Bab 1 - e

advertisement
Dicetak pada tanggal 2017-07-18
Id Doc: 589c885781944dbf0f493f90
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anak usia dini merupakan individu yang berbeda, unik, dan memilki karakteristik
tersendiri sesuai dengan tahapan usia nya. Kemampuan kognitif perlu dikembangkan
agar anak dapat mengeksplorasikan dunia sekitar melalui panca inderanya sehingga
dengan penegtahuan yang di dapatnya, anak akan dapat melangsungkan hidupnya dan
mampu memecahkan masalah yang di hadapinya sehingga pada akhirnya akan menjadi
individu yang mampu menolong dirinya sendiri dan orang lain.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2013 tentang system
pendidikan nasional, menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya
pembinaan yang di tujukan kepada anak-anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut.
Sesuai kurikulum pendidikan 2010, pendidikan anak usia dini bertujuan
mengembangkan kemampuan fisik, bahasa, sosial emosional, moral, nilai agama dan
kognitif. Pendidikan ini tercakup dalam tiga rumpun pengembangan yaitu moral dan
agama, sosial emosional, serta kemampuan dasar bahasa kognitif dan fisik Usia Dini.
Dengan mengembangkan kemampuan berfikir, anak di harapkan dapat mengolah
perolehan belajar dan menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah.
Salah satu hasil belajar yang harus di capai adalah anak dapat mengenal berbagai
konsep sainssederhana dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu diperlukan suatu metode
pembelajaran yang dapat menunjang tercapainya standar kompetensi dalam kurikulum.
Upaya pengembangan harus dilakukan melalui upaya bermain agar tidak dapat
kehilangan masa bermainnya. Alat permainan edukatif adalah alat bermain yang
digunakan untuk melakukan kegiatan rangsangan atau dorongan memperlancar
Dicetak pada tanggal 2017-07-18
Id Doc: 589c885781944dbf0f493f90
perkembangan kemampuan anak. Seperti halnya dengan bermain timbangan
menimbulkan kreatif dan keseragaman pengamatan dan persepsi bagi pengalaman
belajar anak yang masih abstrak dapat menjadi jelas.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di RA Nurul Hidayah Kota
Jambi, diketahui bahwa mengalami kendala yaitu 80% mengalami kendala strategi
pembelajaran pada sains. Oleh karena itu, diperlukan suatu model pembelajaran
pengenalan sains sederhana dengan materi pengukuran untuk anak TK terutama yang
dapat melatih kemampuan berfikirnya.
Untuk dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak didik akan dilakukan dengan
kegiatan bermain timbangan, kegiatan bermain timbangan akan menarik perhatian anak
didik karena menggunakan benda yang menarik yaitu timbangan untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran.
Melihat kemampuan anak didik yang belum sesuai dengan ketuntasan belajar
tersebut peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul
“Meningkat Perkembangan Kognitif Anak Melalui Bermain Timbangan di RA Nurul
Hidayah Kota Jambi” diharapkan dengan penelitian ini perkembangan kognitif anak
didik dapat meningkat dan tuntas belajar dengan harapan.
Sarana atau alat peraga dapat membangkitkan motivasi belajar pada anak didik
untuk meningkatkan perkembangan kognitif. sarana atau alat peraga meliputi alat
permainan buatan guru sendiri maupun alat permainan yang dapat di beli. Penulis
mengambil lokasi di RA Nurul Hidayah dengan anak didik sebagai subyeknya
kelompok B sebanyak 10 anak. Dari berbagai kelemahan maka peneliti akan
melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan kegiatan bermain timbangan
untuk meningkatkan kognitif anak.
Dicetak pada tanggal 2017-07-18
Id Doc: 589c885781944dbf0f493f90
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah penulis paparkan pada latar belakang di atas maka
focus penelitiannya dapat di uraikan sebagai berikut:
1.
Masih rendahnya perkembangan kognitif anak
2.
Perkembangan kognitif anak kurang berkembang karena anak masih bingung
dalam materi pengukuran
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan
permasalahannya
latar
adalah
belakang
apakah
dan
identifikasi
bermain
masalah
timbangan
dapat
maka
rumusan
meningkatkan
perkembangan kognitif anak di RA Nurul Hidayah Kota Jambi.
D. Tujuan penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengukur apakah perkembangan kognitif anak dapat di tingkatkan melalui
bermain timbangan di RA Nurul Hidayah Kota Jambi.
2. Untuk mengukur apakah bermain timbangan dapat meningkatkan perkembangan
kogntif anak di RA Nurul Hidayah Kota Jambi.
3. Untuk mengukur apakah bermain timbangan mampu meningkatkan perkembangan
kognitif anak dengan baik.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak antara lain:
1. Bagi anak didik :
Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan perkembangan kognitif yang
dimiliki oleh anak melalui bermain timbangan
Dicetak pada tanggal 2017-07-18
Id Doc: 589c885781944dbf0f493f90
2. Bagi guru :
Sebagai bahan masukan bagi guru agar dapat mengetahui perkembangan kognitif
anak sehingga dapat menetapkan metode dan pembelajaran yang secara tepat
khususnya di RA Nurul Hidayah Kota Jambi
3. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan tentang pengaruh penggunaan metode
bermain timbangan dalam meningkatkan perkembangan kognitif anak.
Download