197 Peningkatan Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Ilmu

advertisement
Peningkatan Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam
Materi Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup Dengan Menggunakan
Metode Benteng Pertahanan Pada Kelas IX-A SMP Negeri 1 Arosbaya
Kabupaten Bangkalan Semster Ganjil Tahun Pelajaran 2014/2015
Retno Pergiwati
email:[email protected]
Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengungkap penerapan metode pembelajaran Benteng
Pertahanan yang diterapkan pada mapel IPA materi Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup
di SMPN 1 Arosbaya kelas IX-A. Hasil yang ditunjukkan adalah pada siklus pertama
siswa yang bercanda terdapat 14 siswa atau 40%, siswa yang memperhatikan 18 siswa
atau 50%, siswa yang aktif berpendapat dalam benteng pertahanan 18 siswa atau 50%,
siswa yang tidak aktif berpendapat dalam benteng pertahanan 14 siswa atau 40%, siswa
yang aktif dalam kegiatan kelompok benteng pertahanan 14 siswa atau 40%, siswa yang
telah tuntas 13 siswa atau 35% dan siswa yang belum tuntas 23 siswa atau 65%. Pada
siklus kedua siswa yang bercanda terdapat 7 siswa atau 20%, siswa yang memperhatikan
29 siswa atau 80%, siswa yang aktif berpendapat dalam benteng pertahanan 29 siswa atau
80%, siswa yang tidak aktif berpendapat dalam benteng pertahanan 7 siswa atau 20%,
siswa yang aktif dalam kegiatan kelompok benteng pertahanan 29 siswa atau 80%, siswa
yang telah tuntas 29 siswa atau 80% dan siswa yang belum tuntas 7 siswa atau 20%.
Kata kunci : Motivasi belajar, metode benteng pertahanan
Abstract: The method which can make students become active is banteng
pertahanan. By using this method, the students are expected to be more active in
teaching learning process in order to increase student’s achievement. This
research concerns about the problem in learning science about human being by
using the bastion method and its results. The result of this research shows that
learning by using bastion increase student’s interest to learn science. In the first
cycle, there are 14 students who did not pay attention to the material or it
percentage is 40%, 18 students or 50% stay focus, 18 students or 50% are active
in giving opinion about the method, 14 students or 40% are not active, those are
active in group work is 14students or 40%, those are completed is 13 students or
35% and those are not is 23 students or 65%. In the second cycle, there are 7
students or 20% who did not pay attention to the material, 29 students or 80% stay
focus, 29 students or 80% are active in giving opinion about the method, 7
students or 20% are not active, those are active in group work is 29students or
80%, those are completed is 29 students or 80% and those are not is 7 students or
20%.
Key words : Learning motivation, the bastion method
197
Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 2, Desember 2015, hlm 197 - 209
3.
Pendahuluan
Sesuai kurikulum 2013, pendeka-
Memberi kesempatan siswa untuk
memperkaya
bahan
pelajaran,
tan yang digunakan dalam proses
sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar mengajar ditekankan pada pen-
belajar siswa
dekatan keterampilan proses, yaitu
Berdasarkan latar belakang diatas,
“pendekatan
dalam
proses
belajar
maka rumusan masalah dalam pene-
mengajar yang menekankan pada pem-
litian tindakan kelas ini adalah :
bentukan
1.
keterampilan
pengetahuan
Bagaimanakah
pelaksanaan
mengkomuni-
metode benteng pertahanan dalam
(Depdikbud,
pembelajaran Ilmu Pengetahuan
1994 : 9). Pada kenyataannya, kuri-
Alam materi Kelangsungan Hidup
kulum 2013 mengharapkan siswa aktif
Makhluk Hidup di kelas IX-A
dalam proses belajar mengajar. Siswa
SMPN 1 Arosbaya
diharapkan mampu menemukan sendiri
Bangkalan Semester Ganjil Tahun
jawaban-jawaban atas permasalahan
Pelajaran 2014/2015?
kasikan
dengan
memperoleh
perolehannya”
yang mereka hadapi.
2.
