PEMBIBITAN ITIK Hal-hal yang perlu diperhatikan : 1. Perkawinan itik lebih banyak terjadi di air 2. Perbandingan itik jantan dan betina 1:8 dihasilkan fertilitas 80% dan daya tetas 70% 1:12 dihasilkan fertilitas 70% dengan daya tetas 70% 3. Kemampuan hidup sperma itik dalam oviduk selama 10 hari 4. Itik mempunyai kerabang yang tebal 5. Sex Ratio itik jantan : betina=50:50 6. Itik tidak mengeram SELEKSI INDUK 1. Telur itik dari induk yang baru bertelur, mempunyai kerabang tipis. Meri yang dihasilkan lemah dan bulunya jarang. 2. Telur dari induk terlalu tua (1,5 tahun), kerabangnya tebal, ukran telur kecil, meri dihasilkan kecil, pertumbuhan lamban 3. Telur dari induk yang baru saja rontok bulu: kandungan airnya tinggi, kuning telurnya kecil 4. Telur yang baik dperoleh setelah satu bulan rontok bulu Regulator: Alat pengatur suhu yang digunakan pada inkubator, dengan cara kerja otomatis. Telur tetas=hatching egg; Telur yang diperoleh dari induk yang dipelihara dengan pejantan menggunakan ratio tertentu. Telur fertil: Telur yang telah ditunasi, perkembangan sel telur pada saat peneluran telah mencapai stadium blastoderm. Telur infertil : Telur yang tidak ditunasi Fertilitas: Persentase telur yang fertil dari sekelompok telur yang ditetaskan). Fertilitas = Jumlah telur yang masuk –telur infertil x 100% Jumlah telur yang masuk incubator Menetaskan 100 butir, tunggu sampai menetas 80 ekor. Ada yang tidak menetas : ada embrio mati (besar :5 butir, 7 dipecah ada titik hitam (fertil), 8 tidak ada titik hitam: infertil : 92% Daya tetas = Hatchability: Persentase anak ayam yang menetas dari sekelompok telur fertil. Hatchability= Jumlah anak ayam menetas X 100% Jumlah telur fertil % Un-hatched= Jumlah telur tidak menetas x 100% Jumlah telur yang disetting % DOD afkir= Jumlah DOD afkir x 100% Jumlah DOD menetas Salable chick= Jumlah doc yang bisa dijual Mortalitas selama penetasan : Jumlah embrio yang mati selama penetasan (%) Mortalitas = (Jml telur fertil-telur menetas) x 100% Jml telur fertil Kualitas tetas: Jumlah anak ayam menetas x 100% Jml telur yang ditetaskan SETTER: 1-18 hari HATCHER : 19-21 hari SELEKSI TELUR 1. 2. 3. 4. 5. Berat telur normal 60-70 g Bentuk normal ) bulat telur) Kerabang : normal, tidak kasar, kotor dan retak Rongga udara ad di bagian tumpul Umur telurkurang dari atu minggu (yang baik maksimal 4 hari). 6. Telur dibersihkan dengan air hangat 7. Posisi ideal bagian tumpul dibagian atas CARA PENETASAN : 1. Ayam : Daya tetasnya tinggi (75%), kapasitas terbatas (14-18 butir) 2. Entog : Daya tetasnya tinggi, kapasitas 20 butir, mampu mengerami telur 3 kali periode penetasan berturutturut 3. Inkubator (mesin tetas) Hal-hal yang perlu diperhatikan : 1. Lakukan fumigasi (PK+Formaln): 5 liter ruangan= 3 cc formalin 40% + 2 g PK Exp. Panjang 80 cm, lebar 60 cm, tinggi 50 cm 2. Mengatur suhu dan kelembaban Suhu : 101-103 derajad F (38,5-41 derajad C) 3. Kepekaan embrio paling peka pada minggu I dan IV, kurang peka minggu II dan III 4. RH diatas 60%, minggu terakhir