PROGRAM DONOR DARAH DESA PENGENJEK 1. Latar Belakang Salah satu permasalahan yang sering terjadi didesa pengenjek adalah banyaknya ibu ibu hamil yang anemia yang sering menyebabkan ibu hamil kami didesa pengenjek harus dirujuk dan ditangani intensif dirumah sakit dengan jalan oprasi dan membutuhkan transfuse darah yang beresiko tinggi menyebabkan kematian pada ibu hamil maupun penyakit penyakit berat lainnya, sedangkan cadangan darah diUPT transfuse darah maupun PMI sangat kekurangan cadangan darah. Dengan dasar itulah pada tahun 2010 yang lalu kami didesa pengenjek berupaya untuk membentuk bank darah (donor darah sukarela) yang kami anggap sangat penting mengingat seringnya nya cadangan darah di rumah sakit kosong bahkan ketika harus mencari pendonor dari kalangan keluarga pun sangat sulit ketika dibutuhkan,kegiatan ini kami awali dengan sosialisasi yang cukup intensif bersama bidan desa kesemua dusun diwilayah desa pengenjek akan pentingnya donor darah untuk menyelamatkan terutama ibu ibu hamil kami dan orang lain yang membutuhkan selain dari fungsi peremajaan sel sel darah merah didalam tubuh. Pada awalnya kami banyak mendapatkan tantangan dan tentangan karena persepsi masyarakat bahwa diambil darah berarti mengurangi jumlah darah pada pendonor sendiri yang bias menyebabkan hal yang tidak diinginkan pada pendonor darah, sehingga pada saat itu kami memulai pengambilan darah dengan donor darah sukarela yang kami mulai hanya dengan suami suami para ibu ibu yang hamil yang pada awalnya kami mendapatkan donor sejumlah 33 orang. Seirinng dengan berjalannya waktu jumlah pendonor darah didesa kami didesa pengenjek semakin bertambah karna dari pendonor darah yang kami lakukan dari para suami ibu hamil telah membuktikan bahwa tidak ada resiko apapun terhadap pendonor ketika darahnya disumbangkan dengan catatan harus melalui pemeriksaan terlebih daulu sebelum pengambilan darah dan secara tidak langsung para suami suami ibu hamil ini membantu kami untuk mensosialisasikan program doroh darah kami didesa pengenjek, sehingga sampai saat ini kami merupakan pendonor darah aktif setiap tiga bulan sekali dan telah mendapatkan piagam penghargaan dari pihak yang berwenang. Mamfaat yang kami rasakan dari kami sebagai pendonor darah aktif sangat banyak, selain dapat membantu mempermudah para ibu hamil kami yang membutuhkan darah pada saat melahirkan dirumah sakit sehingga dapat menurunkan factor angka kematian dapat juga dirasakan oleh masyarakat umum khususnya warga kami didesa pengenjek yang ketika harus dirawat dirumah sakit manapun didaerah di Indonesia pada saat kami membutuhkan darah kami selalui dapat disuplai oleh pihak UPT donor darah dirumah sakit kota praya. Dan sampai saat ini kami sudah berjalan selama 5 tahun sebagai pendonor darah aktif yang semoga dapat terus kami lanjutkan dan tingkatkan mengingat akan pentingnya cadangan darah yang harus tetap ada meskipun konstribusi kami sangat kecil bila dibandingkan dengan kebutuhan. Kami sangat berharap semua desa bias menjalankan program donor darah ini karna mengingat kebutuhan akan darah dari semua lapisan masyarakat diindonesia sangat tinggi sedangkan saat ini jumlah darah yang ada sebagai cadangan sangat terbatas. 2. Alur / proses pengambilan darah Pengambilan darah dilakukan tidaklah sembarangan untuk menjamin berkualitas tidaknya darah yang didonorkan, boleh tidaknya seseorang melakukan donor darah, dll, akan tetapi harus melalui proses dan prosedur standar yang sudah ditentukan oleh kementerian kesehatan, sebagaimana yang kami lakukan didesa pengenjek yaitu : Melakukan koordinasi dengan pihak UPT transfuse darah dirumah sakit kota praya bahwa kami akan melakukan donor darah pada hari yang akan kami tentukan bersama, selanjutnya pihak UPT akan dating pada hari yang sudah ditentukan untuk melakukan pemeriksaan terhadap orang yang akan melakukan donor darah apkah memenuhi syarat atau tidak seperti pemeriksaan HB darah, golongan darah, dalam kondisi bagus atau tidaknya seorang calon pendonor darah untuk melakukan donor darah, selanjutnya pengambilan darah akan dilakukan oleh petugas yang memang sudah ahli dibidangnya dari rumah sakit umum praya sebanyak 22 ml perkantong (satu orang bias 1 – 2 kantong tergantung kondisi), selanjutnya darah darah tersebut akan dibawa kelaboratorium untuk dilakukan analisa memenuhi syarat atau tidaknya darah yang didonorkan serta aman dari penyakit penyakit yang menyertai, selanjutnya kami dari pihak desa akan mendapatkan laporan dari pihak UPT transfuse berapa banyak darah yang memenuhi persyaratan dan layak untuk digunakan sebagai cadangan darah yang akan dimamfaat oleh orang lain.