Kabupaten
Bagaimanakah hasil pembelajaran
Salah satu metode yang dapat
dengan metode benteng pertahanan
membuat siswa aktif adalah metode
pada mata pelajaran Ilmu Penge-
benteng pertahanan. Dengan metode
tahuan
benteng pertahanan ini diharapkan
sungan Hidup Makhluk Hidup di
siswa
belajar
kelas IX-A SMPN 1 Arosbaya
meningkatkan
Kabupaten Bangkalan Semester
aktif
dalam
proses
mengajar dan dapat
Alam
Kelang-
prestasi belajar siswa.
Ganjil
Kelebihan metode benteng pertahanan
2015?
antara lain adalah sebagai berikut:
Berdasarkan latar belakang diatas,
1.
2.
Tahun
materi
Pelajaran
2014/
Pengetahuan yang diperoleh siswa
maka tujuan dari penelitian tindakan
lebih dirasakan dan lebih lama
kelas ini adalah sebagai berikut:
diingat
1.
Melatih
siswa
belajar
Untuk
mengetahui
pelaksanaan
dengan
metode benteng pertahanan dalam
tekun, bertanggung jawab, serta
pembelajaran Ilmu Pengetahuan
mengikuti rencana
Alam materi Kelangsungan Hidup
Makhluk Hidup di kelas IX-A
198
Peningkatan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam, Retno Pergiwati
SMPN 1 Arosbaya
Kabupaten
Bangkalan Semester Ganjil Tahun
Metode
Pelajaran 2014/2015
2.
Penelitian tindakan ini merupakan
Untuk mengetahui hasil pembe-
penelitian
tindakan
kelas
model
lajaran dengan metode Benteng
Kemmis dan Taggart (dalam Suharsimi
Pertahanan atau pem-berian tugas
Arikunto, 2002 : 83), yaitu berbentuk
pada mata pelajaran Ilmu Penge-
spiral dari siklus yang satu ke siklus
tahuan Alam materi Kelangsungan
yang berikutnya. Setiap siklus meliputi
Hidup Makhluk Hidup di kelas IX-
planning (rencana), action (tindakan),
A SMPN 1 Arosbaya
Kabupaten
observation (pengamatan) dan reflec-
Bangkalan Semester Ganjil Tahun
tion (refleksi). Langkah pada siklus
Pelajaran 2014/2015
berikutnya adalah perencanaan yang
Hipotesis tindakan dari penelitian
sudah direvisi, tindakan, pengamatan
ini adalah :
dan refleksi. Sebelum masuk pada
1.
Pelaksanaan pembelajaran dengan
siklus I dilakukan tindakan penda-
metode benteng pertahanan adalah
huluan yang berupa identifikasi per-
efektif dalam pembelajaran Ilmu
masalahan.
Pengetahuan Alam materi Kelang-
2.
Penelitian tindakan ini dilakukan
sungan Hidup Makhluk Hidup di
di SMPN 1 Arosbaya
kelas IX-A SMPN 1 Arosbaya
Bangkalan dengan mengambil subyek
Kabupaten Bangkalan Semester
penelitian kelas IX-A semester Ganjil
Ganjil Tahun Pelajaran 2014/2015.
tahun pelajaran 2014/2015 mata pela-
Hasil pembelajaran Ilmu Penge-
jaran Ilmu Pengetahuan Alam pada
tahuan Alam dengan metode ben-
Kompetensi Dasar Kelangsungan Hi-
teng pertahanan adalah baik pada
dup Makhluk Hidup. Penelitian ini
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
dilakasanakan pada bulan Agustus –
Alam materi Kelang-sungan Hidup
Oktober 2014.
Makhluk Hidup di kelas IX-A
SMPN 1 Arosbaya
Kabupaten
Dari hasil tes awal pada kegiatan
Kabupaten
pembelajaran Kompetensi Dasar Ke-
Bangkalan Semester Ganjil Tahun
langsungan Hidup Makhluk Hidup
Pelajaran 2014/2015
dapat diketahui gambaran kondisi awal
siswa sebagai berikut:
199
Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 2, Desember 2015, hlm 197 - 209
atau prosentase keberhasilan siswa
No
1
Kondisi Siswa
40%
siswa
belum
mampu
Mengidentifikasi kelangsungan hidup
makhluk hidup melalui adaptasi,
seleski alam, dan perkembangbiakan
55% siswa belum mampu
Mendeskripsikan konsep pewarisan
sifat pada makhluk hidup
85% siswa belum mampu
Mendeskripsikan proses pewarisan
dan hasil pewarisan sifat dan
penerapannya.
