CHAPTER 8 PETROLEUM MINYAK BUMI Komponen Minyak Bumi 1. Golongan alifatik yaitu golongan alkana, baik rantai lurus maupun bercabang. Alkana rantai lurus merupakan komponen utama penyusun minyak bumi. CH3─CH2─CH2─CH2─CH2─CH2─CH3 n heptana CH3 │ CH3─C─CH─CH2─CH3 │ │ H3C CH3 2,2,3 trimetil pentana 2. Golongan alisiklik yaitu golongan siklo alkana (alkana rantai tertutup). CH2─CH─CH3 │ │ metil siklo pentana CH2 CH2 CH2 3. Golongan aromatik yaitu golongan benzena dan turunannya CH3 benzena metil benzena (toluena) Tahap lanjutan setelah proses destilasi: a. Perengkahan (Cracking), dilakukan dengan pemecahan senyawa hidrokarbon rantai panjang menjadi hidrokarbon yang lebih pendek. b. Reforming adalah perubahan struktur dari hidrokarbon rantai lurus menjadi bercabang. Proses ini dapat untuk meningkatkan mutu bensin. c. Polimerisasi adalah penggabungan molekul-molekul sederhana menjadi molekul besar dan lebih kompleks. d. Treating adalah proses penghilangan zat pengotor pada minyak bumi dengan menambahakan NaOH atau dengan hidrogenasi, e. Kristalisasi adalah proses zat berdasarkan perbedaan titik cairnya, misalnya solar yang bercampur dengan lilin, untuk memisahkan lilin dilakukan kristalisasi. Bensin Untuk menentukan kualitas bensin digunakan bilangan oktan yaitu bilangan yang menunjukkan jumlah iso okatana dalam bensin standar. Bensin standar yaitu bensin yang dibuat dari campuran senyawa senyawa n heptana dan iso oktana (2,2,4 tri metil pentana). CH3 CH2CH2CH2CH2CH2CH3 n heptana H3C CH3 │ │ H3C─C─CH─CH2─ CH3 2,2,3 trimetil pentana │ CH3 Bensin dengan bilangan oktan 85 berarti bensin tersebut memiliki effisiensi pembakaran setara dengan bensin standar yang tersusun dari 85% iso oktana dan 15% n heptana. Bensin yang dihasilkan dari destilasi bertingkat pada umumnya memiliki bilangan oktan kurang dari 80. Oleh karena itu bensin perlu dinaikkan bilangan oktannya dengan menambahkan TEL (tetra ethyl lead) atau Pb(C2H5)4. Agar sisa pembakaran yang timbul tidak mengendap pada mesin ditambahkan senyawa 1,2 dibromo etana (C2H4Br2) yang berfungsi mengikat timbal (PbBr2) yang mudah menguap dan keluar bersama-sama asap knalpot. Senyawa timbal ini akan mencemari udara karena beracun yang dapat merusak otak. Untuk menghindari dihasilkan polutan senyawa timbal, maka TEL diganti dengan MTBE (metyl tertiery buthyl ether). CH3 │ CH3─C─O─CH3 │ Metyl tertiery buthyl ether MTBE CH3 Berdasarkan bilangan oktan, bensin digolongkan menjadi 3, yaitu Premium bilangan oktan 85, Pertamax bilangan oktan 92, dan Pertamax Plus bilangan oktan 95. Dampak negatif pembakaran minyak bumi. 1.. CO2 sumber : pembakaran sempurna minyak bumi bahan bakar fosil mengandung hidrokarbon. Sifat : -dapat menyerap radiasi infra merah dari matahari -tidak berwarna, tidak berbau. Akibat :-efek rumah kaca (green house effect) -meningkatnya suhu dipermukaan bumi (pemanasan global) 2. CO Sumber : pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil. Sifat :-gas tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, beracun. Akibat :Apabila melebihi ambang batas dapat mengganggu proses pernafasan, sebab gas CO mudah diserap oleh darah/hemoglobin dari pada gaya ikatnya terhadap O2 3. SO2/SO3 Sifat : NO merupakan gas berwarna Sumber : Pembakaran bahan bakar kekuningan. yang mengandung pengotor NO2 merupakan gas berwarna berupa belerang dan batu coklat muda. bara. Akibat:-menghasilkan asbut (smog) Sifat : gas tidak berwarna, berbau, -meradang (gangguan paru-paru). merangsang, menyesakkan. 