konstitusi

advertisement
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 85 TAHUN 2004
TENTANG
PENGESAHAN REVISED CONSTITUTION OF THE ASIA PACIFIC
TELECOMMUNITY, NEW DELHI 2002 (KONSTITUSI TELEKOMUNITAS
ASIA PASIFIK YANG DIPERBAHARUI, NEW DELHI 2002)
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :
a.
bahwa di New Delhi, India antara tanggal 23-31 Oktober 2002 Pemerintah Indonesia telah
menandatangani Revised Constitution of the Asia Pacific Telecomunity, New Delhi 2002
(Konstitusi Telekomunitas Asia Pasifik yang Diperbaharui, New Delhi 2002), sebagai hasil
Sidang Umum Telekomunitas Asia Pasifik;
b.
bahwa sehubungan dengan itu, dipandang perlu untuk mengesahkan Revised Constitution
tersebut dengan Keputusan Presiden;
Mengingat :
1.
Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 11 Undang-Undang Dasar 1945;
2.
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional (Lembaran Negara
Tahun 2000 Nomor 185, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4012);
3.
Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pengesahan Constitution of the Asia
Pacific Telecomunity;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG PENGESAHAN REVISED CONSTITUTION OF THE
ASIA PACIFIC TELECOMUNITY, NEW DELHI 2002 (KONSTITUSI TELEKOMUNITAS ASIA
PASIFIK YANG DIPERBAHARUI, NEW DELHI 2002).
Pasal 1
Mengesahkan Revised Cosntitution of the Asia Pacific Telecomunity, New Delhi 2002 (Konstitusi
Telekomunitas Asia Pasifik yang Diperbaharui, New Delhi 2002), yang telah ditandatangani
Pemerintah Republik Indonesia di New Delhi, India antara tanggal 23-31 Oktober 2002 sebagai hasil
Sidang Umum Telekomunitas Asia Pasifik yang salinan naskah aslinya dalam bahasa Inggris dan
terjemahannya dalam bahasa Indonesia sebagaimana terlampir pada Keputusan Presiden ini.
Pasal 2
Apabila terjadi perbedaan penafsiran antara naskah terjemahan Revised Constitution dalam Bahasa
Indonesia dengan salinan naskah aslinya dalam bahasa Inggris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1,
maka yang berlaku adalah salinan naskah aslinya dalam bahasa Inggris.
Pasal 3
Keputusan Presiden ini berlaku mulai pada tanggal ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Keputusan Presiden ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 5 Oktober 2004
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
MEGAWATI SOEKARNOPUTRI
Diundangkan di Jakarta
Pada tanggal 5 Oktober 2004
SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BAMBANG KESOWO
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 NOMOR 109
KONSTITUSI
TELEKOMUNITAS ASIA PASIFIK
Pemerintah yang merupakan pihak pada Konstitusi ini, merupakan Anggota dan Anggota Associate
dari United National Economic and Social Commission For Asia and the Pacific (selanjutnya
disebut "ESCAP");
Menimbang, kebutuhan akan kerjasama yang erat dalam pembangunan jasa telekomunikasi dan
infrastruktur informasi diantara Negara-negara dan wilayah dari kawasan ESCAP (selanjutnya
disebut "kawasan");
Mengakui, kontribusi dapat diberikan oleh organisasi regional untuk keseimbangan pembangunan
jasa telekomunikasi dan infrastruktur informasi;
Menyadari, pentingnya struktur melalui mana informasi dapat dipertukarkan dan perkembangan
yang cepat dalam jasa telekomunikasi dan infrastruktur informasi dapat dibicarakan;
Mengakui, bahwa partisipasi aktif dari keanggotaan dalam urusan dan aktivitas organisasi adalah
penting untuk mewujudkan tujuan yang ditetapkan berikut ini;
Dengan ini disetujui sebagai berikut:
PASAL 1
PENDIRIAN
"Telekomunitas Asia Pasifik" (seterusnya disebutnya "Telekomunitas") dengan ini didirikan
sebagai organisasi telekomunikasi regional yang sesuai dengan Pasal 32 dari Konvensi
Telekomunikasi Internasional (Malaga Torremolinos,1973).
PASAL 2
TUJUAN
1.
2.
1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan Telekomunitas adalah untuk mempercepat pembangunan jasa telekomunikasi dan
infrastruktur informasi di seluruh kawasan dengan fokus utama perluasan ke wilayah
dengan tingkat pembangunan rendah.
Oleh karena itu Telekomunitas dapat :
(a)
Mendorong perluasan jasa telekomunikasi dan infrastruktur dan maksimalisasi
manfaat dari teknologi informasi dan telekomunikasi untuk kesejahteraan
masyarakat di kawasan;
(b)
Membangun kerjasama regional dalam hal kepentingan bersama, termasuk
pengembangan komunikasi radio dan standarisasi;
(c)
Melaksanakan studi yang berkenan dengan pembangunan telekomunikasi dan
teknologi infrastruktur informasi dan kebijakan dan peraturan perundang-undangan
dengan berkoordinasi dengan organisasi internasional lainnya, jika dianggap perlu;
(d)
Mendorong transfer teknologi, pengembangan sumber daya manusia dan pertukaran
informasi untuk keseimbangan pembangunan jasa telekomunikasi dan infrastruktur
informasi di kawasan; dan
(e)
Memfasilitasi koordinasi di dalam kawasan berkenan dengan isu-isu penting yang
berkenaan dengan jasa telekomunikasi dan infrastruktur informasi dengan tujuan
untuk memperkuat posisi internasional dari kawasan.
