KESEIMBANGAN PASAR (MARKET EQUILIBRIUM) Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan Di susun oleh : RATNA INTANNINGRUM 3215076839 Pendidikan Fisika NR 2007 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2011 Keseimbangan Pasar (Market Equilibrium) Keseimbangan ekonomi adalah keadaan dunia di mana kekuatan ekonomi yang seimbang dan tidak adanya pengaruh eksternal, (keseimbangan) nilai dari variabel ekonomi tidak akan berubah. Ini adalah titik di mana kuantitas yang diminta dan kuantitas yang ditawarkan sama. Kesetimbangan pasar, misalnya, mengacu pada suatu kondisi dimana harga pasar yang dibentuk melalui kompetisi seperti bahwa jumlah barang atau jasa yang dicari oleh pembeli adalah sama dengan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan oleh penjual. Pasar suatu macam barang dikatakan berada dalam keseimbangan (equilibrium) apabila jumlah barang yang diminta di pasar tersebut sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Secara matematik dan grafik hal ini ditunjukkan dengan kesamaan Qd = Qs, yakni pada perpotongan kurva permintaan dengan kurva penawaran. Pada posisi keseimbangan pasar ini tercipta harga keseimbangan (equilibrium price) dan jumlah keseimbangan (equilibrium quantity). Keseimbangan Pasar : P Qd = Qs Keterangan: Pe Qs Qd : jumlah permintaan E Qs : jumlah penawaran E : Titik keseimbangan Pe : harga keseimbangan Qe : jumlah keseimbangan Qd 0 Q Qe Gambar 1. Kurva keseimbangan pasar Harga Keseimbangan (equilibrium price) dan jumlah keseimbangan suatu komoditi ditentukan oleh permintaan dan penawaran pasar dari komoditi yang bersangkutan dalam suatu sistem bebas usaha. Harga keseimbangan adalah tingkat harga dimana jumlah suatu komoditi yang ingin dibeli oleh konsumen dalam suatu saat tertentu tepat sebanding atau sama dengan jumlah penawaran yang ingin ditawarkan oleh para produsen. Pada tingkat harga yang lebih tinggi jumlah barang yang diminta akan lebih sedikit daripada jumlah yang ditawarkan. Akibatnya terjadi kelebihan (surplus) yang akan menekan harga ke arah tingkat keseimbangan. Ditingkat harga yang berada dibawah tingkat keseimbangan, jumlah barang yang diminta melebihi jumlah yang ditawarkan. Maka akibat yang ditimbulkan yakni kekurangan (shortage) akan mendorong harga naik menuju tingkat keseimbangan. Jadi harga keseimbangan, sekali dicapai akan cenderung bertahan. Contoh 1 : Mengkombinasikan skedul permintaan dan penawaran di pasar dan menunjukkan tekanan pada harga beras ke tingkat keseimbangan. Harga ($ / kati) 5 4 3 2 1 Jumlah Permintaan (kati / bulan) 3,500 4,500 6,000 8,000 11,000 Jumlah penawaran (kati / bulan) 7,500 7,000 6,000 4,000 4,000 Surplus (+) / Kurang (-) + 4,000 + 2,500 0 -4,000 -10,000 Tekanan pada harga Ke bawah Ke bawah Imbang Ke atas Ke atas Dilihat dari tabel diatas, pada tingkat harga yang tinggi yaitu $ 5 per kati, jumlah yang diminta adalah 3,500 kati/bulan. Jumlah ini lebih sedikit dari penawaran yang ada yaitu sebanyak 7,500 kati sehingga menimbulkan surplus 4,000 kati. Surplus dari beras yang tidak terjual ini menekan harga kebawah menuju tingkat keseimbangan. Pada ekstrim yang berlawanan, tingkat harga $ 1 per kati akan memperbanyak permintaan menjadi 11,000 kati, sedang penawaran 1000 kati dan kekurangan 10,000 kati yang selanjutnya akan mendorong harga naik menuju tingkat keseimbangan. Hanya pada harga $ 3 lah terjadi kesamaan antara permintaan dan penawaran dan tidak ada tekanan-tekanan terhadap harga yang berubah. Contoh 2 : Berdasarkan tabel pada contoh 1 diatas dapat digambarkan menjadi kurva permintaan, penawaran, dan keseimbangan. Kurva permintaan, penawaran, dan keseimbangan digambarkan seperti di bawah ini : P ($) S 5 A H 4 3 Titik keseimbangan 2 1 R G D Q (1000 s) 2 4 6 8 10 12 Gambar memperlihatkan bahwa pada suatu harga tinggi sebesar $ 5, terjadi surplus AH yang akan menekan turunnya harga. Pada saat harga menurun, jumlah yang diminta meningkat dan jumlah penawaran berkurang sampai keseimbangan tercapai lagi. Di pihak lain, pada tingkat harga $ 1 timbullah kekurangan GR yang akan mendorong meningkatnya harga sampai tingkat keseimbangan. Jadi harga keseimbangan adalah $ 3 per kati dan jumlah keseimbangan 6,000 kati beras setiap bulannya. Contoh 3 : Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q, sedangkan penawarannya P = 3 + 0,5Q. Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasar ? Penyelesaian : Permintaan : P = 15 – Q Q = 15 – P Penawaran : P = 3 + 0,5Q Q = -6 + 2P Keseimbangan Pasar : Qd = Qs 15 – P = -6 + 2P 21 = 3P P=7 P Qs 15 7 Q = 15 – P = 15 – 7 = 8 E Jadi, Pe = 7 Qe = 8 3 0 Qd 8 Q 15 Perubahan Permintaan Pasar dan Harga Keseimbangan Kurva permintaan dapat bergeser ke kanan (kenaikan) karena beberapa alasan: 1. 2. 3. 4. 5. Kenaikan harga pengganti atau jatuh pada harga pelengkap Peningkatan pendapatan konsumen Mengubah selera konsumen dan preferensi dalam mendukung produk Penurunan suku bunga Kenaikan umum dalam keyakinan konsumen atau optimisme Pergeseran luar dalam kurva permintaan menyebabkan gerakan (ekspansi) sepanjang kurva penawaran dan kenaikan harga keseimbangan dan kuantitas. Perusahaan di pasar akan menjual lebih banyak pada harga yang lebih tinggi dan karena itu menerima lebih dalam total pendapatan. Perubahan Penawaran Pasar dan Harga Keseimbangan Kurva penawaran mungkin beralih ke arah luar jika ada : 1. Penurunan biaya produksi (misalnya penurunan tenaga kerja atau biaya bahan baku) 2. Sebuah subsidi pemerintah untuk produsen yang mengurangi biaya mereka untuk setiap unit yang disediakan 3. Kondisi iklim yang menyebabkan hasil yang diharapkan lebih tinggi dari komoditas pertanian 4. Penurunan harga pengganti dalam produksi 5. Perbaikan dalam teknologi produksi menuju produktivitas yang lebih tinggi dan efisiensi dalam proses produksi dan biaya yang lebih rendah untuk bisnis 6. Masuknya pemasok baru (perusahaan) ke dalam pasar yang mengarah ke peningkatan pasokan pasar tersedia bagi konsumen Pergeseran luar dari kurva penawaran meningkatkan pasokan yang tersedia di pasar dengan harga masing-masing dan dengan kurva permintaan yang diberikan, ada penurunan harga keseimbangan pasar dari P1 ke P3 dan peningkatan jumlah output dibeli dan dijual dari Q1 ke Q3. Pergeseran pasokan menyebabkan perluasan sepanjang kurva permintaan. Pergeseran kurva penawaran tidak menyebabkan pergeseran dalam kurva permintaan. Sebaliknya, kita bergerak bersama (atas atau bawah) kurva permintaan ke posisi keseimbangan baru. Penurunan pasokan juga mungkin disebabkan oleh keluarnya perusahaan dari sebuah industri mungkin karena mereka tidak membuat cukup tinggi tingkat pengembalian oleh beroperasi di pasar tertentu. Harga keseimbangan dan kuantitas di pasar yang akan berubah bila ada pergeseran di kedua penawaran pasar dan permintaan. Dua contoh ini ditunjukkan dalam diagram berikut: Dalam diagram kiri atas, kita melihat sebuah pergeseran ke dalam pasokan (mungkin disebabkan oleh meningkatnya biaya atau keputusan produsen untuk memotong kembali pada output pada setiap tingkat harga) bersama dengan penurunan (pergeseran batin) dalam permintaan (mungkin hasilnya dari penurunan keyakinan konsumen dan pendapatan). Kedua faktor menyebabkan penurunan dalam jumlah yang diperdagangkan, tapi kenaikan biaya pasukan Facebook harga pasar. Contoh kedua di sebelah kanan menunjukkan kenaikan permintaan dari D1 ke D3 tetapi peningkatan yang lebih besar pasokan dari S1 ke S2. Hasil akhirnya adalah penurunan harga ekuilibrium (dari P1 ke P3) dan peningkatan kuantitas ekuilibrium diperdagangkan di pasar. Bergerak dari satu ekuilibrium pasar ke pasar lain Perubahan harga keseimbangan dan kuantitas tidak terjadi secara instan! Pergeseran pasokan dan permintaan yang