PENGARUH ORGANIZATIONAL JUSTICE TERHADAP

advertisement
PENGARUH ORGANIZATIONAL JUSTICE TERHADAP
ORGANIZATIONAL COMMITMENT YANG DIMEDIASI
OLEH JOB SATISFACTION
PADA KARYAWAN PT SEABREEZ INDONESIA
Lucy Warsindah
Yola Silvicana
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Trisakti
lucy.sonata @yahoo.com
[email protected]
ABSTRACT
This study aimed to analyze the influence of Organizational Justice on Organizational Commitment mediated by Job Satisfaction at PT Seabreez Indonesia. The sampling method is
used census by distributing questionnaires to all permanent employees in PT Seabreez Indonesia totaling 150 employees. Data analysis method used is to use descriptive statistical
analysis and Structural Equation Modeling (SEM). Based on the results of hypothesis testing, it can be concluded that the Organizational Justice on Organizational Commitment has
a β of 0.474 with a p-value 0.015 < 0.05, which means that H1 Organizational Justice supported a positive effect on Organizational Commitment. While the test results as a mediator
of Job Satisfaction on Organizational Commitment to Organizational Justice has a value
of β of 0.496 with a p-value of 0.000 < 0.05, the H2 is also supported, which means may
mediate the effect of Job Satisfaction on Organizational Justice to Organizational Commitment. It can be concluded that the mediation of a test that shows a direct comparison of the
effect of the β value of 0.474 while the indirect effect to the β value of 0.496, which means a
greater influence on Organizational Justice to Organizational Commitment, Job Satisfaction
through instead of Organizational Justice on Organizational Commitment.
Keywords: organizational justice, job satisfaction, organizational commitment
PENDAHULUAN
Industri pariwisata merupakan sektor yang perlu dapat perhatian khusus dari
pemerintah baik pemerintah pusat ataupun
pemerintah daerah, karena pariwisata dapat menjadi sektor unggulan Indonesia dan
pariwisata merupakan salah satu sektor
yang menjadi sumber devisa negara (www.
parekraf.go.id). Dalam data kementrian pariwisata, devisa yang dihasilkan dari sektor
pariwisata tahun 2014 sebesar 10,690.0
juta US$. Hal tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun – tahun
sebelumnya. Untuk itu, pemerintah perlu
mengembangkan dan mengoptimalkan po-
tensi pariwisata yang ada di Indonesia, sehingga dapat memberikan sumbangan lebih
terhadap devisa Negara. Perusahaan yang
menjadi sumber devisa negara di Indonesia khususnya daerah Jakarta Utara adalah
PT. Seabreez Indonesia salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pengelolaan
resor (penginapan) dan kuliner (restoran)
yang termasuk dalam sektor pariwisata.
Sehingga diharapkan PT. Seabreez Indonesia mampu meningkatkan Organizational
Commitment yang merupakan faktor penting untuk meningkatkan kinerja organisasi.
Dengan Organizational Commitment dapat
meningkatkan motivasi karyawan dan Organizational Citizenship Behavior (Mathieu
JURNAL MANAJEMEN BISNIS - KOMPETENSI, VOL. 11, NO. 1, JANUARI - JUNI 2016 | 43
dan Zajac, 1990). Oleh karena itu apabila
Organizational Commitment tidak ditingkatkan, maka hal tersebut akan mengakibatkan karyawan tidak akan termotivasi untuk
bekerja dan karyawan cenderung tidak berkorban untuk organisasi serta tidak memiliki loyalitas terhadap organisasi,yang mengakibatkan kinerja karyawan menurun (Kou
et al., 2010). Meyer dan Allen (1991) membagi Organizational Commitment kedalam
tiga dimensi, yaitu: Affective commitment,
Continuance Commitment, Normative Commitment. Affective Commitment berkaitan
dengan aspek emosional dari individu,
Continuance Commitment menunjukan
adanya kerugian yang nyata jika berhenti
dari pekerjaan, sedangkan Normative Commitment menggambarkan kewajiban untuk
tetap bekerja. Penelitian Ibrahim dan Perez
(2014) terhadap karyawan perusahaan jasa
di Uni Arab Emirates, Organizaztional Commitment timbul dari adanya Organizational
Justice dan Job Satisfaction. Sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh Demirel dan
Yucel (2013) menyatakan bahwa karyawan
pada dua perusahaan industri manufaktur
di Turki juga menunjukan adanya Organizational Justice dapat meningkatkan Organizational Commitment.
Organizational Justice berkaitan dengan bagaimana karyawan diperlakukan secara adil di tempat kerja dan berpengaruh
terhadap aspek – aspek organisasi lainnya
seperti sikap kerja, Job Satisfaction, hasil
dari pekerjaan dan juga persepsi karyawan
terhadap supervisornya (Kovacevic et al.,
2013). Apabila karyawan diperlakukan secara adil oleh perusahaan seperti dalam hal
pemenuhan hak karyawan dan mendengarkan karyawan dalam pengambilan keputusan maka akan menimbulkan persepsi
positif dari karyawan terhadap perusahaan
(Davoudi dan Fartash, 2013). Organizational Justice terbagi kedalam tiga dimensi yaitu: distributive justice, procedural justice dan
interactional justice (Carash dan Spector,
2001). Distributive justice merupakan keadilan yang berhubungan dengan hasil dari sebuah keputusan dan distribusi dari sumber
daya (Ardakani, 2012), Procedural justice
merupakan keadilan dari proses yang men-
44 |
garah hasil sedangkan Interactional justice
berkaitan interaksi antara atasan dan bawahan dan sesama karyawan dalam perusahaan (Carash dan Spector, 2001).
