Uploaded by Alfian Maulana

350396674-5-Kepuasan-Kerja

advertisement
Kepuasan Kerja
Modul Psikologi Industri
Materi
Pendahuluan
Pengertian
Komponen Kepuasan Kerja
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan
Kerja
Teori-teori Kepuasan Kerja
Beberapa hubungan Kepuasan Kerja
Kesimpulan
2
Pendahuluan
Karyawan
3
adalah makhluk sosial yang
menjadi aset utama setiap perusahaan.
Tugas karyawan: perencana, pelaksanan &
pengendali
yang
berperan
aktif
mewujudkan tujuan perusahaan.
Karyawan menjadi pelaku yang menunjang
tercapainya tujuan, mempunyai pikiran,
perasaan, dan keinginan yang dapat
mempengaruhi sikap-sikapnya terhadap
pekerjaannya.
Sikap ini akan menentukan prestasi kerja,
dedikasi,
dan
kecintaannya
terhadap
pekerjaan yang diberikan kepadanya.
Pengertian
Kepuasan adalah suatu perasaan menyenangkan yg
merupakan hasil dari persepsi individu dalam rangka
menyelesaikan tugas atau memenuhi kebutuhannya
untuk memperoleh nilai-nilai kerja yg penting bagi
dirinya.
Kepuasan
kerja
adalah
sikap
emosional
yang
menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini
dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi
kerja (Hasibuan, 2005)
Kepuasan kerja adalah perasaan menyenangkan hasil
dari persepsi bahwa pekerjaan seseorang memenuhi
atau memungkinkan untuk memenuhi nilai-nilai penting
pekerjaan seseorang (Wagner III & Hollenbeck, 1995).
4
Pengertian …
Menurut
5
Locke (1976), Kepuasan kerja
merupakan suatu tingkat emosi yang
positif dan menyenangkan individu.
Kepuasan
kerja
adalah
suatu
hasil
perkiraan individu terhadap pekerjaan atau
pengalaman positif dan menyenangkan
dirinya.
Newstrom : mengemukakan bahwa “job
satisfaction is the favorableness or
unfavorableness with employees view their
work”. Kepuasan kerja berarti perasaan
mendukung atau tidak mendukung yang
dialami [pegawai] dalam bekerja
Pengertian …..
Wexley dan Yukl : mengartikan kepuasan kerja sebagai “the
way an employee feels about his or her job”. Artinya bahwa
kepuasan kerja adalah cara pegawai merasakan dirinya atau
pekerjaannya.
Dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan
yang menyokong atau tidak menyokong dalam diri pegawai
yang berhubungan dengan pekerjaan maupun kondisi
dirinya.
Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan
aspek-aspek seperti upaya, kesempatan pengembangan
karier, hubungan dengan pegawai lain, penempatan kerja,
dan struktur organisasi.
Sementara itu, perasaan yang berhubungan dengan dirinya
antara lain berupa umur, kondisi kesehatan, kemampuan
dan pendidikan.
6
Pengertian….
Handoko :
Keadaan emosional yang menyenangkan dengan
mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan
kerja
mencerminkan
perasaan
seseorang
terhadap
pekerjaannya. Ini dampak dalam sikap positif karyawan terhadap
pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan
kerjanya.
Stephen Robins : Kepuasan itu terjadi apabila kebutuhankebutuhan individu sudah terpenuhi dan terkait dengan derajat
kesukaan dan ketidaksukaan dikaitkan dengan Pegawai;
merupakan sikap umum yang dimiliki oleh Pegawai yang erat
kaitannya dengan imbalan-imbalan yang mereka yakini akan
mereka terima setelah melakukan sebuah pengorbanan. Apabila
dilihat dari pendapat Robin tersebut terkandung dua dimensi,
pertama, kepuasan yang dirasakan individu yang titik beratnya
individu anggota masyarakat, dimensi lain adalah kepuasan
yang merupakan sikap umum yang dimiliki oleh pegawai.
7
Perbedaan Antara Kepuasan Kerja,
Moral Kerja dan Keterlibatan
Kepuasan
kerja
(job
satisfaction)
merupakan reaksi individu terhadap kondisi
pekerjaan dan pengalaman-pengalaman
selama bekerja
 Moral kerja (morale of work) merupakan
tingkat kepuasan para karyawan pada
organisasi dimana mereka bekerja
 Keterlibatan kerja (job involvement)
merupakan derajat keterlibatan seorang
karyawan terhadap suatu pekerjaan
8
Komponen Kepuasan Kerja
Menurut Locke (1976), ada tiga komponen
utama dalam kepuasan kerja:
1. Nilai-nilai
2. kepentingan, dan
3. persepsi.