PASAL3
KOMPOSISI DARI TELEKOMUNITAS
Telekomunitas terdiri atas Anggota, Anggota Associate dan Anggota Affiliate.
Keanggotaan dalam Telekomunitas terbuka bagi setiap Negara di dalam kawasan yang
merupakan anggota ESCAP. Setiap Negara ESCAP yang akan menjadi pihak terhadap
Konstitusi ini sesuai ketentuan Pasal 17 atau Pasal 19 menjadi Anggota Telekomunitas;
Setiap negara di kawasan yang tidak memenuhi syarat untuk menjadi anggota berdasarkan
paragraf 2 dari Pasal ini, menjadi anggota jika telah mendapatkan dukungan suara 2/3 dari
semua anggota, dan menjadi pihak pada Konstitusi ini sesuai dengan ketentuan Pasal 19.
Keanggotaan Associate di Telekomunitas ini terbuka setiap setiap wilayah, bagian atau
kelompok wilayah dalam kawasan yang merupakan Anggota Associate dari ESCAP. Setiap
wilayah; bagian atau kelompok wilayah yang menjadi pihak pada Konstitusi ini sesuai
dengan ketentuan Pasal 17 dan Pasal 19 dan ketentuan Pasal 20 menjadi Anggota Associate
Telekomunitas.
(a)
Suatu Anggota Affiliate dari Telekomunitas adalah setiap perusahaan, agen,
lembaga, organisasi, asosiasi, atau kuasa usaha (undertaking) lain, badan atau
peserta, baik swasta maupun milik pemerintah, komersial atau non-komersial, yang
aktif di bidang jasa telekomunikasi atau infrastruktur informasi dengan peran yang
menonjol (substantial presence) dan memiliki komitmen pada kawasan yang
dipersiapkan untuk berpartisipasi dan memberikan kontribusi bagi pekerjaan dan
pekerja dan aktivitas Telekomunitas.
(b)
Pemohon keanggotaan Affiliate dinominasikan oleh Anggota atau Anggota
Associate.
(c)
Namun demikian, Anggota dan Anggota Associate dapat memberitahu Sekretaris
Jenderal mengenai cara penyampaian permohonan dari badan-badan yang dimaksud
dalam sub paragraf 5 (a) dari Pasal ini, yang terletak di dalam jurisdiksi mereka. :
(d)
Pemohon keanggotaan Affiliate dapat menyampaikan permohonannya langsung
kepada Sekretaris Jenderal, jika diijinkan, setelah pemberitahuan sebagaimana
tersebut dalam sub paragaraf 5 (c) dari Pasal ini.
(e)
Pemohon tersebut menjadi Anggota Affiliate Telekomunitas setelah penerimaan
permohonannya oleh Sekretaris Jenderal dan menyetujui untuk mematuhi
(f)
persyaratan keanggotaan sebagaimana y.ang telah ditetapkan oleh Sekretaris
Jenderal.
Komite Manajemen menerima panduan yang menetapkan kriteria sehubungan
dengan prosedur permohonan yang harus diikuti oleh calon Anggota Affiliate,
prosedur peninjauan ulang yang harus diikuti oleh Sekretaris Jenderal dan
ketentuandan persyaratan pemberian keanggotaan Anggota Affiliate dikabulkan.
PASAL 4
PENGAKUAN HAK
Telekomunitas menghormati hak Anggota dan Anggota Associate untuk mengatur jasa
telekomunikasi dan infrastruktur informasi mereka. Telekomunitas juga harus mempertimbangkan
kewajiban Anggota, Anggota Associate dan Anggota Affiliate terhadap organisasi telekomunikasi
internasional dan regional yang telah ada.
PASAL 5
MARKAS BESAR
Markas Besar Telekomunitas adalah di Bangkok, kecuali jika Majelis Umum memutuskan lokasi
lain.
PASAL 6
BAHASA RESMI
Bahasa resmi Telekomunitas adalah Bahasa Inggris.
PASAL 7
BADAN-BADAN
1.
2.
3.
4.
Badan utama Telekomunitas adalah:
(a).
Majelis Umum;
(b).
Komite Manajemen; dan
(c).
Sekretariat
Majelis Umum atau Komite Manajemen mendirikan sub-badan dan kelompok ahli yang
diperlukan untuk mewujudkan tujuan Telekomunitas.
Jika badan atau kelompok ahli terbentuk, kerangka acuan, jangka waktu kerja, ketentuan
lain untuk pelaksanaan aktivitas mereka dan ketentuan anggaran diatur secara bersamaan.
Pertemuan Majelis Umum dan Komite Manajemen diadakan di markas besar
Telekomunitas kecuali masing-masing badan memutuskan lain.
PASAL 8
MAJELIS UMUM
1.
2.
3.
4.
5.
Majelis umum adalah badan tertinggiTelekomunitas dan terdiri dari semua Anggota dan
Anggota Associate Telekomunitas.
Setiap anggota memiliki satu suara di Majelis Umum. :
Anggota Associate tidak memiliki hak untuk memilih di Majelis Umum.
Anggota Affiliate dapat berpartisipasi dalam kegiatan Majelis Umum sebagai peninjau.
Majelis Umum melaksanakan sidang berkala setiap tiga tahun dan luar biasa jika
dibutuhkan. Sidang luar biasa dilaksanakan oleh Presiden Majelis Umum berdasarkan
permintaan mayoritas suara dari Anggota Telekomunitas.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Majelis Umum:
(a)
Menetapkan kebijakan umum dan prinsip dalam pencapaian tujuan Telekomunitas
dan untuk masalah-masalah lain dimana Majelis Umum memiliki kewenangan
dalam lingkup Telekomunitas;
(b)
Menetapkan dasar bagi anggaran tahunan Telekomunitas dan menentukan batas dari
pengeluaran tahunan sampai sidang biasa Majelis Umum berikutnya;
(c)
Menerima dan mempertimbangkan laporan Komite Manajemen mengenai aktivitas
Telekomunitas dan memberikan arahan atas masalah tertentu jika suatu tindakan
dianggap perlu.
