PENGARUH KETERSEDIAAN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA (studi kasus bank BNI Jakarta) Firmanta Sebayang Universitas Tama Jaga Karsa, Jakarta Selatan Program Doktoral Ilmu Manajemen Universitas Brawijaya Malang [email protected] Zeplin Jiwa Husada Tarigan Dosen Jurusan Manajemen Universitas Kristen Petra, Surabaya Email : [email protected] ABSTRAK Integrated information system is used by world class companies to improve their business processes and increase competitive advantage. There are two major questions being discussed in this research, i.e. firstly, how to determine the support of the top management and environment uncertainty and their influence to the preparation of technology information system; secondly, how to determine the influence of preparation technology information system to information sharing and information quality; which are used information technology to end user satisfaction Based on previous research, it is found that preparation of technology information system are influenced by top management because system information are determined by top management, and environment uncertainty will influence the provide of data management. According to a survey which was conducted by means of interviews and questionnaires to 53 end user information technology system practitioners in this research, it is found that in the preparation for an integrated information technology, support top management as an organization and environment uncertainty as out of organization is a requirement to form preparation information technology system. An information technology system is able to information sharing and information quality, but it cannot directly bring the end user satisfaction. The result of an information sharing and information quality directly impact to end user satisfaction. Key words: Integrated information system, support top management, preparation technology system, information sharing, information quality, and end user satisfaction. Tahun 1990an diidentifikasi sebagai awal tahun persaingan perusahaan implementasi perusahaan harus menghasilkan produk dan mengalami kegagalan layanan dengan biaya yang sangat murah. penelitian Keil et al., 2000 menyatakan bahwa Perusahaan 30-40 % proyek mencari efektifitas bagi cara untuk perusahaan. Penggunaan teknologi informasi yang terintegrasi secara efektif telah menjadi sebuah kunci untuk mencapai keuntungan dalam persaingan perusahaan (Blanchard, 1998). Namun pada teknologi dalam melakukan menghasilkan maka banyak dibutuhkan harus global kenyataannya yang informasi sangat berarti, mengalami kegagalan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang berbeda-beda. Implementasi teknologi informasi di dalam perusahaan banyak faktor-faktor yang sangat berpengaruh di dalamnya yakni pengguna komputer, dukungan dari manajemen, transfer sistem tidak akan bermanfaat sama sekali pengetahuan dari konsultan teknologi informasi terhadap manajemen perusahaan. Efektifitas dari sendiri, desain bisnis proses, struktur organisasi sebuah teknologi informasi tergantung pada dan budaya yang ada pada perusahaan (Griffith pengetahuan dan kemampuan dari pengguna & Northcraft, 1996). Meskipun keuntungan dari untuk menggunakannya. Penggunaan teknologi sistem teknologi informasi bisa dilihat secara informasi di organisasi sangat fleksibel terutama signifikan dari pada interaksi antar karyawan, proses kerja dan pengimplementasian sistem teknologi informasi pemanfaatan teknologi. Pada umumnya, orang ini sangat besar. Banyak implementasi teknologi memandang teknologi informasi dapat digunakan informasi yang memakan lebih banyak waktu dan untuk biaya untuk mencapai level kesuksesan tertentu keuntungan bagi perusahaan, dan memudahkan (Cantu,1999). penyelesaian dan jelas, namun biaya Implementasi teknologi yang telah berhasil dapat dimanfaatkan oleh pengguna memecahkan masalah, tugas. menghasilkan Teknologi yang tidak bermanfaat dan handal serta yang diwujudkan secara dengan biaya tinggi, apabila diterapkan akan maksimal dan berguna bagi efektifitas dan banyak menghasilkan hal negatif dan akan efisiensi kerjanya (Doll et al., 2003). Namun saat berpengaruh implementasi teknologi informasi sudah selesai akhirnya aktivitas mereka terganggu