Doa untuk Janin Aborsi

advertisement
Komisi Kerasulan Keluarga
Keuskupan Agung Jakarta
Sticker
Kegiatan Bulan Keluarga 2014
•
•
•
•
Pertemuan/Rekoleksi Keluarga
Hari Keluarga
Bulan Konseling
Gerakan dan Doa Anti Aborsi
PENGANTAR
• Menyambut Adven
untuk acara keluarga
• “Melayani” bersama
keluarga
• Memperhatikan
Keluarga &
dinamikanya
• Dasar: Pengalaman
Hidup bersama
Rekoleksi
Renungan
Aktivitas
BENTUK PERTEMUAN
Susunan Pertemuan
Lagu Pembukaan
Doa Pembukaan
Penyampaian
maksud
Aktivitas
Sharing Kelompok
Kesimpulan aktivitas
Susunan Pertemuan
Bacaan Kitab Suci
Renungan singkat
Refleksi Kitab Suci
Membangun niat
Lagu Penutup
Susunan Pertemuan
Doa Penutup
Doa Keluarga
Doa Untuk Janin Aborsi
Doa Keluarga
Allah Bapa Yang Mahakasih
Puji dan syukur kami hunjukkan kepada-Mu
Allah yang mengasihi dan membimbing keluarga kami
Jadikanlah keluarga kami milik-Mu
Dengan meneladan cara hidup keluarga-Mu yang kudus
Semoga kami dapat meneladan Bunda Maria
Mengasihi keluarga dengan hati keibuannya
Belajar menjadi seperti Santo Yosef
Memimpin dan melindungi keluarga dengan kasih
Serta meneladan hidup Yesus
Yang memberi tempat tertinggi bagi kemuliaan-Mu
Doa Keluarga
Semoga dalam masa adven ini
Keluarga kami masing-masing
Menjadi persembahan yang pantas
Bagi kemuliaan-Mu dan kebaikan sesama kami
Menjadi masa penuh rahmat untuk merenung
Dan waktu yang baik untuk berani berubah
Semoga keluarga kami semakin saling melayani
Menjadi bagian dari kehadiran-Mu sendiri
Yang memberkati dan membawa kami
pada iman, pengharapan dan kasih
Doa Keluarga
Semoga pelayanan kami berbuah kebaikan
bagi keluarga-keluarga di sekitar kami
Sampai akhirnya kami pun Engkau muliakan
Sebagai umat pilihan yang Engkau kasihi
Doa ini kami panjatkan
Demi Yesus yang kami nantikan kelahiran-Nya
yang hidup bersama Engkau dan Roh Kudus
Kini dan sepanjang segala masa
Amin
Doa untuk Janin Aborsi
Allah Bapa Yang Mahakasih
Engkaulah cermin cinta dan kasih sayang
karena penciptaan-Mu atas kami
Bahkan Engkau memampukan kami
menjadi saluran kasih bagi sesama kami
Tumbuhkanlah hati yang penuh kasih pada kami
Juga ketika kami harus memelihara janin
Yang Engkau anugerahkan dalam keluarga kami
Sebagai bukti penerusan generasi dan kehidupan
Bagi seluruh keluarga kami
Doa untuk Janin Aborsi
Ada begitu banyak janin yang telah diabaikan
Melalui pengguguran dengan segala cara
Para janin yang tak bersalah telah dikorbankan
Untuk alasan duniawi yang berasal dari kekuatiran
Dan membuat mereka korban yang tak berdaya
Kami berdoa bagi janin yang telah diaborsi
Semoga mereka memperoleh tempat di hatimu
Menempatkan mereka di sorga-Mu
Sebab mereka adalah pribadi yang tak berdosa
Meskipun mereka belum sempat menikmati dunia
Doa untuk Janin Aborsi
Semoga berkat teladan Keluarga Kudus
Banyak orang disadarkan
dan semakin bertanggung jawab
Untuk membela kehidupan dan janin mereka
Dengan menghindarkan diri dari tindak aborsi
Dalam pribadi para janin itu
Kami melihat martabat dan kesucian
Semoga semakin banyak orang dan paramedis
Membela kehidupan dan memeliharanya
Serta menjauhkan diri dari dosa
Doa untuk Janin Aborsi
Doa ini kami panjatkan
Demi Kemuliaan Bapa Yang Maharahim,
yang hidup bersama Yesus
dalam persekutuan dengan Roh Kudus
kini dan sepanjang segala masa
Amin
Pertemuan/Rekoleksi Keluarga
• Mengapa aku harus melayani?
• Siapa yang kulayani?
• Bagaimana keluargaku melayani?
• Keluargaku melayani
Pertemuan 1
MENGAPA AKU
HARUS MELAYANI
MAKSUD & TUJUAN
•Yesus telah memberikan teladan melayani
kepada kita (Bdk. Mat 20: 28 “Anak Manusia
datang bukan untuk dilayani, melainkan
untuk melayani...”) melalui peristiwaperistiwa dalam hidup-Nya.
•Allah juga melayani kita dengan
menyediakan orang-orang yang melayani
dalam hidup kita, seperti ayah, ibu dan seisi
keluarga kita.
Aktivitas
 menarik nafas
 berkedip
 merasakan
debar jantung
 menelan air liur
Sharing
kelompok
• Berkumpul bersama keluarga masingmasing atau bersama teman-teman yang
lain.
• Mengecek kehidupan beriman dalam
keluarga
• Meneguhkan sesama umat melalui
sharing
Sharing kelompok
• Siapa yang melayani dan siapa yang dilayani?
• Mengapa mereka saling melayani?
• Apa manfaat dari sikap saling melayani dalam
gambar itu?
• Melihat gambar ini, bagaimana gambaran keluarga
ini?
kitab suci
Matius 20: 26-28
Tidaklah demikian di antara kamu.
Barangsiapa menjadi besar di antara kamu,
hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan
barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara
kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama
seperti Anak Manusia datang bukan untuk
dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk
memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi
banyak orang.
Refleksi Kitab Suci
1. Pelayanan itu meningkatkan mutu hidup seseorang.
2. Pelayanan kepada orang lain bukan hanya menjadi
kewajiban atau kenyataan hidup, melainkan juga suatu
kesadaran untuk mengabdi Tuhan dengan lebih nyata
3. Kemampuan kita melayani bahkan disamakan dengan
pribadi Yesus sendiri yang datang bukan untuk dilayani,
melainkan untuk melayani
4. Pelayanan itu tanpa batas, sampai mengorbankan
nyawapun dapat dianggap sesuatu yang baik asalkan
untuk tujuan yang benar-benar baik dan jelas
5. Yesus melayani sampai mati, karena Ia tahu bahwa
dengan jalan itu Dia dapat menyelamatkan banyak orang
yang percaya kepada-Nya.
Renungan Singkat
Kita sebagai anak-anak Allah, dibaptis untuk membawa
berkat bagi orang lain juga. Baptisan perlu diwujudkan
melalui banyak sikap, buah pikiran, dan terutama perbuatan
baik. Pelayanan adalah salah satu bukti yang paling nyata
bahwa kita memenuhi panggilan Tuhan.
Paulus mengatakan bahwa kita perlu memperhatikan
kepentingan orang lain, dan bukan hanya kepentingan diri
sendiri saja (Flp.2:4). Dasar Sakramen perkawinan sendiri
mempunyai buah yang sama, yaitu pelayanan satu sama
lain.
Sangatlah penting setiap orang dan anggota keluarga sadar
akan perannya untuk melayani orang lain. Orang hanya akan
melayani dengan baik jika ia mengenal dirinya dan mengenal
apa yang terbaik yang dapat diberikan untuk sesamanya.
Membangun Niat
Saya akan berusaha untuk melayani dengan
sukacita
Saya akan selalu melayani tanpa
pamrih/balasan
Saya akan membantu tanpa diminta
Saya akan belajar peka pada kebutuhan orang
lain
Saya akan melayani tanpa keluh kesah karena
itu juga untuk Tuhan
Pertemuan 2
SIAPA YANG
KULAYANI
Siapa yang kulayani?
• Melayani dimulai dari keluarga
sendiri
• Kapasitas tiap orang dalam
melayani berbeda
• Melayani adalah panggilan hati
Aktivitas Permainan
• Semua yang hadir diberi kertas, tulis nama
sendiri
• Gabungkan nama-nama itu dalam 1 kotak
• Minta masing-masing mengambil namanya
sendiri dalam waktu 2 menit
• Akan terjadi kekacauan karena sulit mencari
namanya sendiri
• Secara
acak,
masing-masing
mengambil
nama, dan berikan nama itu kepada pemilik
nama
Makna permainan
• Kita tidak bisa hidup
sendiri
• Kita
harus
saling
melengkapi
dengan
keunikan dan kekuatan
yang telah Tuhan berikan
pada diri kita masingmasing
• Kita
harus
saling
melayani
Karin
Bacaan Kitab Suci
Perkawinan di Kana (Yoh 2 :1-11)
Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di
situ; Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. Ketika mereka
kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur."
Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum
tiba." Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan
kepadamu, buatlah itu!" Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk
pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.
Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh
dengan air." Dan merekapun mengisinya sampai penuh. Lalu kata Yesus kepada
mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu
merekapun membawanya. Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah
menjadi anggur itu--dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan,
yang mencedok air itu, mengetahuinya--ia memanggil mempelai laki-laki, dan
berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan
sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau
menyimpan anggur yang baik sampai sekarang." Hal itu dibuat Yesus di Kana
yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia
telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.
Refleksi Kitab Suci
Pelayanan yang baik akan
membuahkan kebaikan juga,
terbukti pemilik pesta dibuat
terhormat dengan pelimpahan
anggur baru yang lebih lezat dari
anggur yang telah dihidangkan.
Renungan Singkat
1. Masing-masing peserta merenungkan bacaan kitab
suci, dengan berpedoman:
a. Siapa saja yang sering aku layani?
b. Apakah aku sudah melayani orang lain untuk
memuliakan Tuhan?
c. Seberapa jauh kepekaan dan kepedulianku pada
peristiwa-peristiwa di luar keluarga yang memerlukan
pelayanan?
2. Pemandu meminta 1 atau 2 orang wakil kelompok untuk
mensharingkan hasil permenungannya (pleno)
Membangun Niat
Dalam/Bagi keluargaku:
• Siapa yang perlu kulayani dalam keluargaku?
• Apa yang akan kulakukan untuk keluargaku?
• Bagaimana caraku membangkitkan
semangat untuk melayani keluargaku?
Keluarga lain/orang lain yang membutuhkan
pelayanan keluarga
• Apa yang akan kulakukan bagi orang
lain/keluarga lain yang membutuhkan
pelayananku atau pelayanan keluargaku?
Pertemuan 3
BAGAIMANA
KELUARGAKU
MELAYANI
Bagaimana Keluargaku Melayani
• Orang menikah karena
cinta
• Kadar cinta
menentukan ekspresi
cintanya
• Model cinta Yesus
ideal
• Melihat model pasutri
awam
Beato Louis Martin dan Beata Marie-Azélie Guérin
Saints
Pasutri Kudus yang anaknya juga menjadi
kudus, yakni:
Theresia dari Kanak-kanak Yesus
Damai Sejahtera
Kerendahan Hati
Penguasaan Diri
Kemurahan
Sukacita
Kebaikan
Kesabaran
Kelemahlembutan
Kasih
Bentuk nyata dalam pelayanan keluarga dan masyarakat
Aktivitas Kelompok
a. Menurut kelompok Anda, buah Roh manakah yang
paling kuat dimiliki oleh Louis dan Zelie dalam
pelayanan keluarga? Lingkari pada nomor Buah Roh di
buku kita. Apakah alasan pilihan Anda?
b. Pilihlah satu atau dua buah Roh dalam daftar berikut
dan jelaskan cara mewujudkan buah roh itu secara
nyata dalam keluarga dan masyarakat (tulis wujud nyata
se-konkrit mungkin).
c. Sharingkan kepada semua yang hadir jawaban Anda
untuk poin a dan b. (Pleno)
Bacaan Kitab Suci
Galatia 5:16-26 (Hidup Menurut Daging atau Roh)
“Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti
keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan
Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging -- karena
keduanya bertentangan -- sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa
yang kamu kehendaki. Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin
oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan
daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah,
kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian,
kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu
kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa
barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat
bagian dalam Kerajaan Jahweh. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita,
damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang halhal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan
daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup
oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, dan janganlah kita gila
hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.
Refleksi Kitab Suci
Paulus menyampaikan renungannya bahwa tindakan yang baik
adalah berbuat baik pada orang lain. Pada dasarnya, setiap
orang mempunyai kehendak baik jika mengikuti dorongan Roh
Kudus. Dorongan ini hanya dapat diperoleh jika seseorang rajin
membiarkan diri dipimpin oleh Roh. Jika kita ingin dipimpin oleh
Roh, maka kita perlu membiasakan hidup tertib, disiplin berbuat
baik, dan menjauh dari keinginan untuk dihargai, dihormati atau
mendendam. Ketika orang mau berbuat baik, misalnya ingin
melayani, maka yang terpenting adalah memelihara hati yang
baik, agar pelayanan kita menjadi kebaikan tanpa pamrih,
sehingga juga menjadi berkat bagi banyak orang. Jika
keinginan “daging” memenuhi pikiran dan hati kita, maka hal
yang kita lakukan adalah hal yang bertentangan dengan Roh,
yaitu perbuatan jahat. Maka peliharalah hubungan baik dengan
Roh Kudus, melalui kegiatan rohani, kebiasaan berdoa, agar
kita pun mampu melakukan banyak hal dengan motivasi yang
baik.
