BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Toraja sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW) memiliki obyek wisata dan pentas budaya yang tidak kalah menariknya dibandingkan DTW lainnya seperti Bali, Bunaken, Toba dan Jawa. Tana Toraja telah berkembang (sejak konferensi Pata tahun 1974 saat itu wisata mancanegara mulai datang ke Toraja) menjadi daerah tujuan wisatawan karena mempunyai kehidupan kebudayaan asli berupa rumah adat (Tongkonan), upacara kematian (Rambu Solo), kuburan alam (Liang), tarian (Pagellu), pemandangan alam yang indah dan alamiah. Obyek-obyek wisata yang sudah sering dikunjungi oleh wisatawan luar negeri (asing) dan wisatawan dalam negeri (domestik) yaitu Londa, Buntu Pare, Ke’te Kesu, Siguntu yang masing-masing mempunyai daya tarik tersendiri seperti Tongkonan (rumah adat), perkampungan lingkungan rumah adat, kuburan gantung, Liang (kuburan yg dipahat di dinding batu) dan kuburan alam. Sulawesi Selatan senantiasa mendapatkan kunjungan banyak wisatawan utamanya pada waktu pemakaman jenazah di Tana Toraja. Jauh sebelum upacara pemakaman dilaksanakan, biro perjalanan sudah sibuk mencari hotel untuk wisatawan yang akan mengunjungi upacara pemakaman dan obyek-obyek wisata yang tersebar dalam wilayah Tana Toraja. Hotel Misiliana dikategorikan Tourist Hotel karena kegiatannya khusus menampung turis. Hotel ini terletak di daerah wisata yaitu: jarak ke objek wisata Londa 3 km, ke objek wisata Ke’te Kesu 2 km, dan ke objek wisata Buntupune serta Siguntu’, masing-masing jaraknya hanya 1 km dan sekarang mudah dicapai walau hanya berjalan kaki. Hotel Misiliana sebagai sebuah hotel berbintang tiga terletak di Pao Kelurahan Tikunang Malenong Kecamatan Sanggalangi Kabupaten Tana Toraja Utara. Hotel Misiliana menempati luas area kurang lebih 5 hektar, sebuah hotel memiliki lokasi yang sangat strategis karena letaknya kurang lebih 2 km dari kota Rantepao sebagai Ibukota Kabupaten Toraja Utara yang berdekatan dengan obyek wisata. Kondisi ini sangat menguntungkan karena biasanya para wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun lokal mencari hotel yang dekat dengan pusat pemerintahan, pusat perdagangan dan pusat obyek wisata. Sejak Tana Toraja dikenal sebagai daerah tujuan wisata maka banyak hotel baru dibangun di Tana Toraja seperti Torsina Hotel, Rantepao Lodge, Hotel Heritage dulu namanya Novotel sampai saat ini pembangunan hotel bertambah terus yang merupakan pesaing Hotel Misiliana sehingga perlu disusun strategi pemasaran jasa. Sejalan dengan apa yang telah dikemukakan tersebut diatas. Maka penulis melakukan penelitian dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Jasa Pada Hotel Misiliana Di Toraja Utara.” 1.2 Rumusan Masalah Bertolak dari latar belakang yang telah diuraikan, maka yang jadi masalah pokok dalam penelitian ini adalah “Bagaimana kebijakan strategi pemasaran jasa yang dilaksanakan Hotel Misiliana di Toraja Utara. 2 1.3 Tujuan Dan Kegunaan Penulisan 1.3.1 Tujuan Penulisan a. Untuk mengetahui sejauh mana strategi pemasaran dilaksanakan hotel Misiliana. b. Menganalisis faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) terutama dari sisi strategi pemasarannya. 1.3.2 Kegunaan Penulisan a. Sebagai bahan masukan untuk menjadi pertimbangan bagi manajemen perusahaan, khususnya mengenai pemasaran jasa hotel Misiliana dalam meningkatkan hunian kamar, frekuensi pemakaian Convention Hall, dan restoran b. Sebagai bahan informasi yang diharapkan berguna untuk memperkarya perbendaharaan bacaan kepustakaan dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan. c. Sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Hasanuddin Makassar. 1.4 SistematikaPenulisan Hasil penelitian ini dilaporkan dalam bentuk skripsi dengan sistematika penulisan sebagai berikut : Bab Pertama, memuat pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, masalah pokok, tujuan, manfaat penulisan dan sistematika penulisan. 3 Bab Kedua, memuat teori-teori yang digunakan sebagai tinjauan/landasan dalam menganalisis masalah pokok yang telah dikemukakan, kerangka pikir dan hipotesis. Bab Ketiga, memuat uraian tentang metode penelitian dan berisi lokasi penelitian, rancangan penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data Bab Keempat, berisi gambaran umum perusahaan yang diteliti menyangkut sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan kegiatan-kegiatan usaha perusahaan. Bab Kelima, berisi pembahasan hasil penelitian. Bab Keenam, berisi kesimpulan dan saran-saran yang dianggap perlu dari hasil penelitian ini. 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Beberapa pengertian atau pendapat yang diberikan oleh para ahli dalam bidang pemasaran mengenai definisi pemasaran. Definisi pemasaran di antara para ahli berbeda redaksinya, namun pada hakekatnya mempunyai maksud dan tujuan yang sama. Pemasaran didefinisikan oleh AMA American Marketing Association sebagai berikut : Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsep pemberian harga promosi, pendistribusian ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan individu dan tujuan organisasi (Purnama,2004:1). Pemasaran bukan hanya suatu bidang ilmu tetapi juga suatu keterampilan (skill) yang berperan penting dan merupakan salah satu faktor kunci yang menentukan keberhasilan bisnis. Pemasaran adalah sebuah kegiatan untuk mempertemukan permintaan dan penawaran sehingga pembeli mendapat kepuasan dan penjual mendapat keuntungan maksimal dengan resiko sekecil-kecilnya (Spillane,1987:116). 2.2 Pemasaran Jasa Pemasaran jasa adalah suatu kegiatan atau manfaat yang ditawarkan satu pihak kepada pihak lain dan merupakan barang yang tidak berwujud (intangible) serta tidak berakibat pada kepemilikan akan sesuatu (Suratno&Rismiati,2001:27). 5 Pada dasarnya pemasaran jasa mempunyai kesamaan dengan pemasaran barang atau produk, dan seringkali saling melengkapi antara keduanya, hanya saja yang lebih diperhatikan yang mana lebih dominan. Misalnya penjualan barang di suatu toko, kemudian barang itu diantarkan ke alamat pembeli. Ini berarti barang lebih dominan, mengatar barang berupa jasa yang peranannya lebih kecil. Sebaliknya dalam mereparasi televis, lebih dominan jasa reparasi dibandingkan dengan barang yang terjual karena reparasi itu. 2.2.1 Pengertian Jasa Definisi jasa ialah : Tindakan atau kinerja yang menciptakan manfaat bagi pelanggan dengan mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam diri atas nama penerima (Lovelock&Wright,2005:5). Sistem pemasaran jasa untuk hotel merupakan jasa kontak tinggi di ruang resepsionis, di kamar tamu hotel dan di restauran hotel antara karyawan dan pelanggan. Pengertian jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan, produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik (Purnama,2004:193). Usaha layanan jasa memiliki karakteristik yang unik sekarang membutuhkan strategi pemasaran khusus. 2.2.2 Ciri-ciri Jasa Jasa memiliki empat karakteristik utama yang sangat mempengaruhi rancangan program pemasaran, yaitu: 6 1. Tidak berwujud (Intagibility), tidak dapat diraba, dilihat, didengar, dicium sebelum jasa dibeli, contohnya pelayanan kesehatan. 2. Tidak terpisahkan (Inseparability), umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan, contohnya cuci mobil. 3. Bervariasi (Variability), tergantung siapa yang menyediakan, kapan dan di mana jasa itu dilakukan, jasa sangat bervariasi, contohnya penata rambut. 4. Mudah lenyap (Perishability), jasa tidak bisa disimpan Oleh karena itu pemasaran usaha layanan harus memperhatikan faktor Critical The Moment of Truth (Titik Kritis Pertemuan Antara Pelanggan Yang Menerima Layanan dan Pemberi Layanan). Untuk membangun faktor Critical The Moment Of Truth diperlukan karakteristik beberapa faktor. Gambar 2.1 Critical The Moment Of Truth MANAJEMEN EXTERNAL INTERNAL 4 P 1. Produk People 2. Promotion Titik Kritis Pertemuan Pelanggan/ Pemberi Layanan (The Moment of Truth) KARYAWAN INTERACTIVE Presentation Penampilan terbaik Pelayanan kepada pelanggan 3. Price 4. Place KONSUMEN Sumber : Strategic Marketing Plan, C. M. Lingga Purnama. MM hal 195 7 Keterangan The Moment of Truth : 1. Pemasaran External Segmentasi merupakan langkah awal dalam pemasaran eksternal, yaitu membagi pasar menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil. Variabel utama segmentasi pasar berdasarkan konsep Philip Kotler adalah: a. Segmentasi yang didasarkan pada aspek geografis, demografis, psikografis, dan perilaku b. Penentuan target pasar, yaitu mengevaluasi dan memilih satu segmen pasar atau lebih untuk dilayani c. Penentuan posisi pasar, yaitu suatu cara membentuk presepsi konsumen terhadap manfaat barang atau jasa d. Pengembangan bauran pemasaran (marketing mix strategy) atau 4P (product, promotion, price dan place) Sedangkan dalam bukunya (Lupiyoadi & Hamdani, 2009:70) untuk jasa keempat hal tersebut masih dirasa kurang mencukupi dan menambahkan tiga unsur, sehingga menjadi tujuh unsur yaitu : 1) Product (produk) : jasa seperti apa yang ingin ditawarkan. 2) Price (harga) : bagaimana strategi penentuan harga. 3) Promotion (promosi) : bagaimana promosi yang harus dilakukan. 4) Place (tempat) : bagaimana sistem penyampaian jasa yang akan diterapkan. 5) People (orang) : jenis kualitas dan kuantitas orang yang akan terlibat dalam pemasaran jasa. 8 6) Process (proses) : bagaiman proses dalam operasi jasa tersebut. 7) Customer service (layanan konsumen) : tingkat jasa yang bagaimana yang akan diberikan kepada konsumen. 2. Pemasaran Internal Sebelum layanan dipasarkan kepada pelanggan, konsep layanan harus dipasarkan dahulu kepada para karyawan. Agar para karyawan tertarik untuk turut memberikan kontribusi maksimal dalam memasarkan layanan kepada konsumen. Pengembangan orientasi kepuasan pelanggan dalam usaha layanan yang tercermin dalam setiap kegiatan karyawan yang akan membangun keunggulan bersaing jangka panjang. Faktor kunci keberhasilan pemasaran internal terletak pada pengelolaan manusia yang memberikan layanan (people) atau manajemen sumber daya manusia. Organisasi usaha layanan harus diawali suatu komitmen yang kemudian ditanamkan menjadi suatu budaya perusahaan.Akan baik jadinya bila usaha layanan menanamkan budaya yang bersifat budaya layanan. 3. Pemasaran Interaktif Sasaran pemasaran interaktif untuk memastikan apakah fungsi, kualitas dan janji-janji layanan yang ditawarkan perusahaan kepada pelanggan dapat dipenuhi oleh karyawan perusahaan.Tahap pemasaran interaktif terjadi kontak antara pihak perusahaan dan konsumen. 9 Dalam pemasaran interaktif, selain membangun kualitas layanan perusahaan harus membuat konsumen merasa bahwa mereka penting.Pemasaran usaha layanan yang memiliki karakteristik unik memerlukan strategi pemasaran khusus. Salah satu cara utama mendiferensikan perusahaan jasa adalah dengan memberikan jasa berkualitas lebih tinggi dari pada pesaing secara konsisten.Kuncinya adalah memenuhi atau melebihi harapan kualitas para pelanggan sasaran. 2.3 Analisis SWOT Untuk membuat suatu rencana kita harus mengevaluasi faktor ekstern maupun faktor internal. Analisis faktor-faktor haruslah menghasilkan adanya kekuatan (strength) yang dimiliki oleh suatu organisasi, serta mengetahui kelemahan (kelemahan) yang terdapat pada organisasi itu. Sedangkan analisis terhadap faktor eksternal harus dapat mengetahui kesempatan (opportunity) yang terbuka bagi organisasi serta dapat mengetahui pula ancaman (treath) yang dialami oleh organisasi yang bersangkutan. Analisis untuk mengetahui strength, weaknesses, opportunity, dan treath sering disebut analisis SWOT yang merupakan singkatan dari keempat hal tersebut (Gitosudarmo, 2000:36). Setelah kita mengetahui kekuatan, kelemahan, kesempatan yang terbuka, serta ancaman-ancaman yang dialaminya, maka kita dapat menyusun suatu rencana atau strategi yang mencakup tujuan yang telah ditentukan. 