Prestasi belajar siswa yang tuntas
20% (hasil tes awal)
2
3
4
setelah proses belajar mengajar setiap
putarannya
dilakukan
Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:
1. Untuk menilai ulangan atau tes
formatif
kelas
ini
bulan
Agustus
–
siswa yang ada di kelas tersebut
sehingga diperoleh rata-rata tes
berikut:
1
2
3
Persiapan
skenario
pembelajaran PTK
Pelaksanaan PTK
Penyusunan laporan hasil PTK
Data hasil
kelas
(PTK)
formatif dapat dirumuskan :
Bulan
A S O N
g e k o
s p t p
x
x
penjumlahan
selanjutnya dibagi dengan jumlah
2 x 40 menit, dengan perincian sebagai
Kegiatan
melakukan
nilai yang diperoleh siswa, yang
Nopember 2014 dengan alokasi waktu
N
o
cara
tertulis pada setiap akhir putaran.
tindakan
pada
dengan
memberikan evaluasi berupa soal tes
Peneliti
Penelitian
dilakukan
X=
Dengan :
X = Nilai rata-rata
∑x = Jumlah semua nilai siswa
∑N = Jumlah siswa
x
x
penelitian
tindakan
dikumpulkan
dengan
2. Untuk ketuntasan belajar
Ada dua kategori ketuntasan belajar
menggunakan teknik sebagai berikut:
yaitu secara perorangan dan secara
1. Observasi, untuk memonitor parti-
klasikal. Berdasarkan petunjuk pe-
sipasi siswa dalam proses belajar
laksanaan belajar mengajar kuri-
mengajar dengan metode diskusi
kulum 1994 (Depdikbud, 1994)
2. Tes, untuk mengetahui hasil belajar
yaitu seorang siswa telah tuntas
belajar bila telah mencapai skor
siswa
Data hasil penelitian dianalisis
65% atau nilai 65, dan kelas disebut
deskriptif
tuntas belajar baik dikelas tersebut
dengan teknik analisis prosentase. Un-
terdapat 85% yang telah mencapai
tuk menganalisis tingkat keberhasilan
daya serap lebih dari atau sama
menggunakan
analisis
dengan 65%. Untuk menghitung
200
Peningkatan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam, Retno Pergiwati
P
prosentase ketuntasan belajar digu-
kegiatan belajar bersama lainnya. Bila
nakan rumus sebagai berikut :
ini termasuk dalam rencana anda, ada
w y
=
b
j r
w
baiknya melakukan semacam kegiatan
x 100%
pembentukan tim awal untuk memastikan awal yang baik. Memang banyak
3. Untuk lembar observasi
a. Lembar
observasi
kegiatan pembentukan tim yang bisa
pengelola
metode pembelajaran kooperatif
benteng pertahanan.
menjadi bahan pertimbangan, namun
yang berikut ini merupakan kegiatan
favorit.
Untuk menghitung lembar obser-
a. Prosedur
vasi pengelolaan metode pebelajaran benteng pertahanan digunakan rumus sebagai berikut:
1. Sediakan setumpuk kartu indeks
kepada tiap tim (akan lebih baik
jika memiliki ukuran berbeda
dalam masing-masing tumpukan)
X=
2. Tantanglah masing-masing tim
b. Lembar observasi aktivitas guru
dan siswa
untuk menjadi kelompok yang
seefektif mungkin dengan mem-
Untuk menghitung lembar obser-
bentuk model tiga dimensi “Ben-
vasi aktivitas guru dan siswa
teng Pertahanan” hanya dari kar-
digunakan rumus sebagai berikut
:
tu indeks. Melipat dan merobek
kartu diperbolehkan, namun tidak
%=
x 100% dengan
boleh ada tambahan pasokan lain
untuk melengkapi bangunan itu.
X
=
=
Doronglah tim untuk merencanakan penarikan mundur mereka
sebelum mulai membangunnya.
