Buku Putih Sanitasi Kota Kotamobagu

advertisement
Buku Putih Sanitasi Kota Kotamobagu
2012
BAB II
GAMBARAN UMUM KOTA KOTAMOBAGU
2.1 Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik
2.1.1 Kondisi Geografis
Kota Kotamobagu merupakan wilayah otonom baru yang dimekarkan dari Kabupaten Bolaang
Mongondow berdasarkan UU No 4 Tahun 2007.Kotamobagu merupakan salah satu wilayah yang
terletak di Provinsi Sulawesi Utara, terletak antara 0o 30’ – 1o 0’ Lintang Utara dan 1230 – 1240 Bujur
Timur.Peta Orientasi Kota Kotamobagu dapat dilihat pada Peta 2.1.
Kota Kotamobagu dilalui 4 (empat) sungai; diantaranya yang terbesar adalah sungai Ongkag
Mongondow yang bermuara di Inobonto bergabung dengan ongkag Dumoga. Sungai- sungai lain
adalah Sungai Kotobangon, Sungai Gogagoman, Sungai Moayat (Irigasi Moayat di Desa Poyowa
Besar) dan beberapa sungai kecil lainnya.Daerah Aliran Sungai (DAS) di wilayah Kota Kotamobagu
dapat dilihat pada tabel 2.1 dan peta DAS 2.3.
Tabel 2.1 : Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kota Kotamobagu
Nama DAS
Bansian
Agoan
Katulidan
Ampera
Tumubui
Pangi
Motoboi
Tangaton
Lombiawan
Dayanan
Yantaton
Kope
Luas (Ha)
42,6
38,0
57,6
83,6
28,8
32,4
52,0
33,5
67,9
16,0
48,4
36,0
Debit rata-rata (m3/dtk)
0,64
0,48
0,85
1,02
0,54
0,48
0,48
0,58
0,89
0,27
0,75
0,25
Sumber : Dinas PU Kota Kotamobagu 2012
2.1.2 Administratif
Kota Kotamobagu secara administratif terbagi kedalam 4 kecamatan yang terdiri dari 15 desa dan 18
kelurahan seperti terlihat pada table 2.2. Luas keseluruhan Kota Kotamobagu
2
mencapai184,33KM dengan batas – batas wilayah meliputi :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kec. Passi Timur & Passi Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kec. Modayag, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec. Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kec. Passi Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow
⃰ Peta Adiministratif Kota Kotamobagu dapat dilihat pada peta 2.2
Bab II -1
Buku Putih Sanitasi Kota Kotamobagu
2012
Tabel 2.2 : Nama, luas wilayah per - Kecamatan dan jumlah kelurahan
Nama Kecamatan
Jumlah Kelurahan
Kotamobagu Barat
Kotamobagu Timur
Kotamobagu Selatan
Kotamobagu Utara
6 Kelurahan
6 Kelurahan 4 Desa
3 Kelurahan 6 Desa
3 Kelurahan 5 Desa
Luas
Wilayah
32,3 Km2
17,18 Km2
70,18 Km2
11,56 Km2
% Terhadap Total
Luas Wilayah
24,62
13,09
53,48
8,81
Sumber :RTRW Kota Kotamobagu 2011
2.1.3 Kondisi Fisik
-
Hidrologi
Berikut ini adalah uraian singkat mengenai komponen-komponen siklus hidrologi yang ada di
kawasan Kota Kotamobagu :
a. Air Permukaan
Pada umumnya keberadaan air permukaan atau air tanah di Kotamobagu kualitasnya
terbilang cukup baik, sehingga dimanfaatkan sebagai sumber air PDAM dan usaha
perikanan.Namun demikian tingkat pelapukan batuan yang ada diwilayah Kota Kotamobagu
terjadi cukup tinggi yang diikuti dengan laju perubahan penutupan lahan oleh pembangunan
menyebabkan kapasitas infiltrasi air hujan menjadi sangat rendah yang berakibat pada
tingginya run off, hal ini merupakan salah satu penyebab menurunnya muka air tanah
dimusim kemarau.Air Tanah.
Permukaan air tanah yang ada di Kota Kotamobagu termasuk tinggi berkisar antara 1 m
sampai 15 m dari permukaan tanah. Hal ini lebih dipengaruhi oleh letak ketinggian daerah
tersebut.Air tanah ini juga dimanfaatkan oleh sebagian penduduk Kota Kotamobagu untuk
mencukupi kebutuhan hidup sehari- hari dan dari segi kwalitas, masih memenuhi persyaratan
untuk digunakan sebagai air minum.
Tabel Kondisi Air Tanah Kota Kotamobagu
Nama Kecamatan
Kotamobagu Barat
Kotamobagu Timur
Kotamobagu Selatan
Kotamobagu Utara
Tinggi Permukaan Air
Tanah (m)
1-5
1-10
1-5
10 -15
Sumber :Dinas PU Kota Kotamobagu 2011
-
Kondisi Umum Iklim dan Curah Hujan
Sebagai bagian dari wilayah Provinsi Sulawesi Utara maka secara umum Kota Kotamobagu juga
beriklim tropis yang dipengaruhi angin muson.Pada bulan November sampai bulan April bertiup
angin barat yang menurunkan hujan.Sebaliknya angin tenggara yang bertiup dari bulan Mei
sampai Oktober mendatangkan musim kemarau. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari
(165,0 mm) dan terendah jatuh pada bulan Mei. Rata – rata curah hujan yang terjadi antara
2.000 – 2.400 mm per tahun dengan jumlah hari hujan 90 – 120 hari.
Bab II -2
Buku Putih Sanitasi Kota Kotamobagu
2012
Suhu udara rata-rata adalah 25,20C.Suhu udara maksimal rata – rata tercatat 30,40C dan suhu
udara minimum rata-rata 22,00C. Kelembapan udara tercatat 73,4%. Kendati demikian suhu atau
temperatur Kota Kotamobagu juga dipengaruhi oleh ketinggian di atas permukaan laut.
Tabel Klimatologi dan Curah Hujan Kota Kotamobagu
Nama Kecamatan
Suhu
Udara
Iklim
Kelembaban
Curah
Hujan
Kotamobagu Barat
Kotamobagu Timur
Kotamobagu Selatan
Kotamobagu Utara
25,00C
Tropis
73,4%
2000-2400
mm/tahun
Sumber :Dinas PU Kota Kotamobagu 2011
-
Kondisi Topografi
Kota Kotamobagu memiliki ketinggian yang bervariasi.Desa yang tertinggi adalah Desa Moyag
Todulan dengan ketinggian 650M dari permukaan laut, selanjutnya Desa MoyagTampoan
dengan ketinggian 635M. Hal ini akibat tekstur alam Kota Kotamobagu yang bergunung-gunung
dan berbukit-bukit.
Bab II -3
Buku Putih Sanitasi Kota Kotamobagu
2012
Peta 2.2 PetaOrientasi Kota Kotamobagu terhadap Wilayah Provinsi Sulawesi Utara
Sumber :RTRW Kota Kotamobagu 2011
Bab II -4
Buku Putih Sanitasi Kota Kotamobagu
2012
Peta 2.2 Peta Administrasi Kota Kotamobagu
Sumber :BAPPEDA Kota Kotamobagu 2011
Bab II -5
Buku Putih Sanitasi Kota Kotamobagu
2012
Peta 2.3 Peta DAS Kota Kotamobagu
Sumber :BAPPEDA Kota Kotamobagu 2011
Bab II -6
Buku Putih Sanitasi Kota Kotamobagu
2012
2.2 Demografi
Penduduk Kota Kotamobagu pada tahun 2011 berdasarkan data dari BPMD PP dan KB Kota
Kotamobagu adalah 101.51 jiwa . Sebagian besar penduduk Kota Kotamobagu tergolong usia muda
(<35 tahun) Selama Periode 2000 – 2010, rata – rata pertumbuhan penduduk tiap tahun sebesar 2,14
%. Persebaran penduduk di Kota Kotamobagu dapat dikatakan kurang merata. Di Kecamatan
Kotamobagu Selatan misalanya, Kecamatan yang luasnya mencakup 53, 20 % dari seluruh wilayah
Kota Kotamobagu hanya dihuni oleh 28,08 % dari penduduk Kota Kotamobagu dengan tingkat
kepadatan 399, 40 orang per kilometer persegi.
Sementara di Kecamatan Kotamobagu Timur yang memiliki luas 13,55 % dari luas Kota Kotamobagu
hanya dihuni oleh 24,53 % penduduk Kota Kotamobagu dengan tingkat kepadatan 1.473,99 % orang
per kilometer persegi. Berikut table umlah penduduk beberapa tahun terakhir dan proyeksi 5 tahun akan
datang.
Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Kota Kotamobagu 3-5 Tahun Terakhir
Kecamatan
2008
Jumlah Penduduk
2009
2010
2011
Kotamobagu Utara
24.923
25.289
25.404
15.396
Kotamobagu Selatan
25.080
25.449
25.565
28.030
Kotamobagu Timur
33.500
33.992
34.147
26.355
Kotamobagu Barat
14.130
14.338
14.404
37.678
Kotamobagu
97.633
99.068
99.519
107.459
Sumber :RPIJM Kota Kotamobagu 2011
Tabel 2.3 Jumlah dan Kepadatan Saat ini dan Proyeksinya untuk 5 Tahun
Kecamatan
Kotamobagu
Utara
Kotamobagu
Selatan
Kotamobagu
Timur
Kotamobagu
Barat
Kotamobagu
Jumlah
Penduduk
Luas
Daerah
(Km2)
Kepadatan
Penduduk
Per Km2
% Penduduk
Kecamatan
Terhadap
Penduduk
Kota
2012
2013
2014
2015
2022
Proyeksi Jumlah Penduduk Pada
Tahun Perencanaan
15.396
11,56
1.331,83
14,33
15.977
16.276
16.580
16.890
19.229
28.030
70,18
399,400
26,08
29.369
30.062
30.771
31.497
37.084
26.355
17,88
1.473,99
24,53
27.414
27.960
28.516
29.084
33.084
37.678
32,30
1.166,50
35,06
39.354
40.220
41.105
42.009
48.921
107.459
131,92
814,58
100,00
112.114
114.517
116.973
119.481
138.620
Sumber :Data BPS, Sensus 2010 dan Perhitungan luas peta digital
- Rumus perhitungan proyeksi kepadatan penduduk adalah :
Proyeksi jumlah penduduk tahun (n+X)=Pn*(1+r)x
(jiwa)
Dimana : n = tahun penyusunan SSK
r = tingkat pertumbuhan
X = horizon waktu perencanaan jangka panjang (15 tahun)
Kepadatan penduduk (Pn+X) = jumlah penduduk / luas area administrasi
Bab II -7
(jiwa/Ha)
Buku Putih Sanitasi Kota Kotamobagu
2012
2.3 Keuangan dan Perekonomian Daerah
Pertumbuhan ekonomi Kota Kotamobagu terus mengalami peningkatan dari 6,61% pada tahun 2006
menjadi 7,83% pada tahun 2007, 7,61% tahun 2008 dan selanjutnya pada tahun 2009 meningkat lagi
manjadi 7,88%. Dengan demikian rata-rata pertumbuhan ekonomi Kota Kotamobagu tahun 2006
hingga tahun 2009 adalah sebesar 7,00% pertahunnya. Dengan pertimbangan ini Angka proyeksi
APBD diperkirakan akan tumbuh rata-rata sebesar 7% yang merupakan angka moderat, sehingga
menjadi angka minimal yang mungkin dapat capai. Maka untuk kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan,
2011 – 2015, penerimaan daerah diperkirakan akan tumbuh positif dengan rata-rata 7,00% pertahun.
Selama 2008–2010 perkembangan penerimaan total Kota Kotamobagu tumbuh dengan rata-rata
72,56% pertahun. Dimana, Pendapatan Asli Daerah tumbuh dengan besaran 196,31%, total Dana
Perimbangan tumbuh 76,71%, dan total Pendapatan Lain yang Sah tumbuh dengan 3,08% pertahun
dengan pola yang sangat fluktuatif. Dari PAD tersebut, bagian Pajak Daerah tumbuh dengan 511,90%,
retribusi daerah tumbuh dengan 62,59%. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah tumbuh tertinggi dengan
0%, dan Pendapatan Asli Daerah Lain-lain tumbuh 389,61%. Komponen Dana Alokasi Khusus dalam
Dana Perimbangan tumbuh 199,79%, dan Dana Alokasi Umum tumbuh dengan rata-rata 73,89%.
