Modul Pengantar Psikodiagnostik [TM1].

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Pengantar
Psikodiagnostik
Sejarah, Pengertian, dan
Kegunaan Psikodiagnostik
Fakultas
Program Studi
Psikologi
Psikologi
Tatap Muka
01
Kode MK
Disusun Oleh
B41616AA
Mutiara Pertiwi, M.Psi
Abstract
Kompetensi
Modul ini berisi tentang dasar-dasar
psikodiagnostik yang terdiri dari materi
sejarah, definisi, dan kegunaan
psikodiagnostik
Mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan pengertian dasar dan
sejarah psikodiagnostik, serta kegunaan
psikodiagnostik
Sejarah
Pengertian psikodiagnostik pertamakali diperkenalkan oleh Rorschach saat ia
mencoba untuk mendiagnosa kelainan jiwa melalui tes proyektif yang dikenal dengan
“inkblot Rorschach”. Namun demikian, pada dasarnya kegiatan pengetesan sudah ada pada
tahun 2200 SM. Pada saat itu, pengetesan dilakukan untuk menyeleksi orang-orang yang
akan bekerja di pemerintahan kerajaan Cina.
Pada tahun 1859, Charles Darwin mempublikasikan karyanya yang berjudul “On The
Origin of Species by Means of natural Selection”. Ia berpendapat perubahan yang terjadi
pada spesies merupakan hasil dari seleksi alam, yang mana spesies yang terus hidup
adalah spesies yang berhasil beradaptasi. Selanjutnya Darwin berpendapat bahwa manusia
merupakan keturunan dari kera yang telah berubah secara genetika.
Pemaparan Darwin ini, Francis Galton (sepupu Darwin) tertarik untuk mendalami
lebih lanjut mengenai perbedaan individual. Usaha Galton untuk mengetahui lebih lanjut
mengenai perbedaan individual memililiki kontribusi terhadap perkembangan di bidang
pengukuran. Galton tertarik dalam memisahkan individu berdasarkan potensi yang sudah
terberi pada individu tersebut (bakat/kemampuan).
Pada pameran yang diselenggarakan di Inggris tahun 1884, Galton membuka
laboratorium Antropometric yang mana dapat mengukur berbagaimacam variabel pada
individu seperti, tinggi, panjang lengan, berat badan, kekuatan pernapasan, kekuatan
meremas, kecepatan meniup, ingatan terhadap bentuk, kemampuan membedakan warna,
dan kesiapan tangan. Untuk selanjutnya, Galton tertarik mengembangkan minatnya dalam
mengukur variabel-variabel psikologis pada individu.
Penelitian tentang individu juga dilakukan oleh Wilhelm Max Wundt melalui metode
eksperimennya (1832-1920). Wundt dan muridnya mencoba untuk membuat gambaran
umum mengenai kemampuan individu seperti, lamanya reaksi terhadap suatu stimulus,
persepsi, dan rentang atensi. Pada penelitiannya ini, Wundt ingin mencari kesamaan tiap
variabel tersebut pada individu. Pada tahun 1890, Cattel yang merupakan murid dari Wundt
mempublikasikan pendapatnya mengenai perbedaan individual dengan judul “mental test”.
Memasuki abad 20, Binet dan rekannya Henri, membuat artikel mengenai
“measurement abilities” yang berkaitan dengan memori dan pemahaman sosial. 10 tahun
kemudian Binet dan Simon mempublikasikan karyanya mengenai 30 item yang mengukur
inteligensi yang didisain untuk mengindentifikasi siswa keterbelakangan mental. Setelah
publikasi-publikasi ini, perkembangan metode psikodiagnostik semakin pesat. Pada tahun
1939, David Wechsler memperkenalkan tes yang didisain untuk mengukur inteligensi orang
2016
2
Pengantar Psikodiagnostik
Mutiara Pertiwi, M.psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dewasa. Perkembangan ini tidak hanya pada tes kemampuan tetapi juga pada tes-tes
kepribadian. Awalnya tes-tes kepribadian yang berkembang berupa self-report yang
kemudian berkembang lagi teknik proyektif yang diperkenalkan oleh Hermann Rorschach.
Defenisi
Seperti yang telah dikemukakan bahwa istilah psikodiagnostik pertama kali dibawa
oleh Rorschach saat ia mencoba untuk mendiagnosa kelainan jiwa melalui tes proyektif
yang dikenal dengan “inkblot Rorschach”. Ia melakukan eksperimen pada 10 kartu yang
diberikan kepada penderita gangguan jiwa untuk menemukan kelainan psikologis pada
penderita gangguan jiwa. Pada saat itu, psikodiagnostik didefinisikan sebagai metode untuk
menetapkan kelainan psikologis.
Saat ini, pengertian psikodiagnostik sudah berkembang dari bidang klinis ke bidang
lain seperti pendidikan dan organisasi yang pada akhirnya membuat pemahaman tentang
psikodiagnostik menjadi lebih luas. Psikodiagnostik didefinisikan sebagai metode untuk
menegakkan diagnosa psikologis.
2016
3
Pengantar Psikodiagnostik
Mutiara Pertiwi, M.psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Jika ditelaah dari kata, psikodiagnostik berasal dari dua suku kata yaitu psiko dan
diagnostik. Artinya, ada penggabungan antara psikologi dan diagnostik. Psikologi sendiri
merupakan ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia dan diagnostik memilki arti
“mengenal”. Dengan demikian psikodiagnostik dapat diartikan sebagai bagian dari studi
psikologi yang mengenal bagaimana manusia itu sendiri melalui tingkah lakunya.
Tujuan Psikodiagnostik
Saat ini psikodiagnostik dapat dipahami sebagai metode untuk menegakkan
diagnosa psikologis. Dalam menegakkan diagnosa, artinya terdapat beberapa hal yang akan
diketahu dari individu:
1. Kondisi subjek
Kondisi subjek berkaitan keadaan psikologis subjek, misalnya inteligensi, keadaan
emosional, kemampuan menyesuaikan diri, dan sebagainya.
2. Masalah yang terjadi
Masalah yang terjadi berkaitan dengan ketimpangan antara harapan ideal subjek
dengan kenyataan yang ada yang membuat adanya perubahan pada diri subjek.
Perubahan ini cenderung kea rah negatif yang membuat subjek menjadi misalnya
tidak berdaya, cemas, atau juga yang membuat lingkungan dimana subjek berada
menjadi terganggu.
2016
4
Pengantar Psikodiagnostik
Mutiara Pertiwi, M.psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3. Penyebab timbulnya masalah
Hal ini berkaitan dengan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi yang menjadi
akar permasalahan terjadi
4. potensi yang dapat “diandalkan” untuk penyelesaian masalah
potensi ini berkaitan dengan sumber-sumber positif baik itu dari diri subjek atau
lingkungannya yang dapat membantu penyelesaian masalah.
Penggunaan Psikodiagnostik
Penggunaan psikodiagnostik saat ini sudah tidak lagi terbatas pada permasalahan
gangguan kejiwaan, melainkan telah berkembang ke berbagai bidang, seperti:
1. Bidang klinis
Misalnya di rumah sakit, pusat kesehatan mental, atau klinik-klinik konsultasi
psikologis. Penggunaan psikodiagnostik pada bidang ini fokus pada usaha
mendeteksi gangguan psikis yang dialami oleh individu (klien).
2. Bidang hukum
Misalnya di Pengadilan, Lembaga Pemasyarakatan, Panti Rehabilitasi (Anak Nakal,
Narkoba, dll).
3. Bidang pendidikan
Misalnya di sekolah, universitas, pusat bimbingan karir, pusat pelatihan. Pada bidang
ini, psikodianostik dapat digunakan sebagai advis untuk pengembangan studi dan
kinerja ataupun untuk seleksi masuk sekolah.
4. Bidang industri dan organisasi
Misalnya pada perusahaan, pemerintahan, ataupun kantor-kantor lain. Pada bidang
ini psikodiagnostik dapat digunakan untuk proses rekrutmen karyawan, promosi
jabatan, atau rotasi pekerjaan. Dapat juga digunakan untuk menganalisa kebutuhan
pelatihan.
5. Bidang penelitian
Misalnya untuk kepentingan pengembangan ilmu dan pengembangan teknik serta
metode psikodiagnostik atau untuk kepentingan penelitian lainnya pada lembagalembaga penelitian.
2016
5
Pengantar Psikodiagnostik
Mutiara Pertiwi, M.psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Anastasi dan Urbina (2007) menjabarkan konteks utama psikodiagnostik (asesmen),
yaitu:
1. Konteks Pendidikan
2. Konteks Pekerjaan
3. Konteks Klinik Konseling
KONTEKS PENDIDIKAN

