ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET PRINCING MODEL DAN ARBITRAGE PRINCING THEORY DALAM MEMPREDIKSI RETURN SAHAM LQ-45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh : Rinta Islam Nitiprana Intisari Penelitian ini adalah analisis perbandingan keakuratan Capital Asset Princing Model (CAPM) dan Arbitrage Princing Theory (APT) dalam memprediksi return saham LQ-45 yng terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Objek dari penelitian ini adalah saham yang kosisten terdaftar sebagai emiten untuk perhitungan indeks LQ-45 selama periode 3 tahun pengamatan yaitu Januari 2013 sampai Desember 2015. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan dan menganalisis tingkat pendapatan saham yang di harapkan dengan menggunakan model Capital Asset Princing Model (CAPM) dan Arbitrage Princing Theory pada saham LQ-45, serta untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara model Capital Asset Princing Model (CAPM) dan Arbitrage Princing Theory (APT). Langkah-langkah dari penelitian ini adalah memilih criteria sampel, teknik pengumpulan data, analisis hasil dan pengujian hipotesis. Data yang diperlukan adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan data LQ-45 yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) serta Sertifikat Bank Indonesia (SBI), tingkat inflasi yang diperoleh dari Bank Indonesia (BI). Penelitian ini memperoleh hasil sebagai berikut, berdasarkan hasil perhitungan menurut Capital Asset Princing Model (CAPM) maupun Arbitrage Princing Theory (APT) terdapat perbedaan hasil dari tingkat pendapatan yang diharapkan. Karena menurut Capital Asset Princing Model (CAPM) hanya dipengaruhi oleh risiko pasar saja, sedangkan Arbitrage Princing Theory (APT) dipengaruhi oleh faktor inflasi dan suku bunga. Berdasarkan perhitungan pendapatan yang diharapkan dengan CAPM dan APT perusahaan Astra Argo Lestari Tbk (AALI) memiliki tingkat pendapatan yang di harapkan terbesar. Selain itu, hasil pengujian hipotesis juga diperoleh t ≥ 0.05α yang berarti H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara model Capital Asset Princing Model (CAPM) dan Arbitrage Princing Theory dalam memprediksi return saham LQ-45. Kata Kunci : Capital Asset Princing Model (CAPM) Arbitrage Princing Theory (APT) Prediksi Return Saham I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik. Hal ini menjadi salah satu indikator dalam menilai keberhasilan suatu negara. Seiring kondisi perekonomian global yang tidak menentu, Indonesia masih akan mengandalkan konsumsi dalam negeri dan aktivitas investasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Pasar modal sebagai suatu wadah yang menyediakan berbagai alternatif investasi selain alternatif investasi lainnya seperti menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah-bangunan, dan sebagainya. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indicator keberhasilan setiap Negara. Pasar modal disini bertindak sebagai penghubung antara para penyedia dana (investor) dengan pengguna dana (perusahaan ataupun institusi pemerintah) melalui perdagangan investasi jangka panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya. Bursa saham merupakan suatu pasar yang berhubungan dengan pembelian dan atau penjualan saham perusahaan yang sudah terdaftar di bursa tersebut. Investor dalam berinvestasi saham tentunya juga mengharapkan sebuah return yang diberikan perusahaan baik itu berupa dividen ataupun capital gain. Return yang diharapkan oleh investor tersebut setidaknya dalam kondisi yang menguntungkan. Terdapat dua model yang digunakan dalam memprediksi besarnya return saham yang digunakan dalam melakukan aktivitas investasi. Dua