Tabel 2.4 : Ringkasan Realisasi APBD 5 Tahun Terakhir
No
(a)
A
1
2
3
Anggaran
(b)
Pendapatan
2007
(c)
2008
(d)
Pendapatan Asli
Daerah (PAD)
Dana
Perimbangan
(Transfer)
Lain-lain
Pendapatan yang
sah
Jumlah
Pendapatan
11,285,027
1,370,864,926
0
114,111,890,298
6,642,857,142
19,107,142,858
6,654,142,169
2009
(e)
6,142,246,220
2010
(f)
2011
(g)
8,957,373,862
9,354,639,155
297,689,180,333 314,668,997,526
361,746,623,773
4,557,150,000
49,447,010,113
27,786,387,420
134,589,898,082
308,388,576,553 373,073,381,501
398,887,650,348
B
Belanja
1
Belanja Tdk
Langsung
1,381,456,845
78,244,922,259
104,188,567,471 139,783,117,267
264,029,231,119
2
Belanja Langsung
5,154,762,821
40,077,057,614
182,309,826,826 222,396,094,900
116,505,549,064
Jumlah Belanja
6,536,219,666
118,321,979,873
286,498,394,297 362,179,212,167 380,534,780,183
Surplus / Defisit
117,922,503
16,267,918,209
22,190,154,831
Anggaran
Sumber: Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD)
10,894,169,334 18,278,520,165
Sumber penerimaan daerah paling dominan adalah Dana Perimbangan dengan porsi rata-rata selama
2008– 2010 terhadap Total Pendapatan adalah 92,76%. Porsi PAD 2,23%, sedangkan Pendapatan Lain
yang Sah rata-rata hanya 5,01%. Dari Dana Perimbangan tersebut bagian terbesar berupa Dana
Alokasi Umum dengan rata-rata porsi 70,95% dari total Dana Perimbangan, Dana Bagi Hasil 5,19%,
dan Dana Alokasi Khusus 16,63%. PAD didominasi Lain-lain Pendapatan PAD yang Sah rata-rata
0,97% disusul Retribusi Daerah dengan rata-rata 0,76%, Pajak Daerah dengan 0,51% dari total
pendapatan PAD, Sementara itu Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah berperan 0,%. Bagian Lain-lain
Pendapatan yang Sah dalam sumber pendapatan daerah tertinggi Penerimaan dari Provinsi dengan
porsi rata-rata 1,81%. Disusul kabupaten/kota lain 1,35%.
Bab II -8
Buku Putih Sanitasi Kota Kotamobagu
2012
Tabel 2.5: Ringkasan Anggaran Sanitasi dan Belanja Modal sanitasi per Penduduk 5 Tahun Terakhir
No
(a)
A
1
Subsektor/SKPD
(b)
Air Limbah
DPU Pengairan
2
PU-CK
3
4
B
C
D
BLH
Kimtaru
Persampahan
Drainase
Aspek PHBS (pelatihan,
sosialisasi, komunikasi,
pendampingan)
Total Belanja Modal Sanitasi (A
s/d D)
Total Belanja Modal Sanitasi
dari APBD murni (bukan
pendamping)
Total Belanja APBD
Proporsi Belanja Modal Sanitasi
terhadap Belanja Total
(9:10x100%)
Jumlah Penduduk
Belanja Modal Sanitasi per
penduduk (E:I)
E
F
G
H
I
J
2008
(c)
2009
(d)
2010
(e)
2011
(f)
2012
(g)
0
0
0
0
0
260.350.000
746.473.000
1.016.429.000
936.650.000
909.128.000
0
0
0
0
0
1.199.992.000
0
2.680.948.400
0
2.073.477.000
28.136.700
2.066.752.000
41.418.450
4.109.470.150
11.650.500
1.460.342.000
3.459.421.400
3.155.042.700
3.094.820.450
5.030.248.650
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
107.459
28,800
112.114
44,867
97.633
14,957
99.068
34,920
99.519
31,703
Tabel 2.6: Data mengenai Ruang Fiskal Kabupaten/Kota 5 tahun Terakhir
Tahun
Indeks Kemampuan Fiskal/Ruang Fiskal Daerah
(IRFD)
0.386
0.849
1.088
0.93
2008
2009
2010
2011
2012
Sumber: djpk.depkeu.go.id tahun 2012
Tabel 2.7: Data Perekonomian Umum daerah 5 tahun Terakhir
No
(a)
1
2
3
4
5
Deskripsi
(b)
PDRB harga konstan (struktur
perekonomian) (Rp.)
