MODUL PERKULIAHAN Customer Retention Marketing Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Adver & Marcomm Tatap Muka 03 Kode MK Disusun Oleh 43015 Gadis Octory, S.Ikom, M.Ikom Abstract Kompetensi Customer Segregation & Behaviour Mahasiswa mampu memahami dan The value of customer knowledge mampu menjelaskan kembali konsep Perilaku konsumen dan pengertian CRM secara teori dan Segmentasi pasar praktik di era digital Service Culture Internal & External customer Pembahasan 1.1 Customer Segregation & Behaviour Sebelum mengetahui apa itu pemisahan customer (customer segregation), mari kita lihat bagaimana masyarakat itu terbagi atau yang bisa disebut sebagai Kelas Sosial. Kelas Sosial adalah pembagian masyarakat ke dalam kelas-kelas yang berbeda atau strata yang berbeda. Perbedaan kelas atau strata akan menggambarkan perbedaan pendidikan, pendapatan, pemilikan harta benda, gaya hidup dan nilai-nilai yang dianut. Perbedaan-perbedaan tersebut akan mempengaruhi perilaku konsumsi seseorang atau keluarga. Konsumen kelas menengah dan kelas atas biasanya berbelanja di Plaza Indonesia, sedangkan konsumen kelas bawah lebih banyak berbelanja di toko-toko yang berlokasi di pasar tradisional. Kelas sosial merupakan pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hirarki status kelas sosial yang berbeda, sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai status yang sama dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah. Pendekatan sistematis untuk mengukur kelas sosial tercakup dalam berbagai kategori yang luas, berikut ini : • Ukuran Subyektif (Kelas Bawah, Menengah-Bawah,Menengah-Atas,Atas) • Ukuran Reputasi • Ukuran Obyektif Terdiri Dari Variabel Demografis Atau Sosioekonomis (Pekerjaan, Pendidikan, penghasilan, konsumsi, tabungan, hutang dan lain-lain) Kelas sosial menunjukkan adanya kelompok-kelompok yang secara umum mempunyai perbedaan dalam hal pendapatan, gaya hidup dan kecenderungan konsumsi. Kelas Sosial dapat ditentukan dari: • Keluarga • Pekerjaan, pekerjaan sangat mempengaruhi gaya hidup dan merupakan basis penting untuk menyampaikan prestise, kehormatan dan respek. • Pemilikan, adalah simbol keanggotaan kelas, tidak hanya jumlah pemilikan, tetapi sifat pilihan yang dibuat. Keputusan pemilikan yang mencerminkan kelas social suatu 2016 2 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id keluarga adalah pilihan dimana untuk tinggal. Pemilikan lainnya yang berfungsi sebagai indicator status social mencakup keanggotaan dalam club, gaya perabot, jenis liburan, busana. • Orientasi Nilai. Nilai-kepercayaan bersama mengenai bagaimana orang harus berperilaku menunjukkan kelas sosial dimana seseorang termasuk di dalamnya. Setiap kelas sosial akan berbeda dalam hal : • Perilaku pengeluaran (spending behaviour) • Penggunaan produk (produk usage) : Jenis makanan, jenis pakaian, • Pemilihan Merk ( Brand choice) : memiliki preferensi pada merek tertentu atau tidak • Perilaku Berbelanja (shopping behaviour): tempat berbelanja, cara berbelanja • Ekspos Media (Media ekspose): media yang dikonsumsi (jenis dan banyaknya) Customer Segregation adalah pemisahan customer berdasarkan karakter , kebiasaan dan tanggapan terhadap produk. Perbedaan dari Customer Segregation dengan Customer Segmentation adalah terletak pada subjeknya, Segregation, customer sendiri yang memisahkan dan customer memiliki karakter dalam memilih produk. Subjek to Objek. Segmentation, pembagian dilakukan oleh dan berdasarkan produk. Objek to Subjek. 2016 3 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Consumer behavior atau perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Konsumen adalah seseorang yang menggunakan barang atau jasa. Konsumen diasumsikan memiliki informasi atau pengetahuan yang sempurna berkaitan dengan keputusan konsumsinya. Mereka tahu persis kualitas barang, kapasitas produksi, teknologi yang digunakan dan harga barang di pasar. Mereka mampu memprediksi julah penerimaan untuk suatu periode konsumsi. Konsumen dari segi wujudnya dibagi menjadi dua yaitu : 1. Personal Consumer yaitu Konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri. 2. Organizational Consumer yaitu Konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut. 1.2 The Value of Costumer Knowledge ( Pengetahuan Konsumen ) Memahami pengetahuan konsumen sangat penting bagi pemasar. Ketika konsumen memiliki pengetahuan yang lebih banyak, maka ia akan lebih baik dalam mengambil keputusan, lebih efisien, lebih tepat dalam mengolah informasi dan mampu mengingat kembali informasi dengan lebih baik. Semua informasi tentang apa yang akan dibeli, dimana membeli, dan kapan akan membeli akan tergantung pada pengetahuan konsumen sehingga akan mempengaruhi keputusan pembelian bahkan pembelian ulang. Pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki oleh 2016 4 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen. Pengetahuan Konsumen terbagi menjadi tiga jenis yaitu : 1. Pengetahuan Produk Pengetahuan produk adalah kumpulan berbagai informasi mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek, terminologi produk, atribut atau fitur produk, harga produk dan kepercayaan mengenai produk. Jenis pengetahuan produk: A. Pengetahuan tentang karakteristik/atribut produk Konsumen akan melihat suatu produk berdasarkan karakteristik atau ciri atau atribut dari produk tersebut Konsumen mungkin memiliki kemampuan yang berbeda dalam menyebutkan karakteristik/atribut suatu produk. Hal ini disebabkan karena pengetahuan yang dimilikinya Pengetahuan tentang karakteristik/ atribut produk akan mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen Pengetahuan yang lebih banyak akan memudahkan konsumen dalam memilih produk yang akan dibelinya. B. Pengetahuan Manfaat Produk Pengetahuan Manfaat/khasiat produk adalah hal yg dirasakan konsumen setelah mengkonsumsi/ membeli suatu produk. Jenis manfaat produk: a. Manfaat Fungsional yaitu manfaat yang dirasakan konsumen secara kegunaan setelah menggunakan produk. b. Manfaat Psikososial, yaitu aspek psikologis (perasaan, emosi dan mood) dan aspek sosial (persepsi konsumen terhadap bagaimana pandangan orang lain terhadap dirinya) yang dirasakan kosumen setelah mengkonsumsi suatu produk Manfaat juga dapat dibedakan menjadi manfaat positif dan manfaat negatif Manfaat negatif Konsekuensi dari mengkonsumsi atau menghindari produk tertentu. Tidak mengkonsumsi suatu produk juga merupakan gambaran dari perilaku konsumen, contoh: - Mengkonsumsi rokok → manfaat negatif : merusak kesehatan jantung - Menghonsumsi daging → manfaat negatif : kadar kolesterol tinggi Manfaat 2016 5 positif dan Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom negatif merupakan Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id resiko yang didapat akibat mengkonsumsi suatu produk C. Pengetahuan tentang kepuasan yang diberikan produk Pengetahuan ini berpengaruh pada keputusan pembelian karena konsumen dapat merasakan efek yang diberikan produk sehingga konsumen tersebut merasa puas. 2. Pengetahuan Pembelian Pengetahuan pembelian terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi produk di dalam toko tersebut, dan penempatan produk di dalam toko. Keputusan konsumen mengenai tempat pembelian produk akan sangat ditentukan oleh pengetahuannya. Urutan perilaku pembelian : Store contact : tindakan mencari outlet, pergi ke outlet, dan memasuki outlet Product contact: konsumen mencari lokasi produk, mengambil produk tersebut dan membawanya ke kasir Transaction: konsumen membayar produk tersebut dengan tunai, kartu kredit, kartu debet atau alat pembayaran lain 3 Pengetahuan Pemakaian Suatu produk