kabupaten buton tengah

advertisement
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA
( LPPD )
DESA AIR BAJO
KECAMATAN MAWASANGKA
KABUPATEN BUTON TENGAH
PROPINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN ANGGARAN 2016
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan undang-undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan
telah diubah dengan UU Nomor 6 Tahun 2014,bahwa yang yang dimaksud dengan Desa adalah
desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain ,selanjutnya disebut desa ,adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur urusan pemerintahan , kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan prakarsa
masyarakat,hak asal usul danatau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam system
pemerintahan Negara Ksatuan Republik Indonesia. Desa Air Bajo yang terletak di wilayah
kabupaten buton tengan , meski masuk daratan muna sehingga ia berbatasan langsung dengan
kabupaten muna, memiliki kondisi desa yang secara geografis berbatu dan berada dikisaran 0m6m diatas permukaan laut, yang akibatnya pada musimbarat mudah tergenang air laut. Apalagi
hutan bakau dan pohon-pohon yang menjadi penahan gelombang sudah ditebang, sehingga
pada saat musim barat air laut naik sampai menggenangi pemukiman. Pendapatan Asli Desa
tahun 2016 berkisar Rp. 1.074.424.404,0 yang berasal dari APBN, APBD I , APBD II , Swadaya
Masyarakat , Sumbangan Pihak ke-3 serta pendapatan –pendapatan Asli desa lainya yang
diperoleh dengan carayang sah menurut undang-undang. Pendapatan Asli Desa di maksud akan
dipergunakan untuk operasional pemerintah desa selama 1 (satu) tahun ditambah dengan Dana
Desa, ADD, APBDI dan APBD II, dan bantuan pihak ketiga serta swadaya masyarakat penduduk
desa Air Bajo, semangat gotong royong masih tetap tumbuh dan berkembang dalam setiap
kegiatan pembangunan di Desa Air Bajo.
Kegiatan Pemerintah Desa berjalan dengan baik dan sesuai dengan anggaran yang
tertuang dalam APBDes. Control pelaksanaan Penyelenggaraan Pemerintah Desa dilakukan oleh
Badan Permusyawaratan Desa dan masyarakat Desa. Laporan Pelaksanaan penyelenggaraan
pemerintah desa dilakukan setiap awal tahun.
A. Dasar Hukum
Dasar hukum pembuatan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa adalah :
a. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, tambahan Lembaran Negara Nomor 5495);
b. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pembentukan Kabupaten Buton
Tengah Di propinsi Sulawesi Tenggara ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5562);
c. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang
Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ;
e. Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan
Keuangan Desa;
f. Peraturan Mentri Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun
2016 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun Anggaran 2016;
g. Peraturan Bupati Kabupaten Buton Tengah Nomor 27.a Tahun 2016 tentang
standar biaya Barang dan jasa Tahun Angaran 2016;
h. Peraturan Daerah Kabupaten Buton Tengah Nomor 24 Tahun 2016 tentang
APBD Kabupaten Buton Tengah Tahun Angaran 2016;
i.
Peraturan Bupati Kabupaten Buton Tengah Nomor 28 Tahun 2016 tentang
rincian Dana Desa setiap desa di Kabupaten Buton Tengah Tahun Angaran 2016;
j. Peraturan Bupati Kabupaten Buton Tengah Nomor 09 Tahun 2016 tentang
Daftar Kewenangan Desa Setiap
Desa Berdasarkan Hak asal Usul dan
Kewenangan Lokal Bersakala Desa di Kabupaten Buton Tengah;
k. Keputusan Bupati Kabupaten Buton Tengah Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Penetapan besaran Penghasilan Tetap Aparat Pemerintah Desa (PTAPD) dan
Penetapan Besaran Tunjangan Pimpinan dan Anggota Badan Permusyawaratan
Desa (TBPD) se Kabupaten Buton Tengah Tahun Anggaran 2016;
l. Keputusan Bupati Kabupaten Buton Tengah Nomor 20 Tahun 2016 tentang Tata
Cara Pembagian dan penetapan rincian Alokasi Dana Desa ( ADD) setiap desa di
Kabupaten Buton Tengah Tahun Angaran 2016;
m. Perdes Nomor 02 Tahun 2016 Tentang Sumber – Sumber Pendapatan Asli Desa,
Desa Air Bajo Tahun Anggaran 2016.
1. Kondisi Geografis
 Letak :
Desa Air Bajo merupakan salah satu dari 19 (Sembilan belas) desa dan
kelurahan yang terletak di Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton
dengan
Ketinggian Tanah dari permukaan laut
: ± 6 Meter
Banyaknya curah hujan
: 200-300 mm/Th
Topografi (dataran rendah,tinggi,pantai)
: Dataran sedang
Suhu udara rata-rata
: 32ºC
 Batas Wilayah :
Sebelah Utara
Sebelah Timur
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
 Luas Wilayah 570 Ha terdiri dari :
Pemukiman / Perumahan
Perkantoran / Pergudangan
Makam
Masjid / Mushollah
Sekolah
Lapangan Olah raga
Kantor Balai Desa
Balai RW
Balai RT
Pos Siskamling
Jalan Desa
Jalan Kabupaten
Jalan Tol
: Kab. Muna
: Desa Terapung
: Desa Terapung
: Selat Spelman
: 8
:1
:1
: 0.2
:1
:2
: 0.2
: 0.2
: 0.2
: 0.1
:2
: 3.5
:-
Ha
Ha
Ha
Ha
Ha
Ha
Ha
Ha
Ha
Ha
Ha
Ha
Jalan produksi
Jembatan PROPINSI
Perkebunan
Pertanian
Tanah Kas Desa/ Tanah Ulayat/HTL
: 0, 6
:1
: 148
: 98
: 300
Ha
buah
Ha
Ha
Ha
2. Gambaran Umum Demografis
a. Keadaan Penduduk
 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin :
Laki-laki
: 279 Jiwa
Perempuan
: 245 Jiwa
Jumlah
: 524 Jiwa
 Jumlah Penduduk menurut Kewarga Negaraan :
WNI
:
Laki-laki
: 279 Jiwa
Perempuan
: 245 Jiwa
Jumlah
: 524 Jiwa
WNA
Laki-laki
Perempuan
Jumlah




Jumlah Kepala Keluarga
Jumlah Kepala Keluarga Laki- Laki
Jumlah Kepala Keluarga Perempuan
Menurut agama :
Islam
Kristen
Khatolik
Hindu
Budha
kong Hu Cu
lainya
:
:
:
Jiwa
Jiwa
Jiwa
: 172 KK
: 135 KK
: 37 KK
: 724 Jiwa
::::::-
 Pemerintahan Wilayah :
Desa Air Bajo terdiri dari 3 Dusun
Dusun Air Bajo
Dusun Wakaito
Dusun Wanaasi
 Jumlah Aparatur Pemerintah Desa :
Kepala Desa
Sekretaris desa
Kaur
: 1 Orang
: 1 Orang
: 3 Orang
BPD
Kepala Dusun
LPMD
LINMAS
BKM
 Profesi :
PNS
Swasta
Wiraswasta
Tidak /Belum bekerja dan lain – lain
Pedagang
Pensiunan ABRI/PNS
Pelajar/Mahasiswa
IRT
Guru/Ustadz
Dosen
POLRI/TNI
Petani
Nelayan
b. Jumlah Gedung Sekolah :
 PAUD
 TK
 SD /MI
 SMP
c. Tingkat Pendidikan :
 BelumTamat SD/ Masih sekolah
 Tidak Sekolah/ Tidak Tamat Sd
 Sekolah Dasar
 SLTP Sederajat
 SLTA Sederajat
 D1/D2
 D3
 S1
 S2
 S3
 Pondok Pesantren
 TK/ Play grup
d. Kesehatan Masyarakat :
 Rumah Bidan
 Bidan Desa
 Balita Gizi buruk
 Balita Gizi baik
 Rumah Tangga menggunakan Air Perpipaan
 Rumah Tangga menggunakan Air Sumur
 Rumah Tangga Memakai jamban sendiri
:
:
:
:
:
5 Orang
3 Orang
7 Orang
2 Anggota
1 Pengurus
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
1
Jiwa
Jiwa
2
Jiwa
208 Jiwa
8
Jiwa
Jiwa
152 Jiwa
Jiwa
2
Jiwa
Jiwa
Jiwa
76 Jiwa
146 Jiwa
: 1
Buah
:Buah
: 1 BUAH
: 2 BUAH
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
124
174
64
38
31
Jiwa
Jiwa
Jiwa
Jiwa
Jiwa
Jiwa
Jiwa
2 Jiwa
Jiwa
Jiwa
Jiwa
22 Jiwa
:
:
:
:
:
:
:
1
1
69
54
67
7
Buah
Orang
Anak
Anak
KK
KK
KK
 Rumah Tangga Memakai MCK Umum
e. Jumlah Bangunan Fasilitas Umum :
 Balai Desa
 Balai RW
 Masjid
 Musholla/Langgar
 TPA
 Sarana Olah Raga
 Sekolah
f. Jumlah dan letak TKD Air Bajo :
 Di Desa Air Bajo Kecamatan Mawasangka
g. Tanah Desa Lainnya :
 Kantor Balai Desa seluas
 TK seluas
 SDN
 Tanah Makam seluas
h. Invetaris Desa Air Bajo :
 Computer
 Meja Kursi Tamu
 Meja Kerja
 Kursi Direktur
 Kursi Sekretaris
 Mesin Ketik
 Almari
 Almari Data
 Piala
 Jam Dinding
 Papan Data
 Buku Leter C Desa
 Buku Rincian (copy)
 Kretek Desa
 AC
 Kipas Angin
 Pesawat Telepon
 Stempel Kepala Desa
 Guci Air Minum
 Sound System
 Dispenser
 Printer
 Laptop Asus
 Almari hias
 Kendaraan Dinas
: 21
KK
:::1
:1
:2
:1
:4
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
: 2000 m²
:
:
:
:
± 0.2 Ha
± 1.0 Ha
± 1.0 Ha
± 0.2 Ha
: 0
: : 1
: 1
: 1
:: 2
: : : 1
: 2
::::::: 1
:::: 1
: 1
::-
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Set
Set
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Set
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
n. KONDISI EKONOMI
a.
Potensi Unggulan Desa
Kegiatan ekonomi desa selama ini masih didominasi oleh sector pertanian dan
perikanan mengingat wilayah desa Air Bajo masih memiliki area Pertanian /
Perkebunan yang luas nya sekitar 60 % dari luas wilayah desa Air Bajo.
Pendapatan masyarakat belum seutuhnya mencukupi kebutuhan hidup karena
harga barang tidak sebanding dengan penghasilan yang didapat mereka serta
masih minimnya bakal keterampilan, upah buruh yang masih kecil serta masih
mahalnya barang-barang kebutuhan sembako. Keadaan tersebut tidak hanya
terjadi diwilayah Desa Air Bajo namun wilayah lain juga keadaannya hampir
sama.
b.
Pertumbuhan ekonomi Desa
Pertumbuhan perekonomian desa masih didominasi oleh sector pertanian dan
perikanan, yang digeluti oleh sebagian besar masyarakat Desa Air Bajo. Dalam
data profil desa 2016 disebutkan bahwa :
 Potensi Umum
: Sedang
 Potensi Sumber Daya Alam
: Sedang
 Potensi Sumber Daya Manusia
: Sedang
 Potensi Kelembagaan
: Baik
 Potensi Sarana dan Prasarana
: Sedang
Dari tingkat pertumbuhan ekonomi diatas, khususnya dibidang pertanian dan
perikanan perlu dikelola secara professional dengan mengandalkan system
pemasaran yang memadai, yang bisa menampung seluruh hasil pertanian dan
perikanan diwilayah Desa Air Bajo, karena kendala selama ini adalah masalah
pemasaran yang kurang baik / harga jual yang rendah.
BAB II
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
A. VISI DAN MISI
 VISI DESA AIR BAJO
“MENJADIKAN DESA AIR BAJO SEBAGAI DESA YANG MAJU ,MANDIRI DAN SEJAHTERA DALAM
BIDANG PERTANIAN DAN PERIKANAN”.