10 Rencana strategi tersebut kemudian haruslah kita terjemahkan ke dalam rencana-rencana operasional yang mencantumkan adanya target-target yang harus kita capai.Kemudian rencana operasional itu harus kita terjemahkan ke dalam satu satuan uang yang menjadi anggaran operasional. Gambar 2.2 Proses Perencanaan Dengan Analisis SWOT FAKTOR INTERN SWOT : STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY TREATH FAKTOR EXTERN SASARAN/ RENCANA STRATEGIS TARGET ANGGARAN OPERASIONAL Sumber : Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Drs. H. Indrito Gitosudarmo M.Com Hal 37 Konsep dasar pendekatan SWOT tampaknya sederhana, yaitu apabila kita dapat mengetahui kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) organisasi kita dan mengetahui peluang (opportunity) dari luar organisasi yang menguntungkan serta ancaman (treath) di dalam organisasi yang merugikan organisasi atau perusahaan kita. 11 (Salusu,2000:35) tentang matriks SWOT menggunakan beberapa strategi, yaitu: 1. Strategi S.O, yaitu memanfaatkan peluang yang ada dengan keunggulan organisasi (comparative advantage comparative) 2. Strategi S.T, yaitu memobilisasi beberapa keunggulan untuk mencapai sasaran (mobilization) 3. Strategi W.O, yaitu memilih faktor mana yang dipacu dan faktor mana yang ditunda(investmen/divestmen) 4. Strategi W.T, yaitu perlu kehati-hatian atau kewaspadaan dalam mencapai sasaran (damage control) Tujuan pemilikan strategi adalah untuk menjamin ketepatan pencapaian sasaran. Suatu rancangan strategi dapat dipilih untuk menutup kesenjangan dalam mencapai sasaran. Sifat kesenjangan itu sendiri juga sangat situasional. Kalau kesenjangan akibat prestasi di masa lampau yang sangat buruk penciutan lebih mungkin dilakukan dan bila kesenjangan itu besar sebagai akibat dari peluang lingkungan yang diharapkan, maka akan lebih tepat bila dilakukan ekspansi (Kurniawan&Hamdani,2008:70). Berkenaan dengan pilihan strategic sebagaimana terungkap di atas, kita akan mengkaji penentuan pilihan melalui matriks kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (strength, weakness, opportunity, dan treath matrix). Melalui alat bantu ini suatu perusahaan dapat juga memandang kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman sebagai suatu kesatuan yang integral dalam perumusan strategi. 12 2.3.1 Matriks Faktor Strategi Eksternal Sebelum membuat matrik faktor strategi eksternal, kita perlu mengetahui terlebih dahulu Faktor Strategi Eksternal (EFAS). Berikut ini adalah cara-cara penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS) : a. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman). b. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak pada faktor strategis. c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor denagan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1. Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4. d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nialinay bervariasi mulai dari4,0 (outstanding)samapi dengan 1,0 (poor). e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tersebut dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. 13 f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkn bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktorfaktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama. Tabel 2.1 EFAS Faktor-Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Bobot X Rating Komentar Peluang : Integrasi ekonomi Eropa Perubahan struktur demografi Pembangunan ekonomi di Asia Terbukanya Eropa Timur Kecenderungan superstores Ancaman : Meningkatnya peraturan pemerintah Meningkatnya persaingan Whirlpool dan Electrolux menjadi global Munculnya teknologi baru Perusahaan Jepang Total Sumber : Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Fredy Rangkuti, Hal 24 14 2.3.2 Matrik Faktor Strategi Internal Setelah faktor-faktor strategi internal perusahaan diidentifikasikan, suatu tabel IFAS (Internal Factors Analysis Summary)disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategi internal tersebut dalam kerangka Strenght and Weakness perusahaan. Tahapnya adalah : a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1. b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. (Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00). c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkan rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif kebalikanya. Contohnya jika kelemahan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri yang nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan dibawah rata-rata industri, nilainya adalah 4. d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memeperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untutk masing-masing faktor yangnilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outsanding) sampai 0,0 (poor). 15 e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotan dihitung. f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkn bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama. Tabel 2.2 IFAS Faktor-faktor Strategi Internal Kekuatan : Budaya kualitas Maytag Pengalaman Top Manager Integrasi vertikal Hubungan yang baik dengan SDM Memiliki orientasi intenasional Kelemahan : Proses produksi (R &D) Saluran distribusi Dukungan kondisi keuangan kurang begitu baik Posisi global sangat kurang Fasilitas Bobot Rating 16 Bobot X Rating Komentar manufaktur Total Sumber : Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Fredy Rangkuti, Hal 25 Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal Strengths dan Weakness serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal Peluang (opportunities) dan Ancaman (threats) dengan faktor internal Kekuatan (strengths) dan Kelemahan (weaknesses). Gambar 2.1 Diagram Analisis Swot BERBAGAI PELUANG 1. Mendukung strategi 2. Mendukung turnaround strategi agresif KELEMAHAN INTERNAL KEKUATAN INTERNAL 3. Mendukung 4. Mendukung Strategi defensif Strategi Diversifikasi BERBAGAI ANCAMAN Sumber : Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Fredy Rangkuti, Hal 19 17 Kuadran I : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy). Kuadran II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka pangjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/jasa). Kuadran III : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan Question Mark pada BCG matrik. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih. Misalnya, Apple menggunakan stratregi peninjauan kembali teknologi yang dipergunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer. Kuadran IV : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Salah satu metode atau alat analisis yang digunakan untuk menyusun deskripsi tentang faktor-faktor strategi perusahan adalah SWOT Matrix. Matrix ini dinilai mampu menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi oleh perusahaan harus disesuaikan dengan kekuatan dan 18 kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat kemungkinan alternative strategik. Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model-model kuantitatif perumusan strategi. Salah satu modal yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategi perusahaan adalah Matriks SWOT (Rangkuti,2009:31). Tabel 2.3 Matriks SWOT Strengths (S) Weaknesses (W) Tentukan 5-10 Tentukan 5-10 FaktorEFAS Faktor-Faktor Faktor Kelemahan Internal Kekuatan Internal Strategi SO Strategi WO Ciptakan strategi yang Opportunities (O) Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan Tentukan 5-10 Faktormeminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan Faktor Peluang Eksternal untuk memanfaatkan peluang peluang Strategi ST Treaths (T) Strategi WT Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang Tentukan 5-10 Faktormenggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan Faktor Ancaman untuk mengatasi dan menghindari ancaman Eksternal ancaman Sumber : Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Fredy Rangkuti Hal 31 IFAS Ket : a. EFAS = Eksternal Strategic Factor Analysis b. IFAS = Internal Strategic Factor Analysis c. Strategi SO Memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya 19 a. Strategi ST Menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. b. Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. c. Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. 2.4. Manajemen Strategi Strategi berasal dari istilah Yunani yaitu Strategosarti harfiahnya “Jendral”. Secara harfiah, Strategi dimaknai seni berperang para jenderal yang memimpin suatu peperangan (Kurniawan&Hamdani,2008:11). Secara tersirat, strategi adalah faktor penting karena perusahaan akan selalu menghadapi berbagai tantangan, terutama kondisi eksternal. Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan Konsep mengenai strategi terus berkembang. Perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun (Rangkuti,2009:3) : 1. Chandler (1962). Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, prioritas alokasi sumber daya. 2. Learned, Christensen, Andrews dan Guth (1965). Strategi merupakan alat untuk menciptakan keunggulan bersaing, dengan demikian salah satu 20 faktor strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak ada. 3. Argyris (1985), Mintberg (1979), Steiner dan Miner (1977). Strategi merupakan respon-secara terus-menerus mampu adaptif-terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi. 4. Hamel dan Prahalas (1995). Strategi merupakan tindakan yang bersifat senantiasa meningkat dan terus-menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian perencanaan strategi hampir selalu dimulai dari “apa yang dapat terjadi” bukan “apa yang terjadi”. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (Core Competencies). Peusahaan perlu memicu kompetensi inti didalam bisnis yang di lakukan definisi strategi oleh Chandler (1962:13) menyebutkan : Strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut. Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-konsep dari yang berkaitan, sangat menentukan susksenya strategi yang disusun. Konsepkonsep tersebut adalah : 1. Distinctive Competence : Tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat melakukan kegiatan lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya 2. Competitive Adventage : Kegiatan Spesifik yang dikembangkan oleh perusahaan agar lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya. 21 Tabel 2.4 Empat Kemungkinan Alternatif Strategi INTERNAL STRATEGIC FACTOR ANALYSIS (IFAS) KEKUATAN (S) Menentukan Beberapa Faktor Yang Merupakan Kekuatan Internal KELEMAHAN (W) Menentukan Beberapa Faktor Yang Menjadi Kelemahan Internal PELUANG (O) Menentukan Beberapa Faktor Yang Dianggap Sebagai Peluang STRATEGI (SO) Menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang STRATEGI (WO) Meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang ANCAMAN (T) Menentukan Beberapa Faktor Yang Dimiliki Sebaagai Ancaman STRATEGI (ST) Menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman STRATEGI (WT) Meminimalkan kelemahan untuk mengatasi ancaman EKSTERNAL STRATEGIC FACTOR ANALYSIS (EFAS) Sumber : Manajemen Strategik Dalam Organisasi oleh Fitri Lukiastuti Kurniawan, SE. MM dan Muliawan Hamdani SE Hal 71 a. Strategi (SO) Strategi ini dirumuskan bagaimana memanfaatkan seluruh kekuatan untuk mengukur dan memanfaatkan peluang yang mungkin bisa diraih. b. Strategi (ST) Perusahaan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang tengah atau mungkin dihadapi. c. Strategi (WO) Strategi ini ditempatkan dengan jalan meminimalkan kelemahan untuk meraaig peluang yang ada. d. Strategi (WT) Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha menghindari ancaman. 