akan memberikan manfaat kepada konsumen jika produk tersebut telah digunakan. Agar produk tersebut memberikan manfaat maksimal, maka konsumen harus mampu menggunakan produk tersebut dengan benar. Kesalahan dalam penggunaan akan menyebabkan produk tidak berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, produsen berkewajiban memberikan informasi yang cukup karena pengetahuan pemakaian sangat penting bagi konsumen. Contoh Mengukur Pengetahuan Subjektif 1. Berapa banyak pengetahuan anda tentang sari buah? Sangat Banyak ( ),( ),( ),( ),( ),( ),( ) Sangat Sedikit 2. Pengetahuan anda tg sari buah jika dibandingkan dg konsumen rata-rata? Paling Banyak ( ),( ),( ),( ),( ),( ),( ) Paling Sedikit 3. Berapa akrab anda dg sari buah? Sangat Akrab ( ),( ),( ),( ),( ),( ),( ) Sangat Tdk Akrab 4. Jika anda memberi sari buah hari ini, seberapa nyaman perasaan anda berdasarkan apa yg anda ketahui tg sari buah? Sangat Nyaman ( ),( ),( ),( ),( ),( ),( ) Sangat Tdk Nyaman Contoh Mengukur Pengetahuan Objektif 1. Terminologi (Apa yang dimaksud dengan sari buah?) 2. Atribut (Apa ciri produk bagi anda dlam memutuskan membeli merek sari buah yg ingin anda beli?) 3. Kesadaran Akan Merek (Sebutkan semua merek sari 2016 6 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id buah yang anda ingat!) 4. Kepercayaan tg Produk - Seberapa menyegarkan sari buah itu? - Mana yg rasanya lebih enak, Nutrisari atau Tang? - Berapa harga Nutrisari? Contoh Pengukuran Pengetahuan Pembelian 1. Kepercayaan tg Toko - Toko mana yg menjual sari buah? - Toko mana yg memberikan harga lebih murah? 2. Pengaturan Waktu Pembelian - Apakah waktu tertentu lebih baik dp waktu lain untuk membeli sebuah mobil? Contoh Pengukuran Pengetahuan Pemakaian 1. Cara pemakaian/pembuatan - Jelaskan cara pembuatan sari buah? - Jelaskan cara pembuatan adem sari? 2. Situasi Pemakaian/penggunaan - Kapan saja orang minum sari buah? 1.3 Perilaku Konsumen Keinginan dan kebutuhan konsumen merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh produsen karena perilaku manusia dalam melakukan pembelian cukup sulit untuk didefinisikan. Salah satu tujuan dari produsen adalah mempengaruhi pembeli agar calon pembeli atau pembeli bersedia untuk memilih dan membeli produk yang dihasilkannya dan tujuan dari manajemen pemasaran adalah mendeteksi dan memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen secara kontinu. Dalam upaya untuk mewujudkan tujuan ini sangat penting bagi seorang produsen untuk mengetahui pola pembelian dan perilaku konsumen sehingga produsen dapat mengembangkan produk, menentukan harga, melakukan promosi dan melakukan perencanaan distribusi produknya agar efektif. Menurut Schiffman dan Kanuk (2004), perilaku konsumen memperlihatkan bagaimana konsumen dalam pencarian, pembelian, penggunaan, pengevaluasian, dan kecenderungan terhadap barang atau jasa dimana barang atau jasa tersebut diharapkan memuaskan kebutuhan mereka. Perilaku konsumen fokus tentang bagaimana individu membuat keputusan untuk membelanjakan sumberdaya yang dimilikinya yaitu waktu, uang dan usaha untuk konsumsi barang atau jasa. Perilaku 2016 7 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id konsumen menurut Engel, et al (1994) didefinisikan sebagai tindakan yang teribat langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Dalam Kotler (2005) dijelaskan perilaku konsumen merupakan cara individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, memakai, serta memanfaatkan barang, jasa dan gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka. Sementara itu, Loundon dan Bitta dalam Umar (2005) lebih menekankan perilaku konsumen sebagai suatu proses pengambilan keputusan. Mereka mengatakan, perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan yang mengisyaratkan aktivitas individu untuk mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, atau mengatur barang dan jasa. Perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada rencana pembelian, ketika melakukan pembelian, menggunakan, menghabiskan barang atau jasa setelah melakukan pengevaluasian. Orang memiliki kepentingan khusus atas perilaku konsumen karena adanya hasrat untuk mempengaruhi atau mengubah perilaku tersebut, termasuk orang-orang yang memiliki kepentingan utamanya adalah pemasaran, pendidikan dan perlindungan konsumen, serta kebijakan umum. Memahami perilaku konsumen, mengenal pola pembelian konsumen dan mengenal konsumen merupakan masalah yang sulit karena mungkin para pelanggan mungkin menyatakan kebutuhan dan keinginan mereka namun mereka bisa bertindak sebaliknya. Mereka mungkin saja menanggapi pengaruh dari luar yang mengubah pikiran mereka. Perilaku konsumen atau masyarakat saat ini selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Generalisasi perilaku konsumen biasanya terbatas untuk jangka waktu tertentu, produk, kelompok atau individu tertentu. Faktor yang berpengaruh pada perilaku konsumen adalah faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis (Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, 2008:166). Berikut penjelasan dari faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, adalah : 1. Faktor Kebudayaan Faktor kebudayaan mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling dalam terhadap perilaku konsumen. a. Budaya Budaya adalah determinan dasar keinginan dan perilaku seseorang atau faktor penentu paling pokok dari keinginan dan perilaku seseorang. b. Sub Budaya 2016 8 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Tiap budaya mempunyai sub budaya yang lebih kecil, atau kelompok orang dengan sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi hidup yang sama, yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk anggota mereka. c. Kelas Sosial Kelas sosial adalah susunan yang relatif permanen dan teratur dalam suatu masyarakat yang anggotanya mempunyai nilai, minat, dan perilaku yang sama. 2. Faktor Sosial a. Kelompok Referensi Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil. Kelempok referensi seseorang adalah semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. b. Keluarga Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Anggota keluarga pembeli dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembeli. c. Peran dan Status Orang berpartisipasi dalam banyak kelompok, keluarga, klub maupun organisasi. Posisi seseorang dalam tiap kelompok dapat ditentukan dalam segi peran dan status. 3. Faktor Pribadi Jurnal Manajemen Vol.10 No.3 April 2013 1096 a. Usia dan Tahap Daur hidup orang akan mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang kehidupan mereka. Kebutuhan dan selera seseorang akan berubah sesuai dengan bertambahnya usia. b. Pekerjaan Pekerjaan seseorang akan mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. c. Keadaan Ekonomi Keadaan ekonomi akan sangat mempengaruhi pilihan produk. d. Gaya Hidup Gaya hidup seseorang menunjukan pola kehidupan orang yang bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapatnya. e. Kepribadian dan Konsep Diri Kepribadian merupakan karakteristik kecenderungan merespon individu melintasi situasi yang serupa atau mirip. Setiap orang mempunyai karakteristik pribadi yang mempengaruhi perilaku pembeliannya. Kepribadian adalah sekumpulan sifat 2016 9 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id psikologis manusia yang menyebabkan respon yang relatif konsisten dan tahan lama terhadap rangsangan lingkungan (termasuk perilaku pembelian). 