ANALISIS PERILAKU PEMBELIAN PONSEL CERDAS - E

advertisement
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
ISSN : 2086 - 5031
ANALISIS PERILAKU PEMBELIAN PONSEL CERDAS
(SMARTPHONE): ANTARA KEBUTUHAN DAN GAYA HIDUP
KONSUMEN DI KOTA PADANG
Oleh: Hesti Mayasari, SE, MM
Dosen Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa, Padang
ABSTRAK
Studi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kebutuhan dan gaya
hidup konsumen terhadap keputusan pembelian smartphone, serta menganalisis
perbedaan keputusan pembelian smartphone berdasarkan faktor sosial, faktor
pribadi dan faktor psikologis. Untuk menganalisis pengaruh kebutuhan dan gaya
hidup terhadap keputusan pembelian smartphone digunakan analisis regresi
linear berganda dan untuk menganalisis pengaruh gaya hidup dan kebutuhan
terhadap keputusan pembelian smartphone secara individual maka dilakukan
pengujian t-statistik. Sedangkan untuk menganalisis adanya perbedaan perilaku
pembelian smartphone berdasarkan faktor sosial, pribadi dan psikologis, maka
dilakukan dengan uji parametrik yaitu dengan menggunakan alat uji paired
sample t-test.
Penelitian menggunakan sampel penelitian beberapa orang pengguna
smartphone yang berdomisili disekitar kota Padang. Penelitian ini menggunakan
metode non probability sampling dan menggunakan teknik purposive sampling
untuk melakukan pengambilan sampel.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa pada pengujian hipotesis pertama
dihasilkan kebutuhan berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen
dalam membeli smartphone di kota Padang. Hasil pengujian hipotesis kedua
ditemukan bahwa gaya hidup tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan
konsumen dalam membeli smartphone di kota Padang. Hasil pengujian hipotesis
ketiga ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan perilaku pembelian
smartphone berdasarkan faktor sosial. Hasil pengujian hipotesis keempat
ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan perilaku pembelian smartphone
berdasarkan faktor pribadi. Hasil pengujian hipotesis kelima ditemukan bahwa
terdapat perbedaan perilaku pembelian smartphone berdasarkan faktor
psikologis.
Kata Kunci: Perilaku Pembelian, Smartphone, Kebutuhan, dan Gaya Hidup.
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
93
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
ISSN : 2086 - 5031
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Industri telepon seluler mengalami perkembangan yang pesat dalam dua
dekade terakhir ini, baik di negara maju ataupun sedang berkembang. Di
Indonesia pun telepon seluler telah mengubah peta industri telekomunikasi
secara radikal. Dimana telepon yang dulunya merupakan barang mewah,
sehingga hanya kelompok tertentu yang bisa menikmatinya, sekarang dengan
mudah mendapatkannya, murah, baik dalam sarana telekomunikasi fixedline
wireline ataupun fixedline wireless serta seluler.
Sebuah perusahaan riset pemasaran IDC (Lembaga International Data
Corporation) memprediksi bahwa pasar smartphone akan tumbuh 49,2% pada
2011, akibat meningkatnya jumlah pengguna yang mengganti ponsel lama
mereka dengan smartphone. Laporan itu sejalan dengan penelitian terbaru IDC,
yang memprediksi jumlah download aplikasi mobile akan tumbuh dari 10,9
miliar pada 2010 menjadi 76,9 miliar pada 2014 (www.antara.news.com).
Sementara itu kompetisi diantara produsen smartphone pun telah terjadi
lebih intensif. Ada beberapa produsen smartphone yang telah dikenal dan
beredar ditengah masyarakat antara lain; Nokia, Blackberry (RIM), iPhone
(Apple), Samsung, HTC, Sony Ericsson, Motorola, Siemens, bahkan berbagai
smartphone made in China juga semakin marak beredar. Dengan adanya ragam
produk smartphone tersebut dan semakin murahnya tarif, maka konsumen
memiliki banyak alternatif pilihan.
Saat ini, Apple terus meningkatkan pangsa pasar dunia dan beringsut
mendekati Nokia sebagai pemimpin pasar smartphone dunia pada kuartal
pertama 2011, sementara pasar Nokia terus tergerus oleh para kompetitornya.
Untuk kuartal pertama 2011, penjualan Apple meningkat dari 8,7 juta unit tahun
lalu menjadi 18,7 unit.
Research In Motion (RIM) produsen Blackberry, Samsung dan HTC kini
tampil memimpin pasar ponsel dunia dengan menggusur dominasi Sony
Ericsson, Motorola dan Siemens seperti tampak pada tabel yang kini masuk ke
dalam kategori Others (http://www.primaironline.com).
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
94
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
ISSN : 2086 - 5031
Menurut Bisnis Indonesia pelanggan smartphone pada tahun 2010
menembus 6,24 juta pelanggan. Dalam hal ini ponsel cerdas Blackberry telah
meruntuhkan Nokia.
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan peneliti kepada beberapa
counter-counter besar yang ada di kota Padang, smartphone yang mengalami
peningkatan market share paling banyak saat ini (2011) yaitu naik sebanyak 9%
adalah smartphone dengan sistem operasi Android yaitu Samsung. Hal ini
berbeda dengan tahun sebelumnya yaitu tahun 2010, dimana market share
Samsung berada pada peringkat keempat setelah Nokia, Blackberry, Smartphone
made in China, Sony Ericsson, Motorola dan Siemens. Untuk tahun 2011,
market share Samsung meningkat tajam dari 11% menjadi 20%.
Peningkatan market share ini juga terjadi pada Blackberry yang naik dari
32% menjadi 39%. Sehingga pada tahun 2011 ini Blackberry mendapatkan
market share paling banyak mengalahkan Nokia yang beberapa tahun
sebelumnya selalu
Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas didalam penelitian ini
yaitu:
1. Apakah kebutuhan berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk
membeli ponsel cerdas (smartphone)?
2. Apakah gaya hidup berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk
membeli ponsel cerdas (smartphone)?
3. Apakah terdapat perbedaan keputusan membeli smartphone berdasarkan
faktor sosial?
4. Apakah terdapat perbedaan keputusan membeli smartphone berdasarkan
faktor pribadi?
5. Apakah terdapat perbedaan keputusan membeli smartphone berdasarkan
faktor psikologis?
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
95
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
ISSN : 2086 - 5031
Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai yaitu
sebagai berikut:
1. Untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh kebutuhan terhadap
keputusan pembelian ponsel cerdas (smartphone).
2. Untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh gaya hidup terhadap
keputusan pembelian ponsel cerdas (smartphone).
3. Untuk membuktikan dan menganalisis perbedaan keputusan pembelian
smartphone berdasarkan faktor sosial yang diukur gender.
4. Untuk membuktikan dan menganalisis perbedaan keputusan pembelian
smartphone berdasarkan faktor pribadi yang diukur dengan tipe
kepribadian.
5. Untuk membuktikan dan menganalisis perbedaan keputusan pembelian
smartphone
berdasarkan
faktor
psikologis
berdasarkan
tingkat
pengetahuan.
KERANGKA TEORITIS
Perilaku Konsumen
Pemasaran berorientasi pada konsumen akan selalu mempelajari dan
mencermati perilaku konsumen, karena keberhasilan pemasaran sangat
ditentukan oleh kemampuan perusahaan menyelami persepsi para konsumen.
Persepsi yang menimbulkan preferensi seorang pembeli terhadap suatu produk
dengan merek tertentu disebut perilaku konsumen (Assauri, 1998).
Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam
mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk
proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini (Engel et al.
1998).
Pengertian perilaku konsumen menurut Shciffman dan Kanuk (2000)
adalah “Consumer behavior can be defined as the behavior that customer
display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of
products, services, and ideas they expect will satisfy they needs”. Pengertian
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
96
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
ISSN : 2086 - 5031
tersebut berarti perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli,
menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang
diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya
dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Empat faktor utama yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu:
kebudayaan, sosial, pribadi dan faktor psikologi (Kotler, 2000).
a. Faktor Budaya
Kebudayaan adalah simbol dan fakta yang kompleks, yang diciptakan
oleh manusia, diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu dan
pengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat yang ada.
b. Faktor Sosial
Faktor sosial adalah faktor yang berhubungan dengan interaksi
konsumen dengan sesama. Faktor ini meliputi: (1) kelompok acuan,
misalnya teman, keluarga dan rekan kerja; (2) keluarga, misal dominasi
suami, dominasi istri, dominasi suami-istri, dan dominasi anak-anak; dan
(3) peran dan status sosial, misalnya seorang wanita dirumah berperan
sebagai ibu rumah tangga yang baik dan dikampus sebagai dosen yang
bijaksana.
c. Faktor Pribadi
Faktor pribadi adalah segala karakteristik yang melekat pada diri
konsumen. Karakteristik pribadi seorang konsumen antara lain umur dan
siklus hidup, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.
d. Faktor Psikologi
Faktor psikologis adalah faktor yang berasal dari proses intern individu
dan sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Faktor ini terdiri
dari: motivasi, persepsi, pembelajaran dan sikap.
Pengertian Smartphone
Dalam pengertian singkat, smartphone adalah sebuah device yang
memungkinkan untuk melakukan komunikasi (seperti menelepon atau sms) juga
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
97
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
ISSN : 2086 - 5031
di dalamnya terdapat fungsi PDA
(Personal Digital Assistant) dan
berkemampuan seperti layaknya komputer (http://www.tasikisme.com).
Smartphone juga bisa diartikan sebagai alat komunikasi atau telepon
seluler yang dilengkapi dengan organizer digital. Smartphone merupakan
pengembangan dari telepon seluler yang kemudian ditambahkan fiitur dan
fasilitas
lainnya
sehingga
menjadi
telepon
yang
cerdas
(http://kumpulan.info/tech/tips-teknologi/57-tips-memilih-smartphone-atau pdaphone.html)
Sebenarnya tidak ada definisi standar perusahaan mengenai Smartphone.
Umumnya suatu ponsel dikatakan sebagai Smartphone bila dapat berjalan pada
software operating system yang lengkap dan memiliki interface dan platform
standar bagi pengembangan aplikasi. Sementara itu ada yang mengatakan
Smartphone adalah ponsel sederhana dengan fitur canggih seperti kemampuan
mengirim dan menerima email, menjelajah internet dan membeca e-book, built
in full keyboard atau external USB keyboard, atau memiliki konektor VGA
(http://en.wikipedia.org/wiki/ Smartphone).
Kebutuhan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya
Menurut Schiffman dan Kanuk (2007), setiap orang mempunyai berbagai
kebutuhan; beberapa darinya adalah kebutuhan sejak lahir; yang lain adalah
yang diperoleh kemudian. Kebutuhan dasar bersifat fisiologis (yaitu: biogenis);
meliputi kebutuhan akan makanan, air udara, pakaian, perumahan, dan seks.
Karena semua itu dibutuhkan untuk meneruskan kehidupan biologis, kebutuhan
biogenis dianggap sebagai kebutuhan primer atau motif primer.
Salah satu hal yang merupakan faktor yang mendorong munculnya
tindakan pembelian yang dilakukan konsumen adalah adanya kebutuhan. Pada
dasarnya kebutuhan tersebut muncul karena adanya sejumlah hasrat yang harus
terpenuhi dengan alat pemuas kebutuhan. Secara teoritis kebutuhan merupakan
bagian dari motivasi yang dimiliki individu dalam bekerja.
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
98
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
ISSN : 2086 - 5031
Gaya Hidup
Pengertian Gaya Hidup menurut Kotler (2000) adalah pola hidup
seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya.
Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi
dengan lingkungannya.
Gaya hidup menggambarkan seluruh pola seseorang dalam beraksi dan
berinteraksi di dunia. Menurut Assael (1984), gaya hidup adalah “A mode of
living that is identified by how people spend their time (activities), what they
consider important in their environment (interest), and what they think of
themselves and the world around them (opinions)”. Yang secara umum dapat
diartikan sebagai suatu gaya hidup yang dikenali dengan bagaimana orang
menghabiskan waktunya (aktivitas), apa yang penting orang pertimbangkan pada
lingkungan (minat), dan apa yang orang pikirkan tentang diri sendiri dan dunia
di sekitar (opini).
Sedangkan menurut Minor dan Mowen (2002), gaya hidup menunjukkan
bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana
mengalokasikan waktu.
Dari berbagai sumber di atas dapat disimpulkan bahwa gaya hidup
adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan
pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan
waktu.
METODOLOGI PENELITIAN
Desain Riset
Penelitian ini di desain dalam bentuk eksploratori, dimana model dan
analisis pemecahan masalah dilakukan dengan menguji pengaruh dan bersifat
komparatif atau perbandingan yang diuji secara kuantitatif.
