Oleh : Ir. Tri Erina, MM, MBA Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha 1. Pentingnya Studi Kelayakan Usaha Studi kelayakan usaha adalah penelitian tentang layak atau tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus-menerus. Hasil studi kelayakan usaha pada prinsipnya bisa digunakan antara lain untuk: a) Merintis usaha baru, misalnya membuka toko, membangun pabrik, mendirikan perusahaan jasa, membuka usaha dagang, dan lain-lain. b) Mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya untuk menambah kapsitas pabrik, memperluas skala usaha, dll. c) Memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang paling menguntungkan, misalnya pilihan usaha dagang, pilihan usaha barang atau jasa, pabrikasi/perakitan, dan lainlain. Pihak yang memerlukan dan berkepentingan dengan studi kelayakan usaha di antaranya: Pihak Wirausaha (pemilik Perusahaan) Investor dan Penyandang Dana Masyarakat dan Pemerintah Proses dan Tahap Studi Kelayakan Studi kelayakan usaha dapat dilakukan melalui tahaptahap berikut: 1) Tahap Penemuan Ide atau Perumusan Gagasan Tahap penemuan ide adalah tahap dimana wirausaha memiliki ide untuk merintis usaha barunya. Ide tersebut kemudian dirumuskan dan diidentifikasi, misalnya bisnis industri, perakitan, perdagangan, usaha jasa, atau jenis usaha lainnya yang dianggap paling layak. 2) Tahap Formulasi Tujuan Tahap ini adalah tahap perumusan visi dan misi bisnis,. 3) Tahap Analisis Tahap penelitian, yaitu proses sistematis yang dilakukan untuk membuat suatu keputusan apakah bisnis tersebut layak dilaksanankan atau tidak. Adapun aspek-aspek yang harus diamati dan dicermati dalam tahap analisis tersebut, meliputi: Aspek pasar, mencakup produk yang akan dipasarkan, peluang, permintaan dan penawaran, harga, pasar sasaran, ukuran, perkembangan dan struktur pasar serta strategi persaing. Aspek teknik produksi/operasi, meliputi lokasi, gedung bangunan, mesin peralatan, bahan baku, tenaga kerja metode produksi. Aspek manajemen/pengelolaan, meliputi organisasi, pengelolaan, tenaga kerja, kepemilikan,dsb. 4) Aspek finansial/keuangan, meliputi sumber dana dan penggunaannya, proyeksi biaya, pendapatan, arus kas, keuntungan. Tahap Keputusan Karena menyangkut keperluan investasi yang mengandung resiko maka keputusan bisnis biasanya berdasarkan beberapa kriteria investasi, seperti Periode Pembayaran Kembali (Pay Back Period-PBP), Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value-NPV), Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return-IRR). Analisis Kelayakan Usaha 1. Analisis Aspek Pemasaran dalam analisa pasar, biasanya terdapat beberapa komponen yang harus dianalisis dan dicermati, diantaranya: Kebutuhan dan keinginan konsumen. Segmentasi pasar. Target. Nilai tambah. Masa hidup produk. Struktur pasar. Persaingan dan strategi pesaing. Ukuran pasar. Pertumbuhan pasar. Laba kotor. Pangsa pasar. 2. Analisis Aspek Produksi/Operasi Beberapa unsur dari aspek produksi/operasi yang harus dianalisis adalah: Lokasi operasi. Volume operasi. Mesin dan peralatan. Bahan baku dan bahan penolong. Tenaga kerja. Tata letak. 3. Analisis Aspek Manajemen Terdapat beberapa unsur yang harus dianalisis, seperti: Kepemilikan. Organisasi. 