PENGEMBANGAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT

advertisement
SAFAR SIRATE
NIK. 096601174
Potensi Sumberdaya Alam (SDA) Kelautan dan Perikanan Sulawesi Tenggara sangat besar,
karena memiliki perairan laut seluas 114.879 Km² (77,2% dari total luas wilayah 153.872 Km²)
dengan panjang garis pantai 1.740 Km, 2 pulau besar (Buton dan Muna), 3 gugusan kepulauan
(Wakatobi, Tiworo dan Padamarang) dan 530 pulau kecil disertai teluk dan selatnya yang
sangat luas, memposisikan provinsi ini terkelilingi laut memiliki kandungan keaneka ragaman
biota laut bernilai ekonomis tinggi seperti Rumput laut, kerapu dan ikan budidaya lainnya,
sehingga pada sector kelautan dan perikanan inilah tertumpu harapan memacu peningkatan
perekonomian daerah Sulawesi Tenggara.
Rumput laut (seaweed) merupakan salah satu komoditi yang relative mudah dibudidayakan
dengan biaya yang relatif murah serta memiliki nilai ekonomis. Salah satu jenis rumput laut
yang saat ini bernilai ekonomis penting yang dikembangkan di perairan Sulawesi Tenggara
yaitu Eucheuma cottonii. Potensi pengembangan rumput laut sangat prospektif karena
didukung perairan dengan garis pantai sekitar 1.740 Km. Wilayah pesisir laut/ pantai yang
didominasi oleh selat dan teluk, merupakan potensi untuk pengembangan budidaya rumput
laut.
Pengembangan rumput laut sebagaimana kebijakan dan implementasi revitalisasi perikanan
budidaya, merupakan salah satu produk unggulan yang dapat dilakukan dengan menerapkan
berbagai strategi yang diarahkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas usaha. Upaya
dimaksud antara lain diwujudkan dalam bentuk program yaitu : Peningkatan kualitas
sumberdaya manusia, peningkatan mutu dan nilai tambah, perluasan akses pasar dan
pemasaran hasil, serta meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung usaha
perikanan budidaya.
Salah satu kendala yang dihadapi dalam pengembangan budidaya rumput laut adalah
terbatasnya modal terutama penyediaan sarana produksi budidaya yang dibutuhkan dalam
pengembangan dan peningkatan produksi budidaya rumput laut.
Sebagai gambaran terhadap pemanfaatn potensi sumberdaya perikanan Sulawesi Tenggara
pada tiap Kabupaten Kota sampai Tahun 2008 terlihat pada table Berikut
Tabel 1 : Luas Potensi danalah satu upaya yang perlu
dilakukan adalah mengembangkan usaha budidaya
rumput laut melalui peningkatan penyediaan saran
produksi dan perbaikan penerapan teknologi yang
lebih baik serta penanganan pasca panen.
Tujuan dari pengembangan budidaya rumput laut
adalah :
- Berkembangnya usaha budidaya rumput yang
dapat menjamin ketersediaan dan produksi
rumput laut yang berkualitas.
- Meningkatnya kesadaran bagi pembudidaya
rumput laut untuk mengembangkan teknologi
budidaya yang berkualitas, dalam upaya
meningkatkan jumlah dan mutu produksi.
- Meningkatkan pendapatan bagi pembudidaya
serta meningkatkan kesejahteraan beserta
keluarganya.
1. Tersedianya sarana produksi yang dapat menunjang
peningkatan produksi rumput laut yang berkualitas
bagi pembudidaya
2. Meningkatnya kesadaran bagi pembudidaya
rumput laut untuk menerapkan teknologi budidaya
rumput laut, sesuai rekomendasi teknologi.
3. Meningkatnya luas areal dan jumlah pembudidaya
rumput laut
4. Meningkatnya produksi dan produktivitas rumput
laut yang berkualitas dalam upaya meningkatkan
pendapatan para pembudidaya rumput laut.
Ruang lingkup pekerjaan yaitu pengembangan usaha
budidaya rumput laut metode rentang tali (long line)
di Kabupaten/Kota
 Tersedianya 24 (Dua puluh empat) paket sarana
produksi rumput laut dalam menunjang kebutuhan
pengembangan budidaya rumput laut yang
berkualitas.
 Berkembangnya usaha budidaya rumput laut sesuai
teknis serta meningkatnya produksi rumput laut.
2.1. Jenis Paket.
Jenis paket/pekerjaan adalah pengembangan
usaha budidaya rumput laut jenis Eucheuma cottonii
sebanyak 24 (dua puluh empat) paket yang akan
dikembangkan dengan Metode Tali Rentang (Longline).
2.2. Penetapan Lokasi dan Penerima Paket :
Penetapan lokasi paket budidaya rumput dilaksanakan melalui identifikasi lokasi, hal ini
dimaksdukan untuk mengetahui keadaan lokasi yang memenuhi syarat teknis serta kelompok
calon penerima/pengelola paket di tetapkan dengan kriteria sebagai berikut :
Penetapan lokasi paket kebun bibit rumput laut dialokasikan pada 12 Kabupaten/Kota, dengan
rincian berikut :