Populasi dan Sampel
Menurut Sekaran (2005), sampel merupakan bagian dari populasi yang
dianggap mewakili. Didalam tahapan penelitian ini yang menjadi populasi
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
99
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
ISSN : 2086 - 5031
adalah beberapa orang pengguna smartphone yang berdomisili disekitar kota
Padang. Didalam melakukan pemilihan sampel digunakan rumus:
N = (Jumlah variabel x 20)
Peneliti menetapkan jumlah responden yang akan diberikan sampel
adalah lebih kurang 100 orang (5 x 20).
Teknik Pengambilan Sampel
Didalam hal ini peneliti menggunakan teknik purposive sampling untuk
melakukan pengambilan sampel. Secara umum karakteristik yang digunakan
didalam model penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Responden yang menggunakan ponsel berkategori smartphone yang
berdomosili di sekitar kota Padang.
2. Responden yang digunakan memiliki karakteristik usia antara 18 tahun –
50 tahun.
3. Didalam penelitian dilakukan penyebaran kuesioner dengan lokasi
penyebaran kuesioner hanya dilakukan di Kecamatan Padang Timur,
Padang Utara, Padang Selatan, dan Kecamatan Kuranji.
4. Kuesioner disebarkan di beberapa counter-counter penjualan telepon
seluler pada lokasi-lokasi penyebaran kuesioner.
Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan didalam penelitian ini adalah data primer, yaitu
data dicari dan diolah secara langsung oleh peneliti serta belum pernah
dipublikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Data primer diperoleh
melalui penyebaran kuesioner kepada responden yang sesuai dengan kriteria
pengambilan sampel.
Skala Pengukuran
Untuk melakukan pengumpulan data dan informasi maka digunakan
bantuan kuesioner penelitian. Skala yang digunakan untuk mengukur kuesioner
adalah skala Likert. Didalam penelitian ini skala yang digunakan adalah lima
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
100
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
ISSN : 2086 - 5031
tingkat Likert, dimana untuk kuesioner yang di desain dalam bentuk pertanyaan
tertutup, peneliti memberikan nilai skor yaitu sebagai berikut Sangat Tidak
Setuju (STS) = 1, Tidak Setuju (TS) = 2, Netral (N) = 3, Setuju (S) = 4 dan
Sangat Setuju (SS) = 5.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Secara umum variabel penelitian yang digunakan didalam penelitian ini
dapat dikelompokan menjadi beberapa variabel penelitian seperti yang terlihat
pada sub bab dibawah ini:
Kebutuhan
Setiap orang mempunyai berbagai kebutuhan, beberapa darinya adalah
kebutuhan sejak lahir, yang lain adalah yang diperoleh kemudian (Schiffman dan
Kanuk, 2007). Untuk mengukur kebutuhan digunakan model tingkatan
kebutuhan Maslow yaitu sebagai berikut:
1. Kebutuhan fisiologis, adalah kebutuhan dasar yang dimiliki setiap
konsumen yang membentuk berbagai motif pembelian terhadap sebuah
produk atau jasa.
2. Kebutuhan akan rasa aman, adalah kebutuhan yang berhubungan dengan
keselamatan dan kenyamanan konsumen.
3. Kebutuhan sosial adalah keinginan setiap individu untuk memerlukan
interaksi atau kontak dengan orang lain.
4. Kebutuhan akan harga diri adalah keinginan setiap individu untuk
dihormati oleh individu yang berada dilingkungan masyarakat dimana
individu berinteraksi
5. Kebutuhan Aktualisasi diri adalah sebuah bentuk pengakuan dari orang
lain terhadpa keberhasilan dan prestasi individu dalam berbagai hal
Smartphone
Dalam pengertian singkat, smartphone adalah sebuah device yang
memungkinkan untuk melakukan komunikasi (seperti menelepon atau sms) juga
di dalamnya terdapat fungsi PDA
(Personal Digital Assistant) dan
berkemampuan seperti layaknya komputer (http://www.tasikisme.com).
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
101
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
ISSN : 2086 - 5031
Smartphone juga bisa diartikan sebagai alat komunikasi atau telepon
seluler yang dilengkapi dengan organizer digital. Smartphone merupakan
pengembangan dari telepon seluler yang kemudian ditambahkan fitur dan
fasilitas
lainnya
sehingga
menjadi
telepon
yang
cerdas
(http://kumpulan.info/tech/tips-teknologi/57-tips-memilih-smartphone-atau pdaphone.html)
Gaya Hidup
Gaya hidup menurut Kotler (2000) adalah pola hidup seseorang di dunia
yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Untuk mengukur gaya
hidup dapat digunakan indikator sebagai berikut:
a. Prestise, merupakan peningkatan nilai diri atau kepercayaan diri ketika
konsumen mengikuti pola sebuah gaya hidup.
b. Reward, merupakan pendapatan yang diterima oleh individu yang
dihitung dalam kisaran hari, bulanan atau pun tahunan.
c. Self esteem, merupakan penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan
menganalisa seberapa jauh gaya hidup memenuhi ideal dirinya.
Perilaku Pembelian
Perilaku pembelian merupakan sebuah tindakan yang tercermin dari
perilaku dan terbentuk karena adanya kebutuhan. Untuk mengukur perilaku
pembelian menurut Kotler dan Armstrong (2000) perilaku pembelian diukur
oleh beberapa faktor yaitu:
1. Faktor Sosial
Faktor Sosial, merupakan atribut yang memperjelas kedudukan seorang
individu didalam strata sosialnya. Untuk mengukur faktor sosial maka
digunakan indikator yang diadopsi dari Kertajaya (2005) yaitu terdiri:
a. Gender, merupakan dimensi yang membedakan sex yang dimiliki masing
masing individu.
b. Usia, merupakan karakteristik yang membedakan lamanya siklus hidup
yang dimiliki setiap individu.
c. Aktifitas, merupakan kesibukan yang dilakukan individu untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
102
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
ISSN : 2086 - 5031
d. Status merupakan strata yang membedakan karakteristik individu
didalam lingkungan masyarkat.
2. Faktor pribadi
Menurut Kertajaya (2005) faktor sosial merupakan karakteristik sifat
yang dimiliki seorang individu. Untuk mengukur faktor pribadi menurut
Simamora (2002) digunakan dua model kepribadian yaitu tipe kepribadian yaitu
sebagai berikut:
a. Introver Personality adalah kepribadian yang bersifat tertutup dan
cenderung kaku, tidak ambisius, tidak mudah bergaul, serta biasanya
sedikit emosional didalam lingkungan.
b. Ekstrover personality adalah kepribadian yang lebih bersifat terbuka dan
gemar untuk mengikuti pola perubahan seperti perubahan teknologi.
