SHK JUNI 2017 - Jemaat GPM Wayame, Klasis Pulau Ambon Utara

advertisement
Kamis, 01 Juni 2017
Kisah 1 : 15 - 20 (T)
Jumat, 02 Juni 2017
Kisah 1 : 21 - 22 (T)
Hiduplah Oleh Roh Kudus
Ketekunan Melayani
etika Ratu Victoria masih kecil, ia tidak menyadari
bahwa di kemudian hari, ia akan mewarisi takhta
Kerajaan Inggris. Para guru yang bertugas
mengajarinya merasa frustasi, karena mereka tidak dapat
menumbuhkan motivasi kepadanya. Ia tidak mau belajar
dengan sungguh-sungguh. Akhirnya, para guru memutuskan
untuk memberi tahu bahwa suatu hari ia akan menjadi ratu
Inggris. Setelah mendengar hal tersebut, Victoria berkata,
“kalau begitu saya akan jadi anak yang baik.” Kesadaran
bahwa ia akan mewarisi panggilan mulia ini memberinya
rasa tanggung jawab yang mempengaruhi tingkah lakunya
secara mendalam semenjak hari itu dan seterusnya. Kisah
Ratu Victoria tersebut tentu menginspirasi kita sebagai
orang percaya yang sadar bahwa kita adalah murid Yesus.
Sebab sebagai murid Yesus, kita bertanggung jawab
menjadi orang yang taat kepada-Nya dan melakukan apa
yang menjadi kehendak-Nya. Berbeda dengan Yudas yang
merupakan bagian dari kelompok murid Yesus.Namun tidak
sungguh-sungguh sadar akan keberadaan dirinya sebagai
murid Yesus hingga akhir hayatnya. Sebaliknya, ia bahkan
berani melakukan kejahatan terhadap Yesus. Hal ini
disebabkan pula karena hidupnya tidak dipimpin oleh Roh
Kudus. Yudas telah mengabaikan peranan Roh Kudus
baginya sehingga tanpa rasa takut dan malu, ia kemudian
menjual Yesus. Apa yang dilakukan Yudas menjadi catatan
penting bagi kita untuk tidak dipelajari atau dijadikan
contoh.
uatu ketika, hiduplah satu batu yang besar dan kuat.
Dengan kekuatannya, ia sangat menyombongkan diri.
Lalu datanglah si api. Dengan kekuatan panasnya api
tersebut mencoba untuk membakar dan melelehkan batu itu,
tapi hasilnya sia-sia. Batu itu tetap berdiri kokoh.Kemudian
datanglah air.Ia datang dalam bentuk tetesan-tetesan yang
jatuh tepat di atas batu itu. Si batu pun hanya tertawa,
“bagaimana mungkin kau dapat mengalahkanku, kau hanya
tetesan air…” tapi air itu tetap menetes, 1 hari, 1 minggu, 1
bulan, 1 tahun dan sampai bertahun-tahun kemudian hingga
batu itu pun berlubang karena tetesan air tersebut. Ternyata
air dapat mengalahkan batu karena ketekunannya.
Ketekunan memang merupakan nilai penting yang harus
dimiliki seseorang dalam melakukan tugas bersaksi dan
melayani. Rasul Petrus menekankan pentingnya nilai ini
ketika meminta persekutuan untuk memilih orang lain untuk
menggantikan Yudas. Menurut Petrus, orang tersebut
mestinya adalah orang yang setia dan tekun terlibat dalam
persekutuan para murid Yesus selama ini. Sebab orang
seperti itu, tentunya betul-betul mengenal dan meyakini
Yesus yang telah bangkit. Supaya dengan demikian
kesaksiannya dapat diterima dan dipercayai oleh orang lain.
Sebagai orang percaya, kita pun dipercayakan oleh Tuhan
Allah untuk melakukan pelayanan di tengah-tengah dunia
ini.Karena itu, spirit melayani yang dilakukan dalam
ketekunan dan kesetiaan mestinya menjadi spirit kita.
K
Doa: Tuhan, pimpinlah kami dengan Roh-Mu. Amin.
1
S
Doa: Tuhan, kuasailah kami dengan Roh-Mu, supaya kami
tekun melakukan tugas dan pelayanan kami. Amin.
2
Sabtu, 03 Juni 2017
Kisah 1 : 23 - 26 (T)
Minggu, 04 Juni 2017 Yoel 2:28-29 & Gal. 5:16-26 (T)
Kuasa Doa
Roh Kudus Membarui
hon Wesley percaya bahwa bukan khotbah-khotbahnya,
melainkan doa umat Allahlah yang menyebabkan
ribuan orang datang kepada Kristus melalui
pelayanannya. Oleh sebab itu ia berkata: Allah tidak
melakukan apa pun selain menjawab doa umat-Nya. Apa
yang dikatakan Wesley tetang kuasa doa sangatlah benar.
Dengan berdoa, pelayanan kita menjadi berkat bagi banyak
orang. Dan melalui doa, kita memperoleh kekuatan untuk
melakukan banyak hal bahkan yang sulit sekalipun. Untuk
itu sebagai orang percaya, kita mesti melandasi segala
sesuatu yang kita lakukan dengan doa. Sama seperti yang
dilakukan oleh Petrus dan persekutuan saat itu.Mereka
berdoa lebih dulu sebelum melakukan pemilihan terhadap
pelayan baru menggantikan Yudas.Sebab Petrus dan
persekutuannya meyakini bukan karena hasil membuang
undi menentukan Matias yang dipilih.Melainkan karena
Allah berkenan dan memberkati cara membuang undi
menjadi sarana untuk menunjukkan pilihan-Nya. Matias
yang terpilih menunjukkan bahwa Allah lebih mengenal
siapa yang tepat untuk melakukan pekerjaan pelayanan dari
pada Petrus dan persekutuannya. Dan itu hanya bisa terjadi
karena Petrus dan persekutuan saat itu mengandalkan Tuhan
melalui doa yang mereka lakukan. Demikian juga
seharusnya dengan kita. Kita mesti mengandalkan Tuhan
dalam hidup ini.Dan kesetiaan kita berdoa menjadi bukti
nyatanya.
J
aya membaca sebuah tulisan khotbah di internet yang
menceritakan adanya ajaran mengenai orang yang
dipenuhi Roh Kudus. Dalam tulisan itu diceritakan,
ada seorang ibu yang kata orang segerejanya telah dipenuhi
oleh Roh Kudus, sehingga ibu itu disebut ibu Roh Kudus.
Ibu ini berdoa dan dapat melihat hari depan orang, dapat
melihat feng sui (tata letak) rumah orang baik atau jahat.
Dapat juga menolak bala atau nasib sial seseorang.Saya pun
terkejut membaca cerita ini. Apakah memang seperti ini
peranan Roh Kudus? Dalam bacaan kita di Yoel memang
menyebutkan bahwa Roh Kudus turun dan teruna-teruna
akan mendapat penglihatan. Namun arti dari penglihatan
tidak dimaksudkan pada kemampuan teruna menjadi seperti
seorang paranormal. Melainkan artinya teruna memiliki
kemampuan menampilkan pesan kenabian yang telah
diterima. Dengan kata lain peranan Roh Kudus yakni
memampukan orang percaya untuk memahami kehendak
Tuhan dan menyatakannya dalam hidup orang tersebut. Jadi
Roh Kudus memang berperan untuk membaharui hidup
seseorang sesuai dengan kehendak Allah. Hal ini ditegaskan
pula dalam kitab Galatia, dimana Roh Kudus memampukan
seseorang menghadirkan buah-buah Roh dalam hidupnya.
