Jurnal UNESA

advertisement
STUDI TENTANG PENGGUNAAN BAHAN AJAR
MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI AKUNTANSI PADA
KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KOTA MOJOKERTO
JURNAL
Oleh:
NAHDIYATUR ROSIDAH
098554231
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI
2013
1
STUDI TENTANG PENGGUNAAN BAHAN AJAR MATA PELAJARAN EKONOMI
MATERI AKUNTANSI PADA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KOTA MOJOKERTO
Nahdiyatur Rosidah
Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, UNESA
Susanti
Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, UNESA
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis bahan ajar di SMA Negeri 1 Kota
Mojokerto serta alasan guru memilih bahan ajar tersebut, mengetahui kelayakan
bahan ajar, dan mengetahui respon siswa terhadap bahan ajar yang digunakan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar yang digunakan di SMA Negeri 1
Kota Mojokerto adalah LKS “Fokus” dan buku teks “PR Ekonomi Intan
Pariwara”. Dari hasil telaah ahli bahan ajar diperoleh hasil bahwa bahan ajar yang
digunakan di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto LKS “Fokus” memiliki kategori
layak dan buku teks “PR Ekonomi Intan Pariwara” sangat layak. Hasil respon
siswa terhadap bahan ajar yang mereka gunakan sangat baik.
Kata Kunci : Bahan ajar
ABSTRACT
This study purpose to determine the types of teaching materials in SMA Negeri 1
Mojokerto City and the reasons teachers choose the teaching materials, determine
the feasibility of teaching materials, and study the response of students to the
instructional materials used. This study is a descriptive research with quantitative
approach. The results showed that the materials used in SMA Negeri 1 Mojokerto
City is LKS "Focus" and the textbook "PR Ekonomi Intan Pariwara". From the
review of teaching materials expert obtained the result that the teaching materials
used in SMA Negeri 1 Kota Mojokerto LKS "Focus" and has categorized textbook
“PR Ekonomi Intan Pariwara" very decent. The results of the students' responses
to the materials they use are very good..
Keyword: teaching materials
bergantung pada kualitas pendidikan suatu
Pendahuluan
bangsa.
Pemerintah
telah
melakukan
Pendidikan mempunyai peranan penting
berbagai upaya dalam memperbaiki dan
dalam kemajuan bangsa dan Negara, baik
meningkatkan
Negara maju maupun Negara berkembang
Manusia
seperti layaknya Indonesia. Perkembangan
pendidikan
dan kemajuan suatu Negara dapat terlihat
diantaranya
dari
Kurikulum
bagaimana
pendidikan
mampu
membentuk Sumber Daya Manusia (SDM)
2
kualitas
melalui
peningkatan
nasional.
Perbaikan
dengan
Tingkat
Sumber
Daya
kualitas
tersebut
pengembangan
Satuan
Pendidikan
(KTSP) sebagai pedoman penyelenggaraan
banyak bahan ajar yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran (Mulyasa, 2006).
proses kegiatan pembelajaran, umumnya
Dalam kegiatan belajar mengajar
cenderung berisikan informasi bidang studi
disekolah, sarana prasarana juga menjadi
saja dan tidak terstruktur dengan baik.
salah satu faktor dalam kualitas pendidikan.
Kualitas bahan ajar yang rendah dengan
Diperlukan sarana prasarana yang memadai
pembelajaran konvensional akan berakibat
untuk mencapai kualitas yang lebih baik.
pada rendahnya perolehan prestasi belajar
Menurut Kepmendikbud No. 053/U/2001
siswa.
tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM),
Sebuah bahan ajar yang baik adalah
sekolah harus memiliki persyaratan minimal
bahan ajar yang : (1) Minimal mengacu pada
untuk menyelenggarakan pendidikan dengan
sasaran yang akan dicapai peserta didik, (2)
serba lengkap dan cukup seperti, luas lahan,
Berisi informasi, pesan dan pengetahuan
perabot lengkap, peralatan/ laboratorium/
yang dituangkan dalam bentuk tertulis yang
media, infrastruktur, sarana olahraga, dan
dapat dikomunikasikan kepada pembaca
buku.
itu
secara logis dan mudah diterima sesuai
dengan
dengan tahap kognitif siswa, (3) Berisi
keputusan ini diharapkan penyelenggaraan
konsep – konsep yang disajikan secara
pendidikan di sekolah tidak terlalu tertinggal.
mekanik, interaktif dan mampu mendorong
Salah satu masalah penting yang sering
terjadinya proses berfikir kritis, kreatif,
dihadapi
inovatif
Kehadiran
dirasakan
sangat
oleh
pembelajaran
Kepmendiknas
tepat
guru
karena
dalam
kedalaman
berfikir
serta
metakognisi dan evaluasi diri. (4) Secara
materi
fisik tersaji dalam wujud tampilan yang
pembelajaran yang tepat dalam rangka
menarik dan menggambarkan cirri khas buku
membantu siswa mencapai kompetensi.
pelajaran. (BSNP, 2006 : 15).
bahan
memilih
dan
atau
menentukan
adalah
kegiatan
ajar
atau
Berdasarkan uraian – uraian dari
Berdasarkan studi pendahuluan yang
beberapa jurnal dapat disimpulkan bahwa
dilakukan peneliti, informasi dari guru
banyak bahan ajar yang beredar di berbagai
pengajar akuntansi di SMA Negeri 1 Kota
sekolah tidak sesuai. Menurut Lestari (2013)
Mojokerto, LKS yang selanjutnya digunakan
bahan ajar adalah sumber belajar yang
sebagai bahan ajar tersebut berisikan materi
sampai saat ini memliki peranan penting
yang singkat dan sederhana. Sehingga siswa
untuk
pembelajaran.
dapat lebih mudah memahami materi yang
Bahan ajar sebaiknya mampu memenuhi
disajikan dalam LKS tersebut. Tidak dapat
syarat sebagai bahan pembelajaran karena
disangkal bahwa LKS menjadi bahan ajar
menunjang
proses
3
utama di sekolah tersebut. Selain digunakan
Bahan Ajar
selama satu tahun bagi siswa kelas XI IPS,
Bahan ajar adalah seperangkat sarana atau
keterbatasan
juga
alat pembelajaran yang berisikan materi
menjadikan keberadaan LKS ini penting.
pembelajaran, metode, batasan – batasan,
Pasalnya LKS ini memiliki harga yang relatif
dan cara mengevaluasi yang didesain secara
murah dan dapat dijangkau oleh semua
sistematis
kalangan siswa.
mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu
dana
dari
siswa
dan
menarik
dalam
rangka
Bahan ajar yang baik memiliki
mencapai kompetensi atau subkompetensi
kriteria tertentu atau standar tertentu seperti
dengan segala kompleksitasnya (Widodo &
tentang relevansinya dengan kurikulum yang
Jasmadi, 2008 : 40).
sedang berlaku saat ini, kesesuaian metode
Menurut
National
Centre
for
dengan materi yang disampaikan, isi buku
Competency Based Training (2007), bahan
atau sudut keilmuannya yaitu apakah teori-
ajar adalah segala bentuk bahan yang
teori yang digunakan di dalam penulisan
digunakan
untuk
membantu
bahan ajar ini sudah sesuai atau belum. Oleh
instruktur
dalm
melaksanakan
karena
analisis
pembelajaran di kelas. Bahan yang dimaksud
terhadap bahan ajar tersebut, dalam hal ini
dapat berupa bahan ajar tertulis maupun tak
Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Apakah LKS
tertulis.
tersebut telah benar-benar memenuhi kriteria
mengatakan
bahan ajar yang baik sesuai dengan kriteria
seperangkat materi yang disusun secara
kualitas yang telah ditetapkan BSNP.
sistematis, baik tertulis maupun tidak tertulis,
itu,
perlu
diadakannya
Pandangan
bahwa
dari
guru
proses
ahli
bahan
atau
lainnya
ajar
adalah
Berdasarkan paparan hasil studi
sehingga tercipta lingkungan atau suasana
pendahuluan dan teori penunjang tentang
yang memungkinkan peserta didik untuk
sebuah bahan ajar maka masalah yang akan
belajar (Prastowo, 2012 : 16).
dibahas dalam penelitian ini adalah (1) bahan
Dari beberapa pandangan mengenai
ajar apa yang digunakan di SMA Negeri 1
pengertian
Kota
guru
dipahami bahwa bahan ajar merupakan
menggunakan bahan ajar tersebut?. (2)
segala bahan (baik informasi, alat, maupun
bagaimana kelayakan
bahan ajar yang
teks) yang disusun secara sistematis, yang
digunakan
Negeri
Kota
menampilkan sosok utuh dari kompetensi
Mojokerto?. (3) bagaimana respon siswa
ynag akan dikuasai oleh peserta didik dan
terhadap bahan ajar yang digunakan di SMA
digunakan
Negeri 1 Kota Mojokerto?.
pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan
Mojokerto
di
dan
SMA
mengapa
1
4
bahan
dalam
ajar
tersebut,
proses
dapat
kegiatan
penelaahan
implementasi
pembelajaran.
merupakan substansi kompetensi yang harus
Misalnya, buku pelajaran, modul, handout,
dipelajari. Bahan ajar juga berfungsi sebagai
LKS, model atau maket, bahan ajar audio,
alat evaluasi pencapaian hasil pembelajaran.
bahan ajar interaktif, bahan ajar elektronik
Bahan ajar yang baik sekurang-kurangnya
dan sebagainya.
mencakup petunjuk belajar, kompetensi yang
ingin
Jenis – Jenis Bahan Ajar
klasifikasi
tersebut
evaluasi,
adalah
menurut
didik dapat belajar sesuai kecepatannya
masing-masing. (4) peserta didik dapat
diproyeksikan, bahan ajar audio, bahan ajar
belajar menurut urutan yang dipilihnya
video, bahan ajar komputer. Bahan ajar
sendiri. (5) membantu potensi peserta didik
menurut sifatnya terdiri atas bahan ajar yang
ajar
untuk
yang
digunakan untuk praktik atau proyek, bahan
interaksi
dibutuhkan
manusia
untuk
(untuk
menjadi
pelajar/mahasiswa
yang
mandiri.
berbasiskan teknologi, bahan ajar yang
yang
hasil
dimana saja yang ia kehendaki. (3) peserta
cara kerjanya terdiri atas bahan ajar yang
ajar
terhadap
(2) peserta didik dapat belajar kapan saja dan
bahan ajar interaktif. Bahan ajar menurut
bahan
respon
ada pendidik atau teman peserta didik lain.
dengar, bahan ajar pandang dengar, dan
cetak,
dan
adalah (1) peserta dapat belajar tanpa harus
bentuknya
terdiri atas bahan ajar cetak, bahan ajar
berbasiskan
informasi
Fungsi bahan ajar bagi peserta didik
sifatnya, (Prastowo, 2012 : 40) :
ajar
pelajaran,
evaluasi.(Lestari, 2013 : 7).
berdasarkan bentuknya, cara kerjanya, dan
Bahan
isi
pendukung, latihan-latihan, petunjuk kerja,
Beberapa kriteria yang menjadi acuan dalam
membuat
dicapai,
keperluan
Kriteria Bahan Ajar
Kelayakan bahan ajar
keperluan
Standar
Nasional
menurut
Pendidikan
Badan
(BSNP),
pendidikan jarak jauh).
kriterianya adalah dari segi (1) komponen
Fungsi Bahan Ajar
kelayakan isi, (2) komponen kelayakan
untuk
dalam
Fungsi bahan ajar bagi guru adalah
penyajian,
mengarahkan
kebahasaan, dan (4) komponen kelayakan
proses
merupakan
seharusnya
Sedangkan
semua
pembelajaran
substansi
sekaligus
kompetensi
yang
kepada
siswa.
diajarkan
bagi
aktivitasnya
siswa
akan
(3)
komponen
kelayakan
kegrafikan.