dan kinerja maka perlu dilakukan pengembangan berupa yang kustomisasi (penyesuaian-penyesuaian) sesuai hubungan yang positif signifikan antara investasi dengan teknologi kebutuhan-kebutuhan terbaru dari kepada diharapkan pemakai, tidak informasi yang tercapai, dengan pada terdapat kinerja dan pengguna di perusahaan. Bila tidak dilakukan produktivitas. Para ahli tersebut mengacu pada pengembangan yang secara terus menerus akan premis terjadi perbedaan realita dengan sistem komputer teknologi yang digunakan sehingga makin lama akan manfaatnya dalam periode yang cukup lama. bahwa keuntungan informasi akan dari dapat investasi dirasakan mengakibatkan ketidaksinkronan semakin tinggi Industri perbankan bila ingin tetap survive dan akhirnya informasi yang diberikan oleh harus menerapkan teknologi informasi secara terencana dan sesuai kebutuhan. hari dan harus digunakan oleh para pemakai Menurut Indrajit dalam Marsudi pada Rahadi khususnya teller dan customer services, tanpa (2005) terdapat tiga aspek yang harus dicapai adanya sistem komputer maka kegiatan kerja untuk mencapai terget dari penerapan teknologi tidak dapat di proses, dan disamping itu tanpa informasi dalam dunia perbankan, dimana fokus adanya pengembangannya lebih mengarah pada fungsi- informasi maka pekerjaan-pekerjaan yang ada fungsi front office, sebagai berikut : tidak dapat diselesaikan. Penelitian ini akan a. Teknologi dengan informasi secara langsung kemampuan mengamati tentang pengguna kepuasan teknologi pemakai maupun tidak langsung harus memiliki khususnya teller dan customer services di salah dampak produk satu bank yang telah menggunakan teknologi pelayanan yang jauh lebih baik dari informasi terintegrasi yang kebutuhannya besar sebelumnya pada pekerjaan mereka. terhadap penciptaan sehingga dapat meningkatkan kinerja dan daya saing DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK perusahaan. Komitmen b. Teknologi informasi harus dan kepemimpinan pada dapat manajemen puncak pada sebuah organisasi meningkatkan kualitas pengambilan merupakan faktor yang berpengaruh pada keputusan bagi para manajemen dalam kesuksesan proyek (Bradford & Florin, 2003; Sun bentuk penyediaan informasi dan et al., 2005; Umble et al., 2003; Zhang et al., pengetahuan yang relevan, tepat, akurat, 2005; Hammer and Stanton 1995; Stanton et al., terpercaya dan bernilai tinggi. 1993; Rastogi, 1994; Guha et al., 1993). c. Teknologi informasi harus mampu Kepemimpinan harus efektif (Holland and Kumar, meningkatkan tingkat perolehan 1995), kuat (Jackson, 1997; Janson, 1992), pendapatan perusahaan, melalui visible (Jackson, 1997; Bashein et al., 1994), dan pendekatan kepada calon pelanggan. kreatif dalam berpikir dan pemahaman (Hammer Penomena di organisasi perbankan bahwa and Champy, 1993) dengan maksud untuk teknologi informasi merupakan kegiatan sehari- menyediakan pandangan yang jelas akan masa perusahaan khususnya integrasi data antar bank, depan. Visi ini hrus dikomunikasikan secara luas karena saat ini informasi antar bank sudah kepada lebih menjadi terintegrasi terutama dalam layanan termotivasi daripada secara langsung (Hammer pada nasabah bank. Persaingan antar organisasi and Stanton, 1995). Implementasi IT akan yang semakin ketat sehingga konsumen dapat menentukan memberikan karyawan yang BPR terkait dan (businees process pengaruh terhadap layanan di reenginering) perusahaan, sehingga businees perbankan terutama pada variasi layanan yang proses ini akan mengikuti sistem yang ada di diberikan, kualitas layanan, keandalan yang dalam teknologi info, serta akan dilakukan diberikan dan kecepatan layanan yang diberikan penyesuaian. Selama dalam tahap implementasi (Thomas dan komitmen lingkungan yang terjadi dapat diklasifikasikan manajemen (Hug and Martin, 2006). Komitmen kebeberapa faktor yakni persaingan global yang untuk kesuksesan proyek (Guha et al., 1993; semakin ketat sehingga memerbikan regulasi Berrington and Oblich, 1995; Dixon et al., 1994) yang berbeda terhadap suatu bangsa, perbedaan dan support manajemen (Rastogi, 1994; Dixon et perkembangan teknologi, al., 1994). Wewenang dan pengetahuan yang kecepatan dalam menangani pelanggan, dan cukup, dan komunikasi yang tepat dengan semua perbedaan perubahan pada internal organisasi pihak