Metode Benteng Pertahanan
Seringkali kegiatan belajar aktif
akan menjadi lebih bergairah dengan
menciptakan tim-tim belajar jangka
panjang yang bisa belajar bersama,
mengerjakan proyek dan terlibat dalam
Sediakan spidol agar tim bisa
menggambari kartu dan menghiasi bentengnya bila mereka pandang cocok.
3. Berikan waktu minimal 15 menit
untuk menyelesaikannya. Jangan
201
Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 2, Desember 2015, hlm 197 - 209
mendesak atau membuat siswa
yang kita lakukan sebagai tim
terburu-buru. Penting bagi tim
dan sebagai individu ketika be-
untuk
kerjasama?
merasakan
pengalaman
keberhasilan.
Prestasi Belajar
4. Bila bangunan itu sudah jadi.
Di dalam setiap kegiatan belajar
Perintahkan siswa untuk melaku-
yang dilakukan oleh siswa, senantiasa
kan tur penarikan mundur mela-
mendambakan suatu keberhasilan seba-
lui benteng. Kunjungi tiap ben-
gai hasil jerih payah setelah menempuh
teng dan perintahkan agar anggo-
beberapa materi pelajaran. Hasil usaha
ta tim menunjukkan karya me-
itu
reka dan menjelaskan seluk beluk
prestasi, beberapa ahli mengemukakan
bangunan yang mereka buat.
batasan sebagai berikut:
Berikan tepuk tangan atas apa
dinamakan
prestasi.
Tentang
Menurut Winkel (1991 : 162)
yang dicapai oleh tiap tim.
prestasi
Jangan membuat kondisi yang
usaha yang dapat dicapai. Didalam
menyebabkan siswa saling ber-
pengertian tersebut prestasi merupakan
saing
suatu hasil usaha yang telah dicapai se-
membandingkan
karya
masing-masing.
suai
adalah
batas
bukti
keberhasilan
kemampuan
dari
pel-
aksanaan usaha tersebut. Sedangkan
b. Variasi
menurut Pasaribu dan B. Simanjuntak
1. Sebagai alternatif perintahkan tim
untuk membangun monumen tim.
Desaklah mereka untuk membuat
monumen yang kokoh, tinggi dan
menyenangkan secara estetika.
2. Suruh
tim
untuk
prestasi adalah hasil yang diperoleh
seseorang setelah mengikuti pendidikan maupun latihan. Juga dalam hal ini
prestasi adalah akhir dari usaha yang
diperoleh
berkumpul
ngalaman tersebut dengan menjawab pertanyaan ini : Tindakantindakan apa sajakah yang agak
melalui
proses
pendidikan dan latihan.
kembali dan mintalah mereka
untuk memikirkan kembali pe-
setelah
Berdasarkan pengertian tersebut
diatas, dapat diambil suatu kesimpulan
bahwa prestasi merupakan suatu bukti
atau hasil yang dicapai seseorang
setelah
membantu dan kurang membantu
202
dilaksanakan
suatu
usaha
Peningkatan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam, Retno Pergiwati
sebaik-baiknya sesuai batas kemampuan dari pelaksanaan usaha tersebut.
Hasil belajar pada hakekatnya
adalah sama dengan tujuan pembela-
Menurut Mochtar Buchori (1985 :
jaran yang dirumuskan dalam program
94) prestasi belajar adalah hasil yang
mengajar. Hal ini disebabkan karena
ditonjolkan oleh anak sebagai hasil
evaluasi hasil belajar adalah untuk
belajar, baik berupa angka atau huruf
mengetahui
serta tindakan yang mencerminkan
belajar dapat dicapai (Suharno, dkk,
hasil dari proses belajar yang dicapai
2000 : 78) yang berupa aspek-aspek
masing-masing anak dalam periode
yang berhubungan dengan kemampuan
tertentu. Sedangkan menurut Zainal
intelektual (kognitif), aspek-aspek yang
Arifin (1990 : 3) prestasi belajar
berhubungan dengan nilai dan sikap
merupakan kemampuan, keterampilan
(afektif) dan aspek-aspek yang ber-
dan sikap seseorang dalam menye-
hubunga dengan keterampilan (psiko-
lesaikan sesuatu hal. Selaras dengan
motorik).