Dilakukan di sekolah atau lembaga pendidikan.

Menjawab pertanyaan kesesuaian antara bakat individu dengan jurusan yang
dipilihnya.

Tes yang digunakan tes intelegensi, tes bakat, tes hasil belajar.
KONTEKS PEKERJAAN (OCCUPATIONAL TESTING)

Menjawab pertanyaan kesesuaian seseorang dengan jenis pekerjaan yang tersedia
dalam suatu instansi atau organisasi tertentu.

Tes yang digunakan termasuk multiple aptitude batteries, tes bakat khusus, dan testes situasional yang dirancang sesuai dengan kebutuhan instansi/ organisasi
tersebut.

Biasanya dilakukan penelitian tentang tugas-tugas dalam suatu organisasi, yakni Job
Analysis dan Job Description terlebih dahulu.
KONTEKS PSIKOLOGI KLINIS DAN KONSELING

Psikologi Klinis melakukan asesmen untuk keperlusn diagnosis, prognosis, dan
keputusan-keputusan terapeutik dalam kesehatan jiwa.

Psikolog Konseling melakukannya dalam settingbimbingan vocasional.

Metode Klinis seringkali diasosiasikan dengan pendekatan kualitatif, global, dan
fenomenologis yang mengandalkan keterampilan profesional klinis.
2016
6
Pengantar Psikodiagnostik
Mutiara Pertiwi, M.psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Anastasi, A. & Urbina, S. (2007). Tes psikologi. Jakarta: PT Indeks.
Cohen-Swerdlik. (2009). Psychological testing and assessment: An introduction to test and
measurement (7th ed.). USA: McGraw-Hill Companies, Inc.
Groth-Marnat, G. (1999). Handbook of Psychological Assessment (3rd ed.). USA: John Wiley
& Sons, Inc.
2016
7
Pengantar Psikodiagnostik
Mutiara Pertiwi, M.psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download