KESEHATAN TERNAK MANAJEMEN KESEHATAN PROGRAM KESEHATAN KURATIVE RELATIF MAHAL & KURANG MENGUNTUNGKAN PREFENTIVE TERNAK SEHAT TARGET PRODUKSI TERCAPAI MERUPAKAN TINDAKAN YANG MURAH DAN MENGUNTUNGKAN , WHY ??? TINDAKAN PREVENTIVE PELAKSANAAN SEGITIGA PRODUKSI USAHA PETERNAKAN SECARA BENAR BIBIT YANG BERKUALI TAS PEMBERIAN PAKAN YANG CUKUP DAN SEMPURNA UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT SEBENARNYA SUDAH CUKUP TATALAKSANA PEMELIHARAAN ATAU PERAWATAN TERNAK upaya pencegahan spesifik melalui vaksinasi PENGARUH LINGKUNGAN KONDISI KESEHATAN MAKHLUK HIDUP LAIN YANG ADA DISEKITARNYA TANAH MAKANAN penagruh iklim adalah rata-rata keadaan cuaca pada suatu tempat dalam periode satu tahun cuaca adalah keadaan atmosfir pada suatu tempat pada suatu saat Iklim atau cuaca ditentukan oleh suhu udara, arus angin, kelembaban dan sinar matahari. DAYA AKLIMATISASI ADALAH KEMAMPUAN SEEKOR TERNAK UNTUK DAPAT MENYESUAIKAN DENGAN KONDISI IKLIM. SEHINGGA TERNAK YANG HIDUP PADA SUATU TEMPAT YANG MEMPUNYAI IKLIM TERTENTU MAKA AKAN TERBIASA DAN JIKA PINDAH KETEMPAT LAIN YANG BARU MAKA AKAN MEMPENGARUHI KEGIATAN FAALI TUBUH DAN AKAN MENGGANGGU KESEHATANNYA JIKA MEMILIKI DAYA AKLIMATISASI YANG RENDAH. TERNAK MEMERLUKAN WAKTU TERTENTU UNTUK MENYESUAIKAN DIRI DENGAN KEADAAN YANG BARU DAN PROSESNYA INILAH YANG DISEBUT AKLIMATISASI. AKLIMATISASI JENIS-JENIS TERNAK BERBEDA-BEDA DAN TERDAPAT DAYA AKLIMATISASI YANG RENDAH, SEDANG DAN JELEK. PERUBAHAN CUACA AKAN MEMPENGARUHI KESEHATAN TERNAK, SEPERTI TERJADINYA MACAM-MACAM PENYAKIT PADA MUSIMMUSIM PERALIHAN (PANCAROBA). MISAL ; PADA AWAL MUSIM PENGHUJAN TERJADI PERUBAHAN KELEMBABAN DARI KELEMBABAN RENDAH MENJADI KELEMBABAN TINGGI, KONDISI INI AKAN LANGSUNG BERPENGARUH TERHADAP SISTEM ALAT PERNAFASAN. • PADA MUSIM HUJAN, ORGANISME AKAN BERKEMBANG LEBIH CEPAT MAKA BIASANYA AKAN TIMBUL PENYAKIT INFEKSI, SPORA YANG DORMAN AKAN AKTIF KEMBALI DAN TERBAWA KEMANA-MANA SEHINGGA AKAN MENIMBULKAN BERBAGAI JENIS PENYAKIT. • KELEMBABAN YANG TINGGI AKAN BERAKIBAT CENDAWAN MUDAH TUMBUH TERUTAMA CENDAWAN YANG MENIMBULKAN PENYAKIT. PARASIT AKAN MENINGKAT JUMLAHNYA OLEH KARENA DAUR SIKLUS HIDUPNYA DAPAT BERKEMBANG DENGAN BAIK. • DISISI LAIN HIJAUAN PAKAN TERNAK DAPAT TUMBUH SUBUR DAN TERNAK TIDAK KEKURANGAN PAKAN HIJAUAN. SUHU UDARA TIDAK BANYAK BERPENGARUH TERHADAP KESEHATAN KECUALI TERJADI PERBEDAAN SUHU UDARA YANG CUKUP BESAR DAN PERUIBAHANNYA TERJADI SECARA MENDADAK MAKA AKAN MENIMBULKAN PENYAKIT, YAITU TERJADINYA GANGGUAN FAALI, NAFSU MAKAN MENURUN, LESU DLL. ARUS ANGIN