Joko Sulistya- SMP 2 Bambanglipuro

advertisement
PEMANFAATAN WHATAPP MESSENGER SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN
OUTDOOR ACTIVITY
Joko Sulistya, M.Pd, M.Hum
Guru Bahasa Inggris, SMPN 2 Bambanglipuro
Email: [email protected], Contact person: +6281328475275
Perkembangan teknologi di Indonesia pada saat sekarang ini semakin berkembang
terutama dalam teknologi informasi. Dengan adanya teknologi informasi, itu bisa memudahkan
kita untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan di mana saja, kapan saja dan
dari sap saja. Kalau ditinjau dari segi pendidikan, perkembangan dan penerapan teknologi
informasi sangatlah bermanfaat, karena dengan menerapkan teknologi informasi dunia
pendidikan mulai ada perubahan yang sangat signifikan. Untuk saat ini jarak dan waktu bukan
lagi hal yang menjadi masalah untuk mendapatkan ilmu, karena memang sudah banyak sekali
aplikasi yang memfasilitasinya. Rogers, 1986 dalam Lubis (2005: 42) mendefinisikan teknologi
komunikasi adalah peralatan-peralatan perangkat keras, struktur organisasi, dan nilai sosial
dengan mana individu mengumpulkan, memproses dan terjadi pertukaran informasi dengan
individu lain. Teknologi komunikasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara, karena dapat menjadi alat pemersatu bangsa dan masuk ke berbagai ranah
kehidupan. Dampak dari teknologi komunikasi yaitu terjadinya perubahan pada tingkah laku
individual yang meliputi pengetahuan, sikap, atau tindakan yang terjadi sebagai akibat dari
penyampaian pesan komunikasi (Rogers, 1986)
Salah satu inovasi yang mempermudah proses komunikasi adalah telepon selular atau yang
biasa disingkat dengan kata ponsel. Munculnya berbagai smartphone seperti Blackberry,
Android, Iphone, Windows Phone serta Symbian S60 merupakan contoh kecanggihan teknologi
dalam bentuk ponsel. Dari berbagai jenis smartphone yang ada tersebut, banyak menawarkan
fitur-fitur aplikasi yang canggih seperti aplikasi layanan instant messenger yaitu “WhatsApp
Messenger”. Aplikasi WhatsApp Messenger sebagai salah satu alat untuk berkomunikasi
digunakan oleh semua kalangan, termasuk remaja yang tidak dapat terlepas dari kebutuhan akan
berkomunikasi.
1
Dampak ponsel bagi pelajar
Penggunaan smartphone yang tidak terarah dan terkendali menyebabkan pengguna kecanduan
dan biasanya prestasi belajar menurun. Penulis mensinyalir ada kurang lebih 10 (sepuluh)
dampak negatif dari penggunaan internet yang bagi pelajar yaitu
1. Perilaku sosial menyimpang
Pelajar cenderung mengurung diri dan asik menikmati dunia maya tanpa menghiraukan
apa yang telah terjadi di sekitarnya. Dia menjadi orang yang introvert dan tidak mau
bergaul dengan teman – teman sekitarnya karena dia telah menemukan dunianya sendiri.
2. Prestasi sekolah menurun
Pelajar yang kecanduan internet secara berlebihan akan mengganggu aktifitas belajarnya.
Waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar digunakan untuk internet sehingga
prestasinya menurun walaupun dia mengakses internet lewat ponsel.
3. Suka berbohong
Pelajar mempunyai kecenderungan untuk berbohong atau menipu untuk menutupi
kesalahannya. Apalagi jika dia mengunakan pada waktu dan tempat yang kurang tepat.
4. Membolos sekolah
Pelajar yang jarang belajar maka banyak pekerjaan rumah (PR) yang tidak dikerjakan
sehingga itulah yang menjadi penyebab mengapa dia tidak berangkat ke sekolah.
5. Pornoaksi dan pornografi
Pelajar mempunyai kesempatan untuk membuka situs – situs porno atau konten dewasa
jika mereka tidak diarahkan dalam hal pemanfaatan teknologi, khususnya ponsel.
6. Kesehatan mata terganggu
Pelajar akan mengalami gangguan penglihatan jika dia sering menggunakan internet, baik
lewat ponsel, PC, maupun laptop.
7. Malas melakukan aktifitas
Pelajar yang kecanduan internet biasanya malas melakukan aktifitas baik yang berkenaan
dengan dirinya sendiri maupun orang lain. Untuk keperluan pribadi saja mereka malas
melakukannya.
8. Perkelahian atau tawuran antar pelajar
Pelajar yang tidak mengetahui cara bersosialisasi di dunia maya, cenderung menimbulkan
permusuhan dan pada akhirnya menyebabkan perkelahian.
2
9. Cyber Crime
Pelajar rentan menjadi subyek atau obyek kejahatan jika tidak diawasi dan dibimbing
dalam hal pemanfaatan teknologi tersebut.
10. Mengucapkan kata-kata yang tak senonoh
Pelajar biasanya belum dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Mereka cenderung meniru apa yang mereka lihat di internet sehingga karena keterbatasan
pengetahuan maka mereka sering ikut – ikutan. Ada yang bertingkah dan berkata yang
kurang baik mereka tirukan, padahal hanya ingin dibilang trend, tidak cupu dan gaul.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis mencoba memanfaatkan kelebihan
teknologi, khususnya ponsel. Banyaknya menu dan aplikasi yang tersedia, penulis memilih
Aplikasi WhatsApp (WA) karena beberapa hal yaitu
1. WhatApp merupakan aplikasi online chat yang kompatibel dengan beberapa jenis
handphone, antara lain Iphone, Android, Blackberry, dan merk handphone Nokia.
2. WhatApp dapat digunakan dengan gratis artinya tidak perlu menambah pengeluaran jika
sudah memiliki kuota internet dan itu masih berlangsung hingga sekarang.
3. WhatApp dapat melakukan percakapan melalui menu chat, bisa meng-copy, men-delete,
atau mem- forward pesan. Gambar yang terkirim bisa di-forward.
4. WhatApp dapat mengirim pesan suara maupun share lokasi keberadaan pengguna. Juga
menyediakan fitur grup chat, dimana pengguna bisa mengumpulkan beberapa kontak
untuk membuat sebuah grup chat.
Dengan pertimbangan kelebihan – kelebihan tersebut, penulis akhirnya memilih WA sebagai
sarana untuk memberikan tambahan materi kepada siswa kelas IX. Penulis mempergunakan WA
sebagai sarana komunikasi dengan siswa, baik personal maupun klasikal. Di samping mereka
mendapat materi dan kuis lewat WA, siswa juga mendapat informasi terbaru tentang sekolah
mereka. Informasi sekolah berupa agenda – agenda sekolah yang sifatnya mendesak
diberitahukan.
Menurut Burgon & Huffner (2002) fungsi media komunikasi yang berteknologi tinggi dan baik
adalah
1. Efisiensi penyebaran informasi
Fitur WA yang kompatibel dapat digunakan secara efisien sebab pengirim dapat
mengirimkan gambar dan suara melalui aplikasi tersebut. Penulis sering mengirim
3
gambar – gambar yang berhubungan dengan materi bahasa Inggris dan biasanya penulis
memperoleh info tersebut lewat komunitas MGMP (musyawarah Guru Mata Pelajaran)
bahasa Inggris, google, facebook (situs – situs berbahasa Inggris) dan lain – lain.
2. Memperkuat eksistensi informasi
Untuk memperkuat keberadaan dan memperkuat motivasi siswa, penulis memberikan
reward pada saat penulis mengirimkan kuis atau soal. Reward tersebut berupa tanda
jempol, namun ini bukan tanda jempol sembarang tanda jempol. Penulis mempunyai
kesepakatan dengan siswa untuk mengumpulkan tanda jempol tersebut. Jadi bila ada
siswa yang sudah mengumpulkan tanda jempol sebanyak 50 buah maka penulis wajib
memberikan satu kaos oblong (T-Shirt) yang didesain penulis kepada siswa yang berhak.
