Kekaisaran Romawi Timur

advertisement
Kekaisaran Romawi Timur
Ῥωμανία
Rhōmanía
Romania
IMPERIUM
ROMANUM
Kekaisaran Romawi
Kekaisaran
←
Bendera
→
330–1453
Kekaisaran Lambang
kekaisaran
pada masa akhir (abad dibawah Palaiologoi
ke-14)
Perkembangan wilayah Kekaisaran
Ibu kota
Konstantinopel
Bahasa
Yunani, Latin
Agama
Paganisme
Romawihingga
tahun 391,Ortodoks
Timurditoleransi
setelahEdictum
Mediolanensetahun
313, dan menjadi
agama
negara
setelah tahun 380
Pemerintahan
Otokrasi
Kaisar
- 306–337
Konstantin
yang
Agung
- 1449–1453
Konstantinus XI
Legislatif
Senat
Era bersejarah
Abad
Kuno-Akhir
Abad Pertengahan
- Diokletianusmemecah
pemerintahan kekaisaran
antara barat dan timur
285
-
11 Mei 330
PendirianKonstantinopel
- PenjatuhanRomulus
Augustulus,
476
Kaisar
Romawi Barat
- Skisma Timur-Barat
1054
- Jatuhnya
1204
Konstantinopel
ke
tangan Tentara Salib
- Penaklukan
kembali
1261
Konstantinopel
- Jatuhnya
29 Mei 1453
Konstantinopel
- Jatuhnya Trebizond
1461
Populasi
- Perkiraan Abad ke-4
34,000,000
- perkiraan Abad ke-8
7,000,000
(780 AD)
- perkiraan Abad ke-11
12,000,000
(1025 AD)
- perkiraan Abad ke-12
10,000,000
(1143 AD)
- perkiraan Abad ke-13
5,000,000
(1281 AD)
Mata uang
Kini bagian dari
Solidus, Hyperpyron
Albania
Aljazair
Armenia
Bosnia
dan
Herzegovina
Bulgaria
Georgia
Gibraltar
Israel
Italia
Kroasia
Lebanon
Libya
Malta
Mesir
Montenegro
Perancis
Republik
Makedonia
Rumania
San
Serbia
Marino
Siprus
Slovenia
Spanyol
Suriah
Tunisia
Turki
Ukraina
Vatikan
Yunani
Yordania
Kekaisaran
Romawi
lain: Bizantin,Byzantin, Byzantine)
Timur atau Kekaisaran
adalah
istilah
yang
Bizantium (ejaan
digunakan
untuk
mendeskripsikanKekaisaran Romawi pada masa Zaman Pertengahan, berlokasi di sekitar
ibukotanya diKonstantinopel.
Tidak ada konsensus mengenai tanggal pasti dimulainya periode Romawi Timur.
Beberapa orang menyebut masa kekuasaan Diokletianus (284-305) dikarenakan reformasireformasi pemerintahan yang dia perkenalkan, membagi kerajaan tersebut menjadi sebuah pars
Orientis dan sebuah pars Occidentis. Pihak lainnya menyebut masa kekuasaan Theodosius
I (379-395) dan kemenangan agama Kristen terhadappaganisme, atau, setelah kematiannya pada
395, terpecahnya kerajaan menjadi bagain Timur dan Barat.
Ada juga yang menyebut tahun 476, ketika Roma dijajah untuk ketiga kalinya dalam
seabad yang menandakan jatuhnya Barat (Latin), dan mengakibatkan kaisar di Timur (Yunani)
mendapatkan kekuasaan tunggal. Bagaimanapun juga, perubahannya berjalan secara bertahap
dan
pada
330,
ketika Konstantinus
yang
proses Hellenisasi dan Kristenisasi sudah berjalan.
Kaisar terakhirnya ialah Konstantinus XI.
Agung meresmikan
ibukota
barunya,
Jatidiri
"Bizantium bisa didefinisikan sebagai kekaisaran multi-etnis yang muncul sebagai
kekaisaran Kristen, yang kemudian segera terdiri dari kekaisaran Timur yang sudah di-Helenisasi
dan mengakhiri sejarah ribuan tahunnya, pada 1453, sebagai NegaraOrtodoks Yunani: Sebuah
kerajaan yang menjadi negara, hampir dengan arti modern kata tersebut”. 1
Dalam abad-abad setelah penjajahan Arab dan Lombard pada abad ke-7, sifat multietnisnya (meski bukan multi-bangsa) tetap ada meskipun bagian-bagiannya, Balkandan Asia
Kecil, mempunyai populasi Yunani yang besar. Etnis minoritas dan komunitas besar beragama
lain (misalnya bangsa Armenia) tinggal dekat perbatasan. Rakyat Romawi Timur menganggap
diri mereka adalah seorang Ρωμαίοι (Rhomaioi -Romawi) yang telah menjadi sinonim bagi
seorang Έλλην (Hellene - Yunani), dan secara giat mengembangkan kesadaran diri sebagai
negara, sebagai penduduk Ρωμανία (Romania, yang merupakan panggilan bagi Negara Romawi
Timur dan dunianya). Ini secara jelas tampil dalam karya sastra pada periode tersebut,
terutamanya dalam puisi epik seperti Digenes Akrites.