22 Matriks SWOT dapat menggunakan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang di hadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan (Rangkuti,2009:31). Matriks ini dapat menghasilkan empat kemungkinan alternatif strategis. Manajemen Strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan manjerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen strategis meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi (perencanaan strategis atau perencanaan jangka panjang), implementasi strategi, dan evaluasi serta pengendalian. Manajemen strategis menekankan pada pengamatan dan evaluasi peluang dan ancaman lingkungan dengan melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan (Hunger & Wheelen, 4.) Rencana manajemen strategi untuk perusahaan ialah suatu rencana jangka panjang yang didasarkan pada analisis dan diagnosis lingkungan internal dan eksternal yang selanjutnya memformulasikan hasil analisis tersebut menjadi sebuah keputusan strategis yang merupakan sarana untuk mencpai tujuan akhir (Purwanto, 2006:75). Para pengambil kebijakan strategi perlu menjamin strategi tersebut dapat berhasil dengan baik memberi beberapa petunjuk cara pembuatan strategi sehingga berhasil : 1. Strategi harus konsisten dengan lingkungannya yang memberi peluang untuk bergerak maju. 2. Buat lebih dari satu strategi dimana strategi yang satu haruslah konsisten dengan strategi yang lain. 23 3. Strategi yang efektif hendak memfokuskan menyatukan semua sumber daya. 4. Strategi hendaknya memusatkan perhatian pada yang merupakan kekutan serta hendaknya memanfaatkan kelemahan persaingan dan membuat langkah – langkah yang tepat untuk menempati pasar kompetitif yang lebih kuat. 5. Sumberdaya adalah suatu yang kritis, strategi adalah suatu yang mungkin, maka harus membuat yang layak dan dapat dilaksanakan. 6. Strategi memperhitungkan resiko yang tidak terlalu besar. 7. Strategi disusun diatas landasan keberhasilan. 8. Tanda-tanda suksesnya strategi ditampakan dengan adanya dukungan dari pihak-pihak yang terkait. 2.5 Pengertian Hotel Hotel adalah perusahaan jasa yang dikelola secara komersial dan menerima pesanan atau order penyewaan kamar dan fasilitas lain yang dipersewakan (dikomersilkan) oleh pihak penyelenggara. Menurut (Bartono,2005:59) hotel sebagai tempat tinggal sementara turis domestik atau turis asing mempunyai kategori sebagai berikut : a) Tourist Hotel : Hotel yang kegiatannya khusus menampung turis. Hotel ini umumnya terletak di daerah wisata. b) Bussiness Hotel : Hotel yang sebagian besar kegiatannya ditujukan untuk melayani para pengusaha atau Bussinessman. 24 c) City Hotel : Hotel besar yang terletak di kota besar dan biasanya pada pusat kota (Down Town). d) Cottage : Pondok di tepi pantai atau lereng gunung dengan fasilitas sederhana namun memenuhi syarat hunian. e) Losmen : Pondok-pondok, dulu umumnya terdapat di tepi laut untuk persinggahan pelaut. Namun fungsi itu sekarang sudah berubah. Losmen kini juga sudah ada di tengah kota sebagai penginapan kecil yang tak menediakan fasilitas makan (hanya kamar saja). f) Beach hotel : Hotel besar yang terletak di pinggir pantai. g) Motel : Singkatan dari Motor Hotel yaitu hotel yang menampung turis bermobil, umumnya ada di daerah yang luas areanya, seperti wisata gurun safari. h) Lodging : Pondokan yang kita kenal sebagai pondokan pelajar, pegawai, atau mahasiswa. i) Bungalow atau Villa : Rumah tersendiri untuk menginap dan terletak di luar kota, di puncak gunung atau di tepi pantai. j) Resort Hotel : Hotel yang terletak di suatu daerah wisata, terpisah dari keramaian. Menurut (Spillane, 1987:74) klasifikasi standar hotel dengan memakai sistem “Bintang” hotel tertentu yang memenuhi persyaratan sebagai hotel yang kelasnya tertinggi memiliki bintang terbanyak, makin rendah kelasnya makin kurang bintangnya. 25 Tujuan klasifikasi hotel ialah perlindungan pada konsumen, keuntungan terhadap pengusaha – pengusaha perhotelan dan tercapainya peningkatan mutu pelayanan. Hotel dapat diklasifikasi sebagai berikut : 1. Hotel Bintang I (satu) Untuk klasifikasi hotel dengan klasifikasi bintang I : a. Mempunyai minimal 10 kamar tidur dengan luas minimum termasuk kamar tidur dan wc, single room 18m2 dan double room 20m2 b. c. Mempunyai ruangan umum yang terdiri dari : a) Lobby and Lounge dengan minimal 8 tempat duduk b) Ruang makan dengan luas minimal 3x kamar tidur Mempunyai tempat parkir dengan kapasitas satu mobil untuk setiap empat kamar tidur d. Fasilitas tambahan berupa : Kolam renang, tempat oleh raga dan rekreasi, drug store, pertokoan, biro perjalanan dan tempat penjualan bahan bacaan, ruang serba guna, ruang pertemuan dan ruang rapat.\ 2. Hotel Bintang II (dua) Untuk fasilitas hotel dengan klasifikasi bintang II : a. Mempunyai minimal 15 kamar tidur dengan luas minimum termasuk kamar tidur dan wc, single room 20m2 dan double room 24m2 b. Mempunyai ruangan umum yang terdiri dari : 26 c. 1) Lobby and Lounge dengan minimal 8 tempat duduk 2) Ruang makan dengan luas minimal 3x kamar tidur Sebagian kamar tidur dilengkapi dengan pendingin ruangan. a) Mempunyai tempat parkir dengan kapasitas satu mobil untuk setiap empat kamar tidur b) Fasilitas tambahan berupa : Kolam renang, tempat oleh raga dan rekreasi, drug store, pertokoan, biro perjalanan dan tempat penjualan bahan bacaan, ruang serba guna, ruang pertemuan dan ruang rapat. 3. Hotel Bintang III (tiga) Untuk fasilitas hotel dengan klasifikasi bintang III : a. Mempunyai minimal 30 kamar tidur dengan luas minimum termasuk kamar tidur dan wc, single room 22m2 dan double room 26m2 1) Mempunyai ruangan umum yang terdiri dari : a) Lobby and Lounge dengan minimal 12 tempat duduk b) Ruang makan c) Bar dengan luas 2,7x kamar tidur 2) 50% dari jumlah kamar tidur dilengkapi dengan alat komunikasi, seperti pesawat telepon untuk pemakaian intern dan ekstern. 3) Mempunyai tempat parkir dengan luas dan kapasitas satu mobil untuk setiap empat kamar tidur b. Fasilitas tambahan berupa : 27 Kolam renang, tempat oleh raga dan rekreasi, drug store, pertokoan, biro perjalanan dan tempat penjualan bahan bacaan, ruang serba guna, ruang pertemuan dan ruang rapat. 4. Hotel Bintang IV (empat) Untuk fasilitas hotel dengan klasifikasi bintang IV : a. Mempunyai minimal 50 kamar tidur dengan luas minimum termasuk kamar tidur dan wc, single room 24m2 dan double room 28m2 1) Mempunyai ruangan umum yang terdiri dari : a. Lobby and Lounge dengan minimal 16 tempat duduk b. Ruang makan c. Bar dengan luas 2,5x kamar tidur b. Setiap kamar tidur dilengkapi dengan pendingin ruangan, alat komunikasi (telepon) dan sound system. c. Mempunyai kamar tidur dilengkapi dengan peralatan kamar mandi yang baik d. Mempunyai tempat parkir yang luas dengan kapasitas satu mobil untuk setiap empat kamar tidur e. Fasilitas tambahan berupa : Kolam renang, tempat oleh raga dan rekreasi, drug store, pertokoan, biro perjalanan dan tempat penjualan bahan bacaan, ruang serba guna, ruang pertemuan dan ruang rapat, pelayanan yang baik dengan tenaga terampil dan terdidik. 28 5. Hotel Bintang V (lima) Untuk fasilitas hotel dengan klasifikasi bintang V : a. Mempunyai minimal 100 kamar tidur dengan luas minimum termasuk kamar tidur dan wc, single room 24m2 dan double room 28m2 b. Mempunyai ruangan umum yang terdiri dari : 1) Lobby and Lounge dengan minimal 16 tempat duduk a. Ruang makan b. Bar dengan luas 2,5x kamar tidur 2) Setiap kamar tidur dilengkapi dengan pendingin ruangan, alat komunikasi (telepon) dan sound system. 3) Mempunyai kamar tidur yang dilengkapi dengan peralatan kamar mandi yang mewah (lux) 4) Mempunyai tempat parkir dengan luas dan kapasitas satu mobil untuk setiap kamar tidur 5) Fasilitas tambahan berupa : Kolam renang, tempat oleh raga dan rekreasi, drug store, pertokoan, biro perjalanan dan tempat penjualan bahan bacaan,. ruang serba guna, ruang pertemuan dan ruang rapat, pelayanan yang mewah dengan tenaga terampil dan terdidik. 29 1. Muhamad Shiroth, dibantu Poltak Bonifasius & Stephanus Arianto (1998) 1. Penelitian tentang managemen strategi (studi kasus) di PT Indonesian Satellite Corporation, Tbk (Indosat) tahun 1998. Data dianalisis dengan, analisis lingkungan eksternal dan internal, analisis SWOT dan Grand Strategi. Hasilnya Indosat cukup tepat dalam memilih strategi bisnis menghadapi krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada saat ini, yang sesuai dengan strategi jangka panjang Indosat seperti yang tertuang dalam Grand Strategy dan Growth Strategy untuk mewujudkan Indosat sebagai perusahaan yang merupakan "penyedia jasa penuh" dan "pemimpin bisnis multimedia". 2. Wayan Arya Paramarta (2009) Analisis SWOT adalah mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Ini menganalisis berdasarkan logika dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang namun secara bersamaan meminimalkan kelemahan dan ancaman yang. Menurut hasil analisis SWOT diagram, strategi besar atau pengembangan arah PT Astra Internasional, Tbk pada posisi kuadran "strategi agresif". 3. Simbong Mangiwa (2009) Penelitian ini pada bisnis jasa Warnet Global Internet di Jalan Palakali Raya No 50 Kukusan, Depok dimana penelitian ini dimulai bulan Mei 2009 dan akan berakhir sampai dengan September 2009. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara serta dokumentasi. Analisa data yang 30 digunakan adalah metode analisis kualitatif dengan alat analisis SWOT, IFAS dan EFAS. Hasil penelitian menunjukkan faktor internal dan eksternal Global Internet terdapat pada kuadran IV, yaitu diversifikasi konsentrik diantaranya merancang situs portal informasi ; diversifikasi horizontal diantaranya menambah usaha foto copy dan usaha patungan. 2.6 Tinjauan Peneliti Terdahulu Tabel 2.5 Penelitian Terdahulu No. 1. Nama Penulis (Tahun) Muhamad Shiroth Poltak Bonifasis & Stephanus Arianto (1998) Judul Penelitian tentang managemen strategi (studi kasus) di PT Indonesian Satellite Corporation, Tbk (Indosat) Variabel Alat Analisis Strenght Analisis Weakness IFAS Oppurtunities EFAS Threats Analisis SWOT 31 Hasil Indosat cukup tepat dalam memilih strategi bisnis menghadapi krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada saat ini, yang sesuai dengan strategi jangka panjang Indosat seperti yang tertuang dalam Grand Strategy dan Growth Strategy untuk mewujudkan Indosat sebagai perusahaan yang merupakan "penyedia jasa penuh" dan "pemimpin 2. Wayan Arya Paramarta (2009) Analisis SWOT Strenght Analisis PT. Astra Weakness SWOT Internasional,Tbk Oppurtunities Threats 3. Simbong Mangiwa (2009) Analisis strategi bisnis jasa warung internet (warnet) Studi kasus pada warnet “Global Internet” kota Depok Strenght Analisis Weakness SWOT Oppurtunities Threats IFAS bisnis multimedia". Sesuai dengan diagram analisis SWOT, maka strategi utama / arah pengembangan PT. Astra Internasional, Tbk berada pada kuadran 1 yaitu strategi agresif Diversifikasi Konsentrik : merancang situs portal informasi EFAS Diversifikasi Horizontal : menambah usaha foto copy dan usaha patungan 32 2.7 Kerangka Pikir Gambar 2.4 Kerangka Konseptual Penelitian Hotel Misiliana Data Primer dari Kegiatan Hotel (Intern) Data Sekunder Instansi Terkait (Ekstern) Analisa Intern &Ekstern (SWOT) Strategi (SO) Strategi (WO) Strategi ST Hasil Penelitian/Pengamatan Pada Pelaksanaan Strategi Pemasaran Hotel (Data Primer) Strategi Yang Tepat Sesuai Kebutuhan Pelanggan 33 Strategi WT 2.8 Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dibahas sebelumnya maka penulis menetapkan hipotesis, yaitu “Diduga analisis SWOT pemasaran jasa di Hotel Misiliana dapat mendukung pengembangan strategi”. 