JUGA AKAN BERPENGARUH TERHADAP KESEHATAN TERNAK JIKA KANDANG MEMILIKI VENTILASI YANG JELEK YANG MENGAKIBATKAN AMONIAK (NH3) DAN CO2 TIDAK DAPAT KELUAR SECARA BEBAS DARI DALAM KANDANG SEHINGGA AKAN BERAKIBAT MENGGANGGU KESEHATAN. SUSUNAN UDARA, SINAR MATAHARI DAN PENGARUH TANAH TIDAK SECARA LANGSUNG TERHADAP KESEHATAN TERNAK, TETAPI DENGAN PERANTARAAN / MEDIA MAKHLUK HIDUP LAINNYA. KUMAN-KUMAN YANG HIDUP DI TANAH DALAM BENTUK SPORA SEPERTI CLOSTRIDIUM TETANI YANG AKAN MENYEBABKAN PENYAKIT TETANUS, BACCILLUS ANTHRACIS AKAN MENGAKIBATKAN RADANG LIMPHA DSB. SAKIT • ADALAH PENYIMPANGAN DARI KEADAAN NORMAL TUBUH YANG DAPAT TERJADI PADA ORGAN TUBUH M,AUPUN FUNGSI ORGAN TUBUH. • JIKA TERJADI GANGGUAN FUNGSI ORGAN TUBUH DAPAT DIKETAHUI DENGAN MENGAMATI TANDA-TANDA FISIK PASIEN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT-ALAT BANTU SEPERTI THERMOMETER, ALAT INDRA SECARA LANGSUNG, DSB. TANDA-TANDA FISIK TERSEBUT DISEBUT GEJALA SAKIT ATAU SYMPTOM. PENYEBAB SAKIT ADA DUA MACAM : PENYEBAB DARI DALAM SEPERTI GANGGUAN METABOLISME, GANGGUAN HORMONAL, DEGENERASI ALAT TUBUH KARENA KETUAAN, KELAINAN ANATOMIS, FAKTOR CONGINETAL. PENYEBAB DARI DALAM INI TIDAK MENYEBAR ATAU BERSIFAT INDIVIDUAL DAN TIDAK BANYAK MERUGIKAN PETERNAK. PENYEBAB DARI LUAR TUBUH. PENYEBAB DARI LUAR YANG SIFATNYA INDIVIDUAL ADALAH SEPERTI DEFISIENSI ZAT MAKANAN, KEKUATAN FISIK SEPERTI TRAUMA, PENGARUH THERMIS, DSB., DAN KEKUATAN KIMIAWI SEPERTI ASAM DAN BASA KONSENTRASI TINGGI, PESTISIDA DAN ZAT BERACUN LAINNYA. PENYEBAB DARI LUAR YANG BERSIFAT MENYEBAR ADALAH ADANYA BIBIT PENYAKIT YANG MELUAS DAN MENYEBAR KE DAERAHDAERAH LAIN YANG PERLU DILAKUKAN USAHA-USAHA PENCEGAHAN SECARA INTENSIF DAN TERPROGRAM DENGAN BAIK. PROSES INFEKSI KE INDUK SEMANG ADALAH SEBAGAI BERIKUT : Pengeluaran sebagian bibit penyakit dari induk semang melalui sekresi atau ekskresi seperti air liur, nanah, udara pernafasan, lendir alat pernafasan, feses, dll. Bila induk semang mati maka bibit penyakit ikut musnah, tapi jika pemusnahan bangkai tidak sempurna maka akan menjalar ke indsuk semang yang baru dan menimbulkan wabah. Bila terjadi keseimbangan hidup antara bibit penyakit dengan induk semang maka bibit penyakit hidup, induk semang tidak sakit tapi akan menjadikannya menjadi carier/agent penyakit. Contoh seperti TBC, bekas penderita tipus, dsb. Bibit masuk, maka sebagian akan dimusnahkan oleh tubuh, jika proses pemusnahan lebih besar dari perkembangan penyakit maka bibit penyakit tidak akan tumbuh, jika tidak sempurna dan bibit penyakit masih ada yang