LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA ( LPPD ) DESA AIR BAJO KECAMATAN MAWASANGKA KABUPATEN BUTON TENGAH PROPINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan undang-undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan telah diubah dengan UU Nomor 6 Tahun 2014,bahwa yang yang dimaksud dengan Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain ,selanjutnya disebut desa ,adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur urusan pemerintahan , kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan prakarsa masyarakat,hak asal usul danatau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam system pemerintahan Negara Ksatuan Republik Indonesia. Desa Air Bajo yang terletak di wilayah kabupaten buton tengan , meski masuk daratan muna sehingga ia berbatasan langsung dengan kabupaten muna, memiliki kondisi desa yang secara geografis berbatu dan berada dikisaran 0m6m diatas permukaan laut, yang akibatnya pada musimbarat mudah tergenang air laut. Apalagi hutan bakau dan pohon-pohon yang menjadi penahan gelombang sudah ditebang, sehingga pada saat musim barat air laut naik sampai menggenangi pemukiman. Pendapatan Asli Desa tahun 2016 berkisar Rp. 1.074.424.404,0 yang berasal dari APBN, APBD I , APBD II , Swadaya Masyarakat , Sumbangan Pihak ke-3 serta pendapatan –pendapatan Asli desa lainya yang diperoleh dengan carayang sah menurut undang-undang. Pendapatan Asli Desa di maksud akan dipergunakan untuk operasional pemerintah desa selama 1 (satu) tahun ditambah dengan Dana Desa, ADD, APBDI dan APBD II, dan bantuan pihak ketiga serta swadaya masyarakat penduduk desa Air Bajo, semangat gotong royong masih tetap tumbuh dan berkembang dalam setiap kegiatan pembangunan di Desa Air Bajo. Kegiatan Pemerintah Desa berjalan dengan baik dan sesuai dengan anggaran yang tertuang dalam APBDes. Control pelaksanaan Penyelenggaraan Pemerintah Desa dilakukan oleh Badan Permusyawaratan Desa dan masyarakat Desa. Laporan Pelaksanaan penyelenggaraan pemerintah desa dilakukan setiap awal tahun. A. Dasar Hukum Dasar hukum pembuatan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa adalah : a. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, tambahan Lembaran Negara Nomor 5495); b. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pembentukan Kabupaten Buton Tengah Di propinsi Sulawesi Tenggara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5562); c. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa; d. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ; e. Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa; f. Peraturan Mentri Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun Anggaran 2016; g. Peraturan Bupati Kabupaten Buton Tengah Nomor 27.a Tahun 2016 tentang standar biaya Barang dan jasa Tahun Angaran 2016; h. Peraturan Daerah Kabupaten Buton Tengah Nomor 24 Tahun 2016 tentang APBD Kabupaten Buton Tengah Tahun Angaran 2016; i. Peraturan Bupati Kabupaten Buton Tengah Nomor 28 Tahun 2016 tentang rincian Dana Desa setiap desa di Kabupaten Buton Tengah Tahun Angaran 2016; j. Peraturan Bupati Kabupaten Buton Tengah Nomor 09 Tahun 2016 tentang Daftar Kewenangan Desa Setiap Desa Berdasarkan Hak asal Usul dan Kewenangan Lokal Bersakala Desa di Kabupaten Buton Tengah; k. Keputusan Bupati Kabupaten Buton Tengah Nomor 19 Tahun 2016 tentang Penetapan besaran Penghasilan Tetap Aparat Pemerintah Desa (PTAPD) dan Penetapan Besaran Tunjangan Pimpinan dan Anggota Badan Permusyawaratan Desa (TBPD) se Kabupaten Buton Tengah Tahun Anggaran 2016; l. Keputusan Bupati Kabupaten Buton Tengah Nomor 20 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pembagian dan penetapan rincian Alokasi Dana Desa ( ADD) setiap desa di Kabupaten Buton Tengah Tahun Angaran 2016; m. Perdes Nomor 02 Tahun 2016 Tentang Sumber – Sumber Pendapatan Asli Desa, Desa Air Bajo Tahun Anggaran 2016. 1. Kondisi Geografis Letak : Desa Air Bajo merupakan salah satu dari 19 (Sembilan belas) desa dan kelurahan yang terletak di Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton dengan Ketinggian Tanah dari permukaan laut : ± 6 Meter Banyaknya curah hujan : 200-300 mm/Th Topografi (dataran rendah,tinggi,pantai) : Dataran sedang Suhu udara rata-rata : 32ºC Batas Wilayah : Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat Luas Wilayah 570 Ha terdiri dari : Pemukiman / Perumahan Perkantoran / Pergudangan Makam Masjid / Mushollah Sekolah Lapangan Olah raga Kantor Balai Desa Balai RW Balai RT Pos Siskamling Jalan Desa Jalan Kabupaten Jalan Tol : Kab. Muna : Desa Terapung : Desa Terapung : Selat Spelman : 8 :1 :1 : 0.2 :1 :2 : 0.2 : 0.2 : 0.2 : 0.1 :2 : 3.5 :- Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha Jalan produksi Jembatan PROPINSI Perkebunan Pertanian Tanah Kas Desa/ Tanah Ulayat/HTL : 0, 6 :1 : 148 : 98 : 300 Ha buah Ha Ha Ha 2. Gambaran Umum Demografis a. Keadaan Penduduk Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin : Laki-laki : 279 Jiwa Perempuan : 245 Jiwa Jumlah : 524 Jiwa Jumlah Penduduk menurut Kewarga Negaraan : WNI : Laki-laki : 279 Jiwa Perempuan : 245 Jiwa Jumlah : 524 Jiwa WNA Laki-laki Perempuan Jumlah Jumlah Kepala Keluarga Jumlah Kepala Keluarga Laki- Laki Jumlah Kepala Keluarga Perempuan Menurut agama : Islam Kristen Khatolik Hindu Budha kong Hu Cu lainya : : : Jiwa Jiwa Jiwa : 172 KK : 135 KK : 37 KK : 724 Jiwa ::::::- Pemerintahan Wilayah : Desa Air Bajo terdiri dari 3 Dusun Dusun Air Bajo Dusun Wakaito Dusun Wanaasi Jumlah Aparatur Pemerintah Desa : Kepala Desa Sekretaris desa Kaur : 1 Orang : 1 Orang : 3 Orang BPD Kepala Dusun LPMD LINMAS BKM Profesi : PNS Swasta Wiraswasta Tidak /Belum bekerja dan lain – lain Pedagang Pensiunan ABRI/PNS Pelajar/Mahasiswa IRT Guru/Ustadz Dosen POLRI/TNI Petani Nelayan b. Jumlah Gedung Sekolah : PAUD TK SD /MI SMP c. Tingkat Pendidikan : BelumTamat SD/ Masih sekolah Tidak Sekolah/ Tidak Tamat Sd Sekolah Dasar SLTP Sederajat SLTA Sederajat D1/D2 D3 S1 S2 S3 Pondok Pesantren TK/ Play grup d. Kesehatan Masyarakat : Rumah Bidan Bidan Desa Balita Gizi buruk Balita Gizi baik Rumah Tangga menggunakan Air Perpipaan Rumah Tangga menggunakan Air Sumur Rumah Tangga Memakai jamban sendiri : : : : : 5 Orang 3 Orang 7 Orang 2 Anggota 1 Pengurus : : : : : : : : : : : : : 1 Jiwa Jiwa 2 Jiwa 208 Jiwa 8 Jiwa Jiwa 152 Jiwa Jiwa 2 Jiwa Jiwa Jiwa 76 Jiwa 146 Jiwa : 1 Buah :Buah : 1 BUAH : 2 BUAH : : : : : : : : : : : : 124 174 64 38 31 Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa 2 Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa 22 Jiwa : : : : : : : 1 1 69 54 67 7 Buah Orang Anak Anak KK KK KK Rumah Tangga Memakai MCK Umum e. Jumlah Bangunan Fasilitas Umum : Balai Desa Balai RW Masjid Musholla/Langgar TPA Sarana Olah Raga Sekolah f. Jumlah dan letak TKD Air Bajo : Di Desa Air Bajo Kecamatan Mawasangka g. Tanah Desa Lainnya : Kantor Balai Desa seluas TK seluas SDN Tanah Makam seluas h. Invetaris Desa Air Bajo : Computer Meja Kursi Tamu Meja Kerja Kursi Direktur Kursi Sekretaris Mesin Ketik Almari Almari Data Piala Jam Dinding Papan Data Buku Leter C Desa Buku Rincian (copy) Kretek Desa AC Kipas Angin Pesawat Telepon Stempel Kepala Desa Guci Air Minum Sound System Dispenser Printer Laptop Asus Almari hias Kendaraan Dinas : 21 KK :::1 :1 :2 :1 :4 Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah : 2000 m² : : : : ± 0.2 Ha ± 1.0 Ha ± 1.0 Ha ± 0.2 Ha : 0 : : 1 : 1 : 1 :: 2 : : : 1 : 2 ::::::: 1 :::: 1 : 1 ::- Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Set Set Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Set Buah Buah Buah Buah Buah n. KONDISI EKONOMI a. Potensi Unggulan Desa Kegiatan ekonomi desa selama ini masih didominasi oleh sector pertanian dan perikanan mengingat wilayah desa Air Bajo masih memiliki area Pertanian / Perkebunan yang luas nya sekitar 60 % dari luas wilayah desa Air Bajo. Pendapatan masyarakat belum seutuhnya mencukupi kebutuhan hidup karena harga barang tidak sebanding dengan penghasilan yang didapat mereka serta masih minimnya bakal keterampilan, upah buruh yang masih kecil serta masih mahalnya barang-barang kebutuhan sembako. Keadaan tersebut tidak hanya terjadi diwilayah Desa Air Bajo namun wilayah lain juga keadaannya hampir sama. b. Pertumbuhan ekonomi Desa Pertumbuhan perekonomian desa masih didominasi oleh sector pertanian dan perikanan, yang digeluti oleh sebagian besar masyarakat Desa Air Bajo. Dalam data profil desa 2016 disebutkan bahwa : Potensi Umum : Sedang Potensi Sumber Daya Alam : Sedang Potensi Sumber Daya Manusia : Sedang Potensi Kelembagaan : Baik Potensi Sarana dan Prasarana : Sedang Dari tingkat pertumbuhan ekonomi diatas, khususnya dibidang pertanian dan perikanan perlu dikelola secara professional dengan mengandalkan system pemasaran yang memadai, yang bisa menampung seluruh hasil pertanian dan perikanan diwilayah Desa Air Bajo, karena kendala selama ini adalah masalah pemasaran yang kurang baik / harga jual yang rendah. BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA A. VISI DAN MISI VISI DESA AIR BAJO “MENJADIKAN DESA AIR BAJO SEBAGAI DESA YANG MAJU ,MANDIRI DAN SEJAHTERA DALAM BIDANG PERTANIAN DAN PERIKANAN”. MISI DESA AIR BAJO Meningkatkan keamanan Desa Meningkatkan kapasitas dan keterampilan masyarakat dibidabg pertanian dan perikanan dengan mengedepankan rasa persatuan dan kesatuan Meningkatkan akses perekonomian masyarakat utamanya didalam bidang pertanian dan perikanan Meningkatkan kreativitas masyarakat dalam proses pembangunan desa yang berkaitan dengan bidang sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, ekonomi, pertanian, perikanan, dan keagamaan. Membangun sector-sektor industry kecil dan menengah Membangun pendidikan formal dan non formal Membangun sector parawisata B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DESA Berdasarkan peraturan Desa Air Bajo Nomor 04 Tahun 2016 tentang RPJMDesa (sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa) Desa Air Bajo pada tahun 2016 prioritas masalah yang harus diselesaikan meliputi masalah pengembangan fisik sarana prasarana, masalah ekonomi dan masalah sosial budaya. Kegiatan ini sebelum dilaksanakan diadakan musyawarah perencanaan pembangunan desa terlebih dahulu yang telah menghasilkan beberapa jenis kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan oleh Desa Air Bajo maupun Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat. Hasil