1 ELEMEN YURIDIS PERSEROAN TERBATAS

advertisement
Sri Walny Rahayu, Elemen Yuridis PT Terhadap Bisnis Penyiaran (Radio)
ELEMEN YURIDIS PERSEROAN TERBATAS (PT)
TERHADAP BISNIS PENYIARAN (RADIO)
Oleh :
Sri Walny Rahayu, S.H., M. H.1
A. PENDAHULUAN
Tata cara komunikasi yang dilakukan manusia memiliki riwayat tumbuh
kembang yang panjang dan beraneka ragam. Sejarah mencatat bahwa manusia
tradisional telah menggunakan lambag-lambang isyarat sebagai alat komunikasi.
Selanjutnya, embrio kelahiran teknologi komunikasi masa elektronik ditandai oleh
penemuan Hans C. Osrsted tahun 1820 yang membuktikan adanya hubungan listrik
dengan kemagnetan. Babakan lain dalam kehidupan telekomunikasi antar manusia
terjadi tahun 1864, pada saat James Clark Maxwell menggunakan matematika. Ia
meramalkan terdapat sebuah gelombang yang mengarungi angkasa tanpa sarana
pengantar, di mana kecepatannya sama dengan kecepatan cahaya, dapat
dipantulkan dan dibiaskan seperti cahaya, namun tidak dapat dilihat atau
dirasakan. Teori ini baru berhasil dibuktikan kebenarannya setelah 20 tahun
kemudian oleh Ilmuwan Jerman “Heinrich Hertz”, setelah Maxwell wafat.
Gelombang yang kemudian disebut sebagai gelombang radio (radio wave), atau
gelombang elektromagnetik ini menjadi sistem yang lebih praktis berkat penemuan
ilmuwan Italia, “Guglielmo Marconi” tahun 1896. Inilah tonggak kelahiran
telekomunikasi tanpa kabel (wireless telecomunication). Eksprimen manusia itu
selanjutnya memperkenalkan sistem telekomuikasi melalui satelit, transmisi
gelombang mikro, sistem digital, dan komputer-internet, serta telepon seluler
seperti yang kita kenal dewasa ini. Bisnis yang bergerak di bidang pe-radio-an pun
menjanjikan keuntungan finansial yang tidak sedikit. Dalam Praktik banyak pula
perusahaan yang bergerak di bidang penyiaran radio dalam bentuk perseroan
terbatas (PT), terutama untuk bisnis yang serius atau bisnis besar bentuk PT paling
lazim dilakukan.
B. Elemen Yuridis Perseroan Terbatas
1. Pengaturan dan Definisi Perseroan Terbatas (PT)
Pengaturan PT dalam legislasi di Indonesia awalnya terdapat dalam Pasal 36–56
Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD). Tanggal 7 Maret 1995 aturan yang
terdapat dalam KUHD tersebut dicabut, karena dirasakan kurang mencerminkan
aspirasi kebutuhan penyelenggaraan kegiatan operasional dengan struktural PT.
Selain itu aturan yang berasal dari warisan kolonial Belanda ini, tidak sesuai lagi
dengan perkembangan ekonomi dan dunia usaha yang semakin maju pesat baik
1
Makalah disajikan dalam Semiloka “Aspek Legal Lembaga Penyiaran Pasca Tsunami” Dinas Infokom
Banda Banda Aceh, tanggal 14 Nopember 2005.
2 Sri Walny Rahayu, S.H., M.H., adalah Staf Pengajar Jurusan Hukum Bisnis, pada Fakultas Hukum
Unsyiah Darussalam-Banda Aceh,
Semiloka “Aspek Legal Lembaga Penyiaran Pasca Tsunami” 14 Nopember 2005.
1
Sri Walny Rahayu, Elemen Yuridis PT Terhadap Bisnis Penyiaran (Radio)
nasional maupun internasional. Aturan tentang PT selanjutnya diatur tersendiri
dalam UU No. 1 Tahun 1995 (selanjutnya disebut UUPT).