(d)
Menyetujui atau merevisi, jika diperlukan, persetujuan antara Telekomunitas dan
pemerintah, organisasi atau administrasi;
(e)
Memilih Sekretaris Jenderal dan Deputi Sekretaris Jenderal Telekomunitas dan
menetapkan persyaratan penugasan mereka;
(f)
Mempertimbangkan dan menerima, jika memungkinkan, usulan yang ditujukan
kepada Majelis Umum oleh Anggota sesuai dengan ketentuan lain dari Konstitusi
ini;
(g) (i)
Menunda, jika tindakan tersebut dianggap tepat dengan mempertimbangkan
semua keadaan terkait, hak dari Anggota yang menunggak pembayaran
kepada Telekomunitas untuk memberikan suara di Majelis Umum, Komite
Manajemen dan sub-badan dibawahnya selama jumlah yang tertunggak sama
atau melebihi jumlah kontribusi biasa selama dua tahun berturut-turut;
(ii)
Menunda, jika tindakan tersebut dianggap tepat dengan mempertimbangkan
semua keadaan terkait, hak dari Anggota Associate yang menunggak
pembayaran kepada Telekomunitas unutk mendapatkan manfaat dari
aktivitas Telekomunitas, selama jumlah yang tertunggak sama atau melebihi
jumlah kontribusi biasa selama dua tahun berturut-turut;
(iii) Mengambil tindakan tertentu, dalam kaitannya dengan Anggota Afiliate, jika
tindakan tersebut dianggap tepat dengan mempertimbangkan semua keadaan
terkait, termasuk, tidak terbatas pada, penundaan hak meninjau atau hak
untuk berpartisipasi, atau mendapatkan manfaat dari aktivitas
Telekomunitas, sehubungan dengan kelalaiannya untuk memenuhi
kewajiban; finansial, atau sesuai dengan Konstitusi ini, atau setiap komitmen
yang dibuat yang berkaitan dengan partisipasi di dalam Telekomunitas; dan
(h)
Menerima tata tertib Telekomunitas.
Majelis Umum memilih Presiden dan dua Wakil.Presiden pada setiap sidang biasa dari
perwakilan Telekomunitas. Presiden dan dua Wakil Presiden bertugas sampai dengan
sidang biasa Majelis Umum berikutnya. Mereka dapat dipilih kembali, tetapi tidak seorang
pun dapat dipilih untuk penugasan yang sama lebih dari dua kali masa jabatan berturutturut.
Presiden yang dipilih oleh Majelis Umum disebut "Presiden Telekomunitas Asia-Pasifik".
Sidang Majelis Umum diketuai oleh Presiden. Dalam setiap sidang ditetapkan tempat dan
tanggal sidang berikutnya.
Jika Presiden dari Majelis Umum karena suatu sebab tidak dapat melaksanakan fungsinya
sesuai pasal ini, satu dari Wakil Presiden menjalankan Tungsi Presiden.
Sesuai ketentuan konstitusi ini, keputusan Majelis Umum dibuat berdasarkan konsensus.
Jika Presiden tidak dapat menetapkan konsensus dalam suatu hal keputusan dibuat dengan
suara mayoritas anggota yang hadir dan memberikan suara, dengan pengecualian keputusan
tentang finansial dipelukan 2/3 suara dari anggota yang hadir dan memberikan suara.
Absatain tidak diperhitungkan dalam penghitungan suara mayoritas.
12.
Kuorum untuk suatu sidang Majelis Umum terdiri atas perwakilan mayoritas dari anggota
Telekomunitas.
PASAL 9
KOMITE MANAJEMEN
1.
2.
3.
4.
5.
3.
4.
Komite Manajemen terdiri dari seluruh Anggota dan Anggota Associate Telekomunitas.
Setiap Anggota dan Anggota Associate diwakili oleh satu perwakilan yang dapat
didampingi oleh penasehat.
Setiap anggota memiliki satu suara dalam Komite Manajemen.
Anggota Associate tidak memiliki hak untuk memilih dalam Komite Manajemen.
Anggota Affiliate dapat berpartisipasi dalam kegiatan Komite Manajemen sebagai peninjau.
Diantara dua sidang Majelis Umum, Komite Manajemen bertindak selaku badan pelaksana
Telekomunitas, atas nama Majelis Umum dalam batasan kewenangan yang diberikan
kepadanya. Komite Manajemen sesuai dengan kebijakan dan prinsip yang telah ditetapkan
oleh Majelis Umum dan pelimpahan wewenangan dan tugas dari Majelis Umum, untuk:
(a)
Mengawasi fungsi administratif Telekomunitas;
(b)
Menyusun peraturan jika diperlukan untuk administrasi, finansial, dan aktivitas
Telekomunitas lainnya;
(c)
Mempertimbangkan dan menyetujui program kerja Telekomunitas;
(d)
Mempertimbangkan dan menyetujui anggaran tahunan Telekomunitas dan anggaran
belanja tambahan yang diperlukan berdasarkan batasan pengeluaran tahunan yang
ditetapkan oleh Majelis Umum;
(e)
Mengevaluasi laporan dan menyetujui keuangan Telekomunitas;
(f)
Konferensi, pertemuan atau kegiatan lain yang dilaksanakan oleh Telekomunitas
yang pengeluarannyatelah disetujui oleh Majelis Umum atau Komite Manajemen;
(g)
Sekretariat dan aktivitasnya;
(h)
Kegiatan pembantu Teknis Telekomunitas; dan
(i)
Hal lain yang disetujui oleh Majelis Umum atau Komite Manajeman
Pengeluaran dari Anggaran Khusus termasuk biaya:
(a)
Kegiatan yang disetujui oleh Majelis Umum atau Komite Manajemen untuk dicakup
dalam Anggaran Khusus; dan
(b)
Konferensi atau pertemuan yang dilaksanakan oleh Telekomunitas dimana
pengeluarannya tidak tercakup dalam Anggaran Umum.