Buku Teks dan Buku Ajar
Menurut Tarigan
menjadi
dan
Tarigan
(2010), buku teks merupakan buku pelajaran
pedoman dalam proses pembelajaran dan
dalam bidang studi tertentu, yang merupakan
5
buku standart, yang disusun oleh para pakar
ialah buku sebagai sumber yang digunakan
dalam bidang itu untuk maksud dan tujuan
siswa agar ia belajar. Bahan ajar pada
instruksional, yang dilengkapi sarana-sarana
umumnya dikemas ke dalam buku ajar atau
pengajaran yang serasi dan mudah dipahami
buku teks. Buku teks hendaknya terpaut
oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan
dengan kurikulum yang dioperasikan pada
perguruan tinggi sehingga dapat menunjang
jenis dan jenjang pendidikan tertentu. Buku
suatu program pengajaran.
teks yang digunakan seyogianya mengacu
Menurut Kamaruddin (1999), bahan
pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
ajar bukan sekadar alat bagi guru untuk
(KTSP).
mengajar siswa. Namun, yang lebih penting
Tabel 1. Perbedaan Buku Ajar dan Buku Teks
Bahan Ajar
Menimbulkan minat baca
Ditulis dan dirancang untuk peserta didik
Dirancang untuk lingkungan sendiri
Berdasarkan kompetensi
Disusun berdasar pola belajar yang fleksibel
Struktur berdasarkan kebutuhan peserta didik
dan kompetensi akhir yang akan dicapai
g. Berfokus pada pemberian kesempatan bagi
peserta didik untuk berlatih
h. Mengakomodasi kesulitan peserta didik
a.
b.
c.
d.
e.
f.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Buku Teks
Mengasumsikan minat dari pembaca
Ditulis untuk pengajar
Dirancang untuk dipasarkan secara luas
Tidak berdasar kompetensi
Disusun secara linier
Struktur berdasarkan logika bidang ilmu
g. Belum tentu memberikan latihan
h. Tidak mengantisipasi kesukaran belajar
peserta didik
i. Memberikan rangkuman
i. Belum tentu memberikan rangkuman
j. Gaya penulisan komunikatif
j. Gaya penulisan naratif tetapi tidak
komunikatif
k. Kepadatan berdasarkan kebutuhan peserta k. Sangat padat
didik
l. Dikemas dan digunakan dalam proses l. Dikemas untuk acuan penelitian dan
pembelajaran
pembelajaran
m. Mempunyai
mekanisme
untuk m. Tidak memiliki mekanisme untuk
mengumpulkan umpan balik peserta didik
mengumpulkan umpan balik dari pembaca
n. Menjelaskan cara mempelajari buku ajar
n. Tidak memberikan saran atau cara
mempelajari buku tersebut
Sumber : Lestari (2013:6)
analisis data. Populasi dalam penelitian ini
Metode
adalah seluruh siswa kelas XI IPS di SMA
Pendekatan penelitian ini adalah
penelitian
deskriptif
dengan
Negeri 1 Kota Mojokerto. Sampel dalam
pendekatan
penelitian ini menggunakan teknik purposive
kuantitatif. Tahapan dalam penelitian ini
sampling. Sampel diperoleh berdasarkan
yaitu studi pendahuluan, studi lapangan dan
6
pertimbangan dari peneliti dan disesuaikan
bahan ajar yang digunakan di SMA
dengan keadaan di lapangan. Sampel dalam
Negeri 1 Kota Mojokerto adalah berjenis
penelitian ini diambil satu kelas yaitu kelas
buku teks. Buku teks ini terdiri dari LKS
XI IPS 1.
dengan merk “Fokus” dan buku “PR
Teknik pengumpulan data dalam
Ekonomi Intan Pariwara”. Kedua bahan
penelitian ini dengan menggunakan teknik
ajar ini digunakan dalam satu tahun
wawancara, dokumentasi, dan kuisioner.
pelajaran mengingat pelajaran akuntansi
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif
di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto
dengan tabulasi prosentase dengan rumus :
diberikan
P
pada
dua
semester.
Wawancara dilakukan diluar jam mata
F
x100%
N
pelajaran Akuntansi atau pada saat
Setelah diketahui jumlah persentase
narasumber
tidak
memiliki
jadwal
dari hasil angket kemudian ditentukan
mengajar. Wawancara dilakukan dalam
kriterian pencapaiannya. Penentuan kriteria
dua kali waktu. Yaitu pada hari Jumat
pencapaian hasil persentase yaitu :
tanggal 03 Mei 2013 dan 17 Mei 2013.
Pemilihan bahan ajar dilakukan
Tabel 2 Kriteria Pencapaian Kelayakan
Prosentase
0% - 25%
26% - 50%
51% - 75%
76% - 100%
atas dasar pertimbangan dari seluruh
Kriteria
Sangat Tidak Layak
Tidak Layak
Layak
Sangat Layak
guru akuntansi di SMA Negeri 1 Kota
Mojokerto.
Pertimbangan
tersebut
didasarkan pada kondisi siswa dalam hal
(diadaptasi dari Riduwan, 2008)
ini adalah keadaan ekonomi siswa yang
sebagian besar cenderung merupakan
Hasil Penelitian
1) Bahan Ajar yang Digunakan di SMA
masyarakat
Menggunakan
Bahan
harus memiliki harga yang terjangkau
Ajar
agar semua siswa dapat memilikinya.
Tersebut
Berdasarkan
dokumentasi
kebawah.
Sehingga bahan ajar yang dipilih pun
Negeri 1 Kota Mojokerto dan Alasan
Guru
menengah
berupa
pelajaran ekonomi
data
hasil
silabus
mata
Alasan para guru memilih dan
menggunakan bahan ajar adalah pertama
adalah
materi akuntansi
karena
terjangkau.
kelas XI IPS SMAN1 Kota Mojokerto
LKS
Hanya
ini
harganya
Rp
10.000.
Sedangkan buku PR dari Intan Pariwara
serta wawancara dengan guru yang
Rp 20.000. Untuk digunakan di awal
bersangkutan dapat diketahuin bahwa
pembelajaran kami menggunakan LKS
7
terlebih dahulu. 3-4 bulan kemudian
ajar. (2) keberadaan bahan ajar tidak
untuk buku PR menyusul. Hal ini karena
hanya membantu siswa dalam proses
para siswa membeli buku PR tersebut
kegiatan belajar mengajar, namun juga
dengan mengangsur ke guru bidang
mempermudah guru. Pasalnya jika tidak
studi.
ada
Setelah melihat dari sisi harga,
buku
akan
sulit
mengajarkan
akuntansi ke siswa.
