiri. Curwen (1816-1880) menekankan bahwa dalam pengajaran musik yang dibayangkan anak-anak ialah bunyinya. Sedangkan Leonhard dan house mengatakan bahwa metode pengajaran musik yang digunakan haruslah dihubungkan dengan musik itu sendiri sebagai suatu seni ekspresi. Pengajaran mengenai teknik, notasi, sejarah atau teori diluar hubungan dengan musik dan ekspresi tidak dapat dibenarkan. Jadi kesimpulannya pelajaran teori musik itu sebaiknya diberikan melalui bunyi, musik yang untuk didengarkan anak sehingga dapat merangsang kecerdasann. 22 2.2.8 Kecerdasan bermusik anak Kecerdasan bermusik adalah salah satu kecerdasan teori multiple intelegensi yang dikembangkan oleh Howard Gardner, guru besar dari Havarrd University, AS. Menurutnya, kecerdasan bermusik mencakup kepekaan dan oenguasaan terhadaop nada, irama, pola-pola ritme, tempo, instrument, dan ekspresi musik, hingga seseorang dapat menyanyikan lagu, bermain musik dan menikmati musik. Gardner mengatakan pada dasarnya setiap anak memiliki kecerdasan musikal secara alamiah. Penelitian menunjukkan bahwa anak usia dua bulan sudah dapat menyanyikan suara nada tinggi dari nyanyian yang didengar, misalnya lagu yang disenandungkan ibunya. Selain itu diusia 4 bulanan sudah mampu mengikuti ritme/irama lagu. Kecerdasan musik alamiah anak menjadi bertambah atau berkurang tergantung kepada lingkungan. Menurut Psikolog Dra. Clara Kriswanto, MA, CPBC, mengemukakan bahwa kecerdasan musik dapat distimulasi sejak dalam kandungan hingga usia tiga tahun. Karena pada masa rentang usia ini otak anak sedang tumbuh pesat. Kecerdasan musik diindikasikan memiliki banyak pengaruh terhadap perkembangan kognitif dan aspek emosional. Dr. Frances Rauscher dari university of wisconsiin dan Dr. Gordon Shaw dari university of California menyimpulkan musik melibatkan easio, pembagian, proporsi, serta daya pikir dalam ruang dan waktu. Musik secara unik juga mempengaruhi fungsi otak untuk mempelajari matematika dan sains. Musik juga mampu mengembangkan kecakapan sikap, tingkah laku dan disiplin anak. Melalui musik rasa percaya diri anak meningkat yang kemudian 23 menular kebidang lainnya. Ada beberapa yang perlu dipertimbangkan dalam mengajak anak untuk belajarmusik, yaitu: 1. Perkembangan mental dan fisik anak Yaitu kemampuan mendengar, memperhatikan dan mengikuti arahan yang diberikan. 2. Alat musik yang dimainkan Perhatikan alat musik yang tepat sesuai perkembangan usia anak. Seperti terompet yang tidak sesuai untuk anak usia dibawah 10 tahun , akan lebih tepat piano, gitar, biola dan alat musik perkusi 2.2.9 Hubungan kecerdasan dan musik Musik dapat membuat anak menjadi pandai karena seni musik amat berperan bagi kehidupan nyata dan pendidikan musik sanat berperan bagi perkembangan otak anak (Dide; 1938) otak manusia dibagi menjadi dua, berdasarkan fungsinya yaitu: 1. Otak kiri (left hemisphere) Otak kiri (left hemisphere) merupakan pusat pengendali fungsi intelektualitas. Misalnya logika, daya analitis, daya ingat, pemikiran konvergen, bahasa, perhitungan. 2. Otak kanan (right hemisphere) berdasarkan pada spontanitas dan pengendalian fungsi mental. Misalnya; emosi, intuisi, hubungan dan dimensi, pemikiran divergen, gambar, musik dan irama, gerak dan tari. Otak kanan berhubungan dengan musik. Tetapi dapat 24 disimpulkan bahwa musik dapat digunakan untuk menyeimbangkan otak kiri dan keseimbangan antara kedua bagian otak tersebut dapat mempengaruhi kecerdasan kita. 2.2.9 Musik merangsang kecerdasan Musik memberikan nuansa yang bersifat menghibur. Sifat menghibur ini menumbuhkan suasana yang menggembirakan dan menyenangkan bagi seorang anak. apalagi lagu-lagu yang diperdengarkan itu sesuai dengan suasananya. Misalnya, senandung ibu diperdengarkan ketika anak sedang bermain. Senandung ibu ketika diperpaduan memberikan rasa aman, nyaman dan tentram pada anak. lagu gembira memberikan rangsangan aktivitas psikofisik pada anak sehingga anak dapat larut dalam irama dan tempo musik ketika mereka sedang bermain. Secara umun musik menimbulkan gelombang vibrasi. Dan vibrasi itu menimbulkan stimulasi pada gendang pendengaran. Stimulasi itu ditransmisikan pada susunan saraf pusat (limbic system) disentral otak yang merupakan ingatan lalu hypothalamus atau kelenjar sentral pada susunan saraf pusat akan mengatur segala sesuatunya untuk mengaitkan musik dengan respon tertentu, (2004; 16). 