musrembangdes dibagi 2 (dua) kegiatan yaitu : 1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2. Rencana Pembangunan Tahunan Desa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Merupakan Dokumen penting kegiatan strategis desa dalam melaksanakan kegiatan pembangunan selama 6 (enam ) Tahun kedepan yang mengacu pada APBDesa. Jenis pembangunannya memerlukan dana besar dan kegiatan ini pelaksanaan sepenuhnya dibiayai dari dana desa APBD II (APBD Kabupaten) dana dari Provinsi (APBD Provinsi) maupun dari pihak lain. Diantaranya adalah untuk kegiatan sarana prasarana skala Desa. Untuk tahun anggaran 2016 diarahkan kelokasi pembangunan, Normalisasi Pembangunan Ekonomi produktif masyarakat , kesehatan dan pembukaan Jalan Usaha Tani. Mengingat pendapatan masyarakat desa Air Bajo masih belum sejahtera, maka kegiatan pemagaran rumah masyarakat miskin / Bedah Rumah sangat diharapkan bantuan dari pemerintah,pemerintah pusat maupun daerah, agar lingkungan jadi bersih tidak kumuh dan merupakan pemukiman yang layakn huni. Kegiatan kerohanian yaitu pembangunan dan Renovasi Masjid maupun Musholla yang ada.serta kegiatan olah kanuragan dan penkaderan, Rencana Kerja Tahunan Desa Merupakan rencana pembangunan jangka pendek atau tahunan yang kegiatannya dilaksanakan berdasarkan APBDesa yang telah ditetapkan dengan BPD untuk dilaksanakan pada tahun anggaran tersebut yang didanai oleh dana desa dengan dana PAD, dana ADD dan Swadaya masyarakat yang tidak mengikat serta Bantuan Dana Perimbangan Dari Kabupaten , propinsi Dan Pusat. Kegiatan ini merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah yang kegiatannya pertahun. Kegiatan yang diagendakan untuk kegiatan pembangunan jangka pendek adalah : Pembangunan Jalan Produksi Pembuatan Jalan Usaha Tani Pembangunan Jaringan Airbersih Pembangunan Kantor Dea Bantuan Permodalan Bantuan Bibit ternak BAntuan Pembuatan Kandang Ternak Bantuan Kelompok-Kelompok Tani,nelayan ,dan peternakan Pembangunan RKB SD Pembangunan Halaman SMP Penimbunan Lokasi Perumahan Pembangunan Tapal Batas Desa Pembangunan Pos PAD 3. Arah Kebijakan Desa Sesuai PP Nomor 47 tahun 2016 tentang Desa pasal 67 disebutkan bahwa : Penyelenggaraan urusan pemerintah desa yang menjadi kewenangan desa didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, bantuan Pemerintah dan bantuan Pemerintah Kabupaten. Penyelenggaraan urusan pemerintah Daerah yang diselenggarakan oleh pemerintah Desa didanai dari Anggaran Pendapatan dab Belanja Daerah (APBD). Penyelenggaraan urusan pemerintah Pusat yang diselenggarakan oleh pemerintah Desa didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Keuangan Desa merupakan semua hak dan kewajiban desa dalam rangka penyelenggaran pemerintah desa yang dapat dinilai dengan uang, dan keuangan desa merupakan bagian dari proses Musrembang Desa. Kebijakan pemerintah Desa Air Bajo dilakukan dengan mempertimbangkan keuangan desa yang ada. Untuk itu harapan dari pemerintah desa Air Bajo masalah dana bantuan dari pemerintah Kabupaten Buton Tengah , maupun dari pemerintah Pusat terus diperbesar untuk menyelesaikan beberapa kegiatan pembangunan yang ada didesa baik fisik maupun non fisik. Semua kegiatan pembangunan desa harus sepenuhnya didukung oleh masyarakat sesuai dengan kemampuan masyarakat itu sendiri. Pengelolaan Belanja Desa a. Pendapatan Desa Pendapatan Desa sebagaimana meliputi semua penerimaan uang melalui rekening desa yang merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh Desa. Perkiraan pendapatan Desa disusun berdasarkan asumsi realisasi pendapatan Desa tahun sebelumnya dengan perkiraan peningkatan berdasarkan potensi yang menjadi sumber Pendapatan Asli Desa. Bagian dana perimbangan, bantuan keuangan dari pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah Kabupaten,hibah dan sumbangan pihak ketiga. b. Belanja Desa Belanja Desa sebagaimana dimaksud meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan kewajiban Desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa. Belanja sesuai dengan Permendagri Nomor 113 tahun 2014 tentang Pengelolaan keuangan Desa terdiri dari 1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan 2. Bidang Pembangunan 3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan 4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat 5. Hal-hal Lain yang bersifat segra dan mendesak (tak terduga). c. Pembiayaan Pembiayaan Desa sebagaimana dimaksud meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun anggaran berikutnya. Namun demikian dalam RKPDesa tahun 2016 ini pemerintah desa Air Bajo belum dapat menyusun kebijakan pembiayaan secara rinci disebabkan disamping system baru bjuga belum disusunnya perubahan dan atas perhitungan APBDesa tahun 2016. Pembiayaan Desa sebagaimana dimaksud terdiri dari : a. Penerimaan pembiayaan, dan; b. Pengeluaran pembiayaan. Penerimaan pembiayaan sebagaimana diatas, meliputi : a. Sisa lebih penghitungan anggaran (SILPA) tahun sebelumnya; b. Pencarian dana cadangan; c. Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan ; d. Penerimaan Tunjangan. Pengeluaran pembiayaan sebagaimana diatas, mencakup : a. Pembentukan dana cadangan; b. Penyertaan modal Desa; c. Pembayaran utang. Kebijakan Umum Anggaran Kebijakan anggaran langsung maupun tidak langsung sepenuhnya mengacu pada kemampuan keuangan Desa Air Bajo yang tertuang dalam APBDes yang besarnya disesuaikan dengan kemampuan keuangan desa serta memperhatikan hasil Musrembang Des dan skala prioritas. Kegiatan ini dilakukan dengan melihat index anggaran kegiatan yang dikeluarkan pemerintah Kabupaten Buton.Tengah Dan tidak boleh bertentangan dengan kebijakan Pemerintah. Mengingat Dana Desa ( DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) merupakan dana stimulun yang harus didukung dengan pendapatan asli desa serta partisipasi masyarakat sepenuhnya. Karen prinsip pembangunan desa adalah dari ,masyarakat oleh masyarakat dan sematamata untuk kesejahteraan masyarakat Desa Air Bajo khususnya. Program-program pembangunan desa dilakukan dengan usulal-usulan dari tingkat dusun yang di musyawarahkan. Dan ditampung pada kegiatan musyawarah Desa / MusrenbangDes. Semua program kegiatan ini dijadikan bank data kegiatan pembangunan berkala. (terlampir pada lampiran jenis kegiatan pembangunan desa Air Bajo). Kegiatan pembangunan fisik untuk Desa Air Bajo masih sekitar sarana dan prasarana Pemerintahan. Perhubungan yang mengacu pada Documen MusrenbangDes. Mengingat Desa Air Bajo merupoakan Desa yang potensial maka kegiatan sarana dan prasarana masih menjadi prioritas ataupun agenda kegiatan pembangunan fisik desa yang pelaksanaan sepenuhnya oleh masyarakat itu sendiri. Dari Pemerintah desa hanya menampung / menfasilitasi kemudian usulan tersebut dimasukkan dalam agenda pembangunan. Dan yang lebih penting lagi adalah melihat keuangan yang ada. Karena faktor ini yang mendukung sepenuhnya berbagai kegiatan yang ada. Setelah semua kegiatan sarana dan prasarana desa sukses dilaksanakan. Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah kegiatan non fisik dalam desa Air Bajo (tertuang dalam document MusrenbangDes). Semua program ini sukses sepenuhnya harus didukung dengan professional dan tidak melanggar ketentuan karena semua kegiatan ini harus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak khususnya masyarakat,instansiinstansi terkait yang ada serta pemerintah Kabupaten ButonTengah pada umumnya. Harapan kami pada semuanya khususnya masyarakat Desa Air Bajo yang terkait dalam kegiatan-kegiatan ini marilah bersama-sama melakukan semua kegiatan ini dengan tulus dan ikhlas. Dan semata –mata hanyalah untuk kepentingan bersama bukan untuk kepentingan golongan, kelompok ataupun idiologi. C. PRIORITAS DESA Pelaksanaan pembangunan dalam desa untuk tahun 2016 tidak banyak yang dilaksanakan kegiatannya pekerjaan tersebut masih mengandalkan dana desa dari pemerintah dana ADD dari APBD Kabupaten dan Dana Blorgrand dari Propinsi. Prioritas desa selalu dimusyawarahkan dalam MusrenbangDes disetiap tahun dan mengacu pada RPJMDes. Semua pelaksanaan pembangunan didesa menggunakan ketentuan skala prioritas desa, pekerjaan fisik/bangunan umum, jalan desa, talud dan lain-lain dan pelaksanaan pekerjaan non fisik.(penguatan, ekonomi masyarakat, kelompok ekonomi desa, kegiatan perekonomian desa). Setelah semua pelaksanaan pembangunan fisik dan non fisik selesai, maka kegiatannya diarahkan pada peningkatan sumber daya masyarakat Desa Air Bajo. Prioritas kebijakan program pembangunan Desa Air Bajo yang tersusun dalam RKP Desa tahun2016 sepenuhnya didasarkan pada berbagai permasalahan sebagaimana tersebut dalam rumusan masalah diatas. Sehingga diharapkan prioritas program pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun 2016 nantinya benar-benar berjalan efektif. Untuk menanggulangi permasalahan dimasyarakat, terutama upaya meningkatkan keberpihakkan pembangunan terhadap kebutuhan hak-hak masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, pendapatan dan lain-lain. Dengan demikian arah dan kebijakan pembangunan desa secara langsung dapat berperan aktif menanggulangi kemiskinan pada level desa. Rumusan prioritas kebijakan program pembangunan desa Air Bajo secara detail dikelompokkan sebagai berikut : Prioritas program pembangunan skala desa Prioritas pembangunan skala desa merupakan program pembangunan yang sepenuhnya mampu dilaksanakan oleh desa kemampuan tersebut dapat diukur dari ketersediaan anggaran desa, kewenangan desa, dan secara teknis dilapangan desa mempunyai sumber daya. Adapun program dana kegiatan pembangunan tersebut meliputi : 1. Bidang pengembangan wilayah : 1.1. Pembangunan Jalan produksi 1.2. Pembangunan Sarana Air Bersih 1.3. Pembangunan Jalan Lingkungan 1.4. Pembangunan Pos PAD 1.5. Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jalan. 