model tersebut antara lain Capital Asset Princing Model (CAPM) dan Arbitrage Princing Theory (APT). Model pertama yaitu CAPM, model ini mengasumsikan bahwa return saham dipengaruhi satu faktor yaitu return market. Model yang kedua yaitu APT, model ini mengasumsikan jika investor memiliki peluang untuk meningkatkan return tanpa meningkatkan risiko maka investor tersebut akan memanfaatkan peluang tersebut. Sehingga salam model APT ini faktor-faktor yang mempengaruhi return saham lebih banyak dari pada model CAPM. Kedua model tersebut pada dasarnya dapat memprediksi return yang diharapkan oleh investor. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana analisis CAPM dalam menghitung return saham yang diharapkan di perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI ? 2. Bagaimana analisis APT dalam menghitung return saham yang diharapkan di perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI ? 3. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara model CAPM dan model APT dalam memprediksi return saham yang di harapkan pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI? II. LANDASAN TEORI 2.1 Capital Asset Princing Model Menurut William F. Sharpe, et.all Capital Asset Pricing Model (CAPM) merupakan model penetapan harga aktiva equilibrium yang menyatakan bahwa ekspektasi return atas sekuritas tertentu adalah fungsi linier positif dari sensitifitas sekuritas terhadap perubahan return portofolio pasarnya. 2.2 Arbitrage Princing Theory Arbitrage Pricing Theory (APT) merupakan salah satu metode penilaian investasi yang dapat menentukan tingkat return yang dipandang layak untuk suatu investasi. APT mengasumsikan bahwa korelasi tingkat return saham terjadi karena saham-saham tersebut dipengaruhi oleh faktor bersama yang berasal dari perekonomian khususnya makroekonomi. Arbitrage Pricing Theory adalah sebagai return harapan dari suatu sekuritas ditentukan oleh multi faktor atau indeks dari sumber risiko-risiko lainnya.APT menggambarkan hubungan antara risiko dan return, tetapi dengan menggunakan asumsi dan prosedur yang berbeda. Estimasi return harapan dari suatu sekuritas dengan menggunakan APT, tidak terlalu dipengaruhi portofolio pasar seperti hanya dalam CAPM. Pada CAPM, portofolio pasar sangat berpengaruh karena diasumsikan bahwa risiko yang relevan adalah risiko sistematis yang diukur dengan beta (menunjukan sensitivitas return sekuritas terhadap perubahan return pasar). III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Dan Sample Populasi dari penelitian ini adalah seluruh saham yang ada di LQ 45 Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nama Perusahaan Astra Argo Lestari Tbk Aneka Tambang (Persero) Tbk Astra Internasional Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Bank rakyat Indonesia (Persero) Tbk Jasa Marga (Persero) Tbk Kalbe Farma Tbk Telekomunikasi Indonesia Tbk United Tractors Tbk Unilever Indonesia Tbk Kode AALI ANTM ASII INDF BBRI JSMR KLBF TLKM UNTR UNVR 3.2 Analisis Data Analisis pada penelitian ini seperti analisis pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Premananto dan Madyan (2004) yaitu menggunakan tahap-tahap berikut : 3.2.1 CAPM a. Menghitung return actual perusahaan LQ-45 selama periode 2013-2015. b. Menghitung return pasar periode 2013-2015. c. Menghitung beta dengan menggunakan rumus market model dengan meregresikan return saham dengan return pasar selama periode 2013-2015. d. Setelah beta masing-masing diperoleh, kemudia membentuk sebuah model CAPM sengan meregresikan return saham dan return pasar selama periode 2013-2015. e. Menghitung return saham yang diharapkan untuk periode 2013-2015 menggunakan model CAPM yang telah dihasilkan. 