Peleburan resmi negara Romawi Timur pada abad ke-15 tidak secara langsung
menghancurkan masyarakat Romawi Timur. Pada masa pendudukan Turki, orang-orang Yunani
terus memanggil diri mereka sebagai Ρωμαίοι (bangsa Romawi) dan Έλληνες (bangsa Yunani),
sebuah ciri-ciri yang tetap ada hingga awal abad ke-21 dan masih ada di Yunani modern kini,
meski “Romawi” telah menjadi nama “rakyat” daripada sinonim bangsa seperti zaman dulu.
Sejarah
Sejarah awal Kekaisaran Romawi
Pasukan Romawi ketika itu telah berhasil menguasai daerah luas yang melingkupi
seluruh wilayah Mediterania dan sebagian besar Eropa Timur. Wilayah-wilayah ini terdiri dari
berbagai kelompok budaya, baik yang masih primitif maupun yang telah memiliki peradaban
maju. Secara umum, provinsi-provinsi di wilayah Mediterania timur lebih makmur dan maju
karena telah mengalami perkembangan pesat pada masaKekaisaran Makedonia serta telah
mengalami proses hellenisasi. Sementara itu, provinsi di wilayah Barat kebanyakan hanya
berupa pedesaan yang tertinggal. Perbedaan antara kedua wilayah ini bertahan lama dan menjadi
penting di tahun-tahun berikutnya.
Pemisahan Kekaisaran Romawi
Kaisar Justinianus I.
Dekrit Caracalla pada 212, Constitutio Antoniniana, memperluas kewarganegaraandi luar
Italia untuk semua pria dewasa bebas di seluruh Kekaisaran Romawi, secara efektif
meningkatkan populasi provinsi untuk menyamakan status dengan kota Roma sendiri.
Pentingnya dekrit ini lebih bersejarah dibanding secara politik. Dia merupakan dasar untuk
integrasi di mana mekanisme ekonomi dan hukum dari negara dapat diterapkan di
seluruhMediterania seperti pernah dilakukan sebelumnya dari Latium ke seluruh Italia. Tentu
saja, integrasi tidak terjadi secara seragam. Masyarakat yang sudah menyatu dengan Roma
seperti Yunani terbantu oleh dekrit ini, bandingkan dengan yang letaknya lebih jauh, terlalu
miskin atau terlalu asing seperti Britania, Palestina atau Mesir.
Pembagian
Kekaisaran
dimulai
dengan Tetrarki pada
akhir abad
ke-
3 dengan KaisarDiokletianus, sebagai institusi yang dimaksudkan untuk lebih efisien mengontrol
Kekaisaran Romawi yang luas. Dia membagi Kekaisaran menjadi dua bagian, dengan dua kaisar
memerintah dari Italia dan Yunani, masing-masin memiliki wakil-kaisar. Pembagian ini terus
berlanjut hingga abad ke-4 sampai 324 ketika Konstantinus yang Agung berhasil menjadi Kaisar
satu-satunya. Konstantinus memutuskan untuk mendirikan sebuah ibu kota baru untuk dirinya
dan memilih Bizantium untuk tujuan tersebut. Proses pembangunan kembali ini selesai pada 330.
Konstantinus
menamakan
kota
ini Nova
Roma tetapi
nama
populernya
masihKonstantinopel (dalam bahasa Yunani, Κωνσταντινούπολις, Constantinoúpolis, berarti
kota Konstantinus). Ibu kota baru ini menjadi pusat dari administrasinya. Konstantinus juga
merupakan kaisar Kristen pertama. Meskipun kekaisaran belum menjadi "Bizantin" di bawah
Konstantinus, Kristen kemudian menjadi salah satu karakteristik dari Kekaisaran Romawi Timur,
yang berlawanan dengan Kekaisaran Romawi yang pagan.
Peristiwa penting yang mendefinisikan Kekaisaran Romawi/Bizantin adalah Pertempuran
Adrianopel pada 378. Kekalahan ini, bersama dengan meninggalnya Kaisar Valens, merupakan
salah satu tanggal untuk pembagian dunia kuno dan pertengahan. Kekaisaran Roma terbagi lebih
jauh oleh pelanjut Valen Theodosius I yang memerintah pada 392. Pada 395 dia membagi dua
bagian kepada dua anaknyaArcadius dan Honorius; Arcadius menjadi penguasa Timur, dengan
ibu kota di Konstantinopel, dan Honorius menjadi penguasa di barat, dengan ibu kotanya
di Ravenna. Pada saat ini biasa untuk memanggil Kekaisaran ini sebagai "Romawi Timur" dari
pada "Bizantin"/"Bizantium".
Download