Pengeluaran Telekomunitas diperoleh dari sumber berikut:
(a)
Kontribusi tetap Anggota dan Anggota Associate adalah jumlah yang sesuai dengan
jumlah unit dalam setiap kelas kontribusi yang dipilih secara sukarela oleh Anggota
dan Anggota Associate dengan skala kelas unit berikut:
60, 50, 40, 30, 25, 20, 18, 16, 14, 12, 10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1, 0, 15.
Tidak ada pengurangan dalam klasifikasi unit yang ditetapkan berdasarkan
konstitusi yang diberlakukan diantara sidang Majelis Umum;
(b)
Kontribusi anggaran ekstra baik kontan maupun bentuk lain yang diberikan secara
sukarela oleh Anggota, Anggota Associate dan sumber lain;
PASAL 10
SEKRETARIAT
1.
Sekterariat Telekomunitas terdiri dari Sekretaris Jenderal Telekomunitas, yang merupakan
kepala administrasi, Deputi Sekretaris Jenderal dan petugas lain yang dianggap perlu oleh
Komite Manajemen.
2.
3.
4.
Sekretaris Jenderal dan Deputi Sekretaris Jenderal bertugas selama tiga tahun.
Mereka dapat ditunjuk kembali tetapi tidak dapat bertugas lebih dari dua periode berturutturut.
Petugas lain yang diperlukan oleh Komite Manajemen ditunjuk oleh Sekretaris Jenderal
selama periode yang ditetapkan oleh Komite Manajemen.
Sekretaris Jenderal dan Deputi, Sekretaris Jenderal dibantu oleh petugas Sekretariat lain,
melaksanakan tugas sebagaimana ditetapkan oleh Komite Manajemen termasuk;
(a)
Bertugas sebagai Sekretaris Majelis Umum dan Komite Manajemen;
(b)
Melaksanakan tugas kesekretariatan untuk badan utama dan sub-badan
Telekomunitas dan menyusun pelaksanaan sidang-sidangnya;
(c)
Menyimpan semua dokumen Telekomunitas;
(d)
Melaksanakan setiap fungsi yang ditugaskan oleh Majelis Umum atau Komite
Manajemen;
(e)
Bertanggungjawabkepada Komite Manajemen dalam masalah administrasi
Telekomunitas;
(f)
Melaksanakan, jika diminta, keputusan Majelis Umum dan Komite Manajemen;
(g)
Menata program bantuan teknis dan proyek Telekomunitas;
(h)
Jika diperlukan dan kecuali jika ditetapkan lain oleh Majelis Umum atau, Komite
Manajemen, mewakili Telekomunitas dalam konferensi atau pertemuan dimana
Telekomunitas diundang;
(i)
Menyiapkan rancangan program kerja, perkiraan anggaran, keuangan, laporan
tahunan dan laporan berkara Telekomunitas untuk disampaikan kepada Komite
Manajemen untuk mendapatkan pertimbangan dan persetujuan.
PASAL 11
KEUANGAN TELEKOMUNITAS
1.
2.
3.
6.
Terdapat dua kategori anggaran Telekomunitas;
(a)
Anggaran Umum; dan
(b)
Anggaran Khusus
Pengeluaran Anggaran Umum termasuk biaya untuk:
(a)
Majelis Umum;
(b)
Komite'Manajemen;
(c)
Kontribusi tetap tahunan dan kontribusi anggaran ekstra yang diberikan oleh
Anggota Affiliate sesuai dengan ketentuan sebagai Anggota Affiliate; dan
(d)
Pemasukan lain yang diterima oleh Telekomunitas
Anggota, Anggota Associate dan Anggota Affiliate membayar dimuka kontribusi
tahunannya, dihitung berdasarkan anggaran tahunan yang disetujui oleh Komite
Manajemen.
Setiap Anggota, Anggota Associate dan Anggota Affiliate menanggung sendiri biaya
delegasinya di Majelis Umum, Komite Manajemen dan badan lain dimana terwakili.
PASAL 12
KAPASITAS HUKUM, HAK ISTIMEWA DAN KEKEBALAN HUKUM
1.
Telekomunitas memiliki personalitas hukum (juridical personality). Telekomunitas
memiliki kapasitas untuk:
(a)
Kontrak;
(b)
Membeli dan menjual barang bergerak dan barang tidak bergerak;
(c)
Melaksanakan proses hukum.
2.
3.
Telekomunitas membuat perjanjian tentang markas besar dengan pemerintah tuan rumah.
Telekomunitas dan petugas terkait memperoleh, dalam wilayah setiap Anggota dan
Anggota Associate Telekomunitas, hak istimewa dan kekebalan hukum (privilege dan
immunities) yang diperlukan dalam melaksanakan fungsinya dan mencapai tujuan yang
disetujui oleh Perserikatan Bangsa-bangsa dan petugas terkait sebagaimana diatur dalam
Konvensi tentang Hak Istimewa dan Kekebalan Hukum dari PBB 1946 atau, atas pilihan
Anggota atau Anggota Associate, hak istimewa dan kekebalan hukum tersebut sebagaimana
tercantum dalam perjanjian yang dibuat antara Anggota atau Anggota Associate dengan
Telekomunitas.