2. Bidang Ekonomi : 2.1. Pelatihan pembuatan kue agar agar 2.2. Pelatihan menjahit 2.3. Bantuan Pembangunan Kandang ternak 2.4. Bantuan Bibit Ternak 2.5. Bantuan Kelompok Tani 2.6. bantuan kelompok Nelayan 2.7. Batuan Kelompok Peternakan 2.8. Bantuan Modal Usah 3. Bidang sosial budaya 3.1 Pembangunan Sanggar Seni dan Budaya 3.2 Bantuan bea siswa bagi anak TK dan SD/MI bagi keluarga tidak mampu 3.3 Santunan anak yatim 3.4 Bantuan kegiatan sosial, PHBI dan Bencana Alam Prioritas Program Skala Kecamatan / Kabupaten Prioritas program pembangunan skala Kecamatan / Kabupaten merupakan program dan kegiatan pembangunan yang merupakan kebutuhan riil masyarakat desa Air Bajo tapi pemerintah desa tidak mampu melaksanakan. Hal ini disebabkan : Pertama : kegiatan tersebut secara peraturan perundang-undangan bukan wewenang desa. Kedua : secara pembiayaan tidak mampu membiayai karena jumlahnya terlalu besar Ketiga : secara sumber daya didesa tidak tersedia secara mencukupi baik SDM maupun sarana pendukung lainnya. Berdasarkan pertimbangan diatas, maka prioritas pembangunan tersebut dibawa melalui forum musyawarah perencanaan pembangunan ditingkat Kecamatan (MUSREMBANGCAM) oleh delegasi peserta Air Bajo yang dipilih secara parsitipatif pada forum MusrenbangDes dan ditetapkan dengan keputusan Kepala desa. Adapun program dan kegiatan tersebut adalah : 1. Bidang Pembangunan : a. Pembuatan Jalan Usaha Tani b. Pembuatan Jalan Nelayan c. Pembuatan Gedung seni dan budaya d. Pembuatan Jalan lingkungan e. Pembuatan MCK f. Pembangunan RKB SD g. Pembangunan Perumahan Guru h. Penimbunan Halaman SMP i. Penimbunan Lokasi Pemukiman j. k. l. m. Pembangunan Jalan Pemukiman Pembangunan Kantor Desa Pengaspalan Jalan Poros Pembangunan Tambatan Perahu 2. Bidang Pemberdayaan Masyarakat a. Pengadaan alat tangkap ikan b. Pengadaan balai benih c. Pengadaan kebun Bibit rumput laut d. Pelatihan pembuatan kue agar agar e. Pembangunan Tambak Rakyat 3. Bidang Pembinaan social dan Budaya : a. Pengadaan perlengkapan seni dan Budaya b. Pengadaan alat Olah raga c. Pelatihan Pembuatan Minyak Kelapa d. Bantuanperpustakaan Desa 4. Bidang Kesehatan a. Pembangunan MCK Umum b. Pembangunan Srana Air Bersih BAB III KEWENANGAN DESA A. KEWENANGAN HAK ASAL USUL DESA Berdasarkan undang-undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang telah diubah dengan UU Nomor 6 Tahun 2014,bahwa yang yang dimaksud dengan Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain ,selanjutnya disebut desa ,adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur urusan pemerintahan , kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan prakarsa masyarakat,hak asal usul danatau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam system pemerintahan Negara Ksatuan Republik Indonesia. Dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan desa, dalam melaksanakan tugas pelayanan pembangunan desa serta pembinaan masyarakat maka desa selain memiliki sumber pendapatan asli desa yang bersumber dari APBN yang disebut dengan dana desa menurut undang-undang Nomor 32 tentang pemerintahan Daerah, Desa juga berhak untuk mendapatkan Alokasi Dana Desa umum yang diterima oleh Daerah. Di era otonomi pemerintahan Desa Air Bajo juga melaksanakan kegiatan otonomi tersebut. Indikatornya adalah penggalian potensi desa yang ada. Namun usaha tersebut masih jauh dari harapan pemerintah desa Air Bajo karena masih kurangnya factor pendanaan, SDM, pendapatan masyarakat desa serta pendapatan asli desa . Desa Air Bajo yang saat ini telah Mendapatkan Suntika Dana APBN dan ADD telah Dapat Menjawab sedikit permasaalahan yang ada di desa walaupun belum maksimal,sehingga perlu dukungan Pemerintah, Pemerintah Daerah dan seluruh Lapisan Masyarakat seperti gotong royong dan swadaya masyarakat. 1. Pelaksanaan kegiatan Program-program pembangunan desa dilakukan dengan usulan-usulan dari tingkat Dusun yang dimusyawarahkan. Dan ditampung pada kegiatan rapat dusun / RW kemudian antar usulan-usulan dari dusun /RW tersebut dibawa dalam MusrenbangDesa. Semua program kegiatan ini dijadikan bank data kegiatan pembangunan berskala desa . (terlampir pada lampiran jenis kegiatan pembangunan Desa Air Bajo). Kegiatan pembangunan fisik untuk Desa Air Bajo masih sekitar sarana dan prasarana yang mengacu pada dokumen MusrenbangDes. Pemerintahan masih menjadi prioritas ataupun agenda kegiatan pembangunan fisik desa, yang pelaksanaan sepenuhnya oleh masyarakat itu sendiri. Dari pemerintah desa hanya menampung / menjembatani kemudian usulan tersebut dimasukkan dalam agenda pembangunan. Dan yang lebih penting lagi adalah melihat keuangan yang ada. Karena faktor ini yang mendukung sepenuhnya dari berbagai kegiatan yang ada tertuang dalam dokumen MusrenbangDes. Semua program ini sukses sepenuhnya harus didukung dengan professional dan tidak melanggar ketentuan. Karena semua kegiatan ini harus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak khususnya masyarakat, instansi-instansi terkait yang ada serta Pemerintah Kabupaten Buton Tengah pada umumnya. 2. Tingkat Pencapaian Keberhasilan suatu pembangunan didesa tidak lepas dari peran serta masyarakat, dengan dukungan swadaya pun belum mampu atau belum bisa diukur berhasil apabila pelaksanaan pembangunan tersebut hanya mengandalkan swadaya. Intinya harus ada kebersamaan, saling pengertian, saling percaya dan saling mempunyai rasa memiliki. Di Desa Air Bajo tingkat pencapaian pembangunan yang paling menonjol adalah pelaksanaan kegiatan gotong royong, Dana Desa dan Alokasi Dana Desa, Meski dana tersebut belum cukup lumayan namun dukungan swadaya berjalan sangat baik. Konstribusi masyarakat terhadap pembangunan juga sangat besar sedangkan pelaksanaan dana desa , ADD dirasa belum optimal. Hal ini terjadi karena dana desa dan ADD dananya terbatas. Penggunaan dana desa dan ADD diperuntukkan untuk pemeliharaan-pemeliharaan serta pekerjaan baru tapi skala kecil. Tingkat pencapaian juga belum masuk 100%. . Dana Desa Dan ADD tingkat pencapaian pelaksanaannya ditopang dengan PAD, namun mengingat Pendapatan Asli Desa Air Bajo masih kecil pelaksanaan APBDesa masih jauh dari harapan. 3. Satuan Pelaksanaan kegiatan Desa Dalam susunan organisasi dan tata kerja Pemerintahan Desa, Desa Air Bajo pelaksanaannya mengacu pada peraturan Daerah Kabupaten Buton Tengah Nomor 09 tahun 2016. Mengingat luas wilayah desa yang sedang, maka susunan organisasi dan tata kerja pemerintah desa Air Bajo menggunakan pola minimal. Semua pelaksanaan kegiatan pemerintah sesuai aturan yang berlaku. Dari Kepala Desa hingga ke RT / RW berjalan dengan baik. Begitu juga dengan Lembaga-lembaga desa yang ada. Pelaksanaan kegiatannya sesuai pekerjaannya masing-masing yang telah di atur menggunakan susunan organisasi dan tata kerja tahun 2016. a. Dibidang Pemerintahan dan kemasyarakatan adalah Pemerintah Desa b. Dibidang Pembangunan adalah LPM/TPKD dan BKM c. Dibidang legislasi dan pengawasan adalah BPD 4. Data Perangkat Desa : No Nama Jabatan 1. SAIFUL Kepala Desa 2. MUH. NASHRULLAH Sekretaris Desa 3. SULAWI TARMIN Kasi Kemasyarakatan dan Kesra 4. FAHUDDIN,SH Kasi Pemerintahan dan Trantib 5. TRI FARDANI PUTRA Kaur. Pemberdayaan dan Pembangunan 6. HUSNI Kaur Perencanaan dan Keuangan 7. MUH. AMIRULLAH Kaur. Umum Aparatur Desa dan Aset 8. HAZRUN RW 1 / Kepala Dusun Air Bajo 9. WA SAOFU RW 2 / Kepala Dusun Wakaito 10. LA ANGGO RW 3 / Kepala Dusun Wanaasi Daftar Anggota BPD No Nama Jabatan 1. ARMAN ULI Ketua BPD 2. HAINUDDIN Sekretaris 3. LA RADANI Bendahara 4. MURHAN Anggota 5. LA MAI Anggota Daftar Anggota LPM No Nama Jabatan 1. FIRDAUS Ketua 2. MUSLINA Wakil Ketua 3. LA NABA Sekretaris 4. USMAN Bendahara 5. HARFIN Bidang Pembinaan dan Diklat 5. Alokasi dan Realisasi Anggaran Semua angaran yang telah dituangkan dalam APBDesa sering kali belum bisa sesuai rencana. Kejadian ini tidak hanya terjadi di Desa Air Bajo, didesa/ wilayah lain juga keadaannya tidak jauh berbeda. Semua pelaksanaan kegiatan didesa, dana dialokasikan pada pekerjaan yang dianggap perlu dan darurat. Pekerjaan yang pelaksanaannya menggunakan dana yang besar diajukan kepemerintah Kabupaten Buton dan Pemerintah Provinsi. Realisasi pekerjaan pembangunan didesa menunggu anggaran yang telah ditetapkan. Dan apabila masih kurang / lebih diadakan perubahan anggaran sesuai ketentuan. a. Pendapatan Desa Pendapatan Desa sebagaimana meliputi semua penerimaan uang melalui rekening desa yang merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu di bayar kembali oleh desa. Perkiraan pendapatan desa disusun berdasarkan asumsi realisasi pendapatan desa tahun sebelumnya dengan perkiraan peningkatan berdasarkan potensi yang menjadi sumber pendapatan asli desa. Bagian dana perimbangan, bantuan keuangan dari pemerintah, pemerintah provinsi, Pemerintah Kabupaten, hibah dan sumbangan pihak ketiga. Adapun asumsi pendapatan desa Air Bajo tahun anggaran 2016 sebesar Rp.1.074.427.404,0 (satu miliar delapan puluh jutasembilan ratus dua belas ribu seratus tigabelas rupiah) yang berasal dari : 1. Pendapatan Asli Desa Sebesar : Rp. 88.000.000,0 2. ADD sebesar : Rp. 342.871.799,0 3. DD : Rp. 627.816.911,0 4. Silpa Tahun Lalu : Rp 738.694,0 5. Dana blogren : Rp. 15.000.000,0 b. Belanja Desa Belanja Desa sebagaimana dimaksud meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan kewajiban Desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa. Belanja sesuai dengan Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 terdiri dari : 1) Penyelenggaraan Pemerintahan : Rp . 281.871.500,0 2) Pelaksanaan Pembagunan : Rp. 657.957.330,0 3) Pembinaan Kemasyarakatan : Rp. 76.000.000,0 4) Pemberdayaan Masyarakat : Rp. 56.000.000,0 5) Bidang tak terduga : Rp. 1.859.581,0 6) Silpa : Rp. 738.694,0 Untuk tahun anggaran 2016 Total belanja desa Air Bajo sebesar 2016 sebesar Rp. 1.073.688.411,0 (satu miliar tujuh puluh tiga juta enamratus delapan puluh delapan ribu empat ratus seblas rupiah) yang berasal dari : 1. Penyelenggaraan Pemerintahan sebesar 28,20 % 2. Pelaksanaan Pembangunan 71,53 % 3. Dana cadangan 0,07 % c. Pembiayaan Pembiayaan Desa sebagaimana dimaksud meliputi semua penerimaan yang tidak perlu dibayar kembali , baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun anggaran berikutnya. Namun demikian dalam RKPDesa tahun 2016 ini pemerintah desa Air Bajo belum dapat menyusun kebijakan pembiayaan disebabkan disamping system baru bjuga belum disusunnya perubahan dan perhitungan APBDesa tahun 2016. Pembiayaan Desa sebagaimana dimaksud terdiri dari : a. Penerimaan pembiayaan, dan; b. Pengeluaran pembiayaan.Penerimaan pembiayaan sebagaimana diatas, meliputi : a. Sisa lebih penghitungan anggaran (SILPA) tahun sebelumnya; b. Pencarian dana cadangan; c. Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan ; d. Penerimaan Tunjangan. Pengeluaran pembiayaan sebagaimana diatas, mencakup : a. Pembentukan dana cadangan; b. Penyertaan modal Desa; c. Pembayaran utang. 