9
Komponen Kepuasan Kerja 2
1. Kepuasan pada pekerjaan itu sendiri
2. Kepuasan
pada penggajian ; Karyawan
yang
menerima
gaji
tinggi
akan
merasakan kepuasan lebih tinggi
3. Kepuasan pada pengawasan ; Suatu
pekerjaan bila jelas dan tidak ambigu,
maka seseorang pemimpin akan lebih
merasakan kepuasan kerja. Hubungan
atasan dan bawahan dapat berfungsi jika
bawahan menyadari tujuannya melalui
supervisor
10
Kepuasan pada pekerjaan itu
sendiri
Menurut the job characteristic model, ada 5 dasar karakteristik
pekerjaan
yang berkaitan dengan perubahan psikologikal, yaitu :
1. Skill variety: derajat dimana pekerjaan mempunyai variasi dalam
tugasnya dan menggunakan banyak keahlian dan kemampuan
karyawan
2. Task identity: derajat dimana suatu pekerjaan meliputi suatu
proses dari awal sampai akhir
3. Task significance: derajat dimana tugas memiliki makna atau
kepentingan
4. Autonomy: derajat dimana suatu pekerjaan dapat memberikan
kebebasan dan kemandirian dalam membedakan prosedur dan
jadwal kerja
5. Feedback from the job: derajat dimana suatu pekerjaan dibangun
berdasarkan informasi yang diperoleh orang lain mengenai
keefektifan pekerjaan
11
Perbedaan Individu
Demographic
differences: kepribadian yang
berbeda mengakibatkan kepuasan kerja yang
dirasakan juga berbeda
 Age and career stage: pekerja tua lebih merasa
puas daripada pekerja muda
 Education: semakin tinggi pendidikan yang
diperoleh, maka semakin tinggi keinginan untuk
mendapatkan pekerjaan yang lebih baik
 Gender: wanita lebih memiliki kesempatan yang
lebih kecil daripada pria
 Ethnicity and culture: pekerja pribumi digaji lebih
rendah dibandingkan dengan pekerja expatriate
12
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Kepuasan Kerja
Menurut Hasibuan, 2005:
Balas Jasa yang adil dan layak;
Penempatan yang tepat sesuai dengan
keahlian;
Berat-ringannya pekerjaan;
Suasana dan lingkungan pekerjaan;
Peralatan yang menunjang pelaksanaan
pekerjaan;
Sikap pimpinan dalam kepemimpinannya;
Sifat pekerjaan monoton atau tidak.
13
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Kepuasan Kerja 2
Menurut Mullin (1993) faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi kepuasan kerja
adalah:
1. Faktor pribadi
2. Faktor sosial
3. Faktor budaya
4. Faktor organisasi
5. Faktor lingkungan
14
LUAS VARIABEL
Faktor
Pribadi
Faktor
Sosial
Faktor
Budaya
Faktor
Organisa
si
Faktor
Lingkun
gan
KEPUASAN KERJA DAN PRESTASI
Pengaruh Utama
Pengaruh Utama
KERJA
Secara Yang lainnya
15
Secara Khusus
meliputi:
Meliputi:
1. Organisai kerja
1. Frustasi dan
dan rencana kerja
pengasingan.
2. Tugas dan
2. Ciri-ciri teknologi
karakteristik
3. Kebersamaan
pekerjaan
kerja
3. Konteks
4. Sifat-sifat
organisasi yang
supervisi
lebih luas
5. Pekerjaan dan
4. Kualitas
kesejahteraan
kehidupan kerja
psikologis
5. Unit penelitian
6. Ketidakssuaian
kerja
peran dan knflik
6. Lingkaran
Gambar 1. Faktor Utama yang Dapat Mempengaruhi
peran
Aspek-aspek Yang Terdapat Dalam
Kepuasan Kerja
 Pekerjaan itu sendiri (Work It self),Setiap pekerjaan
16
memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai
dengan bidang nya masing-masing.
 Atasan(Supervision), atasan yang baik berarti mau
menghargai pekerjaan bawahannya. Bagi bawahan,
atasan bisa dianggap sebagai figur ayah/ibu/teman
dan sekaligus atasannya.