3.2.2 APT a. Menghitung return actual perusahaan LQ-45 selama periode 2013-2015. b. Menghitung tingkat inflasi aktual, SBI aktual, selama periode 2013-2015. c. Menghitung α, β1, β2 untuk model APT multi index model dengan meregresikan return actual dengan pada perusahaan LQ-45 selama periode 2013-2015. d. Menghittung return saham yang diharapkan untuk periode 2013-2015 dengan menggunakan model APT yang telah dihasilkan. 3.2.3 Uji statistic parametik. Yaitu digunakan uji beda dan mean dari sampel yang berhubungan (Moh. Nazzir 1988:467) 3.2.4 Uji statistic t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Uji statistik t ini dilakukan untuk menegtahui kebermaknaan koefisien peresamaan regresi. IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 analisis CAPM dalam menghitung perusahaan LQ-45 Rf return saham yang diharapkan di β Nama Perusahaan Kode E(Rm) E(Ri) CAPM Astra Argo Lestari Tbk AALI 0.07134615 0.16279181 0.00314275 0.06024320 Aneka Tambang (Persero) Tbk ANTM 0.07134615 0.46203402 0.00314275 0.03983386 Astra Internasional Tbk ASII 0.07134615 1.20993386 0.00314275 -0.01117545 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 0.07134615 0.91960745 0.00314275 0.00862580 Bank rakyat Indonesia (Persero) Tbk BBRI 0.07134615 1.84891755 0.00314275 -0.05475631 Jasa Marga (Persero) Tbk JSMR 0.07134615 1.06983653 0.00314275 -0.00162034 Kalbe Farma Tbk KLBF 0.07134615 0.98667401 0.00314275 0.00405163 Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM 0.07134615 1.98653988 0.00314275 -0.06414263 United Tractors Tbk UNTR 0.07134615 0.36491492 0.00314275 0.04645771 Unilever Indonesia Tbk UNVR 0.07134615 0.38406598 0.00314275 0.04515155 4.2 Analisis APT dalam menghitung return saham yang diharapkan di perusahaan LQ-45 Nama Perusahaan Kode Rf (σ1 - Rf) βi2 (σ1 - Rf) βi2 E(Ri) Astra Argo Lestari Tbk AALI 0.07134615 -0.000184597 -0.002603817 0.06855774 Aneka Tambang (Persero) Tbk ANTM 0.07134615 -0.001172639 -0.003013711 0.06715980 Astra Internasional Tbk ASII 0.07134615 -0.003328173 -0.008553484 0.05946450 Indofood Sukses Makmur Tbk Bank rakyat Indonesia (Persero) Tbk INDF 0.07134615 -0.008715524 -0.022399108 0.04023152 BBRI 0.07134615 -0.006624214 -0.017024391 0.04769755 Jasa Marga (Persero) Tbk JSMR 0.07134615 -0.01331832 -0.034228403 0.02379943 Kalbe Farma Tbk KLBF 0.07134615 -0.00770636 -0.019805532 0.04383426 Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM 0.07134615 -0.007107315 -0.018265972 0.04597287 United Tractors Tbk UNTR 0.07134615 -0.014309656 -0.03677616 0.02026034 Unilever Indonesia Tbk UNVR 0.07134615 -0.002628594 -0.00675555 0.06196201 4.3 Perbandingan Kakuratan CAPM dan APT Nama Perusahaan Astra Argo Lestari Tbk Aneka Tambang (Persero) Tbk Astra Internasional Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Bank rakyat Indonesia (Persero) Tbk Jasa Marga (Persero) Tbk Kalbe Farma Tbk Telekomunikasi Indonesia Tbk United Tractors Tbk Unilever Indonesia Tbk Jumlah Rata-Rata Kode AALI ANTM ASII INDF BBRI JSMR KLBF TLKM UNTR UNVR E(Ri ) CAPM E(Ri) APT X1 - X2 0.060243199 0.039833861 -0.011175453 0.008625796 0.068557739 0.067159803 0.059464497 0.040231522 0.008314541 0.027325942 0.07063995 0.031605725 -0.054756315 -0.001620338 0.004051628 -0.064142626 0.046457714 0.045151547 0.047697549 0.023799431 0.043834261 0.045972867 0.020260338 0.06196201 0.102453864 0.025419769 0.039782633 0.110115493 -0.026197376 0.016810463 0.406271005 0.040627101 ∑d² = ∑( B- BĖ )² 0.001044102 0.000176921 0.000900771 8.13852E-05 0.003822549 0.000231263 7.13125E-07 0.004828637 0.004465511 0.000567232 0.001611908 4.3.1 Uji Statistik ParametikUji statistic parametik. Yaitu digunakan uji beda dan mean dari sampel yang