Matakuliah Tahun : E1122 - Psikologi Pendidikan : 2007 Social Context and Socioemotional Development Pertemuan 7 Konsep Diri (Self Esteem) Pengertian Konsep Diri @ Gambaran umum tentang diri kita. Mirip kumpulan foto dalam berbagai situasi(saat sendiri, bersama orang lain, dahulu & sekarang) @ Kesimpulan dari pandangan kita dalam berbagai peran (sebagai anak, mahasiswa, staf, manager) @ Pandangan kita tentang watak kepribadian yang kita rasa ada pada kita (setia, jujur, bersahabat, judes, dll) KONSEP DIRI = Pandangan yang kita buat tentang diri kita Bina Nusantara Perkembangan Moral Menurut Piaget, pemikiran moral anak digolongkan sebagai berikut: 1. Tahap Pramoral, yaitu tahap dimana anak belum menyadari keterikatannya pada aturan 2. Tahap Konvensional, yaitu tahap dimana anak taat dan patuh karena ada unsur kekuasaan 3. Tahap Otonom, yaitu tahap dimana anak terikat dengan suatu aturan didasarkan pada resiprositas (hubungan timbal balik) Bina Nusantara Perkembangan Moral Menurut Kohlberg, tahap-tahap perkembangan moral dapat dibagi sebagai berikut: 1. Tingkat Pra Konvensional, Anak tanggap terhadap aturan-aturan budaya dan terhadap ungkapanungkapan budaya mengenai baik dan buruk, benar dan salah, tapi semata-mata ditafsirkan dari segi sebab akibat fisik atau kenikmatan perbuatan (hukuman, keuntungan, pertukaran dan kebaikan). Tingkat ini dibagi menjadi dua, yaitu: Bina Nusantara Tahap 1: Orientasi hukuman dan kepatuhan. Akibat-akibat fisik suatu perbuatan menentukan baik buruknya, tanpa menghiraukan arti nilai manusiawi dari akibat tersebut Tahap 2: Orientasi Relativis-Instrumental Perbuatan yang benar/baik adalah perbuatan yang merupakan cara atau alat untuk memuaskan kebutuhannya sendiri dan kadang juga kebutuhan orang lain. Hubungan antar manusia dipandang sebagai hubungan di pasar (jual-beli/timbal balik/pembagian sama rata) perbuatan baik tidak didasarkan karena loyalitas, terima kasih ataupun keadilan Bina Nusantara 2. Tingkat Konvensional, Anak hanya menuruti harapan keluarga, kelompok atau bangsa. Sikapnya bukan hanya konformitas terhadap harapan pribadi dan tata tertib sosial, melainkan juga loyal terhadapnya dan secara aktif mempertahankan, mendukung, membenarkan seluruh tata tertib atau norma-norma tersebut serta mengidentifikasikan diri dengan orangtua atau kelompok yang terlibat didalamnya Tingkat ini dibagi menjadi dua, yaitu: Bina Nusantara Tahap 3: Orientasi Kesepakatan antara Pribadi atau Orientasi Perilaku yang baik adalah yang menyenangkan dan membantu orang lain serta disetujui oleh mereka. Pada tahap ini banyak konformitas terhadap gambaran stereotip mengenai apa itu perilaku mayoritas atau ‘alamiah’ (ingin dianggap sebagai anak manis) Tahap 4: Orientasi Hukuman dan Ketertiban Orientasi terhadap otoritas, aturan yang tetap dan penjagaan tata tertib/norma sosial. Perilaku yang baik adalah semata-mata menghormati otoritas dan menjaga tata tertib sosial yang ada sebagai yang bernilai dalam dirinya sendiri Bina Nusantara 3. Tingkat Pasca-Konvensional (Otonom/Berlandaskan Prinsip) Pada tingkat ini terdapat usaha yang jelas untuk merumuskan nilainilai dan prinsip moral yang memiliki keabsahan dan dapat diterapkan, terlepas dari otoritas kelompok atau orang yang berpegang pada prinsip-prinsip itu dan terlepas juga dari identifikasi individu dengan kelompoknya Tingkat ini dibagi menjadi dua, yaitu: Bina Nusantara Tahap 5: Orientasi Kontrak Sosial Legalitas Memiliki semangat utilitarian, perbuatan baik dirumuskan dalam kerangka hak dan ukuran individual umum yg telah diuji secara kritis. Terdapat kesadaran mengenai relativitas nilai dan pendapat pribadi sesuai denganya serta pertimbangan rasional mengenai manfaat sosial Tahap 6: Orientasi Prinsip Etika Universal Hak ditentukan oleh keputusan suara batin, sesuai dengan prinsipprinsip etis yg dipilih sendiri dan yg mengacu pada komprehensivitas logis, universalitas dan konsistensi logis. Pada hakikat ini prinsip-prinsip universalitas keadilan, resiprositas dan persamaan hak asasi manusia serta rasa hormat terhadap manusia sebagai pribadi individual Bina Nusantara