6. Proses Perencanaan Pembangunan Dalam pelaksanaan pembangunan didesa Air Bajo, sistim gotong-royong masih berjalan dan terus dipertahankan. Dalam hal ini gotong-royong masih menjadi sarana kerja sama antar warga dan menjalin kebersamaan dalam pelaksanaan pembangunan. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dilakukan terlebih dahulu diadakan musyawarah diantara pelaksana kegiatan bersama elemen masyarakat ditingkat RT / Lokasi / wilayah yang akan dibangun. Selanjutnya hasil musyawarah tersebut dilaporkan ketingkat desa, kemudian dalam Murenbang dimasukkan dalam agenda pembangunan dan didata menjadi rencana kerja tahunan desa. Selanjutnya dimasukkan kedalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dengan usulan dari masyarakat dan diprioritaskan pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan kemampuan desa. 7. Sarana dan Prasarana Dalam rangka pemerataan pembangunan desa menuju kemandirian desa dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat desa diperlukan parsitipasi dari seluruh masyarakat melalui pembangunan skala desa. Untuk mendukung pelaksanaan program tersebut diperlukan sumber dana yang dibutuhkan untuk menjaga membangun sarana dan prasarana desa. Bangunan-bangunan yang ada khususnya bangunan sarana umum, sarana Ibadah harus mengikuti perkembangan penduduk desa untuk itu perlu direnovasi / diperluas supaya bisa menampung dan mengimbangi jumlah penduduk. Sumber utama dalam pelaksanaan pembangunan didesa Air Bajo masih mengandalkan swadaya masyarakat yang dihasilkan dari kegiatan tersebut antara lain : a. Penyelenggaraan Pemerintah Desa dalam melayani masyarakat desa diharapkan lebih optimal sesuai kewenangannya. b. Lembaga-lembaga kemasyarakatan didesa dapat meningkatkan kemampuannya dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan sarana dan prasarana desa bersama dengan pemerintah desa. c. Diharapkan dari pelaksanaan pekerjaan disetiap pembangunan sarana dan prasarana pendapatan, kesempatan bekerja masyarakat ada. d. Parsitipasi swadaya dana dan gotong-royong tenaga / material menjadi lebih optimal. 8. Permasalahan dan penyelesaian Setiap pelaksanaan kegiatan pembangunan dipastikan ada kendala . ini dikarenakanya kurangnya pemahaman masyarakat tentang pelaksanaan pembangunan tersebut. Sedangkan swadaya dan gotong-royong ada beberapa masalah. Untuk menyelesaikan pelaksanaan kegiatan tersebut diadakan musyawarah agar masyarakat mendukung sepenuhnya dan parsitipatif lebih ditekankan kepada masyarakat. Agar semua masyarakat merasa ikut memiliki pada pekerjaan tersebut dan diharapkan sesuai rencana kerja yang ada. Semua keputusan diserahkan kepada masyarakat dalam penggalian dana ataupun swadaya. Parsitipasi dan gotong-royong ditekankan pada masyarakat dan dilakukan sosialisasi pada masyarakat agar semua pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan rencana. Rumusan permasalahan yang cukup besar ditingkat desa bukan semata-mata disebabkan oleh internal desa melainkan juga disebabkan permasalahan makro baik ditingkat Kecamatan, Kabupaten, Provinsi maupun Pemerintah Pusat. Permasalahan yang terjadi akan semakin besar manakala tidak pernah dilakukan identtifikasi permasalahan sesuai sumber penyebab masalah beserta tingkat signifikasinya secara parsitipatif. Ketidak cermatanmengidentifikasi permasalahan sesuai suara masyarakat secara tidak langsung menghambat efektivitas dan efisiensi perencanaan program pembangunan yang pada akhirnya efisiensi anggaran. Dalam RKP Desa tahun 2016 permasalahan Desa Air Bajo dikelompokkan menjadi beberapa catatan sebagai berikut. a. Berdasarkan Evaluasi Pembangunan Tahun Sebelumnya Evaluasi hasil pembangunan tahun sebelumnya dilakukan melalui analisa terhadap kesesuaian antar program dan kegiatan yang terdapat dalam RKPDesa dan APBDesa tahun 2016 dengan implementasi pelaksanaan pembangunan tahun 2016 dari hasil analisa tersebut diperoleh beberapa catatan sebagai berikut : 1. Untuk bidang pengembangan wilayah/fisik belum terrealisasisepenuhnya 2. Untuk bidang ekonomi belum terrealisasi sepenuhnya 3. Untuk sosial budaya Dalam bidang sosial budaya terdapat beberapa kegiatan yang di RKPDesa tahun 2016 dan APBDesa tahun 2016 belum dapat diselesaikan yaitu : 1. Bantuan bea siswa untuk anak SD dan SMP dari keluarga miskin sebanyak 15 anak 2. Pemberian bantuan pembelian PMT bagi Posyandu belum sesuai dengan alokasi anggaran dalam APBDesa tahun 2016. Kedua kegiatan tersebut belum sepenuhnya dapat direalisasikan karena perolehan ADD yang diterima desa sangat minim ditahun2016. b. Berdasarkan RPJMDes Berdasarkan peraturan Desa Air Bajo Nomor 2 Tahun 2016 tentang RPJMDesa desa Air Bajo pada tahun 2016 prioritas masalah yang harus diselesaikan meliputi masalah pengembangan fisik, masalah ekonomi dan masalah sosial budaya. Secara rinci permasalahan tersebut adalah : 1. Masalah pengembangan wilayah 2. Masalah ekonomi 3. Masalah sosial budaya c. Berdasarkan prioritas kebijakan supra Desa RKP desa sebagai satu kesatuan mekanisme perencanaan daerah dalam proses penyusunannya harus juga memperhatikan prioritas kebijakan pembangunan daerah mulai dari evaluasi renja kecamatan ataupun hasil evaluasi hasil pelaksanaan RKP Daerah tahun sebelumnya serta prioritas kebijakan daerah tahun berikutnya. Masukan ini mutlak agar RKPDesa benar-benar mendorong terwujudnya Visi Misi daerah secara menyeluruh. Berdasarkan hasil paparan terkait dengan prioritas kebijakan pembangunan daerah, maka penekanan masalah diprioritaskan bagaimana daerah secara efektif mampu mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan pendapatan masyarakat melalui optimalisasi pengembangan sektor ekonomi rakyat. Disamping itu untuk mendukung tercapainya prioritas tersebut perlu didukung Sumber Daya Manusia melalui peningkatan APK dan APM pada sektor pendidikan serta peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. d. Berdasarkan analisa keadaan darurat Analisa keadaan darurat dilakukan untuk mengantisipasi bagaimana permasalahan yang muncul secara tiba-tiba baik disebabkan oleh bencana alam dan ataupun sebab lain yang apabila tidak diatasi akan semakin menimbulkan masalah bagi masyarakat. Berdasarkan analisa pemerintah desa dan laporan yang disampaikan oleh masyarakat ada beberapa masalah yang mendesak yang secepatnya harus diatasi oleh pemerintah desa. Masalah tersebut meliputi : - Bencana Angin Putting Beliung - Bencana Kebakaran - Hempasan Ombak/ Air Pasang - Bencana Kekeringan / gagal Panen B. Urusan Pemerintah yang diserahkan Kabupaten 1. Pelaksanaan Kegiatan Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh Pemerintah daerah Kabupaten , yang terkait dalam pelayanan dasar dalam hal pelaksanaan kegiatannya pemerintah desa berhasil menyelenggarakan pelayanan . Keadaan geografis desa Air Bajo jangkauan keibukota Kecamatan yang sangat dekat (12km) hal ini dapat mempengaruhi pelaksanaan pemerintahan desa. Pelaporan-pelaporan data tidak menemui kendala dan tepat waktu. Terkait perencanaan pembangunan yang berskala besar didesa diserahkan kepada pemerintah Kabupaten lewat RPJM. Sedangkan kegiatan pemerintahan desa yang berskala kecil pelaksanaannya dilakukan oleh desa. Ini disebabkan karena kecilnya pendapatan asli desa. Harapan kami ssemua perencanaan pembangunan tertuang dalam RPJM terlaksana dan didukung dari pihak Pemerintah. Pemerintah Daerah dan Pemerintah Daerah Kabupaten Buton Tengah . 2. Tingkat Pencapaian Keberhasilan pelaksanaan program desa tidak lepas dari peranserta masyarakat yang nyata. Dipekerjaan ini semua elemen masyarakat desa harus bersatu padu melaksanakan semua pelaksanaan program desa. Dalam hal pelaksanaan pembangunan fisik maupun nonofisik sebetulnya sudah dirasakan berhasil. Adapun terdapat kekurangan merupakan hal yang biasa didalam pelaksanaan suatu program desa. Pelaksanaan Dana desa dan ADD ditahun 2016 dana yang dianggarkan untuk program pembangunan sepenuhnya diserahkan ke Desa . Dari pemerintah Desa Air Bajo swadaya lebih ditekankan sekali, mengingat parsitipasi mereka sangat dibutuhkan namun pada pelaksanaannya hal tersebut juga sering terhambat. Hal ini dikarenakan masih ada masyarakat yang kurang paham ataupun karena yang lainnya. Akan tetapi hal tersebut tidak menjadi masalah bagi pelaksanaan program pembangunan maupun program yang lainnya. 3. Program dan kegiatan Dalam rangka mendukung program pemerintah baik pemerintah propinsi maupun pemerintrah kabupaten , kami dari jajaran pemerintah desa beserta lembaganya sering diadakan sosialisasi pelaksanaan program. Bagaimanapun juga kontribusi masyarakat sangat diperlukan dalam setiap program pemerintah. Berikut disampaikan data-data pembangunan desa ditahun 2016 a. Pembangunan Jaringan Air Bersih b. Bantuan Modal Usahan c. Pembangunan Kandang ternak d. Bantuan Bibit Ternak e. Pembangunan gedung RKB SD f. Pembangunan Jalan Produksi g. Penimbunan Lokasi Pemukiman h. Pembagunan Halaman SMP 4. Satuan Pelaksanaan Kegiatan Desa Dalam pelaksanaan setiap program desa dari jajaran pemerintah Desa Aor Bajo melaksanakan ketentuan yang ada. Dari masing-masing perangkat hingga ketingkat RT melaksanakannya. Namun dalam kegiatan masih terdapat hambatan-hambatan. Keadaan tersebut memang tidak hanya terjadi diwilyah desa Air Bajo. Bagi pemerintah desa Air Bajo ada seorang atau sekelompok orang yang belum menerima program desa merupakan pekerjaan yang harus dicari penyelesaiannya. Diantara kelompok masyarakat tersebut pekerjaan dibagi menurut tugas, wewenang serta jabatannya dalam menyelesaikan masalah didesa. Dan apabila ditingkat desa tidak ada kesepakatan maka dilanjutkan ketingkat atas. 5. Data Perangkat Desa Dalam Peraturan Kabupaten Buton Tengah Nomor Tahun 2016 disebutkan bahwa Pemerintah desa berkedudukan sebagai unsur pelaksana dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Dalam pelaksanaannya sehari-hari semua kegiatan perencanaan dikoordinasikan dengan pihak Kecamatan, dan apabila perlu dengan pihak Kabupaten. Dalam hal ini sesuai dengan kewenangannya jajaran pemerintah desa menyelenggarakan pelaksanaan program dari semua instansi yang terkait dalam menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan pelaksanaannya. a. SAIFUL, jabatan Kepala Desa Air Bajo tugas dan kewenangannya adalah menyelenggarakan urusan pemerintahan pembangunan ndan kemasyarakatan yang menjadi