Pesan firman Tuhan ini juga berlaku bagi kita yang telah
menerima Roh Kudus.Supaya kita mampu menyatakan
kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan dll
dalam hidup kita, dimulai dari kehidupan keluarga kita.
Doa: Tuhan, ajarlah kami untuk tekun berdoa. Amin.
Doa: Tuhan, baruilah kami dengan Roh-Mu. Amin.
3
S
4
Senin, 05 Juni 2017
Yesaya 44 : 1 - 5 (T)
Air, Roh Kudus dan Kehidupan
S
uatu hari seorang ayah dan anaknya sedang duduk
berbincang-bincang di tepi sungai. Sang ayah berkata
kepada anaknya, “lihatlah anakku, air begitu penting
dalam kehidupan ini, tanpa air kita semua akan mati. Pada
saat yang bersamaan, seekor ikan kecil mendengar
percakapan itu dari bawah permukaan air, ikan kecil itu
mendadak gelisah dan ingin tahu apakah air itu. Ikan kecil
itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil
bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, “hai tahukah
kamu di mana tempat air berada? Aku telah mendengar
percakapan manusia bahwa tanpa air kehidupan akan mati”.
Ternyata semua ikan yang telah ditanya tidak mengetahui di
mana air itu, si ikan kecil itu semakin kebingungan, lalu ia
berenang menuju mata air untuk bertemu dengan ikan sepuh
yang sudah berpengalaman.Kepada ikan sepuh itu ikan kecil
menanyakan hal yang sama, di manakah air?” Ikan sepuh itu
menjawab dengan bijak, “tak usah gelisah anakku, air itu
telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak
menyadari kehadirannya. Memang benar, tanpa air kita
semua akan mati”. Bukan hanya untuk ikan, tapi juga untuk
manusia, air merupakan kebutuhan utama. Air adalah milik
Tuhan yang telah diberikan kepada kita supaya kita
memiliki kehidupan. Sama seperti Allah telah memberikan
Roh Kudus kepada kita supaya kita juga hidup.Demikianlah
mestinya kita hidup menghargai air pemberian Tuhan
dengan menjaganya dan menghargai Roh Kudus pemberian
Tuhan dengan hidup dituntun oleh Roh Kudus.
Doa: Tuhan, tuntunlah kami dengan Roh Kudus-Mu supaya
kami menjaga dan merawat air di sekitar kami. Amin.
5
Selasa, 06 Juni 2017
Mazmur 65 : 6 - 9 (T)
Bersyukurlah dan Cintailah Alam ini!
337 “Betapa Kita Tidak bersyukur” merupakan
lagu yang menekankan aspek pengucapan
syukur karena kuasa Tuhan nyata memberkati
alam kita menjadi kaya dan subur.Aspek ini juga ditegaskan
dalam bacaan kita di Mazmur 65:6-9. Ketika Tuhan Allah,
Pencipta, berkuasa atas alam semesta yang membawa
ancaman sehingga manusia memperoleh kehidupan, maka
manusia patut bersyukur kepada-Nya. Dengan bersyukur,
kita menyadari bahwa kita adalah makhluk yang terbatas
karena itu kita membutuhkan Tuhan Allah. Melalui akta
pengucapan syukur, kita sekaligus disadarkan akan relasi
kita dengan alam yang mestinya berlangsung dalam rasa
kepedulian dan tanggung jawab untuk menjaga serta
memelihara alam. Hanya dengan demikian pengucapan
syukur yang kita aktakan tidak hanya sebatas kata-kata,
namun juga aksi nyata kita. Sebab realitasnya, alam yang
mengancam kehidupan manusia tidak hanya terjadi diluar
kendali manusia, melainkan juga karena perbuatan manusia
yang merusak alam. Oleh sebab itu, tanggung jawab kita
untuk menghargai alam dan merawatnya sudah seharusnya
kita mulai dari keluarga. Orang tua yang merupakan tokoh
utama dalam keluarga pun bertanggung jawab menanamkan
nilai-nilai cinta dan peduli terhadap alam kepada anak-anak
melalui nasihat hingga keteladanan hidup yang dinyatakan.
KJ
Doa: Tuhan, ajarilah kami untuk tahu bersyukur dan tahu
menjaga serta merawat alamini. Amin.
6
Rabu, 07 Juni 2017
2 Raja-Raja 2 : 19 - 22 (T)
Kamis, 08 Juni 2017
Yehezkiel 47 : 1 - 5 (T)
Garam Yang Menyehatkan
Air Lambang Kehidupan
eorang ibu paruh baya, namanya Ibu Saly, dikenal
sebagai seorang yang murah hati. Kepeduliannya
kepada sesama begitu besar sampai-sampai ia rela
menanggung seluruh biaya perawatan seorang ibu lanjut
usia, tetangganya, dengan uang hasil kerjanya sebagai
tukang cuci pakaian. “ Keluarganya sudah tidak ada yang
merawat.Jadi tolong dirawat, saya akan membayar biayanya
setiap bulan,”kata ibu Saly kepada pengurus panti jompo.
Kehadiran dan kepedulian bu Saly kepada sesama ibarat
garam yang “menyehatkan” lingkungannya. Kita semua
tahu fungsi garam. Apakah yang terjadi seandainya tidak
ada garam?Kita menyantap makanan yang hambar,
makanan menjadi cepat membusuk dan sebagainya. Suatu
kejadian di kota Yerikho menunjukkan manfaat garam.
Meski letaknya strategis, tapi kota itu kondisinya tidak baik.
Airnya buruk dan banyak perempuan mengalami keguguran.
Untuk memperbaiki kondisi itu, Tuhan memerintahkan
Elisa untuk melemparkan garam ke mata air kota tersebut.
Melalui garam itulah, Tuhan menyehatkan air di kota
Yerikho. Kita semua adalah garam dunia. Demikianlah
Yesus memanggil kita, para pengikut-Nya.Sudahkah kita
memenuhi harapan Tuhan agar kita menjadi garam yang
“menyehatkan” dimanapun kita berada? Kasih, kepedulian
dan perbuatan baik kita kepada sesama adalah kesaksian
yang dapat membawa orang lain memuliakan Bapa yang di
Sorga. Marilah kita menjadi garam yang menyehatkan.
ir merupakan kebutuhan vital dalam kehidupan
manusia. Tidak ada seorangpun yang dapat hidup
tanpa air. Begitu pentingnya air dalam hidup kita,
membuat kita harus selalu sadar bahwa kita harus menjaga
dan merawat air sebagai salah satu sumber kehidupan kita
dengan sebaik-baiknya. Air yang dibutuhkan oleh semua
ciptaan untuk hidup bersumber dari Allah, bahkan hidup itu
sendiri berasal dari Allah.Itulah kasih Allah yang tak terukur
bagi hidup kita manusia. Yehezkiel dalam panggilan
pelayanannya merasakan sungguh campurtangan penyertaan
Allah dan itu ditunjukan kepadanya melalui sebuah
penglihatan tentang air yang keluar dari bait Allah.
Penglihatan tersebut adalah simbol dari kasih dan berkat
Allah.Air melambangkan kehidupan. Dan dimana ada air
maka terdapat kehidupan. Bukan hanya bagi manusia, tetapi
juga bagi ciptaan Tuhan yang lain, hewan dan tumbuhan.
Sama seperti hidupyang diberikan Tuhan itu harus kita jaga,
maka kita juga harus menjaga dan merawat air yang ada
dalam kehidupan kita. Sebab air bisa menjadi ancaman
kehidupan bagi manusia dan lingkungan juga semua ciptaan
yang lain, jika tidak dijaga dan dipelihara. Karena itulah,
mari kita jaga dan lestarikan hutan-hutan, pohon-pohon
yang menjadi sumber air agar hidup semua makhluk ciptaan
terus terjamin dimasa kini dan masa yang akan datang.