4. Faktor Psikologis a. Motivasi Motivasi merupakan kekuatan yang enerjik yang menggerakan perilaku dan memberikan tujuan dan arah pada perilaku. b. Persepsi Persepsi yaitu proses yang digunakan oleh individu untuk memilih dan mengorganisasikan masukan informasi guna menciptakan gambaran yang mempunyai arti. c. Pembelajaran Pembelajaran mendorong perubahan dalam perilaku kita yang timbul dari pengalaman. d. Memori Semua informasi dan pengalaman yang kita hadapi ketika kita menjalani hidup dapat berakhir di memori jangka panjang kita. Pengertian Keputusan Pembelian Menurut Ujang Sumarwan (2004:294) bahwa keputusan konsumen untuk memutuskan membeli atau mengkonsumsi produk tertentu akan diawali oleh langkahlangkah yaitu pengenalan kebutuhan, waktu, perubahan situasi, pemilikan produk, konsumsi produk, perbedaan individu, pengaruh pemasaran,pencarian informasi, pencarian internal, dan pencarian eksternal. Dalam keputusan membeli barang konsumen seringkali ada lebih dari dua pihak yang terlibat dalam proses pertukaran atau pembeliannya menurut Fandy Tjiptono (2008:20). Schiffman dan Kanuk (1994), dalam buku Perilaku Konsumen (Ujang Sumarwan, 2004:289) mendefinisikan suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternative. Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan maka ia harus memiliki pilihan alternatif. Ada lima tahap yang dilalui konsumen dalam proses pembelian yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian 1.4 2016 10 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Segmentasi Segmentasi pasar merupakan pembagian kelompok pembeli yang memiliki perbedaan kebutuhan, karakteristik, ataupun perilaku yang berbeda di dalam suatu pasar tertentu. Segmentasi pasar bisa juga diartikan sebagai pengidentifikasian analisis perbedaan para pembeli di pasar. Segmentasi pasar menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong adalah pembagian sebuah pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda. Segmentasi pasar dapat dimaksudkan sebagai pembagian pasar yang berbeda-beda (heterogen) menjadi kelompok-kelompok pasar yang homogen, di mana setiap kelompoknya bisa ditargetkan untuk memasarkan suatu produk sesuai dengan kebutuhan, keinginan, ataupun karakteristik pembeli yang ada di pasar tersebut. Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif, yaitu: a. Dapat diukur (measurable) :Ukuran, daya beli, dan profil pasar harus dapat diukur dengan tingkat tertentu. b. Dapat dijangkau (accessible) :Segmen pasar dapat dijangkau dan dilayani secara efektif. c. Cukup besar (substantial) : Segmentasi pasar cukup besar atau cukup memberi laba yang dapat dilayani. Suatu segmen merupakan kelompok homogen yang cukup bernilai untuk dilayani oleh progam pemasaran yang sesuai. d. Dapat dibedakan (differentiable) : Differentiable berarti segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas. e. Dapat dilaksanakan (actionable) : Actionable berarti segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan. 1. Tujuan Segmentasi Pasar adalah membuat para pemasar mampu menyelesaikan bauran pemasaran untuk memenuhi kebutuhan satu atau lebih segmen pasar tertentu. Terbagi menjadi 2 : a. Segmen pasar Sub kelompok orang-orang atau organisasi yang memiliki satu atau lebih karakteristik yang sama menyebabkan mereka memiliki produk yang serupa. b. Segmentasi pasar 2016 11 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Proses membagi sebuah pasar ke segmen-segmen atau kelopok-kelompok yang bermakna, relative sama dan dapat diidentifikasikan 2. Pembagian segmen pasar a. Segmentasi pasar konsumen Yaitu membentuk segmen pasar dengan menggunakan consumer characteristic, kemudian perusahaan akan menelaah apakah segmen-segmen konsumen ini menunjukkan kebutuhan atau tanggapan produk yang berbeda. b. Segmentasi pasar bisnis Yaitu membentuk segmen pasar dengan memperhatikan consumer responses terhadap manfaat yang dicari, waktu penggunaan, dan merek. 3. Manfaat segmentasi a. Perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat penjualan b. Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah. c. Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif. d. Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar. e. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar. 4. Dasar segmentasi a. Segmentasi Geografis Pada segmentasi geografis, pasar dibagi menurut tempat. b. Segmentasi Demografis Karakteristik demografis yang paling sering digunakan adalah usia, gender, status perkawinan, pendapatan, pendidikan, pekerjaan, dll. c. Segmentasi Psikografis Bentuk riset konsumen terapan ini biasa disebut analisis gaya hidup. d. Segmentasi Behavioristik Tentang kebiasaan konsumen dengan segala keinginan konsumen terhadap sesuatu 2016 12 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id e. Segmentasi Geodemografis Jenis segmentasi gabungan ini didasarkan pada pendapat bahwa orang yang hidup dekat dengan satu sama lain mungkin mempunyai keuangan, selera, pilihan, gaya hidup, dan kebiasaan konsumsi yang sama. 5. Proses segmentasi pasar a. Survey Stage Survey Stage merupakan tahap melakukan eksplorasi baik melalui focus group discussion atau dengan wawancara terhadap beberapa kelompok konsumen untuk memperoleh keterangan mengenai motivasi, sikap dan perilaku konsumen. b. Analysis Stage Analysis Stage merupakan tahap analisis terhadap informasi yang telah diperoleh melalui survey. c. Profiling Stage Profiling Stage merupakan tahap untuk mengidentifikasi frofil masing-masing cluster yang terbentuk. Dengan ini akan teridentifikasi perbedaan masing-masing cluster berdasarkan sikap dan perilaku, demografi, psikografi, manfaat atau value yang diharapkan dari sebuah program MM, kemudian masing-masing cluster diberi nama berdasarkan karakteristik yang menonjol (Fanggidae, 2006) 1.5 Service Culture Kepercayaan, pengalaman, dan tingkah laku sosial dari sekelompok orang dapat disebut kebudayaan. Kebudayaan kita itulah merupakan dasar dalam standar service. Service culture merupakan sebuah budaya yang mendukung pelayanan konsumen melalui kebijakan, prosedur, sistem penghargaan, dan tindakan. Pelayanan budaya tersebut dapat diimplementasikan melalui komunikasi karyawan, kebijakan perusahaan, dan tindakan masing-masing orang. Selain itu, juga pemberian kuasa karyawan untuk memecahkan masalah konsumen. Hospitality adalah pertemuan antara tamu dan tuan rumah dengan niat yang baik. Hospitality industry terdiri dari kategori yang luas dengan pelayanan industrinya yang meliputi akomodasi, restoran, transportasi, kapal pesiar, dan tambahan kategori lain yang berhubungan dengan industri pariwasata. Hospitality industrymerupakan beberapa milliar dollar dari industri yang semua tergantung pada waktu luang dan pendapatan. Hospitality industry biasanya menawarkan makanan dan menyediakan akomodasi. Hospitality 2016 13 industry juga Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom dimasukkan Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dalam sektor yang meliputi akomodasi, makanan dan minuman, pertemuan dan acara, hiburan dan rekreasi, pelayanan pariwisata dan informasi pengunjung. Dari industri hospitality, masing-masing sektor memiliki service culturetersendiri. Pada umumnya yaitu dari sektor akomodasi. Yang pertama adalah ada yang menyebutkan bahwa pandangan pertama dengan tamu yang berinteraksi dengan karyawan merupakan aspek yang selalu diingat saat mereka tinggal. Selain pelayanan mereka juga menyediakan tempat yang nyaman, fasilitas memenuhi, dan menyediakan produk yanginnovative contohnya pada sektor Food & Beverage. Dan yang paling utama adalahwelcoming smile yang menjadi komitmen setiap karyawan dalam perusahaan tersebut dan berdedikasi untuk menyediakan sesuatu yang baik dan exclusive untuk para tamu. Selain itu, lingkungan dapat mendukung suksesnya individu-individu. Maka dari itu, masing-masing karyawan memiliki kesempatan yang baik untuk membuat sesuatu yang berbeda untuk kehidupan para tamu sehingga dapat menjalin hubungan yang baik dengan para karyawan. Mereka tidak hanya menyediakan produk namun membina hubungan dengan kejujuran dan integritas dengan yang lain. Yang kedua, di lain pihak ada yang menyebutkan bahwa service cultureadalah menciptakan perlengkapan yang memiliki nilai dan mendukung dengan sepenuh hati pada etika setiap orang. Aset terbesar dan kunci dari kesuksesan mereka adalah para tamu. Karena kepuasaan tamu mereka tergantung pada usaha mereka dan menggunakan pekerjaan mereka secara efektif dan menghormati satu dengan yang lainnya. Service Culture sebuah tuntutan ataukah kebutuhan bagi perusahaan jasa/layanan. Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya kita ikuti tulisan berikut. Bagi manajer dan karyawan yang berhubungan langsung dengan pelanggan memerlukan informasi agar dapat melaksanakan tugas mereka sebagai pimpinan atau pengelola dan sebagai pemberi layanan terhadap konsumen internal dan eksternal. Komunikasi dua arah dalam organisasi usaha layanan akan memperlancar aspek communication management. Organisasi usaha layanan harus diawali dengan suatu komitmen yang kemudian ditanamkan menjadi suatu budaya perusahaan (corporate culture). Dalam membangun service culture dibutuhkan empat hal yaitu : Strategic Requirements Organizational Requirements Management Requirements Knowledge and Attitude Requirement Mengembangkan Strategi Layanan (Strategic Requirement) 2016 14 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Agar pengembangan strategi layanan berhasil, harus didukung oleh management puncak dengan mengembangkan pula budaya layanan (service culture). Perilaku manajemen puncak yang dapat dijadikan model atau contoh positif terhadap service culture akan memperkuat mengakarnya budaya tersebut. Untuk membangun hal tersebut, dalam merekrut calon karyawan manajemen harus memiliki kriteria standar mengenai nilai, sikap, dan perilakunya yang mendukung konsep layanan atau service culture. Mengembangkan Struktur Organisasi Layanan (Organizational Requirement). Pembentukan struktur organisasi harus menunjang service culture dengan cara memperlancar komunikasi dua arah dan mengacu pada struktur organik, misalnya memilih struktur organisasi yang bersifat simple profesional bureaucracy, yaitu kombinasi antara struktur sederhana dan birokrasi profesional bagi sebuah layanan yang memiliki operating core yang bersifat profesional. Contohnya adalah underwriter atau claim adjuster di suatu perusahaan asuransi, dokter di sebuah rumah sakit atau montir di sebuah bengkel. Struktur sederhana yang bersifat organik dan tidak berlapislapis akan memperlancar terjadinya komunikasi dua arah. Para profesional atau tenaga trampil merupakan operating core yang menjadi inti operasional perusahaan. Standarisasi, yang menunjang efisiensi dan terdapat dalam organisasi tersebut merupakan sifat dari struktur birokrasi profesional. Strategi organisasi usaha layanan yang dilakukan bukan hanya dengan menerapkan Total Quality Management (TQM), melainkan juga dengan menanamkan paradigma pembelajaran organisasi (learning organization), akan sangat mendukung keberhasilan service culture. Learning organizationbukan hanya bersifat adaptif terhadap perubahan seperti paradigma Total Quality Management, melainkan juga bersifat proaktif untuk mengantisipasi perubahan di masa depan. Hal ini akan tercermin dalam manajemen sumber daya manusia. Misalnya dalam proses seleksi, harus dipilih karyawan yang memiliki kemauan kuat untuk belajar. Untuk melakukan seleksi ini, perlu diadakan analisis atribut personal (personal attributes analysis) dengan mengidentifikasi sikap dan kompetensi yang dibutuhkan serta memperjelas hal mana yang harus sudah ada pada diri orang tersebut atau hal mana yang dapat dikembangkan melalui pelatihan. Selain itu, pelatihan yang dilakukan bukan hanya pelatihan yang berorientasi masa kini melainkan juga pengembangan para karyawannya yang berorientasi ke masa depan, dan sebagainya. Mengembangkan Kepemimpinan (Management Requirements) 2016 15 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Untuk layanan yang baik akan berusaha memiliki dan memelihara kepemimpinan layanan (service leadership). Untuk membangun hal tersebut, perlu dilaksanakan halhal berikut ini : Encourage Leadership learning atau usaha menggiatkan organisasi untuk belajar, yang dilakukan dengan cara menanamkan budaya learning organization yang diimplementasikan dalam kegiatan manajemen sumber daya manusianya. Mempromosikan orang tepat. Misalnya dalam aspek perencanaan karier, promotion form withinmenuntut persyaratan kualifikasi tingkat pendidikan minimal, prestasi kerja, dan lamanya bekerja. Menekankan keterlibatan personal. Semua karyawan harus memiliki nilai, sikap, dan perilaku yang menghayati faktor critical the moment of truth atau berorientasi pada kepuasan pelanggan. Komunikasi dua arah harus berjalan lancar. Menekankan kepercayaan pada seluruh karyawan. Contohnya adalah melakukan pengembangan karier untuk meningkatkan motivasi dengan melakukan job enrichment atau empowerment. Mengembangkan Service Training Programs (Knowledge and Attitude Requirements) Program pelatihan terhadap keahlian, pengetahuan, dan sikap karyawan dibutuhkan untuk mencapai kualitas pelayanan yang baik. Mengacu pada konsep tekstonomi Bloom, tujuan pelatihan harus memperhatikan tiga domain pada masing-masing orang sesuai dengan kebutuhannnya, yaituaffective, cognitive, dan psychomotor. Sebagai ilustrasi seorang agen asuransi yang bertugas sebagai pemasar produk asuransi pada usaha layanan asuransi harus memiliki pengetahuan yang berhubungan dengan bidangnya, misalnya mengerti asuransi apa yang diinginkan atau dibutuhkan konsumen dan mampu memberikan informasi kepada konsumen yang membutuhkannya (cognitive domain). Contoh gampang yang lainnya, seorang sopir taksi yang bertugas mengantarkan kosumen harus dapat mengemudikan dan memperlakukan mobil dengan baik. Ini berkaitan dengan psychomotoric domain. Sikap positif staffcustomer service misalnya dengan memperlihatkan empati, mendengarkan secara aktif, dan responsif pada konsumen pada konsumen yang dihadapi melibatkan effective domain. Pelatihan-pelatihan untuk mencapai seluruh tujuan di atas dapat dilakukan dengan : 2016 16 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id On the job Training, contohnya latihan instruksi pekerjaan yaitu memberikan petunjuk petunjuk mengenai pekerjaan secara langsung saat bekerja untuk melatih karyawan bagaimana melaksanakan pekerjaan mereka sekarang. the job training, contohnya adalah metode simulasi permainan peran (role playing). Ini dimaksudkan agar karyawan melatih sikap dan perilaku dalam menghadapi pelanggan dan melatih keahlian berkomunikasi yang baik. Selain itu presentasi video pun dapat dilakukan untuk melengkapi bentuk pelatihan role playing. Karyawan sebaiknya diperlengkapi dengan rekaman video dan buku pegangan yang berisi cara-cara efektif dalam melayani pelanggan sehingga karyawan dapat mempelajarinya sendiri bila membutuhkannya. Dalam pemasaran internal, motivasi kerja yang tinggi sangat dibutuhkan. Untuk merealisasikannya dapat dilakukan melalui berbagai cara yang menyentuh setiap aspek manajemen sumber daya manusia. Sebagai contoh, kita ambil acuan salah satu teori motivasi kontemporer yang diajukan oleh David Mc Clelland yang dikenal dengan sebutan Three Needs Theory atau teori tiga kebutuhan yang terdiri dari need for affiliation, need for power, need for