PASAL 13
HUBUNGAN DENGAN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA DAN
DENGAN ORGANISASIINTERNASIONAL DAN REGIONAL
Telekomunitas menjalin dan menjaga hubungan baik dengan badan-badan Perserikatan BangsaBangsa terkait dan Badan Khusus dan organisasi internasional dan regional lainnya.
PASAL 14
PENGUNDURAN DIRI DARI TELEKOMUNITAS
1.
2.
3.
4.
Anggota, Anggota Associate, atau Anggota Affiliate Telekomunitas dapat mengundurkan
diri dari Telekomunitas dengan pemberitahuan penggunduran diri, yang disampaikan
kepada Sekretaris Jenderal.
Sekretaris Jenderal megeinformasikan kepada semua Anggota, Anggbta Associate dan
Anggota Affiliate iain atas diterimanya pemberitahuan, dan menyampaikan pemberitahuan
tersebut kepada depositori sesuai pasal 16 dari Konstitusi ini.
Pemberitahuan penggunduran diri mulai berlaku pada hari terakhir dari tahun fiscal yang
sama jika diterima Sekretaris Jenderal dalam enam bulan pertama dari tahun fiskal dan satu
tahun setelah diterimanya pemberitahuanjika diterima setelah enam bulan pertama.
Anggota, Anggota Associate atau Anggota Affiliate yang mengundurkan diri dari
Telekomunitas tetap bertanggung jawab atas kewajiban yang timbul selama periode
keanggotaan.
PASAL 15
PEMBUBARAN TELEKOMUNITAS
1.
2.
3.
Majelis Umum dari Telekomunitas dapat, dengan 2/3 suara mayoritas dari Anggota yang
hadir dan memberikan suara, menetapkan bahwa Telekomunitas dibubarkan.
Atas persetujuan resolusi dengan 2/3 suara Anggota Telekomunitas, dalam pemberitahuan
yang disampaikan kapada Sekretaris Jenderal, langkah yang diperlukan diambil oleh
Majelis Umum untuk pembubaran Telekomunitas. Langkah tersebut termasuk penetapan
Majelis Umum dari suatu komite untuk melikuidasi asset Telekomunitas. .
Majelis Umum, sesuai tahap, menerima deklarasi akhir yang menetapkan bahwa
Telekomunitas telah dibubarkan. Deklarasi disampaikan oleh Sekretaris Jenderal kepada
depositori sesuai Pasal 16 Konsitusi ini.
PASAL 16
DEPOSITORI KONSTITUSI
Kontitusi ini didepositkan kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (selanjutnya
disebut "Depositori")
PASAL 17
PENANDATANGANAN, RATIFIKASI ATAU PENERIMAAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Konstitusi ini sampai mulai berlaku terbuka untuk penandatanganan oleh semua
(f)
Mempertimbangkan dan meyetujui laporan kerja tahunan Telekomunitas dan
menyerahkan laporanya kepada Majelis Umum;
(g)
Senantiasa mengevaluasi, memberikan arahan, mengawasi dan mengkoordinasi
semua aktivitas sekretariat;
(h)
Mengukuhkan, atas nama Telekomunitas, perjanjian sementara antara
Telekomunitas dan pemerintah, organisasi atau administrasi. Meminta persetujuan
Majelis Umum dan antara sidang Majelis Umum meminta persetujuan, dengan suara
mayoritas dari Anggota, dengan korespondensi untuk perjanjian yang telah dibuat.
Anggota Associate dan Anggota Affiliate juga dapat dimintai konsultasinya, melalui
korespondensi jika diperlukan;
(i)
Meminta Presiden Majelis Umum untuk mengambiliangkah-langkah yang perlu
untuk menyelesaikan masalah yang tidak tercakup dalam konsitusi ini dan diantara
sidang Majelis Umum, jika diperlukan, meminta, melalui korespondensi,
persetujuan 2/3 mayoritas dsri Anggota, untuk langkah-langkah yang diambil untuk
menyelesaikan masalah tersebut diatas;
(j)
Menetapkan bagaimana Telekomunitas diwakili dalam konferensi atau pertemuan
dimana Telekomunitas diundang;
(k)
Menetapakan tugas sekretariat dan menetapkan persyaratan dari penugasan petugas
sekretariat selaln dari Sekretaris Jenderal dan Wakil Sekretaris Jenderal; dan
(l)
Menerima tata-tertib Telekomunitas.
Konstitusi ini tetap terbuka untuk penandatanganan di kantor pusat Perserikatan BangsaBangsa di New York, dimana didepositkan.
Depositori mengirim salinan yang disertifikasi dari Konstitusi ini kepada semua negara dan
semua Anggota Associate dari ESCAP yang memenuhi syarat keanggotaan Telekomunitas
sesuai dengan Pasal 3 paragraf 2 atau 4.
Konstitusi ini diratifikasikan atau diterima oleh Negara penandatanganan. Piagam ratifikasi
atau penerimaan didepositkan kepada depositori yang memberitahukan kepada
penandatanganan lainnya setiap deposit dengan tanggalnya.
Setiap penandatanganan yang instrumen ratifikasi atau penerimaan yang didepositkan
sebelum tanggal dimana konstitusi ini mulai berlaku, menjadi Anggota atau Anggota
Associate dari Telekomunitaspada tanggal berlakunya Konstitusi ini. Penandatanganan lain
yang sesuai dengan ketentuan dalam paragraf sebelumnya, menjadi Anggota atau Anggota
Associate dari Telekomunitas pada hari ketiga-puluh setelah tanggal instrumen ratifikasi
atau penerima didepositkan.