S
Doa:
Tuhan, biarlah kami menjadi garam yang
menyehatkan dimanapun kami berada. Amin.
7
A
Doa: Tuhan, ajarilah dan mampukanlah kami untuk dapat
menyelamatkan orang lain dan alam ciptaan Tuhan
ini. Amin.
8
Jumat, 09 Juni 2017
Yehezkiel 47 : 6 - 12 (T)
Sabtu, 10 Juni 2017
Amsal 12 : 10 - 11 (T)
Jadikan Aku Air Yang Berguna
Kerja Keras Membawa Berkat
ebagai anak-anak Tuhan, kita harus dapat memberi
dampak atau pengaruh kepada orang-orang yang ada
disekitar kita, termasuk lingkungan alam disekitar
kita. Dan dampak yang kita berikan haruslah dampak yang
positif, bukan negatif sehingga kehadiran kita akan
membawa berkat dan kebahagiaan bagi sesama. Bagian
bacaan hari ini walaupun merupakan sebuah penglihatan
yang diberikan Tuhan bagi Yehezkiel, namun makna dari
penglihatan ini sesungguhnya mau mengajarkan kepada kita
bahwa seperti sungai yang keluar dari bait Allah yang
memberikan kehidupan disepanjang alirannya, sehingga
pohon-pohon yang berada disekitarnyapun menjadi hidup
dan bahkan memberi buah sepanjang waktu, demikianlah
seharusnya kehidupan kita manusia. Kalau air dipakai oleh
Allah untuk menghidupi dan memelihara semua ciptaanNya, kehidupan kita sebagai manusia pun harus
memberikan kehidupan bagi orang lain termasuk alam
sekitar kita. Bila kita sungguh-sungguh menyadari
kehidupan yang Allah anugrahkan ini bukan hanya bagi kita
manusia, maka kita akanmenghargai dan bertindak dengan
hati-hati serta bijaksana agar jangan karena kepentingan
kita, alam ciptaan ini menjadi korban. Ingat, semua ciptaan
Allah berguna bagi kehidupan kita manusia, karena itu mari
kita jaga, pelihara dan manfaatkan alam ini dengan sebaikbaiknya.
anusia, hewan dan tumbuhan adalah sama-sama
ciptaan Allah yang dihadirkan untuk saling
menopang kehidupan satu dengan yang lain.
Karena itu, menjaga dan memelihara tumbuhan serta hewan
dengan baik adalah wujud dari kasih dan kepedulian kita
sebagai manusia terhadap ciptaan Tuhan yang lain. Ini
diingatkan oleh penulis Amsal melalui bacaan kita hari ini,
agar kita selalu ingat bahwa hewan bermanfaat bagi
manusia dalam banyak hal. Selain sebagai makanan, hewan
juga digunakan sebagai sarana untuk bekerja, dan bisa
menjadi sumber pendapatan kita. Memang Amsal juga
menganjurkan agar kita bekerja dengan mengolah tanah
demi hidup,agar mendapatkan berkat yang berkelimpahan
dari kerja keras dan keringat kita sendiri. Menikmati hasil
keringat sendiri jauh lebih baik daripada menikmati hidup
yang berkelimpahan dengan kekayaan, tetapi itu didapat
dengan cara berjudi dan merampas hak dan milik orang lain.
Hasil yang kita peroleh melalui cara-cara yang tidak
berkenan atau mengorbankan orang lain, tidak akan
mendatangkan berkat atau sia-sia belaka. Karena itu,mari
kita bekerja keras dengan tangan kita sendiri memanfaatkan
ciptaan Tuhan yang lain, hewan dan tumbuhan, karena
dengan bekerja keras itulah membawa berkat berkelimpahan
dalam hidup kita.
S
Doa: Tuhan, kiranya kehidupan kami menjadi air yang
berguna untuk menghidupkan orang lain. Amin.
9
M
Doa: Berkatilah usaha dan kerja keras kami ya Tuhan,
supaya menjadi berkat bagi seisi keluarga dan orang
lain. Amin.
10
Senin, 12 Juni 2017
Minggu, 11 Juni 2017
Ulangan 16 : 19 - 20 (T)
Efesus 6:10 -20 (T)
Tetaplah Bersikap Adil
Kenakan Perlengkapan Senjata Allah
ita mungkin masih ingat pesan bang napi:
“kejahatan bisa terjadi bukan hanya karena ada niat
dari pelakunya, tetapi kejahatan juga bisa terjadi
karena ada kesempatan, waspadalah, waspadalah! Dalam
menjalani kehidupan ini, kita harus waspada terhadap
kemungkinan hal-hal buruk yang bisa terjadi. Karena itu
kita perlu melakukan antisipasi dari awal, membuat
pengamanan dan perlindungan. Menurut Paulus dalam
bacaan kita hari ini, kewaspadaan kita bukanlah melawan
darah dan daging melainkan iblis dengan tipu dayanya. Kita
diingatkan untuk tidak menjadi mangsa dari iblis tetapi kita
adalah laskar Kristus untuk melawan dan menghancurkan
kuasa iblis. Sebagai anak-anak Allah kita telah
diperlengkapi untuk menghadapi kehidupan ini dengan
perlengkapan senjata Allah untuk mengalahkan segala tipu
daya dan muslihat iblis. Berikatpinggangkan kebenaran,
berbajuzirahkan keadilan, berkasutkan kerelaan untuk
memberitakan Injil, memakai perisai iman, menggunakan
ketopong keselamatan dan mengandalkan pedang Roh yaitu
Firman Allah. Inilah perlengkapan yang diberikan oleh
Tuhan supaya kita kuat dan mampu menghadapi kehidupan
ini dengan segala kuasa dan tipu muslihat iblis didalamnya,
jangan andalkan kekuatan sendiri, marilah andalkan Tuhan
dan pakailah seluruh perlengkapan Allah supaya kita
menjadi pemenang atas kehidupan di dunia ini.
K
Doa: Tuhan, lengkapilah kami dengan perlengkapan
senjata-Mu agar menang melawan kuasa iblis. Amin.
11
erbicara tentang melakukan keadilan, bukan hanya
menjadi tugas para hakim dan petugas pengadilan,
tetapi juga tugas kita semua. Dalam fungsi dan peran
kita masing-masing, sebagai orang percaya kita dipanggil
untuk hidup melakukan keadilan dan menghadirkan
keadilan bagi orang lain. Allah itu adil, dankarena itu Allah
mau agar kita juga senantiasa bersikap adil dan menjadi
pelopor keadilan. Memang tantangan untuk berlaku adil
sering kita temui dalam praktek hidup tiap hari, entah itu
tantangan disogok atau di suap dengan sejumlah uang,
jabatan, fasilitas dan sebagainya, atau terbeban dan malu
hati karena ada punya hubungan keluarga dan kekerabatan,
sungkan karena orang itu sudah berjasa kepada kita, dan
sebagainya. Musa tahu tantangan ini, karena itu ia
mengingatkan para pemimpin Israel termasuk kita semua
agar dalam melakukan keadilan, jangan kita terpengaruh
dengan sogokan atau memandang siapa orang itu. Kita
adalah orang-orang yang hidupnya sudah dipimpin oleh Roh
Kudus.Karena itu, kita harus melakukan hal-hal baik, benar
dan adil yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Kita
bertindak adil kepada siapa saja dengan tidak memandang
siapa orang itu atau karena menerima sesuatu. Marilah kita
melakukannya mulai dari dalam keluarga kita sendiri, di
tempat kerja, dalam pelayanan dan ditengah masyarakat.
