Kamis, 01 Juni 2017 Kisah 1 : 15 - 20 (T) Jumat, 02 Juni 2017 Kisah 1 : 21 - 22 (T) Hiduplah Oleh Roh Kudus Ketekunan Melayani etika Ratu Victoria masih kecil, ia tidak menyadari bahwa di kemudian hari, ia akan mewarisi takhta Kerajaan Inggris. Para guru yang bertugas mengajarinya merasa frustasi, karena mereka tidak dapat menumbuhkan motivasi kepadanya. Ia tidak mau belajar dengan sungguh-sungguh. Akhirnya, para guru memutuskan untuk memberi tahu bahwa suatu hari ia akan menjadi ratu Inggris. Setelah mendengar hal tersebut, Victoria berkata, “kalau begitu saya akan jadi anak yang baik.” Kesadaran bahwa ia akan mewarisi panggilan mulia ini memberinya rasa tanggung jawab yang mempengaruhi tingkah lakunya secara mendalam semenjak hari itu dan seterusnya. Kisah Ratu Victoria tersebut tentu menginspirasi kita sebagai orang percaya yang sadar bahwa kita adalah murid Yesus. Sebab sebagai murid Yesus, kita bertanggung jawab menjadi orang yang taat kepada-Nya dan melakukan apa yang menjadi kehendak-Nya. Berbeda dengan Yudas yang merupakan bagian dari kelompok murid Yesus.Namun tidak sungguh-sungguh sadar akan keberadaan dirinya sebagai murid Yesus hingga akhir hayatnya. Sebaliknya, ia bahkan berani melakukan kejahatan terhadap Yesus. Hal ini disebabkan pula karena hidupnya tidak dipimpin oleh Roh Kudus. Yudas telah mengabaikan peranan Roh Kudus baginya sehingga tanpa rasa takut dan malu, ia kemudian menjual Yesus. Apa yang dilakukan Yudas menjadi catatan penting bagi kita untuk tidak dipelajari atau dijadikan contoh. uatu ketika, hiduplah satu batu yang besar dan kuat. Dengan kekuatannya, ia sangat menyombongkan diri. Lalu datanglah si api. Dengan kekuatan panasnya api tersebut mencoba untuk membakar dan melelehkan batu itu, tapi hasilnya sia-sia. Batu itu tetap berdiri kokoh.Kemudian datanglah air.Ia datang dalam bentuk tetesan-tetesan yang jatuh tepat di atas batu itu. Si batu pun hanya tertawa, “bagaimana mungkin kau dapat mengalahkanku, kau hanya tetesan air…” tapi air itu tetap menetes, 1 hari, 1 minggu, 1 bulan, 1 tahun dan sampai bertahun-tahun kemudian hingga batu itu pun berlubang karena tetesan air tersebut. Ternyata air dapat mengalahkan batu karena ketekunannya. Ketekunan memang merupakan nilai penting yang harus dimiliki seseorang dalam melakukan tugas bersaksi dan melayani. Rasul Petrus menekankan pentingnya nilai ini ketika meminta persekutuan untuk memilih orang lain untuk menggantikan Yudas. Menurut Petrus, orang tersebut mestinya adalah orang yang setia dan tekun terlibat dalam persekutuan para murid Yesus selama ini. Sebab orang seperti itu, tentunya betul-betul mengenal dan meyakini Yesus yang telah bangkit. Supaya dengan demikian kesaksiannya dapat diterima dan dipercayai oleh orang lain. Sebagai orang percaya, kita pun dipercayakan oleh Tuhan Allah untuk melakukan pelayanan di tengah-tengah dunia ini.Karena itu, spirit melayani yang dilakukan dalam ketekunan dan kesetiaan mestinya menjadi spirit kita. K Doa: Tuhan, pimpinlah kami dengan Roh-Mu. Amin. 1 S Doa: Tuhan, kuasailah kami dengan Roh-Mu, supaya kami tekun melakukan tugas dan pelayanan kami. Amin. 2 Sabtu, 03 Juni 2017 Kisah 1 : 23 - 26 (T) Minggu, 04 Juni 2017 Yoel 2:28-29 & Gal. 5:16-26 (T) Kuasa Doa Roh Kudus Membarui hon Wesley percaya bahwa bukan khotbah-khotbahnya, melainkan doa umat Allahlah yang menyebabkan ribuan orang datang kepada Kristus melalui pelayanannya. Oleh sebab itu ia berkata: Allah tidak melakukan apa pun selain menjawab doa umat-Nya. Apa yang dikatakan Wesley tetang kuasa doa sangatlah benar. Dengan berdoa, pelayanan kita menjadi berkat bagi banyak orang. Dan melalui doa, kita memperoleh kekuatan untuk melakukan banyak hal bahkan yang sulit sekalipun. Untuk itu sebagai orang percaya, kita mesti melandasi segala sesuatu yang kita lakukan dengan doa. Sama seperti yang dilakukan oleh Petrus dan persekutuan saat itu.Mereka berdoa lebih dulu sebelum melakukan pemilihan terhadap pelayan baru menggantikan Yudas.Sebab Petrus dan persekutuannya meyakini bukan karena hasil membuang undi menentukan Matias yang dipilih.Melainkan karena Allah berkenan dan memberkati cara membuang undi menjadi sarana untuk menunjukkan pilihan-Nya. Matias yang terpilih menunjukkan bahwa Allah lebih mengenal siapa yang tepat untuk melakukan pekerjaan pelayanan dari pada Petrus dan persekutuannya. Dan itu hanya bisa terjadi karena Petrus dan persekutuan saat itu mengandalkan Tuhan melalui doa yang mereka lakukan. Demikian juga seharusnya dengan kita. Kita mesti mengandalkan Tuhan dalam hidup ini.Dan kesetiaan kita berdoa menjadi bukti nyatanya. J aya membaca sebuah tulisan khotbah di internet yang menceritakan adanya ajaran mengenai orang yang dipenuhi Roh Kudus. Dalam tulisan itu diceritakan, ada seorang ibu yang kata orang segerejanya telah dipenuhi oleh Roh Kudus, sehingga ibu itu disebut ibu Roh Kudus. Ibu ini berdoa dan dapat melihat hari depan orang, dapat melihat feng sui (tata letak) rumah orang baik atau jahat. Dapat juga menolak bala atau nasib sial seseorang.Saya pun terkejut membaca cerita ini. Apakah memang seperti ini peranan Roh Kudus? Dalam bacaan kita di Yoel memang menyebutkan bahwa Roh Kudus turun dan teruna-teruna akan mendapat penglihatan. Namun arti dari penglihatan tidak dimaksudkan pada kemampuan teruna menjadi seperti seorang paranormal. Melainkan artinya teruna memiliki kemampuan menampilkan pesan kenabian yang telah diterima. Dengan kata lain peranan Roh Kudus yakni memampukan orang percaya untuk memahami kehendak Tuhan dan menyatakannya dalam hidup orang tersebut. Jadi Roh Kudus memang berperan untuk membaharui hidup seseorang sesuai dengan kehendak Allah. Hal ini ditegaskan pula dalam kitab Galatia, dimana Roh Kudus memampukan seseorang menghadirkan buah-buah Roh dalam hidupnya. Pesan firman Tuhan ini juga berlaku bagi kita yang telah menerima Roh Kudus.Supaya kita mampu menyatakan kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan dll dalam hidup kita, dimulai dari