Kabupaten Kolaka Utara
Kabupaten Kolaka
Kabupaten Konawe
Kabupaten Konawe Utara
Kabupaten Konawe Selatan
Kabupaten Bombana
Kota Kendari
Kabupaten Muna
Kabupaten Buton
Kota Bau-Bau
Kabupaten Wakatobi
Kabupaten Buton Utara
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
2 Paket
2 Paket
2 Paket
2 Paket
2 Paket
2 Paket
2 Paket
2 Paket
2 Paket
2 Paket
2 Paket
2 Paket
Kelompok penerima bersedia mengelola paket bantuan tersebut secara berkelompok dan
mengembangkan usaha budidaya rumput laut tersebut sesuai teknis yang diharapkan.
Bersedia menyisihkan pendapatan dari hasil produksi, dengan tujuan untuk pengembangan
usaha budidaya rumput laut bagi anggota kelompok lainnya.
Bersedia menerima bimbingan teknis dari pembina teknis (TPT), LSM dan lembaga lainnya,
serta memberikan laporan berkala tentang perkembangan paket bantuan yang diterima.
Kelompok penerima wajib memberikan laporan hasil produksi dan pendapatan yang
diperoleh, serta menyisihkan sebanyak 20 % bagi anggota kelompok pembudidaya rumput
laut lainnya.
2.3. Pelaksanaan Pekerjaan.
Pelaksanaan pekerjaan pengadaan paket budidaya
rumput laut dilaksanakan oleh pihak ketiga
dengan mengacu pada petunjuk teknis (Juknis),
gambar/design serta syarat-syarat lainnya.
2.4. Penyerahan Paket Bantuan.
Paket bantuan budidaya rumput laut diserahkan
kepada pengguna (Kelompok pembudidaya
rumput laut) oleh Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Sulawesi Tenggara setelah dilakukan
pemeriksaan oleh panitia pemeriksa barang dan
telah memenuhi kriteria yang dipersyaratkan.
 3.1. Pengertian

Paket budidaya rumput laut yang dimaksud
adalah pengembangan usaha budidaya yang bertujuan
untuk meningkatkan produksi dan pendapatan bagi
kelompok penerima paket pembudidaya rumput laut.
Sedangkan jenis (varietas) yang akan dikembangkan
adalah jenis Eucheuma cottonii. Sedangkan metode
budidaya yang akan digunakan adalah Tali Rentang
(Long-line).
3.2. Persyaratan Lokasi.
Penetapan lokasi paket budidaya rumput laut dilaksanakan
melalui identifkasi lokasi, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui
keadaan lokasi yang memenuhi syarat teknis sebagai berikut :
Faktor Ekologis :





Kecepatan arus yang baik (20 – 40 cm/detik)
Dasar perairan (pecahan karang, pasir kasar)
Salinitas 28 – 35 ppt (optimum 33 ppt)
Kecerahan air ideal 1 meter
Terhidndar dari limbah pencemaran.
Faktor Kemudahan :





Merupaka lokasi/sentra pengembangan usaha budidaya rumput laut
Sarana transportasi memadai dan terjangkau
Tersedia sarana penunjang usaha budidaya rumput laut
Pemasaran hasil panen mudah
Tersedia tenaga kerja disekitarnya
Faktor Risiko :
 Lokasi terlindung dari pengaruh angin dan gelombang besar
 Lokasi aman dari pencurian dan konflik kepentingan.
3.3. Syarat Teknis
Kriteria Bahan :







Tali Utama yaitu : Tali Polyetheline (PE) No. 8.
Tali rentang yaitu : Tali Polyetheline (PE) No. 5.
Tali jankar/pemberat yait : Tali Polyetheline No. 10.
Tali Pengikat yaitu : Tali Polyetheline No. 2 adalah untuk mengikat Bibit rumput laut.
Pelampung Utama yaitu : Stereofoam (Gabus) berbentuk segi empat
(uk. 50 x 50 x 30 Cm), dibungkus
waring halus sehingga tidak mudah rusak.
Pelampung kecil yaitu : pelampung bola plastik kecil Uk. Ø 10 cm.
Bibit rumput laut yaitu : Bibit rumput laut sebagimana teknis yang dipersyaratkan.
Kriteria Pekerjaan :







Luas usaha perpaket yaitu : 0,5 Ha (50 x 100 Meter).
Tali Utama dipasang keliling dengan panjang 100 meter dan lebar 50 meter. Pada setiap 25 meter dipasang
pelampung Utama.
Tali rentang dipasang melintang dengan panjang 50 meter setiap tali yang diikat pada tali utama.
Jarak antara tali rentang yang diikat pada tali utama adalah 1 Meter.
Pelampung kecil dipasang pada tali rentang dengan jarak 2,5 meter.
Penanaman bibit diikat pada tali rentang dengan jarak 25 cm/rumpun.
Setiap rumpun bibit digunakan bibit sebanyak 100 gram/ rumpun.
Syarat Bibit Rumput laut yang dibutuhkan :








