Peningkatan Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Materi Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup Dengan Menggunakan Metode Benteng Pertahanan Pada Kelas IX-A SMP Negeri 1 Arosbaya Kabupaten Bangkalan Semster Ganjil Tahun Pelajaran 2014/2015 Retno Pergiwati email:[email protected] Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengungkap penerapan metode pembelajaran Benteng Pertahanan yang diterapkan pada mapel IPA materi Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup di SMPN 1 Arosbaya kelas IX-A. Hasil yang ditunjukkan adalah pada siklus pertama siswa yang bercanda terdapat 14 siswa atau 40%, siswa yang memperhatikan 18 siswa atau 50%, siswa yang aktif berpendapat dalam benteng pertahanan 18 siswa atau 50%, siswa yang tidak aktif berpendapat dalam benteng pertahanan 14 siswa atau 40%, siswa yang aktif dalam kegiatan kelompok benteng pertahanan 14 siswa atau 40%, siswa yang telah tuntas 13 siswa atau 35% dan siswa yang belum tuntas 23 siswa atau 65%. Pada siklus kedua siswa yang bercanda terdapat 7 siswa atau 20%, siswa yang memperhatikan 29 siswa atau 80%, siswa yang aktif berpendapat dalam benteng pertahanan 29 siswa atau 80%, siswa yang tidak aktif berpendapat dalam benteng pertahanan 7 siswa atau 20%, siswa yang aktif dalam kegiatan kelompok benteng pertahanan 29 siswa atau 80%, siswa yang telah tuntas 29 siswa atau 80% dan siswa yang belum tuntas 7 siswa atau 20%. Kata kunci : Motivasi belajar, metode benteng pertahanan Abstract: The method which can make students become active is banteng pertahanan. By using this method, the students are expected to be more active in teaching learning process in order to increase student’s achievement. This research concerns about the problem in learning science about human being by using the bastion method and its results. The result of this research shows that learning by using bastion increase student’s interest to learn science. In the first cycle, there are 14 students who did not pay attention to the material or it percentage is 40%, 18 students or 50% stay focus, 18 students or 50% are active in giving opinion about the method, 14 students or 40% are not active, those are active in group work is 14students or 40%, those are completed is 13 students or 35% and those are not is 23 students or 65%. In the second cycle, there are 7 students or 20% who did not pay attention to the material, 29 students or 80% stay focus, 29 students or 80% are active in giving opinion about the method, 7 students or 20% are not active, those are active in group work is 29students or 80%, those are completed is 29 students or 80% and those are not is 7 students or 20%. Key words : Learning motivation, the bastion method 197 Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 2, Desember 2015, hlm 197 - 209 3. Pendahuluan Sesuai kurikulum 2013, pendeka- Memberi kesempatan siswa untuk memperkaya bahan pelajaran, tan yang digunakan dalam proses sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mengajar ditekankan pada pen- belajar siswa dekatan keterampilan proses, yaitu Berdasarkan latar belakang diatas, “pendekatan dalam proses belajar maka rumusan masalah dalam pene- mengajar yang menekankan pada pem- litian tindakan kelas ini adalah : bentukan 1. keterampilan pengetahuan Bagaimanakah pelaksanaan mengkomuni- metode benteng pertahanan dalam (Depdikbud, pembelajaran Ilmu Pengetahuan 1994 : 9). Pada kenyataannya, kuri- Alam materi Kelangsungan Hidup kulum 2013 mengharapkan siswa aktif Makhluk Hidup di kelas IX-A dalam proses belajar mengajar. Siswa SMPN 1 Arosbaya diharapkan mampu menemukan sendiri Bangkalan Semester Ganjil Tahun jawaban-jawaban atas permasalahan Pelajaran 2014/2015? kasikan dengan memperoleh perolehannya” yang mereka hadapi. 