pertimbangan selanjutnya tentu mengacu
2) Kelayakan Bahan ajar di SMA Negeri 1
pada isi dari buku – buku tersebut. Para
Kota Mojokerto
guru juga memperhatikan bahwa buku –
Dari hasil teknik dokumentasi
buku yang digunakan harus sesuai
yang dilakukan peneliti, didapatkan dua
dengan kompetensi dasar yang terdapat
jenis bahan ajar yang digunakan oleh
dalam silabus. Ibu Endar Astuti selaku
guru maupun siswa di SMA Negeri 1
guru Akuntansi di SMA Negeri 1 Kota
Kota Mojokerto. Keduanya adalah LKS
Mojokerto, menyatakan bahawa (1) jika
“Fokus” dan buku teks “PR Ekonomi
ternyata dalam pemilihan buku mereka
Intan Pariwara”. Kedua bahan ajar
menemukan
satu
tersebut kemudian ditelaah oleh ahli
kompetensi dasar maka mereka akan
bahan ajar. Berikut ini merupakan
mengganti dengan buku lain namun tetap
rekapitulasi dari hasil telaah ahli bahan
dengan harga yang sama. Jadi mereka
ajar untuk kelayakan bahan ajar LKS
tetap menjadikan faktor biaya sebagai
“Fokus” dan Buku Teks “PR Ekonomi
faktor utama dalam pemilihan bahan
Intan Pariwara.
tidak
ada
salah
Tabel 3. Hasil Tabulasi Telaah Ahli Bahan Ajar
No
Buku Teks
%
68,75%
69,6%
91,6%
76%
76,5%
Sangat Layak
Komponen Kelayakan
1
2
3
4
Kelayakan Isi
Penyajian
Kebahasaan
Kegrafikan
Persentase rata – rata
Kategori
Sumber : data primer diolah peneliti
LKS
%
68,75%
71,4%
87,5%
71,5%
74,7 %
Layak
3) Respon Siswa Terhadap Bahan Ajar
Angket respon siswa disebarkan
yang Digunakan di SMA Negeri 1 Kota
untuk mengetahui seberapa besar respon
Mojokerto
siswa terhadap penggunaan bahan ajar di
SMA
8
Negeri
1
Kota
Mojokerto.
Penyebaran angket dilakukan setelah
Pariwara.
pelajaran
kali.
digunakan selama satu tahun karena di SMA
Penyebaran dilakukan dua kali, hal ini
Negeri 1 Kota Mojokerto ini untuk mata
merujuk pada penelitian ini dilakukan
pelajaran Akuntansi diberikan selama satu
pada saat para siswa XI IPS 1 SMA
tahun atau pada semester 1 dan 2. Oleh
Negeri 1 Kota Mojokerto melaksanakan
karena itu mata pelajaran Akuntansi juga
kegiatan
memiliki guru Akuntansi sendiri, tidak
selesai
belajar
selama
dua
mengajar
masih
mendapatkan materi kompetensi dasar 6
dan kompetensi dasar 7.
Kedua
bahan
ajar
tersebut
dijadikan satu dengan guru Ekonomi.
Angket
Adanya bahan ajar tersebut tidak hanya
disebarkan dua kali yaitu pada tanggal
memudahkan siswa namun keberadaan bahan
27 April 2013 dan 18 Mei 2013.
ajar juga sangat memudahkan para guru
Tanggapan responden terhadap bahan
dalam
ajar yang digunakan guru dari kedua
kemudahan
kompetensi dasar tersebut adalah sangat
keberadaan bahan ajar tetap saja guru
baik.
memiliki kendala dalam pengunaan bahan
proses
KBM.
yang
Namun
diperoleh
dengan
dengan
ajar tersebut. Hal ini disebabkan siswa IPS
Pembahasan
Bahan Ajar yang Digunakan di SMA
Negeri 1 Kota Mojokerto dan Alasan
Guru Menggunakan Bahan Ajar Tersebut
Berdasarkan hasil wawancara yang
yang di dominasi oleh siswa laki – laki sering
dilakukan oleh peneliti terhadap guru mata
Alasan yang mereka berikan kepada guru
pelajaran Akuntansi menunjukkan bahwa
bermacam – macam, yang paling sering
bahan ajar merupakan hal yang penting bagi
mereka menggunakan alasan beban buku
siswa maupun guru karena sangat diperlukan
yang mereka bawa sudah terlalu berat, karena
dalam proses belajar mengajar. Adanya bahan
diisi oleh buku pelajaran lain.
tidak membawa buku ketika ada jadwal
pelajaran
Akuntansi.
Kebanyakan
dari
mereka hanya membawa salah satu saja.
ajar siswa tidak hanya belajar secara audio
Menurut ringkasan dari beberapa teori
dari penjelasan guru namun juga secara visual
bahan ajar merupakan segala bahan (baik
dengan adanya bahan ajar yang mereka
informasi, alat, maupun teks) yang disusun
punya.
disana
secara sistematis, yang menampilkan sosok
menggunakan dua jenis bahan ajar. Pertama
utuh dari kompetensi ynag akan dikuasai oleh
yaitu bahan ajar jenis LKS dengan merk
peserta didik dan digunakan dalam proses
Fokus dan yang kedua merupakan buku teks
kegiatan
dengan merk PR Ekonomi terbitan Intan
pelajaran, modul, handout, LKS, model atau
Baik
siswa
dan
guru
9
pembelajaran.
Misalnya,
buku
maket, bahan ajar audio, bahan ajar interaktif,
mengutamakan faktor biaya yang akan
bahan ajar elektronik dan sebagainya.
dibebankan kepada siswa.
LKS menjadi
Guru tidak memperhatikan pemilihan
sebuah pilihan yang pertama bagi guru karena
bahan ajar yang akan disampaikan kepada
selain harganya terjangkau untuk siswa,
siswanya,
asal
semua materi sudah terdapat didalamnya
menggunakan buku teks yang dikeluarkan
meskipun uraian materi yang ada sangat
oleh penerbit. Buku teks ini merupakan buku
singkat. LKS dengan harga Rp 10.000 ini
yang ditujukan untuk pembaca umum dan
digunakan diawal pemberian mata pelajaran
tidak ditujukan secara khusus untuk peserta
Akuntansi karena dengan harga yang relatif
didik. Buku teks bukan merupakan salah satu
murah para siswa dapat mudah memilikinya.
jenis bahan ajar namun tidak dapat digunakan
Sedangkan untuk bahan ajar yang kedua
sebagai buku ajar dan guru tidak bisa
berjenis
membedakan antara buku teks dan bahan ajar,
pembelajaran Akuntansi berjalan sekitar 3-4
perbedaan antara buku teks dan bahan ajar
bulan. Harganya lebih mahal dibandingkan
sesuai dengan tabel 2.1. Dalam buku teks ini
dengan
juga tidak terdapat rangkuman pada setiap
melakukan pembayaran secara berangsur.
guru
hanya
secara
akhir pembahasan kompetensi dasar. Materi
buku
LKS
teks
dimiliki
sehingga
setelah
diperbolehkan
Fungsi bahan ajar bagi guru adalah
yang disampaikan pada buku ini tidak
untuk
sepenuhnya ada dan materi tersebut tidak
dalam
runtut sesuai dengan standar kompetensi
merupakan
dalam silabus. Keberhasilan proses belajar
seharusnya
mengajar salah satunya ditentukan oleh faktor
Sedangkan bagi siswa akan menjadi pedoman
guru karena guru mempunyai peran penting
dalam proses pembelajaran dan merupakan
dalam
Sehingga
substansi kompetensi yang harus dipelajari.
seorang guru harus inovatif dalam pemilihan
Hal tersebut membuktikan bahwa bahan ajar
bahan ajar yang tepat dalam kegiatan
memiliki peranan yang penting tidak hanya
pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan
bagi guru namun juga bagi siswa. Sehingga
SK dan KD.
dalam pemilihan bahan ajar yang akan
pemilihan
bahan
ajar.
