Efek Samping Pemberian Statin Bersamaan dengan

advertisement
BERITA TERKINI
Efek Samping Pemberian Statin
Bersamaan dengan Daptomycin
D
aptomycin adalah antibiotika yang
disetujui sebagai terapi infeksi kulit
dan jaringan lunak, kini diberikan
sebagai terapi infeksi bakteremia dan
endokarditis
staphylococcal.
Penelitian
lanjutan sedang dilakukan pada kasuskasus endokarditis enterococcal dan demam
neutropenik, dan juga dilakukan pada kasus
infeksi tulang dan sendi. Walaupun demikian,
obat ini pernah dipermasalahkan karena
adanya efek samping kelemahan otot.
Informasi medik merekomendasikan penghentian pemberian statin selama pasien
diterapi dengan daptomycin, walaupun data
pendukung untuk rekomendasi ini saling
bertentangan. Sebuah penelitian dilakukan
untuk meneliti efek 3-hydroxy-3-methylglutaryl-CoA (HMG-CoA) reductase inhibitors
(statin) terhadap peningkatan kadar CPK
(creatine phosphokinase) dan kematian
pada pasien-pasien yang diterapi dengan
daptomycin.
Penelitian merupakan penelitian kohort
yang melibatkan pasien-pasien yang diterapi
dengan daptomycin dari data di Upstate New
York Veterans’ Healthcare Administration bulan
September 2003 hingga Juli 2013. Kriteria
inklusi adalah: 1) pemberian daptomycin
untuk ≥48 jam, 2) ada nilai CPK baseline, dan
3) selama terapi dilakukan pemeriksaan CPK
>1 kali. Beberapa faktor dicatat dari rekam
medik seperti demografi, komorbiditas, data
laboratorium, riwayat medikasi (daptomycin,
statin dan obat-obat yang diketahui meningkatkan kadar CPK), skor Acute Physiology
and Chronic Health Evaluation (APACHE)-II dan
status vital pada hari ke-30. Yang dipantau
terutama adalah penggunaan statin. Outcome
primer adalah peningkatan kadar CPK yang
didefinisikan dengan peningkatan kadar CPK
≥ 3 kali batas atas normal jika kadar CPK
pada baseline adalah normal, dan CPK ≥ 5 kali
batas atas normal jika kadar CPK meningkat.
Outcome sekunder adalah kematian dalam
30 hari sejak penggunaan daptomycin.
Data dari 233 pasien dimasukkan dalam
analisis, 53 pasien diterapi dengan statin
dan daptomycin. Pada dasarnya mayoritas
karakteristik baseline mirip antara kelompok
yang diterapi statin dengan bukan pengguna statin. Ada lima pasien (2,1%) yang
mengalami peningkatan kadar CPK, 3 dari 53
pasien (5,7%) pengguna statin, dan 2 dari 180
pasien (1,1%) menggunakan terapi daptomycin
(p=0,08). Semua pasien dengan peningkatan
kadar CPK memiliki kadar CPK baseline
normal. Tidak ada obat lain yang mungkin
meningkatkan kadar CPK. Kematian lebih
banyak terjadi pada pasien yang tidak diterapi
dengan statin (17,2%) dibandingkan dengan
pasien yang diterapi dengan statin (9,4%).
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa diantara pasien-pasien yang diterapi dengan
daptomycin, tidak ada perbedaan secara
bermakna dalam hal frekuensi peningkatan
kadar CPK pada pasien yang diterapi dengan
atau tanpa statin. (YYA)
REFERENSI:
1.
Livermore DM. Future directions with daptomycin. J Antimicrob Chemother. 2008;62(suppl 3):41-9.
2.
McConnell HL1, Perris ET, Lowry C, Lodise T, Patel N. Effect of concomitant 3-hydroxy-3-methyl-glutaryl-CoA reductase inhibitor therapy on creatine phosphokinase levels and mortality
among patients receiving daptomycin: Retrospective cohort study. Infect Dis Ther. [Internet]. 2014 Sept 23 [cited 2014 Juli 31]. [Epub ahead of print]. Available from: http://www.ncbi.nlm.
nih.gov/pubmed/25245515.
CDK-224/ vol. 42 no. 1, th. 2015
61
Download