Renungan Singkat
Pelayanan yang baik hanya dapat dilakukan jika orang mempunyai
motivasi yang baik pula. Motivasi yang baik tidak hanya berasal dari
kemauan yang baik, melainkan juga dari Roh Allah yang membimbing.
Jika kita menerima diri dibimbing oleh Roh, maka kita akan
menemukan buah-buah Roh yang membuat pelayanan kita semakin
bersemangat: tidak mudah mengeluh, gembira, bersungguh-sungguh,
tidak mencari untung, dan memberikan hasil yang baik bagi hidup
bersama orang lain.
Sebaliknya, jika kita melakukannya dengan kekuatan sendiri, dengan
motivasi yang tidak baik, maka kita akan mengalami kelelahan,
kemarahan, kesedihan, ketidakpuasan, dan akhirnya merasa tidak
berguna bagi orang lain. Kedekatan dengan Allah menjadi dasar
pelayanan yang baik, supaya Roh Kudus dicurahkan bersama dengan
pelayanan kita itu.
Kesimpulan
kita
• Hidup adalah sebuah pelayanan
• Pelayanan membuat hidup makin berarti
• Kedekatan dengan Allah mendorong kita
melayani
• Ambillah kesempatan untuk melayani
Membangun Niat
a. Kami akan memperbaiki hidup rohani kami
agar makin melayani
b. Membiasakan makan dan doa bersama
c. Membiasakan mengikuti ekaristi bersama
seluruh keluarga
d. Melibatkan
seluruh
keluarga
dalam
pelayanan di lingkungan dan paroki
Pertemuan 4
KELUARGAKU
MELAYANI
Keluargaku Melayani
• Pelayanan memerlukan
sikap rendah hati
• Perlu ketulusan
• Pelayanan harus menjadi
ungkapan syukur
Rupa Pelayanan
1. Lisan, misalnya:
a. Ucapan perhatian dan kasih sayang:
- “Terima kasih, Ibu sudah mempersiapkan makanan
buat kami semua dengan kasih sayang”
- “Papa telah bekerja keras seharian bagi kami
sekeluarga, aku merasa dicintai Papa”
- “Bapak & Ibu merasa bangga kamu mau
membereskan kamar sendiri”
b. Saling mendoakan dalam doa bersama
2. Tulisan, misalnya:
Memberi kabar apabila sedang bepergian atau berada
di luar kota (melalui surat, email, SMS, whatsapp, BBM,
dsb).
3. Perbuatan, misalnya:
a. Ibu mempersiapkan makanan untuk keluarga,
mulai dari belanja, meracik, memasak sampai
menghidangkannya di atas meja makan.
b. Orangtua bekerja mencari nafkah, dari pagi
sampai malam demi menghidupi keluarganya.
c. Anak-anak membantu ibu mempersiapkan
makanan, membersihkan/merapikan rumah.
d. Kakak membantu ayah memperbaiki lampu yang
rusak.
e. Anak-anak belajar dengan baik dan sungguhsungguh agar mendapat nilai yang baik,
menghormati dan menghargai orangtua yang
telah bekerja mencari nafkah untuk membiayai
sekolah dan pendidikannya.
Kebutuhan pokok manusia
1. Mencintai & Dicintai (aku rela mendahulukan kepentingan
orang yang aku cintai daripada kepentinganku sendiri;
perhatikan bahwa menuruti semua permintaan ‘yang dicintai’
belum tentu adalah perbuatan mencintai)
2. Harga Diri (dihargai sebagai pribadi; contoh: didengarkan,
diperhatikan, tidak direndahkan)
3. Kebebasan (menjadi diri sendiri, tidak terkekang atau
terpaksa)
4. Keterlibatan (diikutsertakan)
Aktivitas
 1 Sedotan/peserta
 Satu karet gelang/kelompok
 Penutup mata
Penjelasan Aktivitas
Pemandu memperhatikan jalannya permainan dan menjelaskan makna
permainan setelah dilaksanakan.
Tujuan dari permainan ini adalah untuk menyadari bentuk dan pelayanan
apa saja yang dialami saat permainan tadi. Tanyakan apa yang dirasakan
oleh para pemain pada saat memindahkan karet gelang pada sedotan
baik yang ditutup matanya maupun yang tidak. Apakah yang dilayani
merasa senang, puas, dan nyaman?