Kedua bahan ajar tersebut dipilih oleh
guru
bukan
tanpa
mengarahkan
proses
semua
aktivitasnya
pembelajaran
substansi
diajarkan
sekaligus
kompetensi
yang
kepada
siswa.
digunakan dalam proses pembelajaran pun
pertimbangan.
diharapkan
tidak
sembarangan.
Dasar
Pertimbangan dilakukan bersama antara guru
pemilihan bahan ajar yang harus benar –
Akuntansi
benar dipahami.
dari
kelas
XI-XII.
Berbagai
pertimbangan ini dilakukan dengan lebih
10
Menurut teori yang dikemukakan oleh
yang sesuai dengan teori pemilihan bahan
Arif dan Napitupulu (1997), ada beberapa
ajar
prinsip dalam proses pemilihan bahan ajar.
pembelajaran. Setidaknya setelah melihat dari
Pertama, isi bahan ajar harusnya sesuai
segi harga para guru di SMA Negeri 1 Kota
dengan tujuan pembelajaran. Kedua, bahan
Mojokerto melihat sekilas dari isi buku
ajar harusnya sesuai dengan kebutuhan siswa.
tersebut mulai dari standar kompetensi
Ketiga, bahan ajar harusnya betul – betul baik
maupun kompetensi dasar yang kemudian
dalam penyajian faktualnya. Keempat, bahan
latihan soal. Guru tidak pernah melewatkan
ajar harusnya benar – benar menggambarkan
untuk melihat jenis latihan soal yang ada. Hal
latar belakang dan suasana yang diahayati
ini dikarenakan guru menganggap dalam
oleh peserta didik. Kelima, bahan ajar
proses pembelajaran akuntansi latihan soal
harusnya
penggunaannya.
menjadi poin utama untuk membuat para
Keenam, bahan ajar harusnya cocok dengan
siswa menjadi terbiasa dalam mengerjakan
gaya
soal – soal akuntansi.
mudah
belajar
dalam
peserta
didik.
Ketujuh,
yaitu
kesesuaian
dengan
tujuan
lingkungan dimana bahan ajar digunakan
harus sesuai dengan jenis media yang
Kelayakan Bahan Ajar di SMA Negeri 1
Kota Mojokerto
Berdasarkan kriteria kelayakan bahan
digunakan.
Dalam hal ini pemilihan bahan ajar di
ajar yang terdapat dalam BSNP bahwa bahan
SMA Negeri 1 Kota Mojokerto dirasa ada
ajar dikatakan layak apabila dilihat dari
beberapa hal yang menyimpang dari teori
beberapa aspek memiliki nilai yang bagus.
bahan ajar maupun dasar pemilihan bahan
Beberapa aspek tersebut adalah komponen
ajar. Pasalnya pemilihan bahan ajar di SMA
kelayakan
Negeri 1 Kota Mojokerto mengesampingkan
dari
dasar
Pemilihannya
pemilihan
bahan
ajar.
didasarkan
bukan
dari
isi,
komponen
komponen
kegrafikan,
penyajian,
komponen
kebahasaan. Penilaian atau telaah terhadap
bahan ajar hanya boleh dilakukan oleh orang
kebutuhan siswa namun dilihat dari kondisi
yang paham tentang seluk beluk bahan ajar
siswa. Kondisi siswa yang dilihat pun bukan
dalam hal ini selanjutnya dikatakan ahli
dalam hal gaya belajar atau menyesuaikan
bahan ajar. Hasil penilaian dari ahli bahan
kebutuhan siswa dalam penggunaan bahan
ajar tersebut akan diperoleh kelayakan dari
ajar. Pemilihan bahan ajar disana lebih
bahan ajar yang terdapat di SMA Negeri 1
diutamakan pada harga ekonomis yang
Kota Mojokerto.
nantinya tidak memberatkan para siswa.
Meskipun seperti itu masih ada beberapa hal
11
Pembahasan didasarkan pada tabel 3
Presentase tertinggi dari komponen –
akan dideskripsikan satu per satu berdasarkan
komponen yang ada adalah komponen
jenis bahan ajar.
kebahasaan.
1. Bahan ajar I
Dalam
komponen
ini
penilaian yang didapatkan adalah sangat
Sesuai dengan data yang disajikan
layak. Bahasa yang baik dalam sebuah
sebelumnya bahan ajar pertama ini
bahan ajar menurut BSNP dapat dilihat
berjenis LKS “Fokus”. Berdasarkan hasil
dari beberapa indikator yang ada antara
telaah ahli LKS ini untuk komponen
lain
kelayakan
perkembangan
isi
memiliki
persentase
(1)
kesesuaian
peserta
dengan
didik,
(2)
sebesar 68,75% yaitu dengan kategori
komunikatif, (3) dialogis dan interaktif,
layak yang artinya isi materi pada LKS
(4) lugas, (5) koherensi keruntutan alur
Akuntansi ini layak digunakan untuk
berpikir, (6) kesesuaian dengan kaiadah
siswa
Bahasa Indonesia, dan (7) penggunaan
maupun
penyajian dengan
guru.
