Pentingnya Etos Kerja - Universitas Mercu Buana

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Etik UMB
Pentingnya Etos Kerja
Fakultas
Program Studi
FEB
Manajemen
Tatap Muka
13
Kode MK
Disusun Oleh
MK
Rusmulyadi, M.Si.
Abstract
Kompetensi
Bab ini menguraikan tentang
pengertian dan pentingnya etos kerja
guna mencapai kesuksesan hidup
Kemampuan akhir yang diharapkan
(kompetensi) adalah agar mahasiswa
mampu memahami dan menjelaskan
tentang etos kerja dan memiliki etos
kerja terbaik dalam hidupnya
Pentingnya Etos Kerja
Etos berasal dari bahasa Yunani (etos) yang memberikan arti sikap, kepribadian, watak,
karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu, tetapi juga
oleh kelompok bahkan masyarakat. Sementara kerja merupakan perbuatan melakukan
pekerjaan atau menurut kamus W.J.S Purwadaminta, kerja berarti melakukan sesuatu,
sesuatu yang dilakukan. Kerja memiliki arti luas dan sempit dalam arti luas kerja mencakup
semua bentuk usaha yang dilakukan manusia, baik dalam hal materi maupun non materi
baik bersifat intelektual maupun fisik, mengenai keduniaan maupun akhirat. Sedangkan
dalam arti sempit, kerja berkonotasi ekonomi yang persetujuan mendapatkan materi. Jadi
pengertian etos kerja adalah karakter seseorang atau kelompok manusia yang berupa
kehendak atau kemauan dalam bekerja yang disertai semangat yang tinggi untuk
mewujudkan cita-cita.
Menurut Usman Pelly (1992:12), etos kerja adalah sikap yang muncul atas kehendak dan
kesadaran sendiri yang didasari oleh sistem orientasi nilai budaya terhadap kerja. Dapat
dilihat dari pernyataan di muka bahwa etos kerja mempunyai dasar dari nilai budaya, yang
mana dari nilai budaya itulah yang membentuk etos kerja masing-masing pribadi.
Etos kerja dapat diartikan sebagai konsep tentang kerja atau paradigma kerja yang diyakini
oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai baik dan benar yang diwujudnyatakan
melalui perilaku kerja mereka secara khas (Sinamo, 2003,2).
Menurut Toto Tasmara, (2002) Etos kerja adalah totalitas kepribadian dirinya serta caranya
mengekspresikan, memandang, meyakini dan memberikan makna ada sesuatu, yang
mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang optimal sehingga pola hubungan
antara manusia dengan dirinya dan antara manusia dengan makhluk lainnya dapat terjalin
dengan baik. Etos kerja berhubungan dengan beberapa hal penting seperti:
a. Orientasi ke masa depan, yaitu segala sesuatu direncanakan dengan baik, baik
waktu, kondisi untuk ke depan agar lebih baik dari kemarin.
b. Menghargai waktu dengan adanya disiplin waktu merupakan hal yang sangat penting
guna efesien dan efektivitas bekerja.
c. Tanggung jawab, yaitu memberikan asumsi bahwa pekerjaan yang dilakukan
merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan ketekunan dan kesungguhan.
2016
2
Etik UMB
Rusmulyadi, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
d. Hemat dan sederhana, yaitu sesuatu yang berbeda dengan hidup boros, sehingga
bagaimana pengeluaran itu bermanfaat untuk kedepan.
e. Persaingan sehat, yaitu dengan memacu diri agar pekerjaan yang dilakukan tidak
mudah patah semangat dan menambah kreativitas diri.
Secara umum, etos kerja berfungsi sebagai alat penggerak tetap perbuatan dan kegiatan
individu sebagai seorang pengusaha atau manajer. Menurut A. Tabrani Rusyan, (1989)
fungsi etos kerja adalah:
a. pendorong timbulnya perbuatan
b. penggairah dalam aktivitas
c. penggerak, seperti; mesin bagi mobil, maka besar kecilnya motivasi yang akan
menentukan cepat lambatnya suatu perbuatan.
Menurut Gregory (2003) sejarah membuktikan negara yang dewasa ini menjadi negara
maju, dan terus berpacu dengan teknologi/informasi tinggi pada dasarnya dimulai dengan
suatu etos kerja yang sangat kuat untuk berhasil. Maka tidak dapat diabaikan etos kerja
merupakan bagian yang patut menjadi perhatian dalam keberhasilan suatu perusahaan,
perusahaan besar dan terkenal telah membuktikan bahwa etos kerja yang militan menjadi
salah satu dampak keberhasilan perusahaannya. Etos kerja seseorang erat kaitannya
dengan kepribadian, perilaku, dan karakternya. Setiap orang memiliki internal being yang
merumuskan siapa dia. Selanjutnya internal being menetapkan respon, atau reaksi terhadap
tuntutan external. Respon internal being terhadap tuntutan external dunia kerja menetapkan
etos kerja seseorang (Siregar, 2000 : 25)
1. Cara Menumbuhkan Etos Kerja
Banyak cara menumbuhkan etos kerja. Namun yang paling mendasar adalah
menumbuhkan etos kerja harus dalam diri sendiri. Berikut beberapa cara yang bisa
meningkatkan etos kerja.
1. Menumbuhkan Sikap Optimis
Dalam menjalankan usaha kita harus optimis yakin dengan perencanaan yang kita
buat, yakin dengan peluang yang kita ciptakan dan yakin dengan strategi yang kita
kembangkan. Sipat optimis ini membakar semangat dalam diri dan tidak berhenti
sampai disitu, jika sudah memiliki rasa optimis yang kuat, peliharalah denhgan jalan
2016
3
Etik UMB
Rusmulyadi, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
terus memotivasi diri sendiri. Jangan sampai mengendur yang akibatnya dapat
melemahkan semangat.
2. Jadilah diri sendiri
Dalam memotivasi pertama setiap orang dalam mendirikan usaha tidak selalu sama,
namun yang terpenting jangan sampai memotivasi tersebut menjadi bias, contoh
ketika anda ingin menuru orang lain yang sukses, justru terjebak dengan
kesussesannya saja. Anda ingin menjadi sukses tapi tidak melihat proses perjalanan
menjadi sukses. Lebih baik jadi diri sendiri dengan segala persiapan dan
kemampuan yang anda miliki.
3. Mulai hari ini
Menjadi orang yang lebih baik, tidak perlu menunggu besok, mulai sekarang.
Jadikanlah diri anda yang terbaik sekarang juga. Buat dalam diri anda bahwa tidak
ada waktu untuk bersantai santai. Setiap detik usaha anda memiliki nilai yang besar
terhadap masa depan anda.
4. Disiplin dan menghargai waktu
Disiplin dalam menjalankan sesuatu memang terlihat mudah namun sulit dalam
praktenya. Tetapi hanya anda sendiri yang bias mendisiplinkan diri anda. Jika anda
mudah mendisiplinkan dengan hal-hal kecil maka akan mudah untuk hal yang lebih
besar. Dengan terbiasa disiplin anda tentu sudah menghargai waktu.
5. Fokus dan konsentrasi
Fokus pada suatu tujuan mampu meringankan beban kerja anda. Konsentrasi tinggi
diperlukan dalam melihat semua peluang dengan mencari solusi. Agar konsentrasi
tetap terjaga, dengan cara jangan lupa mengatur waktu istirahat anda baik pada
malam hari maupun siang hari sehingga dapat meningkatkan kualitas usaha anda.
6. Bekerja sebagai ibadah
Yang terakhir tapi juga merupakan bahagian, jadikan pekerjaan atau usaha anda
sebagai sarana beribada kepada Tuhan.
2016
4
Etik UMB
Rusmulyadi, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Delapan Etos Kerja Profesional
Menurut Sinamo (2005:29-189), bahwa terdapat delapan etos kerja profesional yaitu:
1. Kerja adalah Rahmat
Apa pun pekerjaan kita, entah pengusaha, pegawai kantor, sampai buruh kasar
sekalipun, adalah rahmat dari Tuhan semata. Anugerah itu kita terima tanpa syarat,
seperti halnya menghirup oksigen dan udara tanpa biaya sepeser pun. Bakat dan
kecerdasan yang memungkinkan kita bekerja adalah anugerah. Dengan bekerja,
setiap tanggal muda kita menerima gaji untuk memenuhi. kebutuhan hidup seharihari. Dengan bekerja kita punya banyak teman dan kenalan, punya kesempatan
untuk menambah ilmu dan wawasan, dan masih banyak lagi. Semua itu anugerah
yang patut disyukuri. Sungguh kelewatan jika kita merespon semua rahmat itu
dengan kerja yang ogah-ogahan.
2. Kerja adalah Amanah
Apapun pekerjaan kita semua adalah Amanah. Seyogyanya kita menjalankan
amanah tersebut dengan sebaik mungkin. Kerja bukanlah sekedar pengisi waktu tapi
perintah Tuhan. "Amanat itu mendatangkan rezeki, sedangkan khianat itu
mendatangkan kemiskinan". Etos ini membuat kita bisa bekerja sepenuh hati dan
menjauhi tindakan tercela, misalnya korupsi dalam berbagai bentuknya.
3. Kerja adalah Panggilan
Jika pekerjaan atau profesi kita disadari sebagai panggilan, kita bisa berucap pada
diri kita sendirim, "I'm do my best!" Dengan begitu kita tidak akan merasa puas jika
hasil karya ya kita kurang baik mutunya.