B
Doa: Tuhan, mampukanlah kami dengan kuat kuasa-Mu
untuk bersikap baik dan adil terhadap siapapun juga.
Amin.
12
Selasa, 13 Juni 2017
Yehezkiel 45 : 9 - 12 (T)
Rabu, 14 Juni 2017
Amsal12 : 17 - 20 (T)
Jangan Menindas dan Menganiaya Orang Lain
Jalan Kebenaran Terkadang Sulit
ita besryukur sebagai orang percaya, hidup kita
selalu dituntun oleh Roh Kudus yang mengarahkan
kita untuk hidup dengan baik. Kebaikan itu nampak
ketika kita dapat hidup berdampingan dengan sesama tanpa
saling menindas dan menghancurkan. Kenyataan
membuktikan bahwa, masih banyak kita dapati praktek
hidup anak-anak Tuhan yang menindas dan menganiaya
sesamanya. Apalagi terhadap orang-orang yang miskin dan
lemah dalam masyarakat. Mereka sering mendapat
perlakuan yang tidak adil, karena hak-hak mereka tidak
diberikan sesuai dengan apa yang seharusnya. Yehezkiel
dalam bacaan kita hari ini menasehati para pemimpin untuk
berhenti menindas dan menganiaya orang-orang yang lemah
dan miskin serta tidak merampas apa yang menjadi hak-hak
mereka. Dan sebagai gantinya mereka harus melakukan
kebenaran dan keadilan, jujur untuk memberikan apa yang
seharusnya menjadi milik orang lain. Termasuk mereka
yang miskin dan lemah. Sebagai orang percaya yang
dipimpin oleh Roh Kudus, kitapun diingatkan untuk harus
berlaku adil dan benar kepada siapa saja dan tidak menindas
serta menganiaya orang yang lemah. Hal ini kita lakukan
karena kita sadar bahwa kita semua adalah sama-sama
ciptaan Tuhan yang setara. Berhenti menindas dan
menganiaya orang lain.
skup Agung Oscar Romero dari El Savador adalah
uskup yang sangat terkenal gigih membela orangorang yang tertindas. Beliau akhirnya mati ditembak
tentara pemerintah karena memperjuangkan kebenaran dan
keadilan bagi rakyat kecil. Ketika ia sedang melaksanakan
Perjamuan Kudus dan berkata: “Inilah darah-Ku” saat itu
sebuah peluru menembusi dadanya dan ia meninggal saat itu
juga. Keberaniannya membela rakyat kecil karena matanya
sendiri menyaksikan berbagai penindasan yang dilakukan
pemerintah saat itu.Ia berani melawan kekuasaan baik yang
ada dalam gereja yang pro staus quo maupun kekuasaan
militer. Tidak heran kalau umat sangat mencintainya dan
berteriak histeris ketika ia ditangkap suatu kali oleh tentara
pemerintah. Ia tahu bahwa perjuangannya untuk
menegakkan kebenaran dan keadilan akan beresiko besar
bagi dirinya. Namun hal itu tidak menyurutkan keingannya
untuk membela kebenaran dan memperjuangkan keadilan
bagi mereka yang tertindas. Hal ini mau bilang bahwa
untuk menyatakan kebenaran dan keadilan sering kali kita
diperhadapkan dengan kesulitan dan tantangan karena masih
banyak orang yang mencintai dusta, tipu daya dan
kejahatan. Namun hal itu tidak boleh membuat kita berhenti
untuk mengatakan kebenaran. Sebab di saat kita
mengatakan kebeneran di sana kita sedang menghadirkan
keadilan seperti yang dikatakan firman hari ini: siapa yang
mengatakan kebenaran menyatakan apa yang adil.
K
Doa: Tuhan, ajarilah kami untuk tidak menindas dan
menganiaya sesama kamiyang miskin dan lemah.
Amin.
13
U
Doa: Tuhan, mampukanlah kami untuk terus melakukan
keadilan sekalipun banyak tantangan. Amin.
14
Kamis, 15 Juni 2017
Amsal 23 : 20 - 23 (23)
Jumat, 16 Juni 2017
Amsal 14 : 32 - 34 (34)
Kebenaran Menghasilkan Kebaikan
Kebenaran Tidak Bisa Dihambat
da seorang anak gadis yangdiminta untuk memilih
salah satu dari 4 (empat) pilihan yang ditawarkan
kepadanya. Keempat pilihan itu ialah kekayaan,
kedamaian, kesuksesan dan kebenaran. Anak itu kemudian
menanyakan kepada keluarganya, manakah yang bisa ia
pilih. Ayahnya mengusulkan supaya ia memilih kekayaan
dengan begitu mereka bisa hidup berkelimpahan sama
seperti dengan orang yang kaya. Ibunya mengusulkan dia
memilih kesuksesan supaya apa saja yang mereka upayakan
akan berhasil. Kakak laki-lakinya mengusulkan kedamaian
supaya dalam keluarga itu tidak terlalu banyak ribut antara
ayah dan ibu.Kakek perempuan meminta dia untuk memilih
kebenaran supaya dalam kehidupan keluarga selalu ada
kebaikan dalam hidup bersama. Setelah mempertimbangkan
semuanya anak gadis itu memilih kebenaran. Bacaan hari
ini mengingatkan kita untuk harus memilih kebenaran,
karena dengan melakukan kebenaran maka kebaikan akan
terjadi dalam kehidupan bersama. Sehingga kedamaian dan
kebahagian akan dialami dan dirasakansecara bersama.
eorang anak lelaki berusia lima tahun dirawat di
rumah sakit karena sakit tenggorakan sehingga ia
tidak bisa bicara. Sekalipun ia begitu menderita sakit,
namun ia tidak pernah lupa berdoa kepada Tuhan seperti
yang diajarkan suster yang merawatnya. Sambil berlutut di
atas tempat tidur, jari-jari kecil mungilnya dilipat dan
mulutnya terus berkomat-kamit mengucapkan doa kepada
Tuhan. Selama enam hari ia dirawat di rumah sakit, ia
semakin terbiasa dengan berdoa kepada Tuhan. Namun
suatu hari ia didatangi ibunya dan marah besar kepada suster
karena telah mengajarkan anaknya berdoa. Sekalipun ia
seorang Kristen namun ia tidak mau berdoa dan mengajar
anak-anaknya berdoa kepada Tuhan. Namun anak laki-laki
itu tetap berdoa sekalipun ia telah tiba di rumah di mana
seluruh keluarganya tidak biasa berdoa dan orang tuanya
melarangnya untuk berdoa. Ketika perang tiba, semua orang
berada dalam ketakutan, anak laki-laki itu tetap berdoa dan
mengajar adik-adik perempuannya untuk berdoa kepada
Tuhan. Karena kebiasaannya berdoa dalam keadaan apapun,
maka sekalipun sulit seluruh keluarga itu akhirnya benarbenar berdoa kepada Tuhan. Tuhan telah melengkapi anak
laki-laki itu dengan kuasa Roh Kudus sehinggga ia berani
melakukan apa yang benar bagi seluruh keluarganya.
Memang untuk menyatakan hal yang benar sering kita
diperhadapkan dengan tantangan tetapi ketika kita mampu
melakukannya maka Allah akan meninggikan derajat kita.
A
Doa: Ya Tuhan, mampukanlah kami untuk melakukan
kebenaran dalam hidup tiap-tiap hari, agar kebenaran
terus memenuhi seluruh bumi .Amin.