 MISI DESA AIR BAJO
 Meningkatkan keamanan Desa
 Meningkatkan kapasitas dan keterampilan masyarakat dibidabg pertanian dan perikanan
dengan mengedepankan rasa persatuan dan kesatuan
 Meningkatkan akses perekonomian masyarakat utamanya didalam bidang pertanian dan
perikanan
 Meningkatkan kreativitas masyarakat dalam proses pembangunan desa yang berkaitan
dengan bidang sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, ekonomi, pertanian,
perikanan, dan keagamaan.
 Membangun sector-sektor industry kecil dan menengah
 Membangun pendidikan formal dan non formal
 Membangun sector parawisata
B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DESA
Berdasarkan peraturan Desa Air Bajo Nomor 04 Tahun 2016 tentang RPJMDesa (sesuai
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa) Desa Air Bajo pada tahun 2016 prioritas
masalah yang harus diselesaikan meliputi masalah pengembangan fisik sarana prasarana,
masalah ekonomi dan masalah sosial budaya. Kegiatan ini sebelum dilaksanakan diadakan
musyawarah perencanaan pembangunan desa terlebih dahulu yang telah menghasilkan
beberapa jenis kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan oleh Desa Air Bajo maupun
Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat. Hasil musrembangdes
dibagi 2 (dua) kegiatan yaitu :
1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah
2. Rencana Pembangunan Tahunan Desa
 Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Merupakan Dokumen penting kegiatan strategis desa dalam melaksanakan kegiatan
pembangunan selama 6 (enam ) Tahun kedepan yang mengacu pada APBDesa. Jenis
pembangunannya memerlukan dana besar dan kegiatan ini pelaksanaan sepenuhnya
dibiayai dari dana desa APBD II (APBD Kabupaten) dana dari Provinsi (APBD Provinsi)
maupun dari pihak lain. Diantaranya adalah untuk kegiatan sarana prasarana skala Desa.
Untuk tahun anggaran 2016 diarahkan kelokasi pembangunan, Normalisasi Pembangunan
Ekonomi produktif masyarakat , kesehatan dan pembukaan Jalan Usaha Tani.
Mengingat pendapatan masyarakat desa Air Bajo masih belum sejahtera, maka kegiatan
pemagaran rumah masyarakat miskin / Bedah Rumah sangat diharapkan bantuan dari
pemerintah,pemerintah pusat maupun daerah, agar lingkungan jadi bersih tidak kumuh
dan merupakan pemukiman yang layakn huni.
Kegiatan kerohanian yaitu pembangunan dan Renovasi Masjid maupun Musholla yang
ada.serta kegiatan olah kanuragan dan penkaderan,
 Rencana Kerja Tahunan Desa
Merupakan rencana pembangunan jangka pendek atau tahunan yang kegiatannya
dilaksanakan berdasarkan APBDesa yang telah ditetapkan dengan BPD untuk
dilaksanakan pada tahun anggaran tersebut yang didanai oleh dana desa dengan dana
PAD, dana ADD dan Swadaya masyarakat yang tidak mengikat serta Bantuan Dana
Perimbangan Dari Kabupaten , propinsi Dan Pusat. Kegiatan ini merupakan bagian dari
Rencana Pembangunan Jangka Menengah yang kegiatannya pertahun. Kegiatan yang
diagendakan untuk kegiatan pembangunan jangka pendek adalah :
 Pembangunan Jalan Produksi
 Pembuatan Jalan Usaha Tani
 Pembangunan Jaringan Airbersih
 Pembangunan Kantor Dea
 Bantuan Permodalan
 Bantuan Bibit ternak
 BAntuan Pembuatan Kandang Ternak
 Bantuan Kelompok-Kelompok Tani,nelayan ,dan peternakan
 Pembangunan RKB SD
 Pembangunan Halaman SMP
 Penimbunan Lokasi Perumahan
 Pembangunan Tapal Batas Desa
 Pembangunan Pos PAD
3. Arah Kebijakan Desa
Sesuai PP Nomor 47 tahun 2016 tentang Desa pasal 67 disebutkan bahwa :
 Penyelenggaraan urusan pemerintah desa yang menjadi kewenangan desa didanai
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, bantuan Pemerintah dan bantuan
Pemerintah Kabupaten.
 Penyelenggaraan urusan pemerintah Daerah yang diselenggarakan oleh pemerintah
Desa didanai dari Anggaran Pendapatan dab Belanja Daerah (APBD).
 Penyelenggaraan urusan pemerintah Pusat yang diselenggarakan oleh pemerintah
Desa didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
 Keuangan Desa merupakan semua hak dan kewajiban desa dalam rangka
penyelenggaran pemerintah desa yang dapat dinilai dengan uang, dan keuangan desa
merupakan bagian dari proses Musrembang Desa. Kebijakan pemerintah Desa Air
Bajo dilakukan dengan mempertimbangkan keuangan desa yang ada. Untuk itu
harapan dari pemerintah desa Air Bajo masalah dana bantuan dari pemerintah
Kabupaten Buton Tengah , maupun dari pemerintah Pusat terus diperbesar untuk
menyelesaikan beberapa kegiatan pembangunan yang ada didesa baik fisik maupun
non fisik. Semua kegiatan pembangunan desa harus sepenuhnya didukung oleh
masyarakat sesuai dengan kemampuan masyarakat itu sendiri.
 Pengelolaan Belanja Desa
a. Pendapatan Desa
Pendapatan Desa sebagaimana meliputi semua penerimaan uang melalui rekening
desa yang merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu
dibayar kembali oleh Desa. Perkiraan pendapatan Desa disusun berdasarkan
asumsi realisasi pendapatan Desa tahun sebelumnya dengan perkiraan
peningkatan berdasarkan potensi yang menjadi sumber Pendapatan Asli Desa.
Bagian dana perimbangan, bantuan keuangan dari pemerintah, pemerintah
provinsi dan pemerintah Kabupaten,hibah dan sumbangan pihak ketiga.
b. Belanja Desa
Belanja Desa sebagaimana dimaksud meliputi semua pengeluaran dari rekening
desa yang merupakan kewajiban Desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak
akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa.
Belanja sesuai dengan Permendagri Nomor 113 tahun 2014 tentang Pengelolaan
keuangan Desa terdiri dari
1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan
2. Bidang Pembangunan
3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat
5. Hal-hal Lain yang bersifat segra dan mendesak (tak terduga).
c. Pembiayaan
Pembiayaan Desa sebagaimana dimaksud meliputi semua penerimaan yang perlu
dibayar kembali dan pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun
anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun anggaran berikutnya. Namun
demikian dalam RKPDesa tahun 2016 ini pemerintah desa Air Bajo belum dapat
menyusun kebijakan pembiayaan secara rinci disebabkan disamping system baru
bjuga belum disusunnya perubahan dan atas perhitungan APBDesa tahun 2016.
Pembiayaan Desa sebagaimana dimaksud terdiri dari :
a. Penerimaan pembiayaan, dan;
b. Pengeluaran pembiayaan.
Penerimaan pembiayaan sebagaimana diatas, meliputi :
a. Sisa lebih penghitungan anggaran (SILPA) tahun sebelumnya;
b. Pencarian dana cadangan;
c. Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan ;
d. Penerimaan Tunjangan.
Pengeluaran pembiayaan sebagaimana diatas, mencakup :
a. Pembentukan dana cadangan;
b. Penyertaan modal Desa;
c. Pembayaran utang.
Kebijakan Umum Anggaran
Kebijakan anggaran langsung maupun tidak langsung sepenuhnya mengacu pada
kemampuan keuangan Desa Air Bajo yang tertuang dalam APBDes yang besarnya
disesuaikan dengan kemampuan keuangan desa serta memperhatikan hasil
Musrembang Des dan skala prioritas. Kegiatan ini dilakukan dengan melihat index
anggaran kegiatan yang dikeluarkan pemerintah Kabupaten Buton.Tengah Dan
tidak boleh bertentangan dengan kebijakan Pemerintah. Mengingat Dana Desa (
DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) merupakan dana stimulun yang harus didukung
dengan pendapatan asli desa serta partisipasi masyarakat sepenuhnya. Karen
prinsip pembangunan desa adalah dari ,masyarakat oleh masyarakat dan sematamata untuk kesejahteraan masyarakat Desa Air Bajo khususnya.
Program-program pembangunan desa dilakukan dengan usulal-usulan dari tingkat
dusun yang di musyawarahkan. Dan ditampung pada kegiatan musyawarah Desa /
MusrenbangDes. Semua program kegiatan ini dijadikan bank data kegiatan
pembangunan berkala. (terlampir pada lampiran jenis kegiatan pembangunan
desa Air Bajo). Kegiatan pembangunan fisik untuk Desa Air Bajo masih sekitar
sarana dan prasarana Pemerintahan. Perhubungan yang mengacu pada Documen
MusrenbangDes. Mengingat Desa Air Bajo merupoakan Desa yang potensial maka
kegiatan sarana dan prasarana masih menjadi prioritas ataupun agenda kegiatan
pembangunan fisik desa yang pelaksanaan sepenuhnya oleh masyarakat itu
sendiri. Dari Pemerintah desa hanya menampung / menfasilitasi kemudian usulan
tersebut dimasukkan dalam agenda pembangunan. Dan yang lebih penting lagi
adalah melihat keuangan yang ada. Karena faktor ini yang mendukung
sepenuhnya berbagai kegiatan yang ada. Setelah semua kegiatan sarana dan
prasarana desa sukses dilaksanakan. Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah
kegiatan non fisik dalam desa Air Bajo (tertuang dalam document
MusrenbangDes). Semua program ini sukses sepenuhnya harus didukung dengan
professional dan tidak melanggar ketentuan karena semua kegiatan ini harus
mendapatkan dukungan dari berbagai pihak khususnya masyarakat,instansiinstansi terkait yang ada serta pemerintah Kabupaten ButonTengah pada
umumnya.
Harapan kami pada semuanya khususnya masyarakat Desa Air Bajo yang terkait
dalam kegiatan-kegiatan ini marilah bersama-sama melakukan semua kegiatan ini
dengan tulus dan ikhlas. Dan semata –mata hanyalah untuk kepentingan bersama
bukan untuk kepentingan golongan, kelompok ataupun idiologi.
C. PRIORITAS DESA
Pelaksanaan pembangunan dalam desa untuk tahun 2016 tidak banyak yang dilaksanakan
kegiatannya pekerjaan tersebut masih mengandalkan dana desa dari pemerintah dana ADD
dari APBD Kabupaten
dan Dana Blorgrand dari Propinsi. Prioritas desa selalu
dimusyawarahkan dalam MusrenbangDes disetiap tahun dan mengacu pada RPJMDes.
Semua pelaksanaan pembangunan didesa menggunakan ketentuan skala prioritas desa,
pekerjaan fisik/bangunan umum, jalan desa, talud dan lain-lain dan pelaksanaan pekerjaan
non fisik.(penguatan, ekonomi masyarakat, kelompok ekonomi desa, kegiatan perekonomian
desa).
Setelah semua pelaksanaan pembangunan fisik dan non fisik selesai, maka kegiatannya
diarahkan pada peningkatan sumber daya masyarakat Desa Air Bajo.
Prioritas kebijakan program pembangunan Desa Air Bajo yang tersusun dalam RKP Desa
tahun2016 sepenuhnya didasarkan pada berbagai permasalahan sebagaimana tersebut
dalam rumusan masalah diatas. Sehingga diharapkan prioritas program pembangunan yang
akan dilaksanakan pada tahun 2016 nantinya benar-benar berjalan efektif. Untuk
menanggulangi permasalahan dimasyarakat, terutama upaya meningkatkan keberpihakkan
pembangunan terhadap kebutuhan hak-hak masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan,
pendapatan dan lain-lain. Dengan demikian arah dan kebijakan pembangunan desa secara
langsung dapat berperan aktif menanggulangi kemiskinan pada level desa. Rumusan prioritas
kebijakan program pembangunan desa Air Bajo secara detail dikelompokkan sebagai berikut :
 Prioritas program pembangunan skala desa
Prioritas pembangunan skala desa merupakan program pembangunan yang sepenuhnya
mampu dilaksanakan oleh desa kemampuan tersebut dapat diukur dari ketersediaan
anggaran desa, kewenangan desa, dan secara teknis dilapangan desa mempunyai sumber
daya. Adapun program dana kegiatan pembangunan tersebut meliputi :
1. Bidang pengembangan wilayah :
1.1. Pembangunan Jalan produksi
1.2. Pembangunan Sarana Air Bersih
1.3. Pembangunan Jalan Lingkungan
1.4. Pembangunan Pos PAD
1.5. Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jalan.
