BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan salah satu masa dalam perkembangan manusia yang menarik perhatian untuk dibicarakan karena pada masa remaja seseorang banyak mengalami perubahan serta kesulitan yang harus dihadapi. Masa remaja dianggap sebagai periode transisi yaitu masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa. Pada masa ini remaja berusaha untuk mampu membina hubungan lebih matang dengan teman sebaya. Menurut Sarwono (2006) masa remaja merupakan periode yang penuh gejolak emosi tekanan jiwa sehingga remaja mudah berperilaku menyimpang dari aturan dan norma sosial yang berlaku dikalangan masyarakat. Salah satu tugas perkembangan tersulit pada masa remaja adalah menyesuaikan diri terhadap pengaruh lingkungan sosial seperti meningkatnya pengaruh teman sebaya yang akan membentuk kelompok. Kelompok teman sebaya memiliki aturan tertentu yang harus dipatuhi oleh remaja terhadap norma dengan berperilaku sama dengan kelompok tersebut. Penyesuaian remaja terhadap norma dengan berperilaku sama dengan kelompok disebut konformitas. Menurut Sarwono (2009) pengaruh sosial dapat memberikan dampak positif dan negatif terhadap perilaku individu. Individu dapat mengikuti aturan-aturan yang ada di lingkungan sosial. Menurut Cialdini & Gold Stein (dalam Taylor, 2009) konformitas adalah tendensi untuk mengubah keyakinan atau perilaku seseorang agar sesuai dengan perilaku orang lain. Konformitas muncul ketika individu meniru sikap/ tingkah laku orang lain dikarenakan tekanan yang nyata maupun yang dibayangkan oleh mereka. Tekanan untuk mengikuti teman sebaya menjadi sangat kuat pada masa remaja. Konformitas terhadap tekanan teman sebaya pada remaja dapat menjadi positif atau negatif. (Wall, dkk, 1993 dalam Santrock, 2003). Konformitas positif misalnya berpakaian seperti teman-temannya dan ingin menghabiskan waktu dengan anggota dari perkumpulan, kemudian konformitas negatif yaitu menggunakan bahasa yang asal-asalan, mencuri, merusak (vandalisme) dan mempermainkan orang tua dan guru. Menurut Santrock (2007), masa remaja adalah masa dimana seorang individu untuk mencari jati diri sehingga pada masa ini kesetabilan kepribadian belum dicapai dan seorang remaja sering mengikuti trend-trend remaja belakangan ini yang disebut dengan konformitas. Fenomena empirik permasalahan konformitas pada perilaku perusakan fasilitas umum (Vandalisme) terjadi di kawasan Banjirkanal Barat Semarang. Fasilitas publik yang baru dibangun seperti jalan, jembatan, dan tempat duduk menjadi sasaran coretan.Vandalisme terjadi paling parah di jembatan Lemah Gempal yang menghubungkan Jalan Simongan dan Jalan Bendungan. Badan jembatan dicoret dengan cat pilox berbentuk kata-kata yang sebagian besar mewakili komunitas pendukung klub sepakbola di Semarang dan sebagian coretan lain menunjukkan kelompok tertentu. Sebagian siswa di Semarang disinyalir sebagai pelaku corat-coret di tembok-tembok kota maupun fasilitas sosial dan fasilitas umum lainnya. Kasus ini masih marak terjadi, buktinyaratusan personel Satpol PP dan jajaran Dinas serta pegawai sampai harus turun tangan bersamasama membersihkan corat-coret di penjuru kota (suaramerdeka.com, 2013). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Rahayu, Carolina Dwi (2008) tentang hubungan antara kematangan emosi dan konformitas dengan perilaku agresif pada suporter sepakbola menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara konformitas dengan perilaku agresif. Menurut penelitian Ramamoorthy (2005) tentang hubungan antara konformitas remaja putra dengan perilaku agresif siswa SMK Nageri Medan tahun ajaran 2004/2005 yang menyatakan ada hubungan yang signifikan antara konformitas dengan perilaku agresif. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah dan guru Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 1 Ampel Kabupaten Boyolali menyatakan bahwa perilaku mencoret-coret pagar, tembok, meja, kursi, dan fasilitas lainnya serta menyakiti orang lain sering dilakukan oleh sebagian kelompok siswa. Terutama pada saat proses kelulusan sekolah. Berdasarkan pengamatan dari peneliti perilaku vandalisme identitas kelompok yang dilakukan sebagian siswa SMA Negeri 1 Ampel Kabupaten Boyolali di tembok-tembok pertokoan dan pagar. Vandalisme sering muncul belakangan ini dalam berbagai perbuatan yang merusak atau mengganggu lingkungan umum berupa fisik dan buatan. Vandalisme dilakukan untuk penulisan pengungkapan rasa, penulisan identitas kelompok, penulisan kata-kata jorok, penulisan nama orang yang disukai, dsb. Berdasarkan latar belakang di atas sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Hubungan antara konformitas negatif dengan vandalisme siswa SMA Negeri 1 Ampel Kabupaten Boyolali”. 1.2 Rumusan Masalah Adakah Hubungan yang signifikan antara konformitas negatif dengan vandalisme siswa SMA Negeri 1 Ampel Kabupaten Boyolali? 1.3 Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah: Mengetahui signifikansi hubungan antara konformitas negatif dengan vandalisme siswa SMA Negeri 1 Ampel Kabupaten Boyolali. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis sebagai berikut : 1.4.1 Secara Teoritis: Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah: Jika dalam penelitian ini ditemukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara konformitas negatif dengan vandalisme (agresif) berarti sejalan dengan hasil penelitian Carolina Dwi Rahayu (2008) dan Sugunah Ramamoorthy (2005), dan sebaliknya jika dalam penelitian ini tidak ada hubungan yang signifikan maka sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kadek Reqno Astyka Putri (2013) 1.4.2. Secara Praktis: Manfaat praktis dari penelitian ini adalah : Dapat menjadi bahan masukan bagi guru Bimbingan dan Konseling untuk memecahkan masalah konformitas negatif yang dialami siswa dengan memberikan fasilitas siswanya untuk mengekplor diri sehingga bakat siswanya dalam mengambar dan menulis dapat tersalurkan dengan baik. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagian Awal Terdiri dari : halaman judul, lembar pengesahan, lembar persetujuan, motto dan persembahan, kata pengantar, Abstrak, surat pernyataan, daftar isi, daftar lampiran, dan daftar tabel. Bagian Inti Terdiri dari : BAB 1 Pendahuluan terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II Landasan Teori terdiri dari devinisi vandalisme, definisi konformitas, hubungan antara konformitas negatif dengan vandalisme, penelitian yang relevan, dan hipotesis. BAB III Metode Penelitian terdiri dari jenis penelitian, variabel penelitian, devinisi operasional, populasi dan sampel, pengumpulan data, validitas item dan reliabilitas instrumen, serta teknik analisis. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri dari gambaran umum subyek penelitian, analisis data, hasil uji hipotesis, dan pembahasan. BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran. Bagian Akhir Terdiri dari : Daftar Pustaka dan Lampiran.