RH 80% 5. Tiap hari telur didinginkan (45 menit) dan disemprot dengan air hangat (1x/hari) pada hari 16-24, hari 25-28: 2x/hari. 6. Posisi tumpul dibagian atas dan ipurat 2-3 kali/hari 7. Pemutaran dilakukan hari ke 3-25 PENEROPONGAN/CANDLING Dimaksudkan untuk melihat telur fertil, embrio mati Candling dilakukan : 1. Candling I : 2 hari 2. Candling II : 6 hari 3. Candling III : 13 hari 4. Candling IV : 18 hari 5. Candling V : 23 hari 6. Hari ke-27: Telur yang kerabngnya terlalu keras dibantu dibuatkan lubang MASALAH DALAM PENETASAN Masalah Penyebab Infertil Ratio jantan-betina, Pejantan terlalu tua, telur terlalu lama, nutrisi buruk Embrio mati dini Suhu inkubator dan fumigasi tidak tepat, telur terlalu lama Mati dalam shell Suhu tidak tepat, telur tidak dibalik, ransum buruk, penyakit Telur telah piping, tetapi tidak menatas Kelembaban kurang, nutrisi buruk Hasil tetasan kecil Telur kecil, kelembaban rendah Omphalitis Fumigasi jelek, telur tidak steril PERAWATAN MERI 1. Meri jantan dan betina dapat dibedakan jantan dan betina dengan sexing melalui kloaka 2. Meri memiliki pengaturan suhu yang belum sempurna, sehingga pada tahap awal perlu indukan 3. Meri yang baru menetas, tidak diberi akn 2 hari karena masih mempunyai cadangan makanan 4. Air minum perlu dijaga agar tidak digunakan untuk berenang ITIK PEDAGING Itik pedaging : itik yang dipelihara untuk menghasilkan daging. Itik ini mampu tumbuh dengan cepat, dapat mengubah pakan secara efisien, mempunyai konformasi dan struktur daging baik, Bangsa itik pedaging : itik peking, Aylesbury, muscovi. Itik pesrsilangan (muscobio, serati, itik raja) Itik pedaging akan lebih baik mempunyai warna bulu putih, karena warna karkasnya lebih menarik. Fase pemeliharaan : Fase starter : 0-2 minggu Fase finisher : 2-7 minggu Fase starter : masa dimana thermoregulator itik belum sempurna sehingga memerluka indukan (brooder). Anak itik sering memanfaatkan air secara berlebihan, sehingga diperlukan indukan. Minggu ke I II III IV Suhu (derajad C) Awal 37,5-36,5 Akhir 36,5-35 32,5 30 30-27,5 Perilaku meri terhadap perubahan temperatur Kandang itik pedaging lantainya bisa wire dengan sistem panggung maupun degan lantai keras menggunakan litter. Pada saat ini dikenal lantai red roaster poultry farming= lantai dari bilah plastik. Keunggulannya lebih ringan, mudah dipasang, dibersihkan, kotoran mudah turun, lebih kering dan nyaman, mengurangi breast blister (memar dada). Umur (minggu) Luas Lantai (Cm2/ekor) Wire Wire/Litter Litter 1 232 232 278 2 372 464 557 3 557 836 1.020 4 836 1.115 1.390 5. 1.020 1.390 1.765 6. 1.210 1.670 2.090 7 1.390 1.860 2.320 Pakan Untuk Itik Pedaging Itik pedaging mempunyai pertumbuhan yang cepat, sehingga memerlukan nutrien yang cukup. Itik peking pada umur 8 minggu, akan mencapai berat 3,5 kg dan menghabiskan pakan 9,5 kg dengan rata-rata konsumsi pakan 170 g/hari. Itik raja pada umur 8 minggu akan mencapai berat 1.466 g, dan FCR 2,92. Pda periode starter itik membutuhkan ransum dengan : Protein 20-22%, energi termetabolis 2800-3000 kcal/kg. E/P= 14. Periode finisher memerlikan protein 16-17%, E/P=18 Umur (mg) Jml Pakan (g/ekor) 91 FCR 1 Berat Badan (g) itik raja 148,4 2 354,4 280 1,05 3 606,3 420 1,30 4 774,5 469 1,63 5 998,9 616 1,88 6. 