3. Faktor Psikologis
Menurut Schifman dan Kanuk (2007) faktor psikologis merupakan
karakteristik yang bersifat kejiwaan yang dimiliki masing masing individu.
Untuk mengukur faktor psikologis digunakan dimensi yang berhubungan dengan
pengetahuan dan kepercayaan seperti yang terlihat dibawah ini yaitu:
a. Pengetahuan merupakan referensi yang dimiliki individu sebelum
memutuskan untuk mengambil sebuah tindakan.
b. Kepercayaan, merupakan keyakinan yang muncul dari dalam diri
individu yang terbentuk karena adanya aktifitas yang dilakukan secara
berulang ulang dalam menggunakan sebuah produk atau jasa.
Keputusan Pembelian
Menurut Kotler (2000) keputusan pembelian merupakan tindakan nyata
yang dilakukan konsumen untuk membeli produk atau jasa yang dibutuhkan.
Untuk mengukur keputusan pembelian digunakan indikator yang meliputi:
a. Kebutuhan, merupakan keinginan yang dimiliki individu untuk
mendapatkan sejumlah produk atau jasa yang dibutuhkan.
b. Pencarian informasi, merupakan tindakan untuk mencari pengetahuan
dan referensi sehubungan dengan produk yang akan dibeli.
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
103
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
ISSN : 2086 - 5031
c. Pemilihan alternatif, merupakan tindakan memilih aneka produk sejenis
yang dibutuhkan.
d. Tindakan, merupakan spontanitas untuk membeli atau memiliki produk
terbaik yang telah diamati.
e. Evaluasi merupakan analisis untuk membandingkan performance yang
diberikan produk yang dikonsumsi dengan yang diharapkan sebelun
mengkonsumsi produk.
Metode Analisis
Untuk
melakukan
pengujian
hipotesis
maka
dilakukan
dengan
menggunakan dua metode analisis yaitu analisis deskriptif dan kuantitatif.
1. Analisis Deskriptif
Untuk mendapatkan rata-rata skor masing-masing indikator dan
pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner di pakai rumus berikut:
Rata − rata =
(1.STS) + ( 2.TS) + (3.RR ) + (4.S) + (5.SS)
STS + TS + RR + S + SS
Sedangkan mencari tingkat pencapaian jawaban responden digunakan
rumus berikut:
TCR =
Rata − rata
5
Arikunto (2002:244) mengemukakan kriteria jawaban responden sebagai
berikut :
a. Jika TCR berkisar antara 76-100% = Baik
b. Jika TCR berkisar antara 56-75.99% = Cukup
c. Jika TCR berkisar antara 0-55.99% = Kurang Baik
2. Analisis Inferensial
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan analisis
inferensial yaitu sebuah analisis yang digunakan untuk menguji kelayakan data
dengan menggunakan tahap pengujian sebagai berikut:
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
104
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
ISSN : 2086 - 5031
a. Uji Validitas
Pengujian validitas dengan menggunakan correlation product moment
dapat dicari dengan rumus:
r=
N (∑ XY ) − (∑ X )(∑ Y )
{(N∑ X
2
− (∑ X
) }{(N∑ X
2
2
− (∑ Y
)}
2
Keterangan:
r
= Koefisien korelasi antara item (X) dengan skor total
X
= Skor jawaban setiap item
Y
= Skor total
N
= Jumlah subjek uji coba
b. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan cara mencobakan instrumen
sekali saja (internal consistency), kemudian dianalisis dengan teknik alpha
crobach dengan menggunakan alat bantu program SPSS Versi 15.
Rumus:
R 1.1
2
 K   ∑ σb 
=
3
 1 −
σ12 
 K − 1 
Keterangan :
R1.1
=
Rehabilitasi instrumen
K
=
Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
=
Jumlah varians butir
=
Varians total
∑σ b
σ1
2
2
Di dalam pengujian handalnya sebuah variabel ditentukan dari nilai
cronbach alpha besar atau sama dengan 0,50.
3.
Uji Normalitas
Normal atau tidaknya sebuah data dapat dilihat dari nilai asym sig yang
dihasilkan dalam pengujian > 0,05. Pengujian normalitas dilakukan dengan
menggunakan bantuan program SPSS yang diuji dengan menggunakan uji One
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
105
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
ISSN : 2086 - 5031
Sample Kolmogorov Smirnov Test. Jika data normal maka uji statistik parametrik
dapat dilakukan dan sebaliknya.
Pengujian Hipotesis
a. Pengujian Hipotesis I dan II
Berdasarkan bunyi perumusan masalah dan hipotesis pertama dan kedua
maka tahapan pengujian hipotesis yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Model Regresi Berganda
Gujarati (2001:214) merumuskan persamaannya sebagai berikut :
Y = a + b1x1 + b2x2 + e
Keterangan :
Y = Keputusan pembelian
b1 = koefisien regresi variabel gaya hidup
b2 = Koefisien regresi variabel kebutuhan
x1 = Kebutuhan
x2 = gaya hidup
e
= Disturbance Error
2. Uji t-Statistik
Supranto (1997:97) menyatakan uji t-test merupakan suatu uji statistik
yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
t
=
b
Sb
Keterangan:
t
= Mengikuti fungsi dengan derajat kebebasan ; (df) = n- 2
Sb = Standar Baku
b =
Koefisien Regresi
Karakteristik Pengujian:
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
106
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
ISSN : 2086 - 5031
a. Jika Signifikansi dibawah alpha maka keputusannya adalah Ho ditolak
dan Ha diterima berarti dapat disimpulkan bahwa variabel independen
berpengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen secara parsial.
b. Jika signifikansi diatas alpha maka keputusannya adalah Ho diterima dan
Ha ditolak berarti dapat disimpulkan bahwa variabel independen tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara parsial.
b.