3. Mendidik/ mengarahkan/ persuasi
Di samping memberikan tugas dan materi bahasa Inggris, penulis juga menerima
pertanyaan dan melakukan diskusi dalam kelompok – kelompok WA tersebut.
4. Menghibur/ entertain/ joyfull
Ada saatnya kegiatan ini sangat menghibur karena penulis hanya membatasi 30 menit
untuk menjawab kuis atau soal yang diberikan. Setelah waktu tersebut lewat maka
penulis akan memberikan kunci jawaban dan menjelaskan mengapa jawabannya itu.
5. Kontrol sosial
Kegiatan ini menurut penulis dapat meminimalisir kegiatan – kegiatan dan dampak
negatif pemanfaatan teknologi bagi siswa. Di samping itu group – group WA dapat
dijadikan kontrol perilaku dan tutur kata siswa yang sebelumnya tidak baik karena guru
sudah masuk dalam kelompok tersebut.
Kerangka berpikir
Jika dijabarkan secara gamblang apa yang dilakukan penulis adalah memanfaatkan
aplikasi WA sebagai sarana untuk belajar bahasa Inggris bagi siswa kelas IX A, B, C, D dan E.
Setiap group atau kelompok kelas, No. Hp penulis dimasukkan sehingga penulis dapat andil dan
berperan dalam meningkatkan prestasi bahasa Inggris. Pembelajaran yang dilakukan sepenuhnya
berada di luar sekolah artinya pemberian materi, kuis dan forum diskusi dilaksanakan setelah
kegiatan belajar mengajar di sekolah selesai (outdoor activity). Dalam kegiatan ini disamping
4
siswa mendapat kemajuan di bidang bahasa Inggris, siswa juga terbentuk jiwa berani bersaing
dan terbuka. Gambaran diagram seperti di bawah ini.
Pemanfaatan Teknologi Komunikasi
Informasi
Perkembangan Teknologi
Komunikasi Informasi
Komunikasi antar pribadi
Remaja
Smartphone
WhatApp Mesenger
Tujuan Pemanfaatan What App
Messager
Penilaian
Dari kegiatan yang dilakukan penulis, dari membuat group WA sampai proses kegiatan
pembelajaran outdoor activity membuat siswa merasa mempunyai teman untuk belajar di rumah.
Banyak siswa yang merasa bingung mau belajar dengan siapa dan kapan. Melalui WA, penulis
mengirimkan materi yang berupa kalimat (walapun tidak panjang), gambar dan juga video
percakapan bahasa Inggris sehingga siswa merasa nyaman belajar dan terarah. Apalagi penulis
juga memberikan kuis dan forum diskusi untuk memotivasi mereka berkompetisi.
Penutup
Pembelajaran abad 21 memang menuntut optimalisasi penggunaan media pembelajaran
berbasis IT, khususnya ponsel yang familiar untuk pelajar. Dengan bantuan ponsel pintar
(smartphone) batasan jarak, waktu, dan keadaan semakin tidak terlihat karena pendidikan
bersifat universal. Pemberian arahan dan kesempatan untuk belajar melalui ponsel dengan baik,
menjauhkan pelajar dari penyalahgunaan ponsel.
5
Demikian pengalaman pembelajaran digital berbasis teknologi informasi yang saya
alami. Mudah-mudahan memberikan informasi dan inspirasi bagi pembaca.
Nama
Tempat Tanggal lahir
Jenis Kelamin
Agama
Alamat
Sekolah
Alamat sekolah
Telepon
Email
Weblog
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Joko Sulistya, M.Pd, M.Hum
Bantul, 13 Agustus 1974
Laki-laki
Islam
Serayu Rt.02 Bantul
SMPN 2 Bambanglipuro
Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul
081328475275
[email protected]
http://jsulistya.blogsopot.com
6
7
Download