2. Bidang Ekonomi :
2.1. Pelatihan pembuatan kue agar agar
2.2. Pelatihan menjahit
2.3. Bantuan Pembangunan Kandang ternak
2.4. Bantuan Bibit Ternak
2.5. Bantuan Kelompok Tani
2.6. bantuan kelompok Nelayan
2.7. Batuan Kelompok Peternakan
2.8. Bantuan Modal Usah
3. Bidang sosial budaya
3.1 Pembangunan Sanggar Seni dan Budaya
3.2 Bantuan bea siswa bagi anak TK dan SD/MI bagi keluarga tidak mampu
3.3 Santunan anak yatim
3.4 Bantuan kegiatan sosial, PHBI dan Bencana Alam
 Prioritas Program Skala Kecamatan / Kabupaten
Prioritas program pembangunan skala Kecamatan / Kabupaten merupakan program dan
kegiatan pembangunan yang merupakan kebutuhan riil masyarakat desa Air Bajo tapi
pemerintah desa tidak mampu melaksanakan. Hal ini disebabkan :
Pertama : kegiatan tersebut secara peraturan perundang-undangan bukan wewenang
desa.
Kedua : secara pembiayaan tidak mampu membiayai karena jumlahnya terlalu besar
Ketiga : secara sumber daya didesa tidak tersedia secara mencukupi baik SDM maupun
sarana pendukung lainnya.
Berdasarkan pertimbangan diatas, maka prioritas pembangunan tersebut dibawa melalui
forum
musyawarah
perencanaan
pembangunan
ditingkat
Kecamatan
(MUSREMBANGCAM) oleh delegasi peserta Air Bajo yang dipilih secara parsitipatif pada
forum MusrenbangDes dan ditetapkan dengan keputusan Kepala desa.
Adapun program dan kegiatan tersebut adalah :
1. Bidang Pembangunan :
a. Pembuatan Jalan Usaha Tani
b. Pembuatan Jalan Nelayan
c. Pembuatan Gedung seni dan budaya
d. Pembuatan Jalan lingkungan
e. Pembuatan MCK
f. Pembangunan RKB SD
g. Pembangunan Perumahan Guru
h. Penimbunan Halaman SMP
i. Penimbunan Lokasi Pemukiman
j.
k.
l.
m.
Pembangunan Jalan Pemukiman
Pembangunan Kantor Desa
Pengaspalan Jalan Poros
Pembangunan Tambatan Perahu
2. Bidang Pemberdayaan Masyarakat
a. Pengadaan alat tangkap ikan
b. Pengadaan balai benih
c. Pengadaan kebun Bibit rumput laut
d. Pelatihan pembuatan kue agar agar
e. Pembangunan Tambak Rakyat
3. Bidang Pembinaan social dan Budaya :
a. Pengadaan perlengkapan seni dan Budaya
b. Pengadaan alat Olah raga
c. Pelatihan Pembuatan Minyak Kelapa
d. Bantuanperpustakaan Desa
4. Bidang Kesehatan
a. Pembangunan MCK Umum
b. Pembangunan Srana Air Bersih
BAB III
KEWENANGAN DESA
A. KEWENANGAN HAK ASAL USUL DESA
Berdasarkan undang-undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
yang telah diubah dengan UU Nomor 6 Tahun 2014,bahwa yang yang dimaksud dengan
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain ,selanjutnya disebut
desa ,adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur urusan pemerintahan , kepentingan masyarakat setempat,
berdasarkan prakarsa masyarakat,hak asal usul danatau hak tradisional yang diakui dan
dihormati dalam system pemerintahan Negara Ksatuan Republik Indonesia. Dalam konteks
penyelenggaraan pemerintahan desa, dalam melaksanakan tugas pelayanan pembangunan
desa serta pembinaan masyarakat maka desa selain memiliki sumber pendapatan asli desa
yang bersumber dari APBN yang disebut dengan dana desa menurut undang-undang Nomor
32 tentang pemerintahan Daerah, Desa juga berhak untuk mendapatkan Alokasi Dana Desa
umum yang diterima oleh Daerah.
Di era otonomi pemerintahan Desa Air Bajo juga melaksanakan kegiatan otonomi tersebut.
Indikatornya adalah penggalian potensi desa yang ada. Namun usaha tersebut masih jauh
dari harapan pemerintah desa Air Bajo karena masih kurangnya factor pendanaan, SDM,
pendapatan masyarakat desa serta pendapatan asli desa . Desa Air Bajo yang saat ini telah
Mendapatkan Suntika Dana APBN dan ADD telah Dapat Menjawab sedikit permasaalahan
yang ada di desa walaupun belum maksimal,sehingga perlu dukungan Pemerintah,
Pemerintah Daerah dan seluruh Lapisan Masyarakat seperti gotong royong dan swadaya
masyarakat.
1. Pelaksanaan kegiatan
Program-program pembangunan desa dilakukan dengan usulan-usulan dari tingkat Dusun
yang dimusyawarahkan. Dan ditampung pada kegiatan rapat dusun / RW kemudian
antar usulan-usulan dari dusun /RW tersebut dibawa dalam MusrenbangDesa.
Semua program kegiatan ini dijadikan bank data kegiatan pembangunan berskala desa .
(terlampir pada lampiran jenis kegiatan pembangunan Desa Air Bajo). Kegiatan
pembangunan fisik untuk Desa Air Bajo masih sekitar sarana dan prasarana yang
mengacu pada dokumen MusrenbangDes. Pemerintahan masih menjadi prioritas
ataupun agenda kegiatan pembangunan fisik desa, yang pelaksanaan sepenuhnya oleh
masyarakat itu sendiri. Dari pemerintah desa hanya menampung / menjembatani
kemudian usulan tersebut dimasukkan dalam agenda pembangunan. Dan yang lebih
penting lagi adalah melihat keuangan yang ada. Karena faktor ini yang mendukung
sepenuhnya dari berbagai kegiatan yang ada tertuang dalam dokumen MusrenbangDes.
Semua program ini sukses sepenuhnya harus didukung dengan professional dan tidak
melanggar ketentuan. Karena semua kegiatan ini harus mendapatkan dukungan dari
berbagai pihak khususnya masyarakat, instansi-instansi terkait yang ada serta Pemerintah
Kabupaten Buton Tengah pada umumnya.
2. Tingkat Pencapaian
Keberhasilan suatu pembangunan didesa tidak lepas dari peran serta masyarakat, dengan
dukungan swadaya pun belum mampu atau belum bisa diukur berhasil apabila
pelaksanaan pembangunan tersebut hanya mengandalkan swadaya. Intinya harus ada
kebersamaan, saling pengertian, saling percaya dan saling mempunyai rasa memiliki.
Di Desa Air Bajo tingkat pencapaian pembangunan yang paling menonjol adalah
pelaksanaan kegiatan gotong royong, Dana Desa dan Alokasi Dana Desa, Meski dana
tersebut belum cukup lumayan namun dukungan swadaya berjalan sangat baik.
Konstribusi masyarakat terhadap pembangunan juga sangat besar sedangkan
pelaksanaan dana desa , ADD dirasa belum optimal. Hal ini terjadi karena dana desa dan
ADD dananya terbatas. Penggunaan dana desa dan ADD diperuntukkan untuk
pemeliharaan-pemeliharaan serta pekerjaan baru tapi skala kecil.
Tingkat pencapaian juga belum masuk 100%. . Dana Desa Dan ADD tingkat pencapaian
pelaksanaannya ditopang dengan PAD, namun mengingat Pendapatan Asli Desa Air Bajo
masih kecil pelaksanaan APBDesa masih jauh dari harapan.
3. Satuan Pelaksanaan kegiatan Desa
Dalam susunan organisasi dan tata kerja Pemerintahan Desa,
Desa Air Bajo
pelaksanaannya mengacu pada peraturan Daerah Kabupaten Buton Tengah Nomor 09
tahun 2016. Mengingat luas wilayah desa yang sedang, maka susunan organisasi dan
tata kerja pemerintah desa Air Bajo menggunakan pola minimal. Semua pelaksanaan
kegiatan pemerintah sesuai aturan yang berlaku. Dari Kepala Desa hingga ke RT / RW
berjalan dengan baik. Begitu juga dengan Lembaga-lembaga desa yang ada.
Pelaksanaan kegiatannya sesuai pekerjaannya masing-masing yang telah di atur
menggunakan susunan organisasi dan tata kerja tahun 2016.
a. Dibidang Pemerintahan dan kemasyarakatan adalah Pemerintah Desa
b. Dibidang Pembangunan adalah LPM/TPKD dan BKM
c. Dibidang legislasi dan pengawasan adalah BPD
4. Data Perangkat Desa :
No
Nama
Jabatan
1.
SAIFUL
Kepala Desa
2.
MUH. NASHRULLAH
Sekretaris Desa
3.
SULAWI TARMIN
Kasi Kemasyarakatan dan Kesra
4.
FAHUDDIN,SH
Kasi Pemerintahan dan Trantib
5.
TRI FARDANI PUTRA
Kaur. Pemberdayaan dan Pembangunan
6.
HUSNI
Kaur Perencanaan dan Keuangan
7.
MUH. AMIRULLAH
Kaur. Umum Aparatur Desa dan Aset
8.
HAZRUN
RW 1 / Kepala Dusun Air Bajo
9.
WA SAOFU
RW 2 / Kepala Dusun Wakaito
10. LA ANGGO
RW 3 / Kepala Dusun Wanaasi
Daftar Anggota BPD
No
Nama
Jabatan
1.
ARMAN ULI
Ketua BPD
2.
HAINUDDIN
Sekretaris
3.
LA RADANI
Bendahara
4.
MURHAN
Anggota
5.
LA MAI
Anggota
Daftar Anggota LPM
No
Nama
Jabatan
1.
FIRDAUS
Ketua
2.
MUSLINA
Wakil Ketua
3.
LA NABA
Sekretaris
4.
USMAN
Bendahara
5.
HARFIN
Bidang Pembinaan dan Diklat
5.
Alokasi dan Realisasi Anggaran
Semua angaran yang telah dituangkan dalam APBDesa sering kali belum bisa sesuai rencana.
Kejadian ini tidak hanya terjadi di Desa Air Bajo, didesa/ wilayah lain juga keadaannya tidak jauh
berbeda. Semua pelaksanaan kegiatan didesa, dana dialokasikan pada pekerjaan yang dianggap
perlu dan darurat. Pekerjaan yang pelaksanaannya menggunakan dana yang besar diajukan
kepemerintah Kabupaten Buton dan Pemerintah Provinsi.
Realisasi pekerjaan pembangunan didesa menunggu anggaran yang telah ditetapkan. Dan
apabila masih kurang / lebih diadakan perubahan anggaran sesuai ketentuan.
a. Pendapatan Desa
Pendapatan Desa sebagaimana meliputi semua penerimaan uang melalui rekening desa
yang merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu di bayar
kembali oleh desa.
Perkiraan pendapatan desa disusun berdasarkan asumsi realisasi pendapatan desa tahun
sebelumnya dengan perkiraan peningkatan berdasarkan potensi yang menjadi sumber
pendapatan asli desa. Bagian dana perimbangan, bantuan keuangan dari pemerintah,
pemerintah provinsi, Pemerintah Kabupaten, hibah dan sumbangan pihak ketiga.
Adapun asumsi pendapatan desa Air Bajo tahun anggaran 2016 sebesar
Rp.1.074.427.404,0 (satu miliar delapan puluh jutasembilan ratus dua belas ribu seratus
tigabelas rupiah) yang berasal dari :
1. Pendapatan Asli Desa Sebesar
: Rp. 88.000.000,0
2. ADD sebesar
: Rp. 342.871.799,0
3. DD
: Rp. 627.816.911,0
4. Silpa Tahun Lalu
: Rp
738.694,0
5. Dana blogren
: Rp. 15.000.000,0
b. Belanja Desa
Belanja Desa sebagaimana dimaksud meliputi semua pengeluaran dari rekening desa
yang merupakan kewajiban Desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan
diperoleh pembayarannya kembali oleh desa.