Pengujian Hipotesis 3, 4 dan 5
Untuk melakukan pengujian hipotesis ketiga, keempat dan kelima
digunakan tahapan pengujian hipotesis sebagai berikut:
1. Uji Beda Berpasangan
Secara umum Santoso (2001:79) uji beda dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Uji Independen t-test
Secara umum untuk melakukan pengujian dengan menggunakan
independent t-test dapat dicari dengan menggunakan rumus:
t=
Mean ( A) − Mean ( B )
S gap
1
1

+ 
n2 
 n1
Keterangan:
Mean A dan B = Rata rata total Observasi
n1 + n2
= Jumlah data 1 dan 2
Alternatif pengujian hipotesis kedua jika data yang digunakan tidak
berdistribusi normal maka pengujian dilanjutkan dengan menggunakan uji non
parametrik Kruskal Wallis H. Secara umum pengujian Kruskal-Wallis H dapat
dicari dengan rumus:
H=
k 
12
∑ R 2  − 3 ( N +1)

∑
N ( N + 1) i = 1  n1 
Keterangan:
K = Total jumlah group
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
107
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
ISSN : 2086 - 5031
n = Jumlah data masing masing observasi
k
∑
= Total Jumlah ranking tiap group
1=1
N = Total jumlah observasi
Kriteria Pengambilan Keputusan
a. Jika signifikan < alpha 0,05 maka keputusannya adalah H0 ditolak dan Ha
diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan perilaku
pembelian smartphone berdasarkan faktor sosial, pribadi dan psikologis.
b. Jika signifikan > alpha 0,05 maka keputusannya adalah H0 diterima dan
Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan
perilaku pembelian smartphone berdasarkan faktor sosial, pribadi dan
psikologis.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Uji Instrumen Data
Didalam penelitian ini digunakan dua tahapan pengujian instrument data
seperti dijelaskan pada sub bab dibawah ini:
a. Uji Validitas
Berdasarkan tahapan pengujian yang telah dilakukan diperoleh ringkasan
hasil seperti terlihat pada sub bab dibawah ini:
Pengujian Validitas Variabel Kebutuhan
Setelah dilakukan tahapan pengujian validitas diperoleh ringkasan itemitem pertanyaan yang valid seperti terlihat pada tabel 1 dibawah ini yaitu:
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
108
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
ISSN : 2086 - 5031
Tabel 1
Pengujian Validitas Variabel Kebutuhan
Item
Pertanyaan
Kf1
Kf2
Kf3
Kf4
Kf5
Kf6
Kf7
Kf8
Kf9
Kf10
Koefisien
Korelasi
0,434
0,677
0,071
0,386
0,507
0,682
0,721
0,775
0,756
0,783
Cut Off
Kesimpulan
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber: Diolah sendiri
Berdasarkan tabel terlihat 9 item pertanyaan yang digunakan untuk
mengukur variabel kebutuhan adalah valid, karena masing-masing item
pertanyaan tersebut memiliki koefisien korelasi besar atau sama dengan 0,30
sedangkan satu item pertanyaan lagi yaitu pertanyaan dengan kode Kf3
dieliminasi karena tidak memenuhi syarat pengujian.
Pengujian Validitas Variabel Gaya Hidup
Berdasarkan proses pengujian validitas yang telah dilakukan diperoleh
ringkasan hasil pengujian seperti terlihat pada tabel 2 dibawah ini:
Tabel 2
Pengujian Validitas Variabel Gaya Hidup
Item
Pertanyaan
gh1
gh2
gh3
gh4
gh5
gh6
Koefisien
Korelasi
0,770
0,708
0,557
0,570
0,823
0,802
Cut Off
Kesimpulan
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber: Diolah sendiri
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
109
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
ISSN : 2086 - 5031
Berdasarkan tabel terlihat seluruh item pertanyaan yang digunakan untuk
menilai variabel gaya hidup adalah valid. Kondisi ini disebabkan karena masingmasing item pertanyaan memiliki koefisien korelasi besar atau sama dengan 0,30
dan tidak satu pun dari item pertanyaan tersebut yang dieliminasi.
Pengujian Validitas Variabel Faktor Sosial
Berdasarkan proses pengolahan data yang dilakukan dengan bantuan
program SPSS diperoleh ringkasan item-item pertanyaan yang valid seperti
terlihat pada tabel 3 dibawah ini yaitu:
Tabel 3
Pengujian Validitas Variabel Faktor Sosial
Item
Pertanyaan
Fs1
Fs2
Fs3
Fs4
Fs5
Fs6
Fs7
Koefisien
Korelasi
0,371
0,643
0,396
0,222
0,478
0,628
0,491
Cut Off
Kesimpulan
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber: Diolah sendiri
Berdasarkan tabel terlihat enam item pertanyaan yang digunakan untuk
mengukur variabel faktor sosial adalah valid, penyebabnya adalah masingmasing item pertanyaan tersebut memiliki koefisien korelasi besar atau sama
dengan 0.30 sedangkan satu item pertanyaan dieliminasi karena tidak memenuhi
syarat yaitu pertanyaan dengan kode Fs4.
Pengujian Validitas Faktor Pribadi
Berdasarkan proses pengolahan data yang telah dilakukan diperoleh
ringkasan item-item pertanyaan yang valid adalah seperti terlihat pada tabel 4
dibawah ini:
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
110
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
ISSN : 2086 - 5031
Tabel 4
Pengujian Validitas Variabel Faktor Pribadi
Item
Pertanyaan
Fp1
Fp2
Fp3
Fp4
Koefisien
Korelasi
0,606
0,645
0,741
0,771
Cut Off
Kesimpulan
0,30
0,30
0,30
0,30
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber: Diolah sendiri
Berdasarkan tabel terlihat bahwa masing-masing item pertanyaan yang
digunakan untuk mengukur faktor pribadi adalah valid, karena masing masing
variabel menghasilkan koefisien korelasi besar atau sama dengan 0,30 Dalam
pengujian tidak satu pun item pertanyaan dieliminasi.
Pengujian Validitas Variabel Faktor Psikologis
Berdasarkan proses pengolahan data yang telah dilakukan diperoleh
ringkasan item pertanyaan yang valid seperti terlihat pada tabel 5 dibawah ini:
Tabel 5
Pengujian Validitas Variabel Faktor Psikologis
Item
Pertanyaan
Fps1
Fps2
Fps3
Fps4
Koefisien
Korelasi
0.838
0.861
0,831
0.814
Cut Off
Kesimpulan
0,30
0,30
0,30
0,30
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber: Diolah sendiri
Berdasarkan tabel terlihat bahwa seluruh item pertanyaan yang
digunakan untuk mengukur faktor psikologis valid, karena masing-masing item
pertanyaan tersebut memiliki koefisien korelasi besar atau sama dengan 0,30 dan
di dalam tahapan pengujian tidak satu pun item pertanyaan mengalami eliminasi.