5. Partikulat seperti asap, debu, pasir halus Akibat :-mengganggu pernafasan Akibat:-mengganggu daya pandang dan merusak selaput lendir -memperbesar bahaya dari asbut hidung. -mengotori pakaian, bangunan -menimbulkan hujan asam. dan daun. -hujan asam bisa -mengganggu pernafasan, menimbulkan iritasi kulit -mendorong pembentukan awan (gatal-gatal) klorosis pada dan hujan. daun, korosi terhadap logam- 6. Partikel timah hitam. logam dan merusak Sumber :Pembakaran bahan bakar yang bangunan. mengandung TEL. 4. NO/NO2 Akibat :Keracunan ringan Sumber : pembakaran minyak bumi. menyebabkan kerusakan otak, ginjal dan hati. Hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari A. Pengolahan Hidrokarbon 1. Metana (CH4) Pada industri petrokimia, metana dalam LPG digunakan untuk membuat gas sintesis yaitu campuran gas CO dan gas H2. CH4(g) + H2O(g) → CO(g) + 3H2(g) 2. Etana (C2H6) Melalui proses cracking diubah menjadi C2H4, CH4, dan C2H2. CH3─CH3 → CH2═CH2 + H2 Etena digunakan sebagai: a. Plastik polyetilena (poly etena), reaksinya CH2═CH2 → [CH2─CH2]n b. Polivinil Clorida (PVC) CH2═CH → [CH2─CH]n │ │ Cl Cl vinyl clorida Poli Vynil Clorida 3. Propana C3H8 Propana dapat diubah menjadi propena dengan proses cracking. CH3─CH2─CH3→ CH2═CH─CH3 + H2 Propena/propilena sebagai bahan baku pemuatan polipropilena, gliserol, nitrogliserin dan isopropil alkohol. 4. Butana C4H10 Melalui proses cracking diubah menjadi butadiena untuk bahan dasar pembuatan karet sintetis (SBR, neoprena) dan nilon 66. 5. Benzena C6H6 Benzena diubah menjadi senyawa turunannya seperti stirena, kumena dan sikoheksana. Stirena untuk membuat karet sisntetis, kumena untuk membuat fenol sebagai bahan perekat, resin dan TNT, sedangkan sikloheksana untuk membuat nilon. Asam benzena sulfonat sebagai bahan dasar detergen sintetis ABS (Alkil benzena sulfonat). B. Kegunaan Hidrokarbon 1. Bidang Pangan a. BHA dan BHT digunakan sebagai zat antioksidan b. Natrium benzoat digunakan sebagai pengawet pada makanan dalam kaleng. c. Sakarin, dulsin dan siklamat digunakan sebagai pemanis pengganti gula. d. Polistirena untuk membuat gelas minuman ringan dan kemasan makanan. e. Asam asetat sebagai pengawet makanan, menambah selera makan. f. Amonia (NH3) digunakan untuk pupuk urea CO(NH2)2, ZA (NH4)2SO4 dan amonium nitrat NH4NO3 2. Bidang Sandang a. Butadiena untuk membuat nilon dan serat sintetis. b. Benzena untuk membuat deterjen sintetis ABS (Alkil benzena sulfonat) sebagai pembesih pakaian. c. Gas sintetis dari pengolahan metana untuk membuat metanol sebagai bahan serat. 3. Bdang Papan a. PVC untuk pipa air, pembalut kabel b. Formaldehide untuk membuat resin urea formaldrhide dan lem yang banyak digunakan dalam industri kayu lapis. 4. Bidang Perdagangan a. Isobutilena sebagai bahan dasar MTBE (metyl tertiery butyl either) yang digunakan meningkatkan mutu bensin. b. Polyetena digunakan untuk kantung plastik c. Polypropilena digunakan untuk karung plastik 5. Seni Polyvinil asetat digunakan untuk pengemulsi cat. Cat sangat diperlukan untuk memperindah dan meningkatkan nilai seni. 6. Estetika Gliserol yang diperoleh dari propilena digunakan untuk bahan pelembab dari pelembut pada lotion dan berbagai macam kosmetik. Aseton untuk cat kuku/kuteks.