Pendapatan Perkapita
Kabupaten/Kota (Rp.)
Upah Minimum Regional
Kabupaten/Kota (Rp.)
Inflasi (%)
Pertumbuhan Ekonomi (%)
2007
(c)
2008
(d)
2009
(e)
2010
(f)
2011
(g)
379.362.600.000
408.216.490.000
440.374.240.000
0
0
4.426.243,88
4.464.579,84
4.612.544,54
0
0
0
0
0
0
0
0
7,83
0
7,61
0
7,78
0
0
0
0
Bab II -9
Buku Putih Sanitasi Kota Kotamobagu
2012
2.4 Tata Ruang Wilayah
2.4.1. Kebijakan penataan ruang wilayah Kota Kotamobagu meliputi:
a. peningkatan akses ke fasilitas pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah
kota yang merata dan berhierarki;
b. peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi,
telekomunikasi, energi, dan sumber daya air yang terpadu, merata dan berkeadilan di seluruh
wilayah kota;
c. pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup;
d. pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan
lingkungan hidup;
e. perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan keterkaitan antarkegiatan budi daya;
f. pengendalian perkembangan kegiatan budi daya agar tidak melampaui daya dukung dan
daya tampung lingkungan;
g. pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup untuk
mempertahankan dan meningkatkan keseimbangan ekosistem, melestarikan
keanekaragaman hayati, mempertahankan dan meningkatkan fungsi perlindungan kawasan,
dan melestarikan keunikan bentang alam;
h. pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan dalam pengembangan perekonomian kota
yang produktif, efisien, dan mampu bersaing dalam perekonomian regional dan nasional; dan
i. peningkatan fungsi kawasan untuk Pertahanan dan Keamanan Negara.
2.4.2 Kawasan Rawan Bencana
Dalam Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Rencana Tata Ruang Wilayah, Kota
Kotamobagu mengkategorikan kawasan rawan bencana atas beberapa kategori berikut :
a. Kawasan rawan gempa bumi;
Kawasan rawan gempa bumi meliputi seluruh wilayah kota.
b. Kawasan rawan gerakan tanah dan patahan;
Kawasan rawan gerakan tanah dan patahan yang melintasi Kelurahan Molinow, Mogolaing,
Sinindian, Tumubui, Kobo Besar dan Motoboi Besar, seluas kurang lebih 628 Hektar.
c. Kawasan rawan longsor
Kawasan rawan longsor terletak di kelurahan Moyag seluas kurang lebih 273 hektar.
d. Kawasan rawan bencana letusan gunung berapi.
Kawasan rawan bencana letusan gunung berapi meliputi kawasan di Kelurahan Moyag dan
Moyag Todulan di Kecamatan Kotamobagu Timur seluas kurang kebih 322 Hektar.
Bab II -10
Buku Putih Sanitasi Kota Kotamobagu
2012
Peta 2.4 Rencana Pusat Layanan Kota Kotamobagu
Sumber: Bappeda Kota Kotamobagu 2011
Bab II -11
Buku Putih Sanitasi Kota Kotamobagu
2012
Peta 2.5 Rencana Pola Ruang Kota Kotamobagu
Sumber: Bappeda Kota Kotamobagu 2011
Bab II -12
Buku Putih Sanitasi Kota Kotamobagu
2012
2.5 Sosial dan Budaya
2.5.1 Pendidikan
Arah kebijakan umum pembangunan Kota Kotamobagu diantaranya adalah meningkatan kualitas
sumberdaya manusia melalui peningkatan layanan kesehatan dan pendidikan. Peningkatan mutu
pendidikan yang baik tercermin pada jumlah sarana dan prasaran pendidikan yang memenuhi standar
nasional, tersedianya tenaga pengajar yang berkualitas, mengembangkan kerjasama dan kemitraan
sekolah unggulan, Pemberian insentif dan beasiswa (sekolah lanjut) kepada guru dan siswa
berperastasi, Penguatan KBK (kurikulum berbasis kompetensi) dan muatan lokal (mulok), meningkatan
pendidikan informal & nonformal (pelatihan, kursu ssingkat, magang) yang bermutu dan dapat dijangkau