Pengujian Validitas Variabel Keputusan Pembelian
Berdasarkan proses pengolahan data yang telah dilakukan diperoleh
ringkasan item pertanyaan yang valid terlihat pada tabel 6 dibawah ini:
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
111
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
ISSN : 2086 - 5031
Tabel 6
Pengujian Validitas Variabel Keputusan Pembelian
Item
Koefisien
Cut Off
Kesimpulan
Pertanyaan
Korelasi
Kp1
0,729
0,30
Valid
Kp2
0,735
0,30
Valid
Kp3
0,688
0,30
Valid
Kp4
0,779
0,30
Valid
Kp5
0,774
0,30
Valid
Sumber: Diolah sendiri
Berdasarkan tabel terlihat bahwa seluruh item pertanyaan yang
digunakan untuk mengukur keputusan pembelian adalah valid, karena masingmasing item pertanyaan memiliki koefisien korelasi diatas 0,03.
b. Uji Reliabilitas
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh ringkasan
hasil pengujian reliabilitas untuk masing masing variabel seperti terlihat pada
tabel 7 dibawah ini:
Tabel 7
Hasil Pengujian Reliabilitas Data
Cronbach
Variabel
Cut Off
Alpha
Kebutuhan
0,774
0,50
Gaya Hidup
0,800
0,50
Faktor Sosial
0,448
0,50
Faktor Pribadi
0,629
0,50
Faktor Psikologis
0,853
0,50
Keputusan Pembelian
0,785
0,50
Kesimpulan
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Sumber: Diolah sendiri
Berdasarkan tabel terlihat masing-masing variabel penelitian yang terdiri
dari kebutuhan, gaya hidup, faktor sosial, faktor pribadi, faktor psikologis dan
keputusan pembelian telah memiliki Cronbach Alpha diatas atau sama dengan
0,50. Jadi dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel penelitian yang digunakan
dalam penelitian telah memiliki tingkat kehandalan (reliable) yang memenuhi.
Normalitas Data
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dengan menggunakan
bantuan program SPSS diperoleh ringkasan hasil seperti terlihat pada tabel 8
dibawah ini;
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
112
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
ISSN : 2086 - 5031
Tabel 8
Hasil Pengujian Normalitas Data
Variabel
Kebutuhan
Gaya Hidup
Faktor Sosial
Faktor Pribadi
Faktor Psikologis
Keputusan Pembelian
Asymp Sig (2Tailed)
0,735
0,210
0,156
0,026
0,001
0,033
Alpha
Kesimpulan
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
Normal
Normal
Normal
Tidak Normal
Tidak Normal
Tidak Normal
Sumber: Diolah sendiri
Berdasarkan hasil pengujian data terlihat tiga variabel penelitian yang
terdiri dari kebutuhan, gaya hidup, faktor sosial dan
faktor pribadi telah
berdistribusi normal, karena masing-masing variabel tersebut memiliki asymp
sig (2-tailed) besar atau sama dengan 0,05, sedangkan tiga variabel lainnya yaitu
faktor sosial, faktor pribadi, faktor psikologis dan keputusan pembelian belum
berdistribusi normal.
Pengujian Hipotesis
a. Pengaruh Kebutuhan dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan
Pembelian
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dengan bantuan
program SPSS diperoleh ringkasan hasil seperti terlihat pada ringkasan hasil
pengujian terlihat pada tabel 9 dibawah ini yaitu:
Tabel 9
Hasil Pengujian Hipotesis I dan II
Koefisien
Regresi
1,139
0,004
0,001
Keterangan
Konstanta
Kebutuhan
Gaya Hidup
F Sig
R2
t-hit
sig
Kesimpulan
2.507
0,255
0,011
0,799
Signifikan
Tidak
Signifikan
0,000
R2
0.137
0.137
Berdasarkan tabel terlihat setiap variabel penelitian memiliki koefisien
regresi yang dapat dibuat kedalam sebuah persamaan regresi berganda seperti
terlihat dibawah ini yaitu:
Y = 1.139 + 0.004x1 + 0,001x2 + e
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
113
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
ISSN : 2086 - 5031
Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa kebutuhan dan gaya hidup
memiliki kontribusi dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada
produk ponsel dengan kategori smartphone sebesar 13,70% sedangkan sisanya
sebesar 86.30% lagi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam
penelitian ini.
Didalam tahapan pengujian diperoleh nilai F-sig sebesar 0,001
memperlihatkan bahwa nilai signifikan sebesar 0,001 < alpha 0,05 maka
keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan
bahwa kebutuhan dan gaya hidup secara bersama sama berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian konsumen pada ponsel berkategori cerdas
(smartphone).
Berdasarkan Tabel 4.22 terlihat variabel kebutuhan memiliki koefisien
regresi bertanda positif sebesar 0,004 hasil yang diperoleh memperlihatkan
bahwa semakin besar tingkatan kebutuhan yang dirasakan konsumen akan
mendorong menguatnya keputusan konsumen untuk membeli ponsel. Hasil
tersebut diperkuat dengan nilai signifikan sebesar 0,011 < alpha 0,05.
Keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan
bahwa kebutuhan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
konsumen pada produk ponsel cerdas (smartphone).
Didalam tahapan pengujian hipotesis kedua dengan menggunakan
variabel gaya hidup diperoleh nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar
0,001. Temuan tersebut diperkuat dengan nilai signifikan sebesar 0,799 > alpha
0,05. Keputusannya adalah Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat
disimpulkan bahwa gaya hidup tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian konsumen pada ponsel berkategori smartphone.
b. Analisis Perbedaan Keputusan Pembelian Berdasarkan Perilaku
Konsumen
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh ringkasan
hasil pengujian terlihat pada tabel 10 dibawah ini yaitu:
Tabel 10
Hasil Pengujian Hipotesis III dan V
Keterangan
Keputusan Pembelian_Faktor Sosial
Keputusan Pembelian_Faktor Pribadi
Keputusan Pembelian_Faktor Psikologis
Sig
Alpha
Kesimpulan
0,534
0,143
0,000
0,05
0,05
0,05
Tidak Signifikan
Tidak Signifikan
Signifikan
Sumber: Diolah sendiri
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
114
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
ISSN : 2086 - 5031
Berdasarkan tabel terlihat pengujian hipotesis yang bertujuan untuk
membuktikan adanya perbedaan keputusan pembelian ponsel cerdas berdasarkan
faktor sosial yang diukur dengan gender diperoleh nilai signifikan sebesar 0,534
> alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan Ha ditolak sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak adanya perbedaan perilaku pembelian
berdasarkan faktor sosial yang diukur dengan gender.