kewenangannya menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan melaksanakan tugas pembantuan dan sebagainnya. b. MUH. NASHRULLAH, jabatan Sekretaris desa mempunyai tugas menjalankan administrasi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan didesa memberikan pelayanan administrative kepada Kepala Desa serta melaksanakan tugas lain sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. FAHUDDIN,SH, jabatan Kasi Pemerintahan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan umum administrasi kependudukan, ketentraman dan ketertiban masyarakat. d. HUSNI, jabatan Kaur Perencanaan dan keuangan , mempunyai tugas melaksanakan urusan pembangunan, perekonomian dan pelayanan umum yang meliputi pelaksanaan pembangunan dan Keuangan . e. MUH. AMIRULLAH, jabatan Kaur Umum mempunyai tugas urusan kemasyarakatan f. SULAWI TARMIN, Jabatan Kasi Kesra, mempunyai tugas ,merancang , menyusun melaksanakan tugas kegiatan yang menyangkut kesejahteraan masyaraka g. TRI FARDANI PUTRA. kasi pemberdayaan dan pembangunan ,bertujuan melaksanakan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat . h. HAZRUN, jabatan ketua RW 1 mempunyai tugas menjalankan kepemimpinan kepala desa di wilayah kerjanya yaitu RW 1. i. WA SAOFU , jabatan ketua RW 2 mempunyai tugas menjalankan kepemimpinan kepala desa di wilayah kerjanya yaitu RW 2. j. LA ANGGO, jabatan ketua RW 3 mempunyai tugas menjalankan kepemimpinan Kepala Desa di wilayah kerjanya yaitu RW 3. FUNGSI DAN TUGAS PERANGKAT DESA a. SAIFUL, jabatan Kepala desa Air Bajo, mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan,pembangunan dan kemasyarakatan. Dalam melaksanakan tugas, Kepala Desa mempunyai fungsi : Memimpin penyelenggaraan pemerintah desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD; Mengajukan Rancangan Peraturan Desa; Menetapkan peraturan desa yang telah mendapatkan persetujuan bersama BPD; Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai APBDesa untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD; Membina kehidupan masyarakat desa; Membina perekonomian desa; Mengkoordinasikan pembangunan desa secara parsitipatif; Mewakili desanya didalam dan diluar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan; Melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan. b. MUH. NASURULLAH, jabatan Sekretaris desa mempunyai tugas menjalankan administrasi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan didesa , memberikan pelayanan administrative kepada Kepala desa serta melaksanakan tugas lain sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas, Sekretaris Desa mempunyai fungsi : Melaksanakan koordinasi, menyusun program dan petunjuk serta menyusun laporan terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh perangakat Desa; Melaksanakan pengelolaan keuangan, surat menyurat, kearsipan, rumah tangga, perlengkapan, pelaporan dan pembinaan perangkat desa lainnya; Melaksanakan koordinasi penyelenggaraan administrasi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan; Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala desa; Sekretaris Desa mempunyai tugas melaksanakan kegiatan administrasi umum dan administrasi keuangan. c. FAHUDDIN,SH jabatan Kasi Pemerintahan dan Trantib mempunyai tugas, melaksanakan urusan pemerintahan umum, administrasi kependudukan, ketentraman dan ketertiban masyarakat. Dalam melaksanakan tugas, Kaur Pemerintahan mempunyai fungsi : Pengumpulan,pengolahan dan evaluasi data bidang pemerintahan; Pengumpulahan bahan dalam rangka pembinaan masyarakat dan wilayah; Pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat dibidang pemerintahan; Pemberian bantuan tugas-tugas bidang pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB); Pemberian bantuan terhadap pelaksanaan dan pengawasan pemilihan umum anggota DPR, DPRD, DPD, pemilihan umum Presiden dan wakil Presiden serta pemilihan umum Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah; Melaksanakan tugas-tugas dibidang keagrariaan; Menyusun laporan bidang pemerintahan; Penyusunan program dan penyelenggaraan pembinaan administrasi kependudukan; Pengumpulan, pengolahan dan evaluasi data bidang ketentraman dan ketertiban; Pemberian pelayanan kepada masyarakat bidang ketentraman dan ketertiban; Penyelenggaraan kegiatan administrasi perlindungan masyarakat (LINMAS); Pemberian bantuan pelaksanaan pengawasan terhadap penyaluran bantuan kepada masyarakat serta melakukan kegiatan pengamanan akibat bencana alam dan bencana lainnya; Pengusahaan kegiatan yang berkaitan dengan pembinaan kerukunan warga; Menyusun bidang ketentraman dan ketertiban; Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Desa. d. TRI FARDANI PUTRA , jabatan Kasi Pemberdayaan dan Pembangunan mempunyai tugas melaksanakan urusan pembangunan, perekonomian dan pelayanan umum yang meliputi kebersihan, sarana dan prasarana umum. Dalam melaksanakan tugas Kaur Pembangunan mempunyai fungsi : Pengumpulan, pengolahan dan evaluasi data bidang pembangunan dan perekonomian; Melaksanakan kegiatan pembinaan terhadap perkoperasian, pengusaha ekonomi kecil dan menengah serta kegiatan perekonomian lainnya dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat; Pemberian pelayanan kepada masyarakat dibidang pembangunan dan perekonomian; Melaksanakan kegiatan dalam rangka meningkatkan swadaya dan parsitipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan dan peningkatan perekonomian; Melaksanakan pembinaan koordinasi pelaksanaan pembangunan serta menjaga dan memelihara prasarana dan sarana fisik dilingkungan desa; Penyelenggara administrasi pembangunan dan perekonomian didesa; Pemberian bantuan pembinaan dan menyiapkan bahan dalam rangka musyawarah lembaga pemberdayaan masyarakat desa; Menyusun laporan bidang pembangunan dan perekonomian; Menyusun program dan pembinaan pelayanan kebersihan, keindahan dan pertamanan; Menyusun program dan penyelenggaraan pembinaan sarana dan prasarana fisik fasilitas umum; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. e. MUH. AMIRULLAH, jabatan sebagai Kaur Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan kemasyarakatan. Dalam melaksanakan tugas, Kaur Umum mempunyai fungsi : Melaksanakan pelayanan kepada masyarakat bidang kemasyarakatan dan kesejahteraan rakyat; Melaksanakan pembinaan dalam bidang keagamaan, kesehatan pendidikan dan keluarga berencana; Pemberian bantuan dalam pengumpulan dan penyaluran dana / bantuan bencana alam dan bencana lainnya; Pemberian bantuan pelaksanaan pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK), karang taruna, pramuka dan organisasi kemasyarakatan lainnya; Melaksanakan pembinaan kegiatan pengumpulan zakat, infaq dan sedekah; Pemberian bantuan pelaksanaan pengumpulan dana palang merah Indonesia (PMI); Pemberian bantuan administrasi pelaksanaan nikah, talaq, cerai dan rujuk (NTCR); Pemberian bantuan perawatan jenazah; Menyusun laporan bidang kemasyarakatan dan kesejahteraan rakyat; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. f. HUSNI . Jabatan kaur Perencanaan dan Keuangan , Melaksanakan urusan Keruangan desa. : Dalam melaksanakan tugas, Perencanaan dan Keuangan Desa mempunyai fungsi : Melaksanakan koordinasi, menyusun program dan petunjuk serta menyusun laporan terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh perangakat Desa; Melaksanakan pengelolaan keuangan, surat menyurat, kearsipan, rumah tangga, perlengkapan, pelaporan dan pembinaan perangkat desa lainnya; Melaksanakan koordinasi penyelenggaraan administrasi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan; Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala desa; Kaur Adminitrasi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan administrasi umum dan administrasi keuangan. g. SULAWI TARMIN, Jabatan Kasi Kesra, mempunyai tugas ,merancang , menyusun melaksanakan tugas kegiatan yang menyangkut kesejahteraan masyarakat. Dalam melaksanakan tugasnya Kasi Kesra mempunyai fungsi : Melaksanakan koordinasi, menyusun program dan petunjuk serta menyusun laporan terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa; Melaksanakan pengelolaan kegiatan kemasyarakatan , surat menyurat, kearsipan,, perlengkapan, pelaporan dan pembinaan perangkat desa dfan masyarakat umum lainnya; Melaksanakan koordinasi penyelenggaraan administrasi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan; Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala desa; Kasi Kesra mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kesejahteraan rakyat. h. HAZRUN, jabatan Ketua RW 1 mempunyai tugas menjalankan kegiatan kepemimpinan Kepala Desa diwilayah kerjanya yaitu RW 1. Dalam melaksanakan tugas, Ketua RW 1 mempunyai fungsi : Membantu melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan serta ketentraman dan ketertiban diwilayah kerjanya yaitu RW 1; Membantu pembinaan dan pengawasan pelaksanaan peraturan desa, peraturan Kepala desa dan keputusan Kepala desa diwilayah kerjanya yaiti RW 1; Melaksanakan kebijakan kepala desa lainnya diwilayah kerjanya yaitu RW 1 dan dalam menjalankan tugasnya Ketua RW dibantu oleh RT yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala Desa, dimana RW 1 dibantu oleh : RT 1 : HAINUDDIN RT 2 : NASIR RT 3 : HUSNI i. WA SAOFU, jabatan Ketua RW 2 mempunyai tugas menjalan kan kegiatan kepemimpinan Kepala Desa diwilayah kerjanya yaitu RW 2. Dalam melaksanakan tugas, Ketua RW 2 mempunyai fungsi : Membantu melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan serta ketentraman dan ketertiban diwilayah kerjanya yaitu RW 2; Membantu pembinaan dan pengawasan pelaksanaan peraturan desa, peraturan Kepala desa dan keputusan Kepala desa diwilayah kerjanya yaiti RW 2; j. Melaksanakan kebijakan kepala desa lainnya diwilayah kerjanya yaitu RW 2 dan dalam menjalankan tugasnya Ketua RW dibantu oleh RT yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala Desa, dimana RW 2 dibantu oleh : RT 1 : Agus La Kati RT 2 : La Podi LA ANGGO, jabatan Ketua RW 3 mempunyai tugas menjalankan kegiatan kepemimpinan Kepala Desa diwilayah kerjanya yaitu RW 3. Dalam melaksanakan tugas, Ketua RW 3 mempunyai fungsi : Membantu melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan serta ketentraman dan ketertiban diwilayah kerjanya yaitu RW 3; Membantu pembinaan dan pengawasan pelaksanaan peraturan desa, peraturan Kepala desa dan keputusan Kepala desa diwilayah kerjanya yaiti RW 3; Melaksanakan kebijakan kepala desa lainnya diwilayah kerjanya yaitu RW 3 dan dalam menjalankan tugasnya Ketua RW dibantu oleh RT yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala Desa, dimana RW 3 dibantu oleh : RT 1 : Muh. Aliyasin RT 2 : Aniru BAB IV TUGAS PEMBANTUAN A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA Pelaksanaan program pemerintah baik pusat maupun daerah senantiasa dikoordinasikan dengan pemerintah desa karena salah satu fungsi pemerintah desa adalah pelayanan dn pelirlindungan masyarakat. 