Prinsip-prinsip Good Governance bagi pelaku

advertisement
Mata kuliah: F 0852 / ATURAN dan ETIKA PASAR MODAL
Tahun
: 2008 / 2009
Prinsip-prinsip Good Governance
bagi pelaku Pasar Modal
Pertemuan 12
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa
akan mampu menyimpulkan penerapan Prinsipprinsip Good Governance bagi pelaku Pasar
Modal .
Bina Nusantara University
3
Outline Materi
• Materi 1 : GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)
dan pengembangan Pasar Modal.
• Materi 2 : Tingkah laku profesional yang salah.
Bina Nusantara University
4
Sekilas mengenai Good Corporate Governance
 Secara historis, GCG adalah suatu konsep yang telah lama
dirintis dan dijalankan oleh kalangan Pakar Hukum Bisnis dan
Pelaku Bisnis di negara-negara Anglo-Saxon dan beberapa
negara-negara Eropa.
 CORPORATE GOVERNANCE (CG), adalah mekanisme
bagaimana sumberdaya Perusahaan di-alokasi-kan menurut
aturan “HAK” dan “KUASA”nya.
 CORPORATE GOVERNANCE, merupakan proses dan struktur
yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola bisnis,
serta urusan-urursan Perusahaan dalam rangka meningkatkan
kemakmuran bisnis dan akuntabilitas perusahaan; dengan
tujuan utama mewujudkan nilai tambah Pemegang Saham
dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan
Stakesholder yang lain.
Bina Nusantara University
5
GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN
PENGEMBANGAN PASAR MODAL
• Jika WMI (sebagai anggota WMII) bekerja pada suatu
perusahaan efek, maka CG mengandung prinsip mengelola
Perusahaan dengan memperhatikan keseimbangan
kewenangan melaksanakan tanggung-jawabnya demi
kepentingan Perusahaan (Pemegang Saham) serta kepentingan
masyarakat luas (investor) sebagai bagian dari Stakesholders.
• CG mengandung prinsip-prinsip yang melindungi kepentingan
Perusahaan tempat WMI bekerja, Pemegang Saham,
Manajemen, Board of Directors dan Investor masyarakat serta
pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan.
• Prinsip-prinsip tersebut diterapkan melalui tugas dan
tanggung-jawabnya yang harus dilakukan secara Fairness,
Transparancy, Accountibility dan Responsibility.
Bina Nusantara University
6
Tingkah laku profesional yang salah
• WMI yang memiliki informasi material non-publik dari suatu
efek, dilarang melakukan transaksi atau menyebabkan terjadinya suatu transaksi, sekiranya transaksi tersebut akan
merupakan pelanggaran atau sekiranya informasi non-publik
tersebut disalah-gunakan atau berkaitan dengan suatu tenderoffer.
• Sekiranya WMI menerima informasi non-publik itu bersifat
rahasia, maka dia dilarang untuk melanggar kerahasiaan
tersebut dengan tidak melakukan transaksi
Bina Nusantara University
7
WMI yang bekerja pada perusahaan
Reksadana - Perseroan
• Memberikan kesempatan pada Pemegang Saham Minoritas
dengan melindungi kepentingannya yang berkaitan dengan
wewenangnya dalam tidak membuat tindakan yang berpotensi
merugikan investor yang terkait.
• Perlindungan tersebut dapat diwujudkan, antara lain
menghentikan transaksi perusahaan yang dapat
mengakibatkan kerugian sehingga akhirnya akan mengurangi
Pendapatan Perusahaan atau akhirnya mengurangi deviden
masyarakat pemodal.
Bina Nusantara University
8
WMI yang bekerja sebagai Penasehat Investasi
Penerapan GCG oleh WMI dapat diwujudkan antara lain dengan:
• Pemberian nasehat dapat dilakukan secara lisan atau tertulis,
termasuk yang sesuai dengan penerbitan dalam media massa.
• Sesuai dengan UU PM pasal 1, angka 14, maka WMI dapat
memberi nasehat kepada nasabahnya, untuk tindakan menjual
atau membeli jasa dengan memperoleh imbalan jasa (fee)
tertentu.
• Penasehat Investasi dengan status hukum Perusahaan
setidaknya wajib memiliki seorang tenaga ahli yang
mempunyai izin perorangan sebagai WMI. Izin ini bersifat
individual, karena hanya diberikan kepada orang yang memiliki
keahlian dibidang Analis Efek dan Pengelolaan Portofolio Efek.
• Pada pelaksanaannya besarnya fee ditentukan oleh
perusahaan tempat WMI sebagai penasehat investasi bekerja.
Bina Nusantara University
9
WMI yang bekerja sebagai Pemeringkat Efek
Penerapan GCG oleh WMI dapat diwujudkan antara lain dengan:
• Menentukan peringkat suatu efek dengan menggunakan simbol
tertentu yang dapat menggambarkan kualitas Emiten terhatap
investasi yang dilakukan oleh Investornya dengan memberikan
suatu Nilai yang berkaitan dengan Default Risk (Resiko Gagal
Bayar / Gagal Serah).
• Kualitas kerja WMI sebagai pemeringkat efek amat independen
dan kredibiltas bertanggung-jawab kepada masyarakat; karena
hasil kerja merupakan informasi penting yang digunakan
investor sebagai salah satu alasan membeli efek tersebut.
Bina Nusantara University
10
SIMBOL-SIMBOL PERINGKAT
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
AAA : PERINGKAT TERTINGGI (THE BEST QUALITY)
AA : PERINGKAT TINGGI (HIGH QUALITY)
A : MENENGAH, ATAS, SEHAT (UPPER MEDIUM QUALITY)
BBB : MENENGAH, KUALITAS BAIK, SEDIKIT KETIDAKPASTIAN
(MEDIUM GRADE QUALITY)
BB : CUKUP, LEBIH SPEKULATIF
B : CUKUP, LEBIH SPEKULATIF
CCC : SPEKULATIF, KURANG BAIK
CC : SPEKULATIF, PEKA UNTUK MACET
C : SANGAT SPEKULATIF, HAMPIR MACET (THE LOWEST CLASS
OF BONDS)
D : PAILIT (DEFAULT)
Bina Nusantara University
11
CLOSING
Dengan mempelajari prinsip-prinsip GCG maka dapat dipahami
tanggung-jawab pelaku pasar modal (antara lain WMI) yang selain
membantu emiten untuk memenuhi persyaratan mengenai
keterbukaan (disclosure), juga selanjutnya dapat berada dipihak
investor terus menerus sehingga iklim perdagangan di Bursa
sehat.
Bina Nusantara University
12
Download