S
Doa: Tuhan, berilah kami keberanian untuk tetap
melakukan kebenaran. Amin.
15
16
Sabtu, 17 Juni 2017
Amsal 21 :21 (21)
Minggu, 18 Juni 2017
Yohanes 14 : 1 - 14 (T)
Surat Panjang Dari Allah
Menyatakan Kebenaran Melalui Perbuatan
ntonius seorang saleh yang hidup menyendiri
dipadang gurun Mesir.Namun tetap melakukan
komunikasi dengan banyak orang terhormat melalui
surat menyurat. Raja Konstantinus menyuratinya memohon
nasihatnya.Banyak pertapa menyuratinya meminta didoakan
olehnya. Melihat itu seorang muridnya menyatakan
kekagumannya bahwa para raja dan kaisar juga
menyuratinya. Namun kata Antonius, “apa yang ditulis para
raja, kaisar dan para pertapa tidak ada yang istimewa. Sebab
bagiku hanya ada satu surat yang panjang dan benar-benar
patut dibaca dan selalu terus dibacakan dan direnungkan.
Tentu para murid ingin mengetahui siapa yang telah menulis
surat yang sedemikian istimewa dan bertanya: “apa
gerangan surat panjang dan istimewa itu?” Dan Antonius
berkata: “surat yang saya maksudkan adalah surat dari Allah
yang diberikan bagi kita manusia untuk menuntun kita
kepada kebenaran dan itu adalah “Kitab Suci”. Dari kitab
suci itu Antonius mengajar tentang Tuhan dan kebenaranNya, tentang moral, tentang saling mengasihi dsbnya yang
membuat banyak orang selalu ingin datang untuk belajar
padanya. Karena itu kita diajak untuk terus menemukan
kebenaran Tuhan dalam Kitab Suci, sebab orang yang
melakukan kebenaran akan memperoleh hidup dan
dihormati banyak orang. Seperti yang dikatakan Firman
Tuhan hari ini: Siapa yang mengejar kebenaran dan kasih
akan memperoleh kehidupan, kebenaran dan kehormatan.
A
unda Theresa dari Kalkuta India bersama beberapa
suster diundang untuk bekerja di salah satu rumah
sakit di Rusia. Ketika mereka tiba di sana mereka
menyaksikan bagaimana para dokter bertindak kasar kepada
pasien. Bunda Theresa dan para suster mencari sebuah
ruangan untuk berdoa. Sesudah itu mereka membersihkan
rumah sakit, terutama dinding dan lantainya yang sudah
kotor, memandikan pasien, memberi mereka makan. Semua
itu dilakukan dengan wajah yang ceria dan penuh senyum.
Penampilan bunda Theresa dan para suster itu telah
mempengaruhi para dokter dan perawat di sana. Ketika
seorang pejabat dari Departemen kesehatan datang ke rumah
sakit itu dia heran menyaksikan perubahan yang terjadi,
terutama keramahan para dokter dan suster. Karena itu ia
pun berkata kepada para suster: “Apakah saya masuk di
rumah sakit yang salah? Bunda Theresa telah menunjukkan
jalan yang benar bagi para dokter dan perawat tentang
pelayanan yang baik kepada para pasien bukan melalui
nasihat dan ceramahnya, tetapi melalui perbuatan-perbuatan
kecil yang dilakukan dengan cinta yang besar. Tuhan Yesus
juga telah datang bukan hanya untuk menunjukkan jalan
yang benar bagi kita untuk memperoleh keselamatan dan
mengajar kita untuk melakukan yang baik, yang adil yang
benar. Tetapi Ia sendiri adalah Jalan dan Kebenaran dan
Hidup yang dinyatakan melalui hidup-Nya, pelayanan-Nya
dan pengorbanan-Nya demi keselamatan kita semua.
Doa: Tuhan, ajarlah kami untuk terus melakukan yang
benar dan baik. Amin.
Doa: Tuhan, hadirkanlah sukacita dan damai sejahtera-Mu
dalam hidup kami. Amin.
17
B
18
Senin, 19 Juni 2017
Matius 7 : 12 - 14 (T)
Selasa, 20 Juni 2017
Jangan Menahan Kebaikan Untuk Diri Sendiri
S
eorang Sikh dari India bersama sahabatnya
mengadakan perjalanan menyusuri bagian utara India
dan badai musim dingin menerpa mereka. Dalam
kabut badai salju itu mereka menemukan seseorang yang
sedang terbaring dipinggir jalan, tampak seperti sudah
meninggal. Orang Sikh itu berhenti dan memberi
pertolongan,
tetapi
temannya
terus
melanjutkan
perjalanannya. Orang Sikh itu memijit tangan dan kakinya
dan mengikis salju dari tubuhnya, kemudian membawa
orang itu dipunggungnya dan berjalan dengan susah payah.
Kehangatan tubuh keduanya menghasilkan daya hidup yang
lebih besar pada keduanya, membuat mereka mampu
menghadapi cuaca dingin yang membeku itu. Setelah satu
mil mereka berjalan dengan susah payah, orang Sikh itu
menemukan sahabatnya terbaring dipinggir jalan dan sudah
mati beku. Ia tidak memiliki kehangatan yang cukup untuk
melawan badai salju itu. Orang Sikh itu bisa selamat karena
dia mau berbagi hidup dengan orang lain. Karena ketika dia
memberi kehangatan, maka ia juga memperoleh kehangatan
yang sama dari orang itu. Tetapi temannya tidak mau
berbagi dengan orang lain, maka ia kehilangan semuanya.
Karena itu kita diajak untuk tidak menahan kebaikan hanya
untuk diri kita sendiri, tetapi mau berbagi dengan orang lain,
karena itu yang dikehendaki Tuhan. Kata Firman Tuhan:
Segala sesuatu yang kamu kehendaki orang perbuat
kepadamu perbuatlah demikian juga kepada mereka.
Doa: Tuhan, ajarlah kami untuk tidak menahan kebaikan
dari orang lain. Amin.
19
Wahyu 15 : 1 - 4 (3b)
Allah Sang Pemberi Kemenangan
S
ebagai warga gereja dan masyarakat sering kita alami
dan rasakan bahwa ada orang yang berusaha untuk
melakukan apa yang baik, benar dan adil bagi
kehidupan bersama orang lain. Tetapi apa yang
dilakukannya itu berakibat pada berbagai kejahatan yang
dilakukan oleh orang-orang yang memusuhi dan
membencinya. Karena dia memberikan warna hidup yang
berbeda dengan orang-orang yang memusuhinya.
Menghadapi kenyataan hidup yang demikian bacaan kita
hari ini mau mengingat kita. Bahwa orang-orang yang
berusaha untuk melakukan apa yang baik, benar dan adil
dalam hidup mereka adalah orang-orang yang telah
dimenangkan oleh Allah dari berbagai kejahatan yang ada
dalam dunia ini. Oleh karena itu, mereka selalu berusaha
untuk melakukan apa yang baik, benar dan adil. Sekalipun
untuk itu mereka harus mengalami berbagai penindasan dan
penderiataan hidup. Mereka percaya bahwa Allah sebagai
sumber kebaikan, kebenaran dan keadilan adalah Allah yang
akan memenangkan hidup mereka, baik sekarang maupun
pada waktu yang akan datang. Sebab Allah adalah hakim
yang benar dan adil yang akan memberi kemenangan bagi
orang-orang hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Apa yang
dilakukan oleh Allah menjadi sumber puji-pujian oleh
orang-orang percaya dan yang mengalami kasih-Nya dalam
hidup mereka sepanjang masa.