achievement. Program orientasi dilaksanakan untuk memperkenalkan karyawan baru terhadap lingkungan kerjanya dan memberikannya kesempatan untuk bersosialisasi satu sama lain. dengan demikian, diharapkan karyawan tersebut dapat memahami budaya perusahaan dan memenuhi need for affiliation. Pelatihan dan pengembangan (yang antara lain bertujuan untuk meningkatkan kualitas karyawan, mencegah keusangan karyawan, dan meningkatkan motivasi kerjanya), penilaian prestasi kerja, perencanaan karier yang berlaku di perusahaan termasuk dalam kategori need for achievement. Selain itu, perencanaan karier dan penempatan, misalnya promosi, job enrichment atau empowerment, masuk dalam kategori need for achievement. Contohnya adalah tercapainya standar gaji / upah tertentu yang cukup kompetitif atau menarik di bandingkan dengan pesaingnya. Need for affiliation contohnya adalah kawan sekerja yang menyenangkan, atasan yang bijaksana. Need for power, misalnya bawahan yang menyenangkan dan dapat dikelola untuk bekerja sama 1.6 Internal & External Customer Customer internal merupakan, pelanggan yang ada didalam perusahaan, biasanya departemen atau divisi lain yang membutuhkan barang atau jasa. Sebagai contoh: dalam perusahaan manufaktur divisi produksi (pabrik) akan menjadi 2016 17 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id pelanggan dari divisi maintenance (perbaikan mesin). Sehingga divisi maintenance ini memberikan jasa perbaikan mesin kepada divisi produksi. Customer external, merupakan pelanggan yang memang diluar perusahaan, seperti masyarakat umum yang menjadi pembeli sebuah produk atau yang menggunakan jasa yang diberikan. Selain masyarakat umum perusahaan juga berhubungan dengan customer external lainnya yaitu, distributor (penyalur) baik yang berskala besar, menengah hingga kecil. Kepuasan pelanggan adalah suatu tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman konsumi suatu produk atau jasa. Berikut ini bebrpa jenis pelanggan yang bisa menjadi pertombangan dalam kita menangani dan mencoba memahami pelanggan: a. Pelanggan internal (Internal customer). Pelanggan internal adalah orang yang berada dalam perusahaan dan memiliki pengaruh pada performance pekerjaan ( atau perusahaan ) kita. Bagian bagian pembelian, produksi, penjualan, pembayaran gaji, rekruitmen dan karyawan, merupakan contoh pelanggan internal. Sebagai contoh pembayaran gaji karyawan b. Pelanggan antara (Intermediete customer) Pelanggan antara adalah mereka yang bertindak sebagai perantara, bukan sebagai pemakai akhir produk itu. Distributor yang mendistribusikan produk, agen agen perjalanan yang memesankan kamar hotel untuk pemakai lakhir. c. Pelanggan eksternal (External customer) Pelanggan eksternal adalah pembeli atau pemakai akhir produk itu, sering disebut sebagai pelanggan nyata (Real customer). Pelanggan eksternal merupakan orang yang membayar untuk menggunakan produk yang dihasilkan itu. 2016 18 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id BAB II STUDI KASUS 2.1 Customer Segregation & Behaviour Customer Segregation adalah pemisahan customer berdasarkan karakter , kebiasaan dan tanggapan terhadap produk. Perbedaan dari Customer Segregation dengan Customer Segmentation adalah terletak pada subjeknya, Segregation, customer sendiri yang memisahkan dan customer memiliki karakter dalam memilih produk. Subjek to Objek. Searchers Customer ini lebih mencari dari kelebihan produk tersebut dilihat dari perusahaanya serta kualitasnya . Selain itu, melihat dari segi pemasarannya dengan harga yang diberikan apakah sesuai dengan yang diharapkan . Biasanya customer jenis ini tidak mempermasalahkan harga yang tinggi karena customer ini mencari kelebihankelebihan produk, background perusahaan , dan kemudahan mencari di pasaran. Aqua meluncurkan produk yang diinginkan customer jenis ini yaitu aqua reflections. Latar belakang dari perusahaan Danone yang memiliki citra baik di customer , semakin menambah sisi pemasaran dari Aqua itu sendiri. AQUA menghadirkan segala manfaat kebaikan alam yang dikemas dalam desain botol indah yang merefleksikan gaya hidup sehat dalam kedinamisan kehidupan modern. Melalui tangan penuh kreasi seni, Sebastian Gunawan melahirkan desain pola batik yang indah untuk produk premium AQUA yang dikemas dalam kemasan botol 380 ml yang elegan. AQUA Reflections merupakan cerminan dari pribadi modern, dinamis, dan selalu ingin maju dalam hidup serta diimbangi dengan tubuh yang sehat dari dalam. Browsers Merupakan jenis customer pembeli jangka panjang dengan mengumpulkan data refrensi produk dan jenis customer ini biasanya adalah anak muda yaitu pelajar, 2016 19 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id mahasiswa, anak kosan dan sebagainya. Customer jenis ini memiliki keinginan produk tersebut mudah dicari, ada hadiah atau kupon, banyak yang mencari (sedang hits), dan tenar di social media. Wanderers Merupakan jenis customer yang melihat dari segi kelebihan pada fisik produk, penyampaian informasi tentang kelebihan produk , dan pelayanan produk mulai dari penjualan secara langsung maupun tidak langsung. Customer jenis ini biasanya adalah seorang ayah sebagai kepala keluarga. Misalkan, sang ayah lebih memilih membeli aqua galon karena dari segi fisik produk yang pas dan menggambarkan air asli dari mata air pegunungan . Selain jumlah volume air yang banyak membuat hal tersebut cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Price Hunters Merupakan jenis customer yang lebih melihat dari segi harga yang murah , tetapi promo & diskon yang diberikan banyak . Customer jenis ini juga suka diingatkan tentang promo & diskon melalui sosmed atau email. Biasanya customer jenis ini adalah seorang ibu dimana membeli aqua dari harga yang murah dan ada promo. 2016 20 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id First Timers Merupakan jenis customer yang pertama kali mencoba , biasanya tidak terlalu updte tentang produk tetapi jika dilihat dari segi keamanan produk untuk dikonsumsi pasti akan selalu memakai produk tersebut . Customer ini biasanya orang tua yang lanjut usia. Misalkan, seorang kakek yang membeli aqua gelas yaitu tidak ribet dan tinggal langsung diminum. 2.2 The Value Of Customer Knowledge Aqua merupakan perusahaan AMDK ( Air Minum Dalam Kemasan ) nomer 1 di Indonesia dan menjadi market leader. Kekuatan dari merk Aqua sudah sangat kuat di kalangan masyarakat Indonesia, sampai-sampai Aqua membuat mind set di masyarakat indonesia bahwa setiap minuman dalam kemasan merk apapun disebut Aqua. Costumer Knowledge dalam hal ini memiliki peran penting dalam keberhasilan dan keberlangsungan reputasi yang telah dimiliki sekarang. Aqua harus mengetahui apa saja yang diketahui konsumen sehingga aqua dapat membuat srategi pemasaran baru yang strategis untuk masyarakat Indonesia. Untuk itu berikut ini adalah contoh cara mengukur Costumer Knowledge dari 3 Jenis Pengetahuan yaitu : 1. Contoh Cara Mengukur Pengetahuan Produk, yang terbagi dua Subjektif dan Objektif: A. Contoh Mengukur Pengetahuan Subjektif 2016 21 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id - Apakah Anda Mengenal Produk Aqua ? - Apa tanggapan Anda tentang Aqua ? B. Contoh Mengukur Pengetahuan Objektif - Terminologi ( Apa yang Anda ingat tentang Aqua? ) - Atribut ( Apa ciri khas Aqua yang Anda sukai ? ) - Kesadaran Akan Merek (Sebutkan produk Aqua yang paling sering Anda beli?) - Kepercayaan tg Produk - Seberapa menyegarkan Aqua itu? - Apa yang Anda rasakan setelah minum Aqua ? 2. Contoh Pengukuran Pengetahuan Pembelian a. Kepercayaan tg Toko - Toko mana yang paling Anda sering kunjungi untuk membeli Aqua ? b. Pengaturan Waktu Pembelian - Kapan Anda paling sering minum Aqua ? 