Belanja sesuai dengan Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 terdiri dari :
1) Penyelenggaraan Pemerintahan
: Rp . 281.871.500,0
2) Pelaksanaan Pembagunan
: Rp. 657.957.330,0
3) Pembinaan Kemasyarakatan
: Rp. 76.000.000,0
4) Pemberdayaan Masyarakat
: Rp. 56.000.000,0
5) Bidang tak terduga
: Rp. 1.859.581,0
6) Silpa
: Rp.
738.694,0
Untuk tahun anggaran 2016 Total belanja desa Air Bajo sebesar 2016 sebesar Rp.
1.073.688.411,0 (satu miliar tujuh puluh tiga juta enamratus delapan puluh delapan ribu
empat ratus seblas rupiah) yang berasal dari :
1. Penyelenggaraan Pemerintahan sebesar
28,20 %
2. Pelaksanaan Pembangunan
71,53 %
3. Dana cadangan
0,07 %
c. Pembiayaan
Pembiayaan Desa sebagaimana dimaksud meliputi semua penerimaan yang tidak perlu
dibayar kembali , baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun
anggaran berikutnya. Namun demikian dalam RKPDesa tahun 2016 ini pemerintah desa
Air Bajo belum dapat menyusun kebijakan pembiayaan disebabkan disamping system
baru bjuga belum disusunnya perubahan dan perhitungan APBDesa tahun 2016.
Pembiayaan Desa sebagaimana dimaksud terdiri dari :
a. Penerimaan pembiayaan, dan;
b. Pengeluaran pembiayaan.Penerimaan pembiayaan sebagaimana diatas, meliputi :
a. Sisa lebih penghitungan anggaran (SILPA) tahun sebelumnya;
b. Pencarian dana cadangan;
c. Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan ;
d. Penerimaan Tunjangan.
Pengeluaran pembiayaan sebagaimana diatas, mencakup :
a. Pembentukan dana cadangan;
b. Penyertaan modal Desa;
c. Pembayaran utang.
6. Proses Perencanaan Pembangunan
Dalam pelaksanaan pembangunan didesa Air Bajo, sistim gotong-royong masih berjalan dan
terus dipertahankan. Dalam hal ini gotong-royong masih menjadi sarana kerja sama antar
warga dan menjalin kebersamaan dalam pelaksanaan pembangunan. Sebelum pelaksanaan
pekerjaan dilakukan terlebih dahulu diadakan musyawarah diantara pelaksana kegiatan
bersama elemen masyarakat ditingkat RT / Lokasi / wilayah yang akan dibangun. Selanjutnya
hasil musyawarah tersebut dilaporkan ketingkat desa, kemudian dalam Murenbang
dimasukkan dalam agenda pembangunan dan didata menjadi rencana kerja tahunan desa.
Selanjutnya dimasukkan kedalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dengan
usulan dari masyarakat dan diprioritaskan pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan
kemampuan desa.
7. Sarana dan Prasarana
Dalam rangka pemerataan pembangunan desa menuju kemandirian desa dan meningkatnya
kesejahteraan masyarakat desa diperlukan parsitipasi dari seluruh masyarakat melalui
pembangunan skala desa. Untuk mendukung pelaksanaan program tersebut diperlukan
sumber dana yang dibutuhkan untuk menjaga membangun sarana dan prasarana desa.
Bangunan-bangunan yang ada khususnya bangunan sarana umum, sarana Ibadah harus
mengikuti perkembangan penduduk desa untuk itu perlu direnovasi / diperluas supaya bisa
menampung dan mengimbangi jumlah penduduk.
Sumber utama dalam pelaksanaan pembangunan didesa Air Bajo masih mengandalkan
swadaya masyarakat yang dihasilkan dari kegiatan tersebut antara lain :
a. Penyelenggaraan Pemerintah Desa dalam melayani masyarakat desa diharapkan lebih
optimal sesuai kewenangannya.
b. Lembaga-lembaga kemasyarakatan didesa dapat meningkatkan kemampuannya dalam
hal perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan sarana dan prasarana
desa bersama dengan pemerintah desa.
c. Diharapkan dari pelaksanaan pekerjaan disetiap pembangunan sarana dan prasarana
pendapatan, kesempatan bekerja masyarakat ada.
d. Parsitipasi swadaya dana dan gotong-royong tenaga / material menjadi lebih optimal.
8. Permasalahan dan penyelesaian
Setiap pelaksanaan kegiatan pembangunan dipastikan ada kendala . ini dikarenakanya
kurangnya pemahaman masyarakat tentang pelaksanaan pembangunan tersebut. Sedangkan
swadaya dan gotong-royong ada beberapa masalah. Untuk menyelesaikan pelaksanaan
kegiatan tersebut diadakan musyawarah agar masyarakat mendukung sepenuhnya dan
parsitipatif lebih ditekankan kepada masyarakat. Agar semua masyarakat merasa ikut
memiliki pada pekerjaan tersebut dan diharapkan sesuai rencana kerja yang ada. Semua
keputusan diserahkan kepada masyarakat dalam penggalian dana ataupun swadaya.
Parsitipasi dan gotong-royong ditekankan pada masyarakat dan dilakukan sosialisasi pada
masyarakat agar semua pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan rencana.
Rumusan permasalahan yang cukup besar ditingkat desa bukan semata-mata disebabkan
oleh internal desa melainkan juga disebabkan permasalahan makro baik ditingkat
Kecamatan, Kabupaten, Provinsi maupun Pemerintah Pusat. Permasalahan yang terjadi akan
semakin besar manakala tidak pernah dilakukan identtifikasi permasalahan sesuai sumber
penyebab masalah beserta tingkat signifikasinya secara parsitipatif. Ketidak
cermatanmengidentifikasi permasalahan sesuai suara masyarakat secara tidak langsung
menghambat efektivitas dan efisiensi perencanaan program pembangunan yang pada
akhirnya efisiensi anggaran.
Dalam RKP Desa tahun 2016 permasalahan Desa Air Bajo dikelompokkan menjadi beberapa
catatan sebagai berikut.
a. Berdasarkan Evaluasi Pembangunan Tahun Sebelumnya
Evaluasi hasil pembangunan tahun sebelumnya dilakukan melalui analisa terhadap
kesesuaian antar program dan kegiatan yang terdapat dalam RKPDesa dan APBDesa
tahun 2016 dengan implementasi pelaksanaan pembangunan tahun 2016 dari hasil
analisa tersebut diperoleh beberapa catatan sebagai berikut :
1. Untuk bidang pengembangan wilayah/fisik belum terrealisasisepenuhnya
2. Untuk bidang ekonomi belum terrealisasi sepenuhnya
3. Untuk sosial budaya
Dalam bidang sosial budaya terdapat beberapa kegiatan yang di RKPDesa tahun 2016
dan APBDesa tahun 2016 belum dapat diselesaikan yaitu :
1. Bantuan bea siswa untuk anak SD dan SMP dari keluarga miskin sebanyak 15 anak
2. Pemberian bantuan pembelian PMT bagi Posyandu belum sesuai dengan alokasi
anggaran dalam APBDesa tahun 2016.
Kedua kegiatan tersebut belum sepenuhnya dapat direalisasikan karena
perolehan ADD yang diterima desa sangat minim ditahun2016.
b. Berdasarkan RPJMDes
Berdasarkan peraturan Desa Air Bajo Nomor 2 Tahun 2016 tentang RPJMDesa desa Air
Bajo pada tahun 2016 prioritas masalah yang harus diselesaikan meliputi masalah
pengembangan fisik, masalah ekonomi dan masalah sosial budaya. Secara rinci
permasalahan tersebut adalah :
1. Masalah pengembangan wilayah
2. Masalah ekonomi
3. Masalah sosial budaya
c. Berdasarkan prioritas kebijakan supra Desa
RKP desa sebagai satu kesatuan mekanisme perencanaan daerah dalam proses
penyusunannya harus juga memperhatikan prioritas kebijakan pembangunan daerah
mulai dari evaluasi renja kecamatan ataupun hasil evaluasi hasil pelaksanaan RKP Daerah
tahun sebelumnya serta prioritas kebijakan daerah tahun berikutnya. Masukan ini mutlak
agar RKPDesa benar-benar mendorong terwujudnya Visi Misi daerah secara menyeluruh.
Berdasarkan hasil paparan terkait dengan prioritas kebijakan pembangunan daerah,
maka penekanan masalah diprioritaskan bagaimana daerah secara efektif mampu
mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan pendapatan masyarakat melalui
optimalisasi pengembangan sektor ekonomi rakyat. Disamping itu untuk mendukung
tercapainya prioritas tersebut perlu didukung Sumber Daya Manusia melalui peningkatan
APK dan APM pada sektor pendidikan serta peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.
d. Berdasarkan analisa keadaan darurat
Analisa keadaan darurat dilakukan untuk mengantisipasi bagaimana permasalahan yang
muncul secara tiba-tiba baik disebabkan oleh bencana alam dan ataupun sebab lain yang
apabila tidak diatasi akan semakin menimbulkan masalah bagi masyarakat. Berdasarkan
analisa pemerintah desa dan laporan yang disampaikan oleh masyarakat ada beberapa
masalah yang mendesak yang secepatnya harus diatasi oleh pemerintah desa.
Masalah tersebut meliputi :
- Bencana Angin Putting Beliung
- Bencana Kebakaran
- Hempasan Ombak/ Air Pasang
- Bencana Kekeringan / gagal Panen
B. Urusan Pemerintah yang diserahkan Kabupaten
1. Pelaksanaan Kegiatan
Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota
terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan wajib adalah urusan pemerintahan
yang wajib diselenggarakan oleh Pemerintah daerah Kabupaten , yang terkait dalam
pelayanan dasar dalam hal pelaksanaan kegiatannya pemerintah desa berhasil
menyelenggarakan pelayanan . Keadaan geografis desa Air Bajo jangkauan keibukota
Kecamatan yang sangat dekat (12km) hal ini dapat mempengaruhi pelaksanaan
pemerintahan desa. Pelaporan-pelaporan data tidak menemui kendala dan tepat waktu.
Terkait perencanaan pembangunan yang berskala besar didesa diserahkan kepada
pemerintah Kabupaten lewat RPJM. Sedangkan kegiatan pemerintahan desa yang
berskala kecil pelaksanaannya dilakukan oleh desa. Ini disebabkan karena kecilnya
pendapatan asli desa. Harapan kami ssemua perencanaan pembangunan tertuang dalam
RPJM terlaksana dan didukung dari pihak Pemerintah. Pemerintah Daerah dan
Pemerintah Daerah Kabupaten Buton Tengah .
2. Tingkat Pencapaian
Keberhasilan pelaksanaan program desa tidak lepas dari peranserta masyarakat yang
nyata. Dipekerjaan ini semua elemen masyarakat desa harus bersatu padu melaksanakan
semua pelaksanaan program desa.
Dalam hal pelaksanaan pembangunan fisik maupun nonofisik sebetulnya sudah dirasakan
berhasil. Adapun terdapat kekurangan merupakan hal yang biasa didalam pelaksanaan
suatu program desa.
Pelaksanaan Dana desa dan ADD ditahun 2016 dana yang dianggarkan untuk program
pembangunan sepenuhnya diserahkan ke Desa . Dari pemerintah Desa Air Bajo swadaya
lebih ditekankan sekali, mengingat parsitipasi mereka sangat dibutuhkan namun pada
pelaksanaannya hal tersebut juga sering terhambat. Hal ini dikarenakan masih ada
masyarakat yang kurang paham ataupun karena yang lainnya. Akan tetapi hal tersebut
tidak menjadi masalah bagi pelaksanaan program pembangunan maupun program yang
lainnya.
3. Program dan kegiatan
Dalam rangka mendukung program pemerintah baik pemerintah propinsi maupun
pemerintrah kabupaten , kami dari jajaran pemerintah desa beserta lembaganya sering
diadakan sosialisasi pelaksanaan program. Bagaimanapun juga kontribusi masyarakat
sangat diperlukan dalam setiap program pemerintah.
