BABI PENDAHULUAN

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. PEMILIHAN KASUS
Bandung, seperti yang diatur dalam Pola Dasar Pembangunan Jangka Panjang Kedua
Daerah (1997-2007), merupakan daerah yang ditujukan sebagai Daerah Pengembangan Pariwisata.
Ketetapan tersebut dilandasi oleh banyaknya objek pariwisata yang sangat potensial.
Bandung tidak hanya terkenal dengan kondisi alamnya yang masih asri dan alami,
udaranya yang sejuk, tetapi juga terkenal dengan produksi pakaian dan sepatu. Saat ini Bandung
juga terkenal dengan keanekaragaman makanannya. Oleh sebab itu kota Bandung menjadi salah
satu kota tujuan pariwisata di Indonesia yang menawarkan bermacam-macam hasil budayanya.
Dalam proyek ini akan dirancang sebuah fasilitas penginapan Hotel bintang tiga yang
terletak di area wisata agro yang berupa perkebunan sayuran dan tanaman hias. Orang akan
mencari tempat yang jauh dari hiruk-pikuk agar dapat memperoleh ketenangan dan kenyamanan
yang semakin sulit untuk kita dapatkan dewasa ini. Selain itu tekanan hidup dan tuntutan
pekerjaan yang tinggi menjadikan orang harus selalu sehat baik secara jasmani maupun rohani
untuk dapat mempertahankan diri di lingkungan kerja yang kompetitif. Rekreasi dan relaksasi
menjadi suatu keharusan bagi kaum bekerja untuk dapat me-recharge kembali kondisi jasmani dan
rohani. Tempat – tempat yang dituju adalah dimana orang tidak lagi sekedar beristirahat dan
mencari ketenangan namun juga dapat menjadi tempat berkebun dan memancing.
I.2
TUJUAN
Tujuan perancangan kasus ini adalah,
1. Menciptakan rancangan suatu fasilitas penginapan dan penunjangnya yang sesuai
dengan
iklim dan suasana lingkungan sekitar. Dengan rancangan ini, pengunjung diharapkan dapat
menikmati keindahan dan suasana alam sekitar dengan nyaman, sehingga pengunjung ingin
berkunjung kembali,
2. Memberikan alternatif wisata dalam kegiatan rekreasi, pertemuan, dan penginapan yang
mempunyai suasana perkebunan dan suasana alam yang masih alami,
3. Memanfaatkan potensi alam serta mengintegrasikannya ke dalam perancangan agar diperoleh
kenyamanan yang baik.
I.3
ASUMSI
Asumsi perancangan kasus ini adalah :
1
1. Pemilik menginvestasikan sebagian lahannya untuk dikembangkan menjadi sarana akomodasi
dan area wisata agro,
2. Lahan perancangan merupakan lahan yang sudah tersedia perkebunan sayur dan tanaman hias
yang akan merupakan bagian dari aktivitas yang tersedia dalam hotel,
I.4
MASALAH PERANCANGAN
Berikut masalah-masalah perancangan yang perlu untuk diselesaikan dengan solusi desain
arsitektural pada kasus ini,
1. Bagaimana merencanakan hotel dengan suasana ruang yang menarik bagi wisatawan,
2. Bagaimana memanfaatkan potensi alam sebagai potensi yang dapat diintegrasikan dalam
menata ruang luar maupun ruang dalam agar dapat tercipta kualitas ruang yang baik dan
nyaman sehingga fungsi-fungsi dapat berjalan dengan baik,
3. Bagaimana merancang bangunan di lahan berkontur dengan mempertimbangkan aspek
ekologis sehingga tetap menjaga kelestarian lahan.
4. Bagaimana sistem peletakan area servis agar efisien dan berkesinambungan satu dengan
lainnya.
5. Bagaimana merencanakan sirkulasi yang nyaman bagi pengunjung agar tidak terjadi cross
circulation antara pengunjung dan servis.
I.5
PENDEKATAN
I.5.1
Studi Literatur
Pendekatan permasalahan perancangan dengan cara memahami bagian-bagian yang
berhubungan dengan kasus perancangan Hotel Resort yaitu: pemahaman akan hotel dan resort,
klasifikasi hotel, perancangan di lahan berkontur. Pemahaman tersebut berupa pemahaman teoritis
yang didapatkan dari studi literatur yang dapat dipertanggungjawabkan bagi kelayakan program
perancangan kasus tersebut.
I.5.2
Studi Banding
Studi banding terdiri dari dua, yaitu :
1. Studi banding lapangan, untuk menganalisa proyek-proyek sejenis untuk memperoleh
pertimbangan-pertimbangan yang dapat digunakan dalam perancangan.
2. Studi banding pustaka, untuk mengetahui kebutuhan, persyaratan-persyaratan dan karakteristik
utama sebuah hotel dan wisata agro.
2
I.5.3
Pengamatan Lapangan
Pengamatan lapangan terdiri dari :
1. Mencari lokasi yang cocok untuk dikembangkan menjadi resor dan wisata kebun.
2. Mendapatkan data-data mengenai kondisi, potensi kawasan, dan hal-hal yang dapat
mempengaruhi perancangan.
3. Mempelajari kondisi dan karakter kawasan dan tapak secara khusus.
I.6
KERANGKA BERPIKIR
Latar Belakang
Masalah
Studi Banding
Studi Literatur
Lahan
Sirkulasi
Analisis
Fungsional
Kriteria Perancangan
Diagram 1.1. Kerangka Berpikir
I.7
SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Bab I
Pendahuluan
Pendahuluan merupakan uraian tentang latar belakang, tujuan perancangan, asumsiasumsi, permasalahan perancangan, pendekatan perancangan, kerangka berpikir
dan sistematika pembahasan.
Bab II
Deskripsi Proyek
Deskripsi proyek terdiri atas uraian umum mengenai proyek, interpretasi kasus,
program kegiatan, kebutuhan ruang dan persyaratan teknis, studi banding kasus
sejenis dan kesimpulan.
3
Bab III
Analisis
Analisa berisi analisa kondisi lingkungan yaitu analisa peruntukan lahan, analisa
kondisi eksisting tapak, analisa kondisi fisik tapak yang meliputi analisa lintasan
matahari, analisa tata guna lahan dan aktifitas sekitar, analisa sirkulasi serta analisa
visual. Pada bab ini juga diuraikan mengenai analisa kegiatan, analisa hubungan
fungsional pada bangunan.
Bab IV
Konsep Perancangan
Konsep perancangan merupakan uraian mengenai landasan konseptual yang
diterapkan dalam proses perancangan di antaranya: rencana pemintakatan,
perancangan ruang luar, sirkulasi, massa bangunan, fasade, interior, material,
struktur dan sistem utilitas.
4
Download