dalam proses perubahan, adalah penting (Gupta dan penelitian Etlie dan Reza (1992) menyatakan penyesuaian berhubungan organisasi dibutuhkan dengan secara konsisten kemampuan selama proses & and Griffin, 1996). Wilemon, Keetidakpastian adanya 1990). perbedaan Sedangkan bahwa ketidakpastian lingkungan disebabkan implementasi (Hammer and Champy, 1993, oleh pelanggan, pemasok teknologi, dan Stanton et al., 1993) teknologi itu sendiri, sedangkan pada penelitian ini yang dimaksud dengan ketidakpastian itu ENVIRONMENT UNCERTAITY Lingkungan menentukan yang ketersediaan tidak adalah: kepercayaan dari pelanggan yang dapat pasti dapat informasi bagi cepat berubah terhadap layanan yang diberikan oleh bank, regulasi yang diberikan oleh pemerintah, integrasi data antar bank yang harus dan dapat memanfaatkannya. Jika informasi ditentukan dengan melakukan kontrak kerjasama tersebut sudah tidak lagi bermanfaat, manajer dan sewaktu-waktu dapat berubah dan terakhir membuang adalah komunikasi antar bank atas produk- menggantikannya dengan informasi yang baru produk baru yang dapat dijalankan bersama. dan akurat. informasi Seluruh aktifitas tersebut tersebut dan mulai dari KETERSEDIAAN INFORMASI memperoleh informasi (data), menggunakannya Informasi yang ada pada perusahaan seefektif mungkin dan membuangnya pada saat merupakan keberhasilan dari sebuah implementasi teknologi informasi sehingga yang tepat disebut Sedangkan manajemen MaCleod & informasi. Schell (2001) digunakan oleh pihak perbankan untuk melayani mengatakan bahwa manajemen informasi adalah nasabah. Dokumentasi data yang terstruktur seperangkat komponen yang saling berhubungan dapat membuat proses pengembangan produk dan menjadi memproses, menyimpan dan mendistribusikan lebih penyediaan baik. data Penekanan sebagai informasi konsep dalam berfungsi informasi untuk dalam mengumpulkan, mendukung pembuatan organisasi adalah bentuk dokumentasi tentang keputusan dan pengawasan dalam organisasi keterkaitan antara produk data dengan struktur dan dalam versi dokumen, dan hubungan antara menganalisis komponen-komponen mengamati produk yang terkait. dapat membantu masalah. tentang manajer Penelitian ketersediaan dalam ini akan teknologi mengatakan informasi yang dilihat dari indikator: data pada sumberdaya sistem komputerisai perbankan memiliki struktur informasi dimana sumberdaya yang diperlukan dan master files, transaksi data telah terintegrasi, terkumpul dan kemudian diproses menjadi maintenance (perubahan dan perbaikan) data informasi yang berguna, kemudian memastikan mudah dilakukan, dan terakhir report dan tabel bahwa data telah tersedia sesuai dengan kebutuhan. Husein dan manjemen wibowo yang orang (2002) mengelola yang berkompeten dalam organisasilah yang menerima informasi tersebut INFORMATION SHARING DAN menyatakan bahwa berbagi pengetahuan sangat INFORMATION QUALITY Budaya perusahaan penting bagi organisasi untuk dapat mempengaruhi mengembangkan keahlian dan kompetensi, kemampuan beradaptasi terhadap perubahan. meningkatkan nilai bagi perusahaan, dan dapat Budaya yang lama sering kali tidak mempunyai menjaga daya saing sebab inovasi didapatkan nilai-nilai yang sesuai dengan lingkungan baru. berasal dari berbagi pengetahuan antara orang Manajemen puncak perusahaan sebagai persoal di dalam organisasi. Penelitian Nonaka pemimpin pada perusahaan harus dapat dan Tageuchi dalam Matzler et. al., (2008) yang membuat lingkungan yang dapat menumbuhkan menyatakan berbagi pengetahuan diperlukan budaya belajar bagi organisasi untuk dapat untuk mentransformasikan ide dan konsep menciptakan ide dan pengetahuan. Banyak para kedalam produk dan layanan bagi perusahaan akademisi dan konsultan yang dapat diundang dalam melakukan inovasi. oleh manajemen puncak perusahaan untuk dapat Penelitian ini akan mengamati tentang belajar dan berbagi pengetahuan dengan proses transfer informasi di dalam perusahaan karyawan dan internal departemen perusahaan yang akan menjadi budaya perusahaan. Indikator dalam rangka menciptakan best practice di untuk mengukur berbagi informasi pada perusahaan (Choi & Lee, 2002). perusahaan adalah adanya wadah sharing Berbagi pengetahuan pada perusahaan informasi di bank, keputusan yang dihasilkan akan memberikan kontribusi terhadap kinerja