masyarakat luas dan berkembangnya pendidikan ketrampilan berstandar regional. Jumlah fasilitas
pendidikan di Kota Kotamobagu dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.8 Fasilitas Pendidikan Yang Tersedia
Di Kota Kotamobagu Tahun 2010
Nama Kecamatan
Kotamobagu Timur
Kotamobagu Selatan
Kotamobagu Barat
Kotamobagu Utara
Total
SD
20
20
18
10
68
Jumlah Sarana Pendidikan
Umum
Agama
SLTP
SMA
SMK
MI
MTs
4
3
1
2
1
4
4
5
5
1
2
3
13
8
7
5
2
MA
1
1
2
Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dan Kantor Kementrian Agama Kota Kotamobagu
2.5.2 Jumlah KK Penduduk Miskin
Jumlah KK penduduk miskin yang ada di Kota Kotamobagu saat ini terbanyak terdapat di Kecamatan
Kotamobagu Timur dapat di lihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.9 Jumlah KK Miskin per Kecamatan di Kota Kotamobagu
Nama Kecamatan
Kotamobagu Timur
Kotamobagu Selatan
Kotamobagu Barat
Kotamobagu Utara
Sumber
Jumlah Keluarga Miskin (KK)
1.948
688
367
3.917
: Kecamatan dalam Angka 2010
2.5.3 Jumlah Rumah / KK
Jumlah Rumah / KK terbanyak di Kecamatan Kota Kotamobagu Barat, hal ini dapat di lihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 2.10 Jumlah Rumah per Kecamatan di Kota Kotamobagu
Nama Kecamatan
Kotamobagu Timur
Kotamobagu Selatan
Kotamobagu Barat
Kotamobagu Utara
Sumber
Jumlah Rumah
6494
6218
8331
3153
: Kecamatan dalam Angka 2010
Bab II -13
Buku Putih Sanitasi Kota Kotamobagu
2012
2.5.4 Permukiman Bermasalah
Permukiman bermasalah yang ada di wilayah Kota Kotamobagu meliputi :
- Permukiman Kumuh
Meliputi permukiman kumuh di Kelurahan Gogagoman (1,19 Ha), Kelurahan Molinow (0,1 Ha),
Kelurahan Mongkonai Barat (5,4 Ha), Kelurahan Kotamobagu (± 4 Ha)
- Permukiman di daerah sesar
Meliputi permukiman di Kelurahan Mogolaing, Sinindian, Tumoboi, Kobo Besar.
Tabel 2.11 Luas dan Jumlah Penduduk Kawasan Permukiman
Bermasalah di Kota Kotamobagu
No
A
B
Permukiman Bermasalah
Permukiman Kumuh
Kelurahan Gogagoman
Kelurahan Molinow
Kelurahan Mongkonai Barat
Kelurahan Kotamobagu
Kws Bantaran Sungai
Permukiman di Daerah Sesar
Kelurahan Mogolaing
Kelurahan Sinindian
Kelurahan Tumoboi
Kelurahan Kobo Besar
Total Luas
Luas (Ha)
Jumlah Penduduk
1,19
0,10
0,10
4,00
-
429,00
66,00
32,00
1.673
-
1,3
7,5
144
110
447,39
7.495
2.285
2.215
1.412
15.607
2.6. Kelembagaan Pemerintah Daerah
Dalam Struktur Kelembagaan Pemerintah Daerah Kota Kotamobagu terdapat beberapa Dinas, Badan,
Kantor dan Sekretariat daerah yang di bawahi oleh Walikota dan Wakil Walikota sebagai Kepala
Pemerintahan Daerah serta Sekretaris Daerah yang membawahi di Bidang Sekretariat Daerah.
Berdasarkan SK Walikota No. 127 Tahun 2011 tertulis beberapa SKPD dan Bagian yang terlibat dalam
Tim POKJA AMPL/PPSP Kota Kotamobagu, serta akan dijelaskan beberapa SKPD yang terkait
langsung (bertanggung jawab) dalam hal kondisi sanitasi Kota Kotamobagu. Berikut pada bagan 2.1
Struktur Kelembagaan Pemerintah Kota Kotamobagu. Adapun SKPD yang terkait adalah :
2.6.1 BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah)
Bappeda Kota Kotamobagu khususnya pada Bidang Perencanaan Wilayah, berdasarkan SK Walikota
No 127 Tahun 2011 tentang Pembentukan Kelompok Kerja (POKJA) AMPL, PPSP Daerah Kota
Kotamobagu merupakan Tim di Bidang Teknis sekaligus Anggota Sekretariat POKJA dan beberapa
bidang di Bappeda bertindak sebagai Tim Monitoring dan Evaluasi. Bagan struktur organisasi dan
Tupoksi dapat dilihat pada Bab 3.