Komponen
persentase
71,4%
isilah dan symbol yang konsisten.
dengan kategori layak yang artinya dari
Hal ini dapat terlihat dari sisi
sisi penyajian LKS Akuntansi ini layak
kebahasaan yang dimiliki bahan ajar I
untuk digunakan di SMA Negeri 1 Kota
dalam hal ini adalah LKS merupakan
Mojokerto. Kemudian untuk komponen
bahasa
kebahasaan dengan persentase 87,5%
digunakan dalam LKS ini dapat dengan
dengan ketegori sangat layak yang
mudah
berarti bahasa yang digunakan dalam
menggunakan bahasa – bahasa yang sulit
LKS ini sangat bagus. Sedangkan untuk
atau istilah yang sulit dimengerti oleh
komponen kegrafikan dengan persentase
siswa. Dalam buku ini pun telah sesuai
71,5% dengan kategori layak yang
dengan
artinya sisi kegrafikan di LKS ini bagus.
menggunakan kalimat yang baku namun
Dari hasil diatas diperoleh hasil rata –
tetap sesuai dengan pelajaran Akuntansi
rata dengan persentase 74,7% kategori
dan yang terpenting dapat dipahami oleh
layak. Hal tersebut mengindikasikan
penggunanya.
yang
diserap
kaidah
baik.
Bahasa
oleh
siswa,
Bahasa
yang
tidak
Indonesia,
bahwa bahan ajar jenis LKS Akuntansi
Persentase terendah dimiliki oleh
“Fokus” ini layak digunakan baik guru
komponen kelayakan isi dalam bahan
maupun siswa di SMA Negeri 1 Kota
ajar
Mojokerto .
kategori layak. Masih berdasarkan acuan
yaitu
dengan
jumlah
68,75%
dari BSNP bahwa kriteria kelayakan isi
12
yang baik meliputi (1) cakupan materi,
layak yang artinya cakupan isi materi
(2) akurasi materi, (3) kemutakhiran, (4)
dalam buku teks ini bagus dan layak
mengandung wawasan kewirausahaan,
dimiliki
(5)
(5)
Komponen penyajian dengan persentase
mengembangkan kecakapan hidup, (6)
69,6% dengan kategori layak yang
mengembangkan wawasan kebinekaan,
berarti penyajian dalam buku teks ini
dan
bagus dan teratur. Sedangkan untuk
merangsang
(7)
keingintahuan,
mengandung
wawasan
kontekstual.
oleh
siswa
komponen
Sedangkan dalam LKS ini dari segi
maupun
kebahasaan
guru.
dengan
persentase 91,6% dengan kategori sangat
cakupan materinya sangat sedikit namun
layak
cukup mewakili materi pembelajaran
bukuteks
akuntansi. Jika siswa menggunakan LKS
dipahami dan sesuai dengan istilah
ini saja masih mampu menyerap materi
istilah
akuntansi tanpa bantuan bahan ajar yang
Komponen kegrafikan dari buku teks ini
lain. Materi yang disajikan dalam LKS
memiliki
ini hanya hal yang pokok saja. Namun
kategori sangat layak yang artinya dari
tidak terdapat pula contoh – contoh
segi kegrafikan buku teks ini sangat
ilustrasi
bagus dan teratur. Dari hasil diatas
yang
lingkungan
secara
berhubungan
Sehingga
menggambarkan
dapat
artinya
bahasa
dalam
sangat
bagus,
mudah
ini
terkini
tentang
persentase
Akuntansi.
76%
dengan
yang
diperoleh hasil rata – rata dengan
akuntansi.
persentase 76,5% kategori sangat layak.
global
dengan
yang
disimpulkan
bahwa
Hal tersebut mengindikasikan bahwa
“PR
perolehan kategori layak dalam LKS ini
bahan ajar jenis Buku Teks
terlihat jelas disebabkan oleh substansi
Ekonomi” terbitan Intan Pariwara ini
materi yang memang sedikit kurang.
layak digunakan baik guru maupun
Dan juga terdapat ketidak sesuaian
siswa di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto.
antara
kriteria
dalam
BSNP
Presentase tertinggi dari komponen –
dan
kenampakan dalam LKS “Fokus” ini.
komponen yang ada adalah komponen
2. Bahan ajar II
kebahasaan
sebesar
91,6%
dengan
Selanjutnya untuk jenis bahan ajar
kategori sangat layak. Dalam komponen
kedua yaitu buku teks “PR Ekonomi”
ini penilaian yang didapatkan adalah
terbitan Intan Pariwara. Hasil telaah ahli
sangat layak. Bahasa yang baik dalam
untuk komponen kelayakan isi memiliki
sebuah bahan ajar menurut BSNP dapat
persentase
dilihat dari beberapa indikator yang ada
68,75%
dengan
kategori
13
antara
lain
(1)
perkembangan
kesesuaian
peserta
dengan
didik,
mengembangkan wawasan kebinekaan,
(2)
dan
komunikatif, (3) dialogis dan interaktif,
(7)
mengandung
wawasan
kontekstual.
(4) lugas, (5) koherensi keruntutan alur
Sedangkan dalam Buku Teks “PR
berpikir, (6) kesesuaian dengan kaiadah
Ekonomi” terbitan Intan Pariwara ini
Bahasa Indonesia, dan (7) penggunaan
dari segi cakupan materinya cukup
isilah dan symbol yang konsisten.
mewakili materi pembelajaran akuntansi.
Hal ini dapat terlihat dari sisi
Jika siswa menggunakan Buku Teks “PR
kebahasaan yang dimiliki bahan ajar II
Ekonomi” terbitan Intan Pariwara ini
dalam hal ini adalah Buku Teks “PR
saja masih mampu menyerap materi
Ekonomi”
Pariwara
akuntansi tanpa bantuan bahan ajar yang
merupakan bahasa yang baik. Bahasa
lain. Materi yang disajikan dalam Buku
yang digunakan dalam Buku Teks “PR
Teks “PR Ekonomi” terbitan Intan
Ekonomi” terbitan Intan Pariwara ini
Pariwara ini tidak hanya hal yang pokok
dapat dengan mudah diserap oleh siswa,
saja namun juga terdapat beberapa
tidak menggunakan bahasa – bahasa
informasi
yang
yang sulit
menambahn wawasan siswa. Namun
dimengerti oleh siswa. Dalam buku ini
tidak terdapat pula contoh – contoh
pun telah sesuai dengan kaidah Bahasa
ilustrasi
Indonesia, menggunakan kalimat yang
lingkungan
baku
berhubungan
sulit
terbitan
atau
namun
Intan
istilah
tetap
sesuai
dengan
tambahan
yang
yang
menggambarkan
secara
global
dengan
pelajaran Akuntansi dan yang terpenting
Sehingga
dapat
dapat dipahami oleh penggunanya.
perolehan kategori
dapat
yang
akuntansi.
