OBAT, MANAJEMEN OBAT DAN KESEHATAN Dr. drg. Haris Budi Widodo, M.Kes., A.P., SIP. Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Obat jadi: obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk serbuk, cairan, salep, tablet, pil, supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan FI atau buku lain. Obat paten: obat dengan nama dagang yg terdaftar atas nama si pembuat atau yg dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya. Obat baru: obat yg terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkasiat maupun mutunya terjamin yang tidak berkasiat, misal: lapisan, pengisi, pelarut, bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal, hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya. Obat esensial: obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosis, profilaksis, terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan tingkatannya. Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan DOEN. Obat generik berlogo: obat esensial yang tercantum dalam DOEN dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan dikaji ulang oleh BPOM (BPOM tanggungjawab langsung ke Presiden) Kategori Obat Obat formularium Obat yg telah tersedia secara komersial, yang direkomendasikan PFT sebagai obat yg baik untuk perawatan penderita dengan penggunaan yang telah ditetapkan dgn baik. Setelah diterima sbg obat formularium maka obat itu dapat ditulis oleh semua anggota staf medik RS Obat yg disetujui dengan syarat periode percobaan Adalah obat yg telah tersedia secara komersil yg telah dievaluasi PFT selama periode 6 atau 12 bulan sebelum pertimbangan akhir. Selama periode ini, obat tersebut dapat ditulis oleh anggota staf medik. Obat formularium yg dikhususkan Adalah obat yg telah tersedia secara komersial yg direkomendasikan untuk penggunaan dalam perawatan penderita yg dikhususkan. Obat dapat ditempatkan dalam kategori ini oleh pengusul atau oleh PFT dan dapat ditulis oleh dokter yg diberi wewenang. Obat Investigasi Adalah obat yg tidak tersedia secara komersial tetapi telah disetujui oleh lembaga yg berwenang untuk penggunaan khusus oleh peneliti utama. Penyelidikan obat ini di RS harus disetujui oleh komite etik dan PFT. Protokol dari studi investigasi ini harus diserahkan pada IFRS dan obat tersebut disimpan dan di dispensing oleh IFRS, jika diinginkan oleh peneliti utama. Pengertian SIMO Sistem Informasi dan Manajemen Obat merupakan bagian yang terintegrasi secara utuh dalam Sistem Informasi dan Manajemen Kesehatan SIMO adalah suatu tatanan manusia/peralatan yang menyediakan informasi yang membantu proses manajemen pengelolaan obat. Pengelolaan perbekalan kefarmasian ini biasanya terintegrasi dalam sistem jaringan teknologi informasi yang didukung oleh piranti lunak atau pemprograman khusus (soffware ) Latar Belakang SIMO Perubahan sistem pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan ke arah keterpaduan yang berlandaskan prinsip supply chain management maka diperlukan sistem benchmarking yang berguna dalam menganalisis kinerja berdasarkan indikatorindikator yang ada dan melakukan perbandingan. Benchmarking adalah pola pengukuran dan penilaian kinerja berdasarkan indikator, standar dan perbandingan hasil. Menjamin tersedianya obat yang bermutu dengan jenis dan jumlah yang tepat, tersebar secara merata dan teratur, sehingga akan mempercepat pelayanan kesehatan yang tepat waktu serta memudahkan masyarakat yang membutuhkan. Informasi yang optimal diharapkan terdiri dari : 1) Informasi dasar berbasis masyarakat (community based information) 2) Informasi dasar berbasis fasilitas pelayanan (facility based information) Pengembangan penggunaan Sistem Informasi dan Manajemen Obat (SIMO) sangat dipengaruhi: 1. Prioritas program dan kegiatan. 2. Administrasi yang valid dan akurat. 3. Kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang ada. 4. Ketersediaan alokasi dana yang berkesinambungan. 5. Perangkat teknologi dan sistem jaringan yang memadai. Manfaat SIMO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Cepatnya pelayanan. Akuratnya tindakan yang diterima. Mudahnya mendapatkan informasi. Kemudahan dan kesederhanaan prosesproses administrasi. Perencanaan menjadi terorganisir rapi. Memudahkan proses monitoring dan evaluasi. Mempermudah dalam proses pengambilan keputusan/kebijakan Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat.