download/KLH COP April 2008 KLH

advertisement
COP-9 CBD
Bonn, 19-30 Mei 2008
Asisten Deputi Urusan Konservasi Keanekaragaman Hayati
Deputi Bidang Peningkatan Konservasi Sumber Daya Alam & Pengendalian
Kerusakan Lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup
2008
LATAR BELAKANG CBD
• Tingkat kemerosotan keanekaragaman hayati secara
global makin meningkat
• Adanya pemanfaatan keanekaragaman hayati antar
negara
Keanekaragaman hayati sudah menjadi perhatian
hingga pada taraf internasional
Lanjutan ….
• Konferensi Tingkat Tinggi Dunia - United Nations
Conference on Environment and Development (UNCED)
telah diresmikan pada tanggal 5 Juni 1992 di Rio de
Janeiro, Brazil Konvensi Keanekaragaan Hayati-KKH
(Convention on Biological Diversity-CBD)
 ditandatangani oleh 184 negara,
 Indonesia merupakan negara ke-8 yang
menandatangani konvensi ini
• Indonesia meratifikasi  UU No.5 tahun 1994 tentang
Pengesahan Konvensi PBB mengenai Keanekaragaman
Hayati
TUJUAN
Konservasi keanekaragaman hayati
• Pemanfaatan berkelanjutan komponen-komponennya
• Pembagian keuntungan yang adil dari pemanfaatan
sumber daya genetik
•
PRINSIP
mengakui hak kedulatan setiap negara untuk memanfaatkan
sumber daya alamnya secara berkelanjutan sejalan dengan
keadaan lingkungan serta sesuai dengan kebijakan
pembangunan dan tanggung jawab masing-masing negara
sehingga tidak merusak lingkungan
Struktur Organisasi COP/COP-MOP
Kerjasama dengan
organisasi lainnya
MoU
Mekanisme Pendanaan
Rosters of Experts
Liaison Groups
Mekanisme Balai
Kliring/Balai Kliring
keamanan hayati
Gugus tugas
inter lembaga
Komite Penasehat
Informal
Global Environmental Facilities
GEF Council
GEF Secretariat
Implementing/Executing Agency
Institusi Pendanaan lain Artikel 21 (4)
Sekretariat
United Nations
Negara Pihak/National Focal Points
COP/COP-MOP
Organisasi Internasional lainnya
Pertemuan Regional
Badan Pendukung
Badan-badan Konvensi
Kelompok Kerja
Artikel 8(j)
Akses dan pembagian keuntungan
Kawasan Konservasi
Review Implementasi Konvensi
Badan-badan Protokol
SBSTTA
Pokja Liability and
Redress
Kelompok ad
hoc Pakar teknis
Komite Compliance
Kelompok Pakar
COP : Conference of the Parties
• Pertemuan para pihak untuk menentukan
keputusan-keputusan terkait dengan
Implementasi Konvensi
Lanjutan ….
• Negara-negara anggota Konvensi (Parties) melakukan
sidang setiap dua tahun dalam acara yang disebut
dengan Conference of the Parties (COP). Keputusan
yang dikeluarkan dalam sidang COP disebut sebagai
Decision dari Conference of the Parties.
• Sejak tahun 1992 sudah ada delapan kali pertemuan
COP.
• Pada umumnya setiap COP akan membahas semua isu
pada CBD, namun hanya beberapa isu yang akan
dibahas secara detail secara bergantian setiap COP (in
dept review)
MANFAAT
• Dukungan global untuk pengelolaan keanekaragaman hayati
nasional;
• Pengakuan atas hak berdaulat negara dalam pemanfaatan
sumberdaya hayati untuk pembangunan nasional;
• Peluang kerja sama dan transfer teknologi termasuk bioteknologi;
• Sharing experiences dalam pengelolaan keanekaragaman hayati;
• Perlindungan dan jaminan penanganan global atas dampak negatif
dari aktivitas manusia yang bersifat transboundary;
• Memperoleh manfaat adanya Program pendukung Implementasi
Konvensi:
– Bantuan program
– Bantuan teknis
– Bantuan pendanaan/GEF mekanisme financial
– Balai Kliring (pertukaran informasi)
KKH mendorong negara pihak untuk:
• Konservasi ekosistem dan habitat alami serta perlindungan
dan restorasi populasi jenis didalam dan diluar habitat
alaminya;
• Pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan;
• Identifikasi dan pemantauan keanekaragaman hayati
• Penelitian dan pelatihan dalam identifikasi, konservasi dan
pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan
• Edukasi publik untuk peningkatan kesadaran
• Analisa dampak untuk kegiatan-kegiatan yang berdampak
secara signifikan kepada keanekaragaman hayati
• Insentif ekonomi dan sosial untuk konservasi dan
pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan;
lanjutan …
• Pertukaran informasi terkait dengan konservasi dan
pemanfaatan keanekaragaman hayati secara
berkelanjutan;
• Kerjasama teknis dan ilmiah untuk memenuhi tujuan
Konvensi
• Akses terhadap sumber daya genetik dan pembagian
keuntungan yang adil
• Transfer teknologi untuk promosi konservasi dan
pemanfaatan keanekaragaman hayati secara
berkelanjutan
• Penanganan bioteknologi untuk menjamin perpindahan,
penanganan dan penggunaan organisme hasil modifikasi
genetika
• Pelaporan nasional  implementasi dari KKH
Isu yang akan dibahas pada COP-9
I. In Depth Review
1. Agricultural biodiversity
Review Program Kerja, Dampak produksi dan
penggunaan Biofuels, Keterkaitan dengan Climate Change
2. Global Strategy for Plant Conservation (GSPC)
Review GSPC
3. Invasive alien species (IAS)
Standar internasional tentang IAS yang termasuk bukan
hama dalam International Plant Protection Convention
(IPPC)
4. Forest biodiversity
Review Program Kerja, Identifikasi isu-isu yang muncul
terkait dengan Biofuels
Lanjutan…
5. Incentive measures
Review Program Kerja, Aplikasi tools untuk valuasi
kehati dan sumber daya kehati
6. Ecosystem approach
Review aplikasi ecosystem approach
7. Progress implementation of Strategic Plant and
progress towards the 2010 target and relevant
Millennium Development Goals.
Implementasi goal 2 & 3 Strategic Plan dan guidance
National Biodiversity Strategic and Action Plan,
Penyusunan Global Biodiversity Outlook
8. Financial Resources And The Financial
Mechanism
Review sumber finansial dan efektifitas mekanisme
financial
Lanjutan…
II. Other Substantial Isue
1. Access and Benefit-sharing
Rencana Kerja penyelesaian Internasional Regime
sebelum COP-10
Kemajuan proses negosiasi International Regime (IR)
2. Article 8(j) Traditional Knowledge and related
provisions
Elemen Sui Generis System, Code of Conduct
3. Monitoring, assessments and indicators
Kemajuan target 2010, Tindak lanjut Millennium
Ecosystem Assessment
4. Biodiversity and climate change
Integrasi dampak perubahan iklim kedalam Program
Kerja Forest and Agricultural biodiversity, Pemanfaatan
hutan gambut tropis dan lahan basah
Lanjutan…
5. Biodiversity of dry and sub-humid lands
Adopsi pilihan penggunaan lahan dan dukungan
pengembangan kapasitas
6. Protected areas
Review impelemtasi PoW (kemajuan dan kendala dalam
implementasi)
7. Biodiversity of inland waters
Review konsistensi antara Program kerja Biodiversity of
Inland Water dengan Scientific and Technical Review
Panel (STRP) Ramsar Convention
8. Marine and coastal biodiversity
Opsi-opsi pencegahan dan mitigasi dampak kegiatan
pada habitat seabed, adopsi kriteria ekologi untuk
proteksi wilayah laut diluar batas yurisdiksi nasional
Lanjutan…
9. Island biodiversity
Review implementasi program kerja island biodiversity
10. Global Taxonomy Initiative (GTI)
Elaborasi setiap kegiatan dalam Program Kerja GTI,
Dukungan Pendanaan
11. Scientific and technical cooperation and the CHM
Proposal terkait penguatan kapasitas; kegiatan yang
mendukung target 2010; CHM
12. Communication, education and public awareness
(CEPA)
Review Implementasi PoW, Strategi dari International
Year of Biological Diversity
13. Technology transfer and cooperation
Draft Strategy Implementasi Program Kerja
Lanjutan…
14. Liability and redress (LR)
Review sintesis report tentang kerusakan kehati dan
pendekatan untuk valuasi dan restorasi
15. Cooperation with other conventions and
international organizations and initiatives, and
engagement of stakeholders
Upaya meningkatkan keterlibatan dunia usaha dalam
implementasi CBD
16. Operations of the Convention
Schedule pertemuan dari Konvensi setelah COP 10 dan
implikasi finansialnya
17. Guidance to the financial mechanism
Adopsi kerangka kerja (2010-2014) untuk program
prioritas terkait sumber GEF
Isu-isu Penting yang perlu dicermati
secara detil
 Dampak bio-fuels terhadap keanekaragaman hayati.
Akan dibahas pada agenda Agricultural biodiversity dan
Forest biodiversity
 Access and Benefit-sharing dan Article 8(j)
Status negosiasi International Regime yang seharusnya
diadopsi pada COP-9 , tetapi tidak tercapai.
Isu-isu Penting . . . . . . lanjutan
 Biodiversity dan Climate Change
a. Usulan kegiatan harmonisasi beberapa konvensi
(UNCBD,UNFCC dan UNCCD)
b. Pedoman integrasi dampak perubahan iklim
terhadap keanekaragaman hayati (Agricultural
biodiversity dan Forest Biodiversity)
c. Konservasi dan pemanfaatan kehati pada
peatland dan wetlands
Mekanisme Penyusunan
Posisi DELRI
1. Pembahasan dilakukan dengan diskusi kelompok
2. Dibagi 3 kelompok dengan pembahasan beberapa
isu yang saling berkaitan :
3. Diskusi Ketiga Kelompok (secara paralel)
dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2008 di Hotel
Cemara
4. Diskusi Lanjutan Kelompok III, telah dilaksanakan
pada tanggal 2 April 2008 di KLH
Lanjutan. . .
5. Diskusi Lanjutan Kelompok II, dilaksanakan tgl
4 April 2008 di KLH
6. Lanjutan Diskusi Kel II, dilaksanakan tgl 8 April
2008 di KLH
7. Diskusi Kelompok I, tgl 9 April 2008 di DKP
8. Diskusi lanjutan pada tanggal 10 April 2008 di
Hotel Penin Sula bekerjasama dengan Dephut
9. Diskusi lanjutan Kelompok II, tgl 17 April 2008
di KLH
10.Diskusi melalui FORUM DISKUSI pada web
Balai Kliring Keanekaragaman Hayati
(http://bk.menlh.go.id)
DUKUNGAN PUBLIK
• CBD merupakan isu lintas bidang (sektor,
keilmuwan)
• Implementasinya merupakan tanggungjawab
semua pihak, baik organisasi pemerintah,
organisasi non pemerintah, kalangan
pendidikan, lembaga penelitian dan masyarakat
• Semua pihak terlibat tidak hanya dalam
penyiapan posisi DELRI pada COP, tapi juga
implementasi CBD di Indonesia
Download