Komite Manajemen memilih seorang Ketua dan dua Wakil Ketua setiap dua tahun diantara
perwakilan Anggota Telekomunitas. Ketua dan dua Wakil Ketua bertugas sampai dengan
pemilihan berikutnya. Mereka dapat dipilih untuk periode berikutnya, tetapi tidak satu
orang pun dapat dipilih untuk penugasan yang sama lebih dari dua periode berturut-turut.
Komite Manajemen bersidang sekali setiap tahun. Sidang tambahan dilaksanakan oleh
Ketua Komite Manajemen, apabila:
(a)
Mayoritas Anggota meminta diadakannya sidang tersebut dan setuju untuk hadir;
atau
(b)
8.
9.
Ketua menganggap perlu untuk melaksanakan sidang tersebut dan suara mayoritas
setuju untuk hadir.
Ketua Komite Manajemen memberitahukan kepada Presiden Majelis Umum jika
menganggap bahwa suatu masalah perlu mendapat perhatian khusus dari Majelis Umum.
Kuorum untuk suara pertemuan Komite Manajemen terdiri dari perwakilan mayoritas
Anggota Telekomunitas.
Sesuai ketentuan Konstitusi ini, keputusan Komite Manajemen diambil melalui konsensus
jika memungkinkan. Jika Ketua tidak dapat membuat consensus mengenai suatu hal,
keputusan diambil dengan suara mayoritas Anggota yang hadir dan memberikan suara
dengan pengecualian keputusan tentang masalah keuangan harus melalui mayoritas 2/3
suara Anggota yang hadir dan memberikan suara. Abstain tidak diperhitungkan dalam
perhitungan mayoritas yang memenuhi syarat keanggotaan atau keanggotaan Associate
Telekomunitas sesuai Pasal 3 paragraf 2 atau 4.
PASAL 18
PEMBERLAKUAN
Konstitusi ini mulai berlaku pada hari ketiga-puluh setelah deposit Piagam ratifikasi atau
penerimaan kepada depositori, oleh tujuh Negara penandatanganan yang memenuhi syarat untuk
keanggotaan pada Telekomunitas sesuai Pasal paragraf 2, termasuk Thailand, negara dimana kantor
pusat Telekomunitas berada.
PASAL 19
AKSESI
1.
2.
Negara yang memenuhi syarat untuk keanggotaan dalam Telekomunitas sesuai Pasal 3
paragraf 2 atau wilayah, bagian atau kelompok wilayah yang memenuhi syarat untuk
keanggotaan Associate sesuai Pasal 3 paragraf 4 dapat mengaksesi Konstitusi ini dengan
mendepositokan Piagam aksesi kepada depositori,
Piagam aksesi berlaku efektif pada hari ketiga puluh setelah tanggal deposit. Depositori
memberitahukan kepada Anggota, Anggota Associate dan Anggota Affiliate setiap yang
diterima,
PASAL 20
ANGGOT A ASSOCIATE ESCAP
Jika terdapat wilayah, bagian atau kelompok wilayah memenuhi syarat untuk keanggotaan
Associate dalam Telekomunitas sesuai Pasal 3 paragraf 4, tidak sepenuhnya bertanggung jawab
untuk melaksanakan hubungan internasionalnya dan jika pemerintah dari nagara bertanggung
jawab melaksanakan hubungan internasional dari Anggota Associate tersebut, tidak mengaksesi
atau tidak memenuhi syarat untuk mengaksesi Konstitusi ini atas nama Anggota Associate,
Anggota Associate pada waktu mengaksesi Konstitusi ini menyampaikan Piagam yang dikeluarkan
oleh pemerintah negarayang bertanggung jawab untuk melaksanakan hubungan internasional dari
Anggota AssocIate yang menetapkan bahwa Anggota Associate yang menetapkan bahwa Anggota
Associate memiliki otoritas untuk menjadi pihak, dan memiliki hak dan kewajiban sesuai
Konstitusi ini.
PASAL 21
PERUBAHAN KONSTITUSI
1.
2.
3.
4.
Anggota dapat mengusulkan perubahan atas Konstitusi ini.
Penerimaan suatu perubahan atas Konstitusi ini mensyaratkan 2/3 mayoritas suara dari
Anggota yang hadir dan memberikan suara di Majelis Umum.
Perubahan mulai berlaku pada hari ketiga-puluh setelah pendepositan kepada depositori
Piagam ratifikasi atau penerimaan perubahan tersebut oleh 2/3 Anggota.
Perubahan Konstitusi akan diberlakukan sementara sejak tanggal penetapannya (adoption)
jika pada penetapan tersebut dinyatakan secara tegas menunda saat pemberlakuan
sebagaimana tersebut pada paragraf 3 pasal ini.
DENGAN DEMIKIAN penandatangan, yang telah diberi kuasa untuk bertindak atas nama
Pemerintah masing-masing, telah menandatangani rancangan Konstitusi ini untuk lebih lanjut
diratrifikasi oleh Anggota pada tanggal disamping tanda tangan mereka.