4. Tim manajemen. Karyawan. Analisis Aspek Keuangan Analisis aspek keuangan meliputi komponen-komponen sebagai berikut: Kebutuhan dana. Sumber dana. Proyeksi neraca. Proyeksi laba rugi. Proyeksi arus kas. Kriteria Investasi Untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu investasi yang dilakukan dan menguntungkan secara ekonomis, dipergunakan 4 kriteria, yaitu metode Periode Pembayaran Kembali (Payback Period), Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value), Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return), dan Indeks Probabilitas (Probability Index). Rumusnya : Arus kas masuk bersih = Laba setelah pajak + penyusutan + (1 – tarif pajak)bunga 1. Periode Pembayaran Kembali Semakin cepat periode pembayaran kembalinya, maka semakin baik bisnis tersebut. Rumusnya: Periode pembayaran kembali = Nilai Investasi x 1 tahun Kas Masuk Bersih Contoh: Suatu perusahaan menanamkan modalnya dalam bentuk investasi sebesar Rp 24.000.000. Dari investasi tersebut diperoleh keuntungan setelah pajak sebesar Rp 5.000.000. Jika depresiasi sebesar Rp 3.000.000, maka periode pembayaran kembalinya adalah: Investasi Keuntungan setelah pajak Rp 5.000.000 Depresiasi Rp 3.000.000 Arus kas masuk Rp 24.000.000 Rp 8.000.000 Periode pembayaran kembali = 24.000.000 x 1 tahun 8.000.000 = 3 tahun 2. Kriteria Nilai Sekarang Bersih Dalam studi kelayakan usaha, unsur waktu dan suku bungan harus diperhitungkan. Rumus : NPV( I ) Bt Ct (Co atau (1 I ) (1 I ) NPV (i) = ∑ PFt (Bt) - ∑ PFt (Ct) dimana t = 1,2,3,....,n Sedangkan PFt = (1+i)-t adalah faktor nilai sekarang, dimana NPV = Nilai sekarang bersih Bt = Arus kas masuk pada periode t (benefit) i = Tingkat bunga bank yang berlaku (interest) t = Periode Waktu (1+i)-t = Faktor nilai sekarang (discount factor atau PFt ) PFt dapat dihitung sebagai berikut : PFt = (1+i)-t PF2 = (1 + i)-2 PF3 = (1 + i)-3 Bila dimisalkan bunga bank yang berlaku 24%, maka : PF2 = (1 + 0,24) -2 = 0,6504 3. Kriteria Rasio Biaya-Manfaat Untuk menghitung rasio biaya-manfaat (benefit cost ration-BCR) digunakan rumus sebagai berikut: BCR(i) t (Bt/(1 i) ) (Co (Ct /(1 i) t ) Manfaat ekonomis diperoleh apabila BCR ˃ 1. 4. Kriteria Tingkat Pengembalian Internal Tingkat pengembalian internal (internal rate of return-IRR) adalah tingkat bunga (interest rate-i) yang membuat nilai sekarang bersih (net present value-NPV) menjadi nol. IRR dapat dihitung dengan cara coba-coba memasukkan tingkat bunga, yaitu untuk mengetahui secara pasti berapa tingkat bunga yang membuat NPV = 0. Penyusunan Studi Kelayakan Usaha Sistematika laporan studi kelayakan pada umumnya berisi: RINGKASAN PROYEK BAB I PENDAHULUAN 1.1 Dasar Gagasan Membuka Bisnis Baru/ Pengembangan Bisnis 1.2 Nama dan alamat Perusahaan 1.3 Bidang usaha 1.4 Bentuk Perusahaan 1.5 Gambaran Perkembangan Perusahaan (untuk perusahaan yang sudah ada) BAB II PROFIL PERUSAHAAN DEWASA INI (Untuk perusahaan yang sudah ada) 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 Gambaran Umum Perusahaan Perizinan Aspek Teknis Produksi/Operasi Aspek Pemasaran Aspek Manajemen Aspek Keuangan BAB III PROYEK YANG DIUSULKAN 3.1 Proyek yang Diusulkan a. Sifat Investasi (baru/perluasan) b. Jenis Produk (produk utama dan sampingan) 3.2 Aspek Teknis a. Sifat Proyek b. Jenis dan Jumlah Produksi c. d. e. f. g. h. i. j. Lokasi Bangunan Mesin dan Peralatan Tata Letak Proses Proses Produksi Kapasitas Produksi Bahan Baku dan Bahan Penolong Tenaga Kerja 3.3 Aspek Pemasaran a. b. c. d. e. f. Peluang Pasar Segmentasi Pasar Sasaran Pasar Volume dan Harga Penjualan Masa Hidup Produk Struktur Pasar g. Persaingan dan Strategi Bersaing h. Ukuran Pasar i. Pangsa Pasar j. Margin Laba Kotor 2.4 Aspek Manajemen a. Kepemilikan b. Struktur Organisasi c. Tim Manajemen d. Tenaga Kerja/Karyawan 2.5 Aspek Keuangan a. Kebutuhan Dana b. Sumber Dana c. Prediksi Pendapatan d. Prediksi Biaya a. Prediksi Laba Rugi b. Kriteria Investasi BAB IV KESIMPULAN LAMPIRAN