beberapa
pendapat
diatas,
seberapa
jauh
tujuan
Ngalim
Didalam belajar ada kalanya siswa
Purwanto (1989 : 48) menyatakan
berhasil meraih prestasi yang tinggi,
bahwa hasil belajar adalah prestasi
tetapi ada juga yang kurang berhasil
yang digunakan untuk menilai hasi
bahkan ada yang memperoleh nilai
pelajaran yang telah diberikan kepada
sangat rendah. Hal ini banyak faktor
siswa dalam waktu tertentu.
yang mempengaruhinya. Sejalan de-
Dari beberapa pendapat ahli diatas,
dapat
ditarik
bahwa
(1990 : 102) menguraikan faktor-faktor
prestasi belajar adalah hasil belajar
yang mempengaruhi prestasi belajar
yang maksimal yang telah dicapai
antara lain :
siswa
1.
setelah
kesimpulan
ngan hal tersebut, Ngalim Purwanto
mengikuti
pelajaran
dengan menunjukkan adanya peru-
Faktor Individu
a. Faktor
bahan pada aspek kognitif, afektif dan
kematangan/pertumbuhan
psikomotorik.
Mengajarkan
Hal
tersebut
berupa
sesuatu
dapat
kemampuan, keterampilan dan tingkah
berhasil, jika taraf pertumbuhan
laku yang dapat diamati dan diukur
jasmani atau rohaninya telah
dengan menggunakan ukuran baku.
mungkin.
b. Faktor intelegensia
203
Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 2, Desember 2015, hlm 197 - 209
2.
3.
4.
Seseorang mempelajari sesuatu
mempercepat
daya
pemahaman
dapat berhasil baik ditentukan,
siswa.
dipengaruhi oleh kecerdasan
Beberapa faktor yang mempe-
Faktor Latihan Dan Ulangan
ngaruhi prestasi belajar tersebut diatas,
Karena terlatih seringkali mengu-
perlu dicermati oleh setiap pendidik
langi sesuatu, maka kecakapan dan
sehingga yang menjadi harapan kita
pengetahuan yang dimiliki dapat
yaitu berupa keluaran (output) yakni
terkuasai dan makin mendalam.
prestasi belajar yang membanggakan.
Faktor Motivasi
Prestasi belajar pada hakekatnya
Sebagai penggerak/pendorong un-
adalah tujuan dalam belajar yang
tuk belajar
diusahakan melalui tindakan penga-
Faktor Sifat Pribadi
jaran (instruktional). Tujuan belajar
Tiap siswa memiliki sifat-sifat
dapat diklasifikasikan menjadi dua,
pribadi yang berbeda, sehingga
yakni tujuan pengajaran yang secara
mempengaruhi didalam belajarnya.
eksplisit dimaksudkan dalam proses
Ada siswa yang memiliki sifat
dan hasil belajar (instructinal effects)
cepat menangkap pelajaran (fast
biasanya berbentuk pengetahuan dan
learner) ada pula yang lambat.
keterampilan. Sedangkan hasil sampi-
a. Faktor keluarga
ngan (nurturant effects) misalnya ke-
Keluarga yang terdidik dapat
mampuan berfikir kritis, bersikap de-
mempengaruhi prestasi belajar
mokratis, terbuka dan sebagainya.
b. Faktor guru dan cara belajar
Dalam belajar disekolah, faktor
guru dan cara belajar, kepribadian
guru,
tinggi
rendah
Hasil
Siklus Pertama
a. Perencanaan
pengetahuan guru, metode mengajar
dapat
mempengaruhi
tinggi rendahnya prestasi bela-
mempersiapkan
topik
benteng pertahanan tentang Kompetensi Dasar Kelangsungan Hidup
Makhluk Hidup sebagai berikut:
jar siswa
5.
