Uploaded by agung7sulis

BAB 3 Sistem Bisnis

advertisement
Keompok 10
Agung Sulistio
Amalia Putri Ramadhani
Angela Yuanita Seku Wea
BAB 3
Sistem Bisnis
A. Ideologi
Ideologi adalah sebuah sistem keyakinan normatif yang dimiliki para anggota kelompok
sosial tertentu, sedangkan ideologi bisnis adalah sistem keyakinan normatif atas masalahmasalah di dalam bisnis khususnya yang diyakini oleh kelompok-kelompok bisnis
tertentu, misalnya para manajer. Ideologi bisnis ini punya arti penting, ideologi bisnis
seseorang kerap kali menentukan keputusan bisnis yang dibuatnya, melalui keputusan ini,
ideologi memengaruhi perilakunya.
B. Sistem Pasar vs Sistem Perintah
Pasar bertujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah ekonomi dasar ynag dihadapi
semua masyarakat: mengkoordinasi berbagai aktivitas ekonomi dari para anggota
masyarakat. Dalam sistem perintah, satu otoritas (seseorang atau komisi) membuat
keputusan tentang apa yang akan diproduksi, siapa yang akan memproduksi, dan siapa
yang akan mendapatkannya. Dalam sistem pasar bebas, semua perusahaan yang masingmasing dimiliki oleh individu yang berbeda dan dan mencari keuntungan dengan cara yang
berbeda membuat keputusan atas apa yang mereka produksi dan bagaimana
memproduksinya.
3.1 Pasar Bebas dan Hak: John Locke
John Locke (1632-1704), seorang filsuf politik Inggris, dianggap sebagai pengembang
gagasan bahwa manusia memilki “hak alami” atas kebebasan dan “hak alami” atas
properti pribadi. Menurut Locke, hukum alam “mengajarkan” setiap manusia bahwa
dia memiliki hak atas kebebasan. Meskipun Locke tidak secara eksplisit menggunakan
teori hak alami untuk mendukung sistem pasar bebas, namun sejumlah penulis abad
ke- 20 menggunakan teorinya untuk tujuan tersebut. Pandangan Lokce tentang hak
atas properti pribadi memiliki pengaruh signifikan pada institusi Amerika atas
properti.
A. Kritis atas Hak Locke
Para kritikus tentang pasar bebas memfokuskan argumen mereka pada 4 kelemahan
utama pandangan Locke:
1. Pertama, Locke mengatakan dalam pandangannya bahwa, seseorang memiliki
hak property atas kepemilikan propeti ketika orang tersebut mempunyai dan
memadukan usahanya dengan obyek property yang tak berpemilik maka obyek
tersebut menjadi hak kepemilikannya. Dalam suatu analogi yang dapat
digambarkan adalah apabila saya menemukan kayu dan memahatnya sehingga
menjadi patung maka patung itu adalah property yang saya miliki. Tapi para
kritikus menentangnya dengan analogi sebagai berikut, apabila saya mempunyai
segelas air dan melemparkannya ke laut, apakah laut tersebut menjadi milik
saya?
2. Kedua, meskipun manusia mempunyai hak alami dan kebebasan akan
kepemilikan property tapi hal ini tidak berarti hak-hak tersebut lebih
diprioritaskan dari hak-hak yang lain. Kita sepakat bahwa hak alami dan hak
prioritas adalah hak negative yang mungkin akan sering bertentangan dengan
hak positif orang lain. Dalam hal ini kita ambil contoh hak positif orang lain
berkaitan dengan memperoleh makanan, perawatan, kesehatan, perumahan atau
udara bersih.
3.
Ketiga, pandangan Locke mengisyaratkan sesuatu hal dimana pasar bebas
menciptakan suatu perbedaan hak yang tidak adil dalam persaingan pasar
bebas usaha seseorang porposional terhadap modal yang dimilki dan property
yang dimilkinya. Semakin besar modal dan property semakin maju seseorang
dalam menjalankan bisnisnya, tetapi lain halnya bagi pihak yang memiliki
modal dan property yang terbatas. Apabila hal ini berlanjut tanpa adanya
intervensi pemerintah untuk meratakan dan membuat regulasi yang
mengaturnya, maka kesenjangan sosial akan menjadi sangat tajam.
4.
Keempat, para kritikus menilai pandangan Locke ini menggambarkan adanya
nilai invidulis karena setiap manusia hanya mementingkan kepentingannya
sendiri dan bebas dalam menentukan hak alami mereka sehingga secra terpisah
dari komunitas. Persepsi ini menurut para kritikus salah total, karena tiap
manusia lahir pada kondisi sosialis dan saling ketergantungan pada sesama.