1. Dasar Hukum : a. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, tambahan Lembaran Negara Nomor 5495); b. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pembentukan Kabupaten Buton tengah Di propinsi Sulawesi Tenggara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5562); c. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa d. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ; e. Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa; f. Peraturan Mentri Desa Daerah Tertingal dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2015 Tentang Prioritas Pengggunaan Dana Desa Tahun 2016; g. Peraturan Bupati Kabupaten Buton Tengah Nomor 28 Tahun 2015 tentang rincian dana desa setia desa di kabu aten buton tengah Tahun Angaran 2016; h. Peraturan Bupati Kabuppaten Buton Tengah Nomor 09 Tahun 2016 tentang Kewenangan hak asal usul desa; i. Keputusan Bupati Kabupaten Buton Tengah Nomor 20 Tahun 2016 tentang rincian Alokasi Dana Desa setiap desa di kabupaten buton tengah Tahun Angaran 2016. ; j. Peraturan Desa Air Bajo Nomor 02 Tahun 2016, tentang Rencana Pembangunan jangka Menengah Desa (RPJM-Des) Air Bajo periode 2016-2022, perubahan atas peraturan Desa No 10 tahun 2012 tentang RPJMDes 2012-2018 k. Peraturan Desa Air Bajo Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Sumber – Sumber Pendapatan Asli Desa 2. Instansi Pemberi Tugas Penyelenggara pemerintahan desa tidak lepas dari pembinaan dari pihak Kecamatan dan Pemerintahan Kabupaten. Sesuai dengan kedudukannya pemerintahan desa merupakan pelaksana penyelenggaraan pemerintahan. Dalam pelaksanaan tugas-tugas pembantuan dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Penyelenggaraan pemerintahan desa dilaksanakan sesuai kewenangannya, karena desa sesuai peraturan yang ada merupakan bagian dari pemerintah kabupaten yang melaksanakan penyelenggaraan tugas umum diantaranya pelaksanaan pembangunan, pemberdayaan masyarakat, penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum dan pelaksanaan tugas pembantuan yang diberikan oleh instansi terkait. 3. Pelaksanaan Kegiatan Dengan memperhatikan dampak yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan, apabila dampak yang ditimbulkan bersifat local maka urusan pemerintahan tersebut menjadi kewenangan Pemerintahan daerah Kabupaten. Pelaksanaan kegiatan tersebut, didesa Air Bajo berpedoman pada kebijakan pemerintah kabupaten. Karena pemerintahan desa melaksanakan kegiatannya mengacu pada Peraturan Desa. Dalam melaksanakan kegiatan Peraturan Desa yang kegiatannya tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. 4. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Dalam melaksanakan suatu peraturan, permasalahan pasti timbul karena dalam pelaksanaannya terkadang ada sebagian masyarakat yang belum mengerti dan memahami peraturan tersebut. Pelaksanaan kegiatan desa saat ini masih difokuskan keinfrastruktur / sarana prasarana masyarakat dan sosial budaya karena kegiatan ini merupakan skala prioritas desa, dan kegiatan sector ekonomi masyarakat dan lingkungan penduduk, kegiatan pemugaran rumah tidak layak huni dan lainnya. Dampak yang timbul dari pelaksanaan peraturan desa biasanya terjadi dalam kelompok masyarakat diwilayah tersebut. Namun hal ini bisa diatasi dengan pendekatan pada warga masyarakat diberi pengertian dan lain sebagainya. Dalam pelaksanaan program dan kegiatan desa. Kontribusi masyarakat sangat dibutuhkan dalam melaksanakan semua kegiatannya. Seperti kesadaran untuk membayar PBB masih rendah untuk tahun 2016 perolehan PBB sebesar : Tahun Jumlah WP Nominal Realisasi % 2012 173 1.700.000,0 1.700.000,0 100 5. Sumber dan Jumlah Anggaran yang digunakan Dalam rangka pemerataan pembangunan desa menuju kemandirian desa serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, perlu adanya parsitipasi dari seluruh warga masyarakat. Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan desa dan kegiatan lainnya perlu didukung dengan dana yang diharapkan menjadi penyangga utama pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Sehingga dalam hasilnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 6. Satuan Pelaksanaan Kegiatan Desa Pelaksanaan semua kegiatan desa pada dasarnya menggunakan data yang ada serta pembagian tugas yang diberikan oleh instansi yang berkepentingan.dalam kegiatannya pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh semua apart desa sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Desa membentuk yang disebut Tim Pelaksana Kegiatan desa untuk melaksanakan semua kegiatan fisik desa serta tugas lain yang diberikan dalam peraturan didesa. Semua lembaga-lembaga difungsikan untuk mendukung semua pelaksanaan kegiatan tersebut. 7. Sarana dan Prasarana Pembangunan-pembangunan yang telah dilaksanakan ditahun yang lalu masih banyak meninggalkan sisa pekerjaan yang belum selesai. Hal ini terjadi karena sumber dana yang didapat didesa baru mengandalkan Dana Desa , Alokasi Dana Desa , Dana Block grand dan Swaday aMasyarakat. Pembangunan fisik yang belum terselesaikan pada tahun 2015 akan dilanjutkan pada tahun berikutnya. Padahal semua perencanaan pembangunan yang sudah ada di RPJMDes dialokasikan 1 (satu) tahun menggarap lebih dari 1 (satu) proyek. Akibat yang terjadi semua perencanaan menjadi mundur. Untuk sarana dan prasarana fisik yang ada didesa semuanya diinvetarisir dan didata tingkat kekurangan dan kebutuhan dananya. 8. Permasalahan dan Penyelesaian Sebagian pekerjaan didalam desa dalam pelaksanaannya masih banyak kekurangankekurangan. Namun hal tersebut tidak berarti suatu pekerjaan tersebut tidak selesai, kadang permasalahan yang timbul adalah teknis pelaksanaannya. Dalam pelaksanaan semua anggaran yang tertuang dalam APBDes sering kali mengalami hambatan.Namun demikian Pelaksanaanya tetaP dilaksanakan semaksimal munkin. B. Tugas Pembantuan Yang Diberikan Dalam konteks penyelenggaraan pemerintah desa semua pekerjaan yang telah tertuang dalam APBDesa maupun RPJMDesa dalam pelaksanaannya banyak dibutuhkan bantuan informasi dari instansi terkait. Karena dalam teknis pelaksanaannya sering kali informasi tersebut dibutuhkan karena menyangkut bidang pelayanan pada masyarakat, bahkan juga dana-dana yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan anggaran dan yang lainnya. Dasar hukum kegiatan tersebut diantarannya : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, tambahan Lembaran Negara Nomor 5495); Undang-undang Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pembentukan Kabupaten Buton tengah Di propinsi Sulawesi Tenggara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5562); Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ; Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa; Peraturan Mentri Desa Daerah Tertingal dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2015 Tentang Prioritas Pengggunaan Dana Desa Tahun 2016; Peraturan Bupati Kabupaten Buton Tengah Nomor 28 Tahun 2015 tentang rincian dana desa setia desa di kabu aten buton tengah Tahun Angaran 2016; Peraturan Bupati Kabuppaten Buton Tengah Nomor 09 Tahun 2016 tentang Kewenangan hak asal usul desa; Keputusan Bupati Kabupaten Buton Tengah Nomor 20 Tahun 2016 tentang rincian Alokasi Dana Desa setiap desa di kabupaten buton tengah Tahun Angaran 2016. ; Peraturan Desa Air Bajo Nomor 011 Tahun 2016, tentang Rencana Pembangunan jangka Menengah Desa (RPJM-Des) Air Bajo periode 2016-2022, perubahan atas peraturan Desa No 10 tahun 2012 tentang RPJMDes 2012-2018 Peraturan Desa Air Bajo Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Sumber – Sumber Pendapatan Asli Desa BAB V URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA A. KERJA SAMA ANTAR DESA 1.Desa yang diajak kerjasama Dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan desa yang tertuang dalam APBDes disebutkan bahwa pelaksanaan pembangunan baik fisik maupun non fisik dituangkan tersendiri dalam RPJMDesa. Pelaksanaan RPJMDesa mengacu pada APBDesa yang ditetapkan setiap tahunnya. Dalam melaksanakan kerja sama antar desa, dikecamatan dibentuk Badan Kerjasama Antar Desa yang tujuannya akan melaksanakan kegiatan pembangunan baik fisik maupun non fisik. Namun ditahun 2016 pelaksanaan kerjasama antar desa belum dilaksanakan karena belum ada suatu kegiatan yang pelaksanaannya dengan desa lain. Namun didalam RPJMDesa sudah ada data pembangunan yang akan dikerjasamakan. 2.Dasar Hukum : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, tambahan Lembaran Negara Nomor 5495); 2. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pembentukan Kabupaten Buton Tengah Di propinsi Sulawesi Tenggara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5562); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ; 5. Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa; 6. Peraturan Mentri Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun Anggaran 2016; 7. Peraturan Bupati Kabupaten Buton Tengah Nomor 3.a Tahun 2016 tentang standar biaya Barang dan jasa Tahun Angaran 2016; 8. Peraturan Daerah Kabupaten Buton Tengah Nomor 24 Tahun 2016 tentang APBD Kabupaten Buton Tengah Tahun Angaran 2016; 9. Peraturan Bupati Kabupaten Buton Tengah Nomor 28 Tahun 2016 tentang rincian Dana Desa setiap desa di Kabupaten Buton Tengah Tahun Angaran 2016; 10. Peraturan Bupati Kabupaten Buton Tengah Nomor 09 Tahun 2016 tentang Daftar Kewenangan Desa Setiap Desa Berdasarkan Hak asal Usul dan Kewenangan Lokal Bersakala Desa di Kabupaten Buton Tengah; 11. Keputusan Bupati Kabupaten Buton Tengah Nomor 19 Tahun 2016 tentang Penetapan besaran Penghasilan Tetap Aparat Pemerintah Desa (PTAPD) dan Penetapan Besaran Tunjangan Pimpinan dan Anggota Badan Permusyawaratan Desa (TBPD) se Kabupaten Buton Tengah Tahun Anggaran 2016; 12. Cara Pembagian dan penetapan rincian Alokasi Dana Desa ( ADD) setiap desa di Kabupaten Buton Tengah Tahun Angaran 2016; 13. Perdes Nomor 02 Tahun 2016 Tentang RPJM- Desa, Desa Air Bajo Tahun Anggaran 2016; 14. Perdes Nomor 03 Tahun 2016 Tentang Sumber – Sumber Pendapatan Asli Desa, Desa Air Bajo Tahun Anggaran 2016; 15. Perdes Nomor 04 Tahun 2016 Tentang RKPJ Desa, Desa Air Bajo Tahun Anggaran 2016; 16. Perdes Nomor 05 Tahun 2016 Tentang Anggaran Pendapatan Belanja Desa, Desa Air Bajo Tahun Anggaran 2016 3.Bidang Kerjasama Dalam kegiatan kerjasama antar desa sebetulnya banyak sekali kegiatan yang telah direncanakan. Namun hal tersebut saat ini belum terlaksana, karena pelaksanaan APBDesa belum semuanya terlaksana. 