1. Merangsang fungsi otak Musik memberi rangsangan pertumbuhan fungsi-fungsi pada otak (fungsi ingatan, belajar, bahasa, mendengar dan bicara serta analisis, intelek dan fungsi kesadaran) dan merangsang gudang ingatan. Dengan menikmati musik, gudang ingatan anak semakin lama semakin berkembang sehingga daya ingat anak semakin besar. Selain itu, musik mampu merangsang proses belajar 25 2. Merangsang Otak Secara Fisik Musik lebih mudah dicerna oleh orang yang memiliki kondisi fisik otak yang lebih baik. Ada yang beranggapan bahwa bukan musik yang memperbaiki kondisi fisik otak, melainkan kondisi fisik otak yang lebih baik memungkinkan seseorang belajar musik. Planum temporale dan Corpus callosum para musisi cenderung lebih besar dari orang lain pada umumnya karena para musisi telah belajar musik relative lebih lama daripada orang lain. 3. Meningkatkan fungsi kognitif Fungsi kognitif (nalar) merupakan fungsi yang sangat penting dalam aktivitas kerja otak. Fungsi kognitif memungkinkan seseorang untuk berpikir, mengingat, menganalisis, belajar dan secara umum melakukan aktivitas mental yang lebih tinggi (higher mental processes). Secara umum musik mampu membantu seseorang untuk meningkatkan konsentrasi, menenangkan pikiran, musik membentuk nuansa ketenangan dan membantu seseorangdalam melakukan meditasi. Jadi, musik membantu individu mengembangkan proses mental yang lebih tinggi untuk meningkatkan kesadaran. 4. Merangsang proses asosiatif Musik merangsang tumbuh dan berkembangnya kemampuan asosiatif anak. lagu anak-anak yang di rancang dengan menyisipkan kata-kata yang merupakan salah satu sarana untuk mengembangkan kemampuan asosiatif anak. irama musik yang sesuai dengan daya tangkap musikal anak menumbuhkan ritme 26 internal pada dirinya. 5. Merangsang rekognisi (mengenali kembali) Proses rekognisi merupakan salah satu proses penting dalam fungsi berpikir. Banyak orang mungkin tidak begitu menyadari bahwa proses ini berlangsung cukup kompleks dan melibatkan ragam fungsi kerja otak. 6. Musik memperluas gudang ingatan Musik merupakan bentuk data yang sudah terorganisir dalam irama dan intonasi serta interpretasi. Bentuk data yang sudah terorganisir ini merupakan satu kesatuan utuh dan bukan merupakan kepingan data yang setiap kali harus di rancang bangun ketika individu hendak memanggil kembali ingatannya. Ketika seorang anak belajar sebuah kagum, ia belajar menghafal kata dan kalimat satu persatu. Kata, kalimat dan irama merupakan elemen-elemen yang berdiri sendiri. Namun, ketika sudah menguasai lagu tersebut, lagu itu menjadi suatu bentuk kesatuan yang tidak terpisahkan. Akibatnya, jika kata kata dan kalimat lagu diubah, anak membutuhkan waktu lama untuk menyesuaikannya kembali. Jadi, musik merupakan data yang juga berfungsi sebagai perangsang untuk memanggil kembali ingatan. 