Menurut Wright dan Bonett (2007)
karyawan yang memiliki tingkat Job Satisfaction tinggi cenderung akan bertahan
dengan organisasi. Untuk dapat menciptakan Job Satisfaction harus diperhatikan faktor – faktor yang membuat karyawan puas,
yaitu: nature of work, present pay, supervision, opportunities for promotion, co-worker
(Rast dan Tourani, 2012). Job Satisfaction
akan membuat karyawan merasa senang
dalam bekerja sehingga karyawan bisa lebih loyal terhadap perusahaan (Davoudi dan
Fartash, 2013). Menurut penelitian Crow et
al. (2012) Job Satisfaction dapat sebagai
mediasi hubungan antara Organizational
Justice terhadap Organizational Commitment. Hal tersebut sama seperti penelitian
yang dilakukan oleh Ibrahim dan Perez
(2014) di perusahaan jasa United Arab
Emirates yang menyatakan bahwa pengaruh Organizational Justice terhadap Organizational Commitment dapat dimediasi
oleh Job Satisfaction.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Organizational Justice
terhadap Organizational Commitment yang
dimediasi oleh Job Satisfaction.
TINJAUAN LITERATUR
Organizational Justice
Alvi dan Abbasi (2012) Organizational
Justice merupakan persepsi dari karyawan
mengenai perlakuan yang adil yang diterima dari perusahaan dan reaksi perilaku
dari karyawan terhadap persepsi tersebut.
Organizational Justice berkaitan dengan
bagaimana karyawan diperlakukan dengan
adil dan pengaruhnya terhadap aspek-aspek organisasional lainnya seperti sikap kerja, kepuasan kerja hasil dari pekerjaan dan
juga persepsi karyawan terhadap supervisornya (Kovacevic et al., 2013). Sementara
itu menurut Al-Zubi (2011) Organizational
Justice merupakan bagaimana karyawan
menentukan apakah karyawan telah diper-
PENGARUH ORGANIZATIONAL JUSTICE... (Warsindah dan Silvicana)
lakukan dengan adil dalam pekerjaanya dan
bagaimana hal tersebut mempengaruhi halhal yang berkaitan dengan pekerjaan lainnya. Menurut Kumar (2014) Organizational
Justice merupakan tingkatan dimana karyawan merasakan bahwa organisasi menghargai kontribusi karyawan dan perduli akan
kesejahteraan dari karyawan serta dapat
memenuhi kebutuhan sosial emosional dari
kayawan.
Menurut Al-Zubi (2011) terdapat tiga
dimensi dari Organizational Justice yang
terdiri dari :1) Distributive Justice, 2) Procedural Justice, 3) Interactional Justice. Menurut Sarakesh et al., (2012) konsekuensi
dari Organizational Justice adalah :1) Job
satisfaction, 2) Organizational Commitment.
Job Satisfaction
Alniacik (2013) Job Satisfaction adalah sebuah kondisi emosional positif yang
dihasilkan dari penilaian seorang karyawan
terhadap pekerjaanya atau pengalamannya dalam bekerja. Sementara itu menurut
Imam et al., (2013) Job Satisfaction merupakan respon dari karyawan terhadap pengalaman kerjanya dan juga kondisi emosional dari karyawan terhadap pekerjaan.
Sedangkan menurut (Altinoz et al., 2012)
Job Satisfaction juga dapat diartikan sebagai suasana hati yang positif yang dihasilkan dari evaluasi terhadap pekerjaan dan
pengalaman kerja dari seorang karyawan.
Menurut Robbins dan Judge (2013), Job
Satisfaction merupakan sikap umum terhadap pekerjaan seseorang yang menunjukkan perbedaan antara jumlah penghargaan
yang diterima karyawan dan jumlah yang
karyawan yakini harusnya sesuai dengan
yang diterima. Dari beberapa penjelasan
diatas maka dapat disimpulkan bahwa Job
Satisfaction adalah kondisi yang bersifat
emosional baik positif maupun negatif yang
merupakan hasil evaluasi dari pekerjaan
atau pengalaman kerjanya.
Menurut Funmilola et al., (2013) Job
Satisfaction memiliki beberapa faktor yaitu
terdiri dari: 1) Pay, 2) Promotion, 3) Supervision, 4) Work it self, 5) Work Condition.
Konsekuensi dari Job Satisfaction merupakan faktor yang perlu diperhatikan
oleh perusahaan diantaranya adalah: 1) Keinginan Karyawan Untuk Keluar (Alniaciket
al., 2013), 2) Organizational Commitment
(Imam et al., 2013), 3) Organizational Citizenship Behaviour (Funmilola et al., 2013).
Organizational Commitment
Organizational Commitment merupakan kekuatan relatif dari identifikasi individu
dengan perusahaan dan keterlibatan karyawan dengan sebuah perusahaan (Rai et
al., 2013). Menurut Alniacik (2012) Organizational Commitment merupakan sikap dari
seorang individu karyawan terhadap perusahaan yang terdiri dari kepercayaan yang
kuat dalam penerimaan sasaran dan nilai
perusahaan, kemauan untuk melakukan
upaya yang keras untuk perusahaan dan
kemauan yang kuat untuk mempertahankan
hubungan dengan perusahaan. Sementara
itu menurut Ashar et al., (2013) Organizational Commitment merupakan identifikasi
antara karyawan dengan perusahaan dan
sasaran dari perusahaan dan keinginan untuk tetap menjadi bagian dari perusahaan
tersebut.
Yucel (2012) mengkonsepkan Organizational Commitment dalam tiga pendekatan yang berbeda yaitu affective commitment, continuance commitment, dan
normative commitment : 1) Affective Commitment (Komitmen Afektif), 2) Continuance
Commitment (Komitmen Berkelanjutan), 3)
Normative Commitment (Komitmen Normatif).
Menurut Yucel (2012) konsekuensi
dari Organizational Commitment yaitu yang
pertama apabila karyawan memiliki komitmen mempunyai kemungkinan lebih kecil
untuk mengundurkan diri karena komitmen
mendorong karyawan untuk tetap mencintai
pekerjaannya dan merasa senang apabila
karyawan tetap bekerja di tempat kerjanya.
Ditambahkan menurut (Memari et al., 2013)
komitmen karyawan yang baik akan dapat
mendorong kinerja yang lebih baik dari karyawan dan menurut Demirel dan Goc
(2013) komitmen dari karyawan yang baik
JURNAL MANAJEMEN BISNIS - KOMPETENSI, VOL. 11, NO. 1, JANUARI - JUNI 2016 | 45
dapat mendorong prilaku berbagi pengetahuan diantara para karyawan.
menunjukan bahwa persepsi Organizational
Justice yang baik akan dapat mendorong
terciptanya Job Satisfaction dari karyawan
dimana karyawan akan merasa lebih puas
ketika diperlakukan dengan lebih adil dalam
pekerjaanya oleh perusahaan. Lumley
(2011) menyatakan bahwa Job Satisfaction
mempengaruhi sikap dari para karyawan
terhadap pekerjaanya dimana Job Satisfaction ini dapat terjadi akibat kesesuaian
antara individu dengan organisasi (Ivancevich et al., 2007: 86). Menurut Crow et al.,
(2012) mengemukakan bahwa Organizational Commitment dapat dipengaruhi secara langsung oleh Organizational Justice
melalui Job Satisfaction.
Berdasarkan keterangan dan penjelasan penelitian-penelitian sebelumnya, maka
dapat dibuat kerangka konseptual sebagai
berikut:
Rerangka Konseptual
Peningkatan devisa pariwisata di Indonesia khususnya di Jakarta Utara mengharuskan perusahaan yang bergerak di industry pariwisata meningkatkan kinerjanya
sehingga dapat memberikan sumbangan
lebih terhadap devisa Negara. Kinerja perusahaan merupakan dampak dari tingginya Organizational Commitment, mempertahankan Organizational Commitment
dari karyawan dapat dilakukan dengan
cara memperlakukan karyawan secara adil
ditempat kerja. Pengaruh Organizational
Justice dapat lebih meningkatkan Organizational Commitment jika melalui penerapan
Job Satisfaction.
Hasil penelitian dari Zubi (2011) telah
H1
Organizational
Justice
Organizational
Commitment
Job Satisfaction
H2
Gambar 1. Rerangka Konseptual
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Menurut Bakhsi et al., (2009) karyawan yang merasa bahwa mereka diperlakukan dengan adil oleh perusahaan cenderung mengembangkan hubungan yang
kuat dengan perusahaan. Jika persepsi
dari keadilan dari karyawan terhadap perusahaan tinggi, karyawan akan cenderung memiliki Organizational Commitment
46 |
yang lebih baik terhadap perusahaan (Leow
dan Kong. 2009). Berdasarkan hal tersebut
maka dapat dihipotesiskan bahwa:
H1 : Organizational Justice berpengaruh
positif terhadap Organizational Commitment
Hasil penelitian dari Al- Zubi (2010)
telah menunjukan bahwa persepsi keadi-
PENGARUH ORGANIZATIONAL JUSTICE... (Warsindah dan Silvicana)
lan yang baik akan dapat mendorong teciptanya Job Satisfaction dari karyawan
dimana karyawan akan merasa lebih puas
ketika diperlakukan dengan lebih adil dalam
pekerjaanya oleh perusahaan. Menurut
Lumley (2011) Job Satisfaction mempengaruhi sikap dari para karyawan terhadap
pekerjaanya dimana kepuasan kerja ini dapat terjadi akibat kesesuaian antara individu
dengan organisasi (Ivancevich et al., 2007:
86). Menurut Crow et al., (2012) mengemukakan bahwa Organizational Commitment
dapat dipengaruhi secara langsung oleh
Organizational Justice melalui Job Satisfaction. Berdasarkan hal tersebut maka dapat
dihipotesiskan bahwa:
H2 : Job Satisfaction dapat memediasi
pengaruh Organizational Justice
terhadap Organizational Commitment
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini mengaju pada pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Ibrahim dan Perez (2014) yang berjudul
“Effect of Organizational Justice, Employee Satisfaction, and Gender on Employees’ Commitment: Evidence from the UAE
dan penelitian yang dilakukan Crow et al.,
(2012) yang berjudul “Organizational Justice and Organizational Commitment among
South Korean Police officers. An investigation of Job satisfaction as a mediator”. Rancangan pada penelitian ini menggunakan
pengujian hipotesis (Testing Hypothesis).
Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah sensus karena
menggunakan jumlah dari seluruh populasi
responden karyawan di PT. Seabreez Indonesia yang berjumlah 150 karyawan.
Penelitian ini juga menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu suatu metode
penelitian yang memberikan gambaran dan
menjelaskan secara sistematik mengenai
apa yang terjadi dalam perusahaan dalam
suatu waktu dapat berubah sesuai dengan
keadaan dan kemudian menganalisis berdasarkan teori yang ada.
Variabel dan Pengukuran
Terdapat tiga jenis variabel dalam
penelitian ini yaitu Organizational Justice
(Independen variabel), Organizational Commitment (Dependen Variabel) dan Job Satisfaction (Intervening/mediator variabel).
Semua variabel dalam penelitian ini di ukur
menggunakan skala interval. Adapun item –
item dari masing – masing variabel diadopsi
dari:
1. Organizational Justice diukur dengan
menggunakan 20 pernyataan yang diadaptasi dari Al-Zubi (2010) .
2. Organizational Commitment, diukur
dengan menggunakan 24 item pernyataan yang diadaptasi dari Allen dan Mayer (1990).
3. Job Satisfaction, diukur dengan menggunakan 5 item pernyataan yang diadopsi dari penelitian Rast dan Taurani
(2012)
Uji Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan cara uji validitas dan realibilitas. Pengujian validitas
dalam kuesioner bertujuan untuk mengetahui apakah item pernyataan benar-benar
mengukur konsep-konsep yang dimaksud
dalam penelitian ini dengan tepat (valid) untuk mengukur variabel yang diteliti. Pengujian validitas dilakukan dengan Content validity dan Construct validity. Alat analisis yang
digunakan dalam uji validitas ini adalah
analisis faktor dengan melihat factor loading dalam structural equation model (SEM)
dengan menggunakan software AMOS 6.
Dari hasil pengujian validitas terhadap seluruh item pernyataan dari masing-masing
variabel penelitian menunjukkan bahwa
seluruh item pernyataan pada variabel Organizational Justice,Organizational Commitment, dan Job Satisfaction memiliki nilai
factor loading > 0,5 Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa seluruh indikator yang
digunakan untuk mengukur variabel Organizational Commitment adalah valid. Sedangkan kriteria pengujian reliabilitas dilakukan
dengan melihat Coeficien Conbarch’s Alpha
yang bertujuan untuk menunjukkan sejauh
mana suatu hasil pengukuran diulangi dua
kali atau lebih. Metode pengujian reliabilitas
JURNAL MANAJEMEN BISNIS - KOMPETENSI, VOL. 11, NO. 1, JANUARI - JUNI 2016 | 47
menggunakan Cronbach’s Alpha yang diolah dengan menggunakan software SPSS
21. Cronbach’s Alpha yang cukup dapat diterima (acceptable/reliable) adalah minimum
0,60. Hasil dari uji reabilitas, dapat diketahui
bahwa seluruh variabel memiliki nilai cronbach alpha lebih dari 0,6 sehingga dapat
dikatakan bahwa seluruh variabel indikator
yang digunakan untuk mengukur variabel
dalam penelitian ini adalah reliabel. Sebelum melakukan Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode analisis
Structural Equation Modelling (SEM). SEM
digunakan untuk menguji satu variabel terikat dalam sejumlah hubungan ganda.
Sebelum menguj hipotesis yang diajukan, terlebih dahulu dilakukan analisis
full structural equation model sebagai goodness-of-fit model. Untuk dapat mengetahui
apakah model yang dibangun fit, maka dilakukan Uji kesesuaian model (goodnessof-fit model),dengan melihat beberapa kriteria pengukuran (Hair et al.,2010).
Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan di PT. Seabreez Indonesia yang berjumlah 150 karyawan. Jika
dilihat dari jenis kelamin diketahui mayoritas responden adalah pria yang terdiri dari
85 orang (56,67%) sementara responden
wanita terdiri dari 65 orang (43,33%). Mayoritas responden yang berusia 25 - 31,9
tahun sebanyak 55 orang (36,7%) dari total keseluruhan responden, sedangkan jika
dilihat dari masa kerja responden mayoritas
antara 1 – 5,9 tahun sebanyak 68(45,3%),
jika dilihat dari pendidikan terakhir yang dimiliki oleh responden yang banyak berpendidikan SMA sebanyak 124 (82,7%) dan
sebagian besar dari responden mempunyai
jabatan hanya sebagai staff yaitu sebesar
110 responden (73,3%) dari total seluruh
responden.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1
Hasil Pengujian Hipotesis 1
Hipotesis 1
H1 : Organizational Justice
memiliki pengaruh terhadap
Organizational Commitment
Sumber: Pengolahan data, 2015
Dari hasil pengujian hipotesis dapat
diketahui bahwa nilai signifikan (p- value)
untuk pengujian pengaruh dari Organizational Justice terhadap Organizational Commitment adalah sebesar 0,015 < 0,05 maka
Ha diterima dan Ho ditolak, dengan nilai beta
sebesar 0,474 yang artinya adalah terdapat
Estimate(β)
0,474
P-Value
0,015
Keputusan
Ha1 Didukung
pengaruh yang positif dari Organizational
Justice terhadap Organizational Commitment. Hal ini menunjukan bahwa semakin
tinggi Organizational Justice yang dilakukan
perusahaan terhadap karyawan maka akan
semakin tinggi pula Organizational Commitment karyawan terhadap organisasi.
Tabel 2
Hasil Pengujian Hipotesis 2
Jalur
Direct Effect
Organizational Justice
terhadap Organizational
Commitment
48 |
Koefisien (β)
0,474
P-value
0,000
PENGARUH ORGANIZATIONAL JUSTICE... (Warsindah dan Silvicana)
Nilai Pengaruh
0,474
Indirect Effect
0,810 X 0,613
0,000
0,496
Organizational Justice terhadap
Job Satisfaction X Job
Satisfaction terhadap
Organizational Commitment
Sumber: Pengolahan data, 2015.
Hasil pengujian menunjukan pengaruh langsung dari Organizational Justice
terhadap Organizational Commitment adalah sebesar 0,474 sementara dari hasil β
(Beta) Organizational Justice terhadap Organizational Commitment melalui Job Satisfaction diperoleh sebesar 0,496 artinya
lebih besar pengaruh Organizationnal Justice terhadap Organizational Commitment
melalui Job Satisfaction daripada Organizational Justice ke Organizational Commitment. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa hipotesis kedua dalam penelitian ini
dapat didukung.