4.Nama Kegiatan Untuk jenis kegiatan tertentu akan diberi nama kegiatan sesuai dengan jenis dan macam kerjasamanya diantara desa yang bersangkutan. 5.Satuan Pelaksanaan Kegiatan Desa Pelaksanaan kerjasama antar desa perencanaannya dilaksanakan sesuai kebutuhan dan jenis kerjasamanya, dari desa Air Bajo sendiri telah dibuat Tim khusus dalam pelaksanaan kerjasama antar desa kalau ada kegiatannya tim pelaksana kegiatan pemberdayaan masyarakat yang telah dibentuk dengan keputusan desa akan difungsikan apabila ada kegiatan kerjasama antar desa. Tim ini terdiri dari perangkat desa, BPD, LPMD, Tokoh perempuan dan Tokoh masyarakat terkemuka. .Data Perangkat Desa a. SAIFUL, jabatan Kepala Desa Air Bajo tugas dan kewenangannya adalah menyelenggarakan urusan pemerintahan pembangunan ndan kemasyarakatan yang menjadi kewenangannya menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan melaksanakan tugas pembantuan dan sebagainnya. b. MUH. NASHRULLAH, jabatan Sekretaris desa mempunyai tugas menjalankan administrasi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan didesa memberikan pelayanan administrative kepada Kepala Desa serta melaksanakan tugas lain sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. FAHUDDIN,SH, jabatan Kasi Pemerintahan Dan Trantib mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan umum administrasi kependudukan, ketentraman dan ketertiban masyarakat. d. TRI FARDANI PUTRA , jabatan Kaur Pembangunan mempunyai tugas melaksanakan urusan pembangunan, perekonomian dan pelayanan umum yang meliputi kebersihan sarana dan prasarana umum. e. MUH. AMIRULLAH, jabatan Kaur Umum mempunyai tugas urusan kemasyarakatan f. SULAWI TARMIN, Jabatan Kasi Kesra, mempunyai tugas ,merancang , menyusun melaksanakan tugas kegiatan yang menyangkut kesejahteraan masyarakat. g. HUSNI , Jabatan Kaur Perencanaan Dan Keuangan ,mempunyai tugas mencatat, semua kegiatan keuangan desa,sumber-sumber Pendapatan dan Pengeluaran didesa. h. HAZRUN, jabatan ketua RW 1 mempunyai tugas menjalankan kepemimpinan kepala desa di wilayah kerjanya yaitu RW 1. i. WA SAOFU, jabatan ketua RW 2 mempunyai tugas menjalankan kepemimpinan kepala desa di wilayah kerjanya yaitu RW 2. j. LA ANGGO, jabatan ketua RW 3 mempunyai tugas menjalankan kepemimpinan Kepala Desa di wilayah kerjanya yaitu RW 3. 6. Sumber Dan Jumlah Anggaran Kebutuhan dana dalam pelaksanaan kerjasama antar desa disesuaikan dengan jenis kegiatannya, sumber pendanaannya diambil dari dan tertuang dalam RPJMDes maupun APBDesa Air Bajo dan desa sekitar yang akn diajak kerjasama. Untuk pelaksanaannya tahun ini masih sebatas rencana dan belum ada realisasi kegiatannya karena pekerjaan dilaksanakan dengan melibatkan desa sekitar belum ada, namun telah tertuang dalam RPJMDesa maupun APBDesa. 7. Jangka Waktu Kerjasama Kerjasama antar Desa memerlukan pikiran waktu yang panjang, karena semua perencanaannya melalui beberapa tahapan dan persetujuan khususnya dari masyarakat. Karena dalam penentuan pendapat serta persetujuan sering ada permasalahan maupun kendala. Untung ruginya juga diperhitunghkan dalam melaksanakan kerja sama tersebut. Untuk kerjasama ditingkat kecamatan difasilitasi oleh pihak Kecamatan dan Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD). Jangka waktu kerjasama antar desa saat ini belum ditentukan karena belum ada pelaksanaan kerjasama antar desa. 8. Hasil Kerjasama Biasanya dari hasil kerjasama sebelumnya diadakan penandatanganan kerjasama (MoU) diDesa Air Bajo tahun ini belum melaksanakan satupun kerjasama antar desa. Karena belum ada pekerjaan ataupun pelaksanaan kegiatan. Kerjasama antar desa yang dilaksanakan saat ini sekitar permasalahan warga masyarakat,perselisihan antar desa dan lain sebagainya. 9. Permasalahan dan Penyelesaian Setiap permasalahan yang timbul dalam penyelesaiannya dilaksanakan dengan asas kekeluargaan saat ini yang sering dilaksanakan kerja sama antar desa masih sekitar penyelesaian sengketa antar warga yang melibatkan beberapa instansi terkait dalam menyelesaikan permasalahan. Dan apabila dalam musyawarah tersebut belum berhasil maka diselesaikan ketingkat atasnya. Namua permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan fisik saat ini belum dilaksanakan. Hal ini dilakukan karena pelaksanaan pekerjaan dalam desa seluruhnya belum selesai. 1. Kerjasama Dengan Pihak Ketiga 1. Mitra yang diajak kerjasama Dalam pelaksanaan kerjasama antar desa yang telah melaksanakan kendala teknis maupun pembiayaan sering terjadi dalam pelaksanaan kegiatan baik yang fisik maupun nonfisik. Namun pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan sesuai rencana. Biasanya dalam pelaksanaan kegiatan dari desa dalam proses pendanaan bekersama dengan toko material untuk jenis pekerjaan pembangunan. Kemudian dalam rangka pelaksanaan pekerjaan nonfisik sebagai contaoh penyuluhan hokum, penyuluhan pertanian, penyuluhan kesehatan dan yang lain pihak desa mengadakan hubungan kerjasama dengan instandi tertentu sesuai dengan bidang informasi yang akan dilaksanakan kegiatannya. Dari pihak desa mengadakan koordinasi dengan instansi terkait. 2. Dasar Hukum : 1. Undang -Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495; 4. Undanng –Undang Nomor Tahun 2014 Tentang Pembentukan Kabupaten Buton Tengah di Propinsi Sulawesi Tenggara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor172, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor ); 5. Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 213, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 213, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 5539); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2016 tentang perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 88); 12. Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091); 13. Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan keuangan Desa (Berita Negsara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093); 14. Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094); 15. Peraturan Mentri Keuangan Nomor 93/PMK.07/2016 tentang tata cara pengalokasian ,penyaluran ,penggunaan,pemantauan,dan evaluasi Dana Desa( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 684); 16. Peraturan Mentri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal ,dan Transmigrasi,Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 158); 17. Peraturan Mentri Desa ,Pembangunan Daerah Tertinggal ,dan Transmigrasi Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 297); 18. Peraturan Mentri Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun Anggaran 2016; 19. Peraturan Bupati Kabupaten Buton Tengah Nomor 3.a Tahun 2016 tentang standar biaya Barang dan jasa Tahun Angaran 2016; 20. Peraturan Daerah Kabupaten Buton Tengah Nomor 24 Tahun 2016 tentang APBD Kabupaten Buton Tengah Tahun Angaran 2016; 21. Peraturan Bupati Kabupaten Buton Tengah Nomor 28 Tahun 2016 tentang rincian Dana Desa setiap desa di Kabupaten Buton Tengah Tahun Angaran 2016; 22. Peraturan Bupati Kabupaten Buton Tengah Nomor 09 Tahun 2016 tentang Daftar Kewenangan Desa Setiap Desa Berdasarkan Hak asal Usul dan Kewenangan Lokal Bersakala Desa di Kabupaten Buton Tengah; 23. Keputusan Bupati Kabupaten Buton Tengah Nomor 19 Tahun 2016 tentang Penetapan besaran Penghasilan Tetap Aparat Pemerintah Desa (PTAPD) dan Penetapan Besaran Tunjangan Pimpinan dan Anggota Badan Permusyawaratan Desa (TBPD) se Kabupaten Buton Tengah Tahun Anggaran 2016; 24. Cara Pembagian dan penetapan rincian Alokasi Dana Desa ( ADD) setiap desa di Kabupaten Buton Tengah Tahun Angaran 2016; 25. Perdes Nomor 02 Tahun 2016 Tentang RPJM- Desa, Desa Air Bajo Tahun Anggaran 2016; 26. Perdes Nomor 03 Tahun 2016 Tentang Sumber – Sumber Pendapatan Asli Desa, Desa Air Bajo Tahun Anggaran 2016; 27. Perdes Nomor 04 Tahun 2016 Tentang RKPJ Desa, Desa Air Bajo Tahun Anggaran 2016; 28. Perdes Nomor 05 Tahun 2016 Tentang Anggaran Pendapatan Belanja Desa, Desa Air Bajo Tahun Anggaran 2016. 3. Bidang Kerjasama Bidang kerjasama yang dilaksanakan dengan pihak lain tergantung denagn macam dan jenisnya. Diantaranya untuk pelaksanaan pekerjaan pembangunan mengadakan koordinasi dengan toko material dan terkadang pada CV ataupun orang-orang yang berkepentingan dengan pelaksanaan kegiatan tersebut baik dalam bidang teknis maupun kekurangan alat maupun bahan. Untuk kegiatan penyuluhan, pembinaan, pemberdayaan masyarakat maupun pelatihan dan sebagainnya dari pihak desa mengadakan koordinasi dengan instansi yang berkepentingan dalam koordinasi dalam rangka pelayanan dalam masyarakat. 4. Nama kegiatan Dalam pelaksanaan kerjasama diberbagai bidang setiap kegiatan ada nama dan jenis kegiatannya namun saat ini pemerintah desa Air Bajo belum melaksanakan kegiatan tersebut. Yang bisa dilaksanakan adalah apabila disuatu pekerjaan pembangunan kekurangan alat ataupun bahan, maka pihak desa mengadakan koordinasi dengan badan usaha tersebut maupun pemborong bangunan. Desa Air Bajo melaksanakan kerjasama ini pelaksanaannya masih disekitar penanganan masalah masyarakat atau warga yang bermasalah. 