bersama disepakati dan diimplementasikan perusahaan terutama pada peningkatan kinerja dengan benar, kerjasama yang baik dan saling bisnis perusahaan. Penelitian yang disampaikan mendukung antar anggota, dan adanya sharing oleh Hertog (2000) mengidentifikasi tentang informasi anggota dengan manajemen puncak. jumlah proses, keahlian, kemampuan, Berbagi informasi di dalam suatu wadah yang kehandalan dan pengalaman konsultan dalam telah dibentuk seharusnya setiap personal harus berbagi pengetahuan. Penelitian Hertog didukung menanggapi dan menyampaikan informasi yang oleh penelitian Matzler et. al., (2008) yang berkualitas. Kualitas informasi tidak akan terlepas dari kecepatan informasi, akurasi informasi, dan pengetahuan kredibilitas informasi dan kelengkapan informasi pengembangannya. pengguna serta yang disampaikan dalam bentuk data (Moberg et Penelitian Amoako dan Gyampah (2004) al., 2002). Penelitian ini akan mengukur kualitas mengkategorikan kepuasan pengguna informasi informasi terdiri atas data yang tersedia akurat, tentang ketersediaan informasi yakni integrasi data dapat diproses dengan cepat dan tepat data, akurasi data, waktu, keandalan informasi, waktu, sistem informasi yang digunakan sesuai dan perbaikan sistem informasi yang terus- kebutuhan perusahaan dan sistem informasi menerus. sudah terintegrasi antar departemen (Wu & kepuasan pemakai komputer di bank dengan Wang, 2007; Chang et al., 2008; Sun et al., indikator mudah digunakan, akses yang mudah 2005). terhadap data, sistem informasi yang digunakan Penelitian ini akan mengamati friendly, mudah memahami data, dan waktu yang KEPUASAN PENGGUNA AKHIR cepat untuk akses data. Kepuasan pengguna akhir merupakan akumulasi dari perasaan dan cara pandang yang berbeda terhadap pengiriman informasi dalam KERANGKA KONSEPTUAL Penelitian ini mengamati tentang bentuk produk maupun layanan (Ives et al., pengaruh kepuasan dan penerimaan teknologi 1983). Hal ini merupakan secara keseluruhan informasi di salah satu bank. Model penggunaan tentang kepuasan pengguna mengenai sistem teknologi dan kepuasan pemakai akhir sebagai informasi. Bailey & Pearson (1983) yang pertama alat untuk menganalisis penerimaan teknologi mengembangkan secara valid dalam pengukuran informasi kepuasan faktor, organisasi. Pengguna teknologi informasi di sedangkan Ives et al., 1983 menguranginya dan perbankan dikhususkan pada teller dan customer menggabungkannya menjadi 13 item. Faktor services tersebut dibagi atas tiga secara besar yakni komputer dalam pekerjaan mereka sehari-hari. informasi yang disampaikan, staff dan layanan Pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana pengguna dengan 39 agar yang dapat setiap meningkatkan saat kinerja menggunakan manajemen puncak lingkungan memiliki dan ketidakpastian pengaruh H4 : “ketersediaan information technology” akan berpengaruh pada “information sharing” terhadap dalam memberikan end user satisfaction. ketersediaan informasi yang akhirnya dapat H5 : “ketersediaan information technology” akan memberikan kepuasan bagi pemakai akhir. berpengaruh secara langsung terhadap end user satisfaction. H6 : “ketersediaan information technology” akan H3 Support Top management berpengaruh pada “information quality” Information Sharing H1 H7 dalam memberikan end user satisfaction. H4 Ketersediaan Information Technology End User Satisfaction H5 H6 Environmental Uncertainty H7 : “Information sharing” akan berpengaruh secara terhadap end user satisfaction. H8 Information Quality H2 langsung H7 “Information quality” akan berpengaruh : secara langsung terhadap end user satisfaction. Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian METODOLOGI PENELITIAN Berdasarkan dari kerangka konseptual diatas maka didapatkan beberapa hubungan atau pengaruh antara variabel penelitian yang satu dengan variabel penelitian yang lain yakni: H1 : “Support top management”akan memberi : mengamati tentang oleh teller dan customer service serta beberapa pada bagian teknologi informasi. Pengambilan sampel data dilakukan secara acak technology” dalam memberikan end user dengan satisfaction. membagi pengguna teknologi informasi yakni “Environmental akan Uncertainty” “ketersediaan berpengaruh pada information technology” dalam memberikan end user satisfaction. H3 ini penggunaan teknologi informasi di BNI Jakarta orang pengaruh pada “ketersediaan information H2 Penelitian : “Support top management”akan memberi pengaruh pada “information teknik stratified sampling dengan teller, customer service dan beberapa bagian IT. Jumlah data yang diambil sebanyak 58 responden dan dapat diolah lebih lanjut 53 responden, dimana 4 responden tidak lengkap sharing” dalam memberikan end user satisfaction. mengisi item pertanyaan dan 1 responden tidak memberikan bagian kerjanya. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuisioner yang Geisser Q Square test dan juga melihat besarnya bersifat tertutup yaitu pertanyaan yang dibuat koefisien sedemikian rupa hingga responden dibatasi estimasi ini dievaluasi dengan menggunakan uji dalam t-statistik memberi jawaban kepada beberapa alternatif saja atau kepada satu jawaban saja. jalur strukturalnya. yang didapat Stabilitas lewat dari prosedur bootstrapping. Untuk menguji hipotesis pertama sampai dengan hipotesis yang delapan, HASIL PENELITIAN dan menghasilkan suatu model yang layak (fit), maka Berdasarkan hasil analisa model struktur maka analisis yang digunakan pada penelitian ini dapat dirangkum hipotesis-hipotesisnya sebagai adalah menggunakan Partial Least Square (PLS) berikut: dengan proses perhitungan dibantu program aplikasi software Smart PLS. Model pengukuran atau outer model dengan indikator refleksif dievaluasi dengan convergent dan discriminant validity dari indikatornya dan composite realibility untuk blok indikator. Sedangkan outer model dengan indikator formatif dievaluasi berdasarkan pada substantive content-nya yaitu dengan membandingkan besarnya relative weight dan Gambar 2. Model struktural output PLS melihat signifikansi dari ukuran weight tersebut Berdasarkan Gambar 2. di atas hasil (Solimun, 2007). Model struktural atau inner model model struktural yang diteliti menunjukkan pada dievaluasi dengan melihat persentase varian variabel komitmen yang dijelaskan yaitu dengan melihat R2 (R- tertinggi indikator terdapat pada komunikasi yang square variabel eksogen) untuk konstruk laten tepat dependen dengan menggunakan ukuran Stone- implementasi ERP sebesar 0,856. Sedangkan dari manajemen manajemen puncak puncak nilai terhadap pada variabel environmental uncertainty niliai tertinggi pada indikator adanya komunikasi antar bank atas produk-produk baru yang dapat dijalankan bersama sebesar 0,843. Pada variabel ketersediaan information technology nilai tertinggi indikator terdapat sistem komputerisai perbankan memiliki struktur dan master files sebesar 0,797. Pada variabel information sharing nilai tertinggi terdapat pada indikator adanya sharing informasi anggota dengan manajemen puncak sebesar 0,806; nilai indikator tertinggi pada variabel Information quality adalah sistem Tabel 1. Rangkuman Hasil Hipotesis Penelitian Variabel Pertama Variabel Kedua Hasil Ketersediaan Sistem Informasi ++ Support Top Management Information Sharing Environment Ketersediaan Sistem Uncertanity Informasi ++ Information Sharing ++ Information Ketersediaan Quality ++ Sistem Informasi End User Satisfaction Information End User Sharing Satisfaction ++ Information End User Quality Satisfaction ++ Catatan : + + Signifikan pada 0,5; + signifikan pada 0,1 dan – tidak signifikan informasi sudah terintegrasi antar departemen Melalui sebesar 0,781 dan terakhir pada variabel end menggunakan user satisfaction nilai indikator yang tertinggi (PLS), hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akses karyawan mudah terhadap data yang ada hampir sebagian besar pada hipotesis-hipotesis sebesar 0,770. Nilai–nilai tertinggi ini sangat yang diajukan dapat diterima antara lain: support mempengaruhi dan menentukan keberhasilan top management dan environmental uncertainty dari hasil penelitian ini berpengaruh positif dan dapat meningkatkan pada pengujian hipotesis model persamaan dengan struktural Berdasarkan hasil analisa model struktur ketersediaan sistem informasi. Top management Gambar tidak berpengaruh secara langsung terhadap 2. maka dapat hipotesis-hipotesisnya sebagai berikut: dirangkum sharing information namun melalui variabel intervening ketersediaan sistem informasi yang berpengaruh positif terhadap information sharing