7. Merangsang perkembangan bahasa Sudah banyak pakar mengembangkan sarana musik untuk program belajar bahasa bagi anak. dalam program pendidikan diberbagai lembaga pendidikan bahasa, musik serta lagu 27 sering digunakan untuk membantu para siswa agar lebih mampu belajar bahasa. Dalam masyarakat umum pun banyak orang mengenal istilah asing karena mereka mengenal lagu yang mereka dengar dan nyanyikan. Sebagian orang memahami makna syair lagu dari seringnya mendengar lagu tersebut, tetapi ada pula sebagian orang yang kemudian tergugah untuk mengetahui secara pasti dan lebih mendalam tentang makna syair dari lagu tersebut 8. Merangsang berpikir ritmis Tidak dapat dipungkiri bahwa musik mengandung irama atau ritme. Mendengar, belajar dan memahami musik merupakan suatu proses belajar memahami irama. Ketika anak-anak disekolah mulai belajar musik denganbertepuk tangan, mereka mengawali proses berpikir secara ritmis. Ketika mereka bermain dengan iringan musik tertentu, langkah-langkah gerakan tubuh merekapun diselaraskan dengan ritme musik yang mengiringi aktivitas mereka. 2.3 Data Khusus 2.3.1 Spesifikasi Buku Berikut ini adalah rencana rancangan buku : Naskah : Hilda Sabella Stephanie Desainer : Hilda Sabella Stephanie 28 Spesifikasi : Buku akan di desain dalam 1 paket pembelajaran, yaitu : 1. Buku teori 2. Buku lagu 3. Buku aktifitas Buku teori : 20 cm x 20cm Buku lagu : 20 cm x 20cm Buku aktifitas : 20 cm x 20cm Tebal : Buku teori : 20 halaman Buku lagu : 10 halaman Buku aktifitas : 30 halaman Kerangka Buku : Buku teori Pengenalan tentang : 1. Kunci G dan F 2. Garis paranada 3. Ketukan 4. Nama not 29 5. Tanda istirahat 6. Posisi tangan 7. Posisi duduk Aktifitas anak 1. Mewarnai not 2. Stiker book 3. Buku aktifitas 4. Mencari Not Hilang Buku lagu 1. Lompat tali 2. Bulan dan Bintang 3. Kupu kupuku 4. Olah Raga pagi 5. Naik Tangga 2.4 Target Sasaran Demografis Seks : Laki-laki dan Perempuan Usia : 3 – 5 Tahun 30 Pendidikan : Pre school - TK Kelas Sosial :A Geografis Sasaran umum : DKI Jakarta Sasaran khusus : Kota kota besar di Indonesia Psikografis Personality : 1. Memiliki kesenangan dalam musik 2. Aktif 3. Playfull dan fun. 4. Bersikap Kritis, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi 5. Keratif Behaviour : 1. Suka membaca buku.. 2. Suka mendengarkan musik.. 3. Senang bermain. 4. Memiliki hobi bermain • Lifestyle : 31 1. Berpendidikan dan bersekolah ditempat berakreditasi A 2. Senang membeli mainan dan buku buku yang interaktif 3. Pakaian yang dikenakan bermerek 4. Sering berpergian ke luar kota/negeri bersama keluarga 2.5 Analisa SWOT 2.5.1 Strength 1. Buku panduan yang akan disukai oleh anak-anak yang memilki hobi bermain piano ataupun baru ingin mencoba. 2. Gaya ilustrasinya yang menarik membuat anak-anak penasaran untuk mencoba bagaimana bermain piano. 3. Gaya bahasanya yang ringan dan mudah di mengerti 1. Weakness 1. Peminatnya hanya pada golongan tertentu. 2. Sering terjadi kebosanan dini pada anak, dikarnakan metode dan alat pembelajaran yang kurang menarik. 3. Orang tua yang kurang mendukung dalam proses pengembangan anak, seperti meuangkan waktunya dalam proses belajar anak.. 32 2. Opportunity 1. Belum ada buku teori musik anak di Indonesia yang mengemas metode belajar musik piano dalam cara yang menarik. 2. Panduan yang rata-rata menggunakan bahasa Inggris dan sulit untuk di mengerti. 3. Threatment 1. Banyaknya saingan dari luar seperti Inggris, Australia, Amerika, yang jumlahnya cukup banyak. 2 Pandangan banyak masyarakat bahwa belajar piano adalah sesuatu membosankan dan sulit dipahami. 3. Kurangnya apresiasi musik terutama piano di Indonesia 3. Orang tua dari anak pada zaman sekarang lebih banyak menuntu anaknya untuk belajar musik mainstream. 1.6 Data Pembanding Penulis telah melakukan riset, dan kesimpulan yang didapat adalah sangat jarang bahkan hampir tidak ditemukannya buku teori musik di toko-toko buku di Indonesia, maka dalam hal ini pembanding akan memberikan contoh-contoh buku buku teori musik yang ada di luar negeri. Buku-buku tersebut seperti : 33 bastien theory book – Theory and Ear Training party By Christine H. Barden, Gayle Kowalchyk, E. L. Lancaster 34 Music theory for Young Children - ying ying ng My First Piano Adventure 35 BAB III 36