2. Kabupaten Bagaimanakah hasil pembelajaran Salah satu metode yang dapat dengan metode benteng pertahanan membuat siswa aktif adalah metode pada mata pelajaran Ilmu Penge- benteng pertahanan. Dengan metode tahuan benteng pertahanan ini diharapkan sungan Hidup Makhluk Hidup di siswa belajar kelas IX-A SMPN 1 Arosbaya meningkatkan Kabupaten Bangkalan Semester aktif dalam proses mengajar dan dapat Alam Kelang- prestasi belajar siswa. Ganjil Kelebihan metode benteng pertahanan 2015? antara lain adalah sebagai berikut: Berdasarkan latar belakang diatas, 1. 2. Tahun materi Pelajaran 2014/ Pengetahuan yang diperoleh siswa maka tujuan dari penelitian tindakan lebih dirasakan dan lebih lama kelas ini adalah sebagai berikut: diingat 1. Melatih siswa belajar Untuk mengetahui pelaksanaan dengan metode benteng pertahanan dalam tekun, bertanggung jawab, serta pembelajaran Ilmu Pengetahuan mengikuti rencana Alam materi Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup di kelas IX-A 198 Peningkatan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam, Retno Pergiwati SMPN 1 Arosbaya Kabupaten Bangkalan Semester Ganjil Tahun Metode Pelajaran 2014/2015 2. Penelitian tindakan ini merupakan Untuk mengetahui hasil pembe- penelitian tindakan kelas model lajaran dengan metode Benteng Kemmis dan Taggart (dalam Suharsimi Pertahanan atau pem-berian tugas Arikunto, 2002 : 83), yaitu berbentuk pada mata pelajaran Ilmu Penge- spiral dari siklus yang satu ke siklus tahuan Alam materi Kelangsungan yang berikutnya. Setiap siklus meliputi Hidup Makhluk Hidup di kelas IX- planning (rencana), action (tindakan), A SMPN 1 Arosbaya Kabupaten observation (pengamatan) dan reflec- Bangkalan Semester Ganjil Tahun tion (refleksi). Langkah pada siklus Pelajaran 2014/2015 berikutnya adalah perencanaan yang Hipotesis tindakan dari penelitian sudah direvisi, tindakan, pengamatan ini adalah : dan refleksi. Sebelum masuk pada 1. Pelaksanaan pembelajaran dengan siklus I dilakukan tindakan penda- metode benteng pertahanan adalah huluan yang berupa identifikasi per- efektif dalam pembelajaran Ilmu masalahan. Pengetahuan Alam materi Kelang- 2. Penelitian tindakan ini dilakukan sungan Hidup Makhluk Hidup di di SMPN 1 Arosbaya kelas IX-A SMPN 1 Arosbaya Bangkalan dengan mengambil subyek Kabupaten Bangkalan Semester penelitian kelas IX-A semester Ganjil Ganjil Tahun Pelajaran 2014/2015. tahun pelajaran 2014/2015 mata pela- Hasil pembelajaran Ilmu Penge- jaran Ilmu Pengetahuan Alam pada tahuan Alam dengan metode ben- Kompetensi Dasar Kelangsungan Hi- teng pertahanan adalah baik pada dup Makhluk Hidup. Penelitian ini mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dilakasanakan pada bulan Agustus – Alam materi Kelang-sungan Hidup Oktober 2014. Makhluk Hidup di kelas IX-A SMPN 1 Arosbaya Kabupaten Dari hasil tes awal pada kegiatan Kabupaten pembelajaran Kompetensi Dasar Ke- Bangkalan Semester Ganjil Tahun langsungan Hidup Makhluk Hidup Pelajaran 2014/2015 dapat diketahui gambaran kondisi awal siswa sebagai berikut: 199 Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 2, Desember 2015, hlm 197 - 209 atau prosentase keberhasilan siswa No 1 Kondisi Siswa 40% siswa belum mampu Mengidentifikasi kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleski alam, dan perkembangbiakan 55% siswa belum mampu Mendeskripsikan konsep pewarisan sifat pada makhluk hidup 85% siswa belum mampu Mendeskripsikan proses pewarisan dan hasil pewarisan sifat dan penerapannya. Prestasi belajar siswa yang tuntas 20% (hasil tes awal) 2 3 4 setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu: 1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif kelas ini bulan Agustus – siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes berikut: 1 2 3 Persiapan skenario pembelajaran PTK