dan information quality. Ketersediaan sistem informasi tidak memberikan secara langsung terhadap kepuasan pengguna akhir namun Afrika Selatan dan Spanyol. Penelitian ini melalui variabel intervening information sharing juga mendukung penelitian Li & Lin (2006) dan information quality. yang menyatakan manajemen PEMBAHASAN berikut: positif dan ketersediaan management berpengaruh dapat meningkatkan dan berpengaruh dapat meningkatkan ketersediaan sistem informasi. Perubahan standar otomatis meminta adanya perubahan pada layanan yang ditetapkan oleh manajemen sistem layanan bank. Perubahan yang kepada setiap unit bisnis. Manajemen juga diminta oleh customer sebagaian besar telah menetapkan tugas dan wewenang responden setiap fungsi-fungsi yang ada di bank. layanan yang diberikan oleh bank pada Disamping itu manajemen selalu melakukan produk ATM bersama. telah ada Hal positif uncertainty yang terjadi pada eksternal bank secara bahwa informasi. Environment ini disebabkan sistem dalam Amerika. 2. top dibutuhkan management pada perusahaan manufaktur secara berturut-turut dapat ditunjukkan sebagai Support puncak komitmen implementasi sistem informasi supply chain Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 1. bahwa komunikasi yang intensif dengan unit bisnis tentang kebijakan-kebijakan diputuskan. penelitian Penelitian Averweg Support top terdapat management pada tidak telah berpengaruh secara langsung terhadap mendukung information sharing. Hal ini disebabkan (2006) bahwa manajemen puncak tidak melakukan eksekutif komunikasi secara langsung ke semua unit perusahaan memiliki peranan yang penting bisnis, namun manajemen menetapkan dalam implementasi sistem informasi guna peraturan-peraturan, dapat memberikan informasi yang cepat kebijakan untuk dijalankan oleh bisnis unit. dalam penentuan strategi perusahaan di Namun pengaruh dukungan manajemen menyatakan bahwa & ini yang 3. menyatakan Roldan para prosedur serta berpengaruh 4. positif melalui variabel intervening ketersediaan sistem informasi. yang akurat dapat dimanfaatkan secara Ketersediaan sistem informasi berpengaruh bersama untuk pembuatan laporan-laporan positif terhadap information sharing karena sehingga data-data yang ada pada sistem data base yang mudah dan cepat bagi pengguna agar perusahaan dapat diakses oleh setiap dalam melayani customer fungsi di bank. Disamping itu juga sudah serta sesuai kebutuhan organisasi. didapatkan adanya integrasi data antara satu cabang dengan cabang 6. dengan dapat Ketersediaan menyediakan sistem informasi dengan baik informasi tidak berpengaruh secara langsung terhadap cabang lain maupun antara bank yang user satisfaction berbeda. Ketersediaan data ini berdampak harus memiliki data-data informasi yang pada berbagi informasi sehingga setiap akurat pekerja dapat pelaporan. Apabila data yang ada telah memanfaatkan data secara bersama untuk tersedia namun tidak akurat ataupun lambat mendukung pekerjaan mereka. Penelitian diakses oleh yang berkepentingan maka ini mendukung hasil penelitian Adejimola tidak akan memberikan kepuasan bagi (2008) yang menyatakan bahwa sistem pengguna. Penelitian ini berbeda dengan informasi hasil atau yang komunikasi, 5. dan sesuai dengan aktualnya. Data-data fungsi ada berbagi unit dapat membantu informasi dan karena sistem informasi dapat Bendoly & digunakan Swink sebagai (2007) yang dan menyatakan bahwa ketersediaan sistem pemberian aliran data kepada sesama informasi berpengaruh terhadap pengguna pngguna sistem informasi sehingga terjadi karena pengguna dapat melakukan akses efektifitas dalam perusahaan. yang Ketersediaan sistem informasi berpengaruh kinerjanya. positif terhadap information quality karena 7. mudah sehingga meningkatkan Information Sharing dan information quality data-data yang ada dan dapat diakses berpengaruh bersama wajib memiliki data yang akurat kepuasan pengguna akhir karena akan positif pada terhadap memberikan kecepatan dalam melakukan berkomunikasi yang baik dengan semua pihak akses dan penggunaan data yang mudah dan dalam karyawan. berorganisasi. Namun dukungan manajemen Disamping itu adanya transfer pemahaman terhadap information sharing sangat kuat melalui mengenai interprestasi data pada sistem variabel perantara yakni ketersediaan sistem