Merupakan bibit unggul dengan pertumbuhan baik,
Bercabang banyak, rimbun dan runcing
Thallus tidak berlendir dan mudah patah/rusak, terkelupas.
Umur bibit berkisar 25 – 35 hari
Tidak terserang penyakit Ice-ice
Bibit harus terlindung dari minyak, kehujanan dan kekeringan dalam penyimpanan.
Berat bibit yang ditanam kurang lebih 50 gram per rumpun.
Tidak ada bagian thallus yang transparan tidak berpigmen.
3.4. Teknik Pemeliharaan
Salah satu faktor penting dalam melakukan usaha
budidaya rumput laut adalah pemeliharaan yaitu :
mengontrol tali agar tidak tergulung atau putus akibat
hempasan ombak, angin atau arus, menyulam rumpun
tanaman yang mati atau terlepas, memantau serangan
hama dan penyakit, membersihkan kotoran yang
menempel atau yang dibawah oleh arus dan penyebab
lainnya yang dapat mengganggu pertumbuhan bibit
sampai mencapai umur/waktu untuk dijual atau
dipindahkan ke lokasi pembudidayaan.
3.5. Pengendalian Hama dan Penyakit.
Beberapa jenis tumbuhan penempel yang sering
menyerang pada tanaman rumput laut khususnya jenis
Eucheuma cottonii antara lain : Ulva, Hypnea,
Chaetomorpha, Enteromorpha. Jenis penempel tersebut
menyerang dan membelit tanaman maupun konstruksi
(Tali, pelampung, dll), sehingga perlu dilakukan
pengendalian secara berkala.
3.6. Panen dan Pemasaran.
Sebagaimana tujuan pengembangan usaha budidaya
rumput laut yaitu untuk meningkatkan produksi dan
pendapatan bagi kelompok penerima paket, maka
pemanenan dapat dilakukan setelah tanaman
berumur 45 – 50 hari sebagaimana syarat teknis yang
direkomendasikan.
Hasil pemasaran akan dimanfaatkan untuk
pengembangan sarana produksi rumput laut bagi
anggota kelompok lainnya.
No.
A.
URAIAN KEGIATAN
BAHAN KONSTRUKSI :
- Tali Utama (PE) No. 8
- Tali Rentang (PE) No. 5
- Tali Jangkar (PE) No. 10
- Tali Pengikat (PE No. 2)
- Pelampung Utama (Stereofoam)
Bentuk segi empat (Uk.40x40x25
- Pelampung Kecil (Bola plastik)
Jumlah (A) :
B.
SARANA PRODUKSI :
- Bibit Rumput Laut
Jumlah (B) :
C.
25
40
25
200
15
HARGA
SATUAN (Rp)
JUMLAH
HARGA (Rp)
Kg
Kg
Kg
Glg
Buah
40.000
40.000
40.000
4.000
50.000
1.000.000
1.600.000
1.000.000
800.000
750.000
2.000 Buah
3.500
7.000.000
-
12.150.000
4.000
6.400.000
-
6.400.000
Cm)
1.600 Kg
-
SARANA OPERASIONAL :
- Perahu (Body) 1 GT
1 Buah
4.000.000
4.000.000
- Mesin Katinting (Honda 5,5 PK)
1 Unit
4.300.000
4.300.000
- Timbangan Gantung (50 Kg)
1 Buah
400.000
400.000
-
8.700.000
250.000
250.000
1.000.000
300.000
-
1.000.000
1.500.000
2.750.000
30.000.000
Jumlah (C) :
D.
VOLUME
-
BIAYA OPERASIONAL :
- Papan Nama Kebun Bibit
1 Buah
- Biaya penanaman
- Tenaga kerja penjaga
Jumlah (D) :
1 Pkt
5 OK
-
Total (A+B+C+D) :
No.
A.
URAIAN KEGIATAN
Tali Utama (PE) No. 8
Tali Rentang (PE) No. 5
Tali Jangkar (PE) No. 10
Tali Pengikat (PE No. 2)
Pelampung Utama (Stereofoam)
Bentuk segi empat (Uk.40x40x25
- Pelampung Kecil (Bola plastik)
- Jangkar Besi (berat 10 – 15 Kg/Bh)
Jumlah (A) :
JUMLAH
HARGA (Rp)
35
40
30
200
15
Kg
Kg
Kg
Glg
Buah
40.000
40.000
40.000
3.000
50.000
1.400.000
1.600.000
1.200.000
600.000
750.000
2.000 Buah
3.000
6.000.000
4 Buah
25.000
100.000
-
11.650.000
2.500
-
4.000.000
4.000.000
1.000.000
1.000.000
-
1.000.000
16.650.000
Cm)
-
SARANA PRODUKSI :
- Bibit Rumput Laut
Jumlah (B) :
C.
HARGA
SATUAN (Rp)
BAHAN KONSTRUKSI :
-
B.
VOLUME
BIAYA OPERASIONAL :
- Biaya penanaman
Jumlah (C) :
Total (A+B+C) :
1.600 Kg
1 Paket
-
Download