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Perusahaan yang menjadi obyek penelitian adalah Hotel Misiliana di Toraja Utara karena hotel yang dikelilingi banyak obyek wisata terkenal dan merupakan suatu obyek wisata terkenal di Sulawesi Selatan. 3.2 Metode Pengumpulan Data Dalam penulisan skripsi ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Peneltian Pustaka (Library Research) Yaitu penelitian yang dilakukan dengan menggunakan penelaahan yang menyangkut landasan teori serta konsep-konsep yang relevan dengan masalah pokok yang dibahas dalam penulisan skripsi. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan mengadakan penelitian langsung (mengambil data langsung) pada perusahaan yang menjadi obyek penelitian skripsi ini. Adapun teknik penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah: a. Wawancara, yaitu suatu cara pengumpulan data dengan jalan melakukan pertanyaan-pertanyaan langsung dengan pimpinan dan 35 pihak-pihak terkait untuk mendapatkan keterangan yang diperlukan. b. Observasi, yaitu suatu pengumpulan data dengan cara mengamati obyek secara langsung mengenai hal-hal yang berkaitan dan dijadikan sebagai penelitian 3.3 Jenis dan Sumber Data Adapun jenis data yang digunakan dalam penulisan dan pembahasan skripsi ini terbagi atas : 1. Data Kualitatif, yaitu jenis data yang berbentuk informasi baik lisan maupun tulisan yang sifatnya bukan angka yang berperan selaku pendukung data yang lain, seperti : sejarah ringkas perusahaan, struktur organisasi, job description, jenis produk jasa yang ditawarkan dan data lainnya yang berhubungan dengan pembahasan. 2. Data Kuantitatif, yaitu jenis data yang berbentuk angka-angka yang meliputi : jumlah karyawan, jumlah kunjungan wisatawan, frekuensi pemanfaatan convention hall dan meeting room dalam setahun untuk seminar/perkawinan. Sedang sumber data yang dipergunakan adalah sebagai berikut : 1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dengan cara observasi langsung berupa pengamatan serta wawancara dengan unsure pimpinan dan beberapa orang karyaawan pada perusahaan yang bersangkutan 36 2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh berupa informasi tertulis serta dokumen-dokumen lainnya, yang ada kaitannya dengan pembahasan masalah. 3.4 Metode Analisis Proses penyusunan perencanaan strategis melalui tiga tahap analisis, yaitu: 1. Tahap pengumpulan data (evaluasi faktor eksternal dan internal) 2. Tahap analisis (Matriks SWOT, Matriks Internal Eksternal) 3. Tahap pengambilan keputusan Tahap pengumpulan data adalah tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra analisis dimana tahap ini data dibagi menjadi dua bagian yaitu data internal dan data eksternal. Tahap analisis adalah setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model-model kuantitatif perumusan strategi, yaitu Matrik TOWS atau Matrik SWOT dan Matrik Internal Eksternal kemudian dari hasil yang ada maka ditentukan pengambilan keputusan yang tepat. Tabel 3.1 Perhitungan Matriks SWOT Faktor Strategi Internal : Strenght (S) Weakness (W) Total Bobot Rating Nilai S1 (0,0-1,0) W1 (0,0-1,0) 1,0 S2 (1-4) W2 (1-4) S1 x S2 = S3 W1 x W2 = W3 37 Eksternal : Opportunity Threats Total Keterangan : O1 (0,0-1,0) T1 (0,0-1,0) 1,0 O2 (1-4) T2 (1-4) O1 x O2 = O3 T1 x T2 = T3 a. Bobot dari internal dan eksternal antara 0,0 sampai dengan 1,0 b. Rating dari internal dan eksternal antara 1 sampai 4 c. Nilai dari internal dan eksternal adalah hasil perkalina antara bobot dengan rating Gambar 3.1 Diagram Matriks SWOT Oppurtunity (O3) II. Stabilitas I. Growth Weakness (W3) Strenght (S3) III. Defence IV. Diversifikasi Threats (T3) Rekomendasi : Kuadran I : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang 38 yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy). Kuadran II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka pangjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/jasa). Kuadran III : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal.Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih. Kuadran IV : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan 3.5 Definisi Operasional Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. 39 Jasa adalah tindakan atau kinerja yang menciptakan manfaat bagi pelanggan dengan mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam diri – atau atas nama-penerima Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sisitematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. 40 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah Singkat Perusahaan Hotel Misiliana adalah sebuah hotel berbintang tiga, di Pao Kelurahan Tikunna Malenong Kecamatan Sanggalangi’ Kabupaten Toraja Utara. Lokasi ini letaknya kurang lebih 2 km dari kota Rantepao dengan luas area kurang lebih 5 hektar, yang dibangun dan dikelola oleh keluarga bapak Tangkesalu. Hotel Misiliana ini didirikan pada tahun 1973 dengan nama Misiliana Home. Pada tahun 1974 terjadi komprensi PATA, saat itulah wisatawan mancanegara mulai datang ke Toraja dan menggunakan jasa hotel Misiliana. Karena pada waktu itu hotel di Toraja masih kurang, sehingga Hotel Misiliana menjadi primadona dan semakin terkenal. Hotel Misiliana menempati sebuah bangunan yang memiliki lokasi strategis karena berdekatan dengan lokasi pariwisata yang merupakan tempat pekuburan kuno di kabupaten Toraja Utara. Kondisi tersebut sangat menguntungkan karena biasanya para wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal yang ingin bermalam akan mencari hotel terdekat. Kita tahu bahwa tempat rekreasi di Tana Toraja merupakan yang terbesar untuk wilayah Sulawesi Selatan. Pastilah hal tersebut menunjang pencapaian tujuan perusahaan yang tentunya tak lepas dari produktivitas karyawan yang optimis pula. Selain itu Hotel Misiliana mempunyai fasilitas sebagai berikut : a. Restauran Palangka untuk makan pagi dilengkapi dengan bar 41 b. Ballroom untuk acara pernikahan dengan daya tampung 750 sampai 1000 orang c. Lapangan tenis d. Jasa peminjaman mobil atau kendaraan e. Bar mini di tiap kamar f. TV kabel yang menampilkan siaran Asia, Amerika, Australia, dan Lokal siaran g. 24 jam room service h. Menerima pembayaran dengan kartu kredit i. Restauran Santung untuk makan malam diiringin piano dengan kesempatan bernyanyi bagi pengunjung dan kadang-kadang ada pertunjukkan seni tradisional toraja j. Ruang pertemuan atau rapat sekitar 250 sampai 350 orang k. Dua buah kolam renang, yang satu berbentuk rumah toraja (luas 7,5 x 25 meter, kedalaman 0,5-1,9 meter) dan yang lainnya di lantai 2 (luas 6 x 12 meter, kedalaman 1,5-3 meter). l. Peti besi tempat penyimpanan barang (safe deposit) m. Layanan internet speedy sebanyak 4 komputer dan mulai dikembangkan fasilitas wifi n. 2 buah toko menjual barang-barang khas toraja serta batik o. Tempat parkir yang luas p. 24 jam layanan dokter q. Layanan laundry setiap hari 42 Tabel 4.1 Tingkat Pendapatan Hotel Misilana Tahun Room / Kamar Ruang Pernikahan & Rapat 2010 Rp. 2.045.000.000,- Rp. 1.059.000.000,- 2009 Rp. 1.650.000.000,- Rp. 747.714.000,- 2008 Rp. 1.220.000.000,- Rp. 533.029.000,- Sumber : Data Keuangan Hotel Misiliana, 2011 Gambar 4.1 Daftar Tarif Hotel Toraja misiliana Hotel RANTEPAO – TANA – SULAWESI SELATAN – INDONESIA P.O. BOX 01, Telp. (0423) 21212, 21480, 21573, Fax (0423) 21512 E-mail : [email protected] ROOM RATE (Valid Until December 2011) ROOM CATEGORY Including Breakfast RATE SUPERIOR SGL/DBL DELUXE SGL/DBL COTTAGE SGL/DBL TORAJA TONGKONAN JUNIOR SUITE EXECUTIVE SUITE FAMILY SUITE PRESIDENT SUITE EXTRA BED Rp. Rp. Rp. Rp. Rp Rp. Rp. Rp. Rp. 625.000,725.000,850.000,900.000,1.100.000,1.350.000,1.500.000,2.000.000,275.000,- NOTES : All above rates including 21 % Service charge and Government Tax ENJOY ACCOMMODATIONS There are a total of 96 rooms. There are four Toraja Suite, Executive Suites, Junior Suites, Deluxe Rooms, and Superior Rooms Private bath with shower Mini Bar Tennis Court Exclusive Restaurant Swimming pools Satellite Television Broadcasting Scenic Tropical Bar Sumber : Hotel Toraja Misiliana Tahun 2011 43 4.2. Struktur Organisasi Perusahaan sebagai organisasi membutuhkan adanya suatu pengaturan dan pengalokasian pekerjaan diantara personil di dalam perusahaa agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik yang dapat digambarkan dalam sebuah struktur organisasi. Struktur organisasi adalah “Suatu kerangka yang menunjukkan pola tetap dari suatu hubungan-hubungan antara bidang-bidang kerja maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing dalam suatu sistem kerja sama. Maksud organisasi dibentuk adalah wadah kerja sama orang-orang yang mempunyai kepentingan tertentu, menyatukan kepentingan pribadinya menjadi kepentingan bersama. Porsi kepentingan pribadi harus tetap diperhatikan sehingga ada keseimbangan dalam keputusan pribadi dan kepentingan bersama. 44 Gambar 4.2 Struktur Organisasi Hotel Misiliana Toraja Utara PIMPINAN MANAJER SEKRETARIS Ka. Divisi Personalia Security Ka. Divisi Aministrasi & Keunangan Ka. Divisi Operasional Trainer Seksi House Keeper Ka. Divisi Sales & Marketing Customer Service Seksi Food & Beverage Sumber :Hotel Misiliana, 2011 45 Maintenance Front Office 4.3. Job Description Deskripsi jabatan pada Hotel Misiliana dapat dijabarkan dengan jelas untuk masing-masing jabatan dalam struktur organisasi sebagai berikut : 1. Direktur Direktur adalah pengambil keputusan, bertanggung jawab dan berwenang secara umum atas segala aktivitas perusahaan baik secara intern maupun ekstern. Direktur juga merupakan kepala dari seluruh staf yang ada. 2. Manajer Manajer adalah staf pelaksana yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab langsung kepada direktur. Manajer juga bertanggung jawab secara keseluruhan mengenai kelancaran operasional perusahaan, manajer mempunyai wewenagn untuk menentukan peraturan perusahaan dan peraran kerja tiap-tiap departemen. Adapun tugas-tugas manajer tersebut sebagai berikut : a. Membantu direktur dalam pekerjaan rutin sehari-hari. b. Menyusun rencana, mngkoordinir dan mengawasi seluruh kegiatan perusahaan agar sesuai dengan kebijaksanaan yang sudah ditetapkan. c. 3. Mengadakan pembagian tugas dan wewenang. Sekretaris Bertanggung jawab kepada direktur dan manajer. Tugas-tugasnya adalah sebagai berikut : a. Menerima dan menjawab surat-surat yang mask atas perintah direktur dan manajer. Termasuk membuaat memo untuk diteruska ke bagian lain. 46 b. Mencatat pesan untuk diteruskan kepada direktur dan manajer jika mereka tidak ada di tempat. 4. c. Mengatur jadwal pertemuan direktur dan manajer. d. Menyimpan arsip dengan baik. Kepala Divisi personalia Bertanggung jawab kepada manajer. Tugas yang dipercayakan kepadanya, yaitu : a. Memimpin, mengatur, mengkoordinasikan terhadap keamanan hotel. b. Mencari, menyelidiki, dan menempatkan karyawan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan penyimpanan data. c. Menangani absensi dan masalah gaji karyawan sesuai dengan penilaian yang berlaku. d. Training/melatih karyawan secara berlanjut 5. Kepala Administrasi/Keuangan Kepala adminisrrasi//keuangan atau yang biasa disebut Accountant of Manager yang memimpin pelaksanaan administrasi keuangan dalam rangka pembiayaan organisasi hotel secara keseluruhan setiap hari. Secara rinci tugasnya adalah : a. Mengatur administrasi keuangan. b. Mengatur dan melaksanakan pembayaran gaji karyawan, biaya periklanan, dan biaya promosi lainnya. c. Membantu manager dalam urusan perbankan, perpajakan. d. Menyusun laporan keuangan dan organisasi. 