3.2 Utilitas Pasar Bebas: Adam Smith
Adam Smith (1723-1790), sang “bapak ekonomi modern” adalah pencetus argumen
utilitarian pasar bebas. Menurut Smith, saat individu dibiarkan bebas mencari
kepentingannya sendiri di pasar bebas, mereka akan diarahkan menuju kesejahteraan
publik oleh sebuah “tangan tak terlihat”. Smith juga mengatakan bahwa sistem pasar
kompetitif mengalokasikan sumber daya secara efisien di antara berbagai industri
dalam sebuah masyarakat. Adam Smith mengasumsikan bahwa suatu masyarakat
yang memiliki sistem pasar bebas berarti juga memiliki sistem properti pribadi.
Kritik Terhadap Adam Smith
1. Pertama mereka beranggapan bahwa pendapat Smith ini tidak realistis. Karena
para kritikus menganggap teori yang dijabarkan oleh Smith hanya berlaku pada
zaman Smith yang menggambarkan bahwa para produsen sangat banyak dan kecil.
Jadi teori Smith hanya terjadi ketika para produsen tidak mampu membuat harga.
Pertanyaan yang paling besar, bagaimana dengan era seperti sekarang ini, dimana
para produsen mampu memonopoli harga barang karena produsen sekarang
memilki kemampuan modal raksasa sehingga proses pricing mampu terjadi
dengan penentuan keuntungan yang setinggi-tingginya dengan biaya produksi
yang rendah tanpa melihat para pesaing secara signifikan.
2. Kedua adalah masalah penggantian sumber daya produksi. Para produsen akan
memaksimalkan keuntungan dengan meminimalkan biaya yang timbul dari proses
produksi. Tapi untuk sumber daya yang tidak menimbulkan dampak secara
langsung kurang mendapatkan perhitungan yang matang dari Smith. Contohnya
dalah polusi yang dihasilkan, dalam penentuan harga akan berdampak
terabaikannya penanganan mengenai polusi.
3. Ketiga, Smith menggambarkan bahwa manusia secara alami hanya termotivasi
akan keuntungan. Hal ini menurut para kritikus adalah salah. Karena manusia
sebagai makhluq sosial cenderung untuk menunjukan sikap perhatian terhadap
kebaikan orang lain dan membatasi kepentingannya untuk hak-hak orang lain.
Menurut para kritikus yang menyebabkan manusia beorientasi pada keuntungan
ekonomis adalah suatu sistem yang terdapat dalam pasar kompetitif bukan dari
keinginan alami individu.
Kritik Keynes
Keynes menyatakan bahwa permintaan total atas barang dan jas adalah permintaaan
dari tiga sektor ekonomi: rumah tangga, bisnis, dan pemerintah. Pemerintah mampu
mempengaruhi kecenderungan untuk menabung atau menghemat, yang dalam hal ini
menurunkan permintaan dan menciptkan pengangguran. Kedua, pemerintah dapat
mempengaruhi secara langsung jumlah yang bisa diperoleh rumah tangga dengan
menaikkan atau menurunkan pajak. Ketiga, pengeluaran pemerintah bisa menutup
perbedaan antara jumlah permintaan dan jumlah persediaan dengan meningkatkan
permintaan dari rumah tangga dan bisnis (dan secara tidak sengaja menciptakan
inflasi). Dengan demikian, berkebalikan dengan pandangan Smith, intervensi
pemerintah dalam bidang ekonomi merupakan instrumen yang diperlukan untuk
memaksimalkan utilitas masyarakat.
Utilitas Survival of the Fittest: Darwinisme Sosial
Doktrin Darwinisme sosial dibentuk dari Charles Darwin (1809-1882), yang
menyatakan bahwa berbagai spesies makluk hidup berkembang akibat proses
lingkungan yang mendukung kelangsungan hidup makluk hidup tertentu dan
menghancurkan ynag lain. Individu-individu yang agresif dalam bisnis sehingga
memungkinkan mereka berhasil dalam dunia persaingan bisnis adalah “yang terkuat”
dan otomatis juga ynag terbaik.
Bagi para kritkus cukup mudah untuk melihat celah kelemahan dalam teori ini.