disimpulkan
bahwa
layak dalam Buku
Persentase terendah dimiliki oleh
Teks “PR Ekonomi” terbitan Intan
komponen kelayakan isi dalam bahan
Pariwara ini terlihat jelas disebabkan
ajar
oleh substansi materi yang luas dan
yaitu
dengan
jumlah
68,75%
kategori layak. Masih berdasarkan acuan
mampu
dijadikan
sumber
dari BSNP bahwa kriteria kelayakan isi
pembelajaran akuntansi.
dalam
yang baik meliputi (1) cakupan materi,
Berdasarkan dari uraian masing –
(2) akurasi materi, (3) kemutakhiran, (4)
masing jenis bahan ajar diatas maka
mengandung wawasan kewirausahaan,
dapat terlihat bahwa untuk bahan ajar
(5)
(5)
jenis LKS Akuntansi “Fokus” memiliki
mengembangkan kecakapan hidup, (6)
kategori layak. Hal ini menunjukkan
merangsang
keingintahuan,
14
LKS Akuntansi “Fokus” ini layak
hasil tabulasi respon siswa yang telah
digunakan sebagai bahan ajar dalam
disajikan sebelumnya maka untuk deskripsi
proses kegiatan belajar mengajar di
dan
SMA
berdasarkan kompetensi dasar sesuai angket
Negeri
1
Kota
Mojokerto.
Sedangkan untuk bahan ajar jenis buku
pembahasan
juga
akan
dibahas
disebarkan.
teks “PR Ekonomi” memiliki kategori
Sesuai dengan tabel l 4.11 diperoleh
sangat layak. Hal ini menunjukkan buku
hasil bahwa untuk respon siswa terhadap
teks ini sangat layak dimiliki oleh siswa
bahan ajar yang digunakan oleh guru pada
maupun guru sebagai sarana proses
kompetensi dasar memahami siklus akuntansi
kegiatan belajar mengajar.
perusahaan jasa memiliki kategori sangat
Kategori layak dan sangat layak dalam
baik. Begitu halnya dengan tabel 4.12
bahan Ajar yang digunakan di SMA Negeri 1
diperoleh hasil bahwa untuk respon siswa
Kota Mojokerto
ini diperoleh berdasarkan
terhadap bahan ajar yang digunakan oleh
penilaian dari ahli bahan ajar yang telah
guru pada kompetensi dasar membuat laporan
menelaah
keuangan perusahaan jasa memiliki kategori
kedua
bahan
ajar
tersebut.
Penilaian dalam bahan ajar tersebut dilakukan
sangat baik.
sesuai dengan lembar telaah yang telah
Berdasarkan teori yang ada fungsi
diberikan oleh peneliti. Telaah bahan ajar
bahan ajar bagi siswa yaitu (1) siswa dapat
mengacu pada kriteria kelayakan bahan ajar
belajar tanpa harus ada guru maupun
yang terdapat dalam BSNP yang meliputi
temannya yang lain, (2) siswa dapat belajar
komponen
kelayakan
kapan saja dan dimana saja ia kehendaki, (3)
penyajian,
komponen
isi,
komponen
kegrafikan,
dan
siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan
komponen kebahasaan. Masing – masing dari
masing – masing, (4) siswa dapat belajar
komponen tersebut memiliki indikator –
menurut urutan yang dipilihnya sendiri, (5)
indikator tersendiri. Indikator – indikator
membantu potensi siswa untuk menjadi siswa
inilah yang dinilai oleh para ahli bahan ajar.
yang mandiri, dan (6) sebagai pedoman bagi
siswa yang akan mengarahkan aktivitasnya
Respon Siswa terhadap Bahan Ajar di
SMA Negeri 1 Kota Mojokerto
Mengingat bahan ajar ini digunakan
dalam proses pembelajaran.
secara bersama untuk para siswa dan guru
telah disebar dan telah disajikan diatas dapat
maka respon siswa sangat diperlukan dalam
terlihat antara kesesuaian fungsi bahan ajar
penggunaan bahan ajar tersebut. Berdasarkan
bagi siswa dan apa yang dirasakan siswa
Dari hasil angket respon siswa yang
tentang bahan ajar yang telah mereka miliki.
15
Para siswa mampu menerima keberadaan
berjenis buku teks “PR Ekonomi”
bahan ajar dalam proses kegiatan belajar
terbitan Intan Pariwara memiliki kriteria
mengajar. Mereka merasa tertarik untuk
sangat layak.
belajar dengan menggunakan bahan ajar yang
3. Respon siswa terhadap bahan ajar untuk
ada. Hal ini disebabkan karena tulisan
kompetensi
maupun gambar yang terdapat dalam bahan
siklus
ajar menurut mereka juga baik. Dan sebagai
menyusun laporan keuangan perusahaan
poin terakhir keberadaan bahan ajar ini
jasa adalah sangat baik.
menurut mereka sangat membantu dalam
memahami
materi
maupun
dasar
akuntansi
membuat
ikhtisar
perusahaan
jasa
Saran
dalam
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
mengerjakan soal latihan.
dilakukan maka saran yang dapat diberikan
adalah sebagai berikut :
1. Guru
Simpulan dan Saran
dalam
memilih
bahan
ajar
hendaknya memilih berdasarkan kualitas
Simpulan
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
dari isi buku tersebut walaupun juga
terdapat dalam pembahasan, maka dapat
mempertimbangkan dari segi harga.
diperoleh simpulan sebagai berikut :
2. Bahan ajar yang dipakai sudah layak dan
1. Bahan ajar yang digunakan di SMA
sangat
layak,
walaupun
guru
harus
demikian
Negeri 1 Kota Mojokerto adalah LKS
sebaiknya
“Fokus” dan Buku Teks “PR Ekonomi”
memperhatikan buku – buku terbaru
terbitan Intan Pariwara. Guru memilih
yang ada dimana telah sesuai dengan
kedua buku tersebut atas pertimbangan
kaidah terbaru akuntansi atau IFRS.
utama yang didasarkan pada harga buku
3. Hendaknya untuk peneliti selanjutnya
yang cenderung murah agar semua siswa
dapat mengembangkan bahan ajar yang
dapat memilikinya. Pertimbangan kedua
disesuaikan
tentunya tetap mengarah pada substansi
terbaru di dunia akuntansi. Dalam hal ini
dari kedua bahan ajar yang dipakai di
adalah IFRS.
mengikuti
selalu
pengetahuan
SMA Negeri 1 Kota Mojokerto yaitu isi
materi yang sesuai dengan kompetensi
DAFTAR RUJUKAN
dasar dan latihan soal.