HASIL
1. Hasil dari analisa untuk variabel Organizational Justice diketahui bahwa perusahaan ini telah menerapkan keadilan
yang baik terhadap para karyawanya
Dari statistik deskriptif Organizational
Justice nilai sebesar 3,4520 menunjukan bahwa perusahaan masih belum
memberikan keadilan dirasakan tinggi
oleh para karyawanya. Jika dibandingkan dengan nilai rata-rata dari penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Al –
Zubi (2010) sebesar 3.70, dimana nilai
rata-rata untuk penelitian sebelumnya
lebih tinggi dari nilai rata-rata penelitian
ini dimana hal ini menunjukan bahwa
Organizational Justice yang diberikan
perusahaan terhadap karyawan masih
lebih rendah jika dibandingkan dengan
obyek lain yang digunakan oleh penelitian sebelumnya yaitu sebesar 3,4520.
Sesuai dengan pendapat dari Al-Zubi
(2010) bahwa Organizational Justice
terdiri dari Distributive Justice, Procedural Justice, Interactional Justice dan
perusahaan ini belum memberikan
ketiga dimensi dari Organizational Justice tersebut dengan baik terhadap para
karyawanya yang dapat dilihat dari nilai
rata-rata untuk masing-masing dimensi
dari Organizational Justice. Dari hasil
statistik deskriptif diketahui pula bahwa
Organizational Justice yang cukup baik
adalah keadilan yang bersifat interactional justice sementara keadilan yang
paling rendah adalah Distributive Justice.
2. Dari nilai rata-rata untuk Job Satisfaction
diketahui bahwa secara keseluruhan
karyawan di perusahaan ini telah memiliki Job Satisfaction yang masih cukup
baik yang dapat dilihat dari nilai rata-rata
sebesar 3,523 . jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rast dan Tourani (2012), Nilai
rata-rata pada penelitian sebelumnya
adalah sebesar 3.23 sedangkan nilai
rata – rata dari hasil penelitian ini adalah
sebesar 3,523 yang menunjukkan nilai
rata – rata pada penelitian ini lebih besar
dibandingkan dengan nilai rata – rata
hasil penelitian peneliti sebelumnya. Hal
ini menunjukan bahwa walaupun Job
Satisfaction dari karyawan diperusahan
ini masih belum terlalu tinggi, namun
masih lebih tinggi dari tingkat Job Satisfaction dari para karyawan yang digunakan sebagai responden dalam penelitian sebelumnya. Menurut Funmilola et
al., (2013) mengemukakan bahwa terdapat lima faktor yang mempengaruhi
Job Satisfaction yaitu atasan, promosi,
karakteristik pekerjaan, upah dan rekan
kerja. Dari dimensi tersebut dimensi
atasan, promosi, karakteristik kerja dan
rekan kerja masih belum terlalu baik di
perusahaan ini. Dari penjelasan diatas
JURNAL MANAJEMEN BISNIS - KOMPETENSI, VOL. 11, NO. 1, JANUARI - JUNI 2016 | 49
dapat diketahui bahwa dari dimensi Job
Satisfaction, Job Satisfaction dari karyawan yang tertinggi berupa Job Satisfaction yang berkaitan dengan rekan
kerja . Sementara itu untuk dimensi gaji
menunjukan kepuasan terhadap upah
yang diberikan kepada karyawan di perusahaan ini masih belum terlalu tinggi.
3. Nilai rata-rata untuk statistik deskriptif
dari variabel Organizational Commitment sebesar 3,4033 dimana hal ini
menunjukan karyawan dalam perusahaan yang menjadi obyek dalam penelitian ini memiliki Organizational Commitment yang belum terlalu tinggi terhadap
perusahaan . Jika dibandingkan dengan
nilai rata- rata pada penelitian sebelumnya adalah sebesar 4.38 menunjukan bahwa Organizational Commitment dari karyawan diperusahaan yang
menjadi obyek penelitian lebih rendah
dibandingkan karyawan yang menjadi
obyek pada penelitian sebelumnya.
Dari penjelasan di atas menunjukan
bahwa karyawan diperusahan ini masih
memiliki Organizational Commitment
yang cukup baik terhadap perusahaan.
Menurut Robbins dan Judge 2008:101)
Organizational Commitment
dibagi
menjadi tiga dimesi, yaitu: Affective
Commitment, Continuance Commitment
dan Normantive Commitment. Ketiga
hal ini lebih tepat dinyatakan sebagai
komponen atau dimensi dari Organizational Commitment, dari pada jenis-jenis
Organizational Commitment. Ketiga
dimensi dari Organizational Commitment tersebut masih belum begitu baik
dimiliki oleh para karyawan dalam perusahaan ini namun demikian dari hasil
analisa diketahui bahwa Organizational
Commitment tertinggi yang dimiliki karyawan adalah Affective Commitment
dan komitmen terendah adalah Normative Commitment.
4. Hasil dari pengujian hipotesa pertama
menunjukan bahwa terdapat pengaruh
yang positif dari Organizational Justice
terhadap Organizational Commitment
sebesar 0,015 < 0,05 maka Ha diterima
dan Ho ditolak, dengan nilai β sebesar
50 |
0,474. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi Organizational Justice yang
dilakukan perusahaan terhadap karyawan maka akan semakin tinggi pula
Organizational Commitment karyawan
terhadap organisasi. Hal ini mendukung
hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Imam et al (2013) bahwa Organizational Justice berpengaruh pada
Organizational Commitment karyawan
pada organisasi.