hidup/bertahan maka akan terjadi infeksi kronis dan jika perkembangan/pertumbuhan bibit penyakit lebih cepat dari pemusnahan maka akan terjadi infeksi yang akut atau per akut. CARA-CARA PENULARAN PENYAKIT : 1. KONTAK LANGSUNG (SCABIES, BRUCELLOSIS, RINGSWORM,DSB) 2. KONTAK TIDAK SECARA LANGSUNG (MELALUI AGENT SEPERTI LALAT, NYAMUK, KANDANG, DLL) CONTOH SACHAROMYCOSIS 3. CARIER (SEMBUH DARI SAKIT) 4. TANAH (SPORA SEPERTI RADANG LIMPHA, TETANUS, DSB) 5. AIR MINUM DAN MAKANAN EX. PENCERNAAN 6. UDARA SEPERTI PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN 7. SERANGGA PENGHISAP DARAH (LALAT, NYAMUK, CAPLAK, KUTU SEBAGAI VEKTOR). 8. ADA BEBERAPA JENIS BIBIT PENYAKIT YANG DALAM KEADAAN NORMAL DITEMUKAN DALAM TUBUH INDUK SEMANG TANPA MENIMBULKAN PENYAKIT, JIKA KONDISI TUBUH MENURUN BARU TERJADI SAKIT PENYEBAB INFEKSI 1. BAKTERI 2. VIRUS 3. PARASIT 1. BAKTERI BAKTERI YANG MENIMBULKAN PENYAKI DISEBUT BAKTERI PATHOGEN, ADA TIGA BENTUK BAKTERI YAITU : 1. BULAT 2. BATANG 3. SPIRAL 2. VIRUS 1. UKURAN JAUH LEBIH KECIL DARI UKURAN BAKTERI 2. TIDAK DAPAT DILIHAT DENGAN MIKROSKOP BIASA TAPI MENGGUNAKAN MIKROSKOP ELEKTRON 3. PARASIT BERUPA PROTOZOA, JAMUR, CACING, KUTU, CAPLAK, DLL. PENYAKIT TERNAK MENULAR : ADALAH PENYAKIT YANG DITIMBULKAN OLEH INFEKSI DAN DAPAT MENULAR KE TERNAK-TERNAK LAINNYABAIK SEBANGSA MAUPUN BERLAINAN BANGSA GEJALA SAKIT/GEJALA KLINIS (merupakan pemunculan dari suatu keadaan yg tdk normal atau kelainan alat tubuh (fungsinya) GK UMUM : TIMBUL SEBAGAI REAKSI DARI SEGALA PENYAKIT YG DIDERITA SEPERTI LESU, LEMAH, NAFSU MAKAN TURUN, DEMAM, DENYUT NADI NAIK, DSB BARU DAPAT DITENTUKAN TERNAK TSB SEHAT/SAKIT, TAPI BELUM DIKETAHUI SAKITNYA APA GK KHUSUS : TIMBUL SEBAGAI REAKSI DARI KELAINAN SUATU SISTEM ALAT TUBUH (ALAT PERNAFSAN, ALAT PENCERNAAN, PEREDARAN DARAH, DLL). MASING-MASING KELAINAN DARI SISTEM/ALAT TSB MENUNJUKAN GEJALA YG KHAS. DENGN PEMERIKSAAN INI DIAGNOSA DAPAT LEBIH DIARAHKAN. CONTOH GK KHUSUS GK KARENA GANGGUAN ALAT PERNAFASAN : BATUK, NGOROK, SESAK NAFAS, KEUAR CAIRAN DARI HIDUNG, BERSINBERSIN, DSB. GK KARENA GANGGUAN ALAT PENCERNAAN : MUNTAH, MENCRET (DIARE), SAKIT PERUT, PERUT KEMBUNG (TIMPANY), MEREJAN, DSB. GK KARENA GANGGUAN PEREDARAN DARAH/JANTUNG : DENYUT NADI DK TERATUR, DEGUP JANTUNG TDK TERATUR, DEGUP JANTUNG LEMAH, OEDEMA, DSB. GK KARENA GANGGUAN ALAT PERKEMIHAN DAN KELAMIN : SULIT KENCING, SAKIT WAKTU KENCING, BANYAK KENCING, KELUAR LENDIR/DARAH DARI ALAT KELAMIN, SAKIT PINGGANG, DLL GK KHUSUS AKIBAT GANGGUAN SYARAF DAN OTAK : GELISAH, LESU, KEJANG-KEJANG, LUMPUH, DSB