STUDI TENTANG PENGGUNAAN BAHAN AJAR MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI AKUNTANSI PADA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KOTA MOJOKERTO JURNAL Oleh: NAHDIYATUR ROSIDAH 098554231 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI 2013 1 STUDI TENTANG PENGGUNAAN BAHAN AJAR MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI AKUNTANSI PADA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KOTA MOJOKERTO Nahdiyatur Rosidah Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, UNESA Susanti Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, UNESA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis bahan ajar di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto serta alasan guru memilih bahan ajar tersebut, mengetahui kelayakan bahan ajar, dan mengetahui respon siswa terhadap bahan ajar yang digunakan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar yang digunakan di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto adalah LKS “Fokus” dan buku teks “PR Ekonomi Intan Pariwara”. Dari hasil telaah ahli bahan ajar diperoleh hasil bahwa bahan ajar yang digunakan di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto LKS “Fokus” memiliki kategori layak dan buku teks “PR Ekonomi Intan Pariwara” sangat layak. Hasil respon siswa terhadap bahan ajar yang mereka gunakan sangat baik. Kata Kunci : Bahan ajar ABSTRACT This study purpose to determine the types of teaching materials in SMA Negeri 1 Mojokerto City and the reasons teachers choose the teaching materials, determine the feasibility of teaching materials, and study the response of students to the instructional materials used. This study is a descriptive research with quantitative approach. The results showed that the materials used in SMA Negeri 1 Mojokerto City is LKS "Focus" and the textbook "PR Ekonomi Intan Pariwara". From the review of teaching materials expert obtained the result that the teaching materials used in SMA Negeri 1 Kota Mojokerto LKS "Focus" and has categorized textbook “PR Ekonomi Intan Pariwara" very decent. The results of the students' responses to the materials they use are very good.. Keyword: teaching materials bergantung pada kualitas pendidikan suatu Pendahuluan bangsa. Pemerintah telah melakukan Pendidikan mempunyai peranan penting berbagai upaya dalam memperbaiki dan dalam kemajuan bangsa dan Negara, baik meningkatkan Negara maju maupun Negara berkembang Manusia seperti layaknya Indonesia. Perkembangan pendidikan dan kemajuan suatu Negara dapat terlihat diantaranya dari Kurikulum bagaimana pendidikan mampu membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) 2 kualitas melalui peningkatan nasional. Perbaikan dengan Tingkat Sumber Daya kualitas tersebut pengembangan Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai pedoman penyelenggaraan banyak bahan ajar yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran (Mulyasa, 2006). proses kegiatan pembelajaran, umumnya Dalam kegiatan belajar mengajar cenderung berisikan informasi bidang studi disekolah, sarana prasarana juga menjadi saja dan tidak terstruktur dengan baik. salah satu faktor dalam kualitas pendidikan. Kualitas bahan ajar yang rendah dengan Diperlukan sarana prasarana yang memadai pembelajaran konvensional akan berakibat untuk mencapai kualitas yang lebih baik. pada rendahnya perolehan prestasi belajar Menurut Kepmendikbud No. 053/U/2001 siswa. tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM), Sebuah bahan ajar yang baik adalah sekolah harus memiliki persyaratan minimal bahan ajar yang : (1) Minimal mengacu pada untuk menyelenggarakan pendidikan dengan sasaran yang akan dicapai peserta didik, (2) serba lengkap dan cukup seperti, luas lahan, Berisi informasi, pesan dan pengetahuan perabot lengkap, peralatan/ laboratorium/ yang dituangkan dalam bentuk tertulis yang media, infrastruktur, sarana olahraga, dan dapat dikomunikasikan kepada pembaca buku. itu secara logis dan mudah diterima sesuai dengan dengan tahap kognitif siswa, (3) Berisi keputusan ini diharapkan penyelenggaraan konsep – konsep yang disajikan secara pendidikan di sekolah tidak terlalu tertinggal. mekanik, interaktif dan mampu mendorong Salah satu masalah penting yang sering terjadinya proses berfikir kritis, kreatif, dihadapi inovatif Kehadiran dirasakan sangat oleh pembelajaran Kepmendiknas tepat guru karena dalam kedalaman berfikir serta metakognisi dan evaluasi diri. (4) Secara materi fisik tersaji dalam wujud tampilan yang pembelajaran yang tepat dalam rangka menarik dan menggambarkan cirri khas buku membantu siswa mencapai kompetensi. pelajaran. (BSNP, 2006 : 15). bahan memilih dan atau menentukan adalah kegiatan ajar atau Berdasarkan uraian – uraian dari Berdasarkan studi pendahuluan yang beberapa jurnal dapat disimpulkan bahwa dilakukan peneliti, informasi dari guru banyak bahan ajar yang beredar di berbagai pengajar akuntansi di SMA Negeri 1 Kota sekolah tidak sesuai. Menurut Lestari (2013) Mojokerto, LKS yang selanjutnya digunakan bahan ajar adalah sumber belajar yang sebagai bahan ajar tersebut berisikan materi