informasi antar karyawan maka diperlukan informasi. Hal ini disebabkan bahwa sharing berbagi karyawan. informasi yang dilakukan harus memberikan Penelitian ini mendukung penelitian Wu & transfer knowledge melalui data-data yang ada Cheng dan telah tersedia di sistem informasi. membantu pekerjaan informasi (2008) information antar menyatakan sharing akan bahwa memberikan kemampuan manajemen Environment uncertainty dalam memiliki efektifitas kepada karyawan sehingga biaya pengaruh terhadap ketersediaan sistem informasi inventori pada perusahaan karena sistem yang dibuat di perusahaan berkurang. Penelitian ini juga mendukung penelitian Li pada & Lin (2006) yang menyatakan bahwa kebutuhan pelanggan dan memudahkan para Information Sharing dan information quality pengguna pada penerapan supply chain management pelanggan. Ketersediaan sistem informasi juga di sangat membantu dalam melakukan sharing perusahaan kepada memberikan pengguna kepuasan komputer pada perusahaan manufaktur Amerika. perusahaan harus dalam dapat mendekati berkomunikasi dengan informasi dan kualitas informasi itu sendiri sehingga berpengaruh terhadap kepuasan pengguna akhir. Penelitian ini dapat mendukung terhadap IMPLIKASI PENELITIAN Peranan manajemen puncak dalam penelitian-penelitian sebelumnya mengatakan sistem informasi di perusahaan cukup besar puncak dan environment uncertainty sangat dalam melakukan dukungan dengan melakukan berpengaruh pemberian informasi dan kualitas informasi serta pada dan pengetahuan, dalam dukungan dan memberikan dukungan terhadap ketersediaan wewenang bahwa yang manajemen menentukan sharing akhirnya memberikan kepuasan kepada pengguna akhir. 7. Information Sharing dan information quality berpengaruh positif pada terhadap kepuasan pengguna akhir. KESIMPULAN Hasil survey dan dilakukan 8. kepuasan pengguna akhir ditentukan oleh lewat sharing informasi dan kualitas informasi yang wawancara dan penyebaran kuisioner pada didapatkan didapatkan bahwa : informasi. Sedangkan ketersediaan sistem 1. Support top management berpengaruh positif informasi dari ketersediaan ditentukan dan dapat meningkatkan ketersediaan sistem manajemen informasi. uncertainty. puncak oleh sistem dukungan dan environment 2. Environment uncertainty berpengaruh positif SARAN dan dapat meningkatkan ketersediaan sistem Berdasarkan hasil penelitian, peneliti informasi. 3. support top management tidak berpengaruh secara langsung terhadap information sharing namun berpengaruh positif dengan variabel intervening ketersediaan sistem informasi. 4. Ketersediaan sistem informasi berpengaruh 5. Ketersediaan sistem informasi berpengaruh informasi tidak berpengaruh secara langsung terhadap user satisfaction namun melalui intervening information sharing. hal yang perlu disempurnakan baik oleh praktisi maupun teoritis, antara lain: untuk mendapatkan kepuasan pengguna akhir perlu dilakukan penelitian untuk meningkatkan kompetensi para pengguna cara-cara praktis penggunaan dan perawatan sistem informasi yang telah tersedia, agar para positif terhadap information quality. sistem beberapa teknologi informasi melalui pelatihan terhadap positif terhadap information sharing. 6. Ketersediaan memberikan variabel staff tidak terlalu mengandalkan para petugas di departemen teknologi informasi karena jumlahnya relatif sedikit. Disamping itu perlu dikaji bagaimana dampak sistem informasi di perbankkan terhadap kepuasan pelanggan perbankan misalnya pemakaian ATM bersama dan produk-produk bank lainnya. DAFTAR PUSTAKA Adejimola, A.S., 2008, “Language, Communication and Information Flow in Entrepreneurship”, African Journal of Business Management Vol.2, pp. 201-208. Averweg, U. R., & Rolda, J.L., 2006, “Executive Information System implementation in organizations in South Africa and Spain: A comparative analysis” Computer Standards & Interfaces Vol. 28 pp. 625–634 Bashein B., Markus, M., and Riley, P., 1994, “ Precondition for BPR and how to Prevent Failures”, Information System Management, Spring, pp.7-13. Bendoly, E & Swink, M., 2007, “Moderating effects of information access on project management behavior, performance and perceptions” Journal of Operations Management Vol. 25 pp. 604–622 Berrington, C., and Oblich, R., 1995, ”Translating Reengineering