berhubungan (Moh. Nazzir 1988:467) nilai t dihitung dengan: t= (ðĩĖ −0) ððĩĖ = ðĩĖ Ė ððĩĖ Dimana : SB : standar error dua mean yang berhubungan ∑ð² = √ð(ð−1) Dimana ∑d² = ∑( B- BĖ )² ∑ðĩĖ ² ð ∑B² = √ B = Beda antara rasio profotabilitas setiap saham (X1-X2) BĖ = Mean dari rasio profitabilitas Nilai t yang didapat dengan rumus t hitung kemudian dibandingkan dengan nilai pada t tabel distribusi t pada kolom uji dua pihak dengan tingkat signifikan 0.05 dan pada garis df (n-1). Dari perbandingan ini terdapat dua kemungkinan : H0 ditolak jika : t ≥ 0.05 Ha diterima jika : t ≤ 0.05 Menghitung nilai SB : 0.001611908 30(30−1) SB =√ t = 0.040627101 0.001360 = 0.001360 = 29.8 nilai t = 29.8 hal ini berarti 29.8 ≥ 0.05 atau t ≥ 0.05, yang berarti H0 ditolak.jadi kesimpulannya terdapat perbedaan yang signifikan antara model CAPM dan model APT dalam memprediksi return saham LQ-45. 4.3.2 Uji t Pengujian hipotesis dengan uji t, pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menjelaskan variabel dependen. Uji t digunakan untuk menguji hipotesis. Dari hasil pengujian analisis regresi dapat diketahi t hitung sebagai berikut : Dimana tingkat signifikan 5% (α = 0.05) dengan derajat kebebasan (dk) = 30-2 = 28, maka t tabel adalah 2.048. Dengan menggunakan software SPSS 16 diperoleh hasil perbandingan keakuratan CAPM dan APT sebagai variabel bebas (X) dan return saham sebagai variabel terikat (Y) sebagai berikut : Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model B 1 -.015 (Constant) Std. Error .018 Standardi zed Coefficien ts Beta Collinearity Statistics Correlations t -.794 Sig. .434 Zeroorder Partial Part Toleran ce VIF RETURN YANG DIHARAPKAN CAPM .186 .123 .270 1.519 .140 .241 .281 .268 .992 1.008 RETURN YANG DIHARAPKAN APT -.005 .003 -.315 -1.777 .087 -.291 -.324 -.314 .992 1.008 a. Dependent Variable: RETURN AKTUAL Untuk mendapatkan signifikansi pengaruh ketiga variabel tersebut terhadap return saham dapat diuji sebagai berikut : a. Variabel CAPM diperoleh hasil t hitung yaitu 0.140 dan t tabel sebesar 2.048. Sehingga t hitung < t tabel yaitu 0.140 < 2.052 maka H0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel CAPM merupakan variabel yang berpengaruh signifikan terhadap return saham LQ-45 yang terdaftar di BEI 2013 -2015. b. Variabel APT diperoleh hasil t hitung yaitu 0.087 dan t tabel sebesar 2.048. Sehingga t hitung < t tabel yaitu 0.087 < 2.048 maka H0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel APT merupakan variabel yang berpengaruh signifikan terhadap return saham LQ-45 yang terdaftar di BEI 2013-2015. Hasil pengujian hipotesis dengan uji t menunjukan bahwa model CAPM dan model APT terdapat pengaruh yang signifikan dalam memprediksi return saham LQ-45 di BEI tahun 2013-2015. V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk meneliti perbedaan keakuratan Capital Asset Princing Model (CAPM) dan Arbitrage Princing Theory (APT) dalam memprediksi return saham LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2015. Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini, yaitu : 1. Hasil penelitian analisis CAPM dalam memprediksi return saham yang diharapkan di saham LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015 Dengan menghitung return actual perusahaan sampel, lalu menghitung return pasar selama periode 2013-2015, juga menghitung risiko sistematis (Beta) CAPM sehingga diperoleh hasil return yang diharapkan melalui model keseimbangan CAPM. Perhitungan return yang diharapkan dengan model CAPM memperoleh hasil perolehan return terbesar dimiliki oleh perusahaan Astra Argo Lestari Tbk (AALI) sebesar 0.06024320 dengan risiko sistematis (Beta) sebesar 0.16279181. Sementara return