AGREEMENT BETWEEN
THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
AND
THE ASIA PACIFIC TELECOMMUNITY
CONCERNING PRIVILEGES AND IMMUNITIES,
The Government of the Republic of Indonesia and the Asia Pacific Tclecommunity, hereinafter
referred to as the Parties;
CONSIDERING their common interest for a close cooperation in the development of
telecommunication serviccs and information infrascructure;
CONSIDERING FURTHER the Constitution of the Asia Pacific Telecommunity;
REFERING to the need for the establishment of a bilateral agreement as stipulated in the Article 12
Paragraph 3 of the Constitution of the Asia Pacific Telccommunity;
RECOGNIZING the Decree of the President of die Republic of Indonesia number 12/ 1985 on the
Ratification of the Constitution of the Asia-Pacific Telecommunity;
PURSUANT to the prevailing la\vs and regulations of the Republic of Indonesia;
Have agreed as follows:
ARTICLE 1
DEFINITIONS
For the purpose of this Agreement:
1.
The Government means the Government of the Republic of Indonesia;
2.
Asia Pacific Telecommunilty (APT) means the Asia Pacific regional telecommunication
organization established in conformity with Article 32 of the International
Telecommunication Convention of 1973;
3.
Laws and regulations of Indonesia includes all legislative acts and regulations, decrees or
orders, issued by or under the authority of the Government or appropriate Government
authorities; .
4.
Government authorities means such national or other authorities in lndonesia as may be
appropriate in the context and in accordance with prevailing laws and regulations in
Indonesia;
5.
6.
7.
Official(s) means the official(s) of the Secretariat of the APT as defined in Article 10 of the
Constitution of the APT;
Expert(s) means person(s) with certain expertise.employed by the APT;
Executive Director and Deputy Executive Director are the Executive Director and Deputy
Executive Director of the APT who are elected by the Management Committee of the APT,
as stipulated in the Article 9 of tl1e Constitution of the APT.
ARTICLE 2
PRNILEGES AND IMMUNITIES
1.
2.
3.
4.
The Government grants privileges to the assets and properties of the APT located in
Indonesia;
The Executive Director and Deputy Executive Director, official(s) and expert(s) of the APT
during his or her official trip to Indonesia will also be granted privileges in accordance with
the Indonesian laws and regulation;
The Executive Director and Deputy Executive Director, official(s) and expert(s) of the APT
shall enjoy the immunity from legal proccss in respect of words spoken or written
performed by them in the exercise of their official duty;
These privileges and immunities are granted in the interest of fllcilitating the works of the
APT in Indonesia, and not for personal benefit. Any provision in this agreement will not
relieve any person from liability for any damage arising from any criminal act, gross
negligence or fraudulent act.
ARTICLE 3
TAX EXEMPTION
1.
2.
The assets and properties of the APT located in Indonesia shall be exempted from taxes in
accordancc with Indonesian laws and regulations effectively in force from time to time;
Articles imported under the exemptions stipulated in Article 3 (1) above shall not be sold
and transferred to any person in Indonesia except under such conditions agreed by the
Government.
ARTICLE 4
LIMITATION OF ACTIVITIES
The APT shall ensure that its official(s), expcrt(s) and such othcr person(s), employed by the APT,
during their stay in Indonesia, will not engage in political affairs and any other ventures or
activities outsidc their scope of duty.
ARTICLE 5
ABUSE OF PRIVILEGES AND IMMUNITIES
1.
2.
The APT shall cooperate with the appropriate Government authorities in order to prevent
any abuse of the privileges and immunities provided for in this Agreement;
Should the Government consider that an abuse of privileges and immunities accorded under
this Agreement has occurred, the APT shall consult the Government authorities.
ARTICLE 6
AMENDMENT
This present Agreement may be amended or revised, at the written request of' either Party, by
mutual consent.
ARTICLE 7
SETLEMENT OF DISPUTE
Any disputes between the Parties concerning the interpretation and/or implementation of this
Agreement shall be settled amicably through consultations or negotiations.
ARTICLE 8
ENTRY INTO FORCE
1.
2.
3.
This Agreement shall come into force on the date of its signing;
This Agreement will be valid for the duration of 3 (three) years, and will be extended
automatically for succcssive 2 (two) year period;
This Agreement may be terminated by either Party by written notice at least 6 (six) months
in advance.
IN WITNESS WHEREOF, the undersigned, being duly authorized thereto by their respective
Authorities, have signed this Agreement.
DONE at BANGKOK on the first day of JULY in the year of twvo thousand and four in duplicate,
in the Indonesian and English languages, all texts being equally authentic. In case of any
divergencc conceming the interpretation and implementation of this Agreement, the English text
shall prevail.
FOR THE GOVERNMENT OF
THE REPUBLIC OF INDONESIA
Ttd
DJAMHARI SIRAT
Director General for Post and
Telecommunications
FOR THE ASIA PACIFIC
TELECOMMUNITY
ttd
AMARENDRA NARAYAN
Executive Director of the
Asia Pacific Telecommunity
PERJANJIAN ANTARA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
DAN
ASIA PACIFIC TELECOMMUNITY
MENGENAI HAK-HAK ISTIMEWA DAN KEKEBALAN
Pemerintah Republik Indonesia dan Asia Pacific Telecommunity, selanjutnya disebut sebagai para
Pihak;
MEMPERTIMBANGKAN kepentingan bersama bagi suatu kerjasama yang erat dalam
pengembang infrastruktur jasa-jasa telekomunikasi dan informasi;
MEMPERTIMBANGKAN LEBIH LANJUT Konstitusi Asia Pacific Telecommunity;
MERUJUK pada keperluan untuk membentuk sebuah perjanjian bilateral sebagaimana maksud
dalam Pasal 12 Ayat 3 dari Konstitusi Asia Pacific Telecommunity;
MENGAKUI keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1985 tentang, Ratifikasi
Konstitusi Asia-Pacific Telecommunity;
SESUAI dengan hukum dan peraturan yang berlaku di Republik Indonesia;
Telah menyetujui sebagai berikut:
PASAL1
DEFINISI
Yang dimaksud dalam Perjanjian ini:
1.