Berdasarkan
tabel
terlihat
pengujian
hipotesis
yang
bertujuan
membuktikan adanya perbedaan perilaku konsumen berdasarkan faktor pribadi
menghasilkan nilai signifikan sebesar 0,143 > alpha 0,05 maka keputusannya
adalah Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat perbedaan perilaku pembelian konsumen dalam membeli ponsel
berkategori smartphone berdasarkan faktor pribadi.
Untuk pengujian data yang bertujuan membuktikan perbedaan perilaku
konsumen berdasarkan faktor psikologis yang diukur dengan tingkat
pengetahuan diperoleh nilai signifikan sebesar 0,000 < alpha 0,05 maka
keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan perilaku pembelian konsumen
berdasarkan faktor psikologis.
Pembahasan
Sesuai dengan analisis hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan
dapat dibuat narasi pembahasan dari masing-masing hasil penguijan hipotesis
yang diperoleh, seperti terlihat pada sub bab dibawah ini:
a. Pengaruh Kebutuhan Terhadap Keputusan Pembelian (H1)
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama ditemukan bahwa
kebutuhan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel
berkategori smartphone. Dalam tahapan pengujian diperoleh nilai koefisien
regresi yang dihasilkan bertanda positif yang menandakan bahwa semakin besar
nilai kebutuhan maka akan mendorong menguatnya keputusan konsumen untuk
membeli ponsel pintar (smartphone).
b. Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian (H2)
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua ditemukan bahwa gaya
hidup tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen
pada ponsel cerdas (smartphone). Hasil yang diperoleh tidak sejalan dengan
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
115
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
ISSN : 2086 - 5031
hipotesis yang diajukan. Kondisi ini disebabkan oleh konsumen yang tertarik
membeli ponsel cerdas menilai bahwa keinginan mereka untuk membeli ponsel
cerdas karena sudah merupakan sebuah kebutuhan.
c. Perbedaan Perilaku Pembelian Smartphone Berdasarkan Faktor
Sosial
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga ditemukan bahwa tidak
terdapat perbedaan perilaku pembelian yang dimiliki konsumen berdasarkan
faktor sosial yang diukur dengan gender. Temuan ini tidak sejalan dengan
hipotesis yang diajukan. Hal ini disebabkan karena keinginan untuk memiliki
ponsel cerdas tidak saja dimiliki oleh konsumen pria akan tetapi juga dimiliki
oleh konsumen perempuan. Sesuai dengan segmen pasar smatphone yang tidak
membatasi penjual ponsel pada satu gender sehingga keinginan untuk membeli
ponsel cerdas baik konsumen bergender perempuan maupun laki-laki sama-sama
kuat.
d. Perbedaan Perilaku Pembelian Smartphone Berdasarkan Faktor
Pribadi
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis keempat ditemukan bahwa tidak
terdapat perbedaan yang signifikan perilaku pembelian ponsel cerdas
berdasarkan faktor pribadi. Temuan yang diperoleh didalam tahapan pengujian
data tidak sejalan dengan hipotesis yang diajukan. Kondisi ini terjadi karena
faktor kepribadian bukanlah motif yang akan membatasi perilaku konsumen
dalam membeli atau menggunakan ponsel cerdas. Setiap orang tentu memiliki
motif, tujuan atau kebutuhan yang berbeda dalam menggunakan ponsel cerdas.
e. Perbedaan Perilaku Pembelian Smartphone Berdasarkan Faktor
Psikologis
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kelima ditemukan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan perilaku pembelian ponsel cerdas berdasarkan faktor
psikologis yang dimiliki konsumen. Hasil yang diperoleh sejalan dengan
hipotesis yang diajukan. Kondisi ini terjadi karena seorang konsumen tentu akan
membeli ponsel cerdas yang telah ia kenal dengan baik, dalam hal ini konsumen
tentu akan membeli ponsel dimana mereka telah memiliki kelengkapan
informasi tentang produk, atau konsumen tidak akan ragu membeli ponsel yang
telah pernah dikenal dan digunakan sebelumnya.
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
116
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
ISSN : 2086 - 5031
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis maka
diajukan beberapa kesimpulan penting yang merupakan inti dari penelitian ini
yaitu sebagai berikut:
1. Hasil pengujian hipotesis pertama ditemukan bahwa kebutuhan
berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli
ponsel cerdas di kota Padang.
2. Hasil pengujian hipotesis kedua ditemukan bahwa gaya hidup tidak
berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli
ponsel cerdas di kota Padang.
3. Hasil pengujian hipotesis ketiga ditemukan bahwa tidak terdapat
perbedaan perilaku pembelian ponsel cerdas berdasarkan faktor sosial
yang diukur dari gender. Baik konsumen pria maupun wanita sama-sama
berkesempatan menggunakan dan membeli ponsel cerdas.
4. Hasil pengujian hipotesis keempat ditemukan bahwa tidak terdapat
perbedaan perilaku pembelian ponsel cerdas berdasarkan faktor pribadi
yang diukur dengan tipe kepribadian.
5. Hasil pengujian hipotesis kelima ditemukan bahwa terdapat perbedaan
perilaku pembelian ponsel cerdas berdasarkan faktor psikologis yang
diukur dengan pengetahuan.
Saran
Adapun beberapa saran untuk penelitian ini yaitu:
1. Peneliti dimasa datang diharapkan dapat menggunakan sebuah formula
yang dapat menghasilkan sampel yang tepat dan akurat serta dapat
mewakili populasi, saran ini penting dilakukan agar hasil penelitian yang
diperoleh dapat memberikan kontribusi hasil yang lebih baik dimasa
depan.
2. Peneliti dimasa datang disarankan untuk mencoba menambahkan satu
atau beberapa variabel lainnya yang juga mempengaruhi keputusan
konsumen dalam membeli ponsel cerdas yang sebelumnya tidak
digunakan didalam penelitian ini. Saran ini penting dilaksanakan agar
dimasa datang hasil yang ditemukan dapat memberikan kontribusi dan
akurasi yang lebih baik dari penelitian ini.