5. Hipotesa kedua menguji Job Satisfaction sebagai mediator dari Organizational Justice terhadap Organizational
Commitment dari hasil analisa dapat
diketahui bahwa Job Satisfaction terbukti dapat menjadi mediasi dari Organizational Justice terhadap Organizational
Commitment. Hasil dari penelitian ini
sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh penelitian
yang dilakukan Crow et al., (2012)
bahwa Organizational Justice berpengaruh terhadap Organizational Commitment melalui Job Satisfaction.
SIMPULAN DAN SARAN
1. Dari hasil statistik deskriptif untuk variabel Organizational Justice diketahui
bahwa total nilai rata-rata untuk variabel Organizational Justice adalah
sebesar 3,4520. Angka ini menunjukan
bahwa karyawan PT. Seabreez Indonesia cukup setuju dengan Organizational
Justice yang diterapkan PT. Seabreez
Indonesia terhadap para karyawanya.
2. Dari hasil statistik deskriptif untuk variabel Job Satisfaction menunjukan total
nilai sebesar 3,5253. Nilai ini menunjukan bahwa para karyawan PT. Seabreez
Indonesia sudah memiliki Job Satisfaction terhadap pekerjaanya di perusahaan ini.
3. Dari hasil statistik deskriptif untuk variabel Organizational Commitment adalah
3,4033 dimana nilai ini menunjukan bahwa karyawan PT. Seabreez Indonesia
sudah cukup memiliki Organizational
Commitment.
PENGARUH ORGANIZATIONAL JUSTICE... (Warsindah dan Silvicana)
4. Hasil dari pengujian pengaruh dari Organizational Justice terhadap Organizational Commitment menunjukan terdapat pengaruh positif dan signifikan dari
Organizational Justice terhadap Organizational Commitment. Hal ini menunjukan bahwa Organizational Justice
merupakan faktor yang memiliki pengaruh positif terhadap Organizational
Commitment dimana hal ini menunjukan
bahwa pengaruh dari Organizational
Justice berbanding lurus dengan Organizational Commitment dari karyawan
dimana Organizational Justice yang rendah akan dapat mengurangi atau menyebabkan rendahnya Organizational
Commitment dari karyawan sementara
jika terjadi peningkatan terhadap Organizational Justice maka Organizational
Commitment akan semakin meningkat.
5. Hasil pengujian pengaruh mediasi dari
Organizational Justice terhadap Organizational Commitment menunjukan Job
Satisfaction dapat memediasi pengaruh
dari Organizational Commitment terhadap Organizational Justice.
Implikasi Manajerial
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi sumber informasi dan diterapkan
oleh PT. Seabreez Indonesia. Implikasi
manajerial dalam penelitian ini adalah:
1.Dalam upaya meningkatkan Organizational Justice adalah sebaiknya PT.
Seabreez Indonesia meningkatkan
upah yang adil terhadap karyawan yang
sesuai diharapkan oleh karyawan, sehingga dengan adanya kenaikan upah
tersebut dapat meningkatkan Organizational Justice pada PT. Seabreez Indonesia.
2. Dalam upaya meningkatkan Job Satisfaction sebaiknya PT. Seabreez Indonesia lebih adil dalam memberikan gaji
disesuaikan dengan pekerjaanya, sehingga dengan penyesuaian gaji yang
diberikan PT. Seabreez Indonesia diharapkan dapat memotivasi kerja karyawan.
3.Dalam upaya meningkatkan Organizational Commitment, sebaiknya PT.
Seabreez Indonesia perlu meningkatkan Job Satisfaction dan memberikan
Organizational Justice yang baik sehingga karyawan
Sulit untuk meninggalkan perusahaan. Kemudian cara lain dalam meningkatkan Organizational Commitment adalah
PT. Seabreez Indonesia perlu mempertimbangkan peningkatan pemberian tunjangan
atau dana pensiun kepada para karyawan
agar karyawan merasa rugi jika meninggalkan perusahaan.
Keterbatasan Penelitian
1. Obyek dalam penelitian ini hanya berfokus pada satu perusahaan yaitu PT.
Seabreez yang bergerak dibidang industri pariwisata. Sehingga hasil dari
penelitian ini masih sulit untuk digeneralisasi di perusahaan lain atau industri
lainnya.
2. Penelitian hanya meneliti tentang Organization Justice, Organization Commitment dan Job Satisfaction secara
keseluruhan.
3. Penelitian ini tidak meneliti variabel yang
dapat menjadi konsekuensi dari Organizational Commitment
Saran Untuk Penelitian Selanjutnya
1. Penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk melakukan penelitian serupa pada obyek lainnya seperti
pada perusahaan lainnya dan juga pada
industri lainnya seperti misalkan pada
industri perbankan atau juga industri
penerbangan untuk dapat lebih memperkuat generalisasi dari hasil penelitian
ini.
2. Penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk melakukan pengujian
dari masing-masing dimensi Organizational Justice yang terdiri dari keadilan
distribusional, interaksional dan prosedural terhadap variabel Organizational
Commitment yang dimediasi oleh Job
Satisfaction.
3. Penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk menyertakan variabel
yang merupakan konsekuensi dari Or-
JURNAL MANAJEMEN BISNIS - KOMPETENSI, VOL. 11, NO. 1, JANUARI - JUNI 2016 | 51
ganizational Commitment untuk disertakan kedalam model penelitian seperti
Organizational Citizenship Behaviour
dan juga turnover intention (Uludag et
al.,2011).
