teori ham - WordPress.com

advertisement
SEJARAH & TEORI
HAM
HERU SUSETYO,
SH. LL.M. M.Si. Ph.D
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS
INDONUSA ESA UNGGUL
ASAL USUL HISTORIS
KONSEPSI HAM
1.
Doktrin hukum alam pra
modern dari Greek Stoicism
yang berpendapat bahwa
kekuatan kerja universal
mencakup semua ciptaan dan
tingkah laku manusia, oleh
karenanya harus dinilai
berdasarkan kepada –dan
sejalan dengan- hukum alam.

Hukum Romawi memungkinkan
eksistensi hukum alam.
Berdasarkan ius gentium (hukum
bangsa-bangsa atau hukum
internasional), beberapa hak yang
bersifat universal berkembang
melebihi hak-hak warganegara.
Menurut Ulpianus, alam-lah, bukan
negara yang menjamin semua
manusia, baik ia merupakan
warganegara atau bukan.

Pada abad pertengahan,
doktrin-doktrin hukum alam
menjadi sangat terkait dengan
pemikiran2 liberal mengenai
hak-hak alam (natural rights)
Tokoh yang berpengaruh


Thomas Aquinas (1224 – 12740
Hugo Grotius (1583 – 1645)
Dokumen yang berpengaruh :
 Magna Charta (1215)
 Bill of Rights (1689)
 Declaration of Independence
(1776)
Para tokoh dan dokumen2 tsb
menegaskan tentang meningkatnya
pandangan masyarakat bahwa
manusia diberkati dengan hak-hak
yang kekal dan tak dapat dicabut
oleh siapapun, yang tak terlepaskan
ketika manusia ‘terkontrak’ untuk
memasuki masyarakat dari suatu
negara yang primitif dan tidak
pernah dikurangi oleh tuntutan yang
berkaitan dengan ‘hak-hak
ketuhanan dari raja.”
PENGARUH JOHN LOCKE DAN
ERA REVOLUSI INDUSTRI

Penemuan Galileo, Newton,
materialisme Thomas Hobbes,r
rasionalisme Rene Descartes
dan Leibniz, pantesisme dari
Benedict de Spinoza, empirisme
Francis Bacon dan John Locke,
keseluruhannya mendukung
suatu keyakinan dalam hukum
alam dan tatanan yang
universal.
John Locke (dan juga Voltaire J.J.
Rosseau, dan Montesquieu)
menguraikan dalam Revolusi 1688
(the Glorious Revolution) bahwa
hak-hak tertentu dengan jelas
mengenai individu-individu sebagai
manusia, karena mereka eksis
dalam ‘keadaan alami’ sebelum
manusia memasuki masyarakat;
Yang mengemuka di antara hak-hak
tersebut adalah hak hidup, hak
kemerdekaan, dan hak milik (life,
liberty, and property)
Menurut John Locke, saat memasuki
kondisi masyarakat sipil,
berdasarkan teori kontrak sosial,
yang dilepaskan manusia kepada
negara hanyalah hak untuk
menegakkan hak-hak ini,
dan bukannya hak-hak itu
sendiri. Kegagalan negara untuk
mengamankan hak-hak alami
ini, dapat memberikan suatu hak
bagi rakyat untuk meminta
pertanggungjawaban dalam
bentuk revolusi rakyat.
Thomas Jefferson (Declaration of
Independence 1776)
“ We hold these truths to be selfevident, that all men are created
equal, that they are endowed by
their Creator with certain unalienable
rights, that among these are Life,
Liberty, and the Pursuit of
Happiness.”
Download