3. Contoh Pengukuran Pengetahuan Pemakaian a. Cara pemakaian/pembuatan - Apakah Anda merasa aman meminum Aqua ? b. Situasi Pemakaian/penggunaan - Kapan saja orang minum Aqua ? 2.3 Perikalu Konsumen Saat ini konsumen semakin cerdas dan selektif dalam memilih produk yang akan dikonsumsinya. Seiring semakin cerdasnya konsumen dan semakin bertambahnya pilihan produk yang tersedia di pasar, menimbulkan persaingan yang semakin ketat antar produsen dalam usaha memperebutkan perhatian konsumen yang ada di pasar untuk membeli produknya. Keputusan konsumen dalam pembelian sangat beragam, konsumen berasal dari beberapa segmen sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda. Masih terdapat banyak faktor yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Produsen perlu memahami perilaku konsumen terhadap produk atau merek yang ada di pasar, selanjutnya perlu dilakukan berbagai cara untuk membuat konsumen tertarik terhadap produk yang dihasilkan. Perilaku konsumen yang menerangkan bahwa keputusan konsumen dalam pembelian selain dipengaruhi oleh karakteristik konsumen, dapat dipengaruhi oleh bauran pemasaran yang mencakup produk, harga, distribusi, dan promosi. Variabelvariabel tersebut di atas saling mempengaruhi proses keputusan pembelian sehingga 2016 22 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id menghasilkan keputusan pembelian yang didasarkan pada pilihan produk, pilihan merk, pilihan penyalur, waktu pembelian, jumlah pembelian (Kotler, 2005). Disamping itu berdasarkan keputusan pembelian yang kompleks, keputusan pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh faktor individual, lingkungan, dan stimuli pemasaran yang pada akhirnya menimbulkan tanggapan konsumen pasca pembelian atas produk yang dikonsumsinya dan juga memberikan masukan bagi produsen atas respon konsumen tersebut relevansinya dengan strategi pemasaran (Assael, 2001). Oleh karena itu produsen dalam menawarkan produk hendaknya menekankan pada aspek kepuasaan konsumen, mengingat semakin beraneka ragamnya penawaran produk disatu sisi dan pada sisi lain konsumen menjadi selektif dalam memilih produsennya. Eksistensi produsen air minum dengan berbagai merek seperti Aqua, Ades, Aquaria, Total, Le Minerale dan lain-lainnya dari aspek konsumen menunjukkan bahwa konsumen memang receive akan produk tersebut dalam pemenuhan kebutuhan akan air minum dan dari aspek produsen menjadikan kondisi pasar air minum mineral kental dengan persaingan yang pada akhirnya mengantarkan banyak alternatif produk air mineral yang ditawarkan pada konsumen. Hal ini menunjukkan telah terjadi pergeseran pasar pada produk air minum mineral, dari pasar yang bersifat seller’s market dimana hanya ada satu penjual yang dikelilingi banyak konsumen, menjadi pasar yang bersifat buyer’s market dimana terdapat konsumen sekarang dikelilingi oleh banyak produsen. AQUA salah satu diantara produk air minum mineral yang pertama berdiri telah memiliki merek yang mapan dan menjadi familier dihati konsumen. Keterdekatannya dengan konsumen menjadikan air minum mineral merek Aqua memiliki kekuatan pasar ditengah persaingan yang ketat. Keberadaan air minum mineral Aqua sebagai produsen yang pertama kali menawarkan produk air minum dalam kemasan telah menjadikan konsumen sangat dekat dengan produk ini. Hal ini dapat ditunjukkan dengan begitu kuatnya persepsi konsumen akan produk air minum sebagai produk minuman yang paling baik kualitasnya, sehingga pada setiap keperluan konsumen dengan jenis apapun selalu dilengkapi dengan air mineral aqua. Produsen AQUA terus berupaya mengantisipasi persaingan dengan menerapkan strategi pemasaran yang tepat, salah satunya adalah menciptakan produk yang berkualitas. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan air minum produsen juga menambah variasi produknya yaitu melalui peluncuran Aqua Splash of Fruit. Selain itu untuk mengkomunikasikan produknya produsen juga menggunakan berbagai media promosi bertujuan agar konsumen dan masyarakat 60 mengetahui keberadaan dan perkembangan produk. Posisi merek Aqua sebagai top of mind kategori produk AMDK menyebabkan merek tersebut terjebak menjadi merek yang generik. Kondisi tersebut menyebabkan 2016 23 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id konsumen mengidentikkan merek Aqua sebagai kategori produk AMDK dan tidak terlalu peduli dengan merek yang mereka terima saat melakukan pembelian. Kepuasan konsumen telah dicapai oleh Aqua, akan tetapi dalam pemasaran tidak berhenti begitu konsumen merasa puas. Tujuan dari pemasaran sebenarnya adalah untuk membuat konsumen setia (consumer loyalty) pada merek yang dikeluarkan perusahaan. Hal tersebut belum terlihat pada Aqua.Konsumen Aqua umumnya tidak mempertanyakan brand switching pada aktivitas pembelian mereka, yang berarti loyalitas konsumen sangat rendah. Meskipun konsumen menunjukkan kepuasan mereka terhadap kualitas produk, sikap yang ditunjukkan konsumen dalam pembelian merek kategori AMDK adalah sebaliknya. 2.4 Segmentasi Pasar Demografis Sex : Laki-Laki dan Perempuan (All Gender) Age : Potensial User: 8 – 60 Tahun Potensial Buyer : 14 – 60 Tahun SES : High Class – Midle Class Education : SD, SMP, SMA, Diploma, Strata 1 s.d 3 Occupation : Pelajar, Mahasiswa, Wirausaha, Pegawai/ Karyawan Geografis AQUA memegang lebih dari 62% pasar air kemasan di Indonesia, negara dengan penduduk terpadat ke lima di dunia. Pabrik-pabrik pemrosesan milik AQUA Group secara keseluruhan memiliki kapasitas produksi lebih dari 485 juta liter air per tahun, dan mengekspor AQUA ke Singapura, Malaysia, Filipina, dan Australia. Dapat dikatakan AQUA merupakan sebuah produk yang tidak terpengaruh oleh perbedaan iklim, hal ini dikarenakan kebutuhan konsumen akan air bersih akan selalu terjadi terus menerus sebagai kebutuhan yang harus dipenuhi dan tidak mengenal kondisi alam sekitar yang ditujukan kepada hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Behavioristik Masyarakat Indonesia yang menginginkan kebutuhan hidup yang lebih sehat, dan bisa terpenuhi dengan mudah. Psikografis AQUA juga dapat diperuntukkan bagi orang-orang yang menginginkan gaya hidup yang praktis dan sehat dengan mengkonsumsi air mineral yang mudah didapatkan dan dibawa. Produk AQUA juga cocok dengan orang-orang yang aktif dan memiliki mobilitas yang tinggi. TARGETING 2016 24 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Aqua ditargetkan untuk hampir semua lapisan masyarakat mulai dari anak, remaja, dewasa, dan orang tua. Dan juga minuman yang cocok dikonsumsi keluarga Indonesia. Mereka yang memiliki mobilitas tinggi, aktif dan dinamis. POSITIONING Air mineral bangsa Indonesia dari masa ke masa. 2.5 Service Culture Menguasai pasar di Indonesia kunci sukses dalam bisnis air mineral ini adalah, Distribusi yang efektif.Periklanan yang diferentiate untuk mengembangkan merek atau brand yang dikenal dandiminati oleh konsumen ( brand loyality ).Aqua berasal dari bahasa Latin yang artinya air, dimana pada awalnya di jual untuk orangasing, tetapi kemudian Tirto Utomo melihat pasar masyarakat Indonesia juga memiliki potensi, sehingga dia menjual air kemasan botol ukuran kecil dan ditempatkan di terminalterminal bus di Jakarta dan sekitarnya, serta sepanjang jalan pantura Jawa Tengah. Hal initernyata sukses, membuat Aqua diminati oleh para supir-supir bus dan penumpang, sertamasyarakat lainnya. Hal ini menunjukkan, bahwa masyarakat Indonesia sangat membutuhkanair mineral botol yang bersih.Strategi PemasaranDengan slogan awal bersih, bening dan bebas bakteri dan tahun 1979, Tirto