sampai saat ini memliki peranan penting yang singkat dan sederhana. Sehingga siswa untuk pembelajaran. dapat lebih mudah memahami materi yang Bahan ajar sebaiknya mampu memenuhi disajikan dalam LKS tersebut. Tidak dapat syarat sebagai bahan pembelajaran karena disangkal bahwa LKS menjadi bahan ajar menunjang proses 3 utama di sekolah tersebut. Selain digunakan Bahan Ajar selama satu tahun bagi siswa kelas XI IPS, Bahan ajar adalah seperangkat sarana atau keterbatasan juga alat pembelajaran yang berisikan materi menjadikan keberadaan LKS ini penting. pembelajaran, metode, batasan – batasan, Pasalnya LKS ini memiliki harga yang relatif dan cara mengevaluasi yang didesain secara murah dan dapat dijangkau oleh semua sistematis kalangan siswa. mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu dana dari siswa dan menarik dalam rangka Bahan ajar yang baik memiliki mencapai kompetensi atau subkompetensi kriteria tertentu atau standar tertentu seperti dengan segala kompleksitasnya (Widodo & tentang relevansinya dengan kurikulum yang Jasmadi, 2008 : 40). sedang berlaku saat ini, kesesuaian metode Menurut National Centre for dengan materi yang disampaikan, isi buku Competency Based Training (2007), bahan atau sudut keilmuannya yaitu apakah teori- ajar adalah segala bentuk bahan yang teori yang digunakan di dalam penulisan digunakan untuk membantu bahan ajar ini sudah sesuai atau belum. Oleh instruktur dalm melaksanakan karena analisis pembelajaran di kelas. Bahan yang dimaksud terhadap bahan ajar tersebut, dalam hal ini dapat berupa bahan ajar tertulis maupun tak Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Apakah LKS tertulis. tersebut telah benar-benar memenuhi kriteria mengatakan bahan ajar yang baik sesuai dengan kriteria seperangkat materi yang disusun secara kualitas yang telah ditetapkan BSNP. sistematis, baik tertulis maupun tidak tertulis, itu, perlu diadakannya Pandangan bahwa dari guru proses ahli bahan atau lainnya ajar adalah Berdasarkan paparan hasil studi sehingga tercipta lingkungan atau suasana pendahuluan dan teori penunjang tentang yang memungkinkan peserta didik untuk sebuah bahan ajar maka masalah yang akan belajar (Prastowo, 2012 : 16). dibahas dalam penelitian ini adalah (1) bahan Dari beberapa pandangan mengenai ajar apa yang digunakan di SMA Negeri 1 pengertian Kota guru dipahami bahwa bahan ajar merupakan menggunakan bahan ajar tersebut?. (2) segala bahan (baik informasi, alat, maupun bagaimana kelayakan bahan ajar yang teks) yang disusun secara sistematis, yang digunakan Negeri Kota menampilkan sosok utuh dari kompetensi Mojokerto?. (3) bagaimana respon siswa ynag akan dikuasai oleh peserta didik dan terhadap bahan ajar yang digunakan di SMA digunakan Negeri 1 Kota Mojokerto?. pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan Mojokerto di dan SMA mengapa 1 4 bahan dalam ajar tersebut, proses dapat kegiatan penelaahan implementasi pembelajaran. merupakan substansi kompetensi yang harus Misalnya, buku pelajaran, modul, handout, dipelajari. Bahan ajar juga berfungsi sebagai LKS, model atau maket, bahan ajar audio, alat evaluasi pencapaian hasil pembelajaran. bahan ajar interaktif, bahan ajar elektronik Bahan ajar yang baik sekurang-kurangnya dan sebagainya. mencakup petunjuk belajar, kompetensi yang ingin Jenis – Jenis Bahan Ajar klasifikasi tersebut evaluasi, adalah menurut didik dapat belajar sesuai kecepatannya masing-masing. (4) peserta didik dapat diproyeksikan, bahan ajar audio, bahan ajar belajar menurut urutan yang dipilihnya video, bahan ajar komputer. Bahan ajar sendiri. (5) membantu potensi peserta didik menurut sifatnya terdiri atas bahan ajar yang ajar untuk yang digunakan untuk praktik atau proyek, bahan interaksi dibutuhkan manusia untuk (untuk menjadi pelajar/mahasiswa yang mandiri. berbasiskan teknologi, bahan ajar yang yang hasil dimana saja yang ia kehendaki. (3) peserta cara kerjanya terdiri atas bahan ajar yang ajar terhadap (2) peserta didik dapat belajar kapan saja dan bahan ajar interaktif. Bahan ajar menurut bahan respon ada pendidik atau teman peserta didik lain. dengar, bahan ajar pandang dengar, dan cetak, dan adalah (1) peserta dapat belajar tanpa harus bentuknya terdiri atas bahan ajar cetak, bahan ajar berbasiskan informasi Fungsi bahan ajar bagi peserta didik sifatnya, (Prastowo, 2012 : 40) : ajar pelajaran, evaluasi.(Lestari, 2013 : 7). berdasarkan bentuknya, cara kerjanya, dan Bahan isi pendukung, latihan-latihan, petunjuk kerja, Beberapa kriteria yang menjadi acuan dalam membuat dicapai, keperluan Kriteria Bahan Ajar Kelayakan bahan ajar keperluan Standar Nasional menurut Pendidikan Badan (BSNP), pendidikan jarak jauh). kriterianya adalah dari segi (1) komponen Fungsi Bahan Ajar kelayakan isi, (2) komponen kelayakan untuk dalam Fungsi bahan ajar bagi guru adalah penyajian, mengarahkan kebahasaan, dan (4) komponen kelayakan proses merupakan seharusnya Sedangkan semua pembelajaran substansi sekaligus kompetensi yang kepada siswa. diajarkan bagi aktivitasnya siswa akan (3) komponen kelayakan kegrafikan. Buku Teks dan Buku Ajar Menurut Tarigan menjadi dan Tarigan (2010), buku teks merupakan buku pelajaran pedoman dalam proses pembelajaran dan dalam bidang studi tertentu, yang merupakan 5 buku standart, yang disusun oleh para pakar ialah buku sebagai sumber yang digunakan dalam bidang itu untuk maksud dan tujuan siswa agar ia belajar. Bahan ajar pada instruksional, yang dilengkapi sarana-sarana umumnya dikemas ke dalam buku ajar atau pengajaran yang serasi dan mudah dipahami buku teks. Buku teks hendaknya terpaut oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan dengan kurikulum yang dioperasikan pada perguruan tinggi sehingga dapat menunjang jenis dan jenjang pendidikan tertentu. Buku suatu program pengajaran. teks yang digunakan seyogianya mengacu Menurut Kamaruddin (1999), bahan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ajar bukan sekadar alat bagi guru untuk (KTSP). mengajar siswa. Namun, yang lebih penting Tabel 1. Perbedaan Buku Ajar dan Buku Teks Bahan Ajar Menimbulkan minat baca Ditulis dan dirancang untuk peserta didik Dirancang untuk lingkungan sendiri Berdasarkan kompetensi Disusun berdasar pola belajar yang fleksibel Struktur berdasarkan kebutuhan peserta didik dan kompetensi akhir yang akan dicapai g. Berfokus pada pemberian kesempatan bagi peserta didik untuk berlatih h. Mengakomodasi kesulitan peserta didik a. b. c. d. e. f. a. b. c. d. e. f. Buku Teks Mengasumsikan minat dari pembaca Ditulis untuk pengajar Dirancang untuk dipasarkan secara luas Tidak berdasar kompetensi Disusun secara linier Struktur berdasarkan logika bidang ilmu g. Belum tentu memberikan latihan h. Tidak mengantisipasi kesukaran belajar peserta didik i. Memberikan rangkuman i. Belum tentu memberikan rangkuman j. Gaya penulisan komunikatif j. Gaya penulisan naratif tetapi tidak komunikatif k. Kepadatan berdasarkan kebutuhan peserta k. Sangat padat didik l. Dikemas dan digunakan dalam proses l. Dikemas untuk acuan penelitian dan pembelajaran pembelajaran m. Mempunyai mekanisme untuk m. Tidak memiliki mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik peserta didik mengumpulkan umpan balik dari pembaca n. Menjelaskan cara mempelajari buku ajar n. Tidak memberikan saran atau cara mempelajari buku tersebut Sumber : Lestari (2013:6) analisis data. Populasi dalam penelitian ini Metode adalah seluruh siswa kelas XI IPS di SMA Pendekatan penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan Negeri 1 Kota Mojokerto. Sampel dalam pendekatan penelitian ini menggunakan teknik purposive kuantitatif. Tahapan dalam penelitian ini sampling. Sampel diperoleh berdasarkan yaitu studi pendahuluan, studi lapangan dan 6 pertimbangan dari peneliti dan disesuaikan bahan ajar yang digunakan di SMA dengan keadaan di lapangan. Sampel dalam Negeri 1 Kota Mojokerto adalah berjenis penelitian ini diambil satu kelas yaitu kelas buku teks. Buku teks ini terdiri dari LKS XI IPS 1. dengan merk “Fokus” dan buku “PR Teknik pengumpulan data dalam Ekonomi Intan Pariwara”. Kedua bahan penelitian ini dengan menggunakan teknik ajar ini digunakan dalam satu tahun wawancara, dokumentasi, dan kuisioner. pelajaran mengingat pelajaran akuntansi Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto dengan tabulasi prosentase dengan rumus : diberikan P pada dua semester. Wawancara dilakukan diluar jam mata F x100% N pelajaran Akuntansi atau pada saat Setelah diketahui jumlah persentase narasumber tidak memiliki jadwal dari hasil angket kemudian ditentukan mengajar. Wawancara dilakukan dalam kriterian pencapaiannya. Penentuan kriteria dua kali waktu. Yaitu pada hari Jumat pencapaian hasil persentase yaitu : tanggal 03 Mei 2013 dan 17 Mei 2013. Pemilihan bahan ajar dilakukan Tabel 2 Kriteria Pencapaian Kelayakan Prosentase 0% - 25% 26% - 50% 51% - 75% 76% - 100% atas dasar pertimbangan dari seluruh Kriteria Sangat Tidak Layak Tidak Layak Layak Sangat Layak guru akuntansi di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto. Pertimbangan tersebut didasarkan pada kondisi siswa dalam hal (diadaptasi dari Riduwan, 2008) ini adalah keadaan ekonomi siswa yang sebagian besar cenderung merupakan Hasil Penelitian 1) Bahan Ajar yang Digunakan di SMA masyarakat Menggunakan Bahan harus memiliki harga yang terjangkau Ajar agar semua siswa dapat memilikinya. Tersebut Berdasarkan dokumentasi kebawah. Sehingga bahan ajar yang dipilih pun Negeri 1 Kota Mojokerto dan Alasan Guru menengah berupa pelajaran ekonomi data hasil silabus mata Alasan para guru memilih dan menggunakan bahan ajar adalah pertama adalah materi akuntansi karena terjangkau. kelas XI IPS SMAN1 Kota Mojokerto LKS Hanya ini harganya Rp 10.000. Sedangkan buku PR dari Intan Pariwara serta wawancara dengan guru yang Rp 20.000. Untuk digunakan di awal bersangkutan dapat diketahuin bahwa pembelajaran kami menggunakan LKS 7 terlebih dahulu. 3-4 bulan kemudian ajar. (2) keberadaan bahan ajar tidak untuk buku PR menyusul. Hal ini karena hanya membantu siswa dalam proses para siswa membeli buku PR tersebut kegiatan belajar mengajar, namun juga dengan mengangsur ke guru bidang mempermudah guru. Pasalnya jika tidak studi. ada Setelah melihat dari sisi harga, buku akan sulit mengajarkan akuntansi ke siswa. pertimbangan selanjutnya tentu mengacu 2) Kelayakan Bahan ajar di SMA Negeri 1 pada isi dari buku – buku tersebut. Para Kota Mojokerto guru juga memperhatikan bahwa buku – Dari hasil teknik dokumentasi buku yang digunakan harus sesuai yang dilakukan peneliti, didapatkan dua dengan kompetensi dasar yang terdapat jenis bahan ajar yang digunakan oleh dalam silabus. Ibu Endar Astuti selaku guru maupun siswa di SMA Negeri 1 guru Akuntansi di SMA Negeri 1 Kota Kota Mojokerto. Keduanya adalah LKS Mojokerto, menyatakan bahawa (1) jika “Fokus” dan buku teks “PR Ekonomi ternyata dalam pemilihan buku mereka Intan Pariwara”. Kedua bahan ajar menemukan satu tersebut kemudian ditelaah oleh ahli kompetensi dasar maka mereka akan bahan ajar. Berikut ini merupakan mengganti dengan buku lain namun tetap rekapitulasi dari hasil telaah ahli bahan dengan harga yang sama. Jadi mereka ajar untuk kelayakan bahan ajar LKS tetap menjadikan faktor biaya sebagai “Fokus” dan Buku Teks “PR Ekonomi faktor utama dalam pemilihan bahan Intan Pariwara. tidak ada salah Tabel 3. Hasil Tabulasi Telaah Ahli Bahan Ajar No Buku Teks % 68,75% 69,6% 91,6% 76% 76,5% Sangat Layak Komponen Kelayakan 1 2 3 4 Kelayakan Isi Penyajian Kebahasaan Kegrafikan Persentase rata – rata Kategori Sumber : data primer diolah peneliti LKS % 68,75% 71,4% 87,5% 71,5% 74,7 % Layak 3) Respon Siswa Terhadap Bahan Ajar Angket respon siswa disebarkan yang Digunakan di SMA Negeri 1 Kota untuk mengetahui seberapa besar respon Mojokerto siswa terhadap penggunaan bahan ajar di SMA 8 Negeri 1 Kota Mojokerto. Penyebaran angket dilakukan setelah Pariwara. pelajaran kali. digunakan selama satu tahun karena di SMA Penyebaran dilakukan dua kali, hal ini Negeri 1 Kota Mojokerto ini untuk mata merujuk pada penelitian ini dilakukan pelajaran Akuntansi diberikan selama satu pada saat para siswa XI IPS 1 SMA tahun atau pada semester 1 dan 2. Oleh Negeri 1 Kota Mojokerto melaksanakan karena itu mata pelajaran Akuntansi juga kegiatan memiliki guru Akuntansi sendiri, tidak selesai belajar selama dua mengajar masih mendapatkan materi kompetensi dasar 6 dan kompetensi dasar 7. Kedua bahan ajar tersebut dijadikan satu dengan guru Ekonomi. Angket Adanya bahan ajar tersebut tidak hanya disebarkan dua kali yaitu pada tanggal memudahkan siswa namun keberadaan bahan 27 April 2013 dan 18 Mei 2013. ajar juga sangat memudahkan para guru Tanggapan responden terhadap bahan dalam ajar yang digunakan guru dari kedua kemudahan kompetensi dasar tersebut adalah sangat keberadaan bahan ajar tetap saja guru baik. memiliki kendala dalam pengunaan bahan proses KBM. yang Namun diperoleh dengan dengan ajar tersebut. Hal ini disebabkan siswa IPS Pembahasan Bahan Ajar yang Digunakan di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto dan Alasan Guru Menggunakan Bahan Ajar Tersebut Berdasarkan hasil wawancara yang yang di dominasi oleh siswa laki – laki sering dilakukan oleh peneliti terhadap guru mata Alasan yang mereka berikan kepada guru pelajaran Akuntansi menunjukkan bahwa bermacam – macam, yang paling sering bahan ajar merupakan hal yang penting bagi mereka menggunakan alasan beban buku siswa maupun guru karena sangat diperlukan yang mereka bawa sudah terlalu berat, karena dalam proses belajar mengajar. Adanya bahan diisi oleh buku pelajaran lain. tidak membawa buku ketika ada jadwal pelajaran Akuntansi. Kebanyakan dari mereka hanya membawa salah satu saja. ajar siswa tidak hanya belajar secara audio Menurut ringkasan dari beberapa teori dari penjelasan guru namun juga secara visual bahan ajar merupakan segala bahan (baik dengan adanya bahan ajar yang mereka informasi, alat, maupun teks) yang disusun punya. disana secara sistematis, yang menampilkan sosok menggunakan dua jenis bahan ajar. Pertama utuh dari kompetensi ynag akan dikuasai oleh yaitu bahan ajar jenis LKS dengan merk peserta didik dan digunakan dalam proses Fokus dan yang kedua merupakan buku teks kegiatan dengan merk PR Ekonomi terbitan Intan pelajaran, modul, handout, LKS, model atau Baik siswa dan guru 9 pembelajaran. Misalnya, buku maket, bahan ajar audio, bahan ajar interaktif, mengutamakan faktor biaya yang akan bahan ajar elektronik dan sebagainya. dibebankan kepada siswa. LKS menjadi Guru tidak memperhatikan pemilihan sebuah pilihan yang pertama bagi guru karena bahan ajar yang akan disampaikan kepada selain harganya terjangkau untuk siswa, siswanya, asal semua materi sudah terdapat didalamnya menggunakan buku teks yang dikeluarkan meskipun uraian materi yang ada sangat oleh penerbit. Buku teks ini merupakan buku singkat. LKS dengan harga Rp 10.000 ini yang ditujukan untuk pembaca umum dan digunakan diawal pemberian mata pelajaran tidak ditujukan secara khusus untuk peserta Akuntansi karena dengan harga yang relatif didik. Buku teks bukan merupakan salah satu murah para siswa dapat mudah memilikinya. jenis bahan ajar namun tidak dapat digunakan Sedangkan untuk bahan ajar yang kedua sebagai buku ajar dan guru tidak bisa berjenis membedakan antara buku teks dan bahan ajar, pembelajaran Akuntansi berjalan sekitar 3-4 perbedaan antara buku teks dan bahan ajar bulan. Harganya lebih mahal dibandingkan sesuai dengan tabel 2.1. Dalam buku teks ini dengan juga tidak terdapat rangkuman pada setiap melakukan pembayaran secara berangsur. guru hanya secara akhir pembahasan kompetensi dasar. Materi buku LKS teks dimiliki sehingga setelah diperbolehkan Fungsi bahan ajar bagi guru adalah yang disampaikan pada buku ini tidak untuk sepenuhnya ada dan materi tersebut tidak dalam runtut sesuai dengan standar kompetensi merupakan dalam silabus. Keberhasilan proses belajar seharusnya mengajar salah satunya ditentukan oleh faktor Sedangkan bagi siswa akan menjadi pedoman guru karena guru mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran dan merupakan dalam Sehingga substansi kompetensi yang harus dipelajari. seorang guru harus inovatif dalam pemilihan Hal tersebut membuktikan bahwa bahan ajar bahan ajar yang tepat dalam kegiatan memiliki peranan yang penting tidak hanya pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan bagi guru namun juga bagi siswa. Sehingga SK dan KD. dalam pemilihan bahan ajar yang akan pemilihan bahan ajar. Kedua bahan ajar tersebut dipilih oleh guru bukan tanpa mengarahkan proses semua aktivitasnya pembelajaran substansi diajarkan sekaligus kompetensi yang kepada siswa. digunakan dalam proses pembelajaran pun pertimbangan. diharapkan tidak sembarangan. Dasar Pertimbangan dilakukan bersama antara guru pemilihan bahan ajar yang harus benar – Akuntansi benar dipahami. dari kelas XI-XII. Berbagai pertimbangan ini dilakukan dengan lebih 10 Menurut teori yang dikemukakan oleh yang sesuai dengan teori pemilihan bahan Arif dan Napitupulu (1997), ada beberapa ajar prinsip dalam proses pemilihan bahan ajar. pembelajaran. Setidaknya setelah melihat dari Pertama, isi bahan ajar harusnya sesuai segi harga para guru di SMA Negeri 1 Kota dengan tujuan pembelajaran. Kedua, bahan Mojokerto melihat sekilas dari isi buku ajar harusnya sesuai dengan kebutuhan siswa. tersebut mulai dari standar kompetensi Ketiga, bahan ajar harusnya betul – betul baik maupun kompetensi dasar yang kemudian dalam penyajian faktualnya. Keempat, bahan latihan soal. Guru tidak pernah melewatkan ajar harusnya benar – benar menggambarkan untuk melihat jenis latihan soal yang ada. Hal latar belakang dan suasana yang diahayati ini dikarenakan guru menganggap dalam oleh peserta didik. Kelima, bahan ajar proses pembelajaran akuntansi latihan soal harusnya penggunaannya. menjadi poin utama untuk membuat para Keenam, bahan ajar harusnya cocok dengan siswa menjadi terbiasa dalam mengerjakan gaya soal – soal akuntansi. mudah belajar dalam peserta didik. Ketujuh, yaitu kesesuaian dengan tujuan lingkungan dimana bahan ajar digunakan harus sesuai dengan jenis media yang Kelayakan Bahan Ajar di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto Berdasarkan kriteria kelayakan bahan digunakan. Dalam hal ini pemilihan bahan ajar di ajar yang terdapat dalam BSNP bahwa bahan SMA Negeri 1 Kota Mojokerto dirasa ada ajar dikatakan layak apabila dilihat dari beberapa hal yang menyimpang dari teori beberapa aspek memiliki nilai yang bagus. bahan ajar maupun dasar pemilihan bahan Beberapa aspek tersebut adalah komponen ajar. Pasalnya pemilihan bahan ajar di SMA kelayakan Negeri 1 Kota Mojokerto mengesampingkan dari dasar Pemilihannya pemilihan bahan ajar. didasarkan bukan dari isi, komponen komponen kegrafikan, penyajian, komponen kebahasaan. Penilaian atau telaah terhadap bahan ajar hanya boleh dilakukan oleh orang kebutuhan siswa namun dilihat dari kondisi yang paham tentang seluk beluk bahan ajar siswa. Kondisi siswa yang dilihat pun bukan dalam hal ini selanjutnya dikatakan ahli dalam hal gaya belajar atau menyesuaikan bahan ajar. Hasil penilaian dari ahli bahan kebutuhan siswa dalam penggunaan bahan ajar tersebut akan diperoleh kelayakan dari ajar. Pemilihan bahan ajar disana lebih bahan ajar yang terdapat di SMA Negeri 1 diutamakan pada harga ekonomis yang Kota Mojokerto. nantinya tidak memberatkan para siswa. Meskipun seperti itu masih ada beberapa hal 11 Pembahasan didasarkan pada tabel 3 Presentase tertinggi dari komponen – akan dideskripsikan satu per satu berdasarkan komponen yang ada adalah komponen jenis bahan ajar. kebahasaan. 1. Bahan ajar I Dalam komponen ini penilaian yang didapatkan adalah sangat Sesuai dengan data yang disajikan layak. Bahasa yang baik dalam sebuah sebelumnya bahan ajar pertama ini bahan ajar menurut BSNP dapat dilihat berjenis LKS “Fokus”. Berdasarkan hasil dari beberapa indikator yang ada antara telaah ahli LKS ini untuk komponen lain kelayakan perkembangan isi memiliki persentase (1) kesesuaian peserta dengan didik, (2) sebesar 68,75% yaitu dengan kategori komunikatif, (3) dialogis dan interaktif, layak yang artinya isi materi pada LKS (4) lugas, (5) koherensi keruntutan alur Akuntansi ini layak digunakan untuk berpikir, (6) kesesuaian dengan kaiadah siswa Bahasa Indonesia, dan (7) penggunaan maupun penyajian dengan guru. Komponen persentase 71,4% isilah dan symbol