Berikut disampaikan data-data pembangunan desa ditahun 2016
a. Pembangunan Jaringan Air Bersih
b. Bantuan Modal Usahan
c. Pembangunan Kandang ternak
d. Bantuan Bibit Ternak
e. Pembangunan gedung RKB SD
f. Pembangunan Jalan Produksi
g. Penimbunan Lokasi Pemukiman
h. Pembagunan Halaman SMP
4. Satuan Pelaksanaan Kegiatan Desa
Dalam pelaksanaan setiap program desa dari jajaran pemerintah Desa Aor Bajo
melaksanakan ketentuan yang ada. Dari masing-masing perangkat hingga ketingkat RT
melaksanakannya. Namun dalam kegiatan masih terdapat hambatan-hambatan. Keadaan
tersebut memang tidak hanya terjadi diwilyah desa Air Bajo. Bagi pemerintah desa Air
Bajo ada seorang atau sekelompok orang yang belum menerima program desa
merupakan pekerjaan yang harus dicari penyelesaiannya.
Diantara kelompok masyarakat tersebut pekerjaan dibagi menurut tugas, wewenang
serta jabatannya dalam menyelesaikan masalah didesa. Dan apabila ditingkat desa tidak
ada kesepakatan maka dilanjutkan ketingkat atas.
5. Data Perangkat Desa
Dalam Peraturan Kabupaten Buton Tengah Nomor Tahun 2016 disebutkan bahwa
Pemerintah desa berkedudukan sebagai unsur pelaksana dalam penyelenggaraan
pemerintahan desa. Dalam pelaksanaannya sehari-hari semua kegiatan perencanaan
dikoordinasikan dengan pihak Kecamatan, dan apabila perlu dengan pihak Kabupaten.
Dalam hal ini sesuai dengan kewenangannya jajaran pemerintah desa
menyelenggarakan pelaksanaan program dari semua instansi yang terkait dalam
menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan pelaksanaannya.
a. SAIFUL, jabatan Kepala Desa Air Bajo tugas dan kewenangannya adalah
menyelenggarakan urusan pemerintahan pembangunan ndan kemasyarakatan
yang menjadi kewenangannya menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan
melaksanakan tugas pembantuan dan sebagainnya.
b. MUH. NASHRULLAH, jabatan Sekretaris desa mempunyai tugas menjalankan
administrasi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan didesa
memberikan pelayanan administrative kepada Kepala Desa serta melaksanakan
tugas lain sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. FAHUDDIN,SH, jabatan Kasi Pemerintahan mempunyai tugas melaksanakan
urusan pemerintahan umum administrasi kependudukan, ketentraman dan
ketertiban masyarakat.
d. HUSNI, jabatan Kaur Perencanaan dan keuangan ,
mempunyai tugas
melaksanakan urusan pembangunan, perekonomian dan pelayanan umum yang
meliputi pelaksanaan pembangunan dan Keuangan .
e. MUH. AMIRULLAH, jabatan Kaur Umum mempunyai tugas urusan kemasyarakatan
f. SULAWI TARMIN, Jabatan Kasi Kesra, mempunyai tugas ,merancang , menyusun
melaksanakan tugas kegiatan yang menyangkut kesejahteraan masyaraka
g. TRI FARDANI PUTRA. kasi pemberdayaan dan pembangunan ,bertujuan
melaksanakan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat .
h. HAZRUN, jabatan ketua RW 1 mempunyai tugas menjalankan kepemimpinan
kepala desa di wilayah kerjanya yaitu RW 1.
i. WA SAOFU , jabatan ketua RW 2 mempunyai tugas menjalankan kepemimpinan
kepala desa di wilayah kerjanya yaitu RW 2.
j. LA ANGGO, jabatan ketua RW 3 mempunyai tugas menjalankan kepemimpinan
Kepala Desa di wilayah kerjanya yaitu RW 3.
FUNGSI DAN TUGAS PERANGKAT DESA
a. SAIFUL, jabatan Kepala desa Air Bajo, mempunyai tugas menyelenggarakan urusan
pemerintahan,pembangunan dan kemasyarakatan.
Dalam melaksanakan tugas, Kepala Desa mempunyai fungsi :
 Memimpin penyelenggaraan pemerintah desa berdasarkan kebijakan yang
ditetapkan bersama BPD;
 Mengajukan Rancangan Peraturan Desa;
 Menetapkan peraturan desa yang telah mendapatkan persetujuan bersama BPD;
 Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai APBDesa untuk
dibahas dan ditetapkan bersama BPD;
 Membina kehidupan masyarakat desa;
 Membina perekonomian desa;
 Mengkoordinasikan pembangunan desa secara parsitipatif;
 Mewakili desanya didalam dan diluar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa
hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
 Melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
b. MUH. NASURULLAH, jabatan Sekretaris desa mempunyai tugas menjalankan
administrasi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan didesa , memberikan
pelayanan administrative kepada Kepala desa serta melaksanakan tugas lain sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugas, Sekretaris Desa mempunyai fungsi :
 Melaksanakan koordinasi, menyusun program dan petunjuk serta menyusun
laporan terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh perangakat Desa;
 Melaksanakan pengelolaan keuangan, surat menyurat, kearsipan, rumah tangga,
perlengkapan, pelaporan dan pembinaan perangkat desa lainnya;
 Melaksanakan koordinasi penyelenggaraan administrasi
pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan;
 Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala desa;
 Sekretaris Desa mempunyai tugas melaksanakan kegiatan administrasi umum dan
administrasi keuangan.
c. FAHUDDIN,SH jabatan Kasi Pemerintahan dan Trantib mempunyai tugas,
melaksanakan urusan pemerintahan umum, administrasi kependudukan,
ketentraman dan ketertiban masyarakat.
Dalam melaksanakan tugas, Kaur Pemerintahan mempunyai fungsi :
 Pengumpulan,pengolahan dan evaluasi data bidang pemerintahan;
 Pengumpulahan bahan dalam rangka pembinaan masyarakat dan wilayah;
 Pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat dibidang pemerintahan;
 Pemberian bantuan tugas-tugas bidang pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB);
 Pemberian bantuan terhadap pelaksanaan dan pengawasan pemilihan umum
anggota DPR, DPRD, DPD, pemilihan umum Presiden dan wakil Presiden serta
pemilihan umum Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah;
 Melaksanakan tugas-tugas dibidang keagrariaan;
 Menyusun laporan bidang pemerintahan;
 Penyusunan program dan penyelenggaraan pembinaan administrasi
kependudukan;
 Pengumpulan, pengolahan dan evaluasi data bidang ketentraman dan ketertiban;
 Pemberian pelayanan kepada masyarakat bidang ketentraman dan ketertiban;
 Penyelenggaraan kegiatan administrasi perlindungan masyarakat (LINMAS);
 Pemberian bantuan pelaksanaan pengawasan terhadap penyaluran bantuan
kepada masyarakat serta melakukan kegiatan pengamanan akibat bencana alam
dan bencana lainnya;
 Pengusahaan kegiatan yang berkaitan dengan pembinaan kerukunan warga;
 Menyusun bidang ketentraman dan ketertiban;
 Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Desa.
d. TRI FARDANI PUTRA , jabatan Kasi Pemberdayaan dan Pembangunan mempunyai
tugas melaksanakan urusan pembangunan, perekonomian dan pelayanan umum yang
meliputi kebersihan, sarana dan prasarana umum.
Dalam melaksanakan tugas Kaur Pembangunan mempunyai fungsi :
 Pengumpulan, pengolahan dan evaluasi data bidang pembangunan dan
perekonomian;
 Melaksanakan kegiatan pembinaan terhadap perkoperasian, pengusaha ekonomi
kecil dan menengah serta kegiatan perekonomian lainnya dalam rangka
meningkatkan perekonomian masyarakat;
 Pemberian pelayanan kepada masyarakat dibidang pembangunan dan
perekonomian;
 Melaksanakan kegiatan dalam rangka meningkatkan swadaya dan parsitipasi
masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan dan peningkatan perekonomian;
 Melaksanakan pembinaan koordinasi pelaksanaan pembangunan serta menjaga
dan memelihara prasarana dan sarana fisik dilingkungan desa;
 Penyelenggara administrasi pembangunan dan perekonomian didesa;
 Pemberian bantuan pembinaan dan menyiapkan bahan dalam rangka
musyawarah lembaga pemberdayaan masyarakat desa;
 Menyusun laporan bidang pembangunan dan perekonomian;
 Menyusun program dan pembinaan pelayanan kebersihan, keindahan dan
pertamanan;
 Menyusun program dan penyelenggaraan pembinaan sarana dan prasarana fisik
fasilitas umum;
 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.
e. MUH. AMIRULLAH, jabatan sebagai Kaur Umum mempunyai tugas melaksanakan
urusan kemasyarakatan.
Dalam melaksanakan tugas, Kaur Umum mempunyai fungsi :
 Melaksanakan pelayanan kepada masyarakat bidang kemasyarakatan dan
kesejahteraan rakyat;
 Melaksanakan pembinaan dalam bidang keagamaan, kesehatan pendidikan dan
keluarga berencana;
 Pemberian bantuan dalam pengumpulan dan penyaluran dana / bantuan bencana
alam dan bencana lainnya;
 Pemberian bantuan pelaksanaan pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK),
karang taruna, pramuka dan organisasi kemasyarakatan lainnya;
 Melaksanakan pembinaan kegiatan pengumpulan zakat, infaq dan sedekah;
 Pemberian bantuan pelaksanaan pengumpulan dana palang merah Indonesia
(PMI);
 Pemberian bantuan administrasi pelaksanaan nikah, talaq, cerai dan rujuk (NTCR);
 Pemberian bantuan perawatan jenazah;
 Menyusun laporan bidang kemasyarakatan dan kesejahteraan rakyat;
 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.
f. HUSNI . Jabatan kaur Perencanaan dan Keuangan , Melaksanakan urusan Keruangan
desa. :
Dalam melaksanakan tugas, Perencanaan dan Keuangan Desa mempunyai fungsi :
 Melaksanakan koordinasi, menyusun program dan petunjuk serta menyusun
laporan terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh perangakat Desa;
 Melaksanakan pengelolaan keuangan, surat menyurat, kearsipan, rumah tangga,
perlengkapan, pelaporan dan pembinaan perangkat desa lainnya;
 Melaksanakan koordinasi penyelenggaraan administrasi
pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan;
 Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala desa;
 Kaur Adminitrasi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan administrasi umum
dan administrasi keuangan.
g. SULAWI TARMIN, Jabatan Kasi Kesra, mempunyai tugas ,merancang , menyusun
melaksanakan tugas kegiatan yang menyangkut kesejahteraan masyarakat.
Dalam melaksanakan tugasnya Kasi Kesra mempunyai fungsi :
 Melaksanakan koordinasi, menyusun program dan petunjuk serta menyusun
laporan terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa;
 Melaksanakan pengelolaan kegiatan kemasyarakatan , surat menyurat, kearsipan,,
perlengkapan, pelaporan dan pembinaan perangkat desa dfan masyarakat umum
lainnya;
 Melaksanakan koordinasi penyelenggaraan administrasi
pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan;
 Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala desa;
 Kasi Kesra mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat
dan
peningkatan kesejahteraan rakyat.
h. HAZRUN, jabatan Ketua RW 1 mempunyai tugas menjalankan kegiatan kepemimpinan
Kepala Desa diwilayah kerjanya yaitu RW 1.
Dalam melaksanakan tugas, Ketua RW 1 mempunyai fungsi :
 Membantu
melaksanakan
kegiatan
pemerintahan,
pembangunan,
kemasyarakatan serta ketentraman dan ketertiban diwilayah kerjanya yaitu RW 1;
 Membantu pembinaan dan pengawasan pelaksanaan peraturan desa, peraturan
Kepala desa dan keputusan Kepala desa diwilayah kerjanya yaiti RW 1;
 Melaksanakan kebijakan kepala desa lainnya diwilayah kerjanya yaitu RW 1 dan
dalam menjalankan tugasnya Ketua RW dibantu oleh RT yang bertanggung jawab
langsung kepada Kepala Desa, dimana RW 1 dibantu oleh :
RT 1
: HAINUDDIN
RT 2
: NASIR
RT 3
: HUSNI
i.
WA SAOFU, jabatan Ketua RW 2 mempunyai tugas menjalan kan kegiatan
kepemimpinan Kepala Desa diwilayah kerjanya yaitu RW 2.
Dalam melaksanakan tugas, Ketua RW 2 mempunyai fungsi :
 Membantu
melaksanakan
kegiatan
pemerintahan,
pembangunan,
kemasyarakatan serta ketentraman dan ketertiban diwilayah kerjanya yaitu RW 2;
 Membantu pembinaan dan pengawasan pelaksanaan peraturan desa, peraturan
Kepala desa dan keputusan Kepala desa diwilayah kerjanya yaiti RW 2;
j.