Ahmadi, Iif Khoiru dan Sofan Amri. 2011.
2. Hasil dari telaah ahli bahan ajar bahwa
bahan
ajar
berjenis
LKS
Konstruksi
“Fokus”
Pembelajaran.
memiliki kriteria layak dan bahan ajar
Pustakarya.
16
Pengembangan
Jakarta:
Prestasi
Arifin, Imamul dan Giana Hadi W. 2009.
Akuntansi
Fakultas
Ekonomi
UM
Membuka Cakrawala Ekonomi Untuk
(Online),
Kelas XI Sekolah Menengah Atas/
contents/index.php/pub/detail/pengaruh
Madrasah
-penggunaan-bahan-ajar-modul-
Aliyah
Program
Ilmu
(http://library.um.ac.id/free-
Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat
terhadap-prestasi-belajar-siswa-pada-
Perbukuan
pembelajaran-akuntansi-kelas-xi-ips-
Departemen
Pendidikan
Nasional.
Arikunto,
di-man-malang-1-endang-sunarsih-
Suharsimi.
2006.
Prosedur
41295.html, diakses 21 Februari 2013).
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Feryanto, Agung. 2010. Ekonomi Program
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SMA/
Azwar, Saifudin. 2007. Metode Penelitian.
MA. Klaten: PT Intan Pariwara.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Handayani, Nurul. 2011. Pengembangan
Belawati, Tian, dkk. 2003. Pengembangan
Bahan Ajar Akuntansi Untuk SMK
Bahan Ajar. Jakarta: Pusat Penerbitan
Berbasis
Universitas Terbuka.
dan
BSNP. 2006. Instrumen Penilaian Buku Teks
Pelajaran
Pendidikan
Pembelajaran
Kooperatif.
Akuntansi
Dasar
(Online),
Menengah. Jakarta: Depdiknas.
Kontekstual
Skripsi
Fakultas
Jurusan
Ekonomi
(http://library.um.ac.id/free-
contents/index.php/pub/detail/pengemb
Diknas. 2004. Pedoman Umum Pemilihan
angan-bahan-ajar-akuntansi-untuk-
dan Pemanfaatan Bahan Ajar. Jakarta:
smk-berbasis-pembelajaran-
Ditjen Dikdasmenum.
kontekstual-dan-kooperatif-nurul-
Diknas.
2004.
Pedoman
Umum
handayani-51284.html,
Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta:
Belajar
MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan
Mengajar.
Departemen Pendidikan Nasional.
Jakarta: Rineka Cipta.
Endang,
Sunarsih.
Penggunaan
Istianah, dkk. 2012. Pengembangan Bahan
2009.
Bahan
Ajar
Pengaruh
Ajar Dengan Pendekatan Metakognisi
Modul
Pada
Terhadap
Prestasi
21
Ismawanto. 2009. Ekonomi Untuk SMA dan
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain.
Strategi
diakses
Februari 2013).
Ditjen Dikdasmenum.
2002.
UM
Materi
Permintaan
dan
Penawaran Kelas X SMA Negeri 3
Belajar
Siswa
Pada
Demak. Journal of Educational Social
Pembelajaran Akuntansi Kelas X1 IPS
Studies (Online). Vol. 1, No. 1,
MAN Malang 1. Skripsi Jurusan
(http://journal
17
.unesa.ac.id/sju/index.php/jess, diakses
Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas
17 Maret 2013).
Ekonomi UM (Online), (http://karya-
Kurniawati, Amaliya. 2013. Pengembangan
Bahan
Ajar
IPA
Terpadu
ilmiah.um.ac.id/index.php/akutansi/arti
Tema
cle/view/6158, diakses 25 Februari
Letusan Gunung Berapi Kelas VII di
SMP
Negeri
1
Pendidikan
Kamal.
Jurnal
Sains
(Online),Vol.
2013).
Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif
e-Pensa
1,
N0.
Membuat
1,
Bahan
Ajar
Inovatif.
Jogjakarta: Diva Press.
(http://ejournal.unesa.ac.id/jurnal/pensa
Puspitsari, dkk. 2012. Profil Bahan Ajar
/abstrak/1342/pengembangan-bahan-
Berbasis
ajar-ipa-terpadu-tema-letusan-gunung-
Learning Materi Archaebacteria dan
berapi-kelas-vii-di-smp-negeri-1-
Eubacteria. Jurnal BioEdu (Online).
kamal, diakses 17 Februari 2013).
Vol.
Kusumawardani,
Dewi.
2009.
Ekonomi.
Penelitian.
Ajar Berbasis Kompetensi. Padang:
Bandung:
Remaja
Rosdakarya.
Akademia Permata.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2003.
2008.
Perencanaan
Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar
Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Baru Algesindo.
Rosdakarya Offset.
Sugiyono,
Metode
Penelitian
Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Bahan Ajar. Docstoc.com. (diakses
Kualitatif, dan R & D. Bandung:
tanggal 21 Maret)
Alfabeta.
Sri
2010.
2010.
Pengembangan
Mulyanti,
Nur.
2,
Riduwan. 2008. Skala Pengukuran Variabel
Lestari, Ika. 2013. Pengembangan Bahan
Mohammad,
No.
ioedu, diakses 17 Maret 2013).
Pendidikan Nasional.
Abdul.
1,
(http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/b
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Majid,
Contextual Teaching And
,dkk.2009.
Ekonomi
2:
Sugiyono. 2008. Statistik Untuk Penelitian.
Ekonomi dan Kehidupan SMA/MA.
Bandung; Alfabeta.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode
Pendidikan Nasional.
Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
Nofrianti, Silvi. 2010. Pengaruh Penggunaan
Remaja Rosdakarya.
Bahan Ajar (Modul) dan Cara Belajar
Siswa
Terhadap
Prestasi
Sukmadinata.
Siswa
2009.
Metode
Penelitian
Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Akuntansi di SMK Negeri 1 Turen.
Rosdakarya.
18
Widjajanta, Bambang,dkk. 2007. Mengasah
Kemampuan Ekonomi 2 Untuk Kelas
XI Sekolah Menengah Atas/ Madrasah
Aliyah Program Ilmu Pengetahuan
Sosial.
Jakarta:
Pusat
Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Widodo, Chomsin & Jasmadi. 2008. Panduan
Menyusun
Bahan
Ajar
Berbasis
Kompetensi. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
19
Download