Matakuliah : PENGANTAR DAN APLIKASI PSIKODIAGNOSTIK Tahun : 2008 PENDAHULUAN Pertemuan 01 KULIAH I Pengantar dan Aplikasi Bina Nusantara University 3 Sejarah & Pengertian Psikodiagnostik • Istilah Psikodiagnostik di “pinjam” dari pengertian di bidang Kedokteran yang berarti proses pengujian simptomsimptom. Memasukan simptom-simptom ke dalam katagori umum Dan akhirnya memberi nama yang spesifik terhadap penyakit. Dia-gnosis berarti mengenal sesuatu (tanda-tanda). Tetapi kemudian dari tanda-tanda tersebut diinterpretasikan pada sesuatu : • James Drever (1971), dalam buku Dictionary of Psychology. Psychodiagnostic is the attempt to assess personal 4 characteristics through of the observation of external Bina Nusantara University Psikodiagnostik adalah suatu upaya untuk menilai karakteristik individu melalui suatu observasi tandatanda luar, dalam hal ini baik dari bentuk tubuh, maupun cara-cara bertingkah laku. Saat ini pengertian berkembang menjadi : Proses logik yang bertahap dan sistematik dalam pemeriksaan psikologi untuk tujuan memahami kepribadian seseorang yang diperiksa Bina Nusantara University 5 Membuat deskripsi tentang kepribadian individu, baik dari segi struktur maupun dinamikanya. Mempelajari : 1. Proses pemeriksaan Psikologik 2. Teknik dan cara pemeriksaan Psikologik 3. Administrasi 4. Menginterpretasikan 5. Proses pengambilan kesimpulan tentang kepribadian . Bina Nusantara University 6 Kepribadian seseorang berbeda karena: 1.Bagaimana individu memandang dunianya 2.Bagaimana gaya hidup individu 3.Bagaimana individu memandang dirinya Bina Nusantara University 7 PEMERIKSAAN PSIKOLOGIK • Ada tujuan tergantung dalam konteks apakah Klinis, pio, pendidikan, konteks hukum, olah raga, dll, Setiap konteks beda operasionalnya walaupun tujuan akhirnya sama. • Tujuan Pemeriksaan: Menggambarkan kepribadian subyek (untuk aplikasi klinis artinya sampai mendapatkan diagnosa gangguan kepribadian yang dialami) yang dapat dipakai sebagai dasar memberikan intervensi bagi perubahan perilaku subyek, bila hal8 ini diperlukan. Bina Nusantara University • Aspek kepribadian yang diuraikan dalam laporan mencakup : – Kecerdasan, struktur, dan dinamikanya – Dorongan, impuls, motivasi – Emosi, kepekaan dan ekspresinya – Relasi sosial, kepekaan, penampilan, keterampilan sosial, dsb. • Keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan pemeriksaan Psikologik : - Proses skill - Content Skill - Cognitive Skill 9 Bina Nusantara University Proses Skill • Proses Skill adalah keterampilan dalam mengadministrasikan pemeriksaan yaitu: kemahiran untuk menjalin relasi dan berkomunikasi dengan subyek ketika mengadministrasikan pemeriksaan psikologi melalui keurutan prosedur yang baku dan teratur sesuai dengan tuntutan tujuan pemeriksaan tersebut. Mencakup: 1. Apa yang diharapkan sebagai hasil akhir 2. Bagaimana hasil itu dapat dicapai melalui perangkat diagnostik 10 3. Siapa yang berkompeten untuk memilikinya. Bina Nusantara University Content Skill • Content Skill yaitu kemahiran mengkaji aspek kepribadian yang akan diukur. – Menentukan aspek kepribadian yang akan diukur – Menetapkan alat diagnostik apa yang akan dipakai. – Memahami arti nilai atau angka hasil tes – dan kaitannya dengan angka dari hasil tes lain. Bina Nusantara University 11 Cognitive Skill • Cognitive skill yaitu keterampilan menganalisis data pemeriksaan. • Keterampilan psikolog mengolah, menganalisis, menalar,mengintegrasikan, dan mengabstraksikan hasil integrasi pemeriksaan psikologi yang beragam menjadi 1 gambaran kepribadian tentang subyek. • Tidak saja melibatkan aspek kognitif tetapi juga intuisi dan perasaan psikolog seninya psikodiagnostik Bina Nusantara University 12 KEGUNAAN PSIKODIAGNOSTIKA • FUNGSI TES PSIKOLOGIS; Untuk mengukur perbedaan-perbedaan individu. Bila semua orang itu sama maka pengetesan tidak lagi diperlukan. • Fungsi / kegunaan Psikodiagnostika : – Seleksi calon-calon karyawan/siswa – Klasifikasi dan identifikasi anak-anak berbakat ataupun anak-anak cacat mental – Diagnosis kesukaran belajar dll. Bina Nusantara University 13 PENYELENGGARAAN ALAT TES PSIKODIAGNOSIS • STRATEGI PEMERIKSAAN: digunakan untuk pemeriksaan aspek non-kognitif : – Menggunakan tes situasi yakni menempatkan orang pada situasi tertentu semirip mungkin dengan situasi nyata dalam kehidupan, dan kemudian mengamati bagaimana dia bereaksi terhadap situasi tersebut. – INVENTORY : Mengganti pengamatan prilaku dengan pernyataan yang diungkapkan oleh individu melalui pernyataan yang tersedia. – Teknik PROYEKSI : Dengan cara menyajikan stimulus yang dapat merangsang pikiran dan perasaan seseorang. Stimulus berupa gambar tak bermakna, (Rorsvhach, TAT dll). Bina Nusantara University 14 • PRINSIP PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS: Adalah memberi perlakuan yang sama pada semua individu yang hendak dikenakan tes. – Dalam interaksi psikolog dan individu – Penyampaian administrasi – Lingkungan pengetesan. • Prosedur pemeriksaan psikologi: Dimulai dengan memapankan sikap testi : rapport, ego-involment, dan motivasi. Bina Nusantara University 15 • Masalah yang timbul dalam Pemeriksaan Psikologis: masalah motivasi, kecurangan seperti pada tes-tes umumnya, kecuranga yang disebut faking faking : terjadi pada pemeriksaan non-kognitif yang menggunakan self report, untuk mencapai maksud tertentu , misalnya agar dapat memperoleh pekerjaan, sekolah dll. Faking bisa berupa faking good dan faking bad keduanya dapat diciptakan dengan sengaja. social desirability ( yaitu memberikan jawaban yang dirasa benar sesuai dengan orma standart masayarakat yang berlaku biasanya pada teknik inventory ) Bina Nusantara University 16