GK KHUSUS AKIBAT GANGGUAN ALAT PERGERAKAN : PINCANG, LUMPUH, DSB SELAIN GEJALA KHUSUS YG BERHUBUNGAN DENGAN SISTEM ALAT TUBUH TERDAPAT JUGA GEJALA KHAS YANG DIMILIKI OLEH PENYAKIT YANG DISEBUT GEJALA PATHOGNOMONIS KEKEBALAN TUBUH TERNAK KONTAK BIBIT PENYAKIT SEHAT DAYA TAHAN TUBUH BAIK SECARA ALAMI DAYA TAHAN TUBUH DI BAGI MENJADI 2 YAITU : PRIMARY DEFENCES : SECONDARY DEFENCES : Usaha tubuh untuk mencegah masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh Usaha tubuh untuk memusnahkan bibit penyakit yang telah masuk kedalam tubuh ternak DAYA TAHAN ALAMI DAPAT BERKURANG JIKA : DAYA TAHAN ALAMI DAPAT BERKURANG JIKA : 1. NILAI RANSUM PAKAN RENDAH 2. DEFISIENSI VITAMIN A 3. PENYAKIT-PENYAKIT INFEKSI 4. PENYAKIT KENCING MANIS 5. KELELAHAN 6. PENYAKIT KRONIS (MENAHUN) 7. SUHU PANAS (DINGIN) 8. OBAT-OBATAN GOLONGAN BENZOL 9. DLL KEKEBALAN ALAM (KEKEBALAN JENIS / SPESIES) 1. KEKEBALAN ALAM MUTLAK (ABSOLUT). ORANG SECARA MUTLAK TIDAK DAPAT DISERANG CHOLERA BABI, TETAPI SECARA RELATIF TIDAK DAPAT TERSERANG PENYAKIT MULUT DAN TERACAK KEKEBALAN ALAMI RELATIF. KUDA SECARA ABSOLUT TDK DAPAT DISERANG PMK DAN SECARA RELATIF TAHAN TBC. KEKEBALAN DAPATAN (ACQUIRED IMMUNITY) (didapat setelah ternak lahir atau diperoleh dari induknya sewaktu masih dalam kandungan) KEKEBALAN DAPATAN PASIF : KEKEBALAN DAPATAN AKTIF : Diperoleh pada saat foetus dalam kandungan zat kebal (antibody) yang ada pada darah induk masuk ke foetus (manusia, tikus, marmut, kelinci) atau didapat setelah lahir. Diperoleh karena ternak sembuh dari sakit maupun didapat karena ternak mendapatkan vaksinasi. PENYAKIT TERNAK MENGURANGI DENGAN ANTIBODIES (cdp) antibodi > Bibit Penyakit phagocytosis TERNAK TIDAK SAKIT/TIDAK MEMPAN TERHADAP SERANGAN PENYAKIT TSB TERNAK KEBAL TERHADAP PENYAKIT TERSEBUT PRINSIP VAKSINASI VAKSINASI : ADALAH BIBIT PENYAKIT (BAKTERI, VIRUS ATAU TOKSINNYA) YANG TELAH DILEMAHKAN KEKUATANNYA GUNA MERANGSANG TUBUH UNTUK MEMBENTUK ZAT KEBAL, BILA DIMASUKAN TUBUH DENGAN CARA – CARA TERTENTU. VAKSIN BEKERJA SECARA SPESIFIK. ZAT KEBAL ADALAH PROTEIN DARAH YANG DISEBUT GAMA GLOBULIN DAN BIASANYA BEREDAR DALAM DARAH TIDAK BEGITU LAMA, SEHINGGA UNTUK MENJAGA AGAR ZT KEBAL INI TETAP ADA DALAM TUBUH MAKA PADA WAKTU-WAKTU TERTENTU HARUS DIRANGSANG LAGI GUNA MEMBENTUK ZAT KEBAL YANG BARU MELALUI PELAKSANAAN VAKSINASI USAHA SANITASI : USAHA AGAR TERNAK SENANTIASA SEHAT SEHINGGA MEMPUNYAI PRODUKTIVITAS MAKSIMAL MAKA ADA 3 HAL YG HARUS DILAKUKAN : 1. USAHA PENJAGAAN KESEHATAN TERHADAP TERNAKNYA 2. USAHA KEBERSIHAN