Doa: Tuhan, kuatkanlah kami untuk menghadirkan
kebaikan, kebenaran dan keadilan. Sekalipun di
tengah ancaman dan tekanan hidup. Amin
20
Rabu, 21 Juni 2017
Amsal 8 : 17 - 21 (20)
Kamis, 22 Juni 2017
Amsal 10 : 29 - 32 (29)
Hiduplah Sebagai Orang Berhikmat
Yesuslah Jalan, dan Kebenaran dan Hidup
itab Amsal berisikan berbagai ajaran Hikmat yang
sering dipersonifikasi sebagai Orangtua, sebagai
Pendidik, sebagai Pemimpin dalam masyarakat, dll.
Allah adalah Sumber Hikmat itu sendiri. Karena itu Allah
berkenan memberikannya kepada orang yang mencarinya
dan rindu memilikinya. Menjadi orang berhikmat tidak
hanya terkait dengan pendidikan seseorang, gelar seseorang
atau juga jabatan seseorang termasuk juga usia. Semua itu
bukan jamninan. Orang berhikmat adalah pertama-tama
orang yang takut akan Tuhan, selalu berjalan di jalan Tuhan,
setia menuruti kehendak-Nya dan melakukannya dengan
baik dan benar. Karena itu yang dibilang hikmat atau
kebijaksanaan atau wisdom itu nilainya lebih tinggi dari
emas, perak dan berbagai hal lainnya yang diinginkan oleh
manusia.Dia tidak gegabah, ceroboh atau semena-mena
dalam bersikap. Selalu mempertimbangkan segala sesuatu
dari cara Tuhan dan tidak bersandar hanya pada pengertian
sendiri. Orang berhikmat adalah orang yang mampu
mengelola hidup dengan penuh kearifan sehingga mampu
berjalan di jalan keadilan dan kebenaran. Dalam melakukan
berbagai tanggung jawab dalam keluarga, mintalah selalu
hikmat dari Tuhan menerangi seluruh jalan hidup kita
sehingga kita dapat menjadi teladan yang baik bagi anakanak dan bagi sesama dan dunia ini.
etiap orang selalu diperhadapkan dengan pilihan,
sama seperti yang dikatakan Matius 7:12-14, mau
pilih jalan yang lebar atau jalan yang sempit. Jalan
lebar itu mudah dilalui seperti jalan tol yang bebas
hambatan, tapi jalan sempit itu sulit dan penuh tantangan.
Oleh karena itu, banyak orang lebih suka memilih jalan
yang lebar daripada jalan yang sempit. Orang lebih suka
mendapatkan sesuatu dengan cara yang mudah dan tidak
mau mengalami kesulitan. Padahal, yang sulit itu punya
nilai yang lebih baik daripada yang mudah.Nasehat kitab
Amsal bagi kita semua sebagai persekutuan orang-orang
percaya supaya selama kita hidup di dunia ini, janganlah
kita salah memilih. Sebab pilihan itu yang akan menenukan
apa yang akan menjadi akhir dari hidup kita kelak.
Pengorbanan Yesus di kayu salib demi menebus segala dosa
dan kesalahan kita dan yang telah menganugerahi hidup
yang baru melalui kebangkitan-Nya, menyadarkan kita
semua agar tetap berada, hidup, bekerja, mengabdi dan
melayani di jalan Tuhan.Sekalipun jalan itu sempit dan
pintunya sesak, tetapi di situlah jalan menuju keselamatan
yang Tuhan sediakan. Marilah kita mensyukuri segala
nikmat dan rahmat-Nya yang selalu baru setiap pagi dan
bekerjalah dengan penuh ketulusan hati sebagai tanda
ketaatan dan kesetiaan kita kepada-Nya, maka yakinlah
Tuhan akan memperhitungkan semua itu sebagai kebenaran
dan kita beroleh kemenangan di dalam-Nya.
K
Doa: Tuhan Sang Hikmat, tuntunlah kami dengan hikmatMu agar kami mampu mengelola hidup keluarga
dengan benar. Amin.
21
S
Doa: Tuhan, jadilah jalan perlindungan dan keselamatan
dalam hidup kami. Amin.
22
Jumat, 23 Juni 2017
Amos 5 : 4 - 6 (T)
Sabtu, 24 Juni 2017
Amos 5 : 14 - 17 (T)
Carilah Tuhan Di Tengah Kerumunan Massa
Saling Berlaku Adil
i manakah kita bisa mencari Tuhan? Di gereja atau
di tempat-tempayt ibadah? Tidak selamanya Tuhan
ada di sana, sebab Ia tidak mau ruang gerak-Nya
dibatasi hanya dalam ruang dan waktu tertentu dan hanya
oleh orang tertentu saja. Mau bertemu Tuhan? Carilah di
tengah-tengah kerumunan hidup banyak orang yang sedang
bergumul dengan masalah perut, kesehatan, hak asasi, setiap
hari.Di situlah kita lebih bisa berjumpa dengan-Nya. Tidak
selamanya hanya di gedung gereja yang mewah dan ber AC,
dan di pastori yang mewah dengan meubeler yang
mahal.Ketika dengan hati yang tulus kita menjadi
kepanjangan tangan Tuhan untuk mengenyangkan mereka
yang lapar; ketika hati kita tergerak membantu keluarga
yang anak-anaknya kekurangan gizi; ketika hati kita
tersentuh memberi advokasi terhadap orang-orang kecil
yang menghadapi masalah hukum. Kita menjadi sahabat
bagi mereka yang terkena penyakit HIV/AIDS dan penyakit
berbahaya lainnya, maka di situlah kita sedang melakukan
kehendak Tuhan yang penuh kasih, kedilan dan kebenaran.
Bukan saja dalam ruang-ruang keagamaan, tetapi juga di
ruang-ruang sosial/publik. Lakukanlah kehendak Tuhan
dengan sepenuh hati, dan dengan segenap jiwa dan
kekuatan, maka kita akan hidup; kita dan anak-anak kita dan
juga orang-orang yang kita kasihi dan yang mengasihi kita
bahkan sampai pada musuh sekalipun.
abi Amos bilang: “Carilah yang baik dan jangan
yang jahat, supaya kamu hidup.” Menurut Amos
“yang baik” adalah berlaku adil, dan “yang jahat”
adalah tidak berlaku adil.Karena konteks pada waktu itu,
orang kaya dan penguasa hidup senang, sedangkan orang
miskin hidup menderita. Orang kaya dan penguasa tidak
peduli terhadap hidup orang miskin.Mereka memberi
pinjaman uang dengan bunga yang sangat tinggi, sehingga
orang miskin tak sanggup membayarnya. Jika mereka
membawa perkara ke pengadilan, mereka kalah karena tidak
punya uang untuk membayar para hakim. Itulah yang
disebut ketidakadilan sosial, dimana orang kaya bertambah
kaya dan orang miskin semakin jatuh miskin. Lalu
bagaimana dengan situasi kita sekarang ini? Ya,
ketidakadilan sosial masih saja kita rasakan. Hukum belum
banyak memberi rasa adil kepada masyarakat kecil, modal
untuk berusaha belum menjangkau masyarakat luas, harga
kebutuhan pokok semakin mahal, dst. Belum lagi relasi
sosial antar tetangga yang suka berkelahi; bahkan anggota
keluarga yang kurang harmonis.Suami kurang bersikap adil
terhadap istri, sebaliknya istri kurang bersikap adil terhadap
suami. Masing-masing pihak menuntut diperhatikan, tapi
kurang bersedia untuk memberi perhatian. Anak menuntut
supaya semua permintaannya dikabulkan, tapi dia sendiri
tidak dengar-dengaran. Ingat, yang baik ialah saling berlaku
adil supaya hidup rumah tangga bahagia.