Pelaksanaan PTK Penyusunan laporan hasil PTK Data hasil kelas (PTK) formatif dapat dirumuskan : Bulan A S O N g e k o s p t p x x penjumlahan selanjutnya dibagi dengan jumlah 2 x 40 menit, dengan perincian sebagai Kegiatan melakukan nilai yang diperoleh siswa, yang Nopember 2014 dengan alokasi waktu N o cara tertulis pada setiap akhir putaran. tindakan pada dengan memberikan evaluasi berupa soal tes Peneliti Penelitian dilakukan X= Dengan : X = Nilai rata-rata ∑x = Jumlah semua nilai siswa ∑N = Jumlah siswa x x penelitian tindakan dikumpulkan dengan 2. Untuk ketuntasan belajar Ada dua kategori ketuntasan belajar menggunakan teknik sebagai berikut: yaitu secara perorangan dan secara 1. Observasi, untuk memonitor parti- klasikal. Berdasarkan petunjuk pe- sipasi siswa dalam proses belajar laksanaan belajar mengajar kuri- mengajar dengan metode diskusi kulum 1994 (Depdikbud, 1994) 2. Tes, untuk mengetahui hasil belajar yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor siswa Data hasil penelitian dianalisis 65% atau nilai 65, dan kelas disebut deskriptif tuntas belajar baik dikelas tersebut dengan teknik analisis prosentase. Un- terdapat 85% yang telah mencapai tuk menganalisis tingkat keberhasilan daya serap lebih dari atau sama menggunakan analisis dengan 65%. Untuk menghitung 200 Peningkatan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam, Retno Pergiwati P prosentase ketuntasan belajar digu- kegiatan belajar bersama lainnya. Bila nakan rumus sebagai berikut : ini termasuk dalam rencana anda, ada w y = b j r w baiknya melakukan semacam kegiatan x 100% pembentukan tim awal untuk memastikan awal yang baik. Memang banyak 3. Untuk lembar observasi a. Lembar observasi kegiatan pembentukan tim yang bisa pengelola metode pembelajaran kooperatif benteng pertahanan. menjadi bahan pertimbangan, namun yang berikut ini merupakan kegiatan favorit. Untuk menghitung lembar obser- a. Prosedur vasi pengelolaan metode pebelajaran benteng pertahanan digunakan rumus sebagai berikut: 1. Sediakan setumpuk kartu indeks kepada tiap tim (akan lebih baik jika memiliki ukuran berbeda dalam masing-masing tumpukan) X= 2. Tantanglah masing-masing tim b. Lembar observasi aktivitas guru dan siswa untuk menjadi kelompok yang seefektif mungkin dengan mem- Untuk menghitung lembar obser- bentuk model tiga dimensi “Ben- vasi aktivitas guru dan siswa teng Pertahanan” hanya dari kar- digunakan rumus sebagai berikut : tu indeks. Melipat dan merobek kartu diperbolehkan, namun tidak %= x 100% dengan boleh ada tambahan pasokan lain untuk melengkapi bangunan itu. X = = Doronglah tim untuk merencanakan penarikan mundur mereka sebelum mulai membangunnya. Metode Benteng Pertahanan Seringkali kegiatan belajar aktif akan menjadi lebih bergairah dengan menciptakan tim-tim belajar jangka panjang yang bisa belajar bersama, mengerjakan proyek dan terlibat dalam Sediakan spidol agar tim bisa menggambari kartu dan menghiasi bentengnya bila mereka pandang cocok. 3. Berikan waktu minimal 15 menit untuk menyelesaikannya. Jangan 201 Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 2, Desember 2015, hlm 197 - 209 mendesak atau membuat siswa yang kita lakukan sebagai tim terburu-buru. Penting bagi tim dan sebagai individu ketika be- untuk kerjasama? merasakan pengalaman keberhasilan. Prestasi Belajar 4. Bila bangunan itu sudah jadi. Di dalam setiap kegiatan belajar Perintahkan siswa untuk melaku- yang dilakukan oleh siswa, senantiasa kan tur penarikan mundur mela- mendambakan suatu keberhasilan seba- lui benteng. Kunjungi tiap ben- gai hasil jerih payah setelah menempuh teng dan perintahkan agar anggo- beberapa materi pelajaran. Hasil usaha ta tim menunjukkan karya me- itu reka dan menjelaskan seluk beluk prestasi, beberapa ahli mengemukakan bangunan yang