yang konsisten. dengan kategori layak yang artinya dari Hal ini dapat terlihat dari sisi sisi penyajian LKS Akuntansi ini layak kebahasaan yang dimiliki bahan ajar I untuk digunakan di SMA Negeri 1 Kota dalam hal ini adalah LKS merupakan Mojokerto. Kemudian untuk komponen bahasa kebahasaan dengan persentase 87,5% digunakan dalam LKS ini dapat dengan dengan ketegori sangat layak yang mudah berarti bahasa yang digunakan dalam menggunakan bahasa – bahasa yang sulit LKS ini sangat bagus. Sedangkan untuk atau istilah yang sulit dimengerti oleh komponen kegrafikan dengan persentase siswa. Dalam buku ini pun telah sesuai 71,5% dengan kategori layak yang dengan artinya sisi kegrafikan di LKS ini bagus. menggunakan kalimat yang baku namun Dari hasil diatas diperoleh hasil rata – tetap sesuai dengan pelajaran Akuntansi rata dengan persentase 74,7% kategori dan yang terpenting dapat dipahami oleh layak. Hal tersebut mengindikasikan penggunanya. yang diserap kaidah baik. Bahasa oleh siswa, Bahasa yang tidak Indonesia, bahwa bahan ajar jenis LKS Akuntansi Persentase terendah dimiliki oleh “Fokus” ini layak digunakan baik guru komponen kelayakan isi dalam bahan maupun siswa di SMA Negeri 1 Kota ajar Mojokerto . kategori layak. Masih berdasarkan acuan yaitu dengan jumlah 68,75% dari BSNP bahwa kriteria kelayakan isi 12 yang baik meliputi (1) cakupan materi, layak yang artinya cakupan isi materi (2) akurasi materi, (3) kemutakhiran, (4) dalam buku teks ini bagus dan layak mengandung wawasan kewirausahaan, dimiliki (5) (5) Komponen penyajian dengan persentase mengembangkan kecakapan hidup, (6) 69,6% dengan kategori layak yang mengembangkan wawasan kebinekaan, berarti penyajian dalam buku teks ini dan bagus dan teratur. Sedangkan untuk merangsang (7) keingintahuan, mengandung wawasan kontekstual. oleh siswa komponen Sedangkan dalam LKS ini dari segi maupun kebahasaan guru. dengan persentase 91,6% dengan kategori sangat cakupan materinya sangat sedikit namun layak cukup mewakili materi pembelajaran bukuteks akuntansi. Jika siswa menggunakan LKS dipahami dan sesuai dengan istilah ini saja masih mampu menyerap materi istilah akuntansi tanpa bantuan bahan ajar yang Komponen kegrafikan dari buku teks ini lain. Materi yang disajikan dalam LKS memiliki ini hanya hal yang pokok saja. Namun kategori sangat layak yang artinya dari tidak terdapat pula contoh – contoh segi kegrafikan buku teks ini sangat ilustrasi bagus dan teratur. Dari hasil diatas yang lingkungan secara berhubungan Sehingga menggambarkan dapat artinya bahasa dalam sangat bagus, mudah ini terkini tentang persentase Akuntansi. 76% dengan yang diperoleh hasil rata – rata dengan akuntansi. persentase 76,5% kategori sangat layak. global dengan yang disimpulkan bahwa Hal tersebut mengindikasikan bahwa “PR perolehan kategori layak dalam LKS ini bahan ajar jenis Buku Teks terlihat jelas disebabkan oleh substansi Ekonomi” terbitan Intan Pariwara ini materi yang memang sedikit kurang. layak digunakan baik guru maupun Dan juga terdapat ketidak sesuaian siswa di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto. antara kriteria dalam BSNP Presentase tertinggi dari komponen – dan kenampakan dalam LKS “Fokus” ini. komponen yang ada adalah komponen 2. Bahan ajar II kebahasaan sebesar 91,6% dengan Selanjutnya untuk jenis bahan ajar kategori sangat layak. Dalam komponen kedua yaitu buku teks “PR Ekonomi” ini penilaian yang didapatkan adalah terbitan Intan Pariwara. Hasil telaah ahli sangat layak. Bahasa yang baik dalam untuk komponen kelayakan isi memiliki sebuah bahan ajar menurut BSNP dapat persentase dilihat dari beberapa indikator yang ada 68,75% dengan kategori 13 antara lain (1) perkembangan kesesuaian peserta dengan didik, mengembangkan wawasan kebinekaan, (2) dan komunikatif, (3) dialogis dan interaktif, (7) mengandung wawasan kontekstual. (4) lugas, (5) koherensi keruntutan alur Sedangkan dalam Buku Teks “PR berpikir, (6) kesesuaian dengan kaiadah Ekonomi” terbitan Intan Pariwara ini Bahasa Indonesia, dan (7) penggunaan dari segi cakupan materinya cukup isilah dan symbol yang konsisten. mewakili materi pembelajaran akuntansi. Hal ini dapat terlihat dari sisi Jika siswa menggunakan Buku Teks “PR kebahasaan yang dimiliki bahan ajar II Ekonomi” terbitan Intan Pariwara ini dalam hal ini adalah Buku Teks “PR saja masih mampu menyerap materi Ekonomi” Pariwara akuntansi tanpa bantuan bahan ajar yang merupakan bahasa yang baik. Bahasa lain. Materi yang disajikan dalam Buku yang digunakan dalam Buku Teks “PR Teks “PR Ekonomi” terbitan Intan Ekonomi” terbitan Intan Pariwara ini Pariwara ini tidak hanya hal yang pokok dapat dengan mudah diserap oleh siswa, saja namun juga terdapat beberapa tidak menggunakan bahasa – bahasa informasi yang yang sulit menambahn wawasan siswa. Namun dimengerti oleh siswa. Dalam buku ini tidak terdapat pula contoh – contoh pun telah sesuai dengan kaidah Bahasa ilustrasi Indonesia, menggunakan kalimat yang lingkungan baku berhubungan sulit terbitan atau namun Intan istilah tetap sesuai dengan tambahan yang yang menggambarkan secara global dengan