Mereka, para kritikus, melontarkan sebuah pernyataan sebagai berikut
3.3 Kritik Marx
Karl Marx (1818- 1883) tidak diragukan lagi merupakan kritikus paling keras dan
paling berpengaruh terhadap kesenjangan yang diperkirakan terbentuk dari sistem
properti pribadi dan pasar bebas. Marx mengklaim bahwa contoh-contoh eksploitasi
terhadap para pekerja ini hanyalah gejala dari ketidakadilan besar yang diciptakan
kapitalisme
Pengasingan
Menurut Marx, ekonomi kapitalis menghasilkan 4 bentuk “pengasingan” pekerja atau
4 bentuk pemisahan dari apa yang seharusnya menjadi milik mereka,
1. Masyarakat kapitalis memberikan penguasaan atas hasil usaha para pekerja pada
orang lain.
2. Kapitalisme mengasingkan pekerja dari aktivitasnya sendiri
3. Kapitalisme menghasilkan orang-orang dari diri mereka sendiri dengan
menanamkan pandangan keliru atas apa yang mereka butuhkan dan mereka
inginkan.
4. Masyarakat kapitalis mengasingkan manusia satu sama lain dengan memisahkan
mereka ke dalam kelas-kelas sosial yang bertentangan dan tidak sederajat serta
menghancurkan komunitas dan hubungan perhatian.
Fungsi Pemerintah
Fungsi pemerintah sesungguhnya seperti dalam sejarah, menurut Marx adalah untuk
melindungi kepentingan-kepentingan kelas penguasa. Menurut Marx semua
masyarakat dapat di analisis dalam kaitannya dengan 2 komponen utamanya :
substruktur ekonomi dan superstruktur sosial.
Marx menamakan kontrol sosial yang digunakan dalam memproduksi barang (atau
dengan kata lain control sosial di mana masyarakat mengatur dan mengendalaikan
para pekerja) sebagai hubungan produksi
Pemiskinan Pekerja
Mark juga mengklaim bahwa sejauh produksi dalam perekonomian modern tidak
direncanakan, namun dibiarkan bergantung pada kepemilikan pribadi dan pasar bebas,
maka hasilnya tidak akan lebih dari serangkaian bencana yang seumanya cenderung
merugikan kelas pekerja.
Tanggapan
1. Para pendukung sistem pasar bebas pada umumnya menjawab kritik bahwa pasar
bebas menciptakan ketidakadilan dengan menjawab: kritik tersebut salah
mengasumsikan tentang keadilan yang hanya berarti kesamaan atau distribusi
menurut kebutuhan.
2. Bahwa keadilan dapat diberi satu arti yang jelas, namun arti tersebut harus
mendukung pasar bebas. Keadilan sesungguhnya berarti distribusi berdasarkan
kontribusi (sumbangan).
3. Terhadap kritikan yang menyatakan bahwa pasar bebas menciptakan perbedaan
yang tidak adil adalah, meskipun perbedaan semacam ini mungkin selalu ada
dalam sistem kepemilikan pribadi dan pasar bebas, namun keuntungankeuntungan yang diberikan pasar bebas dan kepemilikan pribadi jauh lebih
penting.
3.4 Kesimpulan: Ekonomi Campuran
Perpaduan antara peraturan pemerintah, pasar bebas parsial dan kepemilikan pribadi
terbatas adalah apa yang umumnya yang disebut ekonomi campuran. Pada dasarnya,
ekonomi campuran mempertahankan sistem pasar dan kepemilikan pribadi namun
sekaligus bergantung pada kebijakan pemerintah untuk mengatasi kekurangan kekurangannya.
Untung rugi penerapan kebijakan ekonomi campuran juga tetap menjadi bahan
perdebatan yang berlangsung seputar konsep pasar bebas, kepemilikan pribadi dan
intervensi pemerintah, semenjak tahun 1980-an, perdebatan ini lebih difokuskan pada
krisis produktifitas yang masih dialami Amerika saat bersaing dengan negara-negara
lain di pasar global.
Sistem Properti dan teknologi Baru
Pihak-pihak yang menggunakan pandangan Locke atau utilitarian menyatakan bahwa
properti intelektual haruslah dipe perlakukan seperti properti pribadi. Pihak-pihak
yang mengajukan pandangan sosialis atau Mark yang mendukung kepemilikan
kolektif atas properti intelektual mnegklaim bahwa kreativitas intelektual tidak
memerlukan insentif finansial ataupun sistem properti pribadi.
Akhir Marxixme?
Dengan berakhirnya komunisme, tidak ada lagi “kemajuan” menuju sistem ekonomi
yang lebih baik, atau lebih sempurna: Seluruh dunia sekarang setuju bahwa sitem
terbaik adalah kapitalisme. Namun reformasi komunis tidak menunjukkan
“penghapusan sama sekali” atas pandangan -pandangan Mark ataupun sosialisme.