1.211,8 714 2,14 7 1.359,3 819 2,50 8 1.466 879 2,92 0,61 Pertumbuhan dan konsumsi pakan itik peking Umur (mg) Berat badan (kg) Konsumsi Pakan Kumulatif (kg) Jantan Betina jantan Betina 0 0,06 0,06 0 0 1 0,27 0,27 0,22 0,22 2 0,78 0,74 0,99 0,95 3 1,38 1,28 2,11 2,05 4 1,96 1,82 3,40 3,33 5 2,49 2,30 4,87 4,76 6 2,96 2,73 6,50 6,35 7 3,34 3,06 8,18 7,98 8 3,61 3,29 9,86 9,61 PEMOTONGAN ITIK Tahap prosesing itik : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Stunning Bleeding Scalding Picking Eviscarating Chilling Grading Packaging Labelling 1. Stunning : Pemingsangan, dilakukan dengan arus listrik. Tujuannya agar itik tidak stress. Dimaksudkan untuk mengendorkan otot dermal, sehingga bulu lebih mudah dicabut. 2. Bleeding : Penyembelihan, dengan memotong pembuluh darah balik utama (vena jugularis). Proses pengeluran darah 1-2 menit, jika terlalu lama daging tampak kemerahmerahan. 3. Scalding : Pencelupan dalam air panas atau penyemprotan air panas, untuk mempermudah pencabutan bulu, karena otot dermal kendor, sehingga melonggarkan bulu . Suhu 57-63 derajad C, selama 3 menit Scalding yang terlalu lama : kulit menjadi pink, rusaknya epidermal kulit, dan kulit terasa lengket. 4. Picking : pencabutan dapat dengan manual atau pencabut bulu. Setelah pencabutan biasanya masih tersisa bulu halus: pin feather, down feather. Untuk mempermudah dapat dicelup dalam larutan wax (malam), kemudian dicelup air dingin, baru dikelupas bulu-bulunya. 5. Eviscerating : Pengeluaran jerohan/visera, termasuk kelenjar minyak/lemak (preen gland), kaki, kepala. 6. Chilling : Pendinginan karkas setelah dibersihkan, untuk menghilangkan panas badan dan meurunkan mikrobia. 7. Grading : penggolongan karkas berdasar faktor-faktor kualitas. Konformasi (bentuk), fleshing (jumlah daging), lemak subcutan, pangkal bulu tersisa (pin feather), bagian daging terbuka (exposed flesh), sendi rusak. 8. Packaging dan labelling : Pengepakan dan pemberian label sesuai dengan grade (A, B, C). Kerjakan soal berikut dan emailkan ke : [email protected] 1. Jelaskan beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan daya tetas pada penetasan telur itik? 2. Peternakan itik raja dengan populasi sebanyak 2000 ekor, dengan harga pakan Rp 3200/kg dan harga berat hidup Rp 16.000/kg. Jika harga dod Rp 5000/ekor. Berapa income over feed and duck cost? ( data lainnya dicari sendiri). 3. Kandang itik dengan panjang 20 m dan lebar 7 meter, berapa kapasitasnya jika kandang tersebut dengan lantai litter? Dan berapa jika dengan lantai wire? TUGAS UNTUK DIKUMPULKAN 1. Setiap mahasiswa dimohon mencari bangsabangsa muscovy, itik pekin, itik raja, muscobio, dilengkapi dengan gambar dan spesifikasinya. 1. Proses penetasan telur itik Tugas dikumpulkan pada kuliah minggu depan, 7 Nopember 2014