pelajaran Akuntansi dan yang terpenting Sehingga dapat dapat dipahami oleh penggunanya. perolehan kategori dapat yang akuntansi. disimpulkan bahwa layak dalam Buku Persentase terendah dimiliki oleh Teks “PR Ekonomi” terbitan Intan komponen kelayakan isi dalam bahan Pariwara ini terlihat jelas disebabkan ajar oleh substansi materi yang luas dan yaitu dengan jumlah 68,75% kategori layak. Masih berdasarkan acuan mampu dijadikan sumber dari BSNP bahwa kriteria kelayakan isi pembelajaran akuntansi. dalam yang baik meliputi (1) cakupan materi, Berdasarkan dari uraian masing – (2) akurasi materi, (3) kemutakhiran, (4) masing jenis bahan ajar diatas maka mengandung wawasan kewirausahaan, dapat terlihat bahwa untuk bahan ajar (5) (5) jenis LKS Akuntansi “Fokus” memiliki mengembangkan kecakapan hidup, (6) kategori layak. Hal ini menunjukkan merangsang keingintahuan, 14 LKS Akuntansi “Fokus” ini layak hasil tabulasi respon siswa yang telah digunakan sebagai bahan ajar dalam disajikan sebelumnya maka untuk deskripsi proses kegiatan belajar mengajar di dan SMA berdasarkan kompetensi dasar sesuai angket Negeri 1 Kota Mojokerto. Sedangkan untuk bahan ajar jenis buku pembahasan juga akan dibahas disebarkan. teks “PR Ekonomi” memiliki kategori Sesuai dengan tabel l 4.11 diperoleh sangat layak. Hal ini menunjukkan buku hasil bahwa untuk respon siswa terhadap teks ini sangat layak dimiliki oleh siswa bahan ajar yang digunakan oleh guru pada maupun guru sebagai sarana proses kompetensi dasar memahami siklus akuntansi kegiatan belajar mengajar. perusahaan jasa memiliki kategori sangat Kategori layak dan sangat layak dalam baik. Begitu halnya dengan tabel 4.12 bahan Ajar yang digunakan di SMA Negeri 1 diperoleh hasil bahwa untuk respon siswa Kota Mojokerto ini diperoleh berdasarkan terhadap bahan ajar yang digunakan oleh penilaian dari ahli bahan ajar yang telah guru pada kompetensi dasar membuat laporan menelaah keuangan perusahaan jasa memiliki kategori kedua bahan ajar tersebut. Penilaian dalam bahan ajar tersebut dilakukan sangat baik. sesuai dengan lembar telaah yang telah Berdasarkan teori yang ada fungsi diberikan oleh peneliti. Telaah bahan ajar bahan ajar bagi siswa yaitu (1) siswa dapat mengacu pada kriteria kelayakan bahan ajar belajar tanpa harus ada guru maupun yang terdapat dalam BSNP yang meliputi temannya yang lain, (2) siswa dapat belajar komponen kelayakan kapan saja dan dimana saja ia kehendaki, (3) penyajian, komponen isi, komponen kegrafikan, dan siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan komponen kebahasaan. Masing – masing dari masing – masing, (4) siswa dapat belajar komponen tersebut memiliki indikator – menurut urutan yang dipilihnya sendiri, (5) indikator tersendiri. Indikator – indikator membantu potensi siswa untuk menjadi siswa inilah yang dinilai oleh para ahli bahan ajar. yang mandiri, dan (6) sebagai pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan aktivitasnya Respon Siswa terhadap Bahan Ajar di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto Mengingat bahan ajar ini digunakan dalam proses pembelajaran. secara bersama untuk para siswa dan guru telah disebar dan telah disajikan diatas dapat maka respon siswa sangat diperlukan dalam terlihat antara kesesuaian fungsi bahan ajar penggunaan bahan ajar tersebut. Berdasarkan bagi siswa dan apa yang dirasakan siswa Dari hasil angket respon siswa yang tentang bahan ajar yang telah mereka miliki. 15 Para siswa mampu menerima keberadaan berjenis buku teks “PR Ekonomi” bahan ajar dalam proses kegiatan belajar terbitan Intan Pariwara memiliki kriteria mengajar. Mereka merasa tertarik untuk sangat layak. belajar dengan menggunakan bahan ajar yang 3. Respon siswa terhadap bahan ajar untuk ada. Hal ini disebabkan karena tulisan kompetensi maupun gambar yang terdapat dalam bahan siklus ajar menurut mereka juga baik. Dan sebagai menyusun laporan keuangan perusahaan poin terakhir keberadaan bahan ajar ini jasa adalah sangat baik. menurut mereka sangat membantu dalam memahami materi maupun dasar akuntansi membuat ikhtisar perusahaan jasa Saran dalam Berdasarkan hasil penelitian yang telah mengerjakan soal latihan. dilakukan maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : 1. Guru Simpulan dan Saran dalam memilih bahan ajar hendaknya memilih berdasarkan kualitas Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dari isi buku tersebut walaupun juga terdapat dalam pembahasan, maka dapat mempertimbangkan dari segi harga. diperoleh simpulan sebagai berikut : 2. Bahan ajar yang dipakai sudah layak dan 1. Bahan ajar yang digunakan di SMA sangat layak, walaupun guru harus demikian Negeri 1 Kota Mojokerto adalah LKS sebaiknya “Fokus” dan Buku Teks “PR Ekonomi” memperhatikan buku – buku terbaru terbitan Intan Pariwara. Guru memilih yang ada dimana telah sesuai dengan kedua buku tersebut atas pertimbangan kaidah terbaru akuntansi atau IFRS. utama yang didasarkan pada harga buku 3. Hendaknya untuk peneliti selanjutnya yang cenderung murah agar semua siswa dapat mengembangkan bahan ajar yang dapat memilikinya. Pertimbangan kedua disesuaikan tentunya tetap mengarah pada substansi terbaru di dunia akuntansi. Dalam hal ini dari kedua bahan ajar yang dipakai di adalah IFRS. mengikuti selalu pengetahuan SMA Negeri 1 Kota Mojokerto yaitu isi materi yang sesuai dengan kompetensi DAFTAR RUJUKAN dasar dan latihan soal. Ahmadi, Iif Khoiru dan Sofan Amri. 2011. 