KANDANG DAN LINGKUNGAN SEKITAR 3. USAHA PENGAWASAN TERHADAP MANUSIA YANG MUNGKIN ATAU SELALU BERHUBUNGAN DENGAN TERNAKNYA. PENGETAHUAN OBAT-OBATAN : OBAT ADALAH ZAT KIMIA MAUPUN BAHAN DARI TUMBUH-TUMBUHAN ATAU HEWAN YANG DALAM DOSIS TERTENTU AKAN BERPENGARUH TERHADAP FUNGSI FAAL TUBUH. ILMU TENTANG KHASIAT OBAT DISEBUT FARMAKOLOGI. DALAM PENGOBATAN SECARA UMUM OBAT-OBATAN DIBAGI DALAM 2 GOLONGAN BESAR, YAITU : 1. OBAT-OBATAN FARMAKODINAMIS, YANG BEKERJA MEMPERCEPAT ATAU MENEKAN PROSES FAALI ATAU FUNGSI BIOKEMIS DALAM TUBUH, CONTOH : HORMON, VITAMIN, DLL. 2. OBAT-OBATAN KEMOTERAPIS, BEKERJA MEMUSNAHKAN BIBIT PENYAKIT (BAKTERI, PARASIT, DSB). CARA PEMBERIAN OBAT : a. PER OS b. INJECTION : b. INJECTION 1. IV ; LANGSUNG KE PEREDARAN DARAH c. MELALUI KULIT c. MELALUI KULIT ; DENGAN CARA DIGOSOKAN / DITABURKAN. 2. IM ; MASUK KE URAT DAGING (MUSCULUS) (DAGING TEBAL TAPI SYARAF SEDIKIT …. PANTAT) 3. SC ; DIMASUKAN KE BAWAH KULIT, EFEK LEBIH LAMBAT DARI IV DAN IM 4. IC ; SUNTIKAN INTRACUTAN OBAT DIMASUKAN DALM KULIT, EFEK < SC Konsep Pertanian Terpadu Sistem pertanian terpadu (integrated farming system) adalah suatu usaha komersial dalam bidang pertanian dimana terjadi keterkaitan input-output antar komoditas pertanian. Sistem ini sebetulnya bukan sesuatu yang baru, pengalaman di Negara kita membuktikan bahwa sejak jaman dulu petani telah menerapkan system pertanian terpadu ini. Di akhir abad ke XX ini, manusia semakin sadar akan pentingnya lingkungan yang tidak rusak. Disadari pula bahwa pertanian modern seringkali tidak terkontrol dalam penggunaan input dan membawa dampak negative terhadap lingkungan (Suharto, 1999). Berkaitan dengan pengendalian penggunaan input secara terkendali, telah berkembang usaha tani yang memiliki sifat-sifat LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture). Pada hakekatnya LEISA merupakan kegiatan usaha tani yang terpadu, berkelanjutan, lintas sektoral dan ramah lingkungan. Suharto (1999) menyatakan bahwa pada konsep LEISA, tanaman baik dari tanaman pangan maupun perkebunan tidak hanya menghasilkan pangan (food) sebagai produk utama, tetapi juga menghasilkan produk samping. Hasil samping ini dengan cara-cara yang sederhana dapat diubah menjadi pakan (feed) dan pakan tersebut melalui ternak dapat ditransformasi menjadi pangan yang bermutu (daging, susu dan lain-lain). Ternak disamping menghasilkan produk utama (daging, susu dan lain-lain) juga menghasilkan hasil samping berupa feses dan urine, yang dengan cara sederhana dapat diubah menjadi kompos yang bermutu.