 Melaksanakan kebijakan kepala desa lainnya diwilayah kerjanya yaitu RW 2 dan
dalam menjalankan tugasnya Ketua RW dibantu oleh RT yang bertanggung jawab
langsung kepada Kepala Desa, dimana RW 2 dibantu oleh :
RT 1
: Agus La Kati
RT 2
: La Podi
LA ANGGO, jabatan Ketua RW 3 mempunyai tugas menjalankan kegiatan
kepemimpinan Kepala Desa diwilayah kerjanya yaitu RW 3.
Dalam melaksanakan tugas, Ketua RW 3 mempunyai fungsi :
 Membantu
melaksanakan
kegiatan
pemerintahan,
pembangunan,
kemasyarakatan serta ketentraman dan ketertiban diwilayah kerjanya yaitu RW 3;
 Membantu pembinaan dan pengawasan pelaksanaan peraturan desa, peraturan
Kepala desa dan keputusan Kepala desa diwilayah kerjanya yaiti RW 3;
 Melaksanakan kebijakan kepala desa lainnya diwilayah kerjanya yaitu RW 3 dan
dalam menjalankan tugasnya Ketua RW dibantu oleh RT yang bertanggung jawab
langsung kepada Kepala Desa, dimana RW 3 dibantu oleh :
RT 1
: Muh. Aliyasin
RT 2
: Aniru
BAB IV
TUGAS PEMBANTUAN
A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA
Pelaksanaan program pemerintah baik pusat maupun daerah senantiasa dikoordinasikan
dengan pemerintah desa karena salah satu fungsi pemerintah desa adalah pelayanan dn
pelirlindungan masyarakat.
1. Dasar Hukum :
a. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, tambahan Lembaran Negara Nomor 5495);
b. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pembentukan Kabupaten
Buton tengah Di propinsi Sulawesi Tenggara ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5562);
c. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa
d. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber
Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ;
e. Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan
Keuangan Desa;
f. Peraturan Mentri Desa Daerah Tertingal dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2015
Tentang Prioritas Pengggunaan Dana Desa Tahun 2016;
g. Peraturan Bupati Kabupaten Buton Tengah Nomor 28 Tahun 2015 tentang
rincian dana desa setia desa di kabu aten buton tengah Tahun Angaran 2016;
h. Peraturan Bupati Kabuppaten Buton Tengah Nomor 09 Tahun 2016 tentang
Kewenangan hak asal usul desa;
i. Keputusan Bupati Kabupaten Buton Tengah Nomor 20 Tahun 2016 tentang
rincian
Alokasi Dana Desa setiap desa di kabupaten buton tengah Tahun
Angaran 2016. ;
j. Peraturan Desa Air Bajo Nomor 02 Tahun 2016, tentang Rencana Pembangunan
jangka Menengah Desa (RPJM-Des) Air Bajo periode 2016-2022, perubahan atas
peraturan Desa No 10 tahun 2012 tentang RPJMDes 2012-2018
k. Peraturan Desa Air Bajo Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Sumber – Sumber
Pendapatan Asli Desa
2. Instansi Pemberi Tugas
Penyelenggara pemerintahan desa tidak lepas dari pembinaan dari pihak Kecamatan dan
Pemerintahan Kabupaten. Sesuai dengan kedudukannya pemerintahan desa merupakan
pelaksana penyelenggaraan pemerintahan. Dalam pelaksanaan tugas-tugas pembantuan
dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Penyelenggaraan pemerintahan desa
dilaksanakan sesuai kewenangannya, karena desa sesuai peraturan yang ada merupakan
bagian dari pemerintah kabupaten yang melaksanakan penyelenggaraan tugas umum
diantaranya pelaksanaan pembangunan, pemberdayaan masyarakat, penyelenggaraan
ketentraman dan ketertiban umum, pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan
umum dan pelaksanaan tugas pembantuan yang diberikan oleh instansi terkait.
3. Pelaksanaan Kegiatan
Dengan memperhatikan dampak yang timbul
sebagai akibat dari pelaksanaan
penyelenggaraan pemerintahan, apabila dampak yang ditimbulkan bersifat local maka
urusan pemerintahan tersebut menjadi kewenangan Pemerintahan daerah Kabupaten.
Pelaksanaan kegiatan tersebut, didesa Air Bajo berpedoman pada kebijakan pemerintah
kabupaten. Karena pemerintahan desa melaksanakan kegiatannya mengacu pada
Peraturan Desa. Dalam melaksanakan kegiatan Peraturan Desa yang kegiatannya
tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
4. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Dalam melaksanakan suatu peraturan, permasalahan pasti timbul karena dalam
pelaksanaannya terkadang ada sebagian masyarakat yang belum mengerti dan
memahami peraturan tersebut. Pelaksanaan kegiatan desa saat ini masih difokuskan
keinfrastruktur / sarana prasarana masyarakat dan sosial budaya karena kegiatan ini
merupakan skala prioritas desa, dan kegiatan sector ekonomi masyarakat dan lingkungan
penduduk, kegiatan pemugaran rumah tidak layak huni dan lainnya. Dampak yang timbul
dari pelaksanaan peraturan desa biasanya terjadi dalam kelompok masyarakat diwilayah
tersebut. Namun hal ini bisa diatasi dengan pendekatan pada warga masyarakat diberi
pengertian dan lain sebagainya. Dalam pelaksanaan program dan kegiatan desa.
Kontribusi masyarakat sangat dibutuhkan dalam melaksanakan semua kegiatannya.
Seperti kesadaran untuk membayar PBB masih rendah untuk tahun 2016 perolehan PBB
sebesar :
Tahun
Jumlah WP
Nominal
Realisasi
%
2012
173
1.700.000,0
1.700.000,0
100
5. Sumber dan Jumlah Anggaran yang digunakan
Dalam rangka pemerataan pembangunan desa menuju kemandirian desa serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, perlu adanya parsitipasi dari seluruh
warga masyarakat. Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan desa dan kegiatan
lainnya perlu didukung dengan dana yang diharapkan menjadi penyangga utama
pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Sehingga dalam
hasilnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
6. Satuan Pelaksanaan Kegiatan Desa
Pelaksanaan semua kegiatan desa pada dasarnya menggunakan data yang ada serta
pembagian tugas yang diberikan oleh instansi yang berkepentingan.dalam kegiatannya
pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh semua apart desa sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya.
Desa membentuk yang disebut Tim Pelaksana Kegiatan desa untuk melaksanakan semua
kegiatan fisik desa serta tugas lain yang diberikan dalam peraturan didesa. Semua
lembaga-lembaga difungsikan untuk mendukung semua pelaksanaan kegiatan tersebut.
7. Sarana dan Prasarana
Pembangunan-pembangunan yang telah dilaksanakan ditahun yang lalu masih banyak
meninggalkan sisa pekerjaan yang belum selesai. Hal ini terjadi karena sumber dana yang
didapat didesa baru mengandalkan Dana Desa , Alokasi Dana Desa , Dana Block grand dan
Swaday aMasyarakat. Pembangunan fisik yang belum terselesaikan pada tahun 2015
akan dilanjutkan pada tahun berikutnya. Padahal semua perencanaan pembangunan
yang sudah ada di RPJMDes dialokasikan 1 (satu) tahun menggarap lebih dari 1 (satu)
proyek. Akibat yang terjadi semua perencanaan menjadi mundur. Untuk sarana dan
prasarana fisik yang ada didesa semuanya diinvetarisir dan didata tingkat kekurangan dan
kebutuhan dananya.
8. Permasalahan dan Penyelesaian
Sebagian pekerjaan didalam desa dalam pelaksanaannya masih banyak kekurangankekurangan. Namun hal tersebut tidak berarti suatu pekerjaan tersebut tidak selesai,
kadang permasalahan yang timbul adalah teknis pelaksanaannya. Dalam pelaksanaan
semua anggaran yang tertuang dalam APBDes sering kali mengalami hambatan.Namun
demikian Pelaksanaanya tetaP dilaksanakan semaksimal munkin.
B. Tugas Pembantuan Yang Diberikan
Dalam konteks penyelenggaraan pemerintah desa semua pekerjaan yang telah tertuang
dalam APBDesa maupun RPJMDesa dalam pelaksanaannya banyak dibutuhkan bantuan
informasi dari instansi terkait. Karena dalam teknis pelaksanaannya sering kali informasi
tersebut dibutuhkan karena menyangkut bidang pelayanan pada masyarakat, bahkan juga
dana-dana yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan anggaran dan yang lainnya.
Dasar hukum kegiatan tersebut diantarannya :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, tambahan Lembaran Negara Nomor 5495);
Undang-undang Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pembentukan Kabupaten Buton
tengah Di propinsi Sulawesi Tenggara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5562);
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber
Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ;
Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan
Keuangan Desa;
Peraturan Mentri Desa Daerah Tertingal dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2015
Tentang Prioritas Pengggunaan Dana Desa Tahun 2016;
Peraturan Bupati Kabupaten Buton Tengah Nomor 28 Tahun 2015 tentang rincian
dana desa setia desa di kabu aten buton tengah Tahun Angaran 2016;
Peraturan Bupati Kabuppaten Buton Tengah Nomor 09 Tahun 2016 tentang
Kewenangan hak asal usul desa;
Keputusan Bupati Kabupaten Buton Tengah Nomor 20 Tahun 2016 tentang
rincian
Alokasi Dana Desa setiap desa di kabupaten buton tengah Tahun
Angaran 2016. ;
Peraturan Desa Air Bajo Nomor 011 Tahun 2016, tentang Rencana Pembangunan
jangka Menengah Desa (RPJM-Des) Air Bajo periode 2016-2022, perubahan atas
peraturan Desa No 10 tahun 2012 tentang RPJMDes 2012-2018
Peraturan Desa Air Bajo Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Sumber – Sumber Pendapatan
Asli Desa
BAB V
URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA
A. KERJA SAMA ANTAR DESA
1.Desa yang diajak kerjasama
Dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan desa yang tertuang dalam APBDes
disebutkan bahwa pelaksanaan pembangunan baik fisik maupun non fisik dituangkan
tersendiri dalam RPJMDesa. Pelaksanaan RPJMDesa mengacu pada APBDesa yang
ditetapkan setiap tahunnya. Dalam melaksanakan kerja sama antar desa, dikecamatan
dibentuk Badan Kerjasama Antar Desa yang tujuannya akan melaksanakan kegiatan
pembangunan baik fisik maupun non fisik. Namun ditahun 2016 pelaksanaan kerjasama
antar desa belum dilaksanakan karena belum ada suatu kegiatan yang pelaksanaannya
dengan desa lain. Namun didalam RPJMDesa sudah ada data pembangunan yang akan
dikerjasamakan.
2.Dasar Hukum :
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, tambahan Lembaran Negara
Nomor 5495);
2. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pembentukan Kabupaten
Buton Tengah Di propinsi Sulawesi Tenggara ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5562);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang
Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ;
5. Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang
Pengelolaan Keuangan Desa;
6. Peraturan Mentri Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 21
Tahun 2016 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun Anggaran
2016;
7. Peraturan Bupati Kabupaten Buton Tengah Nomor 3.a Tahun 2016
tentang standar biaya Barang dan jasa Tahun Angaran 2016;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Buton Tengah Nomor 24 Tahun 2016
tentang APBD Kabupaten Buton Tengah Tahun Angaran 2016;
9. Peraturan Bupati Kabupaten Buton Tengah Nomor 28 Tahun 2016 tentang
rincian Dana Desa setiap desa di Kabupaten Buton Tengah Tahun Angaran
2016;
10. Peraturan Bupati Kabupaten Buton Tengah Nomor 09 Tahun 2016
tentang Daftar Kewenangan Desa Setiap Desa Berdasarkan Hak asal
Usul dan Kewenangan Lokal Bersakala Desa di Kabupaten Buton Tengah;
11. Keputusan Bupati Kabupaten Buton Tengah Nomor 19 Tahun 2016
tentang Penetapan besaran Penghasilan Tetap Aparat Pemerintah
Desa (PTAPD) dan Penetapan Besaran Tunjangan Pimpinan dan Anggota
Badan Permusyawaratan Desa (TBPD) se Kabupaten Buton Tengah Tahun
Anggaran 2016;
12. Cara Pembagian dan penetapan rincian Alokasi Dana Desa ( ADD) setiap
desa di Kabupaten Buton Tengah Tahun Angaran 2016;
13. Perdes Nomor 02 Tahun 2016 Tentang RPJM- Desa, Desa Air Bajo Tahun
Anggaran 2016;
14. Perdes Nomor 03 Tahun 2016 Tentang Sumber – Sumber Pendapatan
Asli Desa, Desa Air Bajo Tahun Anggaran 2016;
15. Perdes Nomor 04 Tahun 2016 Tentang RKPJ Desa, Desa Air Bajo Tahun
Anggaran 2016;
16. Perdes Nomor 05 Tahun 2016 Tentang Anggaran Pendapatan Belanja
Desa, Desa Air Bajo Tahun Anggaran 2016
3.Bidang Kerjasama
Dalam kegiatan kerjasama antar desa sebetulnya banyak sekali kegiatan yang telah
direncanakan. Namun hal tersebut saat ini belum terlaksana, karena pelaksanaan
APBDesa belum semuanya terlaksana.