digariskan dalam diagram di halaman sebelumnya mencerminkan perubahan dalam kondisi di pasar. Jadi pergeseran luar permintaan (tergantung pada kondisi pasokan) menyebabkan kenaikan harga dalam jangka pendek dan penurunan stok yang tersedia. Harga tinggi kemudian bertindak sebagai insentif bagi pemasok untuk meningkatkan produksi mereka (disebut sebagai perluasan dari pasokan) menyebabkan gerakan Facebook kurva penawaran jangka pendek menuju titik keseimbangan baru. Kita cenderung menggunakan diagram untuk menggambarkan pergerakan harga pasar dan kuantitas - ini dikenal sebagai analisis statik komparatif. . Kenyataan di pasar paling dan industri adalah jauh lebih kompleks. Untuk memulai, banyak perusahaan memiliki pengetahuan sempurna tentang kurva permintaan mereka - mereka tidak tahu persis bagaimana permintaan bereaksi terhadap perubahan harga atau tingkat sebenarnya permintaan pada setiap tingkat harga. Demikian juga, membangun kurva penawaran yang akurat memerlukan informasi yang rinci tentang biaya produksi dan ini mungkin tidak tersedia. Pentingnya elastisitas harga permintaan Elastisitas harga dari permintaan akan mempengaruhi efek dari pergeseran dalam pasokan pada harga keseimbangan dan kuantitas di pasar. Hal ini digambarkan dalam dua diagram berikutnya. Dalam diagram tangan kiri di bawah ini kami telah menarik kurva permintaan sangat elastis. Kita melihat pergeseran luar pasokan - yang menyebabkan kenaikan besar dalam harga keseimbangan dan kuantitas dan hanya perubahan yang relatif kecil dalam harga pasar. Dalam diagram tangan kanan, peningkatan serupa dalam penawaran digambarkan bersama dengan kurva permintaan inelastis. Berikut efek lebih pada hargaAda penurunan tajam dalam harga dan hanya sebuah ekspansi yang relatif kecil dalam kuantitas ekuilibrium. Ada beberapa pengaruh terhadap keseimbangan pasar, yaitu pengaruh pajak-spesifik terhadap keseimbangan pasar dan pengaruh pajak-proporsional terhadap keseimbangan pasar. a. Pengaruh pajak-spesifik terhadap keseimbangan pasar Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang menyebabkan harga jual barang tersebut naik. Sebab setelah dikenakan pajak, produsen akan berusaha mengalihkan (sebagian) beban pajak tersebut kepada konsumen, yaitu dengan jalan menawarkan harga jual yang lebih tinggi. Akibatnya harga keseimbangan yang tercipta di pasar menjadi lebih tinggi daripada harga keseimbangan sebelum pajak, di lain pihak jumlah keseimbangannya menjadi lebih sedikit. Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang yang dijual menyebabkan kurva penawaran bergeser ke atas, dengan penggal yang lebih besar (lebih tinggi) pada sumbu harga. Jika sebelum pajak persamaan penawarannya P = a + bQ, maka sesudah pajak ia akan menjadi P = a + bQ + t = (a + t) + bQ. Dengan kurva penawaran yang lebih tinggi, ceteris paribus, titik keseimbangan pun akan bergeser menjadi lebih tinggi. Contoh 4 : Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q, sedangkan penawarannya P = 3 + 0,5Q. Terhadap barang tersebut dikenakan pajak sebesar 3 per unit. Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan sebelum pajak, dan berapa pula harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan sesudah pajak ? Penyelesaian : Sebelum pajak, Pe = 7 dan Qe = 8 (dilihat dari contoh 3). Sesudah pajak, harga jual yang ditawarkan oleh produsen menjadi lebih tinggi, persamaan penawarannya berubah dan kurvanya bergeser ke atas. Penawaran sebelum pajak : P = 3 + 0,5Q Penawaran sesudah pajak : P = 3 + 0,5Q + 3 P = 6 + 0,5Q Qs = -12 + 2P Sedangkan persamaan permintaannya tetap : P = 15 – Q Qd = 15 – P Keseimbangan pasar : Qd = Qs 15 – P = -12 + 2P 27 = 3P, P = 9 Q = 15 – P = 15 – 9 = 6 Jadi, sesudah pajak : P’e = 9 dan Q’e = 6 P Qs’ 15 9 7 Keterangan : Qs Q’s : sesudah pajak E’ Qs : sebelum pajak E 6 3 0 Qd 6 8 Q 15 Beban pajak yang ditanggung oleh