mereka buat. batasan sebagai berikut: Berikan tepuk tangan atas apa dinamakan prestasi. Tentang Menurut Winkel (1991 : 162) yang dicapai oleh tiap tim. prestasi Jangan membuat kondisi yang usaha yang dapat dicapai. Didalam menyebabkan siswa saling ber- pengertian tersebut prestasi merupakan saing suatu hasil usaha yang telah dicapai se- membandingkan karya masing-masing. suai adalah batas bukti keberhasilan kemampuan dari pel- aksanaan usaha tersebut. Sedangkan b. Variasi menurut Pasaribu dan B. Simanjuntak 1. Sebagai alternatif perintahkan tim untuk membangun monumen tim. Desaklah mereka untuk membuat monumen yang kokoh, tinggi dan menyenangkan secara estetika. 2. Suruh tim untuk prestasi adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah mengikuti pendidikan maupun latihan. Juga dalam hal ini prestasi adalah akhir dari usaha yang diperoleh berkumpul ngalaman tersebut dengan menjawab pertanyaan ini : Tindakantindakan apa sajakah yang agak melalui proses pendidikan dan latihan. kembali dan mintalah mereka untuk memikirkan kembali pe- setelah Berdasarkan pengertian tersebut diatas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa prestasi merupakan suatu bukti atau hasil yang dicapai seseorang setelah membantu dan kurang membantu 202 dilaksanakan suatu usaha Peningkatan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam, Retno Pergiwati sebaik-baiknya sesuai batas kemampuan dari pelaksanaan usaha tersebut. Hasil belajar pada hakekatnya adalah sama dengan tujuan pembela- Menurut Mochtar Buchori (1985 : jaran yang dirumuskan dalam program 94) prestasi belajar adalah hasil yang mengajar. Hal ini disebabkan karena ditonjolkan oleh anak sebagai hasil evaluasi hasil belajar adalah untuk belajar, baik berupa angka atau huruf mengetahui serta tindakan yang mencerminkan belajar dapat dicapai (Suharno, dkk, hasil dari proses belajar yang dicapai 2000 : 78) yang berupa aspek-aspek masing-masing anak dalam periode yang berhubungan dengan kemampuan tertentu. Sedangkan menurut Zainal intelektual (kognitif), aspek-aspek yang Arifin (1990 : 3) prestasi belajar berhubungan dengan nilai dan sikap merupakan kemampuan, keterampilan (afektif) dan aspek-aspek yang ber- dan sikap seseorang dalam menye- hubunga dengan keterampilan (psiko- lesaikan sesuatu hal. Selaras dengan motorik). beberapa pendapat diatas, seberapa jauh tujuan Ngalim Didalam belajar ada kalanya siswa Purwanto (1989 : 48) menyatakan berhasil meraih prestasi yang tinggi, bahwa hasil belajar adalah prestasi tetapi ada juga yang kurang berhasil yang digunakan untuk menilai hasi bahkan ada yang memperoleh nilai pelajaran yang telah diberikan kepada sangat rendah. Hal ini banyak faktor siswa dalam waktu tertentu. yang mempengaruhinya. Sejalan de- Dari beberapa pendapat ahli diatas, dapat ditarik bahwa (1990 : 102) menguraikan faktor-faktor prestasi belajar adalah hasil belajar yang mempengaruhi prestasi belajar yang maksimal yang telah dicapai antara lain : siswa 1. setelah kesimpulan ngan hal tersebut, Ngalim Purwanto mengikuti pelajaran dengan menunjukkan adanya peru- Faktor Individu a. Faktor bahan pada aspek kognitif, afektif dan kematangan/pertumbuhan psikomotorik. Mengajarkan Hal tersebut berupa sesuatu dapat kemampuan, keterampilan dan tingkah berhasil, jika taraf pertumbuhan laku yang dapat diamati dan diukur jasmani atau rohaninya telah dengan menggunakan ukuran baku. mungkin. b. Faktor intelegensia 203 Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 2, Desember 2015, hlm 197 - 209 2. 3. 