4.Nama Kegiatan
Untuk jenis kegiatan tertentu akan diberi nama kegiatan sesuai dengan jenis dan macam
kerjasamanya diantara desa yang bersangkutan.
5.Satuan Pelaksanaan Kegiatan Desa
Pelaksanaan kerjasama antar desa perencanaannya dilaksanakan sesuai kebutuhan dan
jenis kerjasamanya, dari desa Air Bajo sendiri telah dibuat Tim khusus dalam pelaksanaan
kerjasama antar desa kalau ada kegiatannya tim pelaksana kegiatan pemberdayaan
masyarakat yang telah dibentuk dengan keputusan desa akan difungsikan apabila ada
kegiatan kerjasama antar desa. Tim ini terdiri dari perangkat desa, BPD, LPMD, Tokoh
perempuan dan Tokoh masyarakat terkemuka.
.Data Perangkat Desa
a. SAIFUL, jabatan Kepala Desa Air Bajo tugas dan kewenangannya adalah
menyelenggarakan urusan pemerintahan pembangunan ndan kemasyarakatan
yang menjadi kewenangannya menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan
melaksanakan tugas pembantuan dan sebagainnya.
b. MUH. NASHRULLAH, jabatan Sekretaris desa mempunyai tugas menjalankan
administrasi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan didesa
memberikan pelayanan administrative kepada Kepala Desa serta melaksanakan
tugas lain sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. FAHUDDIN,SH, jabatan Kasi Pemerintahan Dan Trantib mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan umum administrasi kependudukan,
ketentraman dan ketertiban masyarakat.
d. TRI FARDANI PUTRA , jabatan Kaur Pembangunan mempunyai tugas
melaksanakan urusan pembangunan, perekonomian dan pelayanan umum yang
meliputi kebersihan sarana dan prasarana umum.
e. MUH. AMIRULLAH, jabatan Kaur Umum mempunyai tugas urusan kemasyarakatan
f. SULAWI TARMIN, Jabatan Kasi Kesra, mempunyai tugas ,merancang , menyusun
melaksanakan tugas kegiatan yang menyangkut kesejahteraan masyarakat.
g. HUSNI , Jabatan Kaur Perencanaan Dan Keuangan ,mempunyai tugas mencatat,
semua kegiatan keuangan desa,sumber-sumber Pendapatan dan Pengeluaran
didesa.
h. HAZRUN, jabatan ketua RW 1 mempunyai tugas menjalankan kepemimpinan
kepala desa di wilayah kerjanya yaitu RW 1.
i. WA SAOFU, jabatan ketua RW 2 mempunyai tugas menjalankan kepemimpinan
kepala desa di wilayah kerjanya yaitu RW 2.
j. LA ANGGO, jabatan ketua RW 3 mempunyai tugas menjalankan kepemimpinan
Kepala Desa di wilayah kerjanya yaitu RW 3.
6. Sumber Dan Jumlah Anggaran
Kebutuhan dana dalam pelaksanaan kerjasama antar desa disesuaikan dengan jenis
kegiatannya, sumber pendanaannya diambil dari dan tertuang dalam RPJMDes maupun
APBDesa Air Bajo dan desa sekitar yang akn diajak kerjasama. Untuk pelaksanaannya
tahun ini masih sebatas rencana dan belum ada realisasi kegiatannya karena pekerjaan
dilaksanakan dengan melibatkan desa sekitar belum ada, namun telah tertuang dalam
RPJMDesa maupun APBDesa.
7. Jangka Waktu Kerjasama
Kerjasama antar Desa memerlukan pikiran waktu yang panjang, karena semua
perencanaannya melalui beberapa tahapan dan persetujuan khususnya dari masyarakat.
Karena dalam penentuan pendapat serta persetujuan sering ada permasalahan maupun
kendala. Untung ruginya juga diperhitunghkan dalam melaksanakan kerja sama tersebut.
Untuk kerjasama ditingkat kecamatan difasilitasi oleh pihak Kecamatan dan Badan
Kerjasama Antar Desa (BKAD).
Jangka waktu kerjasama antar desa saat ini belum ditentukan karena belum ada
pelaksanaan kerjasama antar desa.
8. Hasil Kerjasama
Biasanya dari hasil kerjasama sebelumnya diadakan penandatanganan kerjasama (MoU)
diDesa Air Bajo tahun ini belum melaksanakan satupun kerjasama antar desa. Karena
belum ada pekerjaan ataupun pelaksanaan kegiatan. Kerjasama antar desa yang
dilaksanakan saat ini sekitar permasalahan warga masyarakat,perselisihan antar desa dan
lain sebagainya.
9. Permasalahan dan Penyelesaian
Setiap permasalahan yang timbul dalam penyelesaiannya dilaksanakan dengan asas
kekeluargaan saat ini yang sering dilaksanakan kerja sama antar desa masih sekitar
penyelesaian sengketa antar warga yang melibatkan beberapa instansi terkait dalam
menyelesaikan permasalahan. Dan apabila dalam musyawarah tersebut belum berhasil
maka diselesaikan ketingkat atasnya. Namua permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan
fisik saat ini belum dilaksanakan. Hal ini dilakukan karena pelaksanaan pekerjaan dalam
desa seluruhnya belum selesai.
1. Kerjasama Dengan Pihak Ketiga
1. Mitra yang diajak kerjasama
Dalam pelaksanaan kerjasama antar desa yang telah melaksanakan kendala teknis
maupun pembiayaan sering terjadi dalam pelaksanaan kegiatan baik yang fisik
maupun nonfisik. Namun pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan sesuai rencana.
Biasanya dalam pelaksanaan kegiatan dari desa dalam proses pendanaan bekersama
dengan toko material untuk jenis pekerjaan pembangunan. Kemudian dalam rangka
pelaksanaan pekerjaan nonfisik sebagai contaoh penyuluhan hokum, penyuluhan
pertanian, penyuluhan kesehatan dan yang lain pihak desa mengadakan hubungan
kerjasama dengan instandi tertentu sesuai dengan bidang informasi yang akan
dilaksanakan kegiatannya. Dari pihak desa mengadakan koordinasi dengan instansi
terkait.
2. Dasar Hukum :
1. Undang -Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 32
Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5495;
4. Undanng –Undang Nomor Tahun 2014 Tentang Pembentukan Kabupaten Buton
Tengah di Propinsi Sulawesi Tenggara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor172, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
);
5. Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran
NegaraRepublik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang
Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 213, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5539);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5558);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, TambahanLembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4587);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang
– Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 213, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 5539);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5558);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2016 tentang perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 88);
12. Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis
Peraturan di Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);
13. Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan keuangan
Desa (Berita Negsara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093);
14. Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
15. Peraturan Mentri Keuangan Nomor 93/PMK.07/2016 tentang tata cara pengalokasian
,penyaluran ,penggunaan,pemantauan,dan evaluasi Dana Desa( Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 684);
16. Peraturan Mentri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal ,dan Transmigrasi,Nomor 1
Tahun 2016 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan
Kewenangan Lokal Berskala Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 158);
17. Peraturan Mentri Desa ,Pembangunan Daerah Tertinggal ,dan Transmigrasi Nomor 5
Tahun 2016 tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan
Musyawarah Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 297);
18. Peraturan Mentri Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2016
Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun Anggaran 2016;
19. Peraturan Bupati Kabupaten Buton Tengah Nomor 3.a Tahun 2016 tentang standar
biaya Barang dan jasa Tahun Angaran 2016;
20. Peraturan Daerah Kabupaten Buton Tengah Nomor 24 Tahun 2016 tentang APBD
Kabupaten Buton Tengah Tahun Angaran 2016;
21. Peraturan Bupati Kabupaten Buton Tengah Nomor 28 Tahun 2016 tentang rincian
Dana Desa setiap desa di Kabupaten Buton Tengah Tahun Angaran 2016;
22. Peraturan Bupati Kabupaten Buton Tengah Nomor 09 Tahun 2016 tentang Daftar
Kewenangan Desa Setiap Desa Berdasarkan Hak asal Usul dan Kewenangan Lokal
Bersakala Desa di Kabupaten Buton Tengah;
23. Keputusan Bupati Kabupaten Buton Tengah Nomor 19 Tahun 2016
tentang
Penetapan besaran Penghasilan Tetap Aparat Pemerintah Desa (PTAPD) dan
Penetapan Besaran Tunjangan Pimpinan dan Anggota Badan Permusyawaratan Desa
(TBPD) se Kabupaten Buton Tengah Tahun Anggaran 2016;
24. Cara Pembagian dan penetapan rincian Alokasi Dana Desa ( ADD) setiap desa di
Kabupaten Buton Tengah Tahun Angaran 2016;
25. Perdes Nomor 02 Tahun 2016 Tentang RPJM- Desa, Desa Air Bajo Tahun Anggaran
2016;
26. Perdes Nomor 03 Tahun 2016 Tentang Sumber – Sumber Pendapatan Asli Desa,
Desa Air Bajo Tahun Anggaran 2016;
27. Perdes Nomor 04 Tahun 2016 Tentang RKPJ Desa, Desa Air Bajo Tahun Anggaran
2016;
28. Perdes Nomor 05 Tahun 2016 Tentang Anggaran Pendapatan Belanja Desa, Desa
Air Bajo Tahun Anggaran 2016.
3. Bidang Kerjasama
Bidang kerjasama yang dilaksanakan dengan pihak lain tergantung denagn macam
dan jenisnya. Diantaranya untuk pelaksanaan pekerjaan pembangunan mengadakan
koordinasi dengan toko material dan terkadang pada CV ataupun orang-orang yang
berkepentingan dengan pelaksanaan kegiatan tersebut baik dalam bidang teknis
maupun kekurangan alat maupun bahan. Untuk kegiatan penyuluhan, pembinaan,
pemberdayaan masyarakat maupun pelatihan dan sebagainnya dari pihak desa
mengadakan koordinasi dengan instansi yang berkepentingan dalam koordinasi dalam
rangka pelayanan dalam masyarakat.
4. Nama kegiatan
Dalam pelaksanaan kerjasama diberbagai bidang setiap kegiatan ada nama dan jenis
kegiatannya namun saat ini pemerintah desa Air Bajo belum melaksanakan kegiatan
tersebut. Yang bisa dilaksanakan adalah apabila disuatu pekerjaan pembangunan
kekurangan alat ataupun bahan, maka pihak desa mengadakan koordinasi dengan
badan usaha tersebut maupun pemborong bangunan. Desa Air Bajo melaksanakan
kerjasama ini pelaksanaannya masih disekitar penanganan masalah masyarakat atau
warga yang bermasalah.
5. Satuan pelaksanaan kegiatan desa
Untuk tugas yang diberikan kepada perangkat desa ataupun masyarakat desa dari
membentuk tim untuk melaksanakan suatu kegiatan baik yang dikerjasamakan
maupun yang bekerja didalam desa tim-tim tersebut bekerjasama dengan instansi
yang terkait dalam bidangnya masing-masing. Tim desa terdiri dari perangkat desa,
tokoh masyarakat, tokoh perempuan, BPD, LPM, dan jumlahnya disesuaikan dengan
kebutuhan kegiatan.
6. Sumber dan jumlah anggaran
Dalam melaksanakan kegiatan suatu kerjasama dana maupun anggaran diambil dari
dana desa maupun dana lainnya yang sah. Besaran dana tersebut disesuaikan dengan
kegiatan yang akan dilaksanakan.