2.6.2 Dinas Pekerjaan Umum (PU)
Dinas PU Daerah Kota Kotamobagu khususnya pada Bidang Cipta Karya, berdasarkan SK Walikota No
127 Tahun 2011 tentang Pembentukan Kelompok Kerja ( POKJA) AMPL, PPSP Daerah Kota
Kotamobagu merupakan Tim di Bidang Teknis sekaligus Anggota Sekretariat POKJA. Bagan struktur
organisasi dan Tupoksi dapat dilihat pada Bab 3.
Bab II -14
Buku Putih Sanitasi Kota Kotamobagu
2012
2.6.3 UPTD Air Minum Dinas PU
UPTD Air Minum Dinas PU Daerah Kota Kotamobagu, berdasarkan SK Walikota No 127 Tahun 2011
tentang Pembentukan Kelompok Kerja ( POKJA) AMPL, PPSP Daerah Kota Kotamobagu, merupakan
Tim di Bidang Penyehatan Lingkungan dan Pemberdayaan. Bagan struktur organisasi dan Tupoksi
dapat dilihat pada Bab 3.
2.6.4 Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan Kota Kotamobagu, berdasarkan SK Walikota No 127 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Kelompok Kerja ( POKJA) AMPL, PPSP Daerah Kota Kotamobagu, merupakan Tim di
Bidang Penyehatan Lingkungan dan Pemberdayaan serta Kepala Dinas selaku anggota Tim
Koordinasi/Pengarah dalam POKJA AMPL, PPSP
Selain itu Dinas Kesehatan Kota Kotamobagu juga merupakan Koordinator Tim EHRA, berdasarkan SK
Sekretaris Daerah No 47 Tahun 2012 tentang Pembentukan Tim Studi Environment Health Risk
Assesment (EHRA), Program PPSP Kota Kotamobagu. Bagan struktur organisasi dan Tupoksi dapat
dilihat pada pada Bab 3.
2.6.5 Badan Lingkungan Hidup (BLH)
Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Kotamobagu, berdasarkan SK Walikota No 127 Tahun 2011
tentang Pembentukan Kelompok Kerja ( POKJA) AMPL, PPSP Daerah Kota Kotamobagu, terlibat
dalam POKJA sebagai anggota Tim Koordinasi/Pengarah POKJA AMPL, PPSP daerah Kota
Kotamobagu. Bagan struktur organisasi dan Tupoksi dapat dilihat pada Bab 3.
Selain itu Staf Badan Lingkungan Hidup Kota Kotamobagu juga terlibat sebagaiAnggota Tim EHRA,
berdasarkan SK Sekretaris Daerah No. 47 .Tahun 2012 tentang Pembentukan Tim Studi Environment
Health Risk Assesment (EHRA), Program PPSP Kota Kotamobagu.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ini, Badan Lingkungan Hidup
menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang lingkungan hidup
b. Penyusunan perencanaan, pengkoordinasian dan pembinaan pelaksanaan tugas
c. Penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup dan mendukung penyelenggaraan
pemerintahan daerah serta melaksanakan pelayanan umum dibidang lingkungan hidup
d. Penyelenggaraan ketatausahaan, rumah tangga dan keuangan badan
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai tugas dan fungsinya
2.6.6 Dinas Tata Kota
Kepala Dinas Tata Kota Kota Kotamobagu, berdasarkan SK Walikota No 127 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Kelompok Kerja ( POKJA) AMPL, PPSP Daerah Kota Kotamobagu, terlibat dalam POKJA
sebagai anggota Tim Koordinasi/Pengarah POKJA AMPL, PPSP daerah Kota Kotamobagu.
Selain itu Staf Dinas Tata Kota Kota Kotamobagu juga terlibat sebagai Anggota Tim EHRA,
berdasarkan SK Sekretaris Daerah No. 47 Tahun 2012 tentang Pembentukan Tim Studi Environment
Health Risk Assesment (EHRA), Program PPSP Kota Kotamobagu. Bagan struktur organisasi dan
Tupoksi dapat dilihat pada Bab 3.