DAFTAR RUJUKAN
AbdulKhaliq Alvi and Abdus Sattar Abbasi (2012), “Impact of Organizational
Justice on Employee Engagement in
Banking Sector of Pakistan”, MiddleEast Journal of Scientific Research,
pp: 643-649, Vol: 12, Issue: 5, Standard: 1990-9233, Impact Factor: ISI Indexed Abstract (External URL)
Ahmadi, S.A.A.,Ahmadi.,F.,Zohrabi, Mina
(2012)., The effect of the leadership
style on the organizational commitment
given the staff personality traits. Interdisclipinary Journal of Contemporary
research in business Vol 4,No1 May.
Allen, N.J. & Meyer, J.P. 1990. The Measurement and Antecedents of Affective,
Continuance & Normative Commitment to the Organization. Journal of
Occupational Psychology, 63, 1-18
Alniacik, Umit (2010). The Effect Of The Personality Traits Of Political PartyLeaders On Voter Preferences. http://www.
catholicdemocrats.org (diakses 28 Maret 2014).
Altinoz, M., Cakiroglu, D.& Cop, S., (2012), “
the effect of satisfaction of the talented
employees on organizational commitment: A field research”, procedia-social
and behavioral sciences, 58, pp322330
Alvi, A. K., & Abbasi, A. S. (2012). Impact of
organizational justice on employee engagement in Banking sector of Pakistan. Middle-East Journal of Scientific
Research.vol.12(5)., 643-649.
Al-Zu’bi, H. A. (2010). A study of relationship
between organizational justice and
job satisfaction. International Journal
of Business and Management, 5(12),
102-109.
52 |
Ardakani, F.E., Niafar, N. Evaluation of
change in the mandibular angular cortex using panoramic images. J Contemp Dent Pract 2004, vol 5, No. 3
Diakses dari : http//www.thejcdp.com/
issued019/ardakani.pdf
Asep Hermawan ,(2013) Metode Penelitian
Bisnis, Penerbit FE Universitas Trisakti.
Ashar M., Ghafoor, M. M. E. Munir, and Hafeez,(2013) The impact ofperceptions
of training on employee commitment
and turnover intention: Evidence from
Pakistan,‖ International Journal of Human Resource Studies, vol. 3, no. 1,
pp. 74-88, 2013
Bakhshi, A., Kumar, K., & Rani, E. (2009).
Organizational justice perceptions as
predictor of job satisfaction and organization commitment. International
Journal of Business and Management, 4(9), 145-154.
Baron, R. M., & Kenny, D. A. (1986). The
moderator-mediator variable distinction in social psychological research:
Conceptual, strategic, and statistical
considerations. Journal of Personality and Social Psychology, 51, 11731182.
Cohen-Carash, Y. & Spector, P.E. 2001.The
Role of Justice in Organizations :A
Meta- Analysis. Journal Of Organizational Behavior and Human Decision
Processes, Vol. 86 No. 2, pp. 278 –
321.
Cropanzano, R., Prehar, C.A. & Chen. P.Y.
(2002). Using social exchange theory
to distinguish procedural from interactional justice. Group and Organization
Management, 27(3) Sept: 324-35.
Crow, Matthew M., Lee, Chang-Bea., and
Jin Joo, Jae. 2012. Organizational justice and organizational commitment
among South Korean Police officers.
An investigation of job satisfaction as
a mediator. Policing: An International
Journal of Police Strategies & Management, 35(2), pp: 402-423.
PENGARUH ORGANIZATIONAL JUSTICE... (Warsindah dan Silvicana)
Davoudi, S. M. M., & Fartash, K. (2013).
Turnover intentions: Iranian employees. SCMS journal of Indian Management, 10(1): 89-99.
Demirel, Y. and K. Goc. 2013. The Impact
of Organizational Commitment on
Knowlegde Sharing. 1st Annual International Interdisciplinary ConferenceAIIC 2013 24-26 April Azores
Portugal: 954-963
Funmilola O, Florence. dkk. 2013. Impact of
Job Satisfaction Dimensions on Job
Performance in a Small and Medium
Enterprise in Ibadan, South Western, Nigeria. Dalam Interdisciplinary
Journal of Contemporary Research in
Business. Vol 4, No 11 (509-521).
Ghosh,Sayani, Swamy DR (2014) A literature Review on Organizational Commitment – A comprehensive summary.
Int Journal of Engineering Research
and Applications Vol 4 issue 12
Gibson,
Ivancevich.,
Donnelly.,
&
Konopaske. (2003). Organizational
behavior structure process. Fourteenth edition McGraw-Hill Higher
Education. 130*.
Goodman, Suki et. al., 2011. An Investigatio
of the Relationship Between Stident’s
Motivation and Academic Performance as Mediated by Effect South
Africa Journal of Psychology, 41(3).
pp. 373-385.
Imam,Aber., Raza Aiman., Shah F.T., Raza,
Hasnain. (2013). Impact of Job satisfaction on Facet of Organizational
Commitment (affective, Continuance
and Normative Commitment): A Study
of Banking Sector Employess Pakistan. World Applied sciences Journal
28 (2): 271-277
Ivancevich, John M, dkk. 2006. Perilaku
dan Manajemen Organisasi. Jakarta:
Erlangga.
Jamal Usman 2013. Analisis pengalaman
kerja, Pelatihan dan Loyalitas terhadap kinerja karyawan Solo Grand
Mall.
Keputusan Menteri Parpostel No KM 34/
HK103/MMPT 1987 tentang Ketentuan Usaha dan Pengelolaan Hotel.
Knight & Kennedy. (2005). Psychological
contract violation: impacts on job satisfaction and organizational commitment among australian senior public
servants. Applied H.R.M. Research,
2005, Volume 10, Number 2, pages
57-72. www.xavier.edu. Diperoleh
tanggal 03 Maret 2009.