Pemerintah adalah Pemerintah Republik Indonesia;
2.
Asia Pacific Telecommunity (APT) adalah organisasi telekomunikasi rebrional Asia Pasific
yang dibentuk sesuai dengan Pasal 32 dari Konvensi Telekomunikasi Internasional 1973;
3.
Hukum dan peraturan Indonesia termasuk semua hukum dan peraturan legislatif, keputusan
atau perintah yang dikeluarkan oleh atau di bawah wewenang Pemerintah atau lembaga
Pemerintah yang berwenang;
4.
Otoritas Pemerintah adalah lembaga nasional atau lembaga lain di Indonesia yang
berwenang dan yang sesuai dengan hukum dan peraturan di Indonesia;
5.
Pejabat adalah pejabat dari Sekretariat APT sebagaimana ditentukan dalam Pasal 10
Konstitusi APT;
6.
Ahli adalah orang dengan keahlian khusus yang dipekerjakan oleh APT;
7.
Direktur Eksekutif dan Wakil Direktur Eksekutif adalah Direktur Eksekutif dan Wakil
Direktur Eksekutif dari APT yang dipilih oleh Komite Manajemen APT sebagaimana diatur
dalam Pasal 9 Konstitusi APT.
PASAL 2
HAK-HAK ISTIMEWA DAN KEKEBALAN
1.
2.
3.
4.
Pemerintah memberikan hak-hak istimewa terhadap aset dan properci milik APT yang
berada di Indonesia;
Direktur Eksekutif, Wakil Direktur Eksekutif, pejabat dan ahli APT selama perjalanan
resminya ke Indonesia juga diberi hak-hak istimewa sesuai dengan hukum dan peraturan
Indonesia;
Direktur Eksekutif, Wakil Direktur Eksekutif, pejabat dan ahli APT menikmati kekebalan
dari proses hukum dalam kaitannya dengan pemyataan yang diucapkan atau ditulis dalam
melaksanakan tugas resminya;
Hak-hak istimewa dan kekebalan ini diberikan untuk keperluan memfasilitasi kerja APT di
Indonesia dan tidak untuk keuntungan pribadi. Pasal-pasal dalam perjanjian ini tidak akan
membebaskan siapapun dati pertanggungjawaban atas kerusakan yang timbul karena
tindakan kriminal, kelalaian atau kecurangan.
PASAL 3
PEMBEBASAN PAJAK
1.
2.
Aset dan properti milik APT yang berada di Indonesia dibebaskan dari pajak-pajak sesuai
dengan hukum dan peraturan yang secara efektif berlaku dari waktu ke waktu;
Barang-barang yang diimpor dengan pembebasan pajak sebagaimana diatur dalam Pasal 3
ayat (1) di atas tidak dapat diperjualbelikan dan dialihkan kepada siapapun di Indonesia
kccuali dengan syarat-syarat yang disetujui oleh Pemerintah.
PASAL 4
PEMBATASAN AKTIFITAS
APT harus memastikan bahwa pejabat, ahli, dan orang lain yang dipekerjakan oleh APT, selama
keberadaannya di Indonesia, tidak akan terlibat dalam masalah-masalah politik dan kegiatankegiatan lain diluar cakupan tugasnya.
PASAL 5
PENYALAHGUNAAN HAK-HAK ISTIMEWA DAN KEKEBALAN
1.
2.
APT harus bekerjasama dengan Otoritas Pemerintah terkait untuk mencegah terjadinya
penyalahgunaan hak-hak istimewa dan kekebalan yang diberikan dalam Perjanjian ini;
Apabila Pemerintah mempertimbangkan bahwa penyalahgunaan terhadap hak-hak istimewa
dan kekebalan yang diberikan berdasarkan Perjanjian ini telah terjadi, maka APT harus
berkonsultasi dengan Otoritas Pemerintah.
PASAL 6
PERUBAHAN
Perjanjian ini dapat diubah atau diperbaiki, atas permintaan tertulis dari salah satu Pihak, dengan
kesepakatan bersama.
PASAL 7
PENYELESAIAN PERSENGKETAAN
Setiap sengketa diantara para Pihak mengenai interpretasi dan/atau implementasi dari Perjanjian ini
akan diselesaikan secara damai melalui konsultasi atau negosiasi.
PASAL 8
PEMBERLAKUAN
1.
2.
3.
Perjanjian ini mulai berlaku pada tanggal penandatanganan;
Perjanjian ini berlaku untuk masa waktu 3 (tiga) tahun) dan dapat diprrpanjang secara
otomatis untuk setiap periode 2 (dua) tahunan;
Perjanjian ini dapat diakhiri oleh masing-masing Pihak dengan menyampaikan pernyataan
tertulis setidak-tidaknya 6 (enam) bulan sebelumnya.
SEBAGAI BUKTI para penandatangan, yang telah diberi kuasa untuk itu oleh Otoritas masingmasing yang berwenang, telah menandatangani Perjanjian ini.
DIBUAT di BANGKOK pada tanggal satu bulan Juli tahun dua ribu empat, dalam rangkap dua,
dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, semua naskah tersebut memiliki kekuatan yang sama.
Dalam hal terjadi perbedaan mengenai penafsiran dan implementasi Perjanjian ini, naskah Bahasa
Inggris yang akan berlaku.
UNTUK PEMERINTAH
INDONESIA
Ttd
DJAMHARI SIRAT
Direktur Jenderal Pos dan
Telekomunikasi
UNTUK ASIA PACIFIC
TELECOMMUNITY
ttd
AMARENDRA NARAYAN
Direktur Eksekutif
Asia Pasifik Telecommunity
Download