7. Jangka waktu kerjasama
Kerjasama antar desa memerlukan pemikiran waktu yang panjang karena semua
perencanaanya melalui beberapa tahapan dan persetujuan khususnya dari
masyarakat. Karena dalam penentuan pendapat serta persetujuan sering ada
permasalahan maupun kendala. Untung ruginya juga diperhitungkan dalam
melaksanakan kegiatan tersebut. Untuk kerjasama ditingkat Kecamatan difasilitasi
oleh pihak kecamatan. Jamgka waktu pelaksanaan kerjasama antar desa saat ini
belum ditentukan karena belum ada pelaksanaan kerja sama antar desa waktu
ataupun jangka waktu pelaksanaan disesuaikan dengan tingkat dan jenis kebutuhan
pekerjaan yang akan dilaksanakan bersama.
8. Hasil kerjasama
Kerjasama yang dilaksanakan dengan pihak lain akan menumbuhkan rasa saling
membutuhkan bahwa suatu desa membutuhkan kepentingan tertentu dengan desa
lain. Hal ini sesuai dengan program PNPM-Md yang sedang dilaksanakan saat ini.
Terkadang dalam desa sendiri permasalahan juga ada namun dengan adanya
kerjasama bersama pihak lain maka permasalahan tersebut berkurang.
9. Permasalahan dan Penyelesaian
Dalam suatu kerja sama permasalahan yang timbul biasanya karena kurang
sepemahaman dalam pelaksanaan pekerjaan. Lokasi dan tempat juga bisa menjadi
permasalahan. Untuk mengantisipasi kejadian tersebut maka pihak yang akan diajak
kerjasama supaya diadakan sosialisasi kepada masing-masing wilayah sebelum
melaksanakan kegiatan tersebut. Permasalahan yang timbul ditulis dalam berita acara
dan dimasukkan kedalam agenda kegiatan dimasing-masing kelompok yang akan
mengadakan kerjasama kemudian dari instansi-instansi terkait diikutkan untuk
menfasilitasi kejadian tersebut.
2. Batas Desa
1. Sengketa batas desa
Batas desa merupakan batas wilayah administratif didalam pemerintahan desa yang
dikuatkan dengan perundang-undangan yang berlaku. Berikut disampaikan batasbatas Desa Air Bajo :
Sebelah Utara
Sebelah Timur
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
: Kabupaten Muna
: Desa Terapung
: Desa terapung
: Selat Spelman
Untuk mengantisipasi permasalahan yang timbul akibat perbatasan desa diantara
beberapa desa yang berkepentingan diadakan sosialisasi.
2. Penyelesaian yang dilakukan
Didalam kehidupan bermasyarakat sangat komplit dan bervariasi, jenis permasalahan
akibat batas desa didesa air bajo belum ada permasalahan yang menonjol. Karena
dimasing-masing desa sudah ada sosialisasi diantara beberapa desa kepada
masyarakat. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan maka pemerintah desa air
bajo mengadakan sosialisasi pada masyarakat tentang batas desa dan yang sejensnya.
3. Satuan pelaksanaan kegiatan
untuk tugas yang pembantuan dalam mengantisipasi permasalahan batas desa pihak
pemerintah desa memberikan tugas kepada perangkat desa dan dibantu masyarakat
desa setempat yang berkepentingan dalam hal tersebut, didesa di bentuk tim untuk
melaksanakan suatu kegiatan baik yang dikerja samakan maupun yang dikerja
didalam desa. Tim-tim tersebut bekerjasama dengan instansi yang terkait dalam
bidangnya masing-masing. Tim desa terdiri dari perangkat desa, tokoh masyarakat,
tokjoh perempuan,BPD, LPMD dan jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan
kegiatan. Untuk menguatkan tim tersebut Kepala Desa membuat Keputusan desa
tentang pengangkatan tim tersebut.
4. Data Perangkat Desa
5. SAIFUL, jabatan Kepala Desa Air Bajo tugas dan kewenangannya adalah
menyelenggarakan urusan pemerintahan pembangunan ndan kemasyarakatan yang
menjadi kewenangannya menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan
melaksanakan tugas pembantuan dan sebagainnya.
6. MUH. NASHRULLAH, jabatan Sekretaris desa mempunyai tugas menjalankan
administrasi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan didesa memberikan
pelayanan administrative kepada Kepala Desa serta melaksanakan tugas lain sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7. FAHUDDIN,SH, jabatan Kasi
Pemerintahan Dan Trantib mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan umum administrasi kependudukan, ketentraman
dan ketertiban masyarakat.
8. TRI FARDANI , jabatan Kaur Pembangunan mempunyai tugas melaksanakan urusan
pembangunan, perekonomian dan pelayanan umum yang meliputi kebersihan sarana
dan prasarana umum.
9. MUH. AMIRULLAH, jabatan Kaur Umum mempunyai tugas urusan kemasyarakatan
10. SULAWI TARMIN, Jabatan Kasi Kesra, mempunyai tugas ,merancang , menyusun
melaksanakan tugas kegiatan yang menyangkut kesejahteraan masyarakat.
11. HUSNI , Jabatan Kaur Perencanaan Dan Keuangan ,mempunyai tugas mencatat,
semua kegiatan keuangan desa,sumber-sumber Pendapatan dan Pengeluaran didesa.
12. HAZRUN, jabatan ketua RW 1 mempunyai tugas menjalankan kepemimpinan kepala
desa di wilayah kerjanya yaitu RW 1.
13. WA SAOFU, jabatan ketua RW 2 mempunyai tugas menjalankan kepemimpinan
kepala desa di wilayah kerjanya yaitu RW 2.
14. LA ANGGO, jabatan ketua RW 3 mempunyai tugas menjalankan kepemimpinan Kepala
Desa di wilayah kerjanya yaitu RW 3.
3. Pencegahan Dan Penanggulangan Bencana
1. Bencana yang terjadi dan penanggulangannya
Dalam keadaan darurat koordinasi dengan instansi terkait dioptimalkan dalam rangka
penanganan bencana tersebut untuk penanggulangan bencana alam yang terjadi
selama ini berupa banjir bandang.
2. Satuan Rencana
Pelaksanaan penanggulangan bencana di desa Air Bajo telah dibentuk forum
kewaspadaan di masyarakat (FKDM) tim tersebut bertugas mengkoordinir
penanganan bencana alam dan sejenisnya dengan instansi yang terkait. Anggota tim
terdiri dari perangkat desa, lembaga desa, bidan desa dan tokoh masyarakat.
Koordinasi dilakukan dengan melihat jenis bencana yang terjadi apabila bencana alam
tersebut terjadi dan tidak bisa diatasi oleh pihak tim desa maka pihak desa
berkoordinasi dengan pihak kecamatan untuk diteruskan kesatuan koordinasi
pelaksanaan penanganan bencana dikabupaten Buton Tengah . Penaganan bencana
tersebut melihat status bencana dan serta bahaya danpenanggulangnnya. Dalam
keadaan demikian koordinasi dengan instansi terkait sangat diperlukan .
3. Sumber Dan Jumlah Anggaran
Dalam penaganan semua bencana alam memerlukan biaya , didesa Air bajo, anggaran
untuk penaganan bencana dituangkan dalam APBDesa tetapi belum dianggarkan
secara rinci . Namun apabila terjadi bancana pemerintah dasa akan mencairkan
karena keadaan darurat,dana yang diambil sumbernya dari pendapatan asli desa
apabila terjadi dan tingkat kerusakan bencana tersebut besar maka biaya penaganan
tersebut diserahkan kepada kabupaten.
4. Antisipasi Desa
Dalam mengantisipasi kejadian bencana alam Desa Air Bajo menyediakan alat
komuikasi berupa HP ketua RT diwajibkan melaporkan apabila terjadi bencana alam
maupun bncana yang lainya kepada satgas atau aparat desa setempat dan dilaporkan
kepada instansi terkait dan yang berkepentingan .
5. Satuan Pelaksanaan Desa
Pelaksanaan kegiatan penaggulangan bencana alam, petugas yang melaksanakan
kegiatan tersabut yang dibemtuk dengan keputusan kepala desa.
6. Kelembagaan Yang Dibentuk
Kelembagaan didesa Air Bajo dalm kaitanya dengan tugas penaganan bencana alam
dibebtuk dengan keputusa kepala desa. Berikut dilaporkan data satgas
penanggulangan bencana :
Ketua
: FAHUDDIN
Wakil Ketua
: LA Aniru
Sekretaris
: Wa Saofu
Anggota
: La Podi
: La Naba
: La Daadi
: Asba
: Amir Anda
: La Ana
: Agus Lakati
: La timbanga
4. Penyeleggaraan Ketentraman Dan Ketertiban Umum
1. Gangguan Yang Terjadi
Dalam melaksanakan ketertiban Umum di Desa Air Bajo dibentuk forum komunikiasi
polisi masyarakat (FKPM). Untuk tahun 2016 gangguan keamanan disebapkan oleh
pencurian. Kerukunan masyarakat terjadi walauoun imbas program bantuan kepada
masyarakat terjadi kecemburuan sosial, namun hal tersebut dapat diatasi dan
diadakan pembinaan dan pemahaman tentang program bantuan daripemerinta yang
ditunjukan kepada warga miskin desa.
2. Satuan Pelaksanaan Kegiatan Desa
Dalam melaksanakan ketertiban umum Pemerimta Desa Air Bajo membentuk tim
yang bertigas menyelesakan permasalahan. Baik perselisihan warga maupun kejadian
lainya, timtersebut terdiridari LINMAS,FKPM,dan unsur perangkat desa Air Bajo .
dalam penaganan permasalahan disetiap peleksanaanyan dibuat berita acara dan
dilaporkan kemuspika Kecamatan Mawasangka .
3. Penaggulangan Dan Kendalanya
Penanggulangan ketertiban umum seringkali mendapat hambatan , disini dijelaskan
bahwa dalam pelaksanaan proses mendamaikan perselisihan Warga seringkali pihak
pelaksana mendapat kecaman maupun yang lainnya. Namun hal ini tidak menjadi
permasalahan yang berarti bagi tim tersebut. Kendala yang ada biasanya dalam teknis
,mnyelesaikan sengketa warga. Karena keterbatasan tim pelaksana dan apabila terjadi
permasalahan yang serius koordinasi dengan pihak muspika kecamatan jarak
tempuhnya 18.KM
4. Keikutsertaan Aparat Keamanan Dalam Penaggulangannya
Dalam menyelenggarakan ketertiban umum ,pihak pemerintah desa Airbajo selalu
berkoordinasi dengan muspika Kecamatan Mawasangka terutama dengan BABINSA
dan BABINKAMTIBMAS.
5. Sumber Dan Jumlah Anggaran
Pelaksanaan penyelenggaraan ketertiban Umum dalam APB Desa tidak dicantumkan.
Tetapi untuk kegiatan sosialiasasi ketertiban umum dicantumkan mengingat
permasalahan tersebut sifatnya lokal maka pemerintah desa hanya membantu
seadanya dalam penyediaan anggaran dana untuk program tersebut. Anggaran
tersebut mengikuti dengan melihat kejadian yang ada.
BAB VI
PENUTUP
Keberhasilan pelaksanaan pembangunan ditingkat desa pada dasarnya ditentukan
oleh sejauh mana komitmen dan konsistensi pemerinta dan masyarakat desa saling
bekerja sama dalam membangun desa. Keberhasilan pembangunan yang dilakukan
secara partisipatif mulai dri perencanaan, pelaksanaan,sampai pada monitoring
evaluasi akan lebih menjamin keberlangsungan pembangunan didesa. Sebaiknya
permasalahan dan ketidak percayaan satu samalain akan mudah muncul manakala
seluruh komunikasi dan ruang informasi bagi masyarakat tidak memadai.
Diharapkan
proses
penyusunan
RKPDesa
yang
benar-benar
berpartisipatif
berorientasi pada kebutuhan masyarakat akan mendorong percepatan pembangunan
skala desa menuju kemandirian desa. Selain itu dengan akurasi kegiatan yang tepat
dapat dengan mudah diakses masyarakat desa, maka diharapkan dalam proses
penyusunan APBDesa seluruhnya bisa diterangkan secara proposional.
Di tetapkan di
Pada tgl
: Air Bajo
: 17 Januari 2016
Kepala Desa Air Bajo
SAIFUL
Download