Teori Sosiologi Klasik Emile Durkheim

advertisement
Pengantar Ilmu Sosial
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Kelompok 1
Angga Kusuma L. A
Muslim Supandu
Pratama Adi Nugroho
Oki Widodo
Natalia Fransisca
Fuad Al Faruqi
Galuh
Herdiyan Noor
Pokok Kajian dan metode Emile
Durkheim
• Tugas sosiologi adalah mempelajari fakta sosial yang
bersifat rill.
• Fakta sosial dapat mempengaruhi kesadaran individu.
Eg : tingkat bunuh diri pada mereka yang sudah
menikah akan lebih rendah di banding mereka yang
belum menikah. Durkheim menyimpulkan bahwa
bunuh diri bukan hanya pada individu yang
memutuskan untuk bunuh diri tetapi ada juga sebab
sosialnya ( fakta sosial )
• Fakta sosial (sebab sosial) dapat di kaji dengan metode
empirik, karena fakta sosial merupakan sebuah benda
dan kita harus mengkajinya sebagai selayaknya benda
Karakteristik Fakta Sosial
• Karakteristik fakta sosial menurut Durkheim
dibagi menjadi 3 yaitu :
1. External : fakta yang diluar pertimbangan karena
sudah ada sebelum kehidupan manusia berjalan
2. Koersif (memaksa) : fakta sosial yang dapat
memaksa individu melepaskan kemauannya
sendiri sehingga eksistensi kemauannya
terlingkupi oleh fakta sosial
3. Menyebar (general) : fakta sosial yang dimiliki
oleh bersama, bukan per individu
Tipe Fakta Sosial
• Menurut Durkheim fakta sosial dibagi menjadi 2
tipe. Yaitu :
1. Material : sesuatu yag dapat disimak dan di
observasi. Eg : Hukum dan arsitektur
2. Non-Material : Fakta yang bersifat subjective
yang muncul dalam kesadaran manusia. Eg :
Agama dan Egoisme
• Menurut Durkheim, Agama merupakan salah satu
contoh masalah sosial dan Agama merupakan hal
yang paling primitif dari segala fenomena
Solidaritas Sosial
• Solidaritas dapat di bagi menjadi 2, Yaitu :
1. Solidaritas Mekanik : bersifat pedesaan,
keterlibatan komunitas besar , norma sangat
penting
2. Solidaritas Organik : bersifat perkotaan /
industrial , keterlibatan badan sosial sangat
besar , nilai abstrak dan umum sangat
penting
Teori Sosiologi
Karl Marx
Marx percaya kapitalisme akan di gantikan
oleh komunisme. Sosialisme radikal dapat
menjadikan negara revolusi kediktatoran
proletariat.
Pemikiran – Pemikiran
Karl Marx
• Ploretariat dan Kapitalis
Ada 2 tipe masyarakat, yaitu :
1. Ploretariat : masyarakat (pekerja) yang menjual tenaga kerja tetapi
tidak memiliki alat produksi. Ploretariat juga merupakan
konsumen karena akan membeli alat produksi agar mereka dapat
berfungsi.
2. Kapitalis : Masyarakat ( pekerja ) yang menjual alat produksi yang
akan di gunakan oleh ploretariat. Kapitalis lebih mementingkan
utntuk menginvestasikan uang mereka di bandung untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Kapitalis adalah uang yang
menghasilakan uang yang lebih banyak (investasi)
• Kapitalisme akan berakhir karena aksi yang terorganisasi dari kelas
kerja Internasional
• Eksploitasi
eksploitasi dalam kapitalisme sangat penting dalam
ekonomi dan dilakukan dengan cara impersonal dan
objektif. Dalam bekerja sebuah paksaan tidak di anggap
kekerasaan karena akan di balas dengan upah.
Kapitalisme membayar buruh kurang dari berapa yang
seharusnya mereka dapatkan sehingga menimbulkan
ekspansi kapitalisme. Karl Marx menggambarkan bahwa
untuk mengubah uang untuk pemilik kapital, maka
pemilik harus bertemu dengan buruh di pasar bebas
buruh dimana buruh memiliki kebebasan untuk
melakukan segala sesuatu dengan tangannya sendiri dan
mereka bebas kontrak. Kenapa di pasar bebas buruh?