Peneliti
1) sistem ekskresi pada manusia dan
Faktor Alat Dan Media
Dalam alat dan media pelajaran
yang tepat mempermudah dan
204
hubungannya dengan kesehatan
Peningkatan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam, Retno Pergiwati
2) pewarisan sifat pada makhluk
jelasan mengenai topik masing-
hidup
masing selama 15 menit
3) proses
pewarisan
dan
hasil
6) Setelah selesai, masing-masing
pewarisan sifat dan penerapan-
kelompok
nya.
hasil tugas kelompok di depan
Langkah
selanjutnya,
kelas
mempresentasikan
kelas selama 50 menit.
dibagi menjadi 7 kelompok, setiap
7) Setelah selesai guru menyim-
eklompok beranggotakan 5 sampai 6
pulkan hasil benteng pertahanan
orang. Setiap anggota kelompok
dan melengkapi paparan siswa,
mendapat 1 topik benteng pertaha-
10 menit
nan secara berbeda.
8) Evaluasi ketuntasan belajar sis-
b. Pelaksanaan
wa 15 menit
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran
c. Pengamatan
dengan menggunakan metode ben-
Hasil pengamatan kolaborator de-
teng
ngan menggunakan instrumen ob-
pertahanan
adalah
sebagai
berikut:
servasi dan berdasarkan catatan
1) Apersepsi 2 menit
lapangan terjadi peningkaan moti-
2) Guru menjelaskan tujuan pem-
vasi belajar siswa dalam belajar
belajaran yang ingin dicapai 3
yang dapat digambarkan pada tabel
menit
berikut ini.
3) Guru
menjelaskan
langkah-
langkah kegiatan benteng per-
Tabel 1: Prosentase Aktivitas Belajar
Siswa Siklus I
tahanan 5 menit
No
Keadaan Siswa
4) Siswa dibagi menjadi 6 kelom-
1
pok, masing-masing kelompok
2
beranggotakan 6 orang. Setiap
3
Siswa yang bercanda dalam
belajar
Siswa yang memperhatikan
pelajaran dengan baik
Siswa
yang
aktif
menyampaikan
pendapat
dalam benteng pertahanan
Siswa yang tidak aktif
menyampaikan
pendapat
dalam benteng pertahanan
Siswa yang aktif dalam
kegiatan kelompok benteng
pertahanan
kelompok diberi 1 topik ben-
4
teng pertahanan
5) Langkah berikutnya, siswa ditugaskan untuk menyusun paparan,
argumentasi
atau
pen-
5
16
50
16
50
14
40
14
40
Berdasarkan hasil tes proses
yang
205
Pertemuan 1
Jum%
lah
14
40
dilakukan,
juga
terjadi
Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 2, Desember 2015, hlm 197 - 209
peningkatan walaupun peningkatan
a. Perencanaan
tersebut relatif sedikit, namun sudah
Peneliti
menampakkan suatu kemajuan yang
benteng pertahanan tentang Kompe-
berarti. Gambaran hasil tes proses
tensi Dasar Kelangsungan Hidup
pada siklus I sebagai berikut:
Makhluk Hidup.
1
2
Perolehan Siswa
Prosentase siswa yang tuntas
belajar
Prosentase siswa yang belum
tuntas belajar
Jumlah
topik
Langkah selanjutnya, kelas dibagi
Tabel 2: Hasil Tes Proses Siswa
Siklus I
No
mempersiapkan
menjadi 7 kelompok, setiap kelom-
Pertemuan 1
40%
(14 siswa)
60%
(22 siswa)
100%
pok beranggotakan 5 sampai 6
orang. Setiap anggota kelompok
mendapat 1 topik benteng perta-
d. Refleksi
hanan secara berbeda
Setelah perjalanan siklus pertama
b. Pelaksanaan
dilalui dengan satu kali pertemuan
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran
(2 x 40 menit), maka terlihat adanya
dengan
peningkatan hasil belajar. Kendala
Benteng Pertahanan adalah sebagai
yang ditemui pada siklus ini adalah
berikut:
penggunaan waktu yang kurang
1) Apersepsi 2 menit
efektif dan kesiapan belajar siswa
2) Guru menjelaskan tujuan pembel-
yang kurang, Setelah berkolaborasi
ajaran yang ingin dicapai 3 menit
dengan teman sejawat diperoleh
masukan
untuk
perbaikan
pada
siklus berikutnya, yaitu:
menggunakan
3) Guru
menjelaskan
metode
langkah-
langkah kegiatan benteng pertahanan 5 menit
1) Mengulang kembali penjelasan
4) Siswa
dibagi
menjadi
6
cara belajar dan tugas yang harus
kelompok, masing - masing ke-
diselesaikan serta pemanfaatan
lompok beranggotakan 6 orang.
waktu yang efektif.