yang diharapkan terkecil yaitu perusahaan Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) sebesar -0.06414263 dengan risiko sistematis (Beta) sebesar 1.98653988. Teori menyebutkan bahwa semakin besar nilai beta suatu saham maka, semakin besar pula tingkat pendapatan yang diharapkan suatu saham. Akan tetapi, dalam penelitian ini semakin besar nilai beta suatu saham maka semakin kecil tingkat pendapatan saham tersebut. Sehingga peneliti menarik kesimpulan bahwa antara risiko dan keuntungan yang diharapkan tidak memiliki hubungan yang linear. 2. Hasil penelitian analisis APT dalam memprediksi return saham yang diharapkan di saham LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan menghitung actual return saham LQ-45, menghitung variabel makro ekonomi yaitu inflasi dan suku bunga diperoleh hasil tingkat kepekaan saham terhadap faktor yang mempengaruhinya dan premi risiko sehingga bisa menghitung return yang diharapkan menggunakan model keseimbangan APT. Perhitungan return yang diharapkan menggunakan model APT memperoleh hasil return harapan yang terbesar dimiliki oleh Astra Argo Lestari Tbk (AALI) yaitu sebesar 0.06855774 dan terkecil dimiliki oleh United Tractors Tbk (UNTR) yaitu sebesar 0.02026034. 3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara keakuratan Capital Asset Princing Model (CAPM) dengan Arbitrage Princing Theory (APT) dalam memprediksi return saham LQ-45. Variabel Capital Asset Princing Model lebih akurat dibadingkan dengan Arbitrage Princing Theoy (APT) . Capital Asset Princing Model (CAPM) lebih berpengaruh signifikan terhadap return saham dilihat dari hasil perhitungan uji hipotesis yaitu Uji statistic t. 5.2 Saran 1. Periode estimasi penelitian terbatas hanya 10 perusahaan dan 3 tahun yaitu dari 2013 sampai 2015. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya meneliti perbandingan keakuratan Capital Asset Princing Model (CAPM) dan Arbitrage Princing Theory (APT) dalam memprediksi return saham LQ-45 memiliki periode waktu yang lebih panjang dan meneliti lebih dari 10 perusahaan. 2. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya variabel makro ekonomi untuk meneliti variabel Arbitrage Princing Theory (APT) lebih diperbanyak sebab dengan dua variabel makro ekonomi membuktikan bahwa model APT tidak lebih akurat dibandingkan dengan model CAPM. DAFTAR PUSTAKA Tandelilin, Eduardus. 2001. Portofolio Dan Investasi : Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:BPFE. Frank, J Fabozzi. 1999. Portofolio Management: Theory and Aplication. Me Graw –Hill Companies Inc. New York Husnan, Suad. 1998. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi 3. UPP AMP YKPN. Yogyakarta. Sunariyah. 2003. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi 3. UPP AMP YKPN. Yogyakarta. Sharpe, F. William., Alexander, J. Gordon., dan Bailey, V. Jeffery. 2005. Investasi. Jilid 1, Edisi keenam. PT. Indkes Kelompok Gramedia. Jakarta. Ridwan S. Sundjaja., dan Inge Barlian. 2002. Manajemen Keuangan. Jilid 2, Edisi 3. PT. Phehallindo. Jakarta. Tandika. Dikdik. Dan Nurdin. 2001. Penggunaan Aplikasi Komputer Dalam Keuangan Dan Analisis Investasi. Laboraturium Manajemen Fakultas Ekonomi Unisba. Bandung-Yogyakarta. Abdurrahman, Dudung; Meidy Haviz; Tasya Aspiranti; Sri Suwarsi. 2011. Modul Laboraturium Statistik. Program Studi ManajemenUnisba. Website Bank Indonesia. www.bi.go.id Website Bursa Efek Indonesia. www.Idx.co.id Website Yahoo Financial. www.finance..yahoo.com Wikipedia. Arbitrage Princing Theory. http://id.m..wikipedia.org/wiki/arbitrase, diakses April 2016 Wikipedia. Capital Asset Princing Model. http://en..m.wikipedia.org/wiki/Capital_asset_princing_model diakses April 2016