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
117
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
ISSN : 2086 - 5031
DAFTAR PUSTAKA
Adiningsih, S. 2009. Persaingan Pada Industri Telepon Seluler di Indonesia,
http://persaingantelekomunikasi.wordpress.com/2009/04/27/persainganpada-industri-telepon-selular-di-indonesia.html
Agustini, Fauzia. 2008. Analisis Gaya Hidup Konsumen Menggunakan
Psikografi Pernyataan AIO Pada PT Mitra Tour dan Travel Medan.
Jurnal Plans Penelitian Ilmu Manajemen dan Bisnis Vol. III No: 1 Maret
2008.Universitas Negeri Medan, Sumatera Utara.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Cetakan ke-8, Rineka Cipta, Yogyakarta.
Chuzaimah, Mabruroh, Fereshti Nurdiana Dihan. 2010. Smartphone: Antara
Kebutuhan dan E-Lifestyle. Seminar Nasional Informatika. Yogyakarta.
Darmawan, Henny. 2010. Analisis Perbandingan Pola Prilaku Pembelian Ponsel
Cerdas Berdasarkan Karateristik Demografis. Jurnal ISSN Berskala
Enam Bulan. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariate, Teori dan Aplikasi. BPFE,
Yogyakarta.
Gujarati, Damodar. 2001. Aconometrica. Printice-Hall. Irwin.
Hair, Fred J.P. 2010. Multivariate Analisys. McGraw-Hill, Irwin
Hanny Darmawan, dan Yulia Hanafi, 2010. Analisis Perbandingan Perilaku Pembelian
Ponsel Berkategori Smartphone Berdasarkan Demografis. Jurnal Manajemen
Kewirausahawan Vol XXI No XV. Universitas Kristen Petra. Surabaya.
Http://kumpulan.info/tech/tips-teknologi/57-tips/160-tips-memilih-smartphone-ataupda-phone.html.
Http://www.antara.co.id/analisis /pada industri telpon seluler di Indonesia, 27
April 2010.html.
Http://www.antaranews.com/berita/252464/seperti-apa-pasar-smartphone-pada2015.html.
Http://www.primaironline.com/berita/internasional/12685-nokia-tergerus-pangsa-pasarapple-dan-rim-trend-nya-meningkat.html.
http://en.wikipedia.org/wiki/ Smartphone
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
118
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
ISSN : 2086 - 5031
http://www.tasikisme.com
Hutagalung, Raja Bongsu dan Novi Aisha. 2008. Analisis Fakto-faktor yang
Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Menggunakana
Dua Ponsel (GSM dan CDMA) Pada Mahasiswa Departemen
Manajemen Fakultas Ekonomi USU. Jurnal Manajemen Bisnis Volume
1, Nomor 3, September 2008: 97-102.Universitas Sumatera Utara,
Medan.
Juwita, Ningsih. 2008. Analisis Perbandingan Kharateristik Demografis Sebagai
Dimensi yang Mendorong Keputusan Pembelian Pada Ponsel Cerdas.
Jurnal Manajemen Kewirausahawan Vol V No IV. Universitas Kristen
Petra, Surabaya.
Kasali, Rhenald. 1998. Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, dan
Positioning. Gramedia, Jakarta.
Kertajaya, Hermawan. 2005. Analisis Perilaku Konsumen. Gramedia Pustaka,
Jakarta.
Kotler & Armstrong. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesembilan. Jakarta:
PT. Indeks.
Lawalata, Caroline F. Christine. 2010. Perilaku Pembelian Ponsel Cerdas
(Smartphone) Antara Gaya Hidup dan Kebutuhan. Jurnal Newmedia .
Loudon, David L. dan Albert J. Della Bitta. 1993. Consumer Behavior. 4th Ed.
McGraw Hill.
Maslow, Abraham H. 1995. Motivation and Personality. Harper, New York,
USA.
Octavia, Ade 2009. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen
Membeli Ponsel Cerdas. Jurnal Manajemen Pemasaran Vol IV No 1.
Universitas Sumatera Utara, Medan
Peter, J. Paul and Jerry C. Olson. 2000. Consumer Behavior: Perilaku Konsumen
dan Strategi Perusahaan. Jilid 1,2. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Priyono, Tri Handoko. 2009. Beberapa Faktor Yang Mendorong Perilaku
Pembelian Ponsel Produksi China. Jurnal Manajemen Kewirausahawan
Vol II No IV. Edisi Maret 2009. Universitas Kristen Petra, Surabaya.
Rhizaldi, Achmad. 2008. Analisis Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan
Pembelian Ponsel Pada Kalangan Remaja. Jurnal Manajemen Berskala
Enam Bulanan Vol VII No V. Edisi Juli 2008. Universitas Negeri
Lampung, Bandar Lampung.
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
119
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
ISSN : 2086 - 5031
Robbins, Stepen P. & Timothy. 2005. Organizational Behaviour. McGraw-Hill.
Florida.
Santoso, Singgih. 2001. Analsisi Multivariate dengan Menggunakan Aplikasi
SPSS. Gramedia Pustaka, Jakarta.
Schiffman, Leon G and Leslie Lazar Kanuk. 2007. Perilaku Konsumen. Edisi
ketujuh. Jakarta: PT. Indeks.
Schiffman, Leon G and Leslie Kanuk. 2000. Consumer Behaviour. 7th edition.
Prentice-Hall, Inc
Sekaran, Uma. 1992. Research Method for Business: A Skill-Building
Approach, Printice Hall International, Irwin.
Setyabudi Agung dan Hendrawan, 2010. Analisis Keputusan Membeli
Berdasarkan Gender dan Karakteristik Demografis Pada Ponsel
Berkategori Smartphone. Jurnal Berskala Enam Bulan ISSN Vol X No
IX. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Simamora, Bilson. 2002, Analisis Perilaku Konsumen. Gramedia Pustaka,
Jakarta.
Solomon, M.R. 1999. Consumer Behavior: Buying, Having, Being. 4th Ed.
Prentice Hall, New Jersey.
Sumarwan, Ujang, Dr. Ir, M.Sc. 2003. Perilaku Konsumen, Teori, dan
Penerapannya dalam Pemasaran. Gramedia Jakarta.
Wiryawan, Stanto dan Sandi Widjaya (2010) Analisis Pola Prilaku Konsumsi
Masyarakat Perkotaan Dalam Memilih Produk Ponsel. Jurnal
Manajemen Kewirausahawan Vol VII No IV Universitas
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
120
Download