Utomomengubah slogan menjadi air sehat setiap saat dan mendongkrak penjualan menjadi 13 jutaliter pada tahun 1983. Menggunakan semua media untuk iklan, seperti bus,taksi, televisi, radio, surat kabar danmajalah dan juga aktif dalam mensponsori kegiatan baik itu berhubungan dengan olah ragaatau tidak.Service atau pelayanan adalah hal yang sangat penting dalam bisnis air minum, sehingga pelayanan seluruh Indonesia dilakukan oleh perusahaan-perusahaan distribusi Aqua dengannama PT. Wirabuana Intrent, sehingga pelayanan dapat dilakukan di seluruh Indonesia.Untuk mengurangi biaya produksi dan mempermudah jaringan pemasaran dibangun pabrikyang ada di Menado dan Medan yang di lisensikan sesuai spesifikasi Aqua. Kemudiandidirikan pabrik kecil di Brunei Darusalam dengan menggunakan nama/merek SEHAT. Danrenacananya akan didirikan pabrik yang lain di Filipina dan Vietnam.Produksi dan DistribusiSumber Aqua adalah air pegunungan, sehingga pabriknya didirikan di dekat atau kaki bukitgunung, karena air gunung menghasilkan air yang jernih dan bersih, kemudian diolahkembali oleh pabrik agar dapat lebih sterilisasi.Untuk pengontrolan mutu produksi, AGM memiliki laboratorium yang modern dan memilikistaf peneliti yang terdiri dari ahli mikrobiologi, kimia dan fisika. 2016 25 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Aqua telah diterima olehWHO dan terdaftar di U.S Food and Drug Administration, Environmental Protection Agencydan International Bottled Water Organization.Persaingan Keunggulan kompetitif Aqua adalah dengan sistem distribusi, strategi pemasaran dan packaging yang baik membuat Aqua menjadi leader dalam industri ini, sehingga Aquamenerapkan harga yang premium 10 % s/d 20 % diatas harga saingannya.Aqua juga membuat musuh-musuh mayanya dengan mendirikan dan memproduksi airmineral VIT dari lisensi Vittel of France. Hal ini merupakan strategi bayangan untukmembantu Aqua mengalahkan saingannya, sehingga dibuat saingan buatan sendiri. Beberapa pesaing utama Aqua adalah :PT. Parmargha dengan Ades.PT. Santa Rosa dengan Oasis.PT. Sinar Sosro dengan Air Sosro.PT. Coca Cola Amatil Indonesia dengan Bonaqa.PT. ABC Central Food dengan Pure ABC.dll.Kesuksesan Aqua, menarik beberapa perusahaan lain untuk membuat nama di air mineralnyadengan nama Aqua. Bahkan jika kita berniat membeli air mineral kemasan botol, selalumenyebut dengan mau membeli Aqua, padahal yang diberikan kadangkala bukan merekAqua, tetapi itulah sudah menjadi brand image yang baik di amta masyarakat konsumen.OrganisasiAGM dikontrol oleh perusahaan induk dan hampir seluruh kegiatan di kendalikan oleh perusahaan induk, baik itu produksi dan distribusinya. Total Quality Control ( TQC )diimplementasikan di seluruh organisasi, setiap unit memiliki Group Quality ControlInformal ( GQCI ) untuk meningkatkan kualitas.KesimpulanDari hal diatas, saya dapat mengambil suatu kesimpulan :AGM fokus pada perusahaan yang memperoduksi air mineral kemasan dan botol.Awalnya adalah perusahaan keluarga dan sekarang telah dikelola secara profesional dan telahgo public pada tahun 1990.Didirikan oleh Tirto Utomo pada tahun 1973 dengan pabrik awal di Bekasi dan berdiri padatahun 1974.Mengakuisisi VIT pada tahun 1987, untuk membuat pesaing bayangan.Pada 16 Maret 1994, sang pendiri yaitu Tirto Utomo meninggal dunia secara mendadak dankelanjutan perusahaan diambil alih oleh anak-anaknya.Diterbitkan oleh Captain Hawk Pada Kamis, Desember 20, 2012 PT. Aqua Golden Mississippi ( AGM ) didirikan oleh Tirto Utomo tahun 1973, padahalsebelumnya Tirto Utomo juga bekerja di Pertamina. Tetapi untuk fokus pada bisnisnya,lulusan Fakultas Hukum UI ini melepaskan pekerjaannya di Pertamina, dimana perusahaanini bergerak dibidang penjualan air minum kemasan dalam botol.Awalnya orang sinis dengan ide Tirto Utomo untuk menjual air minum kemasan botol yangharga per botol awalnya sama dengan harga 1 liter bensin Premium. Namun Tirto Utomoyakin, pada masa yang akan datang Indonesia akan kekurangan air bersih yang siap untukdiminum, sehingga idenya ini terus dia lanjutkan dan tidak memikirkan komentar sinis orang.Pada awalnya market AGM adalah orang-orang 2016 26 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id asing yang ada di Indonesia, karena merekayakin air kemasan lebih steril dan aman daripada air tanah dan air PDAM. Denganmendirikan pabrik air minuman dengan mesin yang canggih di Bekasi, sehingga orang asinglebih percaya dengan minuman air kemasan ini. Pada tahun 1985, diperkenalkan air minum kemasan kecil ukuran 200 ml, yangmemungkinkan orang dapat minum air bersih dengan harga yang tidak terlalu mahal. Padatahun 1987, Aqua menggunakan kemasan dari Polyethylene Terephthalate ( PET ) yang jauhlebih unggul dari PVC. Hal ini merupakan hal yang membuat Aqua lebih terkenal dan ungguldaripada perusahaan atau supplier air minum botol di Amerika dan Eropa. Pada tahun 1990, penjualan dengan kemasan melonjak menjadi 1,130 juta liter, sehingga pada saat itu Aquamenguasai pasar di Indonesia.Kunci sukses dalam bisnis air mineral ini adalah :Distribusi yang efektif.Periklanan yang diferentiate untuk mengembangkan merek atau brand yang dikenal dandiminati oleh konsumen ( brand loyality ).Aqua berasal dari bahasa Latin yang artinya air, dimana pada awalnya di jual untuk orangasing, tetapi kemudian Tirto Utomo melihat pasar masyarakat Indonesia juga memiliki potensi, sehingga dia menjual air kemasan botol ukuran kecil dan ditempatkan di terminal-terminal bus di Jakarta dan sekitarnya, serta sepanjang jalan pantura Jawa Tengah. Hal initernyata sukses, membuat Aqua diminati oleh para supir-supir bus dan penumpang, sertamasyarakat lainnya. Hal ini menunjukkan, bahwa masyarakat Indonesia sangat membutuhkanair mineral botol yang bersih. Strategi PemasaranDengan slogan awal bersih, bening dan bebas bakteri dan tahun 1979, Tirto Utomomengubah slogan menjadi air sehat setiap saat dan mendongkrak penjualan menjadi 13 jutaliter pada tahun 1983.Menggunakan semua media untuk iklan, seperti bus,taksi, televisi, radio, surat kabar danmajalah dan juga aktif dalam mensponsori kegiatan baik itu berhubungan dengan olah ragaatau tidak.Service atau pelayanan adalah hal yang sangat penting dalam bisnis air minum, sehingga pelayanan seluruh Indonesia dilakukan oleh perusahaan-perusahaan distribusi Aqua dengannama PT. Wirabuana Intrent, sehingga pelayanan dapat dilakukan di selu ruh Indonesia.Untuk mengurangi biaya produksi dan mempermudah jaringan pemasaran dibangun pabrik yang ada di Menado dan Medan yang di lisensikan sesuai spesifikasi Aqua. Kemudian didirikan pabrik kecil di Brunei Darusalam dengan menggunakan nama/merek SEHAT. Danrenacananya akan didirikan pabrik yang lain di Filipina dan Vietnam.Produksi dan DistribusiSumber Aqua adalah air pegunungan, sehingga pabriknya didirikan di dekat atau kaki bukitgunung, karena air gunung menghasilkan air yang jernih dan bersih, kemudian diolahkembali oleh pabrik agar dapat lebih sterilisasi.Untuk pengontrolan mutu produksi, AGM 2016 27 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id memiliki laboratorium yang modern dan memilikistaf peneliti yang terdiri dari ahli mikrobiologi, kimia dan fisika. Aqua telah diterima olehWHO dan terdaftar di U.S Food and Drug Administration, Environmental Protection Agencydan International Bottled Water Organization.Persaingan Keunggulan kompetitif Aqua adalah dengan sistem distribusi, strategi pemasaran dan packaging yang baik membuat Aqua menjadi leader dalam industri ini, sehingga Aqua menerapkan harga yang premium 10 % s/d 20 % diatas harga saingannya.Aqua juga membuat musuh-musuh mayanya dengan