4. Seseorang mempelajari sesuatu mempercepat daya pemahaman dapat berhasil baik ditentukan, siswa. dipengaruhi oleh kecerdasan Beberapa faktor yang mempe- Faktor Latihan Dan Ulangan ngaruhi prestasi belajar tersebut diatas, Karena terlatih seringkali mengu- perlu dicermati oleh setiap pendidik langi sesuatu, maka kecakapan dan sehingga yang menjadi harapan kita pengetahuan yang dimiliki dapat yaitu berupa keluaran (output) yakni terkuasai dan makin mendalam. prestasi belajar yang membanggakan. Faktor Motivasi Prestasi belajar pada hakekatnya Sebagai penggerak/pendorong un- adalah tujuan dalam belajar yang tuk belajar diusahakan melalui tindakan penga- Faktor Sifat Pribadi jaran (instruktional). Tujuan belajar Tiap siswa memiliki sifat-sifat dapat diklasifikasikan menjadi dua, pribadi yang berbeda, sehingga yakni tujuan pengajaran yang secara mempengaruhi didalam belajarnya. eksplisit dimaksudkan dalam proses Ada siswa yang memiliki sifat dan hasil belajar (instructinal effects) cepat menangkap pelajaran (fast biasanya berbentuk pengetahuan dan learner) ada pula yang lambat. keterampilan. Sedangkan hasil sampi- a. Faktor keluarga ngan (nurturant effects) misalnya ke- Keluarga yang terdidik dapat mampuan berfikir kritis, bersikap de- mempengaruhi prestasi belajar mokratis, terbuka dan sebagainya. b. Faktor guru dan cara belajar Dalam belajar disekolah, faktor guru dan cara belajar, kepribadian guru, tinggi rendah Hasil Siklus Pertama a. Perencanaan pengetahuan guru, metode mengajar dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi bela- mempersiapkan topik benteng pertahanan tentang Kompetensi Dasar Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup sebagai berikut: jar siswa 5. Peneliti 1) sistem ekskresi pada manusia dan Faktor Alat Dan Media Dalam alat dan media pelajaran yang tepat mempermudah dan 204 hubungannya dengan kesehatan Peningkatan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam, Retno Pergiwati 2) pewarisan sifat pada makhluk jelasan mengenai topik masing- hidup masing selama 15 menit 3) proses pewarisan dan hasil 6) Setelah selesai, masing-masing pewarisan sifat dan penerapan- kelompok nya. hasil tugas kelompok di depan Langkah selanjutnya, kelas mempresentasikan kelas selama 50 menit. dibagi menjadi 7 kelompok, setiap 7) Setelah selesai guru menyim- eklompok beranggotakan 5 sampai 6 pulkan hasil benteng pertahanan orang. Setiap anggota kelompok dan melengkapi paparan siswa, mendapat 1 topik benteng pertaha- 10 menit nan secara berbeda. 8) Evaluasi ketuntasan belajar sis- b. Pelaksanaan wa 15 menit Pelaksanaan kegiatan pembelajaran c. Pengamatan dengan menggunakan metode ben- Hasil pengamatan kolaborator de- teng ngan menggunakan instrumen ob- pertahanan adalah sebagai berikut: servasi dan berdasarkan catatan 1) Apersepsi 2 menit lapangan terjadi peningkaan moti- 2) Guru menjelaskan tujuan pem- vasi belajar siswa dalam belajar belajaran yang ingin dicapai 3 yang dapat digambarkan pada tabel menit berikut ini. 3) Guru menjelaskan langkah- langkah kegiatan benteng per- Tabel 1: Prosentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus I tahanan 5 menit No Keadaan Siswa 4) Siswa dibagi menjadi 6 kelom- 1 pok, masing-masing kelompok 2 beranggotakan 6 orang. Setiap 3 Siswa yang bercanda dalam belajar Siswa yang memperhatikan pelajaran dengan baik Siswa yang aktif menyampaikan pendapat dalam benteng pertahanan Siswa yang tidak aktif menyampaikan pendapat dalam benteng pertahanan Siswa yang aktif dalam kegiatan kelompok benteng pertahanan kelompok diberi 1 topik ben- 4 teng pertahanan 5) Langkah berikutnya, siswa ditugaskan untuk menyusun paparan, argumentasi atau pen- 5 16 50 16 50 14 40 14 40 Berdasarkan hasil tes proses yang 205 Pertemuan 1 Jum% lah 14 40 dilakukan, juga terjadi Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 2, Desember 2015, hlm 197 - 209 peningkatan walaupun peningkatan a. Perencanaan tersebut relatif sedikit, namun sudah Peneliti menampakkan suatu kemajuan yang benteng pertahanan tentang Kompe- berarti. Gambaran hasil tes proses tensi Dasar Kelangsungan Hidup pada siklus I sebagai berikut: Makhluk Hidup. 