5. Satuan pelaksanaan kegiatan desa Untuk tugas yang diberikan kepada perangkat desa ataupun masyarakat desa dari membentuk tim untuk melaksanakan suatu kegiatan baik yang dikerjasamakan maupun yang bekerja didalam desa tim-tim tersebut bekerjasama dengan instansi yang terkait dalam bidangnya masing-masing. Tim desa terdiri dari perangkat desa, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, BPD, LPM, dan jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan. 6. Sumber dan jumlah anggaran Dalam melaksanakan kegiatan suatu kerjasama dana maupun anggaran diambil dari dana desa maupun dana lainnya yang sah. Besaran dana tersebut disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan. 7. Jangka waktu kerjasama Kerjasama antar desa memerlukan pemikiran waktu yang panjang karena semua perencanaanya melalui beberapa tahapan dan persetujuan khususnya dari masyarakat. Karena dalam penentuan pendapat serta persetujuan sering ada permasalahan maupun kendala. Untung ruginya juga diperhitungkan dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Untuk kerjasama ditingkat Kecamatan difasilitasi oleh pihak kecamatan. Jamgka waktu pelaksanaan kerjasama antar desa saat ini belum ditentukan karena belum ada pelaksanaan kerja sama antar desa waktu ataupun jangka waktu pelaksanaan disesuaikan dengan tingkat dan jenis kebutuhan pekerjaan yang akan dilaksanakan bersama. 8. Hasil kerjasama Kerjasama yang dilaksanakan dengan pihak lain akan menumbuhkan rasa saling membutuhkan bahwa suatu desa membutuhkan kepentingan tertentu dengan desa lain. Hal ini sesuai dengan program PNPM-Md yang sedang dilaksanakan saat ini. Terkadang dalam desa sendiri permasalahan juga ada namun dengan adanya kerjasama bersama pihak lain maka permasalahan tersebut berkurang. 9. Permasalahan dan Penyelesaian Dalam suatu kerja sama permasalahan yang timbul biasanya karena kurang sepemahaman dalam pelaksanaan pekerjaan. Lokasi dan tempat juga bisa menjadi permasalahan. Untuk mengantisipasi kejadian tersebut maka pihak yang akan diajak kerjasama supaya diadakan sosialisasi kepada masing-masing wilayah sebelum melaksanakan kegiatan tersebut. Permasalahan yang timbul ditulis dalam berita acara dan dimasukkan kedalam agenda kegiatan dimasing-masing kelompok yang akan mengadakan kerjasama kemudian dari instansi-instansi terkait diikutkan untuk menfasilitasi kejadian tersebut. 2. Batas Desa 1. Sengketa batas desa Batas desa merupakan batas wilayah administratif didalam pemerintahan desa yang dikuatkan dengan perundang-undangan yang berlaku. Berikut disampaikan batasbatas Desa Air Bajo : Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat : Kabupaten Muna : Desa Terapung : Desa terapung : Selat Spelman Untuk mengantisipasi permasalahan yang timbul akibat perbatasan desa diantara beberapa desa yang berkepentingan diadakan sosialisasi. 2. Penyelesaian yang dilakukan Didalam kehidupan bermasyarakat sangat komplit dan bervariasi, jenis permasalahan akibat batas desa didesa air bajo belum ada permasalahan yang menonjol. Karena dimasing-masing desa sudah ada sosialisasi diantara beberapa desa kepada masyarakat. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan maka pemerintah desa air bajo mengadakan sosialisasi pada masyarakat tentang batas desa dan yang sejensnya. 3. Satuan pelaksanaan kegiatan untuk tugas yang pembantuan dalam mengantisipasi permasalahan batas desa pihak pemerintah desa memberikan tugas kepada perangkat desa dan dibantu masyarakat desa setempat yang berkepentingan dalam hal tersebut, didesa di bentuk tim untuk melaksanakan suatu kegiatan baik yang dikerja samakan maupun yang dikerja didalam desa. Tim-tim tersebut bekerjasama dengan instansi yang terkait dalam bidangnya masing-masing. Tim desa terdiri dari perangkat desa, tokoh masyarakat, tokjoh perempuan,BPD, LPMD dan jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan. Untuk menguatkan tim tersebut Kepala Desa membuat Keputusan desa tentang pengangkatan tim tersebut. 4. Data Perangkat Desa 5. SAIFUL, jabatan Kepala Desa Air Bajo tugas dan kewenangannya adalah menyelenggarakan urusan pemerintahan pembangunan ndan kemasyarakatan yang menjadi kewenangannya menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan melaksanakan tugas pembantuan dan sebagainnya. 6. MUH. NASHRULLAH, jabatan Sekretaris desa mempunyai tugas menjalankan administrasi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan didesa memberikan pelayanan administrative kepada Kepala Desa serta melaksanakan tugas lain sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. 7. FAHUDDIN,SH, jabatan Kasi Pemerintahan Dan Trantib mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan umum administrasi kependudukan, ketentraman dan ketertiban masyarakat. 8. TRI FARDANI , jabatan Kaur Pembangunan mempunyai tugas melaksanakan urusan pembangunan, perekonomian dan pelayanan umum yang meliputi kebersihan sarana dan prasarana umum. 9. MUH. AMIRULLAH, jabatan Kaur Umum mempunyai tugas urusan kemasyarakatan 10. SULAWI TARMIN, Jabatan Kasi Kesra, mempunyai tugas ,merancang , menyusun melaksanakan tugas kegiatan yang menyangkut kesejahteraan masyarakat. 11. HUSNI , Jabatan Kaur Perencanaan Dan Keuangan ,mempunyai tugas mencatat, semua kegiatan keuangan desa,sumber-sumber Pendapatan dan Pengeluaran didesa. 12. HAZRUN, jabatan ketua RW 1 mempunyai tugas menjalankan kepemimpinan kepala desa di wilayah kerjanya yaitu RW 1. 13. WA SAOFU, jabatan ketua RW 2 mempunyai tugas menjalankan kepemimpinan kepala desa di wilayah kerjanya yaitu RW 2. 14. LA ANGGO, jabatan ketua RW 3 mempunyai tugas menjalankan kepemimpinan Kepala Desa di wilayah kerjanya yaitu RW 3. 3. Pencegahan Dan Penanggulangan Bencana 1. Bencana yang terjadi dan penanggulangannya Dalam keadaan darurat koordinasi dengan instansi terkait dioptimalkan dalam rangka penanganan bencana tersebut untuk penanggulangan bencana alam yang terjadi selama ini berupa banjir bandang. 2. Satuan Rencana Pelaksanaan penanggulangan bencana di desa Air Bajo telah dibentuk forum kewaspadaan di masyarakat (FKDM) tim tersebut bertugas mengkoordinir penanganan bencana alam dan sejenisnya dengan instansi yang terkait. Anggota tim terdiri dari perangkat desa, lembaga desa, bidan desa dan tokoh masyarakat. Koordinasi dilakukan dengan melihat jenis bencana yang terjadi apabila bencana alam tersebut terjadi dan tidak bisa diatasi oleh pihak tim desa maka pihak desa berkoordinasi dengan pihak kecamatan untuk diteruskan kesatuan koordinasi pelaksanaan penanganan bencana dikabupaten Buton Tengah . Penaganan bencana tersebut melihat status bencana dan serta bahaya danpenanggulangnnya. Dalam keadaan demikian koordinasi dengan instansi terkait sangat diperlukan . 3. Sumber Dan Jumlah Anggaran Dalam penaganan semua bencana alam memerlukan biaya , didesa Air bajo, anggaran untuk penaganan bencana dituangkan dalam APBDesa tetapi belum dianggarkan secara rinci . Namun apabila terjadi bancana pemerintah dasa akan mencairkan karena keadaan darurat,dana yang diambil sumbernya dari pendapatan asli desa apabila terjadi dan tingkat kerusakan bencana tersebut besar maka biaya penaganan tersebut diserahkan kepada kabupaten. 4. Antisipasi Desa Dalam mengantisipasi kejadian bencana alam Desa Air Bajo menyediakan alat komuikasi berupa HP ketua RT diwajibkan melaporkan apabila terjadi bencana alam maupun bncana yang lainya kepada satgas atau aparat desa setempat dan dilaporkan kepada instansi terkait dan yang berkepentingan . 5. Satuan Pelaksanaan Desa Pelaksanaan kegiatan penaggulangan bencana alam, petugas yang melaksanakan kegiatan tersabut yang dibemtuk dengan keputusan kepala desa. 6. Kelembagaan Yang Dibentuk Kelembagaan didesa Air Bajo dalm kaitanya dengan tugas penaganan bencana alam dibebtuk dengan keputusa kepala desa. Berikut dilaporkan data satgas penanggulangan bencana : Ketua : FAHUDDIN Wakil Ketua : LA Aniru Sekretaris : Wa Saofu Anggota : La Podi : La Naba : La Daadi : Asba : Amir Anda : La Ana : Agus Lakati : La timbanga 4. Penyeleggaraan Ketentraman Dan Ketertiban Umum 1. Gangguan Yang Terjadi Dalam melaksanakan ketertiban Umum di Desa Air Bajo dibentuk forum komunikiasi polisi masyarakat (FKPM). Untuk tahun 2016 gangguan keamanan disebapkan oleh pencurian. Kerukunan masyarakat terjadi walauoun imbas program bantuan kepada masyarakat terjadi kecemburuan sosial, namun hal tersebut dapat diatasi dan diadakan pembinaan dan pemahaman tentang program bantuan daripemerinta yang ditunjukan kepada warga miskin desa. 2. Satuan Pelaksanaan Kegiatan Desa Dalam melaksanakan ketertiban umum Pemerimta Desa Air Bajo membentuk tim yang bertigas menyelesakan permasalahan. Baik perselisihan warga maupun kejadian lainya, timtersebut terdiridari LINMAS,FKPM,dan unsur perangkat desa Air Bajo . dalam penaganan permasalahan disetiap peleksanaanyan dibuat berita acara dan dilaporkan kemuspika Kecamatan Mawasangka . 3. Penaggulangan Dan Kendalanya Penanggulangan ketertiban umum seringkali mendapat hambatan , disini dijelaskan bahwa dalam pelaksanaan proses mendamaikan perselisihan Warga seringkali pihak pelaksana mendapat kecaman maupun yang lainnya. Namun hal ini tidak menjadi permasalahan yang berarti bagi tim tersebut. Kendala yang ada biasanya dalam teknis ,mnyelesaikan sengketa warga. Karena keterbatasan tim pelaksana dan apabila terjadi permasalahan yang serius koordinasi dengan pihak muspika kecamatan jarak tempuhnya 18.KM 4. Keikutsertaan Aparat Keamanan Dalam Penaggulangannya Dalam menyelenggarakan ketertiban umum ,pihak pemerintah desa Airbajo selalu berkoordinasi dengan muspika Kecamatan Mawasangka terutama dengan BABINSA dan BABINKAMTIBMAS. 5. Sumber Dan Jumlah Anggaran Pelaksanaan penyelenggaraan ketertiban Umum dalam APB Desa tidak dicantumkan. Tetapi untuk kegiatan sosialiasasi ketertiban umum dicantumkan mengingat permasalahan tersebut sifatnya lokal maka pemerintah desa hanya membantu seadanya dalam penyediaan anggaran dana untuk program tersebut. Anggaran tersebut mengikuti dengan melihat kejadian yang ada. BAB VI PENUTUP Keberhasilan pelaksanaan pembangunan ditingkat desa pada dasarnya ditentukan oleh sejauh mana komitmen dan konsistensi pemerinta dan masyarakat desa saling bekerja sama dalam membangun desa. Keberhasilan pembangunan yang dilakukan secara partisipatif mulai dri perencanaan, pelaksanaan,sampai pada monitoring evaluasi akan lebih menjamin keberlangsungan pembangunan didesa. Sebaiknya permasalahan dan ketidak percayaan satu samalain akan mudah muncul manakala seluruh komunikasi dan ruang informasi bagi masyarakat tidak memadai. Diharapkan proses penyusunan RKPDesa yang benar-benar berpartisipatif berorientasi pada kebutuhan masyarakat akan mendorong percepatan pembangunan skala desa menuju kemandirian desa. Selain itu dengan akurasi kegiatan yang tepat dapat dengan mudah diakses masyarakat desa, maka diharapkan dalam proses penyusunan APBDesa seluruhnya bisa diterangkan secara proposional. Di tetapkan di Pada tgl : Air Bajo : 17 Januari 2016 Kepala Desa Air Bajo SAIFUL