KERANGKA BERFIKIR Pendekatan Perancangan Arsitektur WHAT? DESAIN GEDUNG KANTOR SEWA DI KOTA YOGYAKARTA HOW? WHY? WHERE? Mengapa Desain Kantor Sewa? ? Tidak meratanya aktivitas perdagangan dan jasa di Jl. Urip Sumoharjo. ? Pesatnya pertumbuhan ekonomi di Kota Yogyakarta (perkembangan industri, bangunan/konstruksi, perdagangan, perbankan, dan lain-lain). ? Sebagai respon dari fakta akan tingginya kebutuhan ruang di areaarea dengan nilai lahan yang tinggi. TRANSFORMASI DESAIN KONSEP PERANCANGAN Meliputi : Orientasi bangunan Sirkulasi Gubahan massa Zoning Pencahayaan Struktur & Utilitas Vegetasi U KD LOKASI : Berada di Jalan Urip Sumoharjo No. 101 Kec. Gondokusuman Yogyakarta TEORI -Studi literatur -Studi Preseden -Tinjauan Buku--Buku Standar -Tinjauan Peraturan Pemerintah & Perda © PERUMUSAN MASALAH : Bagaimana cara untuk meratakan aktivitas perdagangan dan jasa di sepanjang Jl. Urip Sumoharjo sehingga tidak terjadi kepadatan aktivitas pada beberapa spot saja. TUJUAN : Mendesain sebuah kantor sewa sebagai respon dari fakta akan tingginya kebutuhan ruang di area-area dengan nilai lahan yang tinggi dan juga sebagai wadah untuk meningkatkan kegiatan ekonomi di Kota Yogyakarta ANALISIS 1. PENGERTIAN JUDUL Uraian tentang judul/ objek berkaitan dengan gambaran tentang: 1. Kegiatan 2. Pemakai 3. Tuntutan-tuntutan dan dalam penampilan bangunan 2. PENDEKATAN RUANG a. Program Ruang b. Sifat dan Persyaratan Ruang c. Diagram Organisasi Ruang d. Studi ruang 3. PENDEKATAN TAPAK Kondisi fisik tapak Lingkungan setempat Pencapaian ke tapak View (pemandangan) Klimatologi Kebisingan W PENGERTIAN KANTOR SEWA Menurut Hunt, W.D. dalam Marlina 2008, kantor sewa adalah suatu bangunan yang mewadahi transaksi bisnis dan pelayanan secara profesional. Lebih lanjut Marlina (2008:116) memaparkan bahwa kantor sewa merupakan suatu fasilitas perkantoran yang berkelompok dalam satu bangunan sebagai respon terhadap pesatnya pertumbuhan ekonomi khususnya di kota-kota besar (perkembangan industri, bangunan/konstruksi, perdagangan, perbankan, dan lain-lain). 1. Kondisi Fisik Tapak Topografi Site Datar Ukuran dimensi tapak. 2. Analisa Lingkungan Untuk memenuhi keterkaitan tapak terhadap lingkungan sekitar yang menunjang maupun mengganggu bangunan yang akan direncanakan. 3. Analisa Pencapaian Untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan pencapaian yang mudah ke tapak berkaitan dengan kondisi traffic. Biasanya terkait langsung dengan penentuan: (1) Pintu masuk utama (Main entrance), (2) Pintu masuk samping (Side entrance). 4. Analisa Kebisingan Untuk mengetahui pengaruh kebisingan yang timbul di site akibat traffic/ gangguan lain 5. Analisa View (Pemandangan) Usaha untuk mendapatkan kemungkinan-kemungkinan dari tapak untuk melihat pemandangan bagus. PENGUMPULAN DATA DATA PRIMER -Observasi : Pengamatan langsung di lokasi dan mendokumentasikannya. -Studi Banding/Studi Preseden : Pengamatan mengenai bangunan sejenis dengan kunjungan langsung maupun melihat bangunan sejenis dari media pustaka, internet dan media informasi lainnya DATA SEKUNDER : -Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Yogyakarta tahun 2010-2029. -Kota Yogyakarta Dalam Angka tahun 2011 -Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2007-2011 6. Zoning Merupakan daerah ruang yang sesuai pengelompokan aktivitas/ penggunaan. 1 POTENSI Potensi di Bidang Industri 1. Industri Pengelolaan pangan 2. Industri Logam dan Elektronika 2. COKELAT MONGGO 1. BAKPIA PATHUK 1. ALUMINIUM 2. PERAK 3. Industri Konveksi 2.Batik (tulis & cap) W 1. Lurik YOGYAKARTA DALAM ARSITEKTUR KD VISI KOTA YOGYAKARTA Terwujudnya Kota Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan yang berkualitas, Pariwisata yang berbudaya, pertumbuhan dan pelayanan jasa yang prima, ramah lingkungan serta masyarakat madani yang dijiwai semangat Mangayu Hayuning Bawana MISI KOTA YOGYAKARTA U 1. BENTENG VREDEBURG 2. MASJID AGUNG KAUMAN 3. KERATON NGAYOGYAKARTA HADININGRAT Joglo adalah rumah adat masyarakat Jawa. Terdiri dari 2 bagian utama yakni pendapa dan dalam. Bagian pendapa adalah bagian depan Joglo yang mempunyai ruangan luas tanpa sekat-sekat, biasanya digunakan untuk menerima tamu atau ruang bermain anak dan tempat bersantai keluarga. sebuah benteng yang dibangun tahun 1765 oleh VOC di Yogyakarta selama masa kolonial VOC. Gedung bersejarah ini terletak di depan Gedung Agung (satu dari tujuh istana kepresidenan di Indonesia) dan Istana Sultan Yogyakarta Hadiningrat yang dinamakan Kraton. Benteng ini dibangun oleh VOC sebagai pusat pemerintahan dan pertahanan gubernur Belanda kala itu. Benteng ini dikelilingi oleh sebuah parit yang masih bisa terlihat sampai sekarang. 