kehidupan keluarga kita. Doa: Tuhan, ajarlah kami untuk tekun berdoa. Amin. Doa: Tuhan, baruilah kami dengan Roh-Mu. Amin. 3 S 4 Senin, 05 Juni 2017 Yesaya 44 : 1 - 5 (T) Air, Roh Kudus dan Kehidupan S uatu hari seorang ayah dan anaknya sedang duduk berbincang-bincang di tepi sungai. Sang ayah berkata kepada anaknya, “lihatlah anakku, air begitu penting dalam kehidupan ini, tanpa air kita semua akan mati. Pada saat yang bersamaan, seekor ikan kecil mendengar percakapan itu dari bawah permukaan air, ikan kecil itu mendadak gelisah dan ingin tahu apakah air itu. Ikan kecil itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, “hai tahukah kamu di mana tempat air berada? Aku telah mendengar percakapan manusia bahwa tanpa air kehidupan akan mati”. Ternyata semua ikan yang telah ditanya tidak mengetahui di mana air itu, si ikan kecil itu semakin kebingungan, lalu ia berenang menuju mata air untuk bertemu dengan ikan sepuh yang sudah berpengalaman.Kepada ikan sepuh itu ikan kecil menanyakan hal yang sama, di manakah air?” Ikan sepuh itu menjawab dengan bijak, “tak usah gelisah anakku, air itu telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya. Memang benar, tanpa air kita semua akan mati”. Bukan hanya untuk ikan, tapi juga untuk manusia, air merupakan kebutuhan utama. Air adalah milik Tuhan yang telah diberikan kepada kita supaya kita memiliki kehidupan. Sama seperti Allah telah memberikan Roh Kudus kepada kita supaya kita juga hidup.Demikianlah mestinya kita hidup menghargai air pemberian Tuhan dengan menjaganya dan menghargai Roh Kudus pemberian Tuhan dengan hidup dituntun oleh Roh Kudus. Doa: Tuhan, tuntunlah kami dengan Roh Kudus-Mu supaya kami menjaga dan merawat air di sekitar kami. Amin. 5 Selasa, 06 Juni 2017 Mazmur 65 : 6 - 9 (T) Bersyukurlah dan Cintailah Alam ini! 337 “Betapa Kita Tidak bersyukur” merupakan lagu yang menekankan aspek pengucapan syukur karena kuasa Tuhan nyata memberkati alam kita menjadi kaya dan subur.Aspek ini juga ditegaskan dalam bacaan kita di Mazmur 65:6-9. Ketika Tuhan Allah, Pencipta, berkuasa atas alam semesta yang membawa ancaman sehingga manusia memperoleh kehidupan, maka manusia patut bersyukur kepada-Nya. Dengan bersyukur, kita menyadari bahwa kita adalah makhluk yang terbatas karena itu kita membutuhkan Tuhan Allah. Melalui akta pengucapan syukur, kita sekaligus disadarkan akan relasi kita dengan alam yang mestinya berlangsung dalam rasa kepedulian dan tanggung jawab untuk menjaga serta memelihara alam. Hanya dengan demikian pengucapan syukur yang kita aktakan tidak hanya sebatas kata-kata, namun juga aksi nyata kita. Sebab realitasnya, alam yang mengancam kehidupan manusia tidak hanya terjadi diluar kendali manusia, melainkan juga karena perbuatan manusia yang merusak alam. Oleh sebab itu, tanggung jawab kita untuk menghargai alam dan merawatnya sudah seharusnya kita mulai dari keluarga. Orang tua yang merupakan tokoh utama dalam keluarga pun bertanggung jawab menanamkan nilai-nilai cinta dan peduli terhadap alam kepada anak-anak melalui nasihat hingga keteladanan hidup yang dinyatakan. KJ Doa: Tuhan, ajarilah kami untuk tahu bersyukur dan tahu menjaga serta merawat alamini. Amin. 6 Rabu, 07 Juni 2017 2 Raja-Raja 2 : 19 - 22 (T) Kamis, 08 Juni 2017 Yehezkiel 47 : 1 - 5 (T) Garam Yang Menyehatkan Air Lambang Kehidupan eorang ibu paruh baya, namanya Ibu Saly, dikenal sebagai seorang yang murah hati. Kepeduliannya kepada sesama begitu besar sampai-sampai ia rela menanggung seluruh biaya perawatan seorang ibu lanjut usia, tetangganya, dengan uang hasil kerjanya sebagai tukang cuci pakaian. “ Keluarganya sudah tidak ada yang merawat.Jadi tolong dirawat, saya akan membayar biayanya setiap bulan,”kata ibu Saly kepada pengurus panti jompo. Kehadiran dan kepedulian bu Saly kepada sesama ibarat garam yang “menyehatkan” lingkungannya. Kita semua tahu fungsi garam. Apakah yang terjadi seandainya tidak ada garam?Kita menyantap makanan yang hambar, makanan menjadi cepat membusuk dan sebagainya. Suatu kejadian di kota Yerikho menunjukkan manfaat garam. Meski letaknya strategis, tapi kota itu kondisinya tidak baik. Airnya buruk dan banyak perempuan mengalami keguguran. Untuk memperbaiki kondisi itu, Tuhan memerintahkan Elisa untuk melemparkan garam ke mata air kota tersebut. Melalui garam itulah, Tuhan menyehatkan air di kota Yerikho. Kita semua adalah garam dunia. Demikianlah Yesus memanggil kita, para pengikut-Nya.Sudahkah kita memenuhi harapan Tuhan agar kita menjadi garam yang “menyehatkan” dimanapun kita berada? Kasih, kepedulian dan perbuatan baik kita kepada sesama adalah kesaksian yang dapat membawa orang lain memuliakan Bapa yang di Sorga. Marilah kita menjadi garam yang menyehatkan. ir merupakan kebutuhan vital dalam kehidupan manusia. Tidak ada seorangpun yang dapat hidup tanpa air. Begitu pentingnya air dalam hidup kita, membuat kita harus selalu sadar bahwa kita harus menjaga dan merawat air sebagai salah satu sumber kehidupan kita dengan sebaik-baiknya. Air yang dibutuhkan oleh semua ciptaan untuk hidup bersumber dari Allah, bahkan hidup itu sendiri berasal dari Allah.Itulah kasih Allah yang tak terukur bagi hidup kita manusia. Yehezkiel dalam panggilan pelayanannya merasakan sungguh campurtangan penyertaan Allah dan itu ditunjukan kepadanya melalui sebuah penglihatan tentang air yang keluar dari bait Allah. Penglihatan tersebut adalah simbol dari kasih dan berkat Allah.Air melambangkan kehidupan. Dan dimana ada air maka terdapat kehidupan. Bukan hanya bagi manusia, tetapi juga bagi ciptaan Tuhan yang lain, hewan dan tumbuhan. Sama seperti hidupyang diberikan Tuhan itu harus kita jaga, maka kita juga harus menjaga dan merawat air yang ada dalam kehidupan kita. Sebab air bisa menjadi ancaman kehidupan bagi manusia dan lingkungan juga semua ciptaan yang lain, jika tidak dijaga dan dipelihara. Karena itulah, mari kita jaga dan lestarikan hutan-hutan, pohon-pohon yang menjadi sumber air agar hidup semua makhluk ciptaan terus