Kovacevic I,Zunic,P., Mihailovic,D (2014)
The Concept of Organizational Justice
in the Context of Academic Achievement.Management Journal for Theory
and Practice Management
Greenberg. J. S. (2002). Comprehensive
Stress Management. (7th Ed). United States: Mc Graw Hill Company Inc.
Kreitner, Robert dan Kinicki, Angelo 2003.
Perilaku Organisasi, Terjemahan: Erly
Suandy, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Hair, Joseph, F, Rolph, E, Anderson, Ronald, L, Tatham, and William, C, Black
(2010), “Multivariate Data Analysis”,7
th Edition , Prentice-Hall International,
Inc.
Kuo, Tsung-Hsien, Ho, L.A., Lin, C. and Lai,
K.K. (2009), ‘Employee Empowerment in a Technology Advanced Environment’, Industrial Management and
Data Systems, 110(1): 24-42.
Ibrahim, M. E., Perez, A. O. (2014). Effect
of Organizational Justice, Employee
Satisfaction, and Gender on Employee’s Commitment: Evidence from The
UAE. International Journal of Business and Management, 9(2), 45-59.
Leow, K.H. and K.W. Khong, 2009. Organisational Commitment to organizations
and occupations: commitment: The
study of organisational justice and
Extension and test of a three component leader member exchange (LMX)
among auditors in conceptualization.
JURNAL MANAJEMEN BISNIS - KOMPETENSI, VOL. 11, NO. 1, JANUARI - JUNI 2016 | 53
Journal of Applied Psychology, Malaysia. International Journal of Business and 78(4): 538-551. Information,
4(2): 161-198.
Lumley, E.J, et al. Exploring the Job Satisfaction and Organizational Commitment Of Employees In The Information Technolgy Environment.E.J.
Lumley, et al. Department of Industrial
and Organizational Psychology, University of South Africa.
Mafini, C., & Dlodlo, N. (2014). The linkage between work-related factors,
employee satisfaction and organisational commitment: Insights from public health professionals. SA Journal
of Human Resource Management,
12(1), 616-62doi:dx.doi.org/10.4102/
sajhrm.v12i1.616
Mathieu, J. E. & Zajac, D. M. (1990), A review and Meta Analysis of The Antecedents, Correlates, Consequences
of Organizational Commitment, Psychological Bulletin. Vol. 108.
Memari, N., Mahdieh, O., and Marnani, A.,
B., (2013). The Impact of Organizational Commitment on Employee Job
Performance: A study of Meli Bank.
Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business (IJCRB),
Vol. 5 (5), pp. 164-171
Meyer, John P., D.Ramona Bobocel, Natalie J. Allen, 1991, “Development of
Organizational Commitment during
the First Year of Employmnet : A Longitudinal Study of Pre-and Post-Entry
Influences”, Journal of Management,
Vol.17, No.4 p.717-733.
Moh, O Al Zoubi,2011. The Effect of using
Celebrities in Advertising on the BuyingDecision “Empirical Study on Students in Jarash Private University”,
American Journal of Scientific Research, 2011. Di akses (20/03/2011).
Munhurrun, P. T., Naido, P., & Bhiwajee, S.
D. L. (2010). Measuring service quality: Perceptions of employees. Journal
of Business Research, 4(1), 47-58.
54 |
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta : Salemba Medika.
Rast, S. & Tourani, A. (2012). Evaluation of
employees‟ job satisfaction and role of
gender difference: An empirical study
on Airline industry in Iran. International
Journal of Business and Social Science ,(7), 91- 100.
Riketta, Michael. 2002. Attitudinal organizational commitment and job performance: A meta-analysis. Journal of
Organizational Behavior, Vol. 23, pp.
257-266
Robbins, Stephen P. dan Judge, Timothy A.,
2009. Organizational Behavior. 13th
Edition. Pearson Education, Inc., Upper Saddle River, New Jersey.
Sekaran, Uma. 1992. Research Methods
For Business: A Skill Building Approach, Secon Edition, John Willey &
Sons, Inc. New York.
Sereshkeh,S.K.,Ghaziani F.G., Tayebi SM
(2012). Impact of Organizational Justice perception on Job Satisfaction
and Organizational Commitment: The
Iranian Sport Federation Perspective
Annals of Biological Research, 2012,
3 (8):4229-4238
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta: Bandung.
Usmani, S., & Jamal, S. (2013). Impact of Distributive Justice, Procedural Justice, Interactional Justice,
Temporal Justice, Spatial Justice on
Job Satisfaction of Banking Employees.
Integrative Business & conomics, 2(1). Retrieved from http://sibresearch.org/
uploads/2/7/9/9/2799227/riber_k13103_351- 383.pdf
PENGARUH ORGANIZATIONAL JUSTICE... (Warsindah dan Silvicana)
Wright, T.A. & Bonnet, D.G. 2007. Job Satisfaction and Psychological Well-Being
as Nonaddictive Predictors of Workplace Turnover. Journal of Management, 33: 141-161.
Yucel, Ilhami., 2012. “Examining the Relationship among Job Satisfaction, Organizational Commitmen, and Turnover Intention : An Empirical Study.”
International Journal of Business and
Management, Vol. 7, No. 20. p. 44-58.
www.parekraf.go.id
JURNAL MANAJEMEN BISNIS - KOMPETENSI, VOL. 11, NO. 1, JANUARI - JUNI 2016 | 55
56 |
PENGARUH ORGANIZATIONAL JUSTICE... (Warsindah dan Silvicana)
Download