47 asuransi, dan 6. Kepala Divisi Operasional Membenahi Seksi House Keeper dan Seksi Food and Beverage dan Maintenance. Kepala Divisi Operasional bertanggung jawab kepada manajer. Tugas-tugasnya melipputi : a. Mengkoordinasikan segala sesuatu yangberhubungan dengan fasilitas hotel, seperti kamar tidur, memelihara kebersihan dan perlengkapan kamar, dan bertanggung jawab atas areal di lingkungan hotel. b. Menetapkan ketentuan umum terhadap menu yang disajikanbagi pengunjung hotel di kamar. c. Menangani penyewaan gedung untuk meeting, resepsi pernikahan, san acara-acara lainnya. d. 7. Menangani segala sesuatu yang berhubungan dengan restoran. Sales Dan Marketing Divisi yang bertugas untuk memasarkan dan menjual apa yang dihasilkan atau diproduksi oleh Hotel Misiliana dalam hal memasarkan melalui promosi secara luas, disamping mengawasi dan mengatur kegiatan serta perkembangan pasar dan mengamati keinginan dan kebutuhan konsumen terutama masalah-masalah selera dan minat. Divisi yang dibawahi yang sangat perlu adalah Customer Service. Karyawan di bagian ini yang bertanggung jawab terhadap tingkat dan mutuu pelayanan terhadap tamu yang datang. Mengukur tingkat kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan salah satu tugas utamanya. 48 8. Front Office Front office bertanggung jawab kepda manajer atas segala tugas untuk kelancaran dan keberhasilan departemen front office, misalnya dalam menerima tamu, keluarnya tamu (check out), dan memberi informasi. Kebijakan administrasi organisasi merupakan kebjakan tentang pelaksanaan aktivitas dan tujuan organisasi. Dengan adanya kebijakan organisasi ini dimaksudkan sebagai suatu pedoman yang dapat dipergunakan oleh para karyawan di dalam melakukan aktivitas perusahaan. 4.4. Keadaan Karyawan Hotel Misiliana menyadari bahwa karyawan (SDM) adalah faktor yang penting dalam perusahaan, oleh kemampuan dan keuletan para karyawan yang ada dibantu dengan sebagai fasilitas memungkinkan aktivitas perusahaan berjalan dengan lebih baik dan tujuan yang diharapkakn akan mudah tercapai. Dalam mengelola karyawannya, perusahaan tidak mengesampingkan kodrat karyawannya sebagai manusia. Pengelolaan tanpa mengesampingkan kodrat mereka sebagai manusia yang memiliki kodrat dan martabat dimaksudkan agar karyawan dapat merasa lebih dinilai dan diperhatikan oleh orang yang mereka segani dan hormati dengan suatu harapan karyawan akan lebih termotivasi dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya. Hotel Misiliana menyadari akan hal itu, yakni pada hakekatnya manusia memiliki kebutuhan untuk dihargai, bukan saja oleh keluarga mereka namun juga orang lain. 49 Tingkat Pendidikan Tabel di bawah ini memperlihatkan tingkat pendidikan pada Hotel Misiliana. Tabel 4.2 Tingkat Pendidikan Karyawan Pada Hotel Misiliana Toraja Utara NO Tingkat Pendidikan Total Persentase 1. Sarjana 2 orang 2,1 % 2. Diploma 5 orang 5,2 % 3. Sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA, SMIP, SMK, SMEA) 58 orang 60,5 % 4. Sekolah lanjutan pertama 10 orang 10,4 % 5. Sekolah dasar 5 orang 5,2 % 6. Tidak tamat sekolah dasar 16 orang 16,7 % Sumber : Data Personalia Hotel Misiliana, 2011 Tingkat pendidikan seseorang sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan dan turut berpengaruh pula terhadap besar kecilnya tugas yang akan dipercayakan kepadanya. Berdasarkan tabel di atas, karyawan yang ada di Hotel Misiliana terbanyak adalah lulusan SLTA yaitu mencapai 58 orang karyawan, dengan persentasi 60,5%. Adapun jumlah yang paling sedikit adalah karyawan lulusan S1 sebanyak 2 orang dengan persentasi 2,1 %. Melihat penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Hotel Misiliana perlu mengadakan pelatihan serta perekrutan. 50 1. Jenis Kelamin Kemampuan fisik dan mental seseorang dapat berpengaruh terhadap jenis pekerjaan yang dibebankan padanya. Adanya pendekatan yang manusiawi terhadap pekerjaan merupakan alternatif yang sangat baik, dan dapat menjaga pencapaian tujuan dan organisasi. Di bawah ini akan kita lihat jumlah karyawan Hotel Misiliana berdasarkan jeni kelamin. Tabel 4.3 Jumlah Pegawai Hotel Misiliana Toraja Utara Berdasarkan Jenis Kelamin No. Status Pegawai Jenis Kelamin Pria 1. Owner Wanita Pria 2. Tetap Wanita Pria 3. Kontrak Wanita Sumber : Data Personalia Hotel Misiliana, 2011 Jumlah 1 orang 4 orang 44 orang 20 orang 17 orang 16 orang Dari tabel 4.3 di atas menunjukkan jumlah pegawai wanita lebih sedikit dari jumlah karyawan pria dimana jumlah wanita 40 orang sedangkan yang pria 62 orang. Dalam kesehariannya perbedaan jenis kelamin ini tidak menimbulkan diskriminasi yang mencolok. Maksudnya adalah manajer tidak membedakan apakah tugas tersebut memang bisa dikerjakan oleh pria atau wanita tetapi sesuai dengan kemampuan mereka. Jika pria mampu menangani masalah food dan beverage tidak masalah selama kemampuannya dibidang tersebut maksimal. Begitupun sebaliknya. Jika wanita mampu memimpin suatu divisi, maka manajer 51 dapat menunjuknya sebagai kepala divisi dengan dasar kemampuannya memimpin dibarengi latar belakang pengalaman dan pendidikan. Tabel 4.4 Tingkat Umur Karyawan dan Usia Produktif No. Departemen Jumlah (orang) 1. Personalia 2 2. Accounting 8 3. Front Office 7 4. Salon 4 5. Gardener 9 6. Building 3 7. Enggenering 6 Umur (tahun) 63 41 43 44 61 43 46 34 43 36 45 45 45 46 27 31 37 46 19 19 31 38 42 56 47 43 46 50 20 26 67 64 44 46 47 41 52 Usia Produktif (18-45tahun) Non Produktif Produktif Produktif Produktif Non Produktif Produktif Non Produktif Produktif Produktif Produktif Produktif Produktif Produktif Non Produktif Produktif Produktif Produktif Non Produktif Produktif Produktif Produktif Produktif Produktif Non Produktif Non Produktif Produktif Non Produktif Non Produktif Produktif Produktif Non Produktif Non Produktif Produktif Non Produktif Non Produktif Produktif No. Departemen Jumlah (orang) 8. Driver 3 9. Security 6 10. Housekeeping 10 Housman (HK) 2 Laundry (HK) 4 11. Restaurant (F&B Service) 11 12. Kitchen (F&B Product) 8 Umur (tahun) 36 26 41 50 56 34 57 47 39 42 42 39 45 39 39 42 42 41 41 42 25 37 52 39 44 38 43 33 41 53 46 41 36 31 39 31 19 20 19 45 37 65 55 22 53 Usia Produktif (18-45tahun) Produktif Produktif Produktif Non Produktif Non Produktif Produktif Non Produktif Non Produktif Produktif Produktif Produktif Produktif Produktif Produktif Produktif Produktif Produktif Produktif Produktif Produktif Produktif Produktif Non Produktif Produktif Produktif Produktif Produktif Produktif Produktif Non Produktif Non Produktif Produktif Produktif Produktif Produktif Produktif Produktif Produktif Produktif Produktif Produktif Non Produktif Non Produktif Produktif No. Departemen Jumlah (orang) Kitchen Palangka 3 Kitchen Karyawan 1 Pastry 3 13. Toko Misiliana 1 14. Banquet 5 Umur (tahun) 26 43 39 53 35 33 55 45 21 24 32 47 54 45 44 27 Reprenstative 1 42 Makassar Sumber : data manajemen operasional Misiliana Hotel tahun 2011 15. Usia Produktif (18-45tahun) Produktif Produktif Produktif Non Produktif Produktif Produktif Non Produktif Produktif Produktif Produktif Produktif Non Produktif Non Produktif Produktif Produktif Produktif Produktif Dari data di atas dapat di peroleh bahwa yang usia tidak produktif ada sekitar 26 orang (diatas 45 tahun), 7 orang ( usia 45 tahun) sedangkan yang dibawah 45 tahun ada sekitar 64 orang, hal ini menunjukkan bahwa karyawan di Misiliana Hotel yang mendominasi adalah usia produktif. 54 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan ke arah lebih maju Hotel Misiliana adalah dengan memanfaatkan semua informasi tersebut ke dalam model-model kuantitatif perumusan strategi dan sebaiknya menggunakan beberapa model sekaligus, agar dapat memperoleh analisis yang lengkap dan akurat. Model yang dipergunakan adalah : 1. Analisis Dekriptif 2. Matriks Internal / Eksternal 3. Diagram Cartesius 4. Matriks SWOT 5.1. Analisis Deskriptif Hotel Misiliana di Toraja Utara adalah Hotel yang bergerak di bidang penyediaan jasa kamar hotel, kolam renang, dan tempat resepsi pernikahan. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bisnis perhotelan dan pengelola jasa penyewaan ruangan resepsi perkawinan maka kegiatan pemasaran menjadi faktor yang paling penting peranannya dalam upaya pencapaian peningkatan jumlah kamar yang terpakai dan peningkatan frekuensi penggunaan convention hall untuk resepsi pernikahan. Kondisi pasar yang semakin mengarah pada persaingan penjualan kamar hotel dan penggunaan convention hall menjadi kendala tersendiri bagi Hotel Misiliana untuk mengantisipasi persaingan pasar 55 tersebut. Hotel Misiliana di Toraja Utara menetapkan strategi pemasaran yang berorientasi pada peningkatan penjualan serta segmentasi pasar dalam negeri dan pasar luar negeri. Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah strategi Marketing Mix atau bauran pemasaran yang berkaitan dengan penilaian bagaimana perusahaan menyajikan dan menawarkan produk jasa hotel pada segmen pasar tertentu yang merupakan sasaran pasarnya. Untuk menganalisa pemasaran jasa hotel konsep yang dianggap efektif adalah dengan menggunakan konsep Marketing Mix P7, yaitu: a. Product b. Price c. Promotion d. Place e. Human Resource f. Physical Evidence g. Process Berikut uraian unsur-unsur dari Marketing Mix pada Hotel Misiliana di Toraja Utara sebagai berikut : A. Analisa Produk Produk yang ada sampai saat ini pada Hotel Misiliana Toraja Utara ada jenis kegiatan yang dijual. Penyewaan Kamar Hotel Hotel Misiliana mempunyai kamar sejumlah jumlah kamar: 56 kamar yang terdiri dari a. Superior 50 bangunan b. Deluxe 18 bangunan c. Cottage 20 bangunan d. Toraja Tongkonan 2 bangunan e. Junior Suite 4 bangunan f. Family Suite 2 bangunan g. Presiden Suite 1 bangunan Adapun gambaran umum kamar adalah sebagai berikut : 1. Kamar Superior memiliki teras pribadi dengan taman indah dan pemandangan pegunungan. Setiap kamar superior memiliki ukuran 35 meter persegi dengan campuran budaya Toraja dan desain barat modern. Fasilitas lain seperti: kamar mandi pribadi, mini bar, in-house film, program televisi satelit, telepon IDD untuk memberikan kenyamanan untuk para tamu. 2. Kamar Cottage adalah kamar berukuran 33 meter persegi, eksklusif diposisikan di sayap terpisah dari hotel kami dengan suasana damai. Dirancang kontemporer (tongkonan) serta fasilitas kamar mandi dan shower, mini bar, in-house film, program televisi satelit, telepon IDD, dan balkon pribadi dengan pegunungan yang indah dan pemandangan sawah. 3. Junior Suites adalah suite yang luas dan mewah. Setiap kamar memiliki penyejuk udara, ruang tamu, kamar mandi pribadi dengan shower, mini bar, in-house film, program televisi satelit IDD telepon. Setiap Deluxe Room adalah 80 meter persegi dan hanya beberapa langkah kaki dari kolam renang dan restoran santung. 57 4. Presiden Suite terletak di jantung dari hotel, adalah ruang di mana hidup mewah dicampur bersama-sama dengan budaya Toraja. Sebuah ruangan 158 meter persegi, dengan satu kamar tidur, area ruang tamu, ruang makan, mandi luar ruangan pribadi dengan shower, AC, mini bar, in-house film, program televisi satelit dan telepon IDD. Dilengkapi dengan perlengkapan utama dan fasilitas kamar ini memberikan pengalaman budaya yang paling nyaman Toraja. 5. Toraja Suites dengan pemandangan taman yang menyenangkan, Toraja Suite dirancang di sebuah rumah adat Toraja (Tongkonan) yang menawarkan pengalaman nyata hidup Toraja. Toraja Suite merefleksikan warisan artistik dari orang Toraja. Kategori ini kamar ini juga memiliki dekorasi etnik yang kuat dengan kenyamanan internasional, AC, ruang tamu, ruang makan dan kamar mandi pribadi dengan shower, mini bar, inhouse film, program televisi satelit, dan telepon IDD. B. Analisa Promosi (Promotion) Bentuk-bentuk promosi pemasaran yang dilakukan oleh Misiliana Hotel dalam meningkatkan jumlah pelanggannya, yaitu: B.1. Periklanan Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang keunggulan Hotel Misiliana yang disusun rangkaian katakatanya sedemikian rupa dengan mengubah pikiran sesorang untuk datang ke Hotel Misiliana untuk menikmati fasilitas yang ditawarkan. 