terjamin dimasa kini dan masa yang akan datang. S Doa: Tuhan, biarlah kami menjadi garam yang menyehatkan dimanapun kami berada. Amin. 7 A Doa: Tuhan, ajarilah dan mampukanlah kami untuk dapat menyelamatkan orang lain dan alam ciptaan Tuhan ini. Amin. 8 Jumat, 09 Juni 2017 Yehezkiel 47 : 6 - 12 (T) Sabtu, 10 Juni 2017 Amsal 12 : 10 - 11 (T) Jadikan Aku Air Yang Berguna Kerja Keras Membawa Berkat ebagai anak-anak Tuhan, kita harus dapat memberi dampak atau pengaruh kepada orang-orang yang ada disekitar kita, termasuk lingkungan alam disekitar kita. Dan dampak yang kita berikan haruslah dampak yang positif, bukan negatif sehingga kehadiran kita akan membawa berkat dan kebahagiaan bagi sesama. Bagian bacaan hari ini walaupun merupakan sebuah penglihatan yang diberikan Tuhan bagi Yehezkiel, namun makna dari penglihatan ini sesungguhnya mau mengajarkan kepada kita bahwa seperti sungai yang keluar dari bait Allah yang memberikan kehidupan disepanjang alirannya, sehingga pohon-pohon yang berada disekitarnyapun menjadi hidup dan bahkan memberi buah sepanjang waktu, demikianlah seharusnya kehidupan kita manusia. Kalau air dipakai oleh Allah untuk menghidupi dan memelihara semua ciptaanNya, kehidupan kita sebagai manusia pun harus memberikan kehidupan bagi orang lain termasuk alam sekitar kita. Bila kita sungguh-sungguh menyadari kehidupan yang Allah anugrahkan ini bukan hanya bagi kita manusia, maka kita akanmenghargai dan bertindak dengan hati-hati serta bijaksana agar jangan karena kepentingan kita, alam ciptaan ini menjadi korban. Ingat, semua ciptaan Allah berguna bagi kehidupan kita manusia, karena itu mari kita jaga, pelihara dan manfaatkan alam ini dengan sebaikbaiknya. anusia, hewan dan tumbuhan adalah sama-sama ciptaan Allah yang dihadirkan untuk saling menopang kehidupan satu dengan yang lain. Karena itu, menjaga dan memelihara tumbuhan serta hewan dengan baik adalah wujud dari kasih dan kepedulian kita sebagai manusia terhadap ciptaan Tuhan yang lain. Ini diingatkan oleh penulis Amsal melalui bacaan kita hari ini, agar kita selalu ingat bahwa hewan bermanfaat bagi manusia dalam banyak hal. Selain sebagai makanan, hewan juga digunakan sebagai sarana untuk bekerja, dan bisa menjadi sumber pendapatan kita. Memang Amsal juga menganjurkan agar kita bekerja dengan mengolah tanah demi hidup,agar mendapatkan berkat yang berkelimpahan dari kerja keras dan keringat kita sendiri. Menikmati hasil keringat sendiri jauh lebih baik daripada menikmati hidup yang berkelimpahan dengan kekayaan, tetapi itu didapat dengan cara berjudi dan merampas hak dan milik orang lain. Hasil yang kita peroleh melalui cara-cara yang tidak berkenan atau mengorbankan orang lain, tidak akan mendatangkan berkat atau sia-sia belaka. Karena itu,mari kita bekerja keras dengan tangan kita sendiri memanfaatkan ciptaan Tuhan yang lain, hewan dan tumbuhan, karena dengan bekerja keras itulah membawa berkat berkelimpahan dalam hidup kita. S Doa: Tuhan, kiranya kehidupan kami menjadi air yang berguna untuk menghidupkan orang lain. Amin. 9 M Doa: Berkatilah usaha dan kerja keras kami ya Tuhan, supaya menjadi berkat bagi seisi keluarga dan orang lain. Amin. 10 Senin, 12 Juni 2017 Minggu, 11 Juni 2017 Ulangan 16 : 19 - 20 (T) Efesus 6:10 -20 (T) Tetaplah Bersikap Adil Kenakan Perlengkapan Senjata Allah ita mungkin masih ingat pesan bang napi: “kejahatan bisa terjadi bukan hanya karena ada niat dari pelakunya, tetapi kejahatan juga bisa terjadi karena ada kesempatan, waspadalah, waspadalah! Dalam menjalani kehidupan ini, kita harus waspada terhadap kemungkinan hal-hal buruk yang bisa terjadi. Karena itu kita perlu melakukan antisipasi dari awal, membuat pengamanan dan perlindungan. Menurut Paulus dalam bacaan kita hari ini, kewaspadaan kita bukanlah melawan darah dan daging melainkan iblis dengan tipu dayanya. Kita diingatkan untuk tidak menjadi mangsa dari iblis tetapi kita adalah laskar Kristus untuk melawan dan menghancurkan kuasa iblis. Sebagai anak-anak Allah kita telah diperlengkapi untuk menghadapi kehidupan ini dengan perlengkapan senjata Allah untuk mengalahkan segala tipu daya dan muslihat iblis. Berikatpinggangkan kebenaran, berbajuzirahkan keadilan, berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil, memakai perisai iman, menggunakan ketopong keselamatan dan mengandalkan pedang Roh yaitu Firman Allah. Inilah perlengkapan yang diberikan oleh Tuhan supaya kita kuat dan mampu menghadapi kehidupan ini dengan segala kuasa dan tipu muslihat iblis didalamnya, jangan andalkan kekuatan sendiri, marilah andalkan Tuhan dan pakailah seluruh perlengkapan Allah supaya kita menjadi pemenang atas kehidupan di dunia ini. K Doa: Tuhan, lengkapilah kami dengan perlengkapan senjata-Mu agar menang melawan kuasa iblis. Amin. 11 erbicara tentang melakukan keadilan, bukan hanya menjadi tugas para hakim dan petugas pengadilan, tetapi juga tugas kita semua. Dalam fungsi dan peran kita masing-masing, sebagai orang percaya kita dipanggil untuk hidup melakukan keadilan dan menghadirkan keadilan bagi orang lain. Allah itu adil, dankarena itu Allah mau agar kita juga senantiasa bersikap adil dan menjadi pelopor keadilan. Memang tantangan untuk berlaku adil sering kita temui dalam praktek hidup tiap hari, entah itu tantangan disogok atau di suap dengan sejumlah uang, jabatan, fasilitas dan sebagainya, atau terbeban dan malu hati karena ada punya hubungan keluarga dan kekerabatan, sungkan karena orang itu sudah berjasa kepada kita, dan sebagainya. Musa tahu tantangan ini, karena itu ia mengingatkan para pemimpin Israel termasuk kita semua agar dalam melakukan keadilan, jangan kita terpengaruh dengan sogokan atau memandang siapa orang itu. Kita adalah orang-orang yang hidupnya sudah dipimpin oleh Roh Kudus.Karena itu, kita harus melakukan hal-hal baik, benar dan adil yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Kita bertindak adil kepada siapa saja dengan tidak memandang siapa orang itu atau karena menerima sesuatu. Marilah