Logframe

advertisement
Manajamen SDM
(Relawan)
Relawan (volunteer) sebagai orang-orang yang
rela memberikan waktu dan kemampuannya
untuk kesejahteraan kelompok atau masyarakat
tanpa imbalan materi. (IPPF)
Paling tidak terdapat sepuluh alasan mengapa orang mau menjadi
relawan, menurut Thomas Wolf(1990:70-71), yakni:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Sense of self-satisfaction (kepuasan diri)
Altruism (altruisme, rasa ingin menolong sesama)
Companionship/meeting people (berkumpul/ bertemu orang)
Learning about a field (mempelajari sesuatu)
Creating/ maintaining (mencipta atau mengelola organisasi)
Developing professional contacts (mengembangkan
kemampuan profesional)
7. Getting ahead in the corporation (memperoleh posisi
pemimpin perusahaan)
8. Getting training/experience (memperoleh pelatihan /
pengalaman)
9. Providing entry to a particular organization (memasuki
organisasi tertentu)
10. Social panache (kepuasan sosial tertentu)
Bagaimana pola perekrutan tenaga relawan
pada organisasi pelayanan sosial ?
1. Motivasi menjadi relawan
2. Seleksi dan penempatan relawan
3. Job description
Alasan mengapa para relawan dibutuhkan harus
jelas sebelum para relawan didaftar (masuk
daftar). “Recruiting before designing jobs is
rather like trying to dance before the music
begins”(Wilson, 1976. p.10)
Bagaimana sistem penghargaan terhadap para
relawan dalam organisasi pelayanan sosial?
The Most obvious of these is that volunteers can perform many jobs at
minimal cost. While they are not “free” in the sense that they require supervisory
time and are usually reimbursed for some of their expenses (travel, meals, etc),
volunteers provide many services, thereby freeing up paid staff to other work.
Bagaimana sistem pendidikan dan pelatihan tenaga
relawan dapat meningkatkan kinerja pelayanan ?
Pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performa pekerja pada
suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggungjawabnya, atau suatu
pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaannya. Istilah pelatihan sering
disamakan dengan dengan istilah pengembangan.
Pengembangan (development) menunjuk kepada kesempatan-kesempatan
belajar (learning opportunities) yang didesain guna membantu
pengembangan para pekerja.
Para relawan harus dilatih; disupervisi; dicatat;
dievaluasi; dan dibimbing,
ketika kegiatannya tidak efektif.
Patricia C Dunn (dalam Encyclopedia of Social Work, Volunteer Management, 1995: 2483-2490)
• Orientasi dan Pelatihan (office tour)
• Pengakuan dan Penghargaan
• Evaluasi Kegiatan Relawan
PENGELOLAAN PROYEK DALAM
ORGANISASI SWADAYA
Logical Framework (Logframe)
Hampir semua proyek yang didanai oleh lembaga funding membutuhkan
logical framework (logframe) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
proposal proyek. Logframe merupakan suatu pendekatan perencanaan
program yang disusun secara logis dengan menggunakan indikator yang
jelas. Selain itu, logframe juga digunakan sebagai management tools untuk
perencanaan, penilaian, monitoring dan evaluasi. Penyusunan logframe
membutuhkan beberapa kegiatan analisis, seperti analisis stakeholder,
analisis problem, analisis tujuan, dan analisis strategis.
Umumnya matriks logframe tidak mencantumkan keseluruhan
daftar kegiatan, melainkan hanya kegiatan utama saja.
Beberapa matriks logframe lebih memilih menggunakan resiko
daripada asumsi. Perbedaan antara keduanya adalah resiko
menggunakan pernyataan negatif tentang apa yang mungkin
bisa terjadi dan menghalangi pencapaian tujuan, sementara
asumsi menggunakan pernyataan positif tentang kondisi yang
dibutuhkan untuk menjamin kegiatan berjalan sesuai rencana.
Membuat logframe
•
•
•
•
Mulai identifikasi masalah
Cari akar masalah
Temukan akibat dari masalah
Masukkan ke dalam pohon masalah
Pohon Tujuan
• Laksanakan aktivitasnya
• Monev
• Laporkan
(Donatur, Masyarakat, dll)
----Semoga dipahami----
Download