58 Adapun kegiatan periklanan yang dilakukan oleh Hotel Misiliana Toraja Utara dengan berbagai macam cara di antaranya melalui media cetak seperti surat kabar, media elektronik seperti radio, televisi maupun media luar ruangan seperti baliho dan spanduk. B.2. Sponsorship Kegiatan sponsorship yang dilaksanakan oleh Hotel Misisliana Toraja Utara bertujuan untuk lebih mensosialisasikan produk kepada masayarakat luas melalui berbagai kegiatan seperti, seminar, pengobatan gratis bagi rakyat miskin dengan demikian masayarakat luas akan lebih banyak mengenal dan mengetahui Hotel Misiliana. B.3. Personal Selling Aktivitas promosi personal selling yang dilakukan oleh Hotel Misiliana Toraja Utara dengan memberikan pelayanan prima dan penampilan terbaik kepada tamu-tamu Hotel Misiliana. Menurut Lingga Purnama dalam bukunya Strategi Marketing Plan, The Moment Of Truth adalah titik kritis pertemuan pelanggan (konsumen) dan pemberi layanan (karyawan Hotel Misliana). Pada pertemuan interaktif karyawan Hotel Misilianan memberikan pelayanan prima dan penampilan terbaik kepada konsumen, wisatawan yang menginap di Hotel Misiliana. Hotel Misiliana dalam Internasional Business & Company Award 2011 bertempat di Hotel Clarion Makassar mendapat penghargaan (As The Best Hotel & Service Excellent Of The Year) hotel dengan reputasi terbaik memberikan servis kepada pelanggan. 59 B.4. Pameran Kegiatan pameran sangat diperlukan untuk lebih banyak memberikan informasi kepada masayarakat konsumen dalam negeri maupun luar negeri. Hotel Misiliana berprestasi mengikuti pameran yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Toraja Utara di Pulau Jawa dan mengikuti event-event yang dilakukan oleh Menteri Pariwisata di Eropa, Amerika dan Asia. Promosi pemasaran akan sukses dan berjalan dengan baik apabila ditunjang dengan biaya memadai dan teknologi. C. Analisa Harga (Price) Harga tarif kamar Hotel sangat menentukan keberhasilan pemasaran, jika harga tarif kamar rendah dibarengi dengan tingginya kualitas pelayanan jasa hotel, maka konsumen akan lebih tertarik menggunakan jasa dan kamar hotel Misiliana. Pada bulan Agustus – September setiap tahun disebut High Season. Hal ini disebabkan karena di Eropa lebih musim panas dan di Indonesia khususnya di Toraja musim acara Rambu Solo’ (penguburan/upacara adat pemakaman) sehingga hotel-hotel dipenuhi oleh turis mancanegara dan tarif hotel tinggi. Selain bulan Agustus – September setiap tahun pada bulan Januari – Juni dan bulan Oktober – Desember disebut Low Season kurang masuk ke Toraja sehingga tarif kamar hotel discount 10% - 25%. Oleh sebab itu, pemerintah Kabupaten Toraja Utara mengadakan pameran budaya dua kali sebulan pada musim Low Season dengan discount tarif hotel demikian juga pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan membuat event yang disebut Lovely December, agar sepanjang bulan Desember orang Toraja kembali berlibur ke Toraja atau 60 berkumpul keluarga dalam rangka Natal, Tahun Baru atau upacara Rambu Tukak (perkawinan atau syukuran). Pada bulan Low Season kamar hotel diberlakukan discount 10%-25%. D. Analisa SDM (People) Pelayanan konsumen yang menjadi pelanggan Hotel Misiliana saat ini dilakukan oleh karyawan sejumlah 98 orang. Umumnya karyawan senior sebanyak 57,2 % berumur 40 – 70 tahun sedang sisanya 42,8 % berumur 19 – 40 tahun.Tingkat pendidikan karyawan perhotelan 7,3 % dari Perguruan Tinggi (sarjana dan diploma), 60,4 % pendidikan SLTA dan 32,3 % tingkat bawah (SLTP, SD dan tidak tamat SD). Tingkat pendidikan tersebut mengakibatkan dua dampak yaitu dampak positif adalah pelayanan yang diberikan berkualitas karena dilayani oleh karyawan yang berpengalaman sehingga hotel Misiliana mendapat penghargaan terbaik dari menteri Pariwisata dalam bidang servis sedangkan dampak negatifnya yaitu kurangnya pengetahuan tentang pendidikan oleh karena itu perlu mengikuti job training. Karyawan Misiliana juga mengikuti pelatihan di bidang kerohanian, yaitu pelatihan budaya melayani yang dilakukan setiap pagi sebelum bekerja. E. Analisa Proses (Process) Berkaitan dengan jasa pemrosesan, maka di Hotel Misiliana cenderung disertai lebih banyak jasa pelengkap, dimana jasa kontak tinggi akan memiliki jasa pelengkap lebih banyak daripada jasa kontak rendah. Jasa pelengkap tersebut adalah keramahan, pengamanan penerimaan pesanan dan semuanya ini 61 dilaksanakan oleh Hotel Misiliana dalam hal penerimaan pesanan, maka proses pemasaran kamar hotel atau booking untuk resepsi perkawinan langsung ke resepsionis hotel Misiliana melalui telepon (0423) 21212. Proses pemesanan dapat juga melalui perwakilan Makassar (Manager pemasaran Hotel Misiliana Kompleks PAM Jln. Ratulangi atau melalui travel Agen). F. Analisa Tempat (Place) Hotel Misiliana terletak di jalan poros dari Makassar ke Rantepao, sehingga sangat mudah dicapai dan memiliki lokasi tempat yang strategis. Terletak 2 km dari Buntu Pune, Ke’tekesu, dan Londa tempat objek wisata yang terkenal. Tepatnya di Jln. Pongtiku No.27 Rantepao Toraja Utara. G. Analisa Lingkungan Fisik (Physical Evidence) Luas hotel ini sekitar 12 hektar tapi yang ditempati bangunan hotel ada 5 hektar, selebihnya kebun dan sawah di pinggir sungai Saddang yang mengalir dari Toraja Utara ke Kab. Pinrang. Hotel Misiliana merupakan hotel bangunan cottage sehingga sangat memudahkan pengelolaannya dan dikelilingi taman hotel terindah kedua di Sulawesi Selatan. Hotel Misiliana dikelilingi rumah-rumah adat Tongkonan dan dihuni oleh keluarga Misiliana sehingga lokasi Misiliana sangat aman dan tentram dalam lingkungan keluarga besar. 62 5.2. Analisa Strategi TOWS atau SWOT Hotel Misiliana Analisis TOWS atau SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi pemasaran jasa Hotel Misiliana. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threat). Data yang dikumpulkan dapat diperoleh dari lingkungan di luar perusahaan hotel seperti: a) Analisis pasar b) Analisis kompetitor c) Analisis pemerintah d) Analisis kepentingan tertentu Data internal dapat diperoleh di dalam perusahaan hotel Misiliana seperti: a. Laporan kegiatan sumber daya manusia (jumlah karyawan, pendidikan, keahlian) b. Laporan kegiatan operasional c. Laporan kegiatan pemasaran Model yang dipakai pada tahap ini terdiri dari: 1) Matriks faktor strategi eksternal 2) Matriks faktor strategi internal 63 Tabel 5.1 EFAS Faktor-faktor Strategi Eksternal PELUANG Program pemerintah orang Toraja mudik Desember (Lovely December) Toraja daerah tujuan pariwisata budaya (DTW budaya) Pertumbuhan Ekonomi yang cepat negara-negara Asia dan Malaysia, Singapura, Jepang, Cina Lapangan terbang Internasional Mengkendek Tana Toraja berfungsi tahun 2014 Kecenderungan orang Toraja merayakan pesta pernikahan di Hotel Berbintang Toraja (Hotel Misiliana) ANCAMAN Berdirinya hotel-hotel baru sebagai pesaing, antara lain Hotel Marante (Bintang tiga), Hotel Heritage (Bintang empat) Persaingan tarif kamar (room rate) Munculnya isu teroris di Indonesia Era globalisasi oleh kemudahan penanaman modal asing (PMA) di bidang perhotelan Daerah tujuan wisata di negara-negara Malaysia, Bangkok, lebih murah, rendah dan lancar sehingga mudah dijangkau dibanding DTW Toraja Total Bobot 0,05 0,10 0,06 0,20 0,20 Rating Bobot dan Rating 1 0,05 4 0,40 3 0,18 2 0,80 2 0,40 0,20 2 0,40 0,08 4 0,32 0,03 3 0,09 0,05 2 0,10 Komentar Temu Besar Rumpun keluarga Kekayaan budaya akan Toraja Pertumbuhan ekonomi Asia Penerbangan internasional langsung dari Mengkendek Tana Toraja Naiknya income per kapita Tana Toraja asal dari TKI dan Pelaut (uang tunai kiriman) Fasilitas hotel baru lebih baru Saling merugikan sesama hotel Informasi merugikan Indonesia sehingga wisatawan mancanegara membatalkan kunjungannya Globalisasi hotel-hotel besar menjadi lebih besar dan lebih berkuasa Perlu kehati-hatian mengantisipasi 0,03 2 0,06 1,00 2,80 Sumber : Pengolahan Data Eksternal Hotel Misiliana, 2011 64 Tabel 5.2 IFAS Faktor-Faktor Strategi Internal KEKUATAN Juara II Taman Hotel Terindah di Sulawesi Areal parkir luas, bangunan hotel bentuk cottage di atas tanah seluas ± 5 tahun, karyawan senior 80% Bobot dan Rating Bobot Rating Komentar 0,10 4 0,40 Indah dan sehat untuk tempat jogging/olahraga senam 0,10 4 0,40 Nuansa tanam yang indah, bangunan hotel berukiran Toraja, hawa pegunungan dataran tinggi Toraja Speedy 4 pc tapi wifi lagi proses (berhubungan langsung dengan konsumen pelanggan) Fasilitas koneksi internet 0,10 2 0,20 Convention Hall (daya tampung 1000 orang) dan Meeting Room 350 orang 0,15 4 0,60 Resepsi perkawinan, seminar, rapat kerja tingkat regional 0,15 2 0,10 Pelayanan jasa kontak tinggi dari mulut ke mulut 0,10 3 0,30 Pembayaran tidak tunai karena lewat travel 0,15 2 0,30 Bangunan hotel tahun 1980 dan tahun 1990 0,05 3 0,15 005 3 0,15 Perlu investasi khususnya di musim kemarau air tidak cukup Perlu job training bidang perhotelan 0,15 3 0,45 Reputasi penghargaan servis terbaik hotel se-Sulawesi Selatan KELEMAHAN Tidak memiliki jaringan pemasaran Nasional dan Internasional langsung ke konsumen Fasilitas hotel bintang tiga harus dilengkapi (Fitness, AC dan lain-lain) Sarana/prasarana air bersih, sarana pengolahan limbah hotel harus ada SDM yang berpendidikan perhotelan kurang memadai Struktur organisasi disesuaikan kebutuhan hotel bintang tiga dan adanya lembaga yang mengurus inovasi di bidang pelayanan servis dan produk Total 1,00 Dibentuk struktur organisasi yang punya bidang research and develompment 3,05 Sumber : Pengolahan Data Internal Hotel Misiliana, 2011 65 Gambar 5.1 Diagram Cartecius Peluang (1,83) II. Stabilitas I. Growth 0,35 Kelemahan (1,35) 0,86 0 Kekuatan (1,7) IV. Diversifikasi III. Defence Ancaman (0,97) Sumber : Hasil Pengolahan Data Internal dan Eksternal Hotel Misiliana, 2011 66 Tabel 5.3 Matriks SWOT Hotel Misiliana Toraja Utara IFAS Internal Strategi Analysis Factor EFAS Eksternal Strategi Analysis Factor OPPORTUNIES (O) Peluang Internal 1. Kecenderungan orang toraja menikah di hotel berbintang (0,40) 2. Toraja daerah tujuan wisata budaya (0,40) 3. Pertumbuhan ekonomi negaranegara Asia antara lain, Singapura, Malaysia, Jepang (0,18) 4. Program pemerintah orang toraja mudik Desember (Lovely December) (0,05) STRENGTH (S) Kekuatan Internal WEAKNESS (W) Kelemahan Internal 1. Convention hall, 1000 orang untuk resepsi perkawinan, raker regional (0.60) 2. Juara II taman hotel Misiliana terindah di Sulawesi Selatan (0,40) 3. Areal parkir luas, bangunan bentuk cottage, lokasi hotel 5 ha (0,40) 1. SDM berpendidikan perhotelan rendah (0,15) STRATEGI SO STRATEGI WO 2. Sarana prasarana kebersihan dan pengelolaan limbah (0,15) 3. Tak memiliki jaringan pemasaran nasional dan internasional (0,30) 4. Fasilitas hotel bintang tiga dilengkapi dan diperbaharui 4. Fasilitas koneksi 5. Struktur organisasi internet (0,20) disesuaikan kebutuhan hotel bintang tiga dan 5. Reputasi membentuk lembaga penghargaan servis yang harus mengurus terbaik (0,10) inovasi . Strategi memanfaatkan 1. Meningkatkan SDM seluruh kekuatan berpendidikam hotel, yaitu convention perhotelan hall yang luas, taman 2. Menambah dan hotel yang luas dan memperbaharui sarana indah, reputasi servis dan prasarana air bersih terbaik, lewat internet dan pengolaan limbah membuat wisman dari hotel. negara Asia 3. Membuat jaringan (Singapura, Malaysia, pemasaran dalam negeri Jepang) dan program dan luar negeri utamanya pemerintah mudik negara Asia yang pesat Desember (lovely pertumbuhan December) ekonominya 4. Fasilitas hotel bintang tiga di perlengkapi dan diperbaharui *) wisman : wisata mancanegara 5. Struktur organisasi 67 TREATH (T) Ancaman Eksternal 1. Berdirinya hotel Marante bintang tiga dan hotel