1 2 Perolehan Siswa Prosentase siswa yang tuntas belajar Prosentase siswa yang belum tuntas belajar Jumlah topik Langkah selanjutnya, kelas dibagi Tabel 2: Hasil Tes Proses Siswa Siklus I No mempersiapkan menjadi 7 kelompok, setiap kelom- Pertemuan 1 40% (14 siswa) 60% (22 siswa) 100% pok beranggotakan 5 sampai 6 orang. Setiap anggota kelompok mendapat 1 topik benteng perta- d. Refleksi hanan secara berbeda Setelah perjalanan siklus pertama b. Pelaksanaan dilalui dengan satu kali pertemuan Pelaksanaan kegiatan pembelajaran (2 x 40 menit), maka terlihat adanya dengan peningkatan hasil belajar. Kendala Benteng Pertahanan adalah sebagai yang ditemui pada siklus ini adalah berikut: penggunaan waktu yang kurang 1) Apersepsi 2 menit efektif dan kesiapan belajar siswa 2) Guru menjelaskan tujuan pembel- yang kurang, Setelah berkolaborasi ajaran yang ingin dicapai 3 menit dengan teman sejawat diperoleh masukan untuk perbaikan pada siklus berikutnya, yaitu: menggunakan 3) Guru menjelaskan metode langkah- langkah kegiatan benteng pertahanan 5 menit 1) Mengulang kembali penjelasan 4) Siswa dibagi menjadi 6 cara belajar dan tugas yang harus kelompok, masing - masing ke- diselesaikan serta pemanfaatan lompok beranggotakan 6 orang. waktu yang efektif. Setiap kelompok diberi 1 topik 2) Merubah komposisi kelompok siswa dengan menyebarkan siswa benteng pertahanan 5) Langkah berikutnya, siswa yang telah tuntas pada siklus menyusun paparan, argumentasi pertama. atau penjelasan mengenai topik masing-masing selama 15 menit Siklus Kedua 206 Peningkatan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam, Retno Pergiwati 6) Setelah selesai, masing-masing kelompok yang berarti. Gambaran hasil tes mempresentasikan proses hasil tugas kelompok di depan kelas selama 50 menit. 7) Setelah selesai guru menyim- pada II sebagai berikut: Tabel 4: Hasil Tes Proses Siswa Siklus II No pulkan hasil benteng pertahanan 1 dan melengkapi paparan siswa, 2 10 menit 8) Evaluasi ketuntasan belajar siswa siklus Pertemuan 2 80% (28 siswa) 20% (7 siswa) 100% Perolehan Siswa Prosentase siswa yang tuntas belajar Prosentase siswa yang belum tuntas belajar Jumlah d. Refleksi 15 menit Setelah dilakukan perubahan pada c. Pengamatan siklus kedua, maka masalah yang Hasil pengamatan kolaborator de- muncul pada siklus pertama dapat ngan menggunakan instrumen ob- diatasi dengan memuaskan terutama servasi dan berdasarkan catatan pada respon siswa dalam pening- lapangan terjadi peningkaan moti- katan prosentase ketuntasan belajar vasi belajar siswa dalam belajar siswa yang meningkat secara berarti yang dapat digambarkan pada tabel seperti terlihat pada tabel diatas. berikut ini. Tabel 3: Prosentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus II No Keadaan Siswa 1 Siswa yang bercanda dalam belajar Siswa yang memperhatikan pelajaran dengan baik Siswa yang aktif menyampaikan pendapat dalam benteng pertahanan Siswa yang tidak aktif menyampaikan pendapat dalam benteng pertahanan Siswa yang aktif dalam kegiatan kelompok benteng pertahanan 2 3 4 5 Pertemuan 2 Jumlah % 7 20 28 80 28 80 7 20 28 80 dengan Pertahanan metode menunjukkan adanya aktivitas belajar yang dinamis, dinamika kelas belajar tinggi, dan terjadi interaksi multi arah, hal tersebut terjadi karena setelah siswa diberi soal kemudian membentuk kelompok ahli yang berasal dari beberapa kelompok dilakukan, juga terjadi peningkatan peningkatan Pembelajaran Benteng Berdasarkan hasil tes proses yang walaupun Pembahasan tersebut relatif sedikit, namun sesudah siklus II menampakkan suatu kemajuan awal. Kemudian hasil dari tugas dalam kelompok diskusi dipresentasikan kelas secara dalam bergantian. Dengan metode Benteng Pertahanan