kita melakukannya mulai dari dalam keluarga kita sendiri, di tempat kerja, dalam pelayanan dan ditengah masyarakat. B Doa: Tuhan, mampukanlah kami dengan kuat kuasa-Mu untuk bersikap baik dan adil terhadap siapapun juga. Amin. 12 Selasa, 13 Juni 2017 Yehezkiel 45 : 9 - 12 (T) Rabu, 14 Juni 2017 Amsal12 : 17 - 20 (T) Jangan Menindas dan Menganiaya Orang Lain Jalan Kebenaran Terkadang Sulit ita besryukur sebagai orang percaya, hidup kita selalu dituntun oleh Roh Kudus yang mengarahkan kita untuk hidup dengan baik. Kebaikan itu nampak ketika kita dapat hidup berdampingan dengan sesama tanpa saling menindas dan menghancurkan. Kenyataan membuktikan bahwa, masih banyak kita dapati praktek hidup anak-anak Tuhan yang menindas dan menganiaya sesamanya. Apalagi terhadap orang-orang yang miskin dan lemah dalam masyarakat. Mereka sering mendapat perlakuan yang tidak adil, karena hak-hak mereka tidak diberikan sesuai dengan apa yang seharusnya. Yehezkiel dalam bacaan kita hari ini menasehati para pemimpin untuk berhenti menindas dan menganiaya orang-orang yang lemah dan miskin serta tidak merampas apa yang menjadi hak-hak mereka. Dan sebagai gantinya mereka harus melakukan kebenaran dan keadilan, jujur untuk memberikan apa yang seharusnya menjadi milik orang lain. Termasuk mereka yang miskin dan lemah. Sebagai orang percaya yang dipimpin oleh Roh Kudus, kitapun diingatkan untuk harus berlaku adil dan benar kepada siapa saja dan tidak menindas serta menganiaya orang yang lemah. Hal ini kita lakukan karena kita sadar bahwa kita semua adalah sama-sama ciptaan Tuhan yang setara. Berhenti menindas dan menganiaya orang lain. skup Agung Oscar Romero dari El Savador adalah uskup yang sangat terkenal gigih membela orangorang yang tertindas. Beliau akhirnya mati ditembak tentara pemerintah karena memperjuangkan kebenaran dan keadilan bagi rakyat kecil. Ketika ia sedang melaksanakan Perjamuan Kudus dan berkata: “Inilah darah-Ku” saat itu sebuah peluru menembusi dadanya dan ia meninggal saat itu juga. Keberaniannya membela rakyat kecil karena matanya sendiri menyaksikan berbagai penindasan yang dilakukan pemerintah saat itu.Ia berani melawan kekuasaan baik yang ada dalam gereja yang pro staus quo maupun kekuasaan militer. Tidak heran kalau umat sangat mencintainya dan berteriak histeris ketika ia ditangkap suatu kali oleh tentara pemerintah. Ia tahu bahwa perjuangannya untuk menegakkan kebenaran dan keadilan akan beresiko besar bagi dirinya. Namun hal itu tidak menyurutkan keingannya untuk membela kebenaran dan memperjuangkan keadilan bagi mereka yang tertindas. Hal ini mau bilang bahwa untuk menyatakan kebenaran dan keadilan sering kali kita diperhadapkan dengan kesulitan dan tantangan karena masih banyak orang yang mencintai dusta, tipu daya dan kejahatan. Namun hal itu tidak boleh membuat kita berhenti untuk mengatakan kebenaran. Sebab di saat kita mengatakan kebeneran di sana kita sedang menghadirkan keadilan seperti yang dikatakan firman hari ini: siapa yang mengatakan kebenaran menyatakan apa yang adil. K Doa: Tuhan, ajarilah kami untuk tidak menindas dan menganiaya sesama kamiyang miskin dan lemah. Amin. 13 U Doa: Tuhan, mampukanlah kami untuk terus melakukan keadilan sekalipun banyak tantangan. Amin. 14 Kamis, 15 Juni 2017 Amsal 23 : 20 - 23 (23) Jumat, 16 Juni 2017 Amsal 14 : 32 - 34 (34) Kebenaran Menghasilkan Kebaikan Kebenaran Tidak Bisa Dihambat da seorang anak gadis yangdiminta untuk memilih salah satu dari 4 (empat) pilihan yang ditawarkan kepadanya. Keempat pilihan itu ialah kekayaan, kedamaian, kesuksesan dan kebenaran. Anak itu kemudian menanyakan kepada keluarganya, manakah yang bisa ia pilih. Ayahnya mengusulkan supaya ia memilih kekayaan dengan begitu mereka bisa hidup berkelimpahan sama seperti dengan orang yang kaya. Ibunya mengusulkan dia memilih kesuksesan supaya apa saja yang mereka upayakan akan berhasil. Kakak laki-lakinya mengusulkan kedamaian supaya dalam keluarga itu tidak terlalu banyak ribut antara ayah dan ibu.Kakek perempuan meminta dia untuk memilih kebenaran supaya dalam kehidupan keluarga selalu ada kebaikan dalam hidup bersama. Setelah mempertimbangkan semuanya anak gadis itu memilih kebenaran. Bacaan hari ini mengingatkan kita untuk harus memilih kebenaran, karena dengan melakukan kebenaran maka kebaikan akan terjadi dalam kehidupan bersama. Sehingga kedamaian dan kebahagian akan dialami dan dirasakansecara bersama. eorang anak lelaki berusia lima tahun dirawat di rumah sakit karena sakit tenggorakan sehingga ia tidak bisa bicara. Sekalipun ia begitu menderita sakit, namun ia tidak pernah lupa berdoa kepada Tuhan seperti yang diajarkan suster yang merawatnya. Sambil berlutut di atas tempat tidur, jari-jari kecil mungilnya dilipat dan mulutnya terus berkomat-kamit mengucapkan doa kepada Tuhan. Selama enam hari ia dirawat di rumah sakit, ia semakin terbiasa dengan berdoa kepada Tuhan. Namun suatu hari ia didatangi ibunya dan marah besar kepada suster karena telah mengajarkan anaknya berdoa. Sekalipun ia seorang Kristen namun ia tidak mau berdoa dan mengajar anak-anaknya berdoa kepada Tuhan. Namun anak laki-laki itu tetap berdoa sekalipun ia telah tiba di rumah di mana seluruh keluarganya tidak biasa berdoa dan orang tuanya melarangnya untuk berdoa. Ketika perang tiba, semua orang berada dalam ketakutan, anak laki-laki itu tetap berdoa dan mengajar adik-adik perempuannya untuk berdoa kepada Tuhan. Karena kebiasaannya berdoa dalam keadaan apapun, maka sekalipun sulit seluruh keluarga itu akhirnya benarbenar berdoa kepada Tuhan. Tuhan telah melengkapi anak laki-laki itu dengan kuasa Roh Kudus sehinggga ia berani melakukan apa yang benar bagi seluruh keluarganya. Memang untuk menyatakan hal yang benar sering kita diperhadapkan dengan tantangan tetapi ketika kita mampu melakukannya maka Allah akan meninggikan derajat kita. A Doa: Ya Tuhan, mampukanlah kami untuk melakukan kebenaran dalam hidup tiap-tiap hari, agar kebenaran terus memenuhi seluruh bumi .Amin. S