3.Makam Raja-Raja Mataram (Arsitektur Hindu) Makam Raja-Raja terdahulu Mataram antara lain makam Panembahan Senopati (pendiri Mataram). Namun kemudian makam Raja-Raja Mataram selanjutnya dipindahkan ke daerah Imogiri oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo (Raja Mataram yang menyerang Batavia). © Potensi di Bidang Pariwisata 2. Benteng Vredeburg (Ars.Kolonial) 1. Joglo (Rumah adat Jawa) - Menjadikan dan mewujudkan lembaga pendidikan formal, non formal dan sumber daya manusia yang mampu menguasai ilmu pengetahuan dan tehnologi serta kompetitif dalam rangka mengembangkan pendidikan yang berkualitas. - Menjadikan dan mewujudkan pariwisata , seni dan budaya sebagai unggulan daerah dalam rangka mengembangkan kota sebagai kota pariwisata yang berbudaya. - Menjadikan dan mewujudkan Kota Yogyakarta sebagai motor penggerak pertumbuhan dan pelayanan jasa yang prima untuk wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan . - Menjadikan dan mewujudkan masyarakat yang menyadari arti pentingnya kelestarian lingkungan yang dijiwai semangat ikut memiliki/handarbeni. - Menjadikan dan mewujudkan masyarakat demokrasi yang dijiwai oleh sikap kebangsaan Indonesia yang berketuhanan, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berkerakyatan dan berkeadilan sosial dengan semangat persatuan dan kesatuan POTENSI KOTA YOGYAKARTA 3. Kulit 4. MAKAM RAJA-RAJA MATARAM KOTAGEDE KESIMPULAN : Kota Yogyakarta memiliki banyak potensi, seperti dibidang pariwisata dan industri, dan dari segi macam arsitekturnya. Tiap tahun, potensi ini terus meningkat, sehingga membutuhkan suatu wadah untuk dapat mengimbangi perkembangan ini. Sehingga dapat menjadi referensi untuk membuat sebuah proyek di kota Yogyakarta. 2 POTENSI Tabel Banyaknya Industri besar dan sedang menurut kecamatan dan golongan pokok di kota Yogyakarta TABEL ; Banyaknya Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang Diterbitkan per Bulan menurut Bentuk Badan Hukum di Kota Yogyakarta U © TABEL ; Banyaknya Usaha Industri Kecil, Tenaga Kerja, dan Nilai Investasi di Kota Yogyakarta KD W Tabel Banyaknya Usaha dan Tenaga Kerja, Industri besar dan sedang menurut kelompok industri di kota Yogyakarta Tabel-tabel ini menunjukkan Banyaknya Usaha dan Tenaga Kerja, Industri besar dan sedang, Nilai Investasi serta Banyaknya Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang Diterbitkan per Bulan menurut Bentuk Badan Hukum di Kota Yogyakarta. Dengan tujuan untuk melihat jenis-jenis industri yang ada di Yogyakarta serta mengamati jenis industri apa sajakah yang terus mengalami peningkatan. Selain itu pula untuk melihat perkembangan perusahaan yang ada di kota Yogyakarta. Dengan begitu dapat menjadi acuan untuk menentukan jenis industri dan jenis perusahaan apakah yang nantinya dapat di wadahi di kantor sewa yang akan dibuat. KESIMPULAN : Dari data yang ada, jenis usaha/industri yang sedang berkembang di kota Yogyakarta yaitu Industri tekstil, furniture, penerbitan/cetak, dan kimia/karet. Dan jenis perusahaan yang terus berkembang di kota Yogyakarta yaitu, PT, CV, Koperasi, dan Perorangan. Jadi dari hasil ini disimpulkn kantor sewa di butuhkan di kota Yogyakarta untuk mewadahi industri-industri maupun perusahaan-perusahaan yang terus berkembang tiap tahunnya. 3 POTENSI Derah Istimewa Yogyakarta Kota Jogja Kec. Gondokusuman jl. Urip Sumoharjo Comercial Building Residual Space Entertainment Building Hotel Bank Linkage Theory Jasa Bioskop Sarana Pendidikan ? U Problem? Sangat Padat Sangat Padat KD Area Perdagangan © Ket : W Peta Fungsi Bangunan Kesimpulan/solusi desain : --Residual Space Opportunity For Development Kurang padat Cukup padat Masalah yang ada di sepanjang Jl. Urip Sumoharjo ini, yaitu tidak meratanya aktifitas perdagangan dan jasa, mengakibatkan terdapat area mati dan juga missing link (tidak terdapat aktifitas) sehingga di butuhkan suatu konsep desain untuk menghidupkan aktifitas perdagangan dan jasa di daerah in, juga sebagai magnet untuk mengurai di daerah yang sangat padat, dan juga sebagai link untuk meratakan kepadatan aktifitas perdagangan dan jasa di Jl. Urip Sumoharjo. Perdagangan dan Jasa --Create Workable Links Between 2 District ? Hiburan ? Komersil ? jasa ? Olahraga 4