into Bottom Lines Result”, Industrial Engineering, January pp.24-27. Blanchard, D., 1998. ERP: The Great Equalizer Evolving Enterprise, http://lionheartpub.com/ee/eespring98/erp.html, Spring. Bradford, M., end Florin, J., 2003, “Examining the Role of Inovation Diffusion Factors on the Implementation Success of Enterprise Resources Planning Systems”, International Journal of accounting Information System 4 pp. 205 – 225. Cantu, R., 1999, “A Framework For Implementing Enterprise Resources Planning System in Small Manufacturing Companies”, Master’s Thesis, St. Mary’s University, San Antonio. Dixon, J., Arnold, P., Heineke, J., Kim, J., and Mulligan, P., 1994, “Business Process reengineering Improving in New strategic Directions”, California management review, Summer, pp. 93-108. Doll, W.J., Deng, X., Scazzero, J. A., 2003, “A Process for Post Implementation IT Benchmarking”, Information & Management Vol. 41 pp.199–212 Donovan, R.M., 2000. Why the controversy over ROI from ERP. Mid-Range ERP, http://www.midrangeERP.com. Guha, S., Kettinger, W., and Teng, T., 1993, “Business Process Rengineering: Building a Comprehensive Methodology”, Information System Management, Summer, pp. 13-22. Griffith, T., Northcraft, G., 1996, Cognitive Elements in the Implementation of New Technology: Can Less Information Provide More Benefits”, MIS Quarterly vol.20 No.1, pp. 99–111. Griffith, T.L., Zammuto, R.F., and Aiman-Smith, L., 1999, “Why New Technology Fail”, Industrial Management, pp. 29-34. Gupta, A. (2000), “Enterprise Resources Planning: The Emerging Organizational Value System”, Industrial Management and Data System Journal Vol.100 No.3, Holland, D., and Kumar, S., 1995, “Getting past of Obstacles for Succsessful Reengineering”, Business Horizon, May/June, pp.79-85. Hug., Z and Martin, T.N., 2006, ”The Recovery of BPR Implementation Through an ERP Approach a Hospital Case Study”, International Journal Business Process Management Vol 12 No.5 pp. 576 -587. Husein, M. F., dan Wibowo, A., 2002, ”Sistem Informasi Manajemen”, Edisi revisi Unit Penerbit dan percetakan AMP YKPN Yogyakarta IT Cortex, 2003, “ Failure Rate, IT Cortex. Retrieved November 26, 2003, From The World wide Web: http://www.itcortex.com/stat_failure_Rate.htm Jackson, N., 1997, “Business Process Reengineering “96”, Management Service, February, pp.34-36. Keil, M., Mann, J., Rai, A., 2000, “Why Software Project Escalate: an Empirical Analysis and test of Four Theoritical Model”, MIS Quarterly Vol.24 No.4 Li, S & Lin, B., 2006, “Accessing information sharing and information quality in supply chain management”, Decision Support Systems Vol. 42 pp. 1641–1656 Moberg, C.R., Cutler, B.D., Gross, A., Speh, T.W., 2002, “Identifying Antecedents of Information Exchange within Supply Chains, International Journal of Physical Distribution and Logistics Management Vol.32 No.9 pp. 755–770. Olhager, J., Selldin, E., 2003, “Enterprise Resource Planning Survey of Swedish Manufacturing Firms” European Journal of Operational Research 146 pp. 365-373. Rahadi, D.R., 2005, “Analisis Pengaruh Sikap Dan Kepuasan Terhadap Penerimaan Teknologi Informasi Pada Industri Perbankan Di Jawa Timur” Disertasi Universitas Brawijaya malang. Rastogi, P., 1994,”Nature, Significance and Rationale of Business Process Reengineering”, Productivity, Vol 35 No.3 October/December pp. 467 -476. Solimun, 2007, “Bahan Ajar Metode Kuantitatif” Universitas Brawijaya Malang. Stanton, T., Hammer, M., and Power, B., 1993, “Reengineering Getting Everone on Board”, IT Magazine, Vol.25 No.4 April pp.22-27. Sun, A.Y.T., Yazdani, A., Overend, J.D., 2005, “Achievement Assessment for Enterprise Resources Planning (ERP) System Implementation Based on Critical Success Factors (CFS)”, International Journal Production Economics 98 pp. 189 Thomas, D., Griffin, P.M., 1996, “ Coordinated Supply Chain Management”, European Journal of Operational Research Vol.94 No.1 pp.1–15. Umble, E.J., Haft, R.R., Umble, M.M., 2003, “Enterprise Resources Planning: Implementation Procedures and Critical Success Factors”, Europen Journal of Operation Research 146 pp. 241-257. Wu, Y.N, & Cheng, T.C.E., 2008, “The Impact of Information Sharing in a Multiple-Echelon Supply Chain” Int. J. Production Economics Vol. 115 pp. 1– 11.