Doa: Tuhan, berilah kami keberanian untuk tetap melakukan kebenaran. Amin. 15 16 Sabtu, 17 Juni 2017 Amsal 21 :21 (21) Minggu, 18 Juni 2017 Yohanes 14 : 1 - 14 (T) Surat Panjang Dari Allah Menyatakan Kebenaran Melalui Perbuatan ntonius seorang saleh yang hidup menyendiri dipadang gurun Mesir.Namun tetap melakukan komunikasi dengan banyak orang terhormat melalui surat menyurat. Raja Konstantinus menyuratinya memohon nasihatnya.Banyak pertapa menyuratinya meminta didoakan olehnya. Melihat itu seorang muridnya menyatakan kekagumannya bahwa para raja dan kaisar juga menyuratinya. Namun kata Antonius, “apa yang ditulis para raja, kaisar dan para pertapa tidak ada yang istimewa. Sebab bagiku hanya ada satu surat yang panjang dan benar-benar patut dibaca dan selalu terus dibacakan dan direnungkan. Tentu para murid ingin mengetahui siapa yang telah menulis surat yang sedemikian istimewa dan bertanya: “apa gerangan surat panjang dan istimewa itu?” Dan Antonius berkata: “surat yang saya maksudkan adalah surat dari Allah yang diberikan bagi kita manusia untuk menuntun kita kepada kebenaran dan itu adalah “Kitab Suci”. Dari kitab suci itu Antonius mengajar tentang Tuhan dan kebenaranNya, tentang moral, tentang saling mengasihi dsbnya yang membuat banyak orang selalu ingin datang untuk belajar padanya. Karena itu kita diajak untuk terus menemukan kebenaran Tuhan dalam Kitab Suci, sebab orang yang melakukan kebenaran akan memperoleh hidup dan dihormati banyak orang. Seperti yang dikatakan Firman Tuhan hari ini: Siapa yang mengejar kebenaran dan kasih akan memperoleh kehidupan, kebenaran dan kehormatan. A unda Theresa dari Kalkuta India bersama beberapa suster diundang untuk bekerja di salah satu rumah sakit di Rusia. Ketika mereka tiba di sana mereka menyaksikan bagaimana para dokter bertindak kasar kepada pasien. Bunda Theresa dan para suster mencari sebuah ruangan untuk berdoa. Sesudah itu mereka membersihkan rumah sakit, terutama dinding dan lantainya yang sudah kotor, memandikan pasien, memberi mereka makan. Semua itu dilakukan dengan wajah yang ceria dan penuh senyum. Penampilan bunda Theresa dan para suster itu telah mempengaruhi para dokter dan perawat di sana. Ketika seorang pejabat dari Departemen kesehatan datang ke rumah sakit itu dia heran menyaksikan perubahan yang terjadi, terutama keramahan para dokter dan suster. Karena itu ia pun berkata kepada para suster: “Apakah saya masuk di rumah sakit yang salah? Bunda Theresa telah menunjukkan jalan yang benar bagi para dokter dan perawat tentang pelayanan yang baik kepada para pasien bukan melalui nasihat dan ceramahnya, tetapi melalui perbuatan-perbuatan kecil yang dilakukan dengan cinta yang besar. Tuhan Yesus juga telah datang bukan hanya untuk menunjukkan jalan yang benar bagi kita untuk memperoleh keselamatan dan mengajar kita untuk melakukan yang baik, yang adil yang benar. Tetapi Ia sendiri adalah Jalan dan Kebenaran dan Hidup yang dinyatakan melalui hidup-Nya, pelayanan-Nya dan pengorbanan-Nya demi keselamatan kita semua. Doa: Tuhan, ajarlah kami untuk terus melakukan yang benar dan baik. Amin. Doa: Tuhan, hadirkanlah sukacita dan damai sejahtera-Mu dalam hidup kami. Amin. 17 B 18 Senin, 19 Juni 2017 Matius 7 : 12 - 14 (T) Selasa, 20 Juni 2017 Jangan Menahan Kebaikan Untuk Diri Sendiri S eorang Sikh dari India bersama sahabatnya mengadakan perjalanan menyusuri bagian utara India dan badai musim dingin menerpa mereka. Dalam kabut badai salju itu mereka menemukan seseorang yang sedang terbaring dipinggir jalan, tampak seperti sudah meninggal. Orang Sikh itu berhenti dan memberi pertolongan, tetapi temannya terus melanjutkan perjalanannya. Orang Sikh itu memijit tangan dan kakinya dan mengikis salju dari tubuhnya, kemudian membawa orang itu dipunggungnya dan berjalan dengan susah payah. Kehangatan tubuh keduanya menghasilkan daya hidup yang lebih besar pada keduanya, membuat mereka mampu menghadapi cuaca dingin yang membeku itu. Setelah satu mil mereka berjalan dengan susah payah, orang Sikh itu menemukan sahabatnya terbaring dipinggir jalan dan sudah mati beku. Ia tidak memiliki kehangatan yang cukup untuk melawan badai salju itu. Orang Sikh itu bisa selamat karena dia mau berbagi hidup dengan orang lain. Karena ketika dia memberi kehangatan, maka ia juga memperoleh kehangatan yang sama dari orang itu. Tetapi temannya tidak mau berbagi dengan orang lain, maka ia kehilangan semuanya. Karena itu kita diajak untuk tidak menahan kebaikan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi mau berbagi dengan orang lain, karena itu yang dikehendaki Tuhan. Kata Firman Tuhan: Segala sesuatu yang kamu kehendaki orang perbuat kepadamu perbuatlah demikian juga kepada mereka. Doa: Tuhan, ajarlah kami untuk tidak menahan kebaikan dari orang lain. Amin. 19 Wahyu 15 : 1 - 4 (3b) Allah Sang Pemberi Kemenangan S ebagai warga gereja dan masyarakat sering kita alami dan rasakan bahwa ada orang yang berusaha untuk melakukan apa yang baik, benar dan adil bagi kehidupan bersama orang lain. Tetapi apa yang dilakukannya itu berakibat pada berbagai kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang yang memusuhi dan membencinya. Karena dia memberikan warna hidup yang berbeda dengan orang-orang yang memusuhinya. Menghadapi kenyataan hidup yang demikian bacaan kita hari ini mau mengingat kita. Bahwa orang-orang yang berusaha untuk melakukan apa yang baik, benar dan adil dalam hidup mereka adalah orang-orang yang telah dimenangkan oleh Allah dari berbagai kejahatan yang ada dalam dunia ini. Oleh karena itu, mereka selalu berusaha untuk melakukan apa yang baik, benar dan adil. Sekalipun untuk itu mereka harus mengalami berbagai penindasan dan penderiataan hidup. Mereka percaya bahwa Allah sebagai sumber kebaikan, kebenaran dan keadilan adalah Allah yang akan memenangkan hidup mereka, baik sekarang maupun pada waktu yang akan datang. Sebab Allah adalah hakim yang benar dan adil yang akan memberi kemenangan bagi orang-orang hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Apa yang dilakukan oleh Allah menjadi sumber puji-pujian oleh orang-orang percaya dan yang mengalami kasih-Nya dalam hidup mereka sepanjang masa. Doa: Tuhan, kuatkanlah kami untuk menghadirkan kebaikan, kebenaran dan keadilan. Sekalipun di tengah ancaman dan tekanan hidup. Amin 20 Rabu, 21 Juni 2017 Amsal 8 : 17 - 21 (20) Kamis, 22 Juni 2017 Amsal 10 : 29 - 32 (29) Hiduplah Sebagai Orang Berhikmat Yesuslah Jalan, dan Kebenaran dan Hidup itab Amsal berisikan berbagai ajaran Hikmat yang sering dipersonifikasi sebagai Orangtua, sebagai Pendidik, sebagai Pemimpin dalam masyarakat, dll. Allah adalah Sumber Hikmat itu sendiri. Karena itu Allah berkenan memberikannya kepada orang yang mencarinya dan rindu memilikinya. Menjadi orang berhikmat tidak hanya terkait dengan pendidikan seseorang, gelar seseorang atau juga jabatan seseorang termasuk juga usia. Semua itu bukan jamninan. Orang berhikmat adalah pertama-tama orang yang takut akan Tuhan, selalu berjalan di jalan Tuhan, setia menuruti kehendak-Nya dan melakukannya dengan baik dan benar. Karena itu yang dibilang hikmat atau kebijaksanaan atau wisdom itu nilainya lebih tinggi dari emas, perak dan berbagai hal lainnya yang diinginkan oleh manusia.Dia tidak gegabah, ceroboh atau semena-mena dalam bersikap. Selalu mempertimbangkan segala sesuatu dari cara Tuhan dan tidak bersandar hanya pada pengertian sendiri. Orang berhikmat adalah orang yang mampu mengelola hidup dengan penuh kearifan sehingga mampu berjalan di jalan keadilan dan kebenaran. Dalam melakukan berbagai tanggung jawab dalam keluarga, mintalah selalu hikmat dari Tuhan menerangi seluruh jalan hidup kita sehingga kita dapat menjadi teladan yang baik bagi anakanak dan bagi sesama dan dunia ini. etiap orang selalu diperhadapkan dengan pilihan, sama seperti yang dikatakan Matius 7:12-14, mau pilih jalan yang lebar atau jalan yang sempit. Jalan lebar itu mudah dilalui seperti jalan tol yang bebas hambatan, tapi jalan sempit itu sulit dan penuh tantangan. Oleh karena itu, banyak orang lebih suka memilih jalan yang lebar daripada jalan yang sempit. Orang lebih suka mendapatkan sesuatu dengan cara yang mudah dan tidak mau mengalami kesulitan. Padahal, yang sulit itu punya nilai yang lebih baik daripada yang mudah.Nasehat kitab Amsal bagi kita semua sebagai persekutuan orang-orang percaya supaya selama kita hidup di dunia ini, janganlah kita salah memilih. Sebab pilihan itu yang akan menenukan apa yang akan menjadi akhir dari hidup kita kelak. Pengorbanan Yesus di kayu salib demi menebus segala dosa dan kesalahan kita dan yang telah menganugerahi hidup yang baru melalui kebangkitan-Nya, menyadarkan kita semua agar tetap berada, hidup, bekerja, mengabdi dan melayani di jalan Tuhan.Sekalipun jalan itu sempit dan pintunya sesak, tetapi di situlah jalan menuju keselamatan yang Tuhan sediakan. Marilah kita mensyukuri segala nikmat dan rahmat-Nya yang selalu baru setiap pagi dan bekerjalah dengan penuh ketulusan hati sebagai tanda ketaatan dan kesetiaan kita kepada-Nya, maka yakinlah Tuhan akan memperhitungkan semua itu sebagai kebenaran dan kita beroleh kemenangan di dalam-Nya. K Doa: Tuhan Sang Hikmat, tuntunlah kami dengan hikmatMu agar kami mampu mengelola hidup keluarga dengan benar. Amin. 21 S Doa: Tuhan, jadilah jalan perlindungan dan keselamatan dalam hidup kami. Amin. 22 Jumat, 23 Juni 2017 Amos 5 : 4 - 6 (T) Sabtu, 24 Juni 2017 Amos 5 : 14 - 17 (T) Carilah Tuhan Di Tengah Kerumunan Massa Saling Berlaku Adil i manakah kita bisa mencari Tuhan? Di gereja atau di tempat-tempayt ibadah? Tidak selamanya Tuhan ada di sana, sebab Ia tidak mau ruang gerak-Nya dibatasi hanya dalam ruang dan waktu tertentu dan hanya oleh orang tertentu saja. Mau bertemu Tuhan? Carilah di tengah-tengah kerumunan hidup banyak orang yang sedang bergumul dengan masalah perut, kesehatan, hak asasi, setiap hari.Di situlah kita lebih bisa berjumpa dengan-Nya. Tidak selamanya hanya di gedung gereja yang mewah dan ber AC, dan di pastori yang mewah dengan meubeler yang mahal.Ketika dengan hati yang tulus kita menjadi kepanjangan tangan Tuhan untuk mengenyangkan mereka yang lapar; ketika hati kita tergerak membantu keluarga yang anak-anaknya kekurangan gizi; ketika hati kita tersentuh memberi advokasi terhadap orang-orang kecil yang menghadapi masalah hukum. Kita menjadi sahabat bagi mereka yang terkena penyakit HIV/AIDS dan penyakit berbahaya lainnya, maka di situlah kita sedang melakukan kehendak Tuhan yang penuh kasih, kedilan dan kebenaran. Bukan saja dalam ruang-ruang keagamaan, tetapi juga di ruang-ruang sosial/publik. Lakukanlah kehendak Tuhan dengan sepenuh hati, dan dengan segenap jiwa dan kekuatan, maka kita akan hidup; kita dan anak-anak kita dan juga orang-orang yang kita kasihi dan yang mengasihi kita bahkan sampai pada musuh sekalipun. abi Amos bilang: “Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup.” Menurut Amos “yang baik” adalah berlaku adil, dan “yang jahat” adalah tidak berlaku adil.Karena konteks pada waktu itu, orang kaya dan penguasa hidup senang, sedangkan orang miskin hidup menderita. Orang kaya dan penguasa tidak peduli terhadap hidup orang miskin.Mereka memberi pinjaman uang dengan bunga yang sangat tinggi, sehingga orang miskin tak sanggup membayarnya. Jika mereka membawa perkara ke pengadilan, mereka kalah karena tidak punya uang untuk membayar para hakim. Itulah yang disebut ketidakadilan sosial, dimana orang kaya bertambah kaya dan orang miskin semakin jatuh miskin. Lalu bagaimana dengan situasi kita sekarang ini? Ya, ketidakadilan sosial masih saja kita rasakan. Hukum belum banyak memberi rasa adil kepada masyarakat kecil, modal untuk berusaha belum menjangkau masyarakat luas, harga kebutuhan pokok semakin mahal, dst. Belum lagi relasi sosial antar tetangga yang suka berkelahi; bahkan anggota keluarga yang kurang harmonis.Suami kurang bersikap adil terhadap istri, sebaliknya istri kurang bersikap adil terhadap