 Teman sekerja (Workers), Merupakan faktor yang
berhubungan dengan hubungan antara pegawai
dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik
yang
sama
maupun
yang
berbeda
jenis
pekerjaannya.
 Promosi(Promotion),Merupakan
faktor
yang
berhubungan dengan ada tidaknya kesempatan
untuk memperoleh peningkatan karier selama
Aspek-aspek Lain Yang Terdapat
Dalam Kepuasan Kerja
1. Kerja yang secara mental menantang
2. Ganjaran yang pantas
3. Kondisi kerja yang mendukung
4. Rekan kerja yang mendukung
5. Kesesuaian
pekerjaan
17
kepribadian
dengan
Teori Kepuasan Kerja
1. Locke’s Value Discrepancy Theory
Dicetuskan oleh Locke (1969, 1976)
 Mengacu pada apa yang diharapkan
dan apa yang diterima
 Kepuasan kerja tergantung pada
sejauh mana tingkat kepentingan
suatu pekerjaan dan harapan atas
pekerjaan itu. Apa yang diterima oleh
individu
mempengaruhi
tingkat
kepuasan kerja
18
Teori Kepuasan Kerja 2
19
2. Lawler’s Facet Theory
Dicetuskan oleh lawler dan Porter (1976,
1968)
Kepuasan
kerja
tergantung
pada
penilaian seseorang pada perbandingan
dari apa yang seharusnya ditawarkan
oleh pekerjaan itu sendiri dengan
kenyataan yang ditawarkan
 Kondisi ini melibatkan penilaian individu
terhadap apa yang diterima oleh orang
lain
 Ketidakpuasan muncul ketika apa yang
diterima ternyata lebih sedikit dari yang
Lawler’s Facet Theory
Ketidakpuasan kerja muncul karena :
 Input kerja terlalu tinggi
 Tuntutan kerja meningkat
 Pendapatan rendah
 Rekan sekerja mendapat keseimbangan
antara input dan outcomes
 Rekan sekerja mendapatkan gaji yang
lebih tinggi meskipun pekerjaan yang
dilakukan sama
20
Teori Kepuasan Kerja 3
3. The Social Influences Hypothesis
 Dicetuskan oleh Triondis (1971), salancik dan
Pfeffer (1977), Weiss dan Shaw (1979)

Individu
cenderung
tidak
membuat
perbandingan pada sejumlah aspek pekerjaan
yang berbeda-beda seperti pandangan teori
Discrepancy
 Individu
sering mengambil jalan pintas
kognitif, dimana sering melihat bagaimana
individu
pada
pekerjaan
yang
sama
memberikan penilaian. Penilaian mereka
adalah penilaian diri individu itu sendiri
21
Teori Kepuasan Kerja 4
4. Landy’s Opponent Process Theory
Dicetuskan oleh Landy (1978, 1985)

Kepuasan
kerja
berubah-ubah
berdasarkan proses waktu
 Respon emosional individu terhadap
kondisi
kerja
merupakan
proses
keseimbangan. Kepuasan kerja yang
tinggi dapat berubah menjadi situasi yang
rutin dan membosankan melalui suatu
proses yang sistematis
22
Pengukuran Kepuasan Kerja
Arnold dan Feldman (1986) menyatakan 5
kegunaan dari survey mengenai kepuasan
kerja yaitu:
 Mendiagnosa permasalahan organisasi
 Mengevaluasi efek dari manajemen
perubahan
 Meningkatkan komunikasi dengan pekerja
 Melakukan assesment terhadap serikat kerja
 Untuk memahami terjadinya absent dan
turn over
23
Hubungan Kepuasan Kerja Dengan
Perilaku Lain
Kepuasan Kerja dan Kedisiplinan
Kepuasan Kerja dan Umur Karyawan
Kepuasan Kerja dan Organisasi
Kepuasan Kerja dan Kepemimpinan
Kepuasan Kerja dan Produktivitas
Kepuasan kerja dengan perilaku menarik diri
(withdrawal behavior)
- Ketidakhadiran (bolos kerja)
- Turn over
a. Functional : berhenti bekerja karena kebijakan
perusahaan
b. Dysfunctional : berhenti bekerja karena alasan pribadi
24
Kesimpulan
25
Kepuasan Kerja karyawan
merupakan kunci
pendorong moral,
kedisiplinan, dan prestasi
kerja karyawan dalam
mendukung terwujudnya
tujuan perusahaan.
26
Download