Karena buruh disana memang berkekurangan dan akan
menerima kerjaan sebagaimanapun bentuk dan upahnya
• Konflik Kelas
Marx mendefinisikan kelas berdasarkan
potensi terhadap suatu konflik. Dalam Kapitalis
terdapat konflik antara pemberi upah dan buruh
yang di upah sehingga menjadi nilai surplus. Dalam
konflik ini Marx membagi kelas menjadi dua, yaitu :
1. Kelas Borjuis : kelas yang menghasilkan barang
produksi
2. Kelas Proletar : kelas yang menggunakan
tenagga kerjanya sebagai penghasil uang
Konflik antara kelas borjuis dengan proletar adalah
kontradiksi material yang akan berkembang
menjadi kontradiksi antar kerja dan kapitalis
• Agama
Marx memandang agama sebagai suatu
ideologi yang merefleksikan kebenaran namun
terbalik karena masyarakat tidak dapat melhat
bahwa kesengsaraan yang terjadi adalah akibat
dari kapitalis.
• Komunisme dan Sosialisme
pemikiran Marx mengenai komunisme dan
sosialisme sudah terlampaui sejak sebelum abad
ke V
Teori Sosiologi Klasik
Max Weber
• Tindakan sosial menurut Max Weber adalah
suatu tindakan individu
sepanjang tindakan itu mempunyai makna
atau arti subjektif bagi dirinya dan diarahkan
kepada tindakan orang lain
Ciri-ciri tindakan sosial
• Ada 5 ciri pokok Tindakan sosial menurut Max
Weber sebagai berikut:
• 1. Jika tindakan manusia itu menurut aktornya mengandung
makna subjektif dan hal ini bisa meliputi berbagai tindakan nyata
• 2. Tindakan nyata itu bisa bersifat membatin sepenuhnya
• 3. Tindakan itu bisa berasal dari akibat pengaruh positif atas
suatu situasi, tindakan yang sengaja diulang, atau tindakan dalam
bentuk persetujuan secara diam-diam dari pihak mana pun
• 4. Tindakan itu diarahkan kepada seseorang atau kepada beb
erapa individu
• 5. Tindakan itu memperhatikan tindakan orang lain
dan terarah kepada orang lain itu.
Tipe tindakan sosial
Weber membedakan tindakan sosial manusia ke dalam empat tipe yaitu:
•
1. Tindakan rasionalitas instrumental (Zwerk Rational)
•
Tindakan ini merupakan suatu tindakan sosial yang dilakukan seseorang didasarkan atas pertimbangan
dan pilihan sadar yang berhubungan dengan tujuan tindakan itu dan ketersediaan alat yang dipergunakan
untuk mencapainya. Contohnya : Seorang siswa yang sering terlambat dikarenakan tidak memiliki alat
transportasi, akhirnya ia membeli sepeda motor agar ia datang kesekolah lebih awal dan tidak terlambat.
Tindakan ini telah dipertimbangkan dengan matang agar ia mencapai tujuan tertentu. Dengan perkataan
lain menilai dan menentukan tujuan itu dan bisa saja tindakan itu dijadikan sebagai cara untuk
mencapai tujuan lain.
•
2. Tindakan rasional nilai (Werk Rational)
•
Sedangkan tindakan rasional nilai memiliki sifat bahwa alat-alat yang ada hanya merupakan pertimbangan
dan perhitungan yang sadar, sementara tujuan-tujuannya sudah ada di dalam hubungannya dengan nilainilai individu yang bersifat absolut. Contoh : perilaku beribadah atau seseorang mendahulukan orang yang
lebih tua ketika antri sembako. Artinya, tindakan sosial ini telah dipertimbangkan terlebih dahulu karena
mendahulukan nilai-nilai sosial maupun nilai agama yang ia miliki.
•
3. Tindakan afektif/Tindakan yang dipengaruhi emosi (Affectual Action)
•
Tipe tindakan sosial ini lebih didominasi perasaan atau emosi tanpa refleksi intelektual atau perencanaan
sadar. Tindakan afektif sifatnya spontan, tidak rasional, dan merupakan ekspresi emosional dari individu.
Contohnya: hubungan kasih sayang antara dua remaja yang sedang jatuh cinta atau sedang dimabuk
asmara.Tindakan ini biasanya terjadi atas rangsangan dari luar yang bersifat otomatis sehingga bias berarti
•
4. Tindakan tradisional/Tindakan karena kebiasaan (Traditional Action)
•
Dalam tindakan jenis ini, seseorang memperlihatkan perilaku tertentu karena kebiasaan yang diperoleh
dari nenek moyang, tanpa refleksi yang sadar atau perencanaan. Tindakan pulang kampong disaat lebaran
atau Idul Fitri.
Download