Haritage bintang empat (0,40) 2. Persaingan tarif kamar (0,32) 3. Era globalisasi memungkinkan (0,10) 4. Munculnya isu teroris di Indonesia sehingga tak aman (0,04) 5. Negara-negara Asia DTW lebih terjangkau, lebih mudah dicapai dibanding DTW Toraja STRATEGI ST Strategi menggunakan kekuatan hotel, yaitu convention hall yang luas, taman hotel yang luas dan indah, reputasi servis terbaik di tingkatkan, kualitas dan jumlah bangunan untuk kamar wisman yang akan datang. Hotel Misiliana ikut event/ kegiatan promosi negeri serta informasi ke mancanegara bahwa Toraja aman, tentram dan damai disesuaikan kebutuhan hotel bintang tiga dan membentuk lembaga yang harus mengurus inovasi di bidang pelayanan Kesimpulan: Meminimalkan kelemahan yang ada untuk menangkap peluang STRATEGI WT Meminimalkan kelemahan yang ada sesuai dengan ancaman yang segera atau akan terjadi antara lain: 1. Menghindari pindahnya tenaga berpendidikan, berpengalaman ke hotel yang baru berdiri 2. Memberdayakan struktur organisasi yang dibentuk khusus lembaga yang mengurus inovasi dan pengamanan Penjelasan : Strategi S1 O1 Kecenderungan orang Toraja yang ingin mengadakan acara besar di hotel berbintang merupakan hal yang positif bagi manajemen Hotel Misiliana karena ketersediaan sarana penunjang berupa convension hall yang daya tampungnya sangat besar sekitar seribu orang untuk acara pernikahan serta ruang rapat yang 68 dapat menampung sekitar tiga ratus orang maka dituntut bagi pengelola Misiliana untuk memikat hati orang Toraja untuk mengadakan acaranya di Hotel Misiliana. Strategi S1 O2 Setiap wisatawan lokal atau mancanegara tentunya ingin mengetahui segala sesuatu tentang kebudayaan suatu daerah dan salah satunya adalah kebudayaan Toraja. Dengan seringnya hotel tersebut menggelar acara pernikahan bernuansa budaya Toraja maka secara tidak langsung mengundang wisatawan untuk menginap untuk menyaksikan budaya pernikahan orang Toraja. Strategi S1 O3 Dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia (Singapura, Malaysia dan Jepang) maka pendapatan perkapita negara tersebut meningkat, sehingga mendorong wisatawan Asia datang ke Toraja untuk membelanjakan uangnya, melihat kegiatan-kegiatan besar seperti pernikahan (Rambu Tukak). Strategi S1 O4 Melihat program pemerintah (lovely Decembar) untuk memajukan pariwisata di Toraja, maka sarana yang ada sebaiknya dilengkapi, dioptimalkan pemakaian convention hall dengan membuat acara-cara yang menarik untuk menampung keinginan wisatawan yang datang berkunjung ke Toraja. Strategi S2 O1 Membuat inovasi baru/kreasi baru memanfaatkan taman yang indah dengan cara mengadakan garden party atau pesta taman untuk acara-acara pernikahan. 69 Strategi S2 O2 Untuk memancing agar wisatawan ke Toraja mau menginap di hotel tersebut, maka pergelaran budaya Toraja hendaknya dilaksanakan ditamannya yang indah, seperti pergelaran tari/musik bambu di taman (outbond). Strategi S2 O3 Perlunya pengenalan kepada wisatawan Asia bahwa taman Hotel Misiliana sangat indah/sudah dilengkapi dengan tanaman anggrek, tanaman hortikultural, tanaman dataran tinggi dan kopi arabika Toraja (agro wisata) sehingga wisatawan Asia berkunjung ke hotel tersebut. Strategi S2 O4 Orang Toraja pasti sudah mengenal keindahan taman dari Hotel Misiliana oleh karena itu perlunya pihak dari Misiliana mengadakan acara-acara di taman hotel untuk memeriahkan acara lovely December, bekerjasama dengan pemerintah daerah Tana Toraja dan Toraja Utara. Strategi S3 01 Hubungan antara variabel areal parkir yang luas, bangunan bentuk cottage dan lokasi lima hektar memungkinkan menampung banyak kendaraan bagi orang yang membawa kendaraannya ke hotel untuk mengikuti acara pernikahan. Strategi S3 O2 Wisatawan ke Toraja yang ingin menginap di hotel pasti memperhatikan ketersediaan halaman parkir yang luas karena kebanyakan wisatawan yang datang menggunakan bus besar yang membutuhkan lapangan parkir yang luas serta acara 70 penyambutan tamu dalam bentuk tarian budaya dapat dilakukan pada areal yang luas. Strategi S3 O3 Perlunya pengenalan kepada wisatawan Asia bahwa Hotel Misiliana mempunyai lapangan parkir yang luas, bentuk bangunan yang cottage serta luas hotel sekitar lima hektar, dan dilengkapi dengan lumbung (alang) dan rumah Toraja (Tongkonan) yang dapat dinikmati wisatawan. Strategi S3 O4 Dengan meriahnya acaranya yang dilakukan pemerintah maka membutuhkan lapangan parkir yang luas untuk menampung semua kendaraan/menampung paket acara pemerintah yaitu lovely December dapat berjalan dengan baik. Strategi S4 O1 Mempromosikan keunggulan hotel Misiliana yang bernuansa Toraja bangunan diukir kemudian terdapat pada jalan poros Makale Rantepao. Melalui internet dipromosikan acara pernikahan di hotel tersebut agar dapat merangkul warga Toraja untuk mengadakan pesta pernikahannya di Hotel Misiliana. Strategi S4 O2 Memperkenalkan bahwa salah satu hotel berbudaya Toraja yang terbaik di Toraja dan bernuansa Toraja adalah Hotel Misiliana melalui akses internet. Strategi S4 O3 Wisatawan Asia yang tertarik untuk mengadakan kegiatannya di daerah Toraja baik itu liburan, bisnis dan lain-lain dapat tetap menjalankan bisnisnya karena koneksi internet yang bagus. 71 Strategi S4 04 Warga Toraja pasti sudah mengetahui Hotel Misiliana tapi even / acara-acara menyambut lovely December yang diadakan hotel tersebut, pastilah belum diketahui oleh karena itu perlunya informasi di internet tentang acara hotel, paket lovely December tersebut pembangunan Sulawesi Selatan/pembangunan Toraja. Strategi S5 O1 Penghargaan servis terbaik hotel membuat karyawan Misiliana diharapkan memberikan servis terbaik sesuai penghargaan pemerintah dalam acara pernikahan sehingga menjadi daya tarik kosumen. Strategi S5 O2 Wisatawan yang mau berkunjung ke Toraja pasti menginginkan diberikan servis yang terbaik dan salah satu hotel yang memberikan servis yang terbaik adalah Hotel Misiliana yang dibuktikan dari penghargaan dinas pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan. Strategi S5 O3 Pertumbuhan ekonomi negara Asia menyebabkan tingkat perkunjungan baik bisnis atau wisata ke Indonesia juga meningkat oleh karena itu dengan adanya rekomendasi servis terbaik maka wisatawan Asia lebih tertarik ke Hotel Misiliana. Strategi S5 O4 Memberikan servis yang terbaik sesuai penghargaan dinas pariwisata kepada pemerintah sehingga banyak acara yang diadakan acara di Hotel Misiliana. 72 Strategi S1 T1 Meningkatkan/memperlengkapi sarana dan prasarana convention hall sehingga dapat bersaing dengan convention hall hotel lainnya. Strategi S1 T2 Membuat paket antara tarif harga dengan tarif convention hall, misalnya orang yang mengadakan pernikahan di convention hall diberikan gratis kamar atau diskon yang besar. Strategi S1 T3 Convention hall dalam menghadapi era globalisasi dituntut untuk dapat bersaing oleh karena itu perlu mempersiapkan/melengkapi sarana dan prasarana sesuai kebutuhan global, seperti pembuatan landasan helikopter serta sistem komunikasi yang canggih. Strategi S1 T4 Pengamanan convention hall harus ditingkatkan dalam menghadapi isu teroris dengan cara diberi kamera CC TV namun tetap melibatkan karyawan Misiliana untuk turut serta memperhatikan / mengawasi. Strategi S1 T5 Agar convention hall mudah di jangkau oleh wisatawan Asia untuk acara pernikahan atau rapat kerja, maka perlunya dibangun akses transportasi, mengantisipasi selesainya lapangan terbang di Mengkendek yang rencananya selesai tahun 2014. 73 Strategi S2 T1 Nilai tambah yang dipunyai oleh Hotel Misiliana dibandingkan dengan hotel yang lainnya adalah tamannya yang indah oleh karena itu taman hotel harus lebih ditingkatkan (varitas tanaman khusus Toraja). Strategi S2 T2 Kamar yang tradisional, ukiran Toraja, alang Toraja, tongkonan Toraja dilengkapi dengan taman yang indah merupakan salah satu nilai tambah dari Hotel Misiliana dibandingkan dengan hotel lain dengan tarif yang sama / tidak jauh beda. Strategi S2 T3 Taman hotel dilengkapi dengan tanaman khusus Toraja atau tanamam dataran tinggi sehingga dapat dinikmati wisatawan mancanegara sambil melihat tanamannya, buahnya dinikmati. Strategi S2 T4 Pengamanan taman lebih ditingkatkan secara internal melalui tukang taman/kebun merangkap pengamanan serta satpam yang bertugas di Hotel Misiliana. Strategi S2 T5 Tamannya lebih dilengkapi dengan tanaman yang disenangi untuk orang-orang asing yang berasal dari Asia. Strategi S3 T1 Banyak kelebihan yang dimiliki Hotel Misiliana dibandingkan dengan hotel lainnya seperti lapangan parkir yang luas serta luas kawasan sekitar lima hektar dan bangunan bentuk cottage sehingga persentase penggunaan tanah untuk fasilitas hotel lebih kecil dari daerah terbuka. 74 Strategi S3 T2 Lapangan parkir yang lebih luas, bangunan bentuk cottage serta lokasi hotel seluas lima hektar menjadi salah satu nilai tambah walaupun tarif harganya sama. Strategi S3 T3 Lapangan serta kawasan yang luas memungkinkan dibuatnya lapangan helikopter untuk kebutuhan global. Strategi S3 T4 Pengamanan untuk lokasi yang luas memanglah sangat sulit namun hal itu bisa saja ditanggulangi jika melibatkan semua karyawan untuk aktif memperhatikan hotel tersebut (hotel dikelilingi perumahan karyawan). Strategi S3 T5 Mempersiapkan sarana-sarana untuk wisatawan Asia diatas lapangan parkir serta kawasan hotel yang luas. Strategi S4 T1 Membuat fasilitas internet yang lebih canggih serta sumber daya yang mendukungnya (tenaga ahli) ditingkatkan kemampuannya agar lebih lebih unggul dibandingkan dengan hotel lainnya. Strategi S4 T2 Ada beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu membuat akses internet ke kamar yang tarifnya disesuaikan serta menjual melalui internet harga tiap-tiap kamar disesuaikan masa weekend (liburan). 75 Strategi S4 T3 Dengan adanya akses internet maka Hotel Misiliana dapat memperkenalkan dirinya ke dunia global atau untuk mengetahui perkembangan global. Strategi S4 T4 Melalui internet, memperkenalkan bahwa kerukunan dan keamanan di Toraja sangat baik oleh karena itu isu teroris dapat dihilangkan. Strategi S4 T5 Dengan adanya fasilitas internet maka daerah tujuan wisata ke Toraja lebih muda dikenal oleh turis mancanegara dan tarif hotel serta fasilitasnya dapat dijual langsung ke wisatawan tanpa perantara. Strategi S5 T1 Dengan adanya penghargaan servis terbaik dari dinas pariwisata maka menjadi nilai lebih dari hotel-hotel lainnya di Toraja tapi tetap perlu ditingkatkan servisnya. Strategi S5 T2 Meningkatkan servis dikamar-kamar hotel jadi walaupun tarif / harga kamar sama dengan hotel-hotel saingan namun wisatawan lebih memilih di Hotel Misiliana karena servis memuaskan. Strategi S5 T3 Meningkatkan dan mempertahankan reputasi penghargaan servis terbaik sehingga dapat diterima oleh masyarakat global. 76 Strategi S5 T4 Memberikan servis pengamanan, baik di dalam hotel maupun daerah lingkungan sekitar hotel dan diluar hotel. Strategi S5 T5 Karyawan Misiliana hendaknya memberikan pelayanan dalam bentuk informasi mengenai akses termudah untuk mengunjungi daerah tujuan wisata di Toraja dan paket-paket tour. Strategi W1 O1 Meningkatkan sumber daya yang bisa menata pelaminan, penyambutan pengantin atau segala sesuatu yang budaya pernikahan di Toraja untuk memuaskan pengantin dan keluarganya. Strategi W1 O2 Meningkatkan sumber daya tentang pendidikan wisata/budaya di Toraja, antara lain budaya tari, budaya suling, seni suara, budaya penerimaan tamu agung dan lain-lain. Strategi W1 O3 Meningkatkan sumber daya yang bisa menguasai banyak bahasa di Asia seperti bahasa Inggris, bahasa Jepang dan lain-lain utamanya pramu wisata (guide). Strategi W1 O4 Dituntut kepada karyawan Misiliana untuk mengenal secara umum apa kegiatan itu lovely December serta menyusun acara-acara yang mendukungnya sesuai fasilitas hotel Misiliana. 