mendirikan dan memproduksi airmineral VIT dari lisensi Vittel of France. Hal ini merupakan strategi bayangan untukmembantu Aqua mengalahkan saingannya, sehingga dibuat saingan buatan sendiri.Beberapa pesaing utama Aqua adalah :PT. Parmargha dengan Ades.PT. Santa Rosa dengan Oasis.PT. Sinar Sosro dengan Air Sosro.PT. Coca Cola Amatil Indonesia dengan Bonaqa.PT. ABC Central Food dengan Pure ABC.dll.Kesuksesan Aqua, menarik beberapa perusahaan lain untuk membuat nama di air mineralnyadengan nama Aqua. Bahkan jika kita berniat membeli air mineral kemasan botol, selalumenyebut dengan mau membeli Aqua, padahal yang diberikan kadangkala bukan merekAqua, tetapi itulah sudah menjadi brand image yang baik di amta masyarakat konsumen.OrganisasiAGM dikontrol oleh perusahaan induk dan hampir seluruh kegiatan di kendalikan oleh perusahaan induk, baik itu produksi dan distribusinya. Total Quality Control ( TQC )diimplementasikan di seluruh organisasi, setiap unit memiliki Group Quality ControlInformal ( GQCI ) untuk meningkatkan kualitas.KesimpulanDari hal diatas, saya dapat mengambil suatu kesimpulan :AGM fokus pada perusahaan yang memperoduksi air mineral kemasan dan botol.Awalnya adalah perusahaan keluarga dan sekarang telah dikelola secara profesional dan telahgo public pada tahun 1990.Didirikan oleh Tirto Utomo pada tahun 1973 dengan pabrik awal di Bekasi dan berdiri padatahun 1974.Mengakuisisi VIT pada tahun 1987, untuk membuat pesaing bayangan.Pada 16 Maret 1994, sang pendiri yaitu Tirto Utomo meninggal dunia secara mendadak dankelanjutan perusahaan diambil alih oleh anak-anaknya. 2.6 Internal & External Customer PT Aqua Golden Mississippi didirikan pada tahun 1973 oleh bapak Tirto Utomo, sebagai pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia. Pabrik pertama didirikan di Bekasi. Setelah beroperasi selama 30 tahun, kini Aqua memiliki 14 parik di seluruh Indonesia. Pada tahun 1998, Aqua melakukan langkah strategis untuk bergabung dengan Group Danone, yang merupakan salah satu kelompok air minum terbesar di dunia dan ahli dalam nutrisi. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas 2016 28 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id produk, market share, dan penerapan teknologi pengemasan air terkini. Di bawah bendera Danone-Aqua, kini Aqua memiliki lebih dari 1 juta titik dstribusi oleh pelanggannya di seluruh Indonesia. Internal Customer : 1. Perusahaan Aqua dari segi keuangan sangat kuat karena perusahaan ini merupakan leader dalam industri air minum yang telah menguasai pasar (market leader) air mineral hingga 60%. 2. Aqua memiliki sumber daya manusia yang sudah terampil dan loyalitas terhadap perusahaan. 3. Memasarkan produk tidak susah, karena konsumen sudah mengetahui kualitas produk. 4. Aqua sering melakukan sosialisasi mengenai pentingnya mengkonsumsi air mineral yang bersih dan higienis, dimana Aqua telah memiliki semua kriteria tersebut. 5. Pemberian bantuan ke wilayah terpencil merupakan salah satu bentuk promosi dari Aqua. Eksternal Customer : 1. Aqua telah memiliki 1 juta titik distribusi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, 2. Agen Aqua juga sudah tersebar di seluruh Indonesia, sehingga memudahkan para konsumen untuk membeli Aqua. Karena untuk menjadi agen Aqua cukup mudah hanya dengan melakukan pembelian minimal 20 galon Aqua. 3. Dengan berbagai informasi bahwa mengkonsumsi air mineral itu sangat baik untuk kesehatan, maka saat ini konsumen semakin banyak yang mengkonsumsi air mineral sesuai dengan produk yang mereka percayai. Dan Aqua menjadi salah satu produk kepercayaan para konsumen air mineral di seluruh Indonesia. BAB III KESIMPULAN Berdasarkan analisa, maka dapat ditentukan bahwa produk Aqua mempunyai kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman sendiri. Strength : 1. Brand Aqua Danone sangat kuat 2. Aqua Danone sebagai market leader bisnis air mineral (pangsa pasar 60%) 3. Memasarkan produk tidak susah, karena konsumen sudah mengetahui kualitas produk 2016 29 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 4. Kemasan Aqua semakin beragam ( dari kemasan gelas, botol kecil, sedang hingga galon ) 5. Menggunakan manajemen sumber daya air yang canggih. Sebagai bagian dari Grup Danone di seluruh dunia, AQUA mengikuti aturan yang dituangkan dalam Piagam Danone untuk manajemen sumber daya air untuk menjamin kualitas sumbersumber mata airnya 6. Inovasi terbaru tutup Aqua Galon yang unik dan inovatif, dan secara eksklusif dilengkapi segel transparan dengan hologram untuk menjamin terjaganya produk alami dari tiap tetes Aqua 7. Agen penjualan Aqua yang tersebar dimana-mana, karena untuk menjadi agen Aqua sangat mudah, hanya dengan pengambilan minimal 20 galon Aqua Weakness : 1. Kendali pasokan / stok barang berada di tangan Principal / Main Distributor 2. Margin tipis 3. Diperlukan Modal Kerja yang cukup besar 4. Ketika musim hujan penjualan turun dan Arus Kas terbenam di Stok Barang. 5. Air mineral Aqua masih menggunakan proses Ozonisasi, sehingga menimbulkan stigma negatif pada masyarakat Opportunity : 1. Jenjang menuju strata Distributor (margin cukup menggiurkan) terbuka lebar 2. Track record distribusi Aqua Danone bisa dipakai referensi untuk melebarkan sayap bisnis produk Danone Food (Biskuat dll) 3. Mempunyai peluang untuk merambah ke agen-agen kecil yang belum mempunyai pasar lokal 4. Sosialisasi ke masyarakat mengenai pentingnya mengkonsumsi air mineral yang bersih dan higienis dimana Aqua memiliki semua kriteria yang dibutuhkan 5. Pemberian bantuan Aqua untuk wilayah terpencil merupakan salah satu promosi Aqua bahwa Aqua juga perduli terhadap sesama 6. Air PDAM yang sekarang sudah tidak memungkinkan untuk dikonsumsi, maka Pemerintah menganjurkan kepada masyarakat agar mengkonsumsi air mineral dalam kemasan 7. Aqua mempunyai kesempatan besar untuk bisa menembus pasar Internasional Threat : 1. Persaingan harga dengan sesama Agen / Sub Distributor / Distributor Aqua Danone dari wilayah lain (cross border) 2016 30 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2. Tidak dipasok produk / pencabutan lisensi keagenan Aqua Danone apabila melanggar aturan keagenan. 3. Mulai muncul produk-produk air mineral baru 4. Sekarang ini banyak bermunculan depo-depo air minum isi ulang dikawasan padat penduduk dimana harga yang ditawarkan jauh lebih murah dibanding Aqua 5. Adanya kenaikan bahan baku untuk kemasan, seperti plastik untuk label dan bahan untuk pembuatan gallon 6. Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing 7. Melemahnya daya beli konsumen 8. Biaya pengiklanan yang tidak murah Daftar Pustaka Book: Polaine, Lovine &Reason (2013). Service design – from insights to application. Chapter 7: Prototyping Service Experience. P 131-132. Peter dan Olson, 1996. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. D. Sihombing (penerjemah). Consumen Behavior. Gelora Aksara Pratama. Jakarta. Kotler dan Keller, 1996. Manajemen Pemasaran. 2007. Jakarta. produksi, jasa atau perusahaan tertentu, konsumen pada umumnya mengacu pada berbagai faktor. http://fhayamini.blogspot.co.id/2013/01/consumer-behavior.html http://slideplayer.info/slide/1986988/ http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37564/4/Chapter%20II.pdf https://lilydzungnguyen.wordpress.com/2014/09/28/customer-persona-and-journey-mapfor-better-customer-experience/ https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20101227224916AAmzx3W http://yulianurherawati.blogspot.co.id/2013_02_01_archive.html https://elmudunya.wordpress.com/2009/11/24/service-culture/ 2016 31 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id