Bab II -15
Buku Putih Sanitasi Kota Kotamobagu
2012
Bagan 2.1 Struktur Kelembagaan Pemerintah Kota Kotamobagu
Bab II -16
Buku Putih Sanitasi Kota Kotamobagu
2012
Kelembagaan pemerintahan Kota Kotamobagu yang terlibat langsung dengan Pembangunan sanitasi
permukiman bertujuan meningkatkan kondisi dan kualitas pelayanan air limbah, pengelolaan
persampahan, drainase, dan kesehatan. Target Indonesia adalah pada tahun 2014: Stop BABS (Buang
Air Besar Sembarangan), pengurangan timbulan sampah dari sumbernya dan penanganan sampah
yang berwawasan lingkungan, serta pengurangan genangan di sejumlah kota.
Berikut table Peraturan Daerah yang berkaitan dengan Sanitasi.
Tabel. 2.12 Peraturan-Peraturan Daerah Kota Kotamobagu
Menyangkut Kebersihan dan Sanitasi
NO
Produk Hukum
1.
Peraturan Daerah Kota Kotamobagu Nomor: 04 Tahun 2012, Tentang Retribusi Pelayanan
Persampahan / Kebersihan.
Perda No. 25 Tahun 2008 tentang pengelolaan persampahan / kebersihan dan retribusi pelayanan
atasnya.
2.
3.
Perwako No.27 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Sampah
4.
SK Walikota No. 94 Tahun 2010 Tnetang penunjukkan saudara Prof. Dr. Boby Polii, Msc dan
Saudara Drs. Hamdi Gugule, Msi sebagai Tenaga Ahli Pendamping Kegiatan Pelatihan Pembuatan
Kompos bagi Ibu-ibu Tim Penggerak PKK Kota Kotamobagu
5.
SK Walikota Kotamobagu No. 18 Tahun 2010 Tentang Pembentukan Tim Koordinasi kebersihan
dan Penghijauan Kota Kotamobagu
6.
SK Walikota No. 139 Tahun 2010 tentang pembentukan komisi penilai analisis mengenai dampak
lingkungan hidup (AMDAL).
7.
SK Walikota Kotamobagu No. 06 Tahun 2010 tentang Jumpa Moposad
8.
SK Walikota Kotamobagu No. 73 Tahun 2010 Tentang pembagian lokasi binaan kebersihan dan
keindahan lingkungan
Sebagai kesimpulan setelah melihat ringkasan Struktur Organisasi Pemerintah Kota Kotamobagu terkait
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa beberapa instansi yang bertanggung jawab atas Pembangunan,
Ketersediaan, Penanganan dan Pelayanan atas pembangunan dan pengelolaan sangat berkaitan erat
dengan masalah sanitasi dan perilaku hidup bersih masyarakat dapat dilihat pada bagan 2.2 di bawah.
6 unsur penting terkait dalam pengelolaan sanitasi adalah penataan ruang, air bersih, drainase,
persampahan, limbah dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
Ketersediaan air bersih, pelayanan persampahan, kondisi drainase, treatmentair limbah dan tingkat
kesadaran/perilaku hidup bersih masyarakat akan menjadi dasar dalam penentuan masterplan sanitasi
yang nantinya akan bermuara pada perencanaan penataan ruang dalam sebuah kota/daerah, karena
kaitannya dengan program pembangunan infrastruktur/ sarana dan prasarana yang memadai bagi
masyarakat.
Bab II -17
Buku Putih Sanitasi Kota Kotamobagu
2012
Dari struktur di atas ada beberapa SKPD yang tupoksinya terkait langsung dengan sanitasi, seperti
yang tergambarkan pada diagram berikut ini :
WALIKOTA
BAPPEDA
BPMD, PP
& KB
BAG. HUMAS
SETDA
DINAS PU
DINAS TATA
KOTA
DINAS
KESEHATAN
Bidang Perencanaan
Wilayah
Bidang Pemberdayaan
Masyarakat Desa
Pemberitaan
Bidang Cipta Karya
Bidang Kebersihan
dan Pertamanan
Bidang Promosi Kesehatan
& Penyehatan Lingkungan
Keterangan :
Mandat Tupoksi Langsung
(Stakeholder Utama)
Mandat Tupoksi Langsung
(Stakeholder Mitra)
Bab II -18
BLH
Bidang Tata Lingkungan
& Kajian Dampak Lingkungan
Download