konsumen. Karena produsen mengalihkan sebagian beban pajak tadi kepada konsumen, melalui harga jual yang lebih tinggi, pada akhirnya beban pajak tersebut ditanggung bersama oleh baik produsen maupun konsumen. Besarnya bagian dari beban pajak yang ditanggung oleh konsumen (tk) adalah selisih antara harga keseimbangan sesudah pajak (P’) dan harga keseimbangan sebelum pajak (P). tk = P’e - Pe Dalam contoh 4 diatas, tk = 9 – 7 = 2. Berarti dari setiap unit barang yang dibelinya konsumen menanggung beban (membayar) pajak sebesar 2. Dengan perkataan lain, dari pajak sebesar 3 per unit barang, sebesar 2 (atau 67 %) pada akhirnya menjadi tanggungan konsumen. Beban pajak yang ditanggung oleh produsen. Besarnya bagian dari beban pajak yang ditanggung oleh produsen (tp) adalah selisih antara besarnya pajak per unit barang (t) dan bagian pajak yang menjadi tanggungan konsumen (tk). tp = t - tk Dalam contoh 4 diatas, tp = 3 – 2 = 1. Berarti setiap unit barang yang diproduksi dan dijualnya produsen menanggung beban (membayar) pajak sebesar 1. Dihitung dalam satuan persen, beban pajak yang ditanggung oleh pihak produsen ini hanya sebesar 33 %, lebih sedikit daripada yang ditanggung oleh konsumen. Jadi meskipun pajak tersebut dipungut oleh pemerintah melalui pihak produsen, namun sesungguhnya pihak konsumenlah yang justru lebih berat menanggung bebannya. Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah. Besarnya jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah (T) dapat dihitung dengan mengalikan jumlah barang yang terjual sesudah pengenaan pajak (Q’e) dengan besarnya pajak per unit barang (t). T = Q’e × t Dalam kasus ini, T = 6 × 3 = 18. Penerimaan dari pajak merupakan salah satu sumber pendapatan pemerintah, bahkan merupakan sumber pendapatan utama. Dengan inilah pemerintah menjalankan roda kegiatannya sehari-hari, membangun prasarana publik seperti jalan dan jembatan, membayar cicilan hutang pada negara lain, membiayai pegawai-pegawainya, membangun proyek-proyek sarana publik seperti rumah sakit dan sekolah juga membeli perlengkapan pertahanan. Jadi, pajak yang disetorkan oleh rakyat kepada pemerintah akhirnya kembali ke rakyat lagi, dalam bentuk lain. b. Pengaruh pajak-proporsional terhadap keseimbangan pasar Pajak proporsional ialah pajak yang besarnya ditetapkan berdasarkan persentase tertentu dari harga jual bukan ditetapkan secara spesifik (misalnya 3 rupiah) per unit barang. Meskipun pengaruhnya serupa dengan pengaruh pajak spesifik, menaikkan harga keseimbangan dan mengurangi jumlah keseimbangan, namun analisisnya sedikit berbeda. Jika pengenaan pajak spesifik menyebabkan kurva penawaran bergeser ke atas sejajar dengan kurva penawarn sebelum pajak, dengan kata lain lereng kurvanya tetap, maka pajak proporsional menyebabkan kurva penawaran memiliki lereng yang lebih besar daripada kurva penawaran sebelum pajak. Jika persamaan penawaran semula P = a + bQ (atau Q a 1 P) b b Maka, dengan dikenakannya pajak proporsional sebesar t % dari harga jual, persamaan penawaran yang baru akan menjadi : P = a + bQ + tP P – tP = a + bQ (1 – t)P = a + bQ P a b Q 1 t (1 t ) atau Q a 1 t P b b Keterangan : t : pajak proporsional dalam % Qdx = f(Px, Py) Qdy = g(Py, Px) Keterangan : Qdx : jumlah permintaan akan X Qdy : jumlah permintaan akan Y Px : harga X per unit Py : harga Y per unit Oleh karena permintaan akan masing-masing barang merupakan fungsi dari harga dua macam barang, maka keseimbangan pasar yang tercipta adalah keseimbangan pasar untuk kedua macam barang tersebut. Harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan untuk tiap macam barang dapat dianalisis sekaligus. Contoh 5 : Permintaan akan barang X ditunjukkan oleh persamaan Qdx = 10 – 4Px + 2 Px, sedangkan penawarannya Qsx = -6 + 6Px, sementara itu permintaan akan barang Y ditunjukkan oleh persamaan Qdy = 9 – 3Py + 4Px, sedangkan penawarannya Qsy = -3 + 7 Py. Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasar untuk masing-masing barang tersebut ? Penyelesaian : Keseimbangan pasar barang X : Qdx = Qsx 10 – 4Px + 2Py = -6 + 6Px 10Px – 2Py = 16...........................................................................................................(1) Keseimbangan pasar barang Y : Qdy = Qsy 9 – 3Py + 4Px = -3 + 7Px 4Px – 10Py = -12........................................................................................................(2) Dari (1) dan (2) : 10Px – 2Py = 16 ×1 10Px – 2Py = 16 4Px – 10Py = -12 × 2,5 10Px – 25Py = -30 (-) 23Py = 46 Py = 2 Py = 2 masuk (1) atau (2), diperoleh Px = 2 Selanjutnya Qx dan Qy dapat dihitung dengan memasukkan nilai Px dan Py yang telah diperoleh kedalam persamaan permintaannya atau persamaan penawarannya. Dengan memasukkan Px = 2 dan Py = 2 kedalam persamaan Qdx, atau Px = 2 kedalam persamaan Qsx, diperoleh Qx = 6. Kemudian jadi, Px equilibrium = 2 Py equilibrium = 2 Qx equilibrium = 6 Qy equilibrium = 11 Model analisis “keseimbangan pasar kasus dua macam barang” ini dapat pula diterapkan pada kasus-kasus lebih dari dua macam barang. Studi Kasus Kasus VII : Scrubadub Auto Wash A. Latar Belakang Scrubadub Auto Wash, bertempat di Natick, Massachusetts, membebankan biaya lebih besar dari para pesaing demi mempertahankan pangsa pasar dan profit margin yang lebih tinggi. Dengan delapan lokasi pencucian mobil dan penjualan lebih dari $ 5 juta, Scrubadub adalah rangkaian pencucian mobil terbesar di daerah Boston. B. Input / Masalah Tahun 1992 adalah tahun yang benar-benar membawa malapetaka bagi perekonomian. Bagaimana perusahaaannya bisa terus bertumbuh walaupun terjadi resesi yang lama dan memperburuk keadaan di negaranya. C. Proses Pemecahan Masalah Scrubadub menggabungkan keahlian ilmu membersihkan mobil dengan kepandaian menggunakan seni pemasaran. Perusahaan sebaliknya berubah dari pekerjaan yang biasa saja mencuci mobil orang lain menjadi selingan pelayanan dan menyenangkan. Para karyawan mendefinisikan pengalaman bagi para konsumen, dan perusahaan melacak (para konsumen) perilaku pembelian untuk memperbaiki pelayanan pada konsumen dan memperbesar penjualan. Scrubadub kemudian mendukung pekerjaannya tersebut dengan penyediaan jaminan, memastikan bahwa konsumen puas dengan hasil kerja mereka. Para manajer dan karyawan ScrubaDub berpikir dari sudut pandang konsumen. Staf Scrubadub melihat diluar waktu pelayanan untuk mengantisipasi bagaimana para konsumen akan merasakan pelayanan perusahaan dan peranan jangka panjang dalam komunitas dari jaminan kerja sampai dengan peristiwa amal Hallowen. D. Output / Hasil Konsumen merasa puas dengan pelayanan perusahaan dan perusahaan tersebut terus bertumbuh memasukkan penjualan tahunan yang meningkat sebesar 10 % pada tahuntahun belakangan ini walaupun terjadi resesi yang lama dan memperburuk keadaan. E. Feed Back / Evaluasi Para manajer tidak selalu memulai dari awal dalam menemukan cara untuk memperbaiki pelayanan konsumen dan pemasaran mereka. Selain itu mereka bisa mengambil ide dari industri lain untuk diterapkan pada mereka. Poin terpenting adalah untuk mengangkat keingintahuan dan keinginan yang konstan untuk memperbaiki diantara para karyawan sebuah tujuan yang baik untuk dicapai dalam suatu perusahaan kecil. Perusahaan yang memiliki keseimbangan terbaik dalam pertumbuhan jangka panjang adalah mempertahankan ide-ide baru dalam perusahaannya. Daftar Pustaka Dumairy. 1997. Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta. Longenecker, Justin G. 2001. Kewirausahaan : Manajemen usaha kecil. Jakarta : Salemba 4. Salvatore, Dominick, Ph.D dan Eugene A Diulio, Ph.D. 1991. Teori dan soal-soal prinsipprinsip Ekonomi. Jakarta : Erlangga. http://tutor2u.net/economics/revision-notes/as-markets-equilibrium-price.html