Para pengikut Smith dan Locke terus bersikeras bahwa tingkat intervensi pemerintah
yang ditolerir sistem ekonomi campuran lebih banyak merugikan dibandingkan
menguntungkan.
REVIEW KASUS
PT YOUNG MACHINE, bergerak dalam bidang konveksi atau textil,
mengalami konflik antara perusahaan dengan karyawan. Konflik ini terjadi
disebabkan oleh adanya miss communication antara atasan dan karyawan. Adanya
perubahan kebijakan dalam perusahaan mengenai penghitungan gaji atau upah kerja
karyawan, namun pihak perusahaan belum memberitahukan para karyawan, sehingga
karyawan merasa diperlakukan semena-mena oleh pihak perusahaan. Para karyawan
mengambil tindakan yaitu dengan mendemo perusahaan, namun tindakan ini berujung
pada PHK besar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan. Perubahan kebijakan dalam
perusahaan di tenggarai karena turunya jumlah produktivitas perusahaan.
Pertanyaan:
1. Bagaimanakah penyelesaian konflik perusahaan tersebut?
2. Bagaimana cara agar tidak terjadi miss communication antara pimpinan dengan
karyawan?
3. Kebijakan apa yang seharusnya di ambil perusahaan untuk menjaga stabilitas
perusahaan?
4. Bagaimana
cara
meningkatkan
kinerja
karyawan
guna
meningkatkan
produktivitas perusahaan?
5. Apa yang harus dilakukan perusahaan agar kedepannya tidak lagi terjadi
penolakan bahkan hingga PHK besar-besaran kepada karyawan?
Jawab:
1. Penyelesaian konflik dalam perusahaan tersebut tentunya harus melibatkan 2
belah pihak, yaitu pihak perusahaan dan perwakilan dari karyawan yang merasa
tidak menerima kebijakn tersebut, hal yang harus dilakukan adalah:
a. Kedua belah pihak harus mengenali terlebih dahulu konflik apa yang sedang
terjadi sehingga bisa menentukan sikap yang harus diambil.
b. Kedua belah pihak harus mengidentifikasi apa penyebab munculnya konflik
tersebut.
c. Mencari jalan keluar atau solusi melalui negosiasi, dimana hasil dari
negosiasi tersebut tidak merugikan kedua belah pihak.
2. Komunikasi antara pimpinan dengan karyawan harus mampu terjalin dengan
baik. Ini bukan hanya akan berpengaruh terhadap setiap proses bisnis yang
dijalankan, tetapi juga pada hubungan pribadi antara anda dengan karyawan anda.
Namun yang namanya komunikasi tentu akan ada missnya. Dan inilah yang harus
dicari solusinya oleh setiap atasan. Dan berikut ini beberapa cara untuk
mengurangi tingkat miss komunikasi antara atasan dengan karyawannya:
a. Menyampaikan informasi secara jelas dan transparan.
b. Fokus pada pembicaraan.
c. Menghargai dan mendengarkan lawan bicara kita.
d. Membentuk suatu sistem informasi yang terstruktur.
e. Memiliki analisis terhadap kesimpulan yang kuat.
3. Kebijakan yang harusnya diambil oleh perusahaan adalah melakukan upaya
peningkatan efisiensi, produktifitas, dan kapasitas produksi untuk memenuhi
kebutuhan pasar. Dalam kasus ini contohnya perusahaan harus merumahkan
karyawan yang dianggap tidak efektif sehingga cost perusahaan tidak tinggi,
merekrut karyawan baru yang lebih produktif, dan memberikan motivasi baik
berupa pengarahan dan bonus sehingga produktifitas karyawan menjadi
meningkat.
4. Cara meningkatkan produktivitas karyawan:
a. Memberikan motivasi penyegaran kepada karyawan.
b. Membuat lingkungan kerja menjadi kondusif.
c. Mengintegrasi manajemen waktu dengan sistem perusahaan.
d. Memberikan reward dan punishment.
5. Untuk kedepannya perusahaan harus lebih transparan lagi terhadap kebijakan
yang dibuat apalagi itu terkait perhitungan gaji/upah karyawan, perusahaan
seharusnya lebih banyak memberikan informasi tentang keadaan perusahaan agar
para karyawan juga bisa mengerti situasi perusahaan. Selalu adanya komunikasi
antara pimpinan dan karyawan akan membuat karyawan merasa dihargai, apalagi
karyawan merupakan aset perusahaan.
Download