77 Strategi W2 O1 Orang yang menikah di suatu hotel tentu menginginkan kebersihan ketika ke hotel, saat acara berlangsung, maupun setelah acara selesai oleh karena itu perlunya sarana dan prasarana kebersihan seperti : tempat sampah yang cukup, kebersihan kamar mandi/toilet, serta pembuangan limbahnya (lingkungan bersih dan asri). Strategi W2 O2 Orang yang berwisata ke Toraja sering melihat bukan hanya segi kebersihan di dalam hotel tetapi juga kebersihan di lingkungan sekitar hotel, oleh karena itu hal itu perlu juga diperhatikan oleh pihak hotel/pemerintah. Strategi W2 O3 Membuat suatu sistem standar, budaya bersih, tertib menggunakan prasarana dan sarana kebersihan yang diakui oleh wisatawan Asia. Strategi W2 O4 Merancang suatu model kebersihan yang sesuai dengan musim atau bulan saat acara lovely December berlangsung, seperti musim hujan, kira-kira gimana sarana dan prasarana yang mendukung kebersihan pada musim hujan tersebut. Strategi W3 O1 Perlunya jaringan-jaringan pemasaran dalam dan luar negeri yang mengatur keperluan orang Toraja/asing yang ingin menikah di Hotel Misiliana, selain daripada itu diperkenalkan/dipromosikan kelebihan jika menikah di Hotel Misiliana serta harga yang dikenakan bersaing dan paket pernikahan yang menarik. 78 Strategi W3 O2 Membuat suatu jaringan di dalam hotel maupun di luar hotel, baik di daerah Toraja maupun di luar Toraja/ di luar negeri yang dapat memperkenalkan budaya Toraja jika menginap di Hotel Misiliana. Strategi W3 O3 Membuat jaringan internasional khususnya wisatawan Asia yang ingin berwisata/berkunjung ke Toraja khususnya Hotel Misiliana. Strategi W3 O4 Membuat jaringan nasional tentang kelebihan Hotel Misiliana/paket tour ketika acara lovely December berlangsung. Strategi W4 O1 Fasilitas-fasilitas pernikahan harus sesuai dengan fasilitas hotel berbintang tiga seperti bangunan, kursi, penyambutan dan lain-lain. Strategi W4 O2 Menyiapkan fasilitas kebudayaan Toraja di Hotel Misiliana seperti kebudayaan tarian, budaya suling bambu, seni suara khususnya untuk pergelaran di malam hari. Strategi W4 O3 Membuat fasilitas yang sesuai standar wisatawan Asia, seperti fasilitas kamar, kolam renang, fitness, sauna dan juga budaya Toraja. 79 Strategi W4 O4 Menyediakan travel khusus Hotel Misiliana yang dapat menampung wisatawan yang mau berkunjung untuk mengikuti acara lovely December (tour lovely December). Strategi W5 O1 Membuat struktur organisasi yang kerjanya menangani mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan pernikahan serta inovasi untuk jangka pendek, menengah dan jangka panjang serta membentuk lembaga yang menangani inovasi, teknologi sesuai kebutuhan wisatawan domestik/asing. Strategi W5 O2 Membuat struktur organisasi yang mengurus tentang paket wisata budaya yang dapat ditawarkan oleh Hotel Misiliana kepada wisatawan budaya. Strategi W5 O3 Membuat struktur organisasi yang mengurus wisatawan Asia yang berkunjung ke Toraja tepatnya di Hotel Misiliana seperti transportasi, daerah wisata dan lainlain. Strategi W5 O4 Membuat struktur organisasi yang mengurus progaram pemerintah tiap tahunnya yaitu progaram lovely December. 80 Strategi W1 T1 Dalam menghadapi berdirinya banyaknya hotel maka pihak Misiliana harus meningkatkan sumber daya manusia dalam bentuk pelatihan kerja/job training dan study comparative (studi banding). Strategi W1 T2 Perlunya pembelajaran serta peningkatan kemampuan mengelola kamar di dalam kamar maupun diluar kamar sehingga ancaman persaingan tarif harga tidak terlalu berpengaruh terhadap hotel Misiliana. Strategi W1 T3 Dalam menghadapai era globalisasi maka perlunya meningkatkan pendidikan perhotelan kelas dunia yang diakui oleh bukan hanya nasional tapi juga internasional. Strategi W1 T4 Isu teroris adalah ancaman bagi perhotelan oleh karena itu perlunya pemahaman serta pelatihan bagaimana cara pencegahan serta pembrantasan dalam menghadapi teroris tersebut,disini bukan hanya pihak pengamanan tapi semua karyawan turut memperhatikan. Strategi W1 T5 Mendidik sumber daya manusia agar dapat memasarkan Hotel Misiliana ke negara-negara Asia sehingga daerah tujuan wisata di Toraja mudah terjangkau. Strategi W2 T1 Pengelolaan limbah dan kebersihan hendaknya menggunakan standar bintang tiga sehingga dapat bersaing dengan hotel bintang tiga lainnya. 81 Strategi W2 T2 Hendaknya kebersihan dan pengelolaan limbah di kamar serta keluar dari kamar diperhatikan sehingga bukan hanya pengunjung yang senang tetapi juga lingkungan sekitar ikut diperhatikan. Strategi W2 T3 Membuat suatu sistem kebersihan dan pengelolaan limbah yang berstandar internasional serta menginformasikan bahwa pengelolaan limbah memenuhi syarat. Strategi W2 T4 Meningkatkan pengamanan akan sarana kebersihan seperti tempat penampungan air sehingga tidak terkontaminasi teroris yang ingin melakukan aksinya. Strategi W2 T5 Standar kebersihan dan pengeloaan limbah hendaknya memperhatikan standar dari negara-negara Asia . Strategi W3 T1 Membuat jaringan pemasaran yang sesuai standar bintang tiga baik yang sifatnya nasional maupun internasional serta membuat kerjasama dengan hotel bintang tiga lainnya. Strategi W3 T2 Bekerjasama dengan hotel-hotel bintang tiga dalam membuat suatu standar batas atas dan batas bawah tarif kamar sehingga persiangan dapat berjalan secara jujur dan baik. 82 Strategi W3 T3 Membuat suatu jaringan pemasaran yang gampang di akses oleh warga global atau membuat sentra jaringan internasional sehingga dapat mengatur warga global yang ingin berkunjung ke Hotel Misiliana. Strategi W3 T4 Hendaknya dalam jaringan pemasaran yang dibentuk baik yang sifatnya nasional maupun internasional memberikan informasi bahwa pencegahan, penanganan teroris di hotel tersebut sudah sangat baik. Strategi W3 T5 Agar wisatawan Asia mudah menjangkau daerah tujuan wisata Toraja khususnya Hotel Misiliana maka perlunya dibuat sentra jaringan pemasaran khusus wisatawan Asia yang ingin berkunjung ke hotel tersebut dari negaranya. Strategi W4 T1 Menyesuaikan fasilitas hotel sesuai dengan standar bintang tiga atau lebih ditingkatkan sehingga dapat menjadi nilai tambah dibandingkan hotel bintang tiga lainnya. Strategi W4 T2 Kamar-kamar yang dimiliki Hotel Misiliana hendaknya diperbaharui dan dilengkapi sesuai standar bintang tiga sehingga persaingan tarif harga tdk terlalu berpengaruh karena fasilitasnya sama. 83 Strategi W4 T3 Melengkapi fasilitas hotel yang ada dalam rangka menyambut globalisasi, misalnya fitness, sauna, travel, sepeda gunung dan lain-lain sehingga sesuai standar internasional. Strategi W4 T4 Fasilitas keamanan perlu diperhatikan dalam menghadapi isu teroris seperti menyediakan kamera video(CCTV), menyediakan akses komunikasi dengan badan keamanan nasional maupun internasional. Strategi W4 T5 Selera wisatawan Asia berbeda-beda oleh karena itu perlu dibuat fasilitas yang mengikuti standar mereka. Strategi W5 T1 Melengkapi dan membentuk struktur organisasi yang dapat menjalin hubungan kerjasama dengan hotel bintang tiga lainnya sekaligus membuat lembaga inovasi yang mengurus nilai tambah dibandingkan dengan hotel lainnya. Strategi W5 T2 Membuat struktur organisasi yang khusus memperhatikan masalah kamar, baik itu tarif kamar, fasilitas kamar dan lainnya serta mengurus inovasi-inovasi apa yang akan dilakukan. Strategi W5 T3 Membuat struktur organisasi yang sifatnya global dan membuat perwakilan di negara Perancis sebagai tamu terbanyak dihotel Misiliana setiap tahun serta dapat mengkoordinir wisatawan internasional serta kebutuhannya. 84 Strategi W5 T4 Membuat struktur organisasi yang menangani tingkat keamanan yang sifatnya nasional maupun internasional. Strategi W5 T5 Agar wisatawan Asia dapat mudah menjangkau hotel tersebut maka dibuatlah struktur organisasi yang mengurusnya serta membuat inovasi / perwakilan di negara Asia. 85 BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab ini dapat dikemukakan beberapa kesimpulan, yaitu : 1. Berdasarkan analisis internal dan eksternal perusahaan beserta diagram cartesius dapat diperoleh bahwa yang menjadi strategi utama Hotel Misiliana adalah strategi Growth (perkembangan) dimana Hotel Misiliana dapat mengembangkan hotelnya dengan cara mengembangkan convention hall serta memanfaatkan promosi yang lebih baik. 2. Berdasarkan matriks SWOT maka dapat disimpulkan beberapa pengembangan melalui pertimbangan faktor internal dan eksternal perusahaan yang dapat bermanfaat bagi kemajuan Hotel Misiliana. 6.2 Saran-saran 1. Perlunya pengembangan pendidikan di Hotel Misiliana karena tingkat pendidikannya kurang, baik melalui pelatihan serta perekrutan tenaga baru yang lebih handal. 2. Perlunya meningkatkan reserch and development dalam hotel Misiliana sehingga dapat bersaing dengan hotel-hotel lainnya di Toraja Utara. 86 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan skripsi ini guna meraih gelar Sarjana Ekonomi dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Jasa Pada Hotel Misiliana di Kabupaten Toraja Utara.” Penulis menghaturkan terimakasih kepada : 1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Ali, S.E, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin. 2. Bapak Dr. Muh. Yunus Amar, MT. Selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin. 3. Dosen pembimbing I, Ibu Dr. Idayanti, SE, M.Si dan dosen pembimbing II, Bapak Julius Jilbert, SE. MIT yang telah membimbing selama menulis skripsi ini. 4. Dosen-dosen yang telah meluangkan untuk membimbing, memberi motivasi dan bantuan literatur serta diskusi-diskusi yang dilakukan dengan penulis selama kuliah 5. Staf jurusan yang membantu dalam dalam pengurusan administrasi. 6. Orang tua tercinta, Ayahanda Ir.Esrom Miting dan Ibunda Laksmi Tangkesalu serta saudara-saudara yang juga saya sayangi : Ela’, Nuel, dan Mila yang berkat doa dan kesabarannya telah memberi semangat yang luar biasa. 7. Teman-teman yang membantu secara langsung atau tidak langsung dalam pembuatan skripsi ini yang tidak dapat saya sebut satu persatu namanya. 87 8. Managemen Hotel Misiliana yang telah memfasilitasi pengambilan data skripsi ini. Akhir kata, penulis meminta maaf kalau ada salah kata yang menyinggung baik secara langsung maupun tidak langsung dan semoga skiripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Penulis, Ade Saturday 88 ABSTRAK Ade Saturday A211 04 021. 2011, Analisis Strategi Pemasaran Jasa pada Hotel Misiliana di Kabupaten Toraja Utara, dibimbing oleh Dr. Idayanti, SE, M.si (Pembimbing I) dan Julius Jilbert, SE. MIT (Pembimbing II) Kata Kunci : Analisis Internal dan Eksternal Perusahaan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran jasa yang terbaik bagi Hotel MisilIana dengan menggunakan analisis SWOT. Penelitian ini dilaksanakan di Toraja Utara, salah satunya di Hotel Misiliana. Pembahasan hasil penelitian menggunakan analisis SWOT dengan melihat faktor internal dan eksternal Hotel Misiliana. Berdasarkan hasil penelitian, menemukan bahwa strategi yang terbaik untuk Hotel Misiliana adalah strategi pertumbuhan pada kuadran pertama yaitu dengan mengembangkan penggunaan ruang pernikahan dan ruang rapat. Marketing Strategy Analysis Services at Hotel Misiliana in North Toraja Regency. This study aims to determine how best marketing strategy for hotel services Misilana using SWOT analysis. The research was conducted in North Toraja, one of them at the Hotel Misiliana. Discussion of results of research using a SWOT analysis to look at internal and external factors Hotel Misiliana. Based on the results of research, found that the best strategy for Hotel Misiliana is a strategy of growth in the first quadrant is to develop the use of a wedding and meeting room space. 89