Doa: Tuhan, buatlah hidup kami bermakna dan memberi
arti bagi semua orang yang menderita. Amin.
Doa: Tuhan, tumbuhkanlah rasa adil dalam hidup kami,
supaya kami saling peduli. Amin!
D
23
N
24
Minggu, 25 Juni 2017
Yohanes14 : 15 - 31 (T)
Senin, 26 Juni 2017
1 Korintus 2 : 1 - 5 (T)
Saling Mengasihi
Beriman Oleh Kekuatan Roh
anda bahwa seseorang mengasihi Yesus adalah ia
memegang dan melakukan perintah Yesus. Perintah
Yesus adalah saling mengasihi, yaitu mengasihi
Allah dan mengasihi sesama. Itulah yang disebut hukum
kasih: kasih kepada Allah dan kasih kepada manusia.
Hukum atau perintah ini memang tidak mudah untuk kita
lakukan.Oleh karena itu, Yesus memberikan Roh Kudus
untuk menolong kita agar mampu melakukan perintah-Nya
itu. Tidaklah mungkin kita mengasihi Allah, tapi membenci
sesama kita. Kalau kita mengasihi Allah berarti kita harus
nyatakan itu melalui kasih kita kepada sesama. Sebab tanda
bahwa kita mengasihi Allah adalah ketika kita mengasihi
sesama kita. Ketika kita saling mengasihi sebagai suami dan
istri, sebagai orang tua dan anak, sebagai saudara dengan
saudara, sebagai teman dan sahabat. Mengasihi berarti
saling mengutamakan kepentingan hidup satu sama lain.
Suami mengutamakan hidup istri dan anak-anak, istri
mengutamakan hidup suami serta anak-anak, dan bukan
kepentingan diri sendiri. Hidup bersama sebagai satu
persekutuan keluarga yang saling mengasihi.Kalau keluarga
kita sungguh-sungguh saling mengasihi, maka itu tandanya
Yesus hidup di dalam diri kita, dan di dalam keluarga kita,
sehingga kita pun hidup di dalam Tuhan. Hidup di dalam
Tuhan berarti kita meletakkan seluruh harapan, kerinduan
dan cita-cita di dalam rancangan-Nya yang penuh damai
sejahtera atau kebaikan bagi masa depan kita bersama.
eorang temanku berkata bahwa imannya tumbuh,
berkembang, dan berbuah bukan atas pemberitaan
seorang pendeta yang berpendidikan tinggi. Tetapi
atas pemberitaan dan pelayanan seorang penatua atau diaken
serta seorang pengasuh yang hanya berpendidikan SD
(Sekolah Dasar) yang melayani jemaat dimana dia berasal.
Sebab pada masa itu tidak ada pendeta yang melayani di
sana selama puluhan tahun yang lalu. Perkataan teman saya
itu benar adanya.Sama seperti yang disampaikan oleh rasul
Paulus dalam bacaan Alkitab hari ini bahwa pemberitaan
firman atau pemberitaan Injil Yesus Kristus tidak harus
disampaikan dengan hikmat manusia, melainkan hikmat
Allah atau dengan kekuatan Roh Kudus. Sebab hikmat
manusia itu menonjolkan kepandaian lidah atau kata-kata
manis dan indah yang meyakinkan. Sedangkan hikmat Allah
mengutamakan kerendahan hati, kejujuran, ketulusan dan
kesetiaan untuk bersaksi. Iman yang bertumbuh dari hikmat
manusia tak akan bertahan menghadapi tantangan, tetapi
iman yang bertumbuh dari hikmat Allah atau dengan
kekuatan Roh Kudus akan mampu bertahan menghadapi
kesulitan hidup. Apakah iman kita ini tumbuh dari hikmat
manusia atau hikmat Allah? Tiap orang tahu jawabannya.
Tetapi yang pasti, kita tetap membangun hidup beriman
kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita,
sehingga kita kuat menghadapi tangan hidup.
T
Doa: Tuhan, penuhilah kami dengan Roh Kudus agar kami
mampu saling mengasihi. Amin!
25
S
Doa: Tuhan, kuasailah hidup kami dengan Roh Kudus, agar
kami tetap percaya kepada-Mu. Amin!
26
Selasa, 27 Juni 2017
1 Korintus 2 : 6 - 9 (T)
Rabu, 28 Juni 2017
1 Korintus 2 : 10 - 13 (T)
Bangun Hidup Dengan Hikmat Allah
Di Tengah Kesulitan Ada Tuhan
ikmat Allah sangat jauh berbeda dengan hikmat
manusia. Sebab hikmat manusia menonjolkan
kemampuan berpikir, sehingga menolak segala
sesuatu yang tidak masuk akal. Hikmat Allah yang
dimaksudkan oleh rasul Paulus di sini ialah Yesus Kristus
yang datang ke dalam dunia untuk menyelamatkan kita dari
kuasa dosa dan maut. Orang yang mengandalkan hikmat
manusia tidak dapat menerima bahwa di dalam Yesus
Kristus, Allah masuk ke dalam dunia untuk
menyelamatkannya dari kehancuran. Oleh sebab itu mereka
menolak Yesus dan menyalibkan Dia. Padahal, Allah
menyelamatkan kita melalui Yesus Kristus yang menderita,
mati, dan bangkit. Itulah hikmat Allah dan jalan Allah.
Hikmat dan jalan Allah adalah tindakan untuk turun
menjumpai manusia, hidup dan bergaul dengan manusia,
sehingga merasakan apa yang dirasakan dan dialami oleh
manusia. Sedangkan hikmat dan jalan manusia ialah
tindakan untuk melompat naik ke atas puncak kekuasaan
dengan memperalat manusia demi mencapai tujuannya.
Dengan hikmat yang manakah kita membangun hidup
keluarga kita? Apakah hikmat manusia atau hikmat Allah?
Kalau kita bilang hikmat Allah berarti keluarga kita
menampilkan hidup yang saling mengerti dan memahami,
saling percaya dan setia, saling menjaga hati dan tidak
saling menyakiti. Bahwa setiap anggota keluarga bersedia
untuk berkorban demi kebaikan bersama.
aat sedang menulis materi ini, hatiku sedang
menangisi keadilan di negeri ini atas vonis 2 tahun
penjara terhadap Ahok. Namun, hatiku kuat manakala
membaca perikop bacaan hari ini, bahwa kita tidak
menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah,
supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita.
Saya memahami apa yang dikatakan oleh rasul Paulus
tersebut untuk mengingatkan kita bahwa hanya Roh Kudus
yang dapat membantu kita agar bisa mengerti kehendak
Allah dalam seluruh perjalanan hidup kita, walaupun terasa
sulit dan pahit. Kita bisa belajar dari banyak orang yang
tetap mengandalkan kuasa Tuhan di tengah tekanan dan
penderitaan. Salah satunya adalah Ahok. Sekalipun ia
difitnah dan diperlakukan tidak adil, tetapi ia tetap konsisten
dalam kata dan perbuatannya. Ia bekerja dan berjuang untuk
mewujudkan keadilan sosial bagi masyarakat Jakarta. Sebab
itulah yang Tuhan kehendaki ia lakukan. Ahok kuat
menghadapi proses peradilan yang panjang itu juga karena
dia meyakini kekuasaan Tuhan. Dia terus berjuang
mendapatkan keadilan karena dia tahu Tuhan tetap bersama
dia dalam segala situasi hidup.Lalu bagaimana dengan
keluarga kita? Apakah kita mengandalkan kekuatan Roh
Allah yang menuntun kita melaksanakan kehendak-Nya
atau mengikuti kehendak hati kita sendiri? Marilah kita
serahkan seluruh jalan hidup kita kepada Tuhan supaya kita
tidak binasa.