Apa yang dimaksudkan dengan PT adalah “Suatu perusahaan dalam bentuk
badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian dari para pendirinya, untuk
melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar, di mana modal dasar tersebut
dibagi ke dalam saham-saham dengan memenuhi persyaratan yang ditetapkan
dalam undang-undang yang terkait dan peraturan perundangan lainnya.” (Pasal 1
UUPT).
Sebagai badan hukum, setiap perseroan harus memenuhi unsur-unsur badan
hukum yaitu :
a. Organisasi yang teratur
memiliki organ yang terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),
Direksi dan Komisaris.
b. Kekayaan sendiri
Perseroan memiliki kekayaan sendiri berupa modal dasar yang terdiri dari
seluruh nilai nominal saham dan kekayaan dalam benuk lain lain berupa
benda bergerak dan tidak bergerak, benda berwujud dan benda tidak
berwujud. Misalnya, Gedung perkantoran, barang inventaris, surat
berharga, piutang perseroan, dan lain-lain.
c. Melakukan hubungan hukum sendiri
Sebagai badan hukum, perseroan melakukan hubungan hukum sendiri
dengan pihak ketiga yang diwakili direksi.
d. Mempunyai tujuan sendiri
Tujuan dalam melakukan kegiatan usahanya terdapat dalam Anggaran Dasar
Perseroan. Karena perseroan menjalankan perusahaan maka tujuan utama
perseroan adalah mencari keuntungan/laba (profit oriented).
Pengertian terbatas dalam PT berarti, bahwa pertanggungjawaban pemegang
saham terbatas kepada saham-saham yang dimilikinya. (Pasal 3 ayat (2) UUPT. PT
merupakan subjek hukum yang mandiri, yang eksistensinya tidak tergantung
kepada keberadaan Pemegang Saham, Direksi, dan Komisaris.
2. Pendirian PT
PT memperoleh status sebagai badan hukum setelah akte pendiriannya yang
telah dibuat notaris dengan menggunakan bahasa Indonesia disahkan oleh Menkeh
RI. Setelah pengesahan tersebut dikabulkan Menkeh, maka kewajiban direksi
setelah pengesahan adalah melakukan pendaftaran akte pendirian secara lengkap
disertai SK Pengesahan dari Depkeh tersebut sesuai dengan kaidah UU No. 3 Tahun
1982 tentang Wajib daftar perusahaan dalam jangka waktu 30 hari setelah
pengesahan diberikan oleh Menkeh.
Kewajiban berikutnya dari direksi setelah dilakukan pendaftaran adalah
mengusahakan agar PT yang telah didaftarkan tersebut diumumkan oleh
Pemerintah dalam Tambahan Berita Negara (TBN) RI paling lambat setelah PT
didaftarkan. Direksi mengajukan permohonan ke kantor Percetakan Negara dengan
melampirkan semua dokumen yang diperlukan untuk urusan pengesahan dan
pendaftaran termasuk SK pengesahan dari Menkeh RI.
Semiloka “Aspek Legal Lembaga Penyiaran Pasca Tsunami” 14 Nopember 2005.
2
Sri Walny Rahayu, Elemen Yuridis PT Terhadap Bisnis Penyiaran (Radio)
Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa PT adalah :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
Merupakan badan hukum yang dinyatakan secara tegas dalam UUPT Tahun
1995 dan berbeda dngan Usaha Dagang (UD) Firma atau CV;
PT didirikan berdasarkan perjanjian, artinya bukan seperti UD;
Pendirian PT dilakukan minimal oleh 2 (dua) orang;
Akte pendirian harus dibuat oleh notaris dalam bahasa Indonesia;
Modalnya terdiri atas saham-saham, para pemegang saham inilah
pengusaha PT;
Jumlah nilai modal dasar minimal 20 Juta dan disebutkan dalam akte
pendirian;
Adanya Modal yang ditempatkan.