4. Kerja adalah Aktualisasi
Aktualisasi diri artinya pengungkapan atau penyataan diri kita, apa yang harus kita
aktualisasikan? ya. Kemampuan kita untuk bekerja dengan penuh tanggung jawab,
Kejujuran, Disiplin dan Kemauan untuk maju. Tunjukkanlah terlebih dulu kualitas
pekerjaan yang Anda lakukan sebelum Anda Menuntut terlalu banyak untuk
menerima imbalan yang besar karena kerja adalah aktualisasi diri.
2016
5
Etik UMB
Rusmulyadi, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Meski kadang membuat kita lelah, bekerja tetap merupakan cara terbaik untuk
mengembangkan potensi diri dan membuat kita merasa "ada". Bekerja jauh lebih
menyenangkan daripada duduk bengong tanpa pekerjaan.
5. Kerja adalah Ibadah
Seperti halnya aktivitas keseharian seorang muslim, kerja juga harus diniatkan dan
berorentasi ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan kata lain, setiap aktivitas
yang kita lakukan hakikatnya mencari keridhaan Tuhan semata.
6. Kerja adalah Seni
Kesadaran ini membuat kita bekerja dengan enjoy seperti halnya melakukan hobi.
Dengan mengungkapkannya melalui dan menggunakan medium dan materi
pekerjaan kita seperti komputer, kertas, pena, suara, ruangan, papan tulis, meja,
kursi, atau apapun alat materi kerja kita. Materi kerja di atas diolah secara kreatif dan
imajinatif dalam peristiwa kerja dengan memanfaatkan tidak saja nilai warna, tetapi
terutama nilai estetikanya.
7. Kerja adalah Kehormatan
Karena tidak semua orang bisa diberi kepercayaan untuk melakukan suatu
pekerjaan seperti yang Anda terima saat ini. Kerja bukanlah masalah uang semata,
namun lebih mendalam mempunyai sesuatu arti bagi hidup kita. Kadang mata kita
menjadi "hijau" melihat uang, sampai akhirnya melupakan apa arti pentingnya
kebanggaan profesi yang kita miliki.
Bukan masalah tinggi rendah atau besar kecilnya suatu profesi, namun yang lebih
penting adalah etos kerja, dalam arti penghargaan terhadap apa yang kita kerjakan.
Sekecil apapun yang kita kerjakan, sejauh itu memberikan rasa bangga di dalam diri,
maka itu akan memberikan arti besar. Seremeh apapun pekerjaan kita, itu adalah
sebuah kehormatan. Jika kita bisa menjaga kehormatan dengan baik, maka
kehormatan yang lain yang lebih besar akan datang kepada kita.
2016
6
Etik UMB
Rusmulyadi, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
8. Kerja adalah Pelayanan
Manusia diciptakan dengan dilengkapi oleh keinginan untuk berbuat baik. Apa pun
pekerjaan kita, pedagang, polisi, bahkan penjaga mercu suar, semuanya bisa
dimaknai sebagai pengabdian kepada sesama.
Delapan etos kerja tersebut menunjukkan bahwa seorang karyawan dalam
melaksanakan pekerjaannya tidak didasarkan atas perintah atasan melainkan
keinginan yang kuat untuk melakukan sesuatu tanpa paksaan dan dilaksanakan
dengan penuh kejujuran.
Etos kerja profesonal adalah seperangkat perilaku kerja positif yang berakar pada
kesadaran yang kental, keyakinan yang fundamental, disertai komitmen yang total pada
paradigma kerja yang integral.
Etos kerja karyawan dimulai dari komitmen total dari dalam diri karyawan mendalami visi
dan misi organisasi, mematuhi dan tunduk terhadap aturan-aturan yang berlaku,
melaksanakan tugas sesuai dengan bidang dan keahlian yang dimiliki, yang nantinya dapat
dilihat pada produktivitas kerjanya, dan mengerti tentang sistem penilaian karyawan yaitu;
kesetiaan, prestasi kerja, tanggungjawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama, prakarsa, dan
kemimpinan.
Untuk dapat membangun etos kerja perlu ada motivasi diri sendiri dengan berkomitmen
bahwa kerja adalah rahmat, kerja adalah amanah, kerja adalah panggilan kerja adalah
aktualisasi, kerja adalah ibadah, kerja adalah seni, kerja adalah kehormatan, kerja adalah
pelayanan.
2016
7
Etik UMB
Rusmulyadi, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Jansen Sinamo, Delapan Etos Kerja Profesional, Jakarta: Institut Mahardika,
2005
2. Primi Artiningrum, Agustina Kurniasih, Arissetyanto Nugroho, Etika dan
Perilaku Profesional Sarjana, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013
3. Srijanti,
Purwanto,
SK.,
Primi
Artiningrum,
Etika
Membangun
Sikap
Profesionalisme Sarjana, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007
4. Toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islam, Jakarta: Gema Insani, 2002
5. Jurnal-sdm-blogspot.com/2010/10/etos-kerja-definisi-fungsi-dan-cara.html
6. http://syaiful64.wordpress.com/2014/06/05/meningkatkan-etos-kerja/
2016
8
Etik UMB
Rusmulyadi, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download