minat 207 siswa dalam belajar Ilmu Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 2, Desember 2015, hlm 197 - 209 Pengetahuan Alam meningkat sebagai- siswa yang bercanda, keaktifan siswa, mana terlihat pada tabel hasil siklus penyelesaian tugas dan jumlah siswa pertama dan siklus kedua. yang tuntas belajar dalam pembelajaran Pada siklus pertama siswa yang Ilmu Pengetahuan Alam disebabkan bercanda terdapat 16 siswa atau 40%, oleh beberapa hal sebagai berikut : siswa yang memperhatikan 16 siswa 1. Materi pembelajaran telah terjadi atau 50%, siswa yang aktif berpendapat pengulangan, sehingga memu-dah- dalam benteng pertahanan 16 siswa kan siswa untuk melakukan per- atau 50%, siswa yang tidak aktif baikan-perbaikan pada tujuan pem- berpendapat dalam benteng pertahanan belajaran yang belum dikuasai oleh 14 siswa atau 40%, siswa yang aktif siswa. dalam kegiatan kelompok benteng 2. Kegiatan pertahanan pembelajaran yang 14 siswa atau 40%, siswa diulangi pada siklus kedua berjalan yang telah tuntas 12 siswa atau 35% lebih baik dari siklus pertama karena dan siswa yang belum tuntas 24 siswa siswa telah mulai terbiasa dengan atau 65%. cara belajar menggunakan metode Pada siklus kedua siswa yang benteng pertahanan bercanda terdapat 7 siswa atau 20%, 3. Siswa yang telah tuntas pada siklus siswa yang memperhatikan 28 siswa pertama penyebarannya diratakan, atau 80%, siswa yang aktif berpendapat sehingga dalam benteng pertahanan 28 siswa Benteng Pertahanan lebih aktif dari atau 80%, siswa yang tidak aktif pada siklus pertama dan akibat lebih berpendapat dalam benteng pertahanan lanjut jumlah siswa yang tuntas juga 7 siswa atau 20%, siswa yang aktif bertambah lebih banyak dari pada dalam kegiatan kelompok benteng siklus pertama. pertahanan dinamika kelompok 28 siswa atau 80%, siswa yang telah tuntas 28 siswa atau 80% Simpulan Berdasarkan dan siswa yang belum tuntas 7 siswa hasil penelitian tindakan kelas yang telah dipaparkan atau 20%. Peningkatan yang cukup berarti antara siklus pertama dengan siklus kedua baik dalam perhatian siswa, diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan metode benteng pertahanan 208 Peningkatan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam, Retno Pergiwati efektif untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup kelas IX-A SMPN 1 Arosbaya Kabupaten Bangkalan semester Ganjil Tahun Pelajaran 2014/2015. Daftar Pustaka Djamarah, Syaiful Bahri & Zain, Aswar. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta Purwanto, Eddy. 1988. Pengaruh Penggunaan Keterampilan Proses Tehadap Prestasi Belajar. Laporan Penelitian. Malang : FPMIPA, IKIP Malang Roestiyah, N.K., 1985. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Bina Aksara Russefendi, E.T. 1988. Pengantar Kepada Pembantu Guru Mengembangkan Potensinya Dalam Pengajaran Kimia Untuk Meningkatkan CBSA. Bandung : Tarsito. Sardiman, A.M. 1996. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers. Suharno, dkk 2000. Evaluasi Belajar Mengajar. Surakarta : UNS Pers. Surakhmad, Winarno. 1979. Pengantar Interaksi Dan Evaluasi Belajar Mengajar. Bandung : Tarsito. Muchtar Buchori. 1985. Teknik-Teknik Evaluasi Dalam Pendidikan. Bandung : Jenmars. Mujiono, dkk. 1992. Laporan Penelitian Pengaruh, Reinforcement Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas IV MI Kota Di Kodya Semarang : OPT IKIP Semarang. Nasution, S. 1982. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Dan Mengajar. Jakarta : Bina Aksara. Ngalim Purwanto, 1989. Membina Hasrat Belajar di Sekolah. Bandung : PT. Remaja Karya Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pendidikan Dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Gramedia Zainal Arifin. 1990. Evaluasi Instruksional Prinsip Teknik Prosedur. Bandung : Remaja Rosdakarya. 209