Artinya modal yang disanggupkan oleh para pemegang saham paling
kurang 25 % dari modal dasar pada saat berdiri PT, berarti 25 % x 20 juta
= 5 juta;
Adanya Modal yang disetor
Modal yang disetor oleh pemegang saham dalam perseroan minimal 50 %
dari nominal setiap saham yang dikeluarkan, berarti 50 % x 5 Juta = 2.5
Juta
Saham dalam PT terdiri dari saham biasa, saham prioritas dan saham
dengan hak khusus yang semuanya harus ditetapkan dalam anggaran dasar
PT;
Dalam PT terdapat pemisahan kekayaan antara milik perusahaan dengan
milik pribadi;
PT dapat mendapat pengesahan dari Menkeh, sedangkan UD, Firma, CV
tidak mewajibkan demikian;
Maksud dan tujuan tidak boleh bertentangan dengan UU, ketertiban
umum dan kesusilaan;
Tempat dan kedudukan PT harus berada dalam wilayah Indonesia;
Didirikan dalam jangka waktu tertentu yang ditetapkan dalam anggaran
dasarnya;
Modal dasar terdiri dari seluruh nilai nominal saham.
3. Jenis PT
Jenis PT terdiri dari 3 (tiga) bentuk yaitu :
a.
PT tertutup disingkat dengan PT
Modalnya dimiliki para pemegang saham yang masih mengenal satu sama
lainnya, misalnya, anggota keluarga, sahabat, kenalan, tetangga.
Pengaturannnya tunduk pada UU No. 1 Tahun 1995 tentang PT (UUPT)
b.
PT Terbuka. Menggunakan singkatan PT (diawal) dan Tbk (diakhir) nama
PT tersebut. Misalnya PT Astra (Tbk). Adapun arti dari PT terbuka adalah
PT yang telah melakukan penawaran umum atas saham-sahamnya atau
telah memenuhi syarat dan telah memproses dirinya menjadi perusahaan
publik, sehingga telah memiliki pemegang saham publik, dan perdagangan
saham sudah dilakukan di bursa efek. Pada PT terbuka di antara para
pemegang saham-sahamnya sudah tidak saling mengenal lagi, bahkan
sampai melintasi batas negara. Pengaturannya di samping tunduk pada
UUPT No. 1 tahun 1995 tentang PT juga tunduk pada UU No. 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal.
Semiloka “Aspek Legal Lembaga Penyiaran Pasca Tsunami” 14 Nopember 2005.
3
Sri Walny Rahayu, Elemen Yuridis PT Terhadap Bisnis Penyiaran (Radio)
c.
Perusahaan Publik
Perusahaan terbuka di mana keterbukaannya itu tidak melalui proses
penawaran umum. Tetapi melalui proses khusus untuk menjadi
perusahaan publik, antara lain jumlah pemegang sahmnya yang sudah
mencapai jumlah tertentu, oleh UU Pasar Modal ditentukan jumlah
pemegang sahamnya minimal 300 orang. Terhadap perusahaan publik ini
berlaku UUPT No. 1 tahun 1995 dan UU Pasar Modal No. 8 Tahun 1995.
C. PENUTUP
Bisnis peradioan yang bergerak pesat dan menjanjikan keuntungan lebih tepat jika
diarahkan kepada model perusahaan dengan bentuk perseroan terbatas. Hal ini
karena bentuk badan hukumnya yang mudah dan menguntungkan menjadi salah
satu alasan mengapa model perusahaan dalam bentuk PT paling diminati oleh
pebisnis, dibandingkan dengan bentuk perusahaan Firma, atau CV.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir Muhammad, Hukum Perusahaan Indonesia, Cet. Kedua Revisi, Citra
Aditya Bakti, Bandung, 2002.
Judhariksawan, Pengantar Hukum Telekomunikasi, PT RadjaGrafindo Persada,
Jakarta, 2005.
Man Suparman Sastrawidjadja, Bunga rampaiHukumDagang, Alumi, Bandung, 2005.
Moch. Faisal Salam, Pertumbuhan Hukum Bisnis di Indonesia, Penerbit Pustaka,
Bandung, 2001.
Munir Fuady, Perseroan Terbatas: Paradigma Baru, Citra Aditya Bakti, Bandung,
2003.
Simanjuntak, Cornelius, Hukum Merger Perseroan Terbatas: Teori dan Praktik, Citra
Aditya Bakti, Bandung, 2004.
Banda Aceh, 14 Nopember 2005
Sri Walny Rahayu, S.H., M.H.
Semiloka “Aspek Legal Lembaga Penyiaran Pasca Tsunami” 14 Nopember 2005.
4
Download