suami. Masing-masing pihak menuntut diperhatikan, tapi kurang bersedia untuk memberi perhatian. Anak menuntut supaya semua permintaannya dikabulkan, tapi dia sendiri tidak dengar-dengaran. Ingat, yang baik ialah saling berlaku adil supaya hidup rumah tangga bahagia. Doa: Tuhan, buatlah hidup kami bermakna dan memberi arti bagi semua orang yang menderita. Amin. Doa: Tuhan, tumbuhkanlah rasa adil dalam hidup kami, supaya kami saling peduli. Amin! D 23 N 24 Minggu, 25 Juni 2017 Yohanes14 : 15 - 31 (T) Senin, 26 Juni 2017 1 Korintus 2 : 1 - 5 (T) Saling Mengasihi Beriman Oleh Kekuatan Roh anda bahwa seseorang mengasihi Yesus adalah ia memegang dan melakukan perintah Yesus. Perintah Yesus adalah saling mengasihi, yaitu mengasihi Allah dan mengasihi sesama. Itulah yang disebut hukum kasih: kasih kepada Allah dan kasih kepada manusia. Hukum atau perintah ini memang tidak mudah untuk kita lakukan.Oleh karena itu, Yesus memberikan Roh Kudus untuk menolong kita agar mampu melakukan perintah-Nya itu. Tidaklah mungkin kita mengasihi Allah, tapi membenci sesama kita. Kalau kita mengasihi Allah berarti kita harus nyatakan itu melalui kasih kita kepada sesama. Sebab tanda bahwa kita mengasihi Allah adalah ketika kita mengasihi sesama kita. Ketika kita saling mengasihi sebagai suami dan istri, sebagai orang tua dan anak, sebagai saudara dengan saudara, sebagai teman dan sahabat. Mengasihi berarti saling mengutamakan kepentingan hidup satu sama lain. Suami mengutamakan hidup istri dan anak-anak, istri mengutamakan hidup suami serta anak-anak, dan bukan kepentingan diri sendiri. Hidup bersama sebagai satu persekutuan keluarga yang saling mengasihi.Kalau keluarga kita sungguh-sungguh saling mengasihi, maka itu tandanya Yesus hidup di dalam diri kita, dan di dalam keluarga kita, sehingga kita pun hidup di dalam Tuhan. Hidup di dalam Tuhan berarti kita meletakkan seluruh harapan, kerinduan dan cita-cita di dalam rancangan-Nya yang penuh damai sejahtera atau kebaikan bagi masa depan kita bersama. eorang temanku berkata bahwa imannya tumbuh, berkembang, dan berbuah bukan atas pemberitaan seorang pendeta yang berpendidikan tinggi. Tetapi atas pemberitaan dan pelayanan seorang penatua atau diaken serta seorang pengasuh yang hanya berpendidikan SD (Sekolah Dasar) yang melayani jemaat dimana dia berasal. Sebab pada masa itu tidak ada pendeta yang melayani di sana selama puluhan tahun yang lalu. Perkataan teman saya itu benar adanya.Sama seperti yang disampaikan oleh rasul Paulus dalam bacaan Alkitab hari ini bahwa pemberitaan firman atau pemberitaan Injil Yesus Kristus tidak harus disampaikan dengan hikmat manusia, melainkan hikmat Allah atau dengan kekuatan Roh Kudus. Sebab hikmat manusia itu menonjolkan kepandaian lidah atau kata-kata manis dan indah yang meyakinkan. Sedangkan hikmat Allah mengutamakan kerendahan hati, kejujuran, ketulusan dan kesetiaan untuk bersaksi. Iman yang bertumbuh dari hikmat manusia tak akan bertahan menghadapi tantangan, tetapi iman yang bertumbuh dari hikmat Allah atau dengan kekuatan Roh Kudus akan mampu bertahan menghadapi kesulitan hidup. Apakah iman kita ini tumbuh dari hikmat manusia atau hikmat Allah? Tiap orang tahu jawabannya. Tetapi yang pasti, kita tetap membangun hidup beriman kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, sehingga kita kuat menghadapi tangan hidup. T Doa: Tuhan, penuhilah kami dengan Roh Kudus agar kami mampu saling mengasihi. Amin! 25 S Doa: Tuhan, kuasailah hidup kami dengan Roh Kudus, agar kami tetap percaya kepada-Mu. Amin! 26 Selasa, 27 Juni 2017 1 Korintus 2 : 6 - 9 (T) Rabu, 28 Juni 2017 1 Korintus 2 : 10 - 13 (T) Bangun Hidup Dengan Hikmat Allah Di Tengah Kesulitan Ada Tuhan ikmat Allah sangat jauh berbeda dengan hikmat manusia. Sebab hikmat manusia menonjolkan kemampuan berpikir, sehingga menolak segala sesuatu yang tidak masuk akal. Hikmat Allah yang dimaksudkan oleh rasul Paulus di sini ialah Yesus Kristus yang datang ke dalam dunia untuk menyelamatkan kita dari kuasa dosa dan maut. Orang yang mengandalkan hikmat manusia tidak dapat menerima bahwa di dalam Yesus Kristus, Allah masuk ke dalam dunia untuk menyelamatkannya dari kehancuran. Oleh sebab itu mereka menolak Yesus dan menyalibkan Dia. Padahal, Allah menyelamatkan kita melalui Yesus Kristus yang menderita, mati, dan bangkit. Itulah hikmat Allah dan jalan Allah. Hikmat dan jalan Allah adalah tindakan untuk turun menjumpai manusia, hidup dan bergaul dengan manusia, sehingga merasakan apa yang dirasakan dan dialami oleh manusia. Sedangkan hikmat dan jalan manusia ialah tindakan untuk melompat naik ke atas puncak kekuasaan dengan memperalat manusia demi mencapai tujuannya. Dengan hikmat yang manakah kita membangun hidup keluarga kita? Apakah hikmat manusia atau hikmat Allah? Kalau kita bilang hikmat Allah berarti keluarga kita menampilkan hidup yang saling mengerti dan memahami, saling percaya dan setia, saling menjaga hati dan tidak saling menyakiti. Bahwa setiap anggota keluarga bersedia untuk berkorban demi kebaikan bersama. aat sedang menulis materi ini, hatiku sedang menangisi keadilan di negeri ini atas vonis 2 tahun penjara terhadap Ahok. Namun, hatiku kuat manakala membaca perikop bacaan hari ini, bahwa kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita. Saya memahami apa yang dikatakan oleh rasul Paulus tersebut untuk mengingatkan kita bahwa hanya Roh Kudus yang dapat membantu kita agar bisa mengerti kehendak Allah dalam seluruh perjalanan hidup kita, walaupun terasa sulit dan pahit. Kita bisa belajar dari banyak orang yang tetap mengandalkan kuasa Tuhan di tengah tekanan dan penderitaan. Salah satunya adalah Ahok. Sekalipun ia difitnah dan diperlakukan tidak adil, tetapi ia tetap konsisten dalam kata dan perbuatannya. Ia bekerja dan berjuang untuk mewujudkan keadilan sosial bagi masyarakat Jakarta. Sebab itulah yang Tuhan kehendaki ia lakukan. Ahok kuat menghadapi proses peradilan yang panjang itu juga karena dia meyakini kekuasaan Tuhan. Dia terus berjuang