2. Hasil dari telaah ahli bahan ajar bahwa bahan ajar berjenis LKS Konstruksi “Fokus” Pembelajaran. memiliki kriteria layak dan bahan ajar Pustakarya. 16 Pengembangan Jakarta: Prestasi Arifin, Imamul dan Giana Hadi W. 2009. Akuntansi Fakultas Ekonomi UM Membuka Cakrawala Ekonomi Untuk (Online), Kelas XI Sekolah Menengah Atas/ contents/index.php/pub/detail/pengaruh Madrasah -penggunaan-bahan-ajar-modul- Aliyah Program Ilmu (http://library.um.ac.id/free- Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat terhadap-prestasi-belajar-siswa-pada- Perbukuan pembelajaran-akuntansi-kelas-xi-ips- Departemen Pendidikan Nasional. Arikunto, di-man-malang-1-endang-sunarsih- Suharsimi. 2006. Prosedur 41295.html, diakses 21 Februari 2013). Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Feryanto, Agung. 2010. Ekonomi Program Jakarta: PT Rineka Cipta. Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SMA/ Azwar, Saifudin. 2007. Metode Penelitian. MA. Klaten: PT Intan Pariwara. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Handayani, Nurul. 2011. Pengembangan Belawati, Tian, dkk. 2003. Pengembangan Bahan Ajar Akuntansi Untuk SMK Bahan Ajar. Jakarta: Pusat Penerbitan Berbasis Universitas Terbuka. dan BSNP. 2006. Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran Pendidikan Pembelajaran Kooperatif. Akuntansi Dasar (Online), Menengah. Jakarta: Depdiknas. Kontekstual Skripsi Fakultas Jurusan Ekonomi (http://library.um.ac.id/free- contents/index.php/pub/detail/pengemb Diknas. 2004. Pedoman Umum Pemilihan angan-bahan-ajar-akuntansi-untuk- dan Pemanfaatan Bahan Ajar. Jakarta: smk-berbasis-pembelajaran- Ditjen Dikdasmenum. kontekstual-dan-kooperatif-nurul- Diknas. 2004. Pedoman Umum handayani-51284.html, Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Belajar MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Mengajar. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta. Endang, Sunarsih. Penggunaan Istianah, dkk. 2012. Pengembangan Bahan 2009. Bahan Ajar Pengaruh Ajar Dengan Pendekatan Metakognisi Modul Pada Terhadap Prestasi 21 Ismawanto. 2009. Ekonomi Untuk SMA dan Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi diakses Februari 2013). Ditjen Dikdasmenum. 2002. UM Materi Permintaan dan Penawaran Kelas X SMA Negeri 3 Belajar Siswa Pada Demak. Journal of Educational Social Pembelajaran Akuntansi Kelas X1 IPS Studies (Online). Vol. 1, No. 1, MAN Malang 1. Skripsi Jurusan (http://journal 17 .unesa.ac.id/sju/index.php/jess, diakses Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas 17 Maret 2013). Ekonomi UM (Online), (http://karya- Kurniawati, Amaliya. 2013. Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu ilmiah.um.ac.id/index.php/akutansi/arti Tema cle/view/6158, diakses 25 Februari Letusan Gunung Berapi Kelas VII di SMP Negeri 1 Pendidikan Kamal. Jurnal Sains (Online),Vol. 2013). Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif e-Pensa 1, N0. Membuat 1, Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: Diva Press. (http://ejournal.unesa.ac.id/jurnal/pensa Puspitsari, dkk. 2012. Profil Bahan Ajar /abstrak/1342/pengembangan-bahan- Berbasis ajar-ipa-terpadu-tema-letusan-gunung- Learning Materi Archaebacteria dan berapi-kelas-vii-di-smp-negeri-1- Eubacteria. Jurnal BioEdu (Online). kamal, diakses 17 Februari 2013). Vol. Kusumawardani, Dewi. 2009. Ekonomi. Penelitian. Ajar Berbasis Kompetensi. Padang: Bandung: Remaja Rosdakarya. Akademia Permata. Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2003. 2008. Perencanaan Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Baru Algesindo. Rosdakarya Offset. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Bahan Ajar. Docstoc.com. (diakses Kualitatif, dan R & D. Bandung: tanggal 21 Maret) Alfabeta. Sri 2010. 2010. Pengembangan Mulyanti, Nur. 2, Riduwan. 2008. Skala Pengukuran Variabel Lestari, Ika. 2013. Pengembangan Bahan Mohammad, No. ioedu, diakses 17 Maret 2013). Pendidikan Nasional. Abdul. 1, (http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/b Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Majid, Contextual Teaching And ,dkk.2009. Ekonomi 2: Sugiyono. 2008. Statistik Untuk Penelitian. Ekonomi dan Kehidupan SMA/MA. Bandung; Alfabeta. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Pendidikan Nasional. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Nofrianti, Silvi. 2010. Pengaruh Penggunaan Remaja Rosdakarya. Bahan Ajar (Modul) dan Cara Belajar Siswa Terhadap Prestasi Sukmadinata. Siswa 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Akuntansi di SMK Negeri 1 Turen. Rosdakarya. 18 Widjajanta, Bambang,dkk. 2007. Mengasah Kemampuan Ekonomi 2 Untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Widodo, Chomsin & Jasmadi. 2008. Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. 19