Doa: Tuhan, tuntunlah kami dengan hikmat-Mu. Amin!
Doa: Tuhan, kuatkanlah Ahok dan keluarganya, juga
keluarga kami dalam menghadapi kesulitan. Amin!
H
27
S
28
Kamis, 29 Juni 2017
1 Korintus 2 : 14 - 16 (T)
Jumat, 30 Juni 2017
Kisah 4 : 23 - 31 (31)
Milikilah Pikiran Kristus
Tekun Berdoa
anusia rohani adalah orang yang memiliki pikiran
Kristus. Apa maksudnya itu? Maksudnya ialah
jika sesorang menjadi manusia rohani dan
memiliki pikiran Kristus berarti ia tidak mementingkan diri
sendiri, sehingga rela berkorban untuk orang lain. Ia
berpihak kepada orang-orang yang tertindas, sehingga
berani menentang kekuatan atau kekuasaan yang menindas.
Ia bersedia hadir dalam hidup orang yang lapar, yang
telanjang, yang sakit, yang di penjara karena kebenaran,
yang tidak punya rumah; dan berjuang membela hak-hak
mereka. Sebab itulah yang dilakukan oleh Yesus Kristus.
Apakah kita adalah manusia rohani dan memiliki pikiran
Kristus? Jika ya, berarti kita tidak menghakimi orang lain
atas penilaian kita sendiri; kita tidak gunakan kekuasaan
yang ada pada kita untuk menindas, memeras dan menakutnakuti orang lain. Karena kita adalah manusia rohani dan
memiliki pikiran Kristus, maka kita mampu untuk hidup
saling peduli dan memperhatikan satu sama lain. Suami-istri
atau mama-papa saling peduli; orang tua dan anak saling
peduli; saudara bersaudara saling peduli; tetangga dengan
tetangga saling peduli, bukan saling menjelek-jelekkan;
teman dan sahabat saling peduli, bukan saling menjatuhkan.
Orang yang memiliki pikiran Kristus adalah orang yang
berani berjuang untuk menegakkan keadilan dan kebenaran,
sekalipun dibenci dan dimusuhi. Mari kita bangun hidup
kita menurut pikiran Kristus.
M
acaan Alkitab hari ini mengajar kita untuk semakin
tekun berdoa dalam menghadapi segala kesulitan dan
tantangan hidup. Sama seperti yang dikatakan juga
oleh Jim Caviezel, pemeran utama film “The Passion of The
Christ.” Ia menceritakan pengalamannya bahwa dia bisa
memainkan peran tokoh Yesus karena dia belajar tentang
satu hal yang selalu dilakukan oleh Yesus dalam segala
situasi, yaitu berdoa. Hanya dengan begitu (berdoa) Jim
mampu menjalani pemotretan sampai selesai. Walaupun ia
berteriak histeris dan hampir pingsan ketika memikul salib
yang sangat berat dan ujung cambuk yang terbuat dari besi
mengena pada bagian tubuhnya yang tidak tertutup oleh
papan setebal 3 cm; ia melanjutkan pemotretan setelah
sembuh dari penyakit kedinginan yang biasa mematikan
(hypothermia) karena cuaca dingin yang luar biasa; dan
selamat setelah tidak sadarkan diri karena dihantam badai
petir yang menghanguskan seluruh tubuhnya, dan
rambutnya terbakar hangus ketika ia disalibkan di bukit
yang paling tinggi di daerah Italia. Perannya itu telah
mengubah dirinya dan kini dia tak pernah berhenti berdoa.
Doa menjadi bagian penting dari hidupnya. Bahkan dalam
suatu wawancara, ia berpesan supaya kita jangan bosan
berdoa. Mulailah untuk berdoa bersama keluarga dan
jadikanlah BINAKEL sebagai sarana untuk membangun
hidup keluarga yang tekun berdoa.
Doa: Tuhan, tanamkanlah pikiran-Mu dalam hati kami
supaya kami hidup menurut kehendak-Mu. Amin!
Doa: Tuhan, ajarilah kami untuk selalu berdoa dengan
demikian kami kuat dan berani bersaksi. Amin!
29
B
30
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I
bu-Bapak dan Saudara semua; dalam naungan cinta
kasih Yesus Kristus, kita berjumpa lagi di bulan terakhir
semester pertama tahun 2017, yaitu bulan Juni.
Di bulan Juni ini, kita akan merayakan hari
PENTAKOSTA yang jatuh pada tanggal 04, dan hari
LINGKUNGAN HIDUP tepatnya tanggal 05. Dua peristiwa
tersebut kita peringati dengan tema: Hidup Baru dan
Berbuah oleh Roh Kudus. Tema tersebut menunjukkan
bahwa Roh Kudus membarui hidup kita, sehingga kita
mampu melakukan perbuatan-perbuatan baik demi menjaga
kelestarian hidup segala makhluk.
Selain tema tersebut, ada pula tema: Bersekutu dan
Bertekun Menanti Roh Kudus (lanjutan dari bulan Mei);
Roh Kudus Memperlengkapi Kita Menyatakan Kebenaran;
Yesus: Jalan, Kebenaran dan Hidup; Roh Kudus Menyertai
Gereja. Tema-tema itu membingkai seluruh pemberitaan
Gereja (GPM) sepanjang bulan Juni, yang tertuang dalam
materi SHK; WGP dan BU.
Semoga, seluruh anggota gereja dan para pelayan
GPM dapat memberi diri dibarui oleh Roh Kudus, sehingga
proses bersaksi dan melayani atau menanam dan menyiram
terus diberkati oleh Tuhan Yesus Kristus agar berbuah
kebaikan, keadilan, kebenaran dan damai sejahtera bagi
banyak orang. Mulailah berbuah dari dalam keluarga, ruangruang publik, dan persekutuan unit/wadah dan organisasi.
Selamat membangun hidup dalam semangat kuasa
Roh Kudus, dan jadilah perawat lingkungan hidup sehingga
tetap lestari.
LPJ GPM
i
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Hal
i
ii
Hiduplah Oleh Roh Kudus
Ketekunan Melayani
Kuasa Doa
Roh Kudus Membarui
Air, Roh Kudus dan Kehidupan
Bersyukurlah dan Cintailah Alam ini!
Garam Yang Menyehatkan
Air Lambang Kehidupan
Jadikan Aku Air Yang Berguna
Kerja Keras Membawa Berkat
Kenakan Perlengkapan Senjata Allah
Tetaplah Bersikap Adil
Jangan Menindas dan Menganiaya Orang Lain
Jalan Kebenaran Terkadang Sulit
Kebenaran Menghasilkan Kebaikan
Kebenaran Tidak Bisa Dihambat
Surat Panjang Dari Allah
Menyatakan Kebenaran Melalui Perbuatan
Jangan Menahan Kebaikan Untuk Diri Sendiri
Allah Sang Pemberi Kemenangan
Hiduplah Sebagai Orang Berhikmat
Yesuslah Jalan, dan Kebenaran dan Hidup
Carilah Tuhan Di Tengah Kerumunan Massa
Saling Berlaku Adil
Saling Mengasihi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
ii
Beriman Oleh Kekuatan Roh
Bangun Hidup Dengan Hikmat Allah
Di Tengah Kesulitan Ada Tuhan
Milikilah Pikiran Kristus
Tekun Berdoa
iii
26
27
28
29
30
Download