Apakah selama permainan berlangsung ada hambatan yang terjadi,
misalnya ada kurang bekerjasama, kurang mendengarkan instruksi,
instruksi tidak jelas atau terburu-buru. Hambatan itu juga menjadi
hambatan pelayanan kita, bukan?
Pemain yang ditutup matanya ibarat orang yang lebih lemah, kurang
berdaya, kurang sehat, punya lebih banyak keterbatasan, perlu
bantuan/pelayanan. Pemain yang tidak ditutup matanya adalah orang
yang lebih kuat, lebih sehat, lebih mampu dan mempunyai kelebihan
sehingga dapat melayani orang lain.
Sharing
Kelompok
Pertanyaan bagi pemain B dan D (yang ditutup matanya)
1.Pelayanan apa yang aku terima dalam permainan tadi?
2.Ketika dilayani,
a.Aku merasa diperhatikan (ya/tidak)
b.Aku merasa dihargai (ya/tidak)
c. Aku diberi kebebasan menentukan apa yang aku
lakukan/ dimengerti keterbatasanku (ya/tidak)
d.Aku terlibat aktif dalam permainan tadi (ya/tidak)
Pertanyaan bagi pemain A dan C (yang tidak ditutup
matanya)
1.Pelayanan apa yang telah kulakukan bagi B dan D?
2.Hambatan & perasaan apa yang aku hadapi ketika
melayani B dan D? Apa yang akan aku ubah pada diriku
agar hambatan tersebut tidak terjadi kembali? Contoh
hambatan: kurang mengikuti instruksi, diabaikan, tidak
dihargai, tidak diterima.
Keluargaku melayani
• Melayani… dengan rendah
hati, dengan rasa syukur atas
berkat dari Allah
• Melayani… memberikan rasa
nyaman dari yang dilayani
• Melayani… adalah bahasa
cinta yang paling nyata
Bacaan Kitab Suci
Kolose 3: 12-21
Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya,
kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila
yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni
kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih,
sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Hendaklah damai sejahtera
Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu
tubuh. Dan bersyukurlah.
Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga
kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil
menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur
kepada Allah di dalam hatimu. Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan
atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap
syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.
Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Hai
suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia. Hai anak-anak,
taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. Hai bapabapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.
Refleksi Kitab Suci
Sebagai orang yang dikuduskan dan dipilih Allah menjadi
anak-anak-Nya, kita harus berbenah diri, tidak
melakukan pelayanan secara asal-asalan. Pelayanan
kita harus sepenuh hati, sesuai kebutuhan yang dilayani,
dengan kasih dan kreatif. Pelayanan itu seperti kepada
Tuhan sendiri, sehingga ketika kita melayani, kita juga
seperti menyanyi dan memuji Tuhan jika melakukannya
dengan sukacita.
Pelayanan yang baik dilakukan dengan motivasi yang
baik, semangat dan didasari kebaikan “rohani”, seperti
kemurahan, kasih, sabar, penuh syukur, dan
melakukannya dengan sukacita. Semua pekerjaan yang
sesuai dengan kharisma/kekhasan masing-masing akan
menjadi baik jika dilakukan dengan sukacita dan
dilakukan di dalam Tuhan.
Renungan Singkat
Orang disebut baik jika mereka mewujudkan secara
nyata kebaikan Allah yang telah mereka terima lewat
pelayanan dan sikap yang ramah pada sesama. Kasih
tidak dapat hanya dikatakan, tetapi lebih perlu
diwujudkan dalam praktik hidup setiap hari. Jika kita
mau hidup dengan teratur, maka keteraturan itu ada
dalam peran masing-masing anggota yang
menjalankan perannya dengan cinta kasih, sabar,
lembut, dan sukacita.
Jika kita melayani, pastikanlah bahwa pelayanan kita
membawa kebaikan dan sukacita bagi orang yang
akan kita layani dan pada kita sendiri. Ada begitu
banyak kesempatan untuk melayani jika kita rajin
melihat keperluan dan kebutuhan orang lain di dekat
kita. Kita perlu melakukannya secara kreatif, gembira,
dan terus menerus, bukan hanya sesaat saja.
Love in
Action
Membangun Niat
1. Aku akan melakukan pelayanan dengan
gembira dan tulus hati
2. Aku akan lebih peka melihat sekelilingku,
supaya aku dapat melakukan pelayanan
3. Aku akan berusaha menemukan pelayanan
baru yang selama ini belum pernah kulakukan
secara nyata
4. Dengan tulus, aku akan membicarakan halhal yang diinginkan keluargaku supaya
kulakukan sebagai pelayanan.
ThankYou!
kaj.org
3519193
Jl. Katedral 7A
Download