mendapatkan keadilan karena dia tahu Tuhan tetap bersama dia dalam segala situasi hidup.Lalu bagaimana dengan keluarga kita? Apakah kita mengandalkan kekuatan Roh Allah yang menuntun kita melaksanakan kehendak-Nya atau mengikuti kehendak hati kita sendiri? Marilah kita serahkan seluruh jalan hidup kita kepada Tuhan supaya kita tidak binasa. Doa: Tuhan, tuntunlah kami dengan hikmat-Mu. Amin! Doa: Tuhan, kuatkanlah Ahok dan keluarganya, juga keluarga kami dalam menghadapi kesulitan. Amin! H 27 S 28 Kamis, 29 Juni 2017 1 Korintus 2 : 14 - 16 (T) Jumat, 30 Juni 2017 Kisah 4 : 23 - 31 (31) Milikilah Pikiran Kristus Tekun Berdoa anusia rohani adalah orang yang memiliki pikiran Kristus. Apa maksudnya itu? Maksudnya ialah jika sesorang menjadi manusia rohani dan memiliki pikiran Kristus berarti ia tidak mementingkan diri sendiri, sehingga rela berkorban untuk orang lain. Ia berpihak kepada orang-orang yang tertindas, sehingga berani menentang kekuatan atau kekuasaan yang menindas. Ia bersedia hadir dalam hidup orang yang lapar, yang telanjang, yang sakit, yang di penjara karena kebenaran, yang tidak punya rumah; dan berjuang membela hak-hak mereka. Sebab itulah yang dilakukan oleh Yesus Kristus. Apakah kita adalah manusia rohani dan memiliki pikiran Kristus? Jika ya, berarti kita tidak menghakimi orang lain atas penilaian kita sendiri; kita tidak gunakan kekuasaan yang ada pada kita untuk menindas, memeras dan menakutnakuti orang lain. Karena kita adalah manusia rohani dan memiliki pikiran Kristus, maka kita mampu untuk hidup saling peduli dan memperhatikan satu sama lain. Suami-istri atau mama-papa saling peduli; orang tua dan anak saling peduli; saudara bersaudara saling peduli; tetangga dengan tetangga saling peduli, bukan saling menjelek-jelekkan; teman dan sahabat saling peduli, bukan saling menjatuhkan. Orang yang memiliki pikiran Kristus adalah orang yang berani berjuang untuk menegakkan keadilan dan kebenaran, sekalipun dibenci dan dimusuhi. Mari kita bangun hidup kita menurut pikiran Kristus. M acaan Alkitab hari ini mengajar kita untuk semakin tekun berdoa dalam menghadapi segala kesulitan dan tantangan hidup. Sama seperti yang dikatakan juga oleh Jim Caviezel, pemeran utama film “The Passion of The Christ.” Ia menceritakan pengalamannya bahwa dia bisa memainkan peran tokoh Yesus karena dia belajar tentang satu hal yang selalu dilakukan oleh Yesus dalam segala situasi, yaitu berdoa. Hanya dengan begitu (berdoa) Jim mampu menjalani pemotretan sampai selesai. Walaupun ia berteriak histeris dan hampir pingsan ketika memikul salib yang sangat berat dan ujung cambuk yang terbuat dari besi mengena pada bagian tubuhnya yang tidak tertutup oleh papan setebal 3 cm; ia melanjutkan pemotretan setelah sembuh dari penyakit kedinginan yang biasa mematikan (hypothermia) karena cuaca dingin yang luar biasa; dan selamat setelah tidak sadarkan diri karena dihantam badai petir yang menghanguskan seluruh tubuhnya, dan rambutnya terbakar hangus ketika ia disalibkan di bukit yang paling tinggi di daerah Italia. Perannya itu telah mengubah dirinya dan kini dia tak pernah berhenti berdoa. Doa menjadi bagian penting dari hidupnya. Bahkan dalam suatu wawancara, ia berpesan supaya kita jangan bosan berdoa. Mulailah untuk berdoa bersama keluarga dan jadikanlah BINAKEL sebagai sarana untuk membangun hidup keluarga yang tekun berdoa. Doa: Tuhan, tanamkanlah pikiran-Mu dalam hati kami supaya kami hidup menurut kehendak-Mu. Amin! Doa: Tuhan, ajarilah kami untuk selalu berdoa dengan demikian kami kuat dan berani bersaksi. Amin! 29 B 30 KATA PENGANTAR DAFTAR ISI I bu-Bapak dan Saudara semua; dalam naungan cinta kasih Yesus Kristus, kita berjumpa lagi di bulan terakhir semester pertama tahun 2017, yaitu bulan Juni. Di bulan Juni ini, kita akan merayakan hari PENTAKOSTA yang jatuh pada tanggal 04, dan hari LINGKUNGAN HIDUP tepatnya tanggal 05. Dua peristiwa tersebut kita peringati dengan tema: Hidup Baru dan Berbuah oleh Roh Kudus. Tema tersebut menunjukkan bahwa Roh Kudus membarui hidup kita, sehingga kita mampu melakukan perbuatan-perbuatan baik demi menjaga kelestarian hidup segala makhluk. Selain tema tersebut, ada pula tema: Bersekutu dan Bertekun Menanti Roh Kudus (lanjutan dari bulan Mei); Roh Kudus Memperlengkapi Kita Menyatakan Kebenaran; Yesus: Jalan, Kebenaran dan Hidup; Roh Kudus Menyertai Gereja. Tema-tema itu membingkai seluruh pemberitaan Gereja (GPM) sepanjang bulan Juni, yang tertuang dalam materi SHK; WGP dan BU. Semoga, seluruh anggota gereja dan para pelayan GPM dapat memberi diri dibarui oleh Roh Kudus, sehingga proses bersaksi dan melayani atau menanam dan menyiram terus diberkati oleh Tuhan Yesus Kristus agar berbuah kebaikan, keadilan, kebenaran dan damai sejahtera bagi banyak orang. Mulailah berbuah dari dalam keluarga, ruangruang publik, dan persekutuan unit/wadah dan organisasi. Selamat membangun hidup dalam semangat kuasa Roh Kudus, dan jadilah perawat lingkungan hidup sehingga tetap lestari. LPJ GPM i KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Hal i ii Hiduplah Oleh Roh Kudus Ketekunan Melayani Kuasa Doa Roh Kudus Membarui Air, Roh Kudus dan Kehidupan Bersyukurlah dan Cintailah Alam ini! Garam Yang Menyehatkan Air Lambang Kehidupan Jadikan Aku Air Yang Berguna Kerja Keras Membawa Berkat Kenakan Perlengkapan Senjata Allah Tetaplah Bersikap Adil Jangan Menindas dan Menganiaya Orang Lain Jalan Kebenaran Terkadang Sulit Kebenaran Menghasilkan Kebaikan Kebenaran Tidak Bisa Dihambat Surat Panjang Dari Allah Menyatakan Kebenaran Melalui Perbuatan Jangan Menahan Kebaikan Untuk Diri Sendiri Allah Sang Pemberi Kemenangan Hiduplah Sebagai Orang Berhikmat Yesuslah Jalan, dan Kebenaran dan Hidup Carilah Tuhan Di Tengah Kerumunan Massa Saling Berlaku Adil Saling Mengasihi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 ii Beriman Oleh Kekuatan Roh Bangun Hidup Dengan Hikmat Allah Di Tengah Kesulitan Ada Tuhan Milikilah Pikiran Kristus Tekun Berdoa iii 26 27 28 29 30