Setiap kelompok diberi 1 topik
2) Merubah komposisi kelompok
siswa dengan menyebarkan siswa
benteng pertahanan
5) Langkah
berikutnya,
siswa
yang telah tuntas pada siklus
menyusun paparan, argumentasi
pertama.
atau penjelasan mengenai topik
masing-masing selama 15 menit
Siklus Kedua
206
Peningkatan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam, Retno Pergiwati
6) Setelah selesai, masing-masing
kelompok
yang berarti. Gambaran hasil tes
mempresentasikan
proses
hasil tugas kelompok di depan
kelas selama 50 menit.
7) Setelah selesai guru menyim-
pada
II
sebagai
berikut:
Tabel 4: Hasil Tes Proses Siswa
Siklus II
No
pulkan hasil benteng pertahanan
1
dan melengkapi paparan siswa,
2
10 menit
8) Evaluasi ketuntasan belajar siswa
siklus
Pertemuan
2
80%
(28 siswa)
20%
(7 siswa)
100%
Perolehan Siswa
Prosentase siswa yang tuntas
belajar
Prosentase siswa yang belum
tuntas belajar
Jumlah
d. Refleksi
15 menit
Setelah dilakukan perubahan pada
c. Pengamatan
siklus kedua, maka masalah yang
Hasil pengamatan kolaborator de-
muncul pada siklus pertama dapat
ngan menggunakan instrumen ob-
diatasi dengan memuaskan terutama
servasi dan berdasarkan catatan
pada respon siswa dalam pening-
lapangan terjadi peningkaan moti-
katan prosentase ketuntasan belajar
vasi belajar siswa dalam belajar
siswa yang meningkat secara berarti
yang dapat digambarkan pada tabel
seperti terlihat pada tabel diatas.
berikut ini.
Tabel 3: Prosentase Aktivitas Belajar
Siswa Siklus II
No
Keadaan Siswa
1
Siswa
yang
bercanda
dalam belajar
Siswa
yang
memperhatikan pelajaran
dengan baik
Siswa
yang
aktif
menyampaikan pendapat
dalam benteng pertahanan
Siswa yang tidak aktif
menyampaikan pendapat
dalam benteng pertahanan
Siswa yang aktif dalam
kegiatan
kelompok
benteng pertahanan
2
3
4
5
Pertemuan 2
Jumlah
%
7
20
28
80
28
80
7
20
28
80
dengan
Pertahanan
metode
menunjukkan
adanya aktivitas belajar yang dinamis,
dinamika kelas belajar tinggi, dan
terjadi interaksi multi arah, hal tersebut
terjadi karena setelah siswa diberi soal
kemudian membentuk kelompok ahli
yang berasal dari beberapa kelompok
dilakukan, juga terjadi peningkatan
peningkatan
Pembelajaran
Benteng
Berdasarkan hasil tes proses yang
walaupun
Pembahasan
tersebut
relatif sedikit, namun sesudah siklus
II menampakkan suatu kemajuan
awal. Kemudian hasil dari tugas dalam
kelompok
diskusi
dipresentasikan
kelas
secara
dalam
bergantian.
Dengan metode Benteng Pertahanan
minat
207
siswa
dalam
belajar
Ilmu
Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 2, Desember 2015, hlm 197 - 209
Pengetahuan Alam meningkat sebagai-
siswa yang bercanda, keaktifan siswa,
mana terlihat pada tabel hasil siklus
penyelesaian tugas dan jumlah siswa
pertama dan siklus kedua.
yang tuntas belajar dalam pembelajaran
Pada siklus pertama siswa yang
Ilmu Pengetahuan Alam disebabkan
bercanda terdapat 16 siswa atau 40%,
oleh beberapa hal sebagai berikut :
siswa yang memperhatikan 16 siswa
1. Materi pembelajaran telah terjadi
atau 50%, siswa yang aktif berpendapat
pengulangan, sehingga memu-dah-
dalam benteng pertahanan 16 siswa
kan siswa untuk melakukan per-
atau 50%, siswa yang tidak aktif
baikan-perbaikan pada tujuan pem-
berpendapat dalam benteng pertahanan
belajaran yang belum dikuasai oleh
14 siswa atau 40%, siswa yang aktif
siswa.
dalam kegiatan kelompok benteng
2. Kegiatan
pertahanan
pembelajaran
yang
14 siswa atau 40%, siswa
diulangi pada siklus kedua berjalan
yang telah tuntas 12 siswa atau 35%
lebih baik dari siklus pertama karena
dan siswa yang belum tuntas 24 siswa
siswa telah mulai terbiasa dengan
atau 65%.
cara belajar menggunakan metode
Pada siklus kedua siswa yang
benteng pertahanan
bercanda terdapat 7 siswa atau 20%,
3. Siswa yang telah tuntas pada siklus
siswa yang memperhatikan 28 siswa
pertama penyebarannya diratakan,
atau 80%, siswa yang aktif berpendapat
sehingga
dalam benteng pertahanan 28 siswa
Benteng Pertahanan lebih aktif dari
atau 80%, siswa yang tidak aktif
pada siklus pertama dan akibat lebih
berpendapat dalam benteng pertahanan
lanjut jumlah siswa yang tuntas juga
7 siswa atau 20%, siswa yang aktif
bertambah lebih banyak dari pada
dalam kegiatan kelompok benteng
siklus pertama.
pertahanan
dinamika
kelompok
28 siswa atau 80%, siswa
yang telah tuntas 28 siswa atau 80%
Simpulan
Berdasarkan
dan siswa yang belum tuntas 7 siswa
hasil
penelitian
tindakan kelas yang telah dipaparkan
atau 20%.
Peningkatan yang cukup berarti
antara siklus pertama dengan siklus
kedua baik dalam perhatian siswa,
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
dengan metode benteng pertahanan
208
Peningkatan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam, Retno Pergiwati
efektif untuk meningkatkan motivasi
belajar dan prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Materi Kelangsungan Hidup Makhluk
Hidup kelas IX-A SMPN 1 Arosbaya
Kabupaten Bangkalan semester Ganjil
Tahun Pelajaran 2014/2015.
Daftar Pustaka
Djamarah, Syaiful Bahri & Zain,
Aswar. 1996. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta : PT. Rineka
Cipta
Purwanto, Eddy. 1988. Pengaruh
Penggunaan
Keterampilan
Proses
Tehadap
Prestasi
Belajar. Laporan Penelitian.
Malang : FPMIPA, IKIP
Malang
Roestiyah, N.K., 1985. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta : Bina
Aksara
Russefendi, E.T. 1988. Pengantar
Kepada
Pembantu
Guru
Mengembangkan Potensinya
Dalam Pengajaran Kimia
Untuk Meningkatkan CBSA.
Bandung : Tarsito.
Sardiman, A.M. 1996. Interaksi Dan
Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta : Rajawali Pers.
Suharno, dkk 2000. Evaluasi Belajar
Mengajar. Surakarta : UNS
Pers.
Surakhmad, Winarno. 1979. Pengantar
Interaksi Dan Evaluasi Belajar
Mengajar. Bandung : Tarsito.
Muchtar Buchori. 1985. Teknik-Teknik
Evaluasi Dalam Pendidikan.
Bandung : Jenmars.
Mujiono,
dkk.
1992.
Laporan
Penelitian
Pengaruh,
Reinforcement
Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Kelas
IV MI Kota Di Kodya
Semarang : OPT IKIP
Semarang.
Nasution,
S.
1982.
Berbagai
Pendekatan Dalam Proses
Belajar Dan Mengajar. Jakarta
: Bina Aksara.
Ngalim Purwanto, 1989. Membina
Hasrat Belajar di Sekolah.
Bandung : PT. Remaja Karya
Winkel,
W.S.
1996.
Psikologi